• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Farmakokinetik Simulasi In Vitro Model Farmakokinetik

N/A
N/A
Ramadhan ardiansyah

Academic year: 2024

Membagikan "Laporan Praktikum Farmakokinetik Simulasi In Vitro Model Farmakokinetik"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOKINETIK SIMULASI IN VITRO MODEL FARMAKOKINETIK

Dosen Pengampu:

Apt. Hermanus Ehe Hurit, M.Farm Disusun oleh:

Kelompok : 01 Sesi : CR002

Ramadhan Ardiansyah (20210311116)

Nurul Fatihaturrohmah (20210311170)

Dilla Agustin (20210311013)

Isda Kana (20210311102)

Resti Widiyanti (20210311

PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

(2)

2024

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Tim Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkat-Nya sehingga dapat melaksanakan dan menyusun Laporan Praktikum Farmakologi yang berjudul “Penanganan dan pemberian obat pada hewan uji” tepat pada waktunya.

Penyajian makalah ini disusun berdasarkan informasi yang didapat selama melaksanakan pembelajaran Farmakokinetik. Dengan awal pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki serta adanya bimbingan dari berbagai pihak sehingga memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dan pengalaman. Maka pada kesempatan kali ini Tim Penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa selalu memberikan kekuatann, kesabaran serta rezeki yang berlimpah.

2. Orang tua Tim Penulis yang telah senantiasa mendoakan dan mendukung Tim Penulis dalam segala hal.

3. Bapak Apt. Hermanus Ehe Hurit, M.Farm selaku dosen mata kuliah Farmakokinetik Universitas Esa Unggul yang telah membantu dan memberikan pengarahan serta kepercayaan kepada Tim Penulis selama melaksanakan pembelajaran mata kuliah Farmakokinetik.

4. Seluruh peserta mata kuliah Farmakologi yang saling mendukung satu sama lain akan kewajiban yang harus sama-sama dilaksanakan.

Tim Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kata kesempurnaan baik dalam penulisan maupun penyajiannya. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan isi Laporan Praktikum Farmakokinetik ini. Atas segala perhatian, bantuan, dan kerjasama dari seluruh pihak, Tim Penulis mengucapkan terima kasih.

Tangerang, Tim Penulis

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI...

BAB I...

PENDAHULUAN...

1.1 Tujuan Percobaan...

1.2 Latar Belakang...

BAB II...

TINJAUAN PUSTAKA...

1.3 Dasar Teori...

BAB III...

METODE KERJA...

3.1 Alat...

3.2 Bahan...

3.3 Cara Kerja...

BAB IV...

HASIL DAN PEMBAHASAN...

BAB IV...

PENUTUP...

4.1 Kesimpulan...

DAFTAR PUSTAKA...

(5)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Tujuan Praktikum

1. Memahami konsep farmakokinetik suatu obat

2. Dapat mengaplikasikan konsep farmakokinetik oada di bidang farmasi 3. Mempelajari konsep farmakokinetik dengan menggunakan simulasi in vitro

4. Membedakan proses farmakokinetik suatu obat adanya variasi dosis,rute pemberian, klirens dan volume distribusi

5. Menganalisis perbedaan parameter farmakokinetika dengan dosis, rute pemberian, klirens, dan volume distribusi yang berbeda.

1.2Latar Belakang

Dalam dunia farmasi dan kedokteran, pemahaman terhadap farmakokinetik menjadi landasan yang sangat penting dalam pengembangan obat, pemilihan dosis yang tepat, serta pemahaman terhadap efek dan interaksi obat dalam tubuh manusia. Farmakokinetika berasal dari perkataan pharmacon (= obat) dan kinetics (=sesuatu yang berubah dengan pertambahan waktu). Jadi, farmakokinetika adalah ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan jumlah obat di dalam tubuh dengan bertambahnya waktu. Farmakokinetika juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari proses absorpsi, distribusi, metabolisme dan eksresi obat yang dihitung secara kuantitatif berdasarkan konsep matematika serta diaplikasikan untuk menghitung besarnya dosis dan interval pemberian obat.

