• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata kunci: pengetahuan, sikap, tindakan pengelolaan sampah rumah tangga, ibu rumah tangga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata kunci: pengetahuan, sikap, tindakan pengelolaan sampah rumah tangga, ibu rumah tangga"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI DESA BORGO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA.

Yosh Christanto Doa*, Jootje M.L. Umboh*, Franckie R.R Maramis*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK

Sampah yang berasal dari aktivitas rumah tangga sering dinamakan sampah domestik. Menumpuknya sampah disetiap rumah tangga atau pada tempat-tempat pembuangan sampah akan berakibat tercemarnya kondisi lingkungan karena dapat menimbulkan bau, disamping itu timbunan sampah dapat mengakibatkan banjir. Permasalahan sampah yang timbul hakikatnya juga menjadi permasalahan nasional, yang perlu dilakukan penanganan secara komprehensif dan terpadu. Pengolahan sampah secara ekonomi, sehat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu rumah tangga di Desa Borgo Kecamatan Tombariri Kabuaten Minahasa berjumlah 501 KK. Jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin dengan hasil sampel 83 ibu rumah tangga pada bulan Maret-Agustus 2016, diperoleh dengan cara purposive sampling. Analisa data yang digunakan adalah Uji Chi Square. Pengetahuan tidak memiliki hubungan dengan pengelolaan sampah rumah tangga (p=0,784). Sikap memiliki hubungan dengan pengelolaan sampah rumah tangga (p=0,003). Masyarakat perlu lebih meningkatkan kepedulian mengenai masalah sampah yang dihasilkan tiap-tiap rumah tangga, khususnya mengenai pengelolaan sampah rumah tangga.

Kata kunci: pengetahuan, sikap, tindakan pengelolaan sampah rumah tangga, ibu rumah tangga ABSTRACT

Waste from household activities are often called the domestic waste. Amounts of waste each household or in the places of waste disposal would result in contamination of the environment because it can cause odor, in addition to the garbage can odor, in addition to the garbage can result in flooding. Waste problems arising essentially also a national issue, which needs to be done in a comprehensive and integrated treatment. Economic waste management, healthy for people and safe for the environment, and can change people’s behavior.

This study used analytic survey with cross sectional approach. The study population was a housewife in the village Borgo Tombariri District of Minahasa amounted to 501 households. The number of samples in this study using Slovin formula with 83 sample results housewife in March-Agustus 2016, obtained by purposive sampling. Analysis of the data used is Chi Square test. Knowledge has no connection with the management of household waste (p=0,784). Attitudes have a relationship with the management of household waste (p=0,003). Society needs to further increase awareness about the problem of waste produced by each household, particularly on household waste management.

Keywords: knowledge, attitude, household waste management measures, housewife

(2)

2 PENDAHULUAN

Pengetahuan pengelolaan sampah dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sudah menjadi kebijakan secara nasional sejak disahkannnya undang-undang No.18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Dengan menerapkan prinsip ini, secara umum diharapkan timbulan sampah akan berkurang dari sumbernya sehingga sampah yang dibuang ke TPA juga berkurang. Disamping itu juga dapat menjadi alat dalam mengoptimalkan pemanfaatan sampah sehingga sampah memiliki nilai ekonomis dan dapat membuka lapangan pekerjaan.

Sampah yang berasal dari aktivitas rumah tangga sering dinamakan sampah domestik. Menumpuknya sampah disetiap rumah tangga atau pada tempat-tempat pembuangan sampah akan berakibat tercemarnya kondisi lingkungan karena dapat menimbulkan bau, disamping itu timbunan

sampah dapat mengakibatkan

banjir.Permasalahan sampah yang timbul hakikatnya juga menjadi permasalahan nasional, yang perlu dilakukan penanganan secara komprehensif dan terpadu (Mulia, 2005).

Perubahan tata nilai dan perilaku akibat transformasi sosio-budaya, secara tidak langsung ikut pula memberikan kontribusi bagi perubahan lingkungan, yang mengakibatkan berbagai masalah pada tingkat individu, keluarga dan masyarakat. (Setiono dkk, 2010).

Dari data Dinas Kebersihan dan Pasar Minahasa (2015), setiap harinya 1KK bisa menghasilkan 1kg, dan di Minahasa ada sekitar 102.000 KK berarti sehari bisa menghasilkan 102 ton sampah. Dinas Kebersihan hanya sanggup mengangkut 60% dari jumlah sampah tersebut dan 40% tidak terangkut diakibatkan minimnya fasilitas kendaraan. Kabupaten Minahasa hanya memiliki 1 TPA yang berada di desa Kulo dan masih membutuhkan 3 TPA dengan rincian wilayah Langowan 1 TPA, wilayah Mandolang 1 TPA, dan wilayah Pineleng, Tombariri, Tombulu dan Tondano 1 TPA.

