• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Identifikasi Jenis Sampah Berdasarkan Sumbernya dan Pengukuran Berat Jenis Sampah Rumah Tangga

N/A
N/A
Nimas Elok Cahyaning

Academic year: 2024

Membagikan " Laporan Praktikum Identifikasi Jenis Sampah Berdasarkan Sumbernya dan Pengukuran Berat Jenis Sampah Rumah Tangga"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM MENGIDENTIFIKASI JENIS SAMPAH MENURUT SUMBERNYA DAN PENGUKURAN BERAT JENIS SAMPAH RUMAH TANGGA

Dosen Pengajar : Winarko, SKM., M.Kes

Disusun Oleh : Nimas Elok Cahyaning

P27833122065 / D3-4B

PROGRAM STUDI SANITASI PROGRAM DIPLOMA TIGA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLTEKKES KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA TAHUN AKADEMIK 2023/2024

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Dasar Teori

Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang/dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Bentuk sampah bisa berada dalam setiap fase materi, yaitu padat, cair, dan gas. Secara sederhana, jenis sampah dapat dibagi berdasarkan sifatnya. Sampah dipilah menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah organik/ sampah basah ialah sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti dedaunan dan sampah dapur. Sampah jenis ini sangat mudah terurai secara alami (degradable).

Sementara itu, sampah anorganik/sampah kering adalah sampah yang tidak dapat terurai (undegradable). Sampah kering ini berupa karet, plastik, kaleng, dan logam.

Sampah jika diurai lebih rinci, dibagi menjadi :

1. Human ercta, bahan buangan yang dikeluarkan oleh tubuh manusia sebagai hasil pencernaan. Misalnya tinja (faeces) dan air seni (urine).

2. Sewage, air limbah buangan rumah tangga mapun pabrik. Misalnya sisa air cuci- cuci/bersih-bersih, dsb.

3. Refuse, bahan sisa proses industri/hasil sampingan kegiatan rumah tangga. Refuse inilah yang populer disebut sampah dalam pengertian masyarakat sehari-hari.

Jenisnya sebagai berikut :

a. Sampah lapuk (garbage), contoh : sisa sayuran, makanan sisa b. Sampah tidak lapuk dan sampah tidak mudah lapuk (rubbish) c. Sampah tidak lapuk, contoh : plastik, kaca, mika

d. Sampah mudah lapuk

 Sampah tidak mudah lapuk yang bisa terbakar, contoh : kertas, kayu

 Sampah tidak mudah lapuk yang tidak bisa terbakar, contoh : kaleng, kawat 4. Industrial waste, bahan-bahan buangan dari sisa proses industri yang dihasilkan

dalam skala besar.

(3)

B. Tujuan Praktikum

1. Mengidentifikasi jenis sampah dalam rumah tangga menurut sumbernya.

2. Melakukan pengukuran / penimbangan berat sampah berdasarkan jenis sampah di rumah tangga.

C. Manfaat Praktikum

1. Untuk mengetahui jenis sampah dalam rumah tangga menurut sumbernya.

2. Untuk melakukan pengukuran dan mengetahui berat sampah berdasarkan jenis sampah di rumah tangga.

(4)

BAB II

PROSEDUR KERJA

A. Alat dan Bahan Alat :

1. Timbangan 2. Kresek / wadah 3. Handscoon 4. Masker

Bahan :

1. Sampah rumah tangga

B. Prosedur Kerja

1. Mengumpulkan sampah dari berbagai titik tempat sampah yang berada di rumah 2. Melakukan pemilahan sampah sesuai dengan jenis sampah

3. Setelah dilakukan pemilahan, sampah bisa dilakukan penimbangan 4. Kemudian catat hasilnya

(5)

BAB III PEMBAHASAN

Tabel 1. Data Tabel Jenis Sampah Rumah Tangga

No Jenis Sampah Berat sampah (gr)