Pemahaman terhadap farmakokinetik memungkinkan kita untuk memprediksi bagaimana obat akan berperilaku dalam tubuh manusia, termasuk bagaimana obat diserap oleh tubuh, bagaimana obat didistribusikan ke berbagai jaringan dan organ, bagaimana obat diubah menjadi bentuk yang lebih mudah diekskresikan, dan bagaimana obat akhirnya dikeluarkan dari tubuh. Berdasarkan cara pemberiannya, obat dapat dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu obat yang diberikan secara intravaskular (intravena) dan ekstravaskular yaitu dimasukkan ke dalam tubuh tidak secara langsung ke dalam pembuluh darah. Melalui laporan ini akan membahas simulasi invitro golongan obat secara ektravaskular dengan menggunakan volume distribusi aquades dengan baku induk metilenblue dan diamati menggunakan spektrofotometri uv-vis.

(6)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

Farmakokinetik adalah proses pergerakan obat untuk mencapai kerja obat. Empat proses dalam farmakokinetik yang termasuk di dalamnya adalah: absorbsi, distribusi, metabolisme (atau biotransformasi), dan ekskresi (atau eliminasi). Berdasarkan cara pemberiannya, obat dapat dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu obat yang diberikan secara intravaskular (intravena) dan ekstravaskular yaitu dimasukkan ke dalam tubuh tidak secara langsung ke dalam pembuluh darah. emberian secara ekstravaskular meliputi rute per oral, sublingual, buccal, intramuscular, subcutan, transdermal, dan rectal. Sebelum memasuki sirkulasi sistemik, obat harus terlebih dahulu diabsorpsi oleh tubuh. Pada pemberian ekstravaskular, biasanya obat yang masuk ke dalam tubuh tidak mencapai 100%. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya bentuk sediaan, ionisasi obat, pKa obat, pH cairan tubuh, luas permukaan zat berkhasiat terlarut yang berkontak dengan dinding organ tubuh seperti dinding saluran pencernaan, koefisien partisi, dan waktu pengosongan lambung.

Konsep farmakokinetika obat didalam tubuh dapat dipelajari dengan suatu simulasi in vitro, walaupun demikian perlu di ingat bahwa simulasi ini tidak dapat menggambarkan kondisi dalam tubuh secara sebenar – benarnya karena adanya beberapa factor dalam tubuh yang tidak dapat disimulasikan secara in vitro. Dalam percobaan ini, simulasi dilakukan terhadap 3 model obat yang mempunyai harga klirens dan volume distribusi yang berbeda dengan rute pemberian intravascular dan ekstravaskular serta dosis yang berbeda, Distribusi obat adalah ketika obat ditransfer dari sirkulasi sistemik ke jaringan dan cairan tubuh. Beberapa faktor mempengaruhi distribusi obat dalam darah atau plasma, seperti aliran darah, permeabilitas kapiler, dan ikatan protein. Jumlah obat yang ada dalam tubuh dan seberapa jauh obat itu didistribusikan juga mempengaruhi konsentrasi obat dalam darah atau plasma. Hasil dari simulasi in vitro akan mnenunjukkan adanya perbedaan profil kadar obat dalam darah yang disebabkan oleh proses absorban, distribusi, dan eliminasi yang berbeda.

(7)

BAB III METODE KERJA 3.1 ALAT DAN BAHAN

3.1.1 Alat

1. Spektrofotometer 2. Magnetic stirrer 3. Mikropipet 1000 4. Gelas ukur 1000 ml 5. Gelas ukur 10ml 6. Gelas beaker 1L 7. Pipet volume 25 ml 8. Pipet tetes

3.1.2 Bahan 1. Metilen blue 2. Air suling 3.3 CARA KERJA

Tahan percobaan:

a. Pembuatan larutan baku kerja metilen blue:

1. Buatlah larutan baku induk 200 ppm dari 20mg metilen blue dilarutkan dalam 100ml aquadest

2. Buatlah larutan baku kerja metilen blue dengan cara mengencerkan larutan baku induk dengan air suling sampai diperoleh larutan dengan kadar 10,20,30,40,50 dan 60 ppm

(8)
(9)

b. Penentuan Panjang gelombang maksimum:

1. Tentukan Panjang gelombang maksimum dengan menggunakan larutan baku kerja 2 μg/ml dan 5 μg/ml

2. Amati nilai absorban pada Panjang gelombang antara 420-500

3. Buatlah kurva perbandingan absorban terhadap Panjang gelombang dari larutaan baku kerja 2 μg/ml dan 5 μg/ml pada kertas grafik skala sama.

