• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Geofisika Eksplorasi Metode Gravitasi

N/A
N/A
Antya Nugraha

Academic year: 2024

Membagikan "Laporan Praktikum Geofisika Eksplorasi Metode Gravitasi"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM GEOFISIKA EKSPLORASI

ACARA METODE GRAVITY

Disusun Oleh : Antya Kumara Nugraha

21100122130060

LABORATORIUM GEOTEKNIK, GEOTERMAL, DAN GEOFISIKA

DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

APRIL 2024

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktikum Geofisika Eksplorasi, acara Metode Gravity yang disusun oleh praktikan Antya Kumara Nugraha telah diperiksa dan disahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Pukul :

Sebagai tugas laporan praktikum mata kuliah Geofisika Eksplorasi

Asisten Acara,

Ziana Firdhausin N.

21100121140082

Semarang, 29 April 2024

Antya Kumara Nugraha 21100122130060

DAFTAR ISI

(3)

BAB I...6

PENDAHULUAN...6

BAB II...7

TINJAUAN PUSTAKA...7

BAB III...9

LANGKAH PENGERJAAN...9

BAB IV...22

HASIL...22

BAB V...26

PEMBAHASAN...26

BAB VI...30

KESIMPULAN DAN SARAN...30

DAFTAR PUSTAKA...31

DAFTAR GAMBAR

 Koreksi Peta Bouguer (2d)

(4)

 Hasil olah data Bloxer (3d)

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

(6)

1.1 Maksud

a) Mengetahui cara mengolah data gravity menggunakan excel

b) Mengetahui cara mengolah data gravity melalui software surfer, magpick, grablox dan bloxer

c) Mengetahui interpretasi dari hasil akhir olahan data melalui software bloxer

1.2 Tujuan

a) Dapat mengolah data gravity menggunakan excel hingga memperoleh nilai CBA

b) Dapat mengolah data gravity melalui software surfer ,magpick, grablox dan bloxer

c) Dapat menginterpretasikan hasil olahan data menggunakan software bloxer secara 3d

1.3 Waktu dan Pelaksanaan

Praktikum Geofisika Eksplorasi acara Metode Seismik telah dilaksanakan pada :

a) Kloter I

Hari : Kamis

Tanggal : 18 April 2024 Pukul : 18.30 WIB

Tempat : Ruang 202, Gedung Pertamina Sukowati b) Kloter II

Hari : Jumat

Tanggal : 19 April 2024 Pukul : 18.30

Tempat :Ruang 302, Gedung Pertamina Sukowati

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Geologi Regional

(7)

Pada daerah penelitian yaitu terletak di daerah Madura, daerah ini berada di ujung timur utara dari Kabupten Sumenep, serta berbatasan langsung dengan laut jawa di sebelah utara. Terdapat juga manifestasi air panas pda daerah ini, hal ini ditandai dengan keberadaan hotsprings atau mata air panas. Berdasarkan kondisi bentang alamnya, daerah ini memiliki morfologi diantaranya yaitu dataran rendah, perbukitan dan karst. Prospek geotermal terletak pada formasi Formasi Tawun yang tersusun atas litologi batuan sedimen (lempung) dan batu pasir pada formasi Ngrayong, serta batu gamping.

Berdasarkan peta geologi Lembar Waru – Sumenep, daerah ini termasuk Cekungan Jawa Timur. Adapun formasinya antara lain :

 Formasi Tawun

Tersusun atas batu lempung, napal, batugamping lempungan. Formasi ini berumur Miosen Awal – Tengah. Serta terdapat pada lingkungan pengendapan laut dangkal

 Formasi Ngrayong

Formasi Ngrayong terletak menindih secara selaras diatas formasi Tawun.

Tersusun atas litologi batu pasir kuarsa, batugamping dan batulempung.

Formasi ini berumur miosen tengah dan terendapkan pada lingkungan laut dangkal

 Formasi Pasean

Formasi ini menindih secara selaras dengan formasi Bulu. Formasi ini tersusun atas perselingan napal dengan batu gamping lempungan, batu gamping pasiran, dan batu gamping oolit, napal pasiran, Formasi ini terendapkan pada laut dangkal dan berumur miosen akhir.

 Formasi Madura

Sebagian menindih secara selaras dan tidak selaras pada formasi Pasean, formasi Bulu, dan formasi Ngrayong. Formasi ini terdiri dari litologi batugamping terumbu dan dolomitan.

 Formasi Pamekasan

(8)

Menindih secara tidak selaras pada formasi Madura, formasi ini memiliki litologi berupa konglomerat, batu pasir, batu lempung dan batu gamping foraminifera.

Struktur yang berkembang pada formasi ini berupa lipatan dan sesar. Struktur lipatan berupa sinklin dan antiklin yang berarah barat – timut. Barat daya – timur laut dan barat laut – tenggara arah jurus sesarnya. Sesar yang berkembang yaitu sesar naik, sesar geser dan sesar normal.

