i
LAPORAN PRAKTIKUM
INVENTARISASI POTENSI BAHAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA FORMULASI PAKAN
Nama : Mirna Yasyitin Agustina Nim : 2206401016
Dosen Pengampu :
Wenni Meika Lestari,S.Pt., M.Pt
PRODI TEKNOLOGI PAKAN TERNAK JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT 2024
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul“Inventarisasi Potensi Bahan pakan Ternak Ruminansia” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Toksikologi Pakan. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang enzim katalase di kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih ibu Wenni Meika Lestari,S.Pt., M.Pt selaku Dosen Teknologi Produksi Pakan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.
Kemudian, saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.
Pelaihari, 9 maret 2024
Mirna Yasyitin Agustina
iii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan ... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 3
BAB III MATERI DAN METODE ... 4
3.2 Alat dan Bahan ... 4
3.3 Langkah Kerja ... 4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 6
4.1 Hasil ... 6
4.2 Pembahasan ... 6
BAB V PENUTUP ... 7
5.1 Kesimpulan ... 7
5.2 Saran ... 7
DAFTAR PUSTAKA ... 8
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Provinsi Jawa Timur memeliki luas wilayah 47.799,75 km2 dengan jumlah penduduk mencapai 39.699 orang dengan laju pertumbuhan penduduk 0,64% per tahun (BPS Provinsi Jawa Timur, 2020). Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani bagi penduduk yang besar ini diperlukan pengembangan peternakan yang tepat. Salah satu sub sektor peternakan yang dapat mendukung asupan protein hewani dari daging adalah peternakan ruminansia.
Populasi ternak ruminansia (sapi potong, sapi perah, kerbau, kambing dan domba) di Provinsi Jawa Timur saat ini mencapai 3,89 juta satuan ternak (ST).
Dalam rangka menunjang produktivitas ternak ruminansia dan untuk melihat proyeksi pengembangan ternak ruminansia diwilayah yang sesuai dengan ketersediaan pakan hijauan, diperlukan analisis potensi pakan dan indek daya dukung pakan guna pembangunan sub sektor peternakan yang tepat.
Selain itu analisis potensi pakan salah satunya dapat digunakan untuk mengatasi kekurangan hijauan pakan ternak (HPT) pada musim kemarau dengan melihat ketersediaan pakan lokal yang disesuaikan dengan jumlah ternak. Inventarisasi lahan yang dapat digunakan sebagai pengembangan peternakan sangat perlu hal ini untuk menentukan ketertersedia hijauan pakan ternak dan untuk menganalisa kapasitas ternak yang dapat ditempatkan di wilayah tersebut (Atmiyati, 2006).
Pakan ternak ruminansia sebagian besar dari hijauan terdiri atas rumput, leguminosa dan dedaunan serta hasil samping produk pertanian. Menurut Saking dan Qomariyah (2017), pakan hijauan pada ruminansia mencapai 70%
dari total pakan, sisanya adalah konsentrat. Bahkan peternak rakyat atau tradisional seluruh pakan ternak ruminansia berasal hijauan. Sehingga analisis potensi hijauan dan penempatan ternak pada wilayah yang tepat dapat mendukung produktivitas ternak yang baik.
Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran dan informasi potensi pengembangan ternak ruminansia disetiap wilayah Kabupaten di Provinsi Jawa Timur untuk keseimbangan daya dukung pakan dan
2
kesesuaian lahan. Status keamanan pakan pada suatu wilayah merupakan salah satu faktor yang sangat penting serta turut mempengaruhi potensi pengembangan dan dinamika populasi dalam keberhasilan pengembangan ternak ruminansia.
1.2 Tujuan
Mahasiswa mengenal potensi bahan pakan dan pakan ternak ruminansia.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pakan ternak ruminansia terdiri dari pakan hijauan, konsentrat, vitamin dan mineral sebagai suplemen. Hijauan yang biasa digunakan sebagai pakan pada usaha peternakan rakyat di pedesaan adalah rumput lapangan dan hasil samping pertanian, serta beberapa rumput introduksi sebagai rumput unggulan. Hasil sampingan pertanian yang sering digunakan adalah jerami padi, Jerami jagung, jerami kedelai, jerami sorgum, daun ubi jalar, daun ubi kayu dan pucuk tebu, sedangkan bahan baku konsentrat yang sering digunakan adalah dedak padi, gaplek, bungkil kelapa, bungkil kelapa sawit dan lain-lain. Masalah utama dalam peningkatan produktivitas ternak adalah sulitnya menyediakan pakan secara berkesinambungan baik jumlah maupun kualitasnya. Faktor penting yang harus diperhatikan dalam peningkatan produktivitas ternak adalah ketersediaan pakan yang mencukupi secara kualitas dan kuantitas. Untuk mengetahui ketersediaan bahan pakan ternak ruminansia disuatu wilayah, diperlukan inventarisasi. Hal ini penting untuk membangun sistem informasi pengembangan ternak ruminansia. Dengan adanya system informasi ini dapat dilakukan upaya-upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan bahan pakan lokal yang tersedia sehingga dapat memenuhi standar kebutuhan ternak.