4. Tentukan λ maksimumnnya.

c. Pembuatan kurva baku:

1. Lakukan pengamatan absorban dari larutan baku kerja pada 1 panjang gelombang maksimum yang telah diperoleh dari poin 2

2. Tabelkan hasil pengamatan dan buatlah kurva perbandingan kadar larutan baku kerja terhadap absorban pada kertas grafik berskala sama.

3. Hitung koefisien korelarinya dan buat persamaan garisnya.

d. Simulasi model farmakokinetika invitro

Rute ekstravaskular, kompartemen 1 terbuka:

Pada percobaan ini dianggap kadar maksimum dicapai pada pemberian ke 4 - 5 sehingga percobaam dilakukan dengan memasukkan obat 4-5 kali, tiap kali sebesar 1/5-1/4 dosis yang diberikan. Prosedur percobaannya sebagai berikut:

1. Dilakukan pengukuran sampel pada volume distribusi sebanyak 10 waktu 2. Diasumsikan tmax tersedia pada waktu ke 5(T5)

3. Dibuat larutan sampel dengan 5 konsentrasi (420 ppm, 440 ppm, 460 ppm, 480 ppm,

(10)

4. Dilakukan pengenceran 500 ppm dalam 50 ml untuk membuat larutan sampel sebanyak 10 ml

5. Setelah itu masukkan aquades 1 liter kedalam baker gelas sebahai volum distribusi, dikalibrasi dahulu

6. Untuk pengukuran T0 di asumsikan bahwa kadar obat (0)

7. Dimasukkan larutan sampel 420 ppm sebayak 10 ml ke dalam volume distribusi kemudian di aduk konstan

8. Kemudian di ambil 10 ml larutan dari volume distribusi (T1), lalu di ganti dengan aquades Kembali 10 ml

9. Di ukur absorbansinya untuk sampel pada (T1) dengan sepektrofotometri uv-vis dengan Panjang gelombang maksimum yang sudah di tentukan

10. Untuk pengukuran (T1-T5) dilakukan seperti Langkah kerja pada no 7-9 dengan konsentrasi sampel (T2= 440 ppm), (T3 = 460ppm), (T4= 480ppm) dan (T5=

500ppm) ( rentang waktu setiap pengambilan 10 menit) 11. Untuk pengukukuran pada T6-T10 berikut =

 Dimaksukan 10 ml aquadest pada volume distribusi dan di aduk konstan

 Diambil 10 ml dari larutan tersebut dan di gantikan dengan 10 ml aquadest baru

 Di ukur absorbansi nya dengan spektrofotometri uv-vis pada Panjang gelombang yang telah di tentukan

 Dilakukan berulang hingga pengambilan ke-10 dengan rentang waktu pengambilan sekitar 10 menit

(11)

13. Di hitung kurva metolen blue (konsentrasi) dengan mensubstitusikan absorbansi pada persamaan linear

14. Dibuat hubungan antara kadar metilenblue vs (t)

15. Hitung parameter farmakokinetika (AUCO-t, AUC 0-∞, K, t1/2)

(12)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL EKSTRAVASKULAR METILEN BLUE

1. Hasil nilai absorbansi untuk kurva Metilen Blue

420 PPM0 440 PPM 460 PPM 480 PPM 500 PPM

0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6

f(x) = 0.09 x + 0.06 R² = 0.99

KURVA LARUTAN BAKU METILEN BLUE

Konsentrasi (PPM)

