• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN HAMA LALAT BUAH (Bactrocera sp) DENGAN PERANGKAP JENIS FEROMON TERHADAP HASIL TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum L.) DI P4S PERMATA IBU DAERAH GANTING PADANG PANJANG TIMUR, SUMATERA BARAT

N/A
N/A
Nada tri Anugrah

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN HAMA LALAT BUAH (Bactrocera sp) DENGAN PERANGKAP JENIS FEROMON TERHADAP HASIL TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum L.) DI P4S PERMATA IBU DAERAH GANTING PADANG PANJANG TIMUR, SUMATERA BARAT"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

Judul: Efektivitas Pengendalian Hama Lalat Buah (Bactrocera Sp) Dengan Perangkap Feromon Pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum Annum L.) Di P4s Permata Ibu, Ganting, Padang Panjang Timur, Sumatera Barat. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga penulis dapat melengkapi laporan praktek lapangan yang berjudul “Efektivitas Pengendalian Hama Lalat Buah (Bactrocera Sp) Menggunakan Perangkap Jenis Feromon Pada Hasil Tanaman Cabai Merah (Capsicum Annum L.) di P4s Permata Ibu Ganting, Padang Panjang Timur, Sumatera Barat Ketua Program Studi Agroteknologi, Ibu Dr. Rosmaina, S.P., M.Si beserta seluruh jajarannya yang memfasilitasi dan memimpin kegiatan praktik lapangan.

Latar Belakang

Kerusakan tersebut dipengaruhi oleh kandungan air yang sangat tinggi yaitu 90% dari kandungan cabai merah (Persagi, 2009). Sudaro (2000) menyatakan bahwa setelah dipanen, cabai merah mudah rusak karena bakteri atau jamur, perubahan enzim pada cabai yang menyebabkan cabai keriput, serta ketidaksempurnaan penyimpanan, pengemasan, dan pengangkutan cabai. Dari uraian diatas penulis tertarik untuk menyusun laporan PKL ini dengan judul “Efektivitas Pengendalian Hama Lalat Buah (Bactrocera Sp) Dengan Perangkap Jenis Feromon Terhadap Hasil Tanaman Cabai Merah (Capsicum Annum L.) Di P4s Permata Ibu Ganting- wilayahnya, Padang Panjang Timur, Sumatera Barat.” .

Manfaat

Tinjauan Umum Tanaman Cabai Merah (Capsicum Annum L)

Morfologi Tanaman Cabai Merah (Capsicum Annum L)

Daun cabai merupakan daun tunggal berwarna hijau sampai hijau tua dengan helaian daun yang bentuknya bervariasi antara lain deltoid, bulat telur atau 7 lanset (IPGRI, 1995). Daun muncul pada pucuk lateral yang berurutan pada batang utama, tersusun spiral (Pratama dkk., 2017). Ukuran buah cabai bervariasi, mulai dari pendek hingga panjang dengan ujung tumpul atau runcing (Pratama dkk., 2017).

Teknik Budidaya Tanaman Cabai Merah (Capsicum Annum L)

Benih disebar merata di bedengan persemaian dengan campuran tanah dan pupuk kandang/kompos (1:1), kemudian ditutup dengan daun pisang selama 2-3 hari. Lahan dicangkul sedalam 30-40 cm hingga gembur, kemudian dibuat bedengan dengan lebar 1-1,2 m, tinggi 30 cm, dan jarak antar bedengan 30 cm. Lubang tanam dibuat dengan jarak tanam (50-60 cm) x (40-50 cm). cm) atau 50 cm x 70 cm, sehingga terdapat 2 baris tanaman pada setiap bedengan. Tanah dibajak hingga gembur, kemudian dibuat bedengan dengan lebar 1,5 m dan diantara bedengan dibuat parit sedalam 50 cm dan lebar 50 cm, dibuat lubang tanam dengan jarak tanam 50 cm x 40 cm. cm.

Hama

Tinjauan Umum Lalat Buah (Bactrocera sp)

9 Serangga dewasa (imago) sering dikumpulkan dengan perangkap atau dengan membiakkan buah yang terinfeksi. Misalnya, di kawasan Indo-Pasifik dilaporkan terdapat 800 spesies lalat buah, namun hanya 60 spesies yang merupakan hama penting, White (1992). Di Indonesia bagian barat terdapat 90 jenis lalat buah yang bersifat lokal (indigenous), namun hanya 8 jenis hama penting yaitu Bactrocera (Bactrocera) albistrigata (de Meijere), B.