Desa Borgo merupakan salah satu daerah yang tergolong pinggiran karena kondisi dan status sosial ekonominya yang masih rendah. Rata-rata profesi ibu-ibu rumah tangga terbesar adalah sebagai pedagang ikan dipasar dan sisanya berprofesi sebagai karyawan toko dan guru honorer.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan desain penelitian cross sectional, Penelitian ini dilaksanakan di Desa Borgo Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa. penelitian dilakukan selama bulan Maret-Agustus 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga di Desa Borgo Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa Berjumlah 501 KK. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang bertempat tinggal di Desa Borgo Kecamatan Tombariri Kabupaten

(3)

3 Minahasa. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Proporsional Sampling. . Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin, dengan jumlah sampel 83 responden yang telah ditentukan sebelumnya yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap ibu, dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah tindakan ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Untuk meihat hubungan antara variabel independen dan dependen digunakan uji Chi Square

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga di Desa Borgo Kabupaten Minahasa yang berjumlah 83 responden yaitu berdasarkan umur, pekerjaan dan pendidikan terakhir.

Responden yang paling banyak berumur 51-60 tahun (27,7%). Responden yang paling banyak profesinya adalah ibu rumah tangga sebanyak 76 responden (91,5%). Pendididkan terakhir dari responden yang paling banyak yaitu SMA/sederajat dengan jumlah 41 responden (49,3%)

Pengetahuan Ibu

Hasil penelitian uji univariat menunjukkan bahwa pengetahuan pengelolaan sampah rumah tangga dapat diketahui bahwa sebanyak 17 responden (20,5%) tingkat pengetahuan responden kurang baik dan sebanyak 66 responden (79,5%) tingkat pengetahuan sudah baik.

Sikap Ibu

Hasil penelitian uji univariat menunjukkan bahwa sikap responden dapat diketahui bahwa sebanyak 35 responden (42,2%) memiliki sikap kurang baik dan sebanyak 48 responden (57,8%) memiliki sikap yang sudah baik.

Tindakan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Hasil penelitian uji univariat menunjukkan bahwa tindakan pengelolaan sampah rumah tangga dapat diketahui bahwa sebanyak 35 responden (42,2%) kurang baik dalam pengelolaan sampah dan sebanyak 48 responden (57,8%) sudah baik dalam pengelolaan sampah

(4)

4

Tabel 1 Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Ibu Rumah Tangga dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Tindakan Baik Kurang Baik n % ρ value Pengetahuan n % n % Baik 9 10,8 8 9,6 17 20,5 0,784 Kurang Baik 39 47,0 27 32,5 66 79,5 Total 48 57,8 35 42,2 83 100

Tabel 1 menunjukkan bahwa pengetahuan dengan kategori baik terhadap pengelolaan sampah yang baik berjumlah 9 responden (10,8%) sedangkan pengetahuan dengan kategori baik terhadap tindakan pengelolaan sampah yang kurang baik pada ibu rumah tangga berjumlah 8 responden (9,6%). Pengetahuan dengan kategori kurang baik terhadap pengelolaan sampah yang baik berjumlah 39 responden (47,0%) sedangkan pengetahuan dengan kategori kurang baik terhadap pengelolaan sampah yang kurang baik berjumlah 27 responden (32,5%).

Hasil Uji Chi Square, ρ value didapatkan sebesar 0,784 nilai ini lebih besar dari pada 0,05 (ρ>0,05), artinya tidak ada

hubungan antara pengetahuan dengan tindakan pengelolaan sampah rumah tangga. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa 66 responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang baik terhadap pengelolaan sampah rumah tangga dengan presentase 79,5%. Sebanyak 17 responden yang memiliki tingkat pengetahuan sudah baik terhadap tindakan pengelolaan sampah rumah tangga dengan presentase 20,5%. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kasmudi (2010) dalam penelitiannya mengatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan responden tentang pengelolaan sampah rumah tangga, dan pendapatan perkapita dengan

(5)

5

Tabel 2. Hubungan Antara Sikap dengan Ibu Rumah Tangga dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Tindakan Baik Kurang Baik n % ρ value Sikap n % n % Baik 27 32,5 8 9,6 35 42,2 0,003 Kurang Baik 21 25,3 27 32,5 48 57,8 Total 48 57,8 35 42,2 83 100