ABS

PPM ABS

420 ppm 0.145982

440 ppm 0.246205

460 ppm 0.304452

480 ppm 0.40913

500 ppm 0.502857

R = 0,9938 a = 0,0587 b = 0,0877

y = 0,0587 + 0,0877 x

2. Table nilai AUC

(13)

20 25 30 35 40 45 50 55 0

0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8

f(x) = − 0.03 x + 1.4 R² = 0.99

KURVA KALIBRASI METILEN BLUE

Linear ()

WAKTU

ABS

AUCtotal =131,9815 μg.menit/ml Ke = 0,0619 ppm/menit

t1/2= 11,19 menit

(14)

LAMPIRAN 3. TABEL NILAI LARUTAN BAKU

1. Hasil nilai Panjang gelombang larutan baku

Sampel Panjang gelombang

20 ppm 580.5 nm

60 ppm 580.5 nm

4. Hasil nilai absorbansi untuk kurva larutan baku

20 PPM0 30 PPM 40 PPM 50 PPM 60 PPM

0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1

f(x) = 0.13 x + 0.14 R² = 0.86

KURVA LARUTAN BAKU

Linear ()

KONSENTRASI (PPM)

ABS

PPM ABS

20 ppm 0.313147

30 ppm 0.435938

40 ppm 0.431153

50 ppm 0.582364

60 ppm 0.881296

Perhitungan PPM Larutan Baku:

Metilen blue 200 ppm dalam 100 ml:

- Larutan induk:

mg

(15)

= 0,2mg

ml ×100ml=20mg - Pengenceran :

1. 20 ppm dalam 10 ml VINI=V2N2

V1.200 ppm = 10 ml.20ppm V1 = 1 ml

2. 30 ppm dalam 10 ml VINI=V2N2

V1.200 ppm = 10 ml.30ppm V1 = 1,5 ml

3. 40 ppm dalam 10 ml VINI=V2N2

V1.200 ppm = 10 ml.40ppm V1 = 2 ml

4. 50 ppm dalam 10 m VINI=V2N2

V1.200 ppm = 10 ml.50ppm V1 = 2,5 ml

5. 60 ppm dalam 10 ml VINI=V2N2

V1.200 ppm = 10 ml.60ppm V1 = 3 ml

5. TABEL NILAI EKSTRAVASKULAR METILEN BLUE 1. Hasil nilai absorbansi untuk kurva Metilen Blue

(16)

420 PPM0 440 PPM 460 PPM 480 PPM 500 PPM 0.1

0.2 0.3 0.4 0.5 0.6

f(x) = 0.09 x + 0.06 R² = 0.99

KURVA LARUTAN BAKU METILEN BLUE

Konsentrasi (PPM)

ABS

PPM ABS

420 ppm 0.145982

440 ppm 0.246205

460 ppm 0.304452

480 ppm 0.40913

500 ppm 0.502857

R = 0,9938 a = 0,0587 b = 0,0877

y = 0,0587 + 0,0877 x

Perhitungan PPM Larutan Baku Metilen Blue:

Metilen blue 1000 ppm dalam 100 ml:

- Larutan induk:

1000 ppm = mg

ml ×1000ppm

= 1mg

ml ×100ml=100mg ad 100 ml

500 ppm = 500ppm

1000ppm×50ml

= 25ml ad50ml

(17)

- Pengenceran :

1. 420 ppm = 420ppm

500ppm×50ml

= 8,4 ml 2. 440 ppm = 440ppm

500ppm×50ml

= 8,8 ml 3. 460 ppm = 460ppm

500ppm×50ml

= 9,2 ml 4. 480 ppm = 480ppm

500ppm×50ml

= 9,6 ml 5. 500 ppm = 500ppm

500ppm×50ml

= 10 ml 2. Hasil kadar Metilen Blue

20 25 30 35 40 45 50 55

0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8

f(x) = − 0.03 x + 1.4 R² = 0.99

KURVA KALIBRASI METILEN BLUE

Linear ()

WAKTU

ABS

t (s) Absorbansi (A)

