• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktik Busana Pria Pakaian Dinas Harian Pria (Formal)

N/A
N/A
Ling Ling Candra K.

Academic year: 2024

Membagikan "Laporan Praktik Busana Pria Pakaian Dinas Harian Pria (Formal)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL PRAKTIK BUSANA PRIA PAKAIAN DINAS HARIAN PRIA (FORMAL)

Dosen Pengampu : Peppy Mayasari, S.Pd., M.Pd.

Mita Yuniati, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

Ling Ling Candra Krismawati 21050404070

S1 PENDIDIKAN TATA BUSANA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmad Hidayah Inayah serta Ridho- Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Busana Pria ini dengan baik tanpa halangan suatu apapun.

Pada laporan ini penulis membahas mengenai “Busana Dinas Harian Pria (formal)”. Dalam penyusunan laporan ini penulis mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan praktik busana wanita mantelpak beserta laporannya.

2. Ibu Pepy Mayasari, S.Pd.,M.Pd dan Ibu Mita Yuniati, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah Busana Pria.

3. Orang tua penulis yang senantiasa mendukung secara psikis maupun materi.

4. Teman – teman S1 pendidikan tata busana angkatan tahun 2021.

5. Semua pihak yang banyak membantu dan mendukung penyusunan laporan ini baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi usaha penulis. Amin.

Surabaya, 23 Januari 2023

Penulis

(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fakultas teknik merupakan salah satu fakultas di Universitas Negeri Surabaya yang mempunyai ciri khas adanya praktik, salah satunya yaitu mata kuliah Busana Pria. Mata kuliah tersebut wajib ditempuh oleh mahasiswa FT-UNESA jurusan S1 Pendidikan Tata Busana. Busana Pria kali ini dilaksanakan pada semester 4 dan dengan bobot 2 sks.

Sebagai lembaga formal pendidikan yang bertugas mempersiapkan tenaga pengajar yang terampil pada bidangnya, maka fakultas teknik mewajibkan setiap mahasiswa mengambil mata kuliah yang menjalankan praktik salah satunya Busana Pria.

Busana dalam pengertian sempit dapat diartikan bahan tekstil yang disampirkan atau dipakai untuk menutupi tubuh seseorang yang langsung menutupi kulit seseorang ataupun yang tidak langsung menutupi kulit. ( Arifah A. Riyanto 2003). Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia busanapun mengalami berbagai kemajuan. Selain sebagai penutup tubuh, busana juga berfungsi untuk memperindah penampilan seseorang serta sebagai bentuk komunikasi. Apa yang dikomunikasikan busana adalah identitas sosial pemakainya. Ketika seseorang mengadopsi sebuah gaya berbusana yang berhubungan dengan peran khusus, status atau kelompok, ia bukan saja menyatakan suatu identitas khusus tetapi juga keterlibatan dan komitmenya pada status atau kelompoknya. Busana dan perlengkapannya menunjukkan peran yang disepakati, tetapi hanya dalam konteks sosialnya.

Salah satu identitas sosial yang penting adalah jenis kelamin. Busana seperti celana panjang, kemeja, sepatu berkesan berat, rambut pendek dan tidak berhias muka adalah tetap mencirikan busana pria. Busana yang dikenakan kaum pria menunjukkan status mereka.

Status merupakan salah satu faktor yang menentukan kedudukan seseorang di dalam masyarakat. Yang dimaksudkan dengan busana pria disini adalah busana yang dikenakan atau dipakai oleh seorang pria dewasa atau remaja mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki

Menurut jenisnya busana pria dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : a. Busana yang langsung menutupi kulit, seperti : singlet, celana dalam, dsb.

b. Busana yang tidak langsung menutupi kulit, seperti; kemeja, pantalon, kamar jas, kimono, jaket, jas, dsb.

B. Tujuan

1. Dapat memahami perkembangan mode busana dinas harian pria formal.

2. Mahasiswa dapat membuat busana dines harian pria, membuat pola menggunting, menjahit, melakukan pengepasan (fitting), dan dan menerapkan teknik penyelesaian dengan tepat.

3. Mampu menyusun perencanaan praktik membuat busana dinas harian pria formal.

4. Memiliki sikap tanggung jawab pada hasil praktik membuat busana pria, mempresentasikan, mengevaluasi penerapan teknik menjahit, teknik penyelesaian dengan tepat, dan mendiskusikannya.