Tabel 2 menunjukkan bahwa sikap dengan kategori baik terhadap tindakan pengelolaan sampah rumah tangga yang baik berjumlah 27 responden (32,5%) sedangkan sikap dengan kategori baik terhadap tindakan pengelolaan sampah yang kurang baik pada ibu rumah tangga berjumlah 8 responden (9,6%). Sikap dengan kategori kurang baik terhadap tindakan pengelolaan sampah rumah tangga yang baik berjumlah 21 responden (25,3%) sedangkan sikap dengan kategori kurang baik terhadap tindakan pengelolaan

sampah yang kurang baik berjumlah 27 responden (32,5%).

Hasil Uji Chi Square, ρ value didapatkan sebesar 0,003 nilai ini lebih kecil dari pada 0,05 (ρ<0,05), artinya ada hubungan antara sikap dengan tindakan pengelolaan sampah rumah tangga. Penelitian yang sama juga yang dilakukan oleh Khairunnisa tentang Hubungan Karakteristik Ibu Rumah Tangga dengan Pengelolaan Sampah Domestik dalam Mewujudkan Medan Green and Clean (Mdgc) di Lingkungan I Kelurahan Pulo Brayan Darat II Kecamatan Medan Timur Kota Medan

Tahun 2011 dimana hasilnya adalah secara statistic ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan tindakan ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah domestik di lingkungan I kelurahan Pulo Brayan Darat II.

Menurut Khairunnisa jika ibu rumah tangga sebagai responden telah paham mengenai pengolahan sampah, maka hal tersebut otomatis menjadi kebutuhan, karena pada dasarnya melakukan pengolahan sampah adalah tindakan yang berdampak positif dalam banyak hal, seperti kesehatan, ekonomi dan sosial.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Borgo Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa

2. Terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan pengelolaan sampah rumah

(6)

6 tangga di Desa Borgo Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous, 2008. Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008, Tentang Pengelolaan Sampah.

Dinas Kebersihan dan Pasar Kabupaten Minahasa, 2015. Profil Kebersihan dan Pasar kabupaten Minahasa. Khairunnisa, 2011. Hubungan Karakteristik

Ibu Rumah Tangga dengan

Pengelolaan Sampah Domestik dalam Mewujudkan Medan Green and Clean (Mdgc) di Lingkungan I Kelurahan Pulo Brayan Daat II Kecamatan Medan Timur Kota Medan Tahun 2011.

Kasmudi. 2010. Gambaran Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Tinjauan Aspek Pendidikan, Pengetahuan, dan Pendapatan Perkapita di RT 6 RW 1

Kelurahan Pedurungan Tengah

Semarang

Mulia. 2005. Pengantar Kesehatan

Lingkungan. Edisi pertama,

Yogyakarta: Penerbit Erlangga.

Setiono, K. Masjhur, J. Alisyahbana, A. 2010. Manusia, kesehatan dan lingkungan.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan untuk berbagai izin, seperti yang telah dinyatakan oleh Ketua Kelompok Tani Dukuh Lestari I Wayan Suparta, produksi wine salak ini telah mengantongi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada eksplan tanaman pulesari terhadap media kultur yang terdiri dari kombinasi BAP dan 2,4 D, maka diperoleh

Dari 47 tanaman Nipponbare mutan penanda aktivasi yang diuji, sembilan tanaman menunjukkan respons yang sama dengan tanaman Nipponbare non transforman, yaitu tidak

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya mengenai keberadaan produksi gula di Indonesia yang sempat menjadi komoditi dengan nilai ekspor yang

Pada proses dehidrogenasi etil benzena menggunakan bahan pembantu uap panas yang dapat mencukupi kebutuhan panas reaksi, sedangkan proses oksidasi membutuhkan propilene,

Upaya lain yang dilakukan dosen STAI Al-Amin Dompu dalam menerapkan prinsip pendidikan kritis dalam pendidikan Islam di STAI Al-Amin Dompu adalah dengan cara

adalah kata ganti berupa huruf ha yang mentakdirkan dhomir huwa, maka jenis obyeknya masuk dalam kategori maf’ul bih yang tidak nyata, seperti yang telah dijelaskan

36.3 Selain jika hukum melarang kami untuk mengecualikan atau membatasi tanggung jawab kami, kami tidak bertanggung jawab atas setiap kerugian Anda sehubungan dengan perjanjian