Pada gambar diatas terlihat contoh wujud lalat rambat, dimana lalat rambat ini merupakan hama yang menjadi musuh tanaman tanaman. Morfologi lalat buah umumnya terdiri dari sayap, kepala, dada dan perut, Ahsol Hasyim dkk (2020). Perkembangan lalat buah dari telur hingga imago melalui empat tahap yaitu telur, larva, pupa dan imago, Ahsol Hasyim dkk (2020).

Telurnya berwarna putih elips dengan panjang 1-1,2 mm dan lebar sekitar 0,21 mm. 11 Pada foto di atas terlihat bentuk telur lalat buah yang berwarna putih memanjang. Larva lalat buah mangga instar pertama mempunyai panjang tubuh 1-4 mm, instar kedua berkisar 4-7 mm, dan instar ketiga panjang 7-9 mm.

Pada foto di atas terlihat contoh larva lalat buah yang berwarna putih kecoklatan dan menggumpal.

Gambar 2.2 Lalat Buah (Bactrocera sp)
Gambar 2.2 Lalat Buah (Bactrocera sp)

Serangan Hama Lalat Buah (Bactrocera sp)

Contoh penyakit busuk buah pada cabai merah dapat Anda lihat pada foto di atas. Menurut Sodig (1994), kerusakan akibat serangan lalat buah dapat menyebabkan hilangnya hasil panen hingga 80%.

Perangkap Feromon

Pada gambar di atas dapat anda lihat contoh perangkap feromon, dimana feromon ini mempunyai daya tarik seksual yang merangsang baik pada pria maupun wanita.

Metil Eugenol

Atraktan dapat digunakan untuk mengendalikan hama lalat buah dengan tiga cara, yaitu: (1) mendeteksi atau memantau populasi lalat buah, (2) menarik lalat buah kemudian membunuhnya dengan perangkap, dan (3) mengganggu lalat buah dalam kawin, berkumpul. dan memberi makan. Pada gambar diatas terlihat contoh petrogenol cair atau metil eugenol yang merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan perangkap feromon. Senyawa eugenol merupakan senyawa berwarna kuning pucat. Senyawa Eugenol dapat direduksi menjadi beberapa senyawa seperti Metil Eugenol yang dikenal sebagai zat alami dan komponen alkohol primer 3-(3,4 dimetoksi fenil)-1-propano yang merupakan konversi dari senyawa Metil Eugenol.

Gambar 2.9 Petrogenol Antraktan Metil eugenol
Gambar 2.9 Petrogenol Antraktan Metil eugenol

Waktu dan Tempat

Alat dan Bahan

Parameter Pengamatan

Gambaran Umum P4S Permata Ibu

Lokasi dan Tata Letak P4S Permata Ibu

Di area inilah para petani dapat magang di bidang penanaman sayuran, pertanian organik, dan produksi susu. Secara resmi, P4S berlokasi di Kelurahan Ganting, Kecamatan Padang Panjang Timur, Kota Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat. Pada gambar terlihat peta lokasi P4S Permata Ibu yang terletak di kota sejuk dan dikelilingi pegunungan seperti Marapi dan Gunung Singgalang yaitu kota Padang Panjang.

Teknik Pembuatan Perangkap Feromon

Pada gambar diatas terlihat alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan perangkap feromon dimana alat dan bahan tersebut merupakan alat dan bahan sederhana yang mudah ditemukan. 22 Gambar di atas menunjukkan proses pembuatan perangkap feromon, dimana gambar (a) menunjukkan pengikatan kapas dengan tali, sedangkan gambar (b) menunjukkan tali yang diikat erat dan gambar (c) menunjukkan pengukuran petrogenol cair. yang akan disuntik dengan jarum suntik. Pada gambar di atas terlihat teknik pembuatan perangkap feromon, dimana gambar (a) menunjukkan suntikan kapas yang telah diikat dengan petrogenol cair yang telah diukur, sedangkan gambar (b) menunjukkan perangkap feromon yang sudah jadi dan gambar (c) menunjukkan perangkap feromon lengkap yang ditanam di samping hamparan cabai merah.