(4)

BAB II PEMBAHASAN

A. Penggolongan Busana Pria

Busana pria umumnya terbagi menjadi 2 golongan kepentingan ialah busana (clothing) dan pelengkap busana (furnishing).

1. Busana atau Clothing

Busana atau clothing merupakan busana sebagai penutup badan. Busana dibagi menjadi dua bagian penggunaannya yaitu busana luar dan busana dalam. Busana luar dapat dibagi dalam beberapa tujuan yaitu :

a) busana kerja atau bepergian (business or street wear), b) busana sport dan santai (sport wear and casual wear).

Busana resmi, di waktu siang, malam, undangan upacara makan dan lain-lain tujuan dalam pergaulan yang diatur (protocolair, formal).ditinjau dari busana luar, maka busana pria pada umumnya dibagi menjadi :

a) setelan jas dan celana (suits), b) baju kemeja (shirts),

c) celana (slacks), d) jaket (jacket), e) rompi.

Busana dalam merupakan busana yang digunakan untuk penutup sebagian badan sebelum memakai busana luar dengan tujuan utama dapat langsung menampung keringat atau kotoran lainnya yang menempel pada badan sipemakai. Ditinjau dari busana dalam, maka busana dalam untuk pria pada umumnya terbagi menjadi :

a) kaos oblong (T.Shirt), b) kaos singlet (undershirt), c) celana pendek (short), d) celana dalam (briefs),

e) union suits (satu baju lengan panjang terusan dengan celananya banyak dipakai di daerah dingin).

Selain busana luar dan busana dalam seperti yang dimaksudkan diatas, juga terdapat busana-busana khusus yang dipakai sebagai busana luar tetapi hanya di dalam rumah saja, misalnya kimono, piyama untuk dalam rumah dan lain-lainnya. Terdapat juga busana khusus karena fungsi dan tugas pemakainya, misalnya busana dokter/perawat, juru selam, penolong kebakaran, montir mesin dan sebagainya. Busana-busana tersebut memerlukan pembuatan dengan pola dari mesin-mesin jahit yang khusus.

2. Pelengkap (Furnishing)

Pelengkap (furnishing) merupakan asesoris yang digunakan untuk melengkapi busana pria, terdiri dari krah (collars), dasi (ties), sapu tangan (handkerchiefs), sabuk (belt), penggantung celana berupa sabuk ke bahu (suspender)kaos kaki (hosiery), pengikat kaos kaki (garters), selendang tebal untuk menutupi leher (mufflers/scrafs), topi. Di dalam

(5)

diklat ini busana-busana khusus dan pelengkap tidak dibicarakan, disini hanya akan mengemukakan hel-hal yang pentingpenting tentang busana luar dan dalam yang sehari- harinya dipakai oleh kaum pria dewasa, misal kemeja, celana panjang, celana olah raga, safari, (semi jas), jaket, piyama, surjan.

B. Busana PDH Pria (Formal)

Pakaian formal merupakan pakaian yang digunakan untuk aktivitas atau kegiatan yang resmi. Misalnya, pada saat bekerja, meeting dengan kolega, dan yang lainnya. Biasanya antara satu jenis pakaian formal akan dipadupadankan dengan pakaian formal lainnya.

Sementara pakaian semi formal merupakan pakaian yang resmi dengan sentuhan santai.

Pakaian semi formal untuk pria biasanya adalah celana panjang dengan paduan kemeja berlengan pendek. Atau bisa juga kemeja yang digunakan tidak dipadupadankan dengan pakaian formal lainnya.

PDH merupakan pakaian yang didesain untuk dikenakan oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sehari hari dilingkungan kerja pada area tertutup. Baju dinas yang dikenakan oleh instansi tentu biasanya dilengkapi pula dengan perlengkapan baju dinas lainnya seperti sepatu PDH, kaos kaki PDH, sabuk atau ikat pinggang, kopel rim, drah rim, topi pet, baret serta kelengkapan lainnya.

1. Model Busana Pria

Busana pria memiliki ciri model sbb :

a. Sederhana baik dilihat dari model, penggunaan warna, corak, tekstur, maupun hiasannya.

b. Praktis, dalam arti mudah untuk dipakai dan dibuka

c. Memiliki garis yang tegas, artinya bahwa garis-garis yang digunakan dalam model busana pria pada umumnya menggunakan garis-garis yang lurus.

