GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Sejarah Perkembangan Kilang
Kilang BBM Sungai Pakning dibangun pada tahun 1968 oleh Refining Associates Canada Ltd (reficen), mulai beroperasi pada bulan Desember 1969, kemudian pada tahun 1975, seluruh operasional kilang dialihkan dari REFICAN ke PERTAMINA hingga sekarang. Laboratorium kilang berfungsi memantau kualitas minyak mentah sebagai umpan CDU (crude oil), produk CDU, steam dan air melalui proses analisa untuk memastikan memenuhi spesifikasi yang diinginkan. Pengoperasian pembangkit listrik berfungsi menyediakan tenaga listrik untuk kebutuhan kilang, perkantoran, balai kesehatan dan rumah bersalin, perumahan dan fasilitas lainnya, WIS Sungai Dayang, WTP, dan kawasan NDB dengan pembangkit berupa Gas Turbin Generator dan solar.
Apabila suatu kilang mengolah minyak mentah sebesar 50 MBSD, rata-rata produksi listrik di kilang tersebut adalah ± 1800 KW, yang seharusnya dapat memenuhi kebutuhan listrik di area kilang ± 1200 KW dan di luar kilang ± 600 KW. . Untuk menjamin keandalan pasokan listrik, beberapa unit generator turbin gas beroperasi dalam kondisi normal untuk memenuhi kebutuhan listrik. Keluaran 3,3 KV 3 fasa 50 Hz dari masing-masing generator digabungkan menjadi bus sinkronisasi yang kemudian didistribusikan ke 13 penyulang keluar untuk setiap beban, termasuk motor penggerak pompa vital berdaya tinggi yaitu 946-PI A/B ( pompa priming), 946-P2 A/B (pompa priming) dan 101-P6 B/C (pompa residu).
Sistem distribusi kelistrikan menggunakan kabel bumi pada tegangan menengah 3,3 KV 3 fasa. Untuk kebutuhan tegangan rendah fasa 380 V digunakan 12 buah trafo tegangan penuh di area kilang dan 9 buah trafo di area pemukiman.
Kilang produksi BBM RU II Sungai Pakning
Caltec Pacific Indonesia (CPI), diberangkatkan dengan kapal dwt dari Dumai menuju Sungai Pakning. Berasal dari Selat Panjang yang diproduksi oleh kontraktor bagi hasil (Petro Bumi Bhakti) yang dikirim dengan kapal ke Sungai Pakning. Melaksanakan, mengawasi kegiatan kesekretariatan dan administrasi kantor Manajer Produksi Sungai Pakning berupa pengurusan, surat masuk/keluar, komunikasi dan pengaturan rapat sehingga tercipta sistem administrasi yang baik dan tertib serta kelancaran komunikasi.
9 Pakning River untuk mengelola bahan baku menjadi bahan bakar dan memastikan/memlancarkan operasional sehingga diperoleh margin yang maksimal sesuai dengan tujuan pengolahan secara aman, efektif, efisien dan ramah lingkungan. Pertamina RU II Sungai Pakning dengan kapasitas terpasang 50.000 barel per hari, dibangun pada tahun 1968 oleh Refining Associate Cnada Ltd (reficen) di atas lahan seluas 280 ha. Berbagai produk minyak bumi dan non-bahan bakar diproduksi PT Pertamina RU II Sungai Pakning untuk memenuhi kebutuhan luar negeri maupun dalam negeri, seperti produk NBM termasuk LSWR, salah satu wujud komitmen Pertamina untuk terus menjadi industri perminyakan nasional yang membanggakan.
PT Pertamina RU II Sungai Pakning bergerak dalam bidang produksi minyak bumi yang mempunyai kegiatan usaha meliputi pengolahan minyak dan gas bumi serta mencari keuntungan. Untuk lebih jelasnya berikut beberapa fungsi grounding pada tangki Pertamina RU II Sungai Pakning.
Bahan Baku PT. Pertamina RU II Sungai Pakning
- Proses Pengolahan
Visi dan Misi
Memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, pelanggan, pekerja dan masyarakat serta mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.
Struktur Organisasi PT. Pertamina
8 Sebagaimana diketahui, setiap perusahaan yang didirikan mempunyai satu tujuan tertentu yang harus dicapai bersama. Dalam struktur organisasi baik vertikal maupun horizontal, manajemen dan bawahan bekerja sama untuk menjalankan usaha agar usaha yang ingin dirintis dapat tumbuh dan berkembang sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Agar suatu organisasi dapat berjalan dengan baik, maka organisasi tersebut harus disusun secara sistematis sehingga bagian-bagiannya mempunyai peranan masing-masing dalam menjalankan tugasnya.