Gambar di atas menunjukkan jumlah lalat buah yang ditangkap pada tanggal 7 Juli mengalami penurunan dibandingkan pengamatan hari pertama. 24 Gambar 4.7 Hasil Penangkapan Hama Lalat Buah pada tanggal 07/12/2022 Gambar diatas menunjukkan bahwa hasil penangkapan lalat buah pada tanggal 12/07 terdapat beberapa lalat buah yang tertangkap pada perangkap lalat anggur yang telah disiapkan. Gambar di atas menunjukkan hasil tangkapan pada 13 Juli mengalami penurunan dibandingkan pengamatan hari sebelumnya.

Morfologi buah cabai merah yang sehat adalah kulit buahnya tidak berlubang, daging buahnya bersih, tidak ada ulat atau busuk. Morfologi buah cabai merah yang rusak/diserang hama lalat adalah terdapat lubang pada kulit buah yang menandakan di dalam buah terdapat ulat, kemudian buah busuk yang disebabkan oleh lalat buah. ulat. Pada foto diatas terlihat contoh morfologi buah cabai merah yang rusak dan berlubang akibat serangan lalat buah.

Gambar 4.2 Alat dan Bahan
Gambar 4.2 Alat dan Bahan

Jumlah Lalat Buah yang Terperangkap

Hal ini menunjukkan bahwa Petrogenol yang diberikan pada tanaman cabai cukup efektif mengendalikan lalat buah. Menurut Kardinan (2003), petrogenol merupakan atraktan berupa larutan berwarna kuning bening untuk mengendalikan lalat buah. Agar lalat buah lebih banyak yang terjebak dalam perangkap, hal ini dapat mencegah serangan lalat buah pada buah paprika dan tidak menyebabkan buah paprika mati atau rusak.

Kombinasi dengan hormon seks terutama petrogenol akan meningkatkan jumlah serangga terutama lalat buah yang tertangkap dengan pengobatan ini. Menurut Kalie (1999), aktivitas lalat buah dalam mencari tanaman inang ditentukan oleh warna dan aroma buah. Lalat buah jantan mengenali pasangannya tidak hanya melalui feromon, tetapi juga dari kilatan warna tubuh dan garis atau bintik pada sayapnya.

Dan metil eugenol yang terdapat pada tubuh lalat buah jantan akan diolah menjadi atraktan (Sataral & Lamandasa, 2021). 28 Senyawa metil eugenol merupakan senyawa yang paling menarik bagi lalat buah pada tanaman cabai Metil eugenol dapat dengan mudah dibuat dari eugenol termetilasi (Karyani et al., 2021). Kondisi areal tanam cabai merah (Capsicum annuum L.) dan kondisi buah cabai merah yang memasuki proses pemasakan juga akan menarik lalat buah untuk bertelur dan memperoleh makanan (Koffi-Nevry et al., 2012).

Pada tabel tersebut terdapat perbedaan jumlah lalat buah yang ditangkap oleh orang yang berbeda, dimana semakin tinggi dosis metil eugenol yang diberikan maka semakin banyak pula lalat buah yang tertangkap.

Berat Panen

Spesies lalat buah Bactrocera dorsalis dikenal sebagai sex atraktan bagi lalat buah Bactrocera dorsalis yang merupakan hama perusak pasca panen karena dapat hidup terus menerus dalam penyimpanan (Suwinda et al., 2020). Lalat buah betina dapat bertelur pada buah cabai yang sudah masak karena kulit buah cabai mudah ditembus oleh ovipositor lalat buah betina (Kardinan, 2019). Waktu yang tepat untuk memasang perangkap metil eugenol adalah pada pagi dan sore hari karena pada pagi hari lalat buah akan memulai aktivitasnya untuk memperoleh makanan dan pada sore hari merupakan waktu lalat buah bersanggama (Jean et al., 2013).

29 Pada gambar di atas, parameter bobot hasil dijelaskan dengan melihat bobot hasil buah yang terserang lalat buah dan buah yang tidak terserang lalat buah dalam 2 kali panen berturut-turut. Buah cabai merah yang telah dipanen selanjutnya disortir untuk dipilih buah yang baik dan berkualitas kemudian diisolasi buah yang rusak seperti kulit buah berlubang dan buah busuk akibat hama lalat buah. Dari tabel di atas terlihat terjadi penurunan jumlah cabai merah yang terserang serangan lalat buah antara panen pertama dan kedua.