BAB III

LANGKAH PENGERJAAN

Pengolahan Excel

(9)

1. Melakukan pengolahan excel dengan mencari nilai koreksi drift dengan rumus : = ((1821.378456-1822.287067)/(51900-230688))*(waktu sekon- 35460)

2. Mencari nilai gobs bacaan : = Bacaan mgal – koreksi drift – pasang surut 3. D Gobs bacaan : = gobs bacaan – bacaan

4. Mencari G normal =

978032.7*(((1+0.0053024*SIN(RADIANS(Lintang))^2)) - ((0.0000058*SIN(RADIANS(2*Lintang))^2)))

5. Mencari FAC :

= - 30867 x ketinggian 6. Mencari Anomaly FA

= ( Gobservasi – ( Percepatan GN + FAC)) 7. Mencari BC

= 0,0419 x 2,46 x ketinggian 8. Mencari SBA

= Anomaly FA – BC 9. Mencari CBA

= SBA + TC

10. Setelah dilakukan griding CBA, maka masukkan nilainya ke dalam excel Hasil data pengolahan excel :

(10)
(11)

Pengolahan Surfer

1. Klik new worksheet > Pilih open data > Pilih data excel hasil olahan

2. Grid data > masukkan data sebelumnya (.dat) > Atur X Y dan Z > lakukan grid data secara bergantian dengan mengubah Z nya

(12)

Hasil dari olahan CBA, SBA, Ketinggian, G Obs, dan Anomaly FA 3. Lakukan pengecekan pada grid CBA

4. Lakukan penyimpanan data grid CBA dengan format (.dat)

5. Masukkan data CBA.dat tadi pad worksheet dan lakukan pemrograman sesuai dengan format dibawah ini

(13)

6. Simpan data CBA PROGRAM dengn format (.dat)

7. Simpan peta CBA dengan format grd juga Magpick

1. Input data grd yang telah diolah melalui surfer

(14)

2. Mengolah nilai upward interval dengan klik Operations > Pilih upward contuniation > atur interval elevasinya (5). Atas regional bawah lokal simpan dalam format grd

Contoh pengolahan pada interval 15 3. Memasukkan hasil interval grid di surfer dengan cara :

Pilih contur > pilih data grid nya, cari yang hampir mirip

(15)

Grablox

1. Memasukkan hasil grid grometry surfer ke grablox

2. Simpan data tersebut

3. Membuka data tersebut Kembali dengan grablox

4. Edit minimum dan maximum parameter value 1900 2200

20 15 10 5

(16)

5. Update persevece 6. Input CBA program

7. Ubah base normal dan all

(17)

8. Melakukan optimize hingga mentok

(18)

9. Lakukan density lalu mengoptimize untuk memperkecil RMS

11. Melakukan optimize ocamm d lalu mengoptimize untuk memperkecil koreksi

(19)

12. Melakukan optimize heights

13. Melakukan optimize Occam H

14. Lakukan save model

15. Masukkan hasil save model dan menuju ke olahan bloxer Bloxer

1. Input data hasil model dengan software bloxer

(20)

2. Klik H layer untuk melihat tampak atas

3. Klik X Sexn untuk melihat tampak samping

(21)

4. Klik Y Sexn untuk melihat tampak belakang

(22)

BAB IV HASIL

Hasil Olahan Grablox

(23)
(24)
(25)

Hasil olahan Bloxer

(26)

BAB V PEMBAHASAN 5.1

Interpretasi Koreksi Peta Bouguer melalui Surfer

Peta Bouguer Sebelum dikoreksi dengan MagPick

Hasil Koreksi Peta Bouguer dengan Magpick

(27)

Berdasrkan koreksi yang diperoleh menggunakan software Magpick dengan interval 5 m. Maka, akan menghasilkan 2 buah peta yaitu peta regional dan peta lokal. Pada peta regional terdiri dari anomali yang tinggi, sedang dan rendah.

Anomali tinggi ditandai dengan warna orange, anomali sedang dengan warna hijau hingga kuning dan anomali rendah berwarna biru. Anomali tinggi biasanya ditandai dengan adanya litologi batuan yang memiliki densitas yang sangat tinggi, sedangkan anomali yang rendah ditandai dengan adanya litologi batuan yang memiliki nilai densitas yang rendah. Berdasarkan kerapatan konturnya, nilai densitas yang rendah terdpat pada daerah yang cenderung memiliki elevasi yang paling rendah, yaitu berkisar 9,5 meter, sedangkan nilai anomali bouguer tertinggi terdapat pada elevasi yang tinggi yaitu sekitar 17 meter.