2. Bahan PDH

PDH atau Pakaian Dinas Harian begitu umum dipakai dengan berbagai pilihan kain hingga warna. Bagi perusahaan maupun instansi yang membuat juga turut memberikan identiats perusahaan di bagian kemeja.

Berbeda dengan kemeja PDL yang kuat dan kasar yang umumnya dibuat agar menunjang pekerjaan di lapangan, maka kemeja PDH cenderung lebih lembut karena fungsinya sendiri sebagai pakaian kerja harian di ruangan. Untuk menunjang pekerjaan agar tetap nyaman, maka jenis kain adalah faktor penting. Berikut ini pilihan kain untuk PDH paling umum digunakan :

1. Japan Drill

Kemeja PDH umumnya memakai Japan drill. Karakter kain ini ialah kuat dan tebal.

Selain cocok untuk pakaian dinas di ruangan, juga cocok untuk pakaian dinas di lapangan. Kain ini memiliki kompoisis dari katun dibandingkan polyster sehingga lebih nyaman dipakai.

2. American drill

(6)

Sebagai bahan segaram dinas dan kerja, American drill dibuat dari campuran polyster dan katun. Sebagai seragam PDH, inilah jenis kain yang paling banyak digunakan.

3. Taipan Drill

Ciri khas kain ini ialah teksturnya yang lentur dan tak mudah kusut. Seagam PNS dan juag dinas pemerintah hingga swasta banyak yang memilih kain ini dengan berbagai pilihan warna yang ada.

4. Polyester

Variasi kain ini ada banyak. Ada yang dikelompokkan ke dalam low twist hingga high twist. Salah satu kain yang jadi favorit untuk PDH ialah bahan twist yang halus namun berbobot dan memiliki ketahanan yang tinggi.

5. Twill cotton

Permukaan kain ini memiliki ciri yang sama dengan drill yaitu diagonal. Karakter kain awet dan kuat. Bukan hanya PDH, twill cotton juga cocok untuk pakaian dinas lapangan dan jaket.

6. Kanvas

Kain ini termasuk ke dalam jenis katun dan linen. Sebagai PDH, kanvas sangat nyaman dipakai untuk bekerja di dalam ruangan. Umumnya sebagai pilihan terbaik PDH, kanvas marsoto dan oxford banyak dipilih.

3. Ciri Ciri Busana Pria PDH

a. Memiliki sepasang saku pada bagian blus atasan.

b. Opening berupa kancing pada bagian tengah depan c. Menggunakan lengan licin, Panjang maupun pendek d. Memiliki kerah

e. Bahan yang digunakan menggunakan lapisan pada bagian dalam f. Terdapat busa atau peding tipis

g. Terdapat tali atau strep atau plat skoder h. Celana : saku sisi kanan dan kiri i. Saku belakang passpoille dan kancing j. Gulbi

k. Ban pinggang

l. Lubang ikat pinggang atau loop.

(7)

BAB III PELAKSANAAN A. Busana PDH Formal

1. Desain

(8)

B. Rancangan Bahan

(9)

C. Rancangan Harga

No. Jumlah Kebutuhan Jenis Benang Harga Satuan Besar Harga (Rp.)

1. 3 m Kain Castillo Drill Rp. 43.000 Rp. 129.000

2. 2 m Kain Furing Dormil Rp. 20.000 Rp. 40.000

3. 1 m Kufner Rp. 30.000 Rp. 30.000

4. 1 buah Benang jahit Rp. 2.500 Rp. 2.500

5. 1 lusin Kancing Rp. 6.000 Rp.6.000

6. ½ m Kain keras Rp. 15.000 Rp.15.000

7. 1 buah Resleting celana Rp. 6.000 Rp. 6.000

8. 1 buah Hak kait Rp. 10.000 Rp. 10.000

9. 1 pasang Peding Rp. 5.000 Rp. 5.000

JUMLAH Rp. 243.500

D. Sistematika Kerja

No. Jenis Pekerjaan Lama Waktu ( Menit ) Keterangan

1. Persiapan

Pembuatan Perencanaan Pembuatan pola besar Pembuatan rancangan bahan Pembuatan alokasi waktu