Menurut Fatimah (2001), penggunaan metil eugenol sebagai bahan petrogenol dengan dosis 1,1 ml/perangkap memberikan pengaruh optimal terhadap jumlah lalat buah yang tertangkap pada tanaman cabai. Karakteristik fisiologis buah cabai merah seperti aroma, kandungan, ukuran, warna dan bentuk buah cabai merah juga dapat mempengaruhi intensitas infestasi lalat buah. Tingginya hasil pada perlakuan sesuai dengan persentase intensitas serangan hama lalat buah pada perlakuan, semakin rendah intensitas serangan maka hasil produksi akan semakin meningkat.

Sejalan dengan (Putra et al., 2019) yang mengatakan bahwa persentase serangan lalat buah juga bergantung pada kondisi lingkungan dan kerentanan jenis buah yang diserang.

Kesimpulan

Saran

Uji coba strain dan kultivar tanaman cabai terhadap serangan hama lalat buah (Bactrocera dorsalis complex) di Dusun Sandan, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Produksi cabai besar, cabai rawit, dan bawang merah tahun 2013 (Lembaran Statistik Resmi No. 45/08/th XVIII). Pertumbuhan dan hasil cabai merah dengan metode irigasi dan pemupukan yang berbeda di wilayah pesisir.

Pengaruh faktor daya tarik produksi terhadap pendapatan usahatani cabai merah keriting (Capsicum annum L.) (kasus Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut). Kelimpahan jenis lalat buah (Diptera: Tephritidae) dan parasitoidnya berasosiasi dengan tanaman belimbing (Averrhoa carambola L.) di Kabupaten Gianyar. Aspek biologi dan sebaran populasi lalat buah pada tanaman mangga dalam kaitannya dengan pengembangan model pengendalian hama terpadu.

Atraksi serangga hama lalat buah pada papan perangkap dengan warna berbeda sebagai teknik pengendalian. Efektivitas Kombinasi Atraktan dan Warna dalam Menangkap Lalat Buah [Bactrocera spp] pada Tanaman Cabai [Capsicum annuum L.]. Lilitkan tali, buka ajir, buka mulsa plastik, kumpulkan dan bakar sisa mulsa pada tanaman cabai merah, karena sisa mulsa bersifat anorganik dan tidak dapat terurai.

Amati cabai yang akan ditanam (perkirakan berapa yang akan dipanen dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk panen).

Gambar

Gambar 2.2 Lalat Buah (Bactrocera sp)
Gambar 2.3 Telur Lalat Buah
Gambar 2.4 Larva Lalat Buah
Gambar 2.6 Imago Lalat Buah
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Janter Simarmata, “ Uji Efektifitas Model Perangkap Menggunakan Atraktan Dalam Mengendalikan Hama Lalat Buah ( Bactrocera dorsalis Hendel) Pada Tanaman Jambu Biji

Pengaruh dosis 1cc petrogenol (D3) dapat menunjukkan perlakuan yang baik dalam mengendalikan serangan lalat buah dengan jumlah tangkapan lalat buah tertinggi terdapat

Intensitas serangan hama lalat buah di Kalimantan Selatan pada tahun 2015 dan 2016 menunjukkan intensitas rata-rata serangan sebanyak 66,7%, untuk mengetahui

Dari penelitian yang telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan yaitu ketinggian perangkap yang efektif mengendalikan hama lalat buah pada areal tanaman jambu biji

Hasil dari penelitian ini menunjukan spesies lalat buah yang terdapat pada komoditas cabai pasar Bandar lampung terdapat tiga spesies lalat buah, yaitu Bactrocera

Gambar 15: Gejala Serangan Bactrocera dorsalis. Gambar 16: Lalat Buah

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dosis metil eugenol yang efektif dalam mengendalikan hama lalat buah, mengetahui perbedaan populasi tangkapan lalat

merupakan salah satu tanaman yang penting di Indonesia serta memiliki nilai ekonomi yang tinggi, namun keberadaan tanaman cabai merah tidak terlepas dari serangan hama seperti lalat