Berdasarkan peta geologi regional daerah barat daya juga terdampak adanya struktur geologi (sesar), hal ini dikarenakan adanya arah tegasan yang berarah barat daya- timur laut. Adanya struktur tersebut, kemungkinan menjadi penyebab fluida dapat masuk menerobos batuan sehingga dapat memicu peningkatan densitas batuan di daerah ini. Pada peta lokal terlihat bahwa adanya bentukan yang berbeda dari peta Bouguer sebelum dilakukan koreksi data. Pada peta lokal menghasilkan nilai sebesar -10 hingga 16 miligal. Oleh karena itu kemungkinan daerah ini tersusun atas lempung, batupasir, dan batugamping.

(28)

Berdasarkan hasil koreksi Bouguer yang diolah melalui data excel, surfer, grablox dan bloxer diperoleh penampang dengan adanya tingkat bouguer anomaly yang cukup bermacam-macam pada daerah tersebut. Terlihat bahwa pada kenampakan atas adanya densitas yang semakin membesar menuju pusat, hal ini dapat menjadi indikasi bahwa daerah ini termasuk morfologi tinggian.

Morfologi ini biasanya dikontrol oleh struktur geologi sehingga dapat memicu adanya manifestasi panas bumi yang dapat meningkatkan densitas batuannya.

Selain itu ada dua buah tinggian (dicirikan dengan warna biru) yang mengapit dataran ( warna oramge-kuning). Nilai nya berkisar 1,9 – 1,98 pada nilai tersebut dapat diklasifikasikan memiliki litologi berupa lempung dan batupasir (Telford, 1990) , kedua litologi tersebut sesuai dengan formasi Pamekasan dan Ngrayong.

Kemudian pada gambar terlihat rentang warna kuning – biru tua ( 1,98 -2,20 ), berdasarkan nilai densitas tersebut dapat digolongkan menjadi batuan gamping (Telford,1990). Hal ini sesuai pada semua formasi yang terdapat di daerah ini.

(29)
(30)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil olahan peta bouguer ditemukan adanya anomali perbedaan topografi karena adanya perbedaan densitas batuan. Densitas batuan yang memiliki nilai yang tinggi, cenderung berada pada elevasi yang tinggi, sedangkan nilai densitas yang rendah cenderung berada pada elevasi yang rendah

Berdasarkan hasil olahan 3 dimensi dengan software grablox dan bloxer diperoleh adanya persamaan litologi antara geologi regional yang ada dengan anomali bouguer yang ada menggunakan klasifikasi Telford,1990. Litologi yang sesuai diantaranya batu gamping, batu pasir dan lempung.

Saran

Kepada praktikan diharapkan mengerjakan haslab dengan sungguh-sunguh

Kepada praktikan diharapkan datang tepat waktu

Kepada praktikan diharapkan kondusif saat pembelajaran berlangsung

Kepada asisten diharapkan tidak tergesa-gesa saat memberikan materi

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Asisten Geofisika Eksplorasi. 2023.Acara III Metode Gravity. Departemen Teknik Geologi. Universitas Diponegoro: Semarang.

Leleangwayan, Y, O., 2012. Pemodelan Bentuk Geometry Batuan Dasar (Basement Rock) Pulau Lembata Dengan Menggunakan Metode Gravitasi , Skripsi, Undana, Kupang

Sarkowi, Muh., 2011, Diktat Kuliah : Metode Eksplorasi Gayaberat. Universitas Lampung : Bandar Lampung

Referensi

Dokumen terkait

Metode  gravity adalah salah satu metode eksplorasi geofisika yang digunakan untuk mengukur variasi medan gravitasi bumi akibat adanya perbedaan densitas antar batuan.. Dalam

Namun, biasanya untuk eksplorasi nikel digunakan metode IP karena metode ini dapat mendeteksi anomali resistivitas meski dalam jumlah yang sangat kecil yang

Satuan intensitas magnetik yang digunakan hampir secara eksklusif dalam eksplorasi geofisika adalah gamma (γ), A gamma didefinisikan sebagai 105 oersted, sebuah oersted

Penyamaan Kurva Schlumberger - Plot b absis vs 𝜌 ordinat pada kertas log - Buat kurva secara smooth dari titik-titik tersebut tidak harus melewati semua titik - Letakkan kurva di

Laporan ini menyajikan hasil praktikum busana pengantin dari berbagai negara, meliputi konsep, jenis, karakteristik, dan pemilihan kain serta

UTS PRAKTIKUM GEOFISIKA Nama: Sigit Setiawan NIM: 19131024 Prodi: Teknologi Geologi... MODEL INVERSI 2D Slice

Laporan yang menyajikan hasil pemetaan dan analisis metode kerja yang dilakukan untuk perancangan sistem

Laporan ini menyajikan hasil praktikum seismik refleksi menggunakan software Petrel