Setiap kepala departemen mempunyai tugas masing-masing dan bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengendalikan pekerjaan yang dikelolanya. Merencanakan, mengkoordinasikan, mengevaluasi, memantau, mengawasi, meneliti dan bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan operasional dan administrasi produksi PT. Koordinasi, evaluasi, perencanaan, pengelolaan dan pengendalian seluruh kegiatan pengadaan yang menyangkut pengadaan barang dan bahan serta kontrak di lingkungan kerja PT.
Pengorganisasian, koordinasi, penelitian, pengelolaan, perencanaan, analisis, evaluasi, pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan keselamatan kesehatan (HSE), yang meliputi kegiatan keselamatan kerja, pencegahan kebakaran, asuransi, manajemen lapangan dan kesehatan kerja, agar berfungsi secara efektif dan efisien sehingga lingkungan hidup merupakan tempat pelaksanaan pekerjaan yang aman dan bebas dari segala bentuk kebakaran, ledakan, pencemaran, kecelakaan, penyakit akibat kerja, keadaan darurat, serta menunjang kelancaran keandalan operasional perusahaan untuk mencapai rencana kerja PT. 10 orang pekerja pemeliharaan/perbaikan kilang, yang meliputi kegiatan fungsi pemeliharaan/perbaikan mekanikal, sipil, elektrikal/instrumen, dalam rangka memelihara, meningkatkan kehandalan peralatan kilang dan fasilitas umum secara efektif dan efisien, dan berdasarkan Manajer Produksi KPI Spk. Melaksanakan seluruh kegiatan operasional yang berkaitan dengan kelayakan kinerja, pengoperasian unit agar mutu pangan dan produk memenuhi spesifikasi, serta berkoordinasi dengan fungsi terkait untuk menyelesaikan permasalahan, melaksanakan hasil evaluasi sehingga diperoleh hasil operasional yang efektif dan efisien. . .
Pertamina RU II Sungai Paknung merencanakan keandalan kilang dalam jangka menengah dan panjang dalam rangka mencapai tujuan operasional kilang, serta merumuskan peningkatan keandalan, termasuk mengkoordinasikan usulan MOC. Bertanggung jawab memberikan pelayanan berupa nasehat dan fasilitas umum yang dibutuhkan perusahaan, misalnya akomodasi, transportasi, konsumsi dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kebutuhan kerja perusahaan. Bertanggung jawab dan bertanggung jawab terhadap perusahaan, termasuk fungsi administrasi, keuangan dan anggaran, pembiayaan minyak dan akuntansi perusahaan, mengendalikan semua biaya operasional yang harus segera direalisasikan dan yang dianggap tidak perlu, serta mengevaluasi dan merencanakan penggunaan biaya tersebut oleh pihak perusahaan. perusahaan setiap tahunnya. .
11 Bertanggung jawab untuk memberikan layanan kesehatan kepada karyawan dan keluarga yang membutuhkan, dan memberikan dukungan medis yang diperlukan. Memberikan pelayanan di bidang informasi dan teknologi informasi seperti penyediaan fasilitas komputer melalui Internet yang sangat dibutuhkan untuk menunjang kelancaran kegiatan usaha. mempunyai tugas mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan pengoperasian kapal, yang dipergunakan untuk menjamin kelancaran penyaluran minyak, dan melakukan perbaikan apabila terdapat kerusakan.
Ruang Lingkup PT. Pertamina
DESKRIPSI KEGIATAN SELAMA KERJA PRAKTEK
- Kegiatan On the Job Training
- Waktu Kerja di Kilang PT. Pertamina RU II Sungai Pakning
- Target yang Diharapkan
- Perangkat Lunak/Keras yang Digunakan
- Pengenalan Safety
- Bahaya Sengatan Listrik
- Tindakan Pengamanan Bahaya Listrik
Pembongkaran lampu pada lambung duku juga melibatkan pembongkaran panel yang dipasang pada acara tersebut. Yang dimaksud dengan perangkat lunak adalah sistem kendali yang mengatur operasional berbasis sistem, sedangkan perangkat keras digunakan untuk mengendalikan generator, motor, dan lain-lain. Sebelum kita melakukan aktivitas kerja di perusahaan, sangat penting bagi kita untuk mendapatkan wawasan yang lebih bermanfaat, karena dalam melakukan aktivitas kita perlu melihat perlengkapan keselamatan.