4
BAB III MATERI DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum yang dilakukan pada hari jumat 08 maret 2024 di Laboratorium dasar, gedung kuliah Teknologi Industri Pertanian, jurusan Teknologi Pakan Ternak, Politeknik Negeri Tanah Laut.
3.2 Alat dan Bahan
1. Data jenis-jenis hijauan (rumput unggul maupun legume), luas areal, jumlah yan dihasilkan (ton/tahun) dan produksi pakan (ton BK/tahun),
2. Data jenis-jenis bahan pakan asal tanaman pangan, luas areal, jumlah yang dihasilkan (ton/tahun), dan produksi pakan ton BK/tahun),
3. Data jenis-jenis bahan pakan asal tanaman hortikultura, luas areal, jumlah yang dihasilkan (ton/tahun) dan produksi pakan (ton BK/tahun),
4. Data jenis-jenis bahan pakan asal tanaman perkebunan, luas areal kebun, jumlah yang dihasilkan (ton/tahun) dan produksi pakan (ton BK/tahun),
5. Data jenis-jenis bahan pakan asal perikanan, jenis bahan pakan sumber mineral, data luas padang penggembalaan, data jumlah pabrik pakan ternak ruminansia dan produksi pakan (ton BK/tahun).
3.3 Langkah Kerja
Setelah semua data dikumpulkan kemudian dilakukan inventarisasi bahan pakan ternak ruminansia dengan menyusun dan mengelompokkan bahan pakan yang diidentifikasi serta mengurutkannya berdasarkan jumlah produksi (ton BK/tahun) terbesar sampai terkecil. Data yang diinvetarisasi ditabulasi dan dianalisis menggunakan angka konversi Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia Tahun 2009. Data yang dianalisis antara lain:
1. Ketersediaan Pakan.
Ketersediaan pakan dihitung dengan menjumlahkan seluruh produksi bahan pakan yang telah diinventarisasi dalam BK/Tahun (Direktorat Jenderal Budidaya Ternak Ruminansia,2009)
5
2. Kebutuhan pakan dihitung berdasarkan populasi ternak ruminansia.
Populasi ternak dihitung dengan mengalikan jumlah ternak (ekor) dengan Satuan Ternak (ST). Hasil populasi ternak dikali dengan kebutuhan pakan sebesar 6,25 kg BK/ST/hari (Direktorat Jenderal Budidaya Ternak Ruminansia, 2009).
3. Kapasitas Tampung Ternak.
Kapasitas tampung ternak ruminansia (KTTR) dihitung dengan cara membagi produksi pakan (BK) dengan kebutuhan pakan per ST dalam satu tahun (365 hari). Hasil perhitungan kapasitas tamping ternak dikurangi populasi ternak maka diperoleh KPPTR (Direktorat Jenderal Budidaya Ternak Ruminansia, 2009).
6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil
No Bahan Pakan Produksi (Ton BK/Tahun)
1 Rumput Batoli 884,25 Ton/Tahun
2 Daun Ubi 5 Ton/Tahun
3 Jerami padi 4.209,62 Ton/Tahun
Jumlah 893.459 Ton/Tahun
Kabupaten/Kota Total BK
(ton/tahun)
Ketersediaan Pakan
Populasi Ternak Ruminansia
Kapasitas tamping ternak ruminansia
Kutai Barat 893.459 27.868 174.175 32,06
Malang 2.217.979 1.640 10.250 1.352,42
4.2 Pembahasan
Kp = Jumlah per ekor sapi PTR = Hasil KP x 6,25
KTTR = Jumlah produksi / kebutuhan pakan PTR Kutai Barat : 27.868 x 6,25 = 174.175 KTTR Kutai Barat : 893.459 / 27.868 =32,06 PTR Malang : 1.640 x 6,25 = 10.250
KTTR Malang : 2.217.979/1.640 = 1.352,42
7
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Jadi provinsi Kalimantan khususnya Kalimantan timur memiliki bahan pakan seperti hijauan rumput batoli, legum daun ubi, dan jerami padi, dengan jumlah keseluruhan 893.459 ton/tahun. Ketersediaan pakan / jumlah ternak di Kalimantan sekitar 27.868 ekor dan di malang 1.640 ekor. Populasi ternak ruminansia di Kalimantan 174.175 sedangkan di malang 10.250. kapasitas tamping ternak ruminansia di Kalimantan 32,06 dan di malang 1.352,42.
5.2 Saran
Lebih baik langsung ke lapangan nya supaya lebih mengerti dengan praktikum tersebut.
8
DAFTAR PUSTAKA
Atmiyati. 