1. Sampah gelas plastik bekas 250 gr

2. Bungkus tempe (daun pisang) 320 gr

3. Sampah minuman kaleng (softdrink) 100 gr

4. Kulit bumbu dapur 30 gr

5. Makanan sisa (nasi, sayur dan lauk basi) 400 gr

6. Sampah sisa bekas sayuran 100 gr

Pada praktikum pengolahan sampah ini, sampah diperoleh dari kegiatan rumah tangga dalam kurun waktu 24 jam. Jenis-jenis sampah meliputi sampah gelas plastik bekas, bungkus tempe, sampah minuman kaleng, kulit bumbu dapur, makanan sisa, dan sampah sisa bekas sayuran. Dari data penimbangan sampah rumah tangga, diperoleh makanan sisa seperti nasi sayur dan lauk yang sudah basi paling banyak dihasilkan sebanyak 400 gr dan yang paling sedikit dihasilkan adalah sampah kulit bumbu dapur sebanyak 30 gr.

Sampah hasil rumah tangga memberikan dampak terhadap kualitas sanitasi apabila tidak dikelola dengan baik. Salah satu dampaknya adalah kehadiran vektor di dalam rumah. Sampah yang dibiarkan di dalam rumah akan menarik kecoa, lalat, dan tikus. Vektor tersebut akan menganggu sanitasi rumah. Lalat akan menghinggapi makanan yang ada di dapur, kecoa dan tikus akan mengganggu tempat penyimpanan. Apabila hal tersebut tidak dikendalikan akan menyebabkan penyakit berbasis lingkungan seperti diare, kolera, dan leptospirosis. Maka dari itu diperlukan langkah pengendalian vektor di mulai dengan cara pengelolaan sampah yang benar.

Penanganan Sampah dapat dilakukan melalui tahap berikut ini:

1. Pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah

2. Pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu

3. Pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/ atau dari tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir

4. Pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah;

dan/atau

5. Pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah dan/ atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman

BAB III

(6)

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Jenis sampah digolongkan menjadi 4 menjadi human ercta, sewage, refuse, dan industrial waste. Sampah jenis ini sangat mudah terurai secara alami (degradable). Sementara itu, sampah anorganik/sampah kering adalah sampah yang tidak dapat terurai (undegradable).

Dari data penimbangan sampah rumah tangga, diperoleh makanan sisa seperti nasi sayur dan lauk yang sudah basi paling banyak dihasilkan sebanyak 400 gr dan yang paling sedikit dihasilkan adalah sampah kulit bumbu dapur sebanyak 30 gr.

B. Saran

Sampah hasil rumah tangga dapat dipilah sesusai dengan jenisnya, agar memudahkan proses pengolahan sampah. Pembuangan sampah dilakukan secara rutin dari dalam rumah agar tidak mengundang vektor ke dalam rumah.

(7)

Dokumentasi

Gambar 1. Sampah minuman ringan / soft drink 100 gram

Gambar 2. Sampah bungkus tempe daun

pisang 320 gram

Gambar 3. Sampah gelas plastik bekas 250

gram

(8)

Daftar Pustaka

Tim Penulis PS. 2008. Penanganan dan Pengolahan Sampah. Jakarta: Penebar Swadaya.

Referensi

Dokumen terkait

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI DESA BORGO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN

Evaluasi Implementasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sejenis Sampah Rumah Tangga di Kabupaten Sumedang peneliti

Laporan Proyek Akhir ini yang berjudul “Rancang Bangun Mesin Penghancur Sampah Organik Rumah Tangga (Bagian Dinamis)” telah diuji dan disahkan oleh Fakultas

Hal yang mendasari pelaksanaan penelitian ini adalah diperlukannya data jumlah timbulan dan komposisi sampah terutama jenis organik dari sumber sejenis sampah rumah tangga

1 Implementasi Kebijakan Dan Strategi Daerah JAKSTRADA Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga Nur Fadilla, Dian Prima Safitri, Fitri

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03/PRT/M/2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PRASARANA DAN SARANA PERSAMPAHAN DALAM PENANGANAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH

Kuisioner ini digunakan untuk menilai pengelolaan sampah rumah tangga dan membantu peserta kelas merencanakan pengelolaan sampah lebih

Inovasi pengelolaan sampah rumah tangga untuk mengurangi sampah