Keselamatan dalam bekerja di bidang kelistrikan sangatlah penting, karena listrik merupakan salah satu faktor penyebab atau sumber bahaya. Bahaya listrik dapat disebabkan oleh arus listrik dinamis, namun listrik statis juga dapat menyebabkannya. Penyebab terjadinya sengatan listrik adalah arus listrik yang mengalir ke seluruh tubuh, pada manusia mempunyai kapasitas yang agak besar. Putuskan aliran listrik pada peralatan yang sedang anda kerjakan dengan cara membuka pemutus arus (CB off) dan membubuhkan label bahaya. Kebijakan ini harus dihormati dan dilaksanakan oleh seluruh pegawai dan mitra kerja di bidang ketenagalistrikan.
PENGGUNAAN GORUNDING KILANG PERTAMINA RU II
Pengertian Grounding
- Fungsi Grounding
Demi keselamatan, grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke tanah atau bumi apabila terjadi kebocoran isolasi atau percikan api pada hubungan pendek, misalnya kabel grounding yang dipasang pada housing/sasis suatu alat elektronik seperti setrika. akan menghindarkan kita dari sengatan listrik jika rangkaian pada setrika bocor dan menempel pada badan setrika. Pada instalasi proteksi petir, sistem pembumian berperan sebagai penghantar arus listrik besar langsung ke bumi. Jika kabel bumi berfungsi sebagai penghantar arus, maka alat yang mendeteksi arus sisa atau arus bocor adalah ELCB.
Pemasangan
Simbol Grounding
Yaitu grounding yang berfungsi sebagai pelindung seluruh sistem kelistrikan dan elektronik yang diletakkan langsung di dalam tanah, agar tidak terjadi kerusakan pada perangkat elektronik. Untuk mengidentifikasi terminal bumi tanpa suara 'kesalahan' dari sistem pembumian dan dirancang khusus untuk menghindari kerusakan peralatan. Konduktor pembumian harus memenuhi 543.1 dan, jika tertanam di dalam tanah, luas penampangnya harus sesuai dengan Tabel 3.1.
Luas penampang setiap konduktor proteksi harus memenuhi kondisi pemutusan pasokan otomatis yang disyaratkan dalam 411 Bagian 4-41 dan mampu menahan arus gangguan di masa depan. Jika kita ingin memasang pentanahan dan/atau penangkal petir pada suatu tangki, maka yang perlu diperhatikan adalah jenis tangki itu sendiri, apakah “Fixed Roof Tank” atau “Floating Roof Tank”. Adapun jumlah elektroda yang dibutuhkan tergantung dari sistem pembumian secara keseluruhan (termasuk sistem pembumian pabrik/kilang/pabrik), apakah mempunyai “jaringan pembumian” atau tidak?
Untuk keamanan, grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau ground bila terjadi kebocoran isolasi atau percikan api pada hubungan pendek. Misalnya kabel ground yang dipasang pada tangki bahan bakar seperti dinding atau atap akan menghindarkan kita dari sengatan listrik. Sebagai pelindung peralatan atau instrumentasi listrik sehingga dapat mencegah kerusakan akibat kebocoran tegangan atau sambaran petir. Contoh tangki atap terapung eksternal dengan atap ponton ditunjukkan pada Gambar 3.5 di bawah.
Atap double deck merupakan jenis tangki atap terapung luar dengan struktur atap double deck. Untuk contoh tangki dek ganda dengan atap terapung di luar, lihat Gambar 3.6 di bawah. Sambaran petir langsung atau di dekatnya dapat menyebabkan arus listrik mengalir melintasi dinding tangki dan atap.
Oleh karena itu, kegagalan dalam melakukan grounding pada tangki dapat berakibat fatal bagi orang-orang di sekitar tangki yang terkena dampaknya. 29 3.8 Strategi Pengardean Tangki Bahan Bakar Atap Terapung untuk Mengatasi Petir Ada sekitar 15 hingga 20 kebakaran tangki atap terapung (FRT) yang diketahui. Dengan melakukan grounding pada tangki suatu perusahaan dapat menetralisir kerusakan pada tangki akibat sambaran petir bahkan kebocoran arus yang dapat membahayakan pekerja di perusahaan manapun, kesalahan grounding dapat mengakibatkan kerusakan yang fatal dan dapat membahayakan pekerja perusahaan.