LAPORAN PRAKTIKUM MENGIDENTIFIKASI JENIS SAMPAH MENURUT SUMBERNYA DAN PENGUKURAN BERAT JENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
Dosen Pengajar : Winarko, SKM., M.Kes
Disusun Oleh : Nimas Elok Cahyaning
P27833122065 / D3-4B
PROGRAM STUDI SANITASI PROGRAM DIPLOMA TIGA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA TAHUN AKADEMIK 2023/2024
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Teori
Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang/dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Bentuk sampah bisa berada dalam setiap fase materi, yaitu padat, cair, dan gas. Secara sederhana, jenis sampah dapat dibagi berdasarkan sifatnya. Sampah dipilah menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah organik/ sampah basah ialah sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti dedaunan dan sampah dapur. Sampah jenis ini sangat mudah terurai secara alami (degradable).
Sementara itu, sampah anorganik/sampah kering adalah sampah yang tidak dapat terurai (undegradable). Sampah kering ini berupa karet, plastik, kaleng, dan logam.
Sampah jika diurai lebih rinci, dibagi menjadi :
1. Human ercta, bahan buangan yang dikeluarkan oleh tubuh manusia sebagai hasil pencernaan. Misalnya tinja (faeces) dan air seni (urine).
2. Sewage, air limbah buangan rumah tangga mapun pabrik. Misalnya sisa air cuci- cuci/bersih-bersih, dsb.
3. Refuse, bahan sisa proses industri/hasil sampingan kegiatan rumah tangga. Refuse inilah yang populer disebut sampah dalam pengertian masyarakat sehari-hari.
Jenisnya sebagai berikut :
a. Sampah lapuk (garbage), contoh : sisa sayuran, makanan sisa b. Sampah tidak lapuk dan sampah tidak mudah lapuk (rubbish) c. Sampah tidak lapuk, contoh : plastik, kaca, mika
d. Sampah mudah lapuk
Sampah tidak mudah lapuk yang bisa terbakar, contoh : kertas, kayu
Sampah tidak mudah lapuk yang tidak bisa terbakar, contoh : kaleng, kawat 4. Industrial waste, bahan-bahan buangan dari sisa proses industri yang dihasilkan
dalam skala besar.
B. Tujuan Praktikum
1. Mengidentifikasi jenis sampah dalam rumah tangga menurut sumbernya.
2. Melakukan pengukuran / penimbangan berat sampah berdasarkan jenis sampah di rumah tangga.
C. Manfaat Praktikum
1. Untuk mengetahui jenis sampah dalam rumah tangga menurut sumbernya.
2. Untuk melakukan pengukuran dan mengetahui berat sampah berdasarkan jenis sampah di rumah tangga.
BAB II
PROSEDUR KERJA
A. Alat dan Bahan Alat :
1. Timbangan 2. Kresek / wadah 3. Handscoon 4. Masker
Bahan :
1. Sampah rumah tangga
B. Prosedur Kerja
1. Mengumpulkan sampah dari berbagai titik tempat sampah yang berada di rumah 2. Melakukan pemilahan sampah sesuai dengan jenis sampah
3. Setelah dilakukan pemilahan, sampah bisa dilakukan penimbangan 4. Kemudian catat hasilnya
BAB III PEMBAHASAN
Tabel 1. Data Tabel Jenis Sampah Rumah Tangga
No Jenis Sampah Berat sampah (gr)
1. Sampah gelas plastik bekas 250 gr
2. Bungkus tempe (daun pisang) 320 gr
3. Sampah minuman kaleng (softdrink) 100 gr
4. Kulit bumbu dapur 30 gr
5. Makanan sisa (nasi, sayur dan lauk basi) 400 gr
6. Sampah sisa bekas sayuran 100 gr
Pada praktikum pengolahan sampah ini, sampah diperoleh dari kegiatan rumah tangga dalam kurun waktu 24 jam. Jenis-jenis sampah meliputi sampah gelas plastik bekas, bungkus tempe, sampah minuman kaleng, kulit bumbu dapur, makanan sisa, dan sampah sisa bekas sayuran. Dari data penimbangan sampah rumah tangga, diperoleh makanan sisa seperti nasi sayur dan lauk yang sudah basi paling banyak dihasilkan sebanyak 400 gr dan yang paling sedikit dihasilkan adalah sampah kulit bumbu dapur sebanyak 30 gr.
Sampah hasil rumah tangga memberikan dampak terhadap kualitas sanitasi apabila tidak dikelola dengan baik. Salah satu dampaknya adalah kehadiran vektor di dalam rumah. Sampah yang dibiarkan di dalam rumah akan menarik kecoa, lalat, dan tikus. Vektor tersebut akan menganggu sanitasi rumah. Lalat akan menghinggapi makanan yang ada di dapur, kecoa dan tikus akan mengganggu tempat penyimpanan. Apabila hal tersebut tidak dikendalikan akan menyebabkan penyakit berbasis lingkungan seperti diare, kolera, dan leptospirosis. Maka dari itu diperlukan langkah pengendalian vektor di mulai dengan cara pengelolaan sampah yang benar.
Penanganan Sampah dapat dilakukan melalui tahap berikut ini:
1. Pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah
2. Pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu
3. Pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/ atau dari tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir
4. Pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah;
dan/atau
5. Pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah dan/ atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Jenis sampah digolongkan menjadi 4 menjadi human ercta, sewage, refuse, dan industrial waste. Sampah jenis ini sangat mudah terurai secara alami (degradable). Sementara itu, sampah anorganik/sampah kering adalah sampah yang tidak dapat terurai (undegradable).
Dari data penimbangan sampah rumah tangga, diperoleh makanan sisa seperti nasi sayur dan lauk yang sudah basi paling banyak dihasilkan sebanyak 400 gr dan yang paling sedikit dihasilkan adalah sampah kulit bumbu dapur sebanyak 30 gr.
B. Saran
Sampah hasil rumah tangga dapat dipilah sesusai dengan jenisnya, agar memudahkan proses pengolahan sampah. Pembuangan sampah dilakukan secara rutin dari dalam rumah agar tidak mengundang vektor ke dalam rumah.
Dokumentasi
Gambar 1. Sampah minuman ringan / soft drink 100 gram
Gambar 2. Sampah bungkus tempe daun
pisang 320 gram
Gambar 3. Sampah gelas plastik bekas 250
gram
Daftar Pustaka
Tim Penulis PS. 2008. Penanganan dan Pengolahan Sampah. Jakarta: Penebar Swadaya.