Kadar (C) Log (C) t vs log c

5 0.145982 0.995 0.0021 a= 1.4016 Ke =

(18)

15 20 25 30 35 40 45 50

0.304452 0.40913 0.502857 0.42513 0.302869 0.263509 0.195444 0.154174

2.8021 3.9957 5.0645 4.1782 2.7841 2.3353 1.5591 1.0886

0.4474 0.6015 0.7045 0.6209 0.4446 0.3683 0.1928 0.0368

R= 0.9883 ppm/menit t1/2=

11,19 menit

Perhitungan AUC,t1/2, K Larutan Baku Metilen Blue:

1. AUC1 = (C1+C0)

2 ×(t1−t0)

= (0,995+0)

2 ×(5−0)

= 2,4875 μg.menit/ml 2. AUC2 = (C2+C1)

2 ×(t2−t1)

= (2,1380+0,995)

2 ×(10−5)

= 7,8325 μg.menit/ml 3. AUC3 = (C3+C2)

2 ×(t3−t2)

= (2,8021+2,1380)

2 ×(15−10)

= 12,35025 μg.menit/ml 4. AUC4 = (C4+C3)

2 ×(t4−t3)

= (3,9957+2,8021)

2 ×(20−15)

= 16,9945 μg.menit/ml 5. AUC5 = (C5+C4)

2 ×(t5−t4) (5,0645+3,9957

(19)

= 22,6505 μg.menit/ml 6. AUC6 = (C6+C5)

2 ×(t6−t5)

= (4,1782+5,0645)

2 ×(30−2 5)

= 23,10675 μg.menit/ml 7. AUC7 = (C7+C6)

2 ×(t7−t6)

= (2,7841+4,178 2)

2 ×(3 5−30)

= 17,40575 μg.menit/ml 8. AUC8 = (C8+C7)

2 ×(t8−t7)

= (2,3353+2,7841)

2 ×(40−3 5)

= 12,7985 μg.menit/ml 9. AUC9 = (C9+C8)

2 ×(t9−t8)

= (1,5591+2,3353)

2 ×(4 5−40)

= 9,736 μg.menit/ml 10.AUC10 = (C10+C9)

2 ×(t10−t9)

= (1,0886+1,5591)

2 ×(50−45)

= 6,61925 μg.menit/ml AUCtotal:

=

AUC1+AUC2+AUC3+AUC4+AUC5+AUC6+AUC7+AUC8+AUC9+AUC10

=2,4875+7,8325+12,35025+16,9945+22,6505+23,10675+17,40575+12,7985+9,7 36+6,61925

=131,9815 μg.menit/ml

(20)

Ke = 2,303 x (-b)

= 2,303 x (-(-0.0269)) = 0,0619 ppm/menit Harga t1/2

t1/2 = 0,693 k

= 0,693 0,0619

= 11,19 menit

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian sebelumnya tentang penyebaran polutan yang telah dilakukan diantaranya adalah penerapan Model Mikroskopik Konsentrasi Polutan Udara: Perbandingan dari Hasil

Model Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik Sekolah Menengah Per- tama ini disusun dengan maksud menyajikan informasi mengenai Model Laporan Hasil Pencapaian

Perbandingan antara model simulasi sistem awal dan model simulasi sistem usulan memberikan hasil bahwa model simulasi sistem usulan memberikan rata-rato

Model Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama ini disusun dengan maksud menyajikan informasi mengenai Model Laporan Hasil Pencapaian

Keluaran hasil simulasi model (tampilan model) tanaman jarak dapat dilihat pada Gambar 8 – 10 yang menunjukkan bahwa secara umum model yang telah disusun dapat

Laporan praktikum ini menyajikan hasil penelitian eksperimental komposit dengan tujuan menentukan sifat mekanik dan

Laporan ini menyajikan hasil praktikum metalurgi yang dilakukan oleh mahasiswa Teknik Mesin Universitas Darul'Ulum

Laporan ini menyajikan hasil praktikum metode Hazen untuk menentukan koefisien permeabilitas