• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM GEOLOGI TEKNIK RMR (ROCK MASS RATING) DAN SMR (SLOPE MASS RATING)

N/A
N/A
Diki Andika01

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM GEOLOGI TEKNIK RMR (ROCK MASS RATING) DAN SMR (SLOPE MASS RATING)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM GEOLOGI TEKNIK

RMR (ROCK MASS RATING) DAN SMR (SLOPE MASS RATING)

Disusun Oleh : Diki Andika 21100120120025

LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK, GEODINAMIK, DAN GEOFISIKA DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG OKTOBER 2022

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktikum Geologi Teknik Acara SMR dan RMR yang disusun oleh praktikan bernama Diki Andika telah diperiksa dan disahkan pada:

hari :

tanggal :

pukul :

Sebagai tugas laporan praktikum mata kuliah Geologi Teknik

Asisten Acara,

Raihan Rasyidin 21100119130043

Semarang, Oktober 2022 Praktikan

Diki Andika 21100120120025

(3)
(4)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Maksud

1. Mempelajari pembagian formasi massa batuan kedalam kelompok dengan perilaku sama

2. Mempelajari cara identifikasi beberapa parameter yang berpengaruh terhadap perilaku massa batuan.

3. Mempelajari dasar pemahaman karakteristik dari setiap kelas massa batuan.

4. Mempelajari data kuantitatif dan pedoman untuk rancangan rekayasa 5. Mempelajari perrencanaan geometri lereng tambang

6. Mempelajari cara mengetahui kondisi massa batuan pada lereng

B. Tujuan

1. Praktiikan dapat membagi formasi massa batuan kedalam kelompok dengan perilaku sama

2. Praktiikan dapat mengidentifikasi beberapa parameter yang berpengaruh terhadap perilaku massa batuan.

3. Praktiikan dapat memahami karakteristik dari setiap kelas massa batuan.

4. Praktiikan dapat mempelajari data kuantitatif dan pedoman untuk rancangan rekayasa

5. Praktiikan dapat merencanakan geometri lereng tambang 6. Praktiikan dapat mengetahui kondisi massa batuan pada lereng

C. Lokasi Penelitan

Lokasi pengambilan data terkait output RMR dan SMR : Hari, Tanggal : Selasa, 11 Oktober 2022

Pukul : 13.00 WIB-Selesai

Lokasi : Kelurahan Jangli, Kecamatan Banyumanik

(5)

BAB II METODOLOGI

A. Alat dan Bahan 1. Alat

 Meteran Gulung

 Papan Jalan

 Penggaris

 Aplikasi Clinometer

 Helm Lapangan

 ATK 7. Paku / Pasak

 Palu

 BCL

 Ponco 2. Bahan

 Lereng Batuan/singkapan dengan kehadiran struktur geologi berupa kekar dengan dimensi Panjang 20 meter

 Input data Form RMR dan SMR

 Software DIPS

B. Diagram Alir RMR

Mulai

Mempersiapkan alat dan bahan

(6)

C. Diagram Alir SMR

Menghitung setiap paramater RMR

Mencatat data yang ada

Pembuatan laporan

Selesai

Mulai

Mempersiapkan alat dan bahan

Menentukan lokasi penelitian

(7)

Mencatat data hasil pengukuran

Menghitung setiap parameter SMR

Pengolahan pada software dips dan ms.excel

Pembuatan Laporan

Selesai

(8)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Rock Mass Rating (RMR)

Rock Mass Rating adalah metode untuk menilai atau mengevaluasi ketahanan suatu massa batuan dan disajikan berupa kualifikasi kualitas suatu massa batuan.

Klasifikasi ini dibuat oleh Bieniawski (1976) Pengklasifikasian Rock Mass Rating basic menggunakan parameter Kuat tekan uniaksial batuan utuh (σc), Rock Quality Designation (RQD), Spasi bidang diskontinu, Kondisi bidang diskontinu, dan Kondisi air tanah sebaagai berikut :

1. Kuat tekan batuan utuh

Berdasarkan data lapangan, bahwa litologi daerah penelitian jika dipukul dengan palu akan hancur. Yang menandakan bahwa litologi daerah ini termasuk lemah, dengan nilai UCS 5-25 Mpa, dan nilai indeks poinnya adalah 0

(9)

2. Discontinuity Spacing

Berikut adalah hasil perhitungan Discontinuity Spacing menggunakan ms.excel

(10)

Berdasarkan perhitungan diatas, diketahui spasi bidang diskontinu yaitu 0,679 m.

Setelah diklasifikasikan berdasarkan discontinuity spacing (Bieniawski, 1989) termasuk dalam kekar lebar ( wide) dengan nilai rating 15

3. Rock Quality Designation (RQD)

Berdasarkan perhitungan tersebut diketahui nilai RQD-nya yaitu sebesar 99.007.

Selanjutnya dilakukan pengklasifikasian berdasarkan table Rock Quality Designation

(11)

(RQD) (Bieniawski, 1989) memiliki kualitas batuan sangat baik (excellent) dengan nilai rating 20.

4. Kondisi Diskonuitas (Discontinuity Condition)

Parameter ini dilakukan dengan menilai kondisi lapangan dari lereng yang diteliti dengan hal-hal yang dilihat antara lain kemenerusan kekar, celah kekar, tingkat kekasaran lereng, pengisi kekar, dan tingkat pelapukan. Berdasarkan deskripsi di lapangan diketahui permukaan agak kasar, pemisahan kekar <1mm, dan dinding lereng cukup lapuk. Sehingga didapatkan bobot sebesar 25

5. Groundwater Condition

Dari Kegiatan lapangan yang telah dilakukan, air tanah aliran per 10 m panjang lereng adalah kosong, tidak adanya tekanan air, dan tingkat kelembaban yang kering. Oleh karena hal tersebut, bobot dari kondisi air tanah adalah 15

(12)

Berdasarkan beberapa parameter kemudian dijumlahkan dan didapatkan nilai RMR dari lereng sebesar 75

Sehingga termasuk kedalam nomor kelas II dengan pemerian baik.

Adapun maksud dari arti kelas II, dapat dilihat pada tabel berikut

(13)

A. Analisis Kinematika

Analisis kinematika dilakukan untuk mengetahui tipe keruntuhan pada daerah penelitian dengan menggunakan software Dips pada data kekar yang telah didapatkan dengan slope dip sebesar 70o dan slope dip direction sebsar 180o

(14)

Berdasarkan analisis planar sliding diketahui daerah penelitian memiliki potensi keruntuhan geser planar sebesar 50 %. Keruntuhan bidang dapat terjadi dengan bidang gelincir tunggal atau punset bidang gelincir.

B. Slope Mass Rating (SMR)

Berikut adalah pengolahan data smr berdasarkan data lapangan

(15)

F1 = 0,15 F2 = 0,15

F3 = 0 Sehingga didapat dihitung nilai

SMR sebagai berikut. SMR = RMR – (F2xF2xF3)+F4 SMR = 75 – (0,15x0,15x0)+15

SMR = 90 didapatkan nilai SMR sebesar 90 sehingga termasuk kedalam kelas I dengan deskripsi sangat baik, kestabilan sangat stabil, longsoran tidak ada, dan stabilisasi tidak ada.

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

 Nilai RMR dari lereng tersebut yaitu 75 sehingga termasuk kedalam nomor kelas II dengan pemerian baik (Bieniawski, 1989).

 Berdasarkan analisis planar sliding diketahui daerah penelitian memiliki potensi keruntuhan geser planar sebesar 50 %.

(16)

 Nilai SMR didapatkan 90 sehingga termasuk kedalam kelas I (very good)

DAFTAR PUSTAKA

Bieniawski, Z. T., 1989. Engineering Rock Mass Classification. Mining and Mineral Resources Research Institute. The Pennsylvania State University.

Deere, D. (1988). The Rock Quality Designation (Rock Mass Rating (Rmr) Dan Slope Mass Rating (Smr) Index In Practice. In Rock Classification Systems For Engineering Purposes. ASTM International

(17)

Tim Asisten Geologi Teknik. (2018). Buku Panduan Praktikum Geologi Teknik.

Semarang: Teknik Geologi Universitas Diponegoro.

Raharjo, P. D., Widiyanto, K., Puswanto, E., & Winduhutomo, S. Pengaruh

Meandering Sungai Lukulo Terhadap Kejadian Longsor di Perkotaan Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

LAMPIRAN

(18)

Referensi

Dokumen terkait

A recognition of the lived reality of being an Indigenous person in contemporary Australia; and the manifestations of this terrain on the life options and outcomes of Indigenous people,

NO Channel BU DESCRIPTION KOTA Periode 1 MEGASTORE PEMUDA KRANJI Bekasi 2 ERAFONE MALAKA JAYA Jakarta Timur 3 ERAFONE MOCHTAR RAYA SAWANGAN Depok 4 ERAFONE LAPANGAN TEMBAK CIBUBUR