45 menit 40 menit 30 menit 20 menit 2. Proses

Persiapan penataan bahan Meletakkan pola pada bahan Memotong

Memberi tanda pola Memasang kufner

5 menit 15 menit 15 menit 20 menit 15 menit 3. Persiapan Menjahit

Atasan

Menjahit bagian saku depan Penyelesaian saku depan

Menjahit lapisan dan furing depan Menjahit garis yoke

Menyatukan dengan sisi Menjahit furing belakang

Menyatukan furing depan belakang

30 menit 5 menit 15 menit 5 menit 10 menit 10 menit 15 menit

(10)

Menjahit lengan Penyelesaian lengan Menjahit kerah kemeja Penyelesaian bagian bawah Merompok lengan

Memberi lubang kancing Finishing

Celana

Menjahit saku depan kanan kiri Menjahit saku belakang

Memasang resleting Menyatukan sisi

Memasang ban pinggang Finishing

20 menit 10 menit 35 menit 15 menit 15 menit 20 menit 10 menit

15 menit 20 menit 20 menit 15 menit 20 menit 10 menit

TOTAL WAKTU 520 menit

(11)

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Setelah selesainya kegiatan praktek busana Mantelpak ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan adanya praktik ini, mahasiswa mendapatkan bagaimana cara mendesain yang baik bila akan membuka usaha nantinya.

2. Pelaksanaan praktik ini, mahasiswa jadi tahu bagaimana membuat pola dengan cara yang baik sesuai dengan desin, serta bagaimana menghemat kain pada proses pemotongan kain dan mengetahui arah seratnya.

3. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara pengerjaan busana pria formal.

4. Melatih mahasiswa untuk memecahkan masalah.

5. Melatih kreatifitas mahasiswa Laporan praktik busana pria ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk pengumpulan laporan tugas mata kuliah Busana Pria yaitu busana PDH.

Selama menjalani serangkaian praktikum tersebut, penulis jadi tahu bagaimana proses pembuatan busana Mantelpak.

B. Kritik dan Saran

Pelaksanaan praktik ini memberikan pengalaman bagi penulis karena dalam proses pembuatan terdapat banyak detail yang harus dikerjakan. Adapun saran tersebut antara lain :

1. Mahasiswa lebih mempersiapkan diri dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menjahit, sehingga dapat melaksanakan praktik dengan baik dan maksimal.

2. Menjalin hubungan baik antar teman.

3. Meningkatkan kedisiplinan dalam praktikum

4. Selalu aktif dan memiliki semangat tinggi untuk melaksanakan praktikum

Referensi

Dokumen terkait

Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten di bidang Pendidikan Non Formal (PNF) pada tanggal 15 Juli sampai dengan

Sehubungan dengan Pemilihan Penyedia Jasa Konstruksi pada LPSE Kabupaten Deli Serdang untuk Paket Pekerjaan Belanja Pakaian Dinas Harian (PDH) Dinas Kesehatan kode lelang

PENILAIAN BUKU PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN BUSANA BUTIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN.. Judul Buku: Membuat Busana Wanita,Pria, Anak

Hasil penelitian menunjukkan: (1.a) pelaksanaan pembelajaran busana pria ditinjau dari hasil observasi masuk dalam kategori sangat baik; (1.b) pelaksanaan pembelajaran busana

1) PT Kartika Cipta Anugrah Bandung melakukan proses produksi dengan berbagai tahap, dari proses pemotongan bahan pakaian dinas harian sampai pakaian dinas harian

LAPORAN KERJA PRAKTIK KP DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BENGKALIS PENGINPUTAN DATA SISWA UNTUK PEMBUATAN SURAT KETERANGAN HASIL UJIAN SKHU NURSELA NIM: 5304171112 PROGRAM STUDI D4

LAPORAN PRAKTIK MAGANG PEMBUATAN DESAIN USER INTERFACE HALAMAN SAMPAH HARIAN DAN RIWAYAT PADA APLIKASI BANK SAMPAH DI SEVEN INC Oleh : Hilwa Adya Tsaqofa 1900018126 PROGRAM

LAPORAN PRAKTIK MAGANG PEMBUATAN APLIKASI KASIR KOPERASI WIWARA SEBAGAI BACKEND DEVELOPER DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN YOGYAKARTA Oleh : Ghaly Alif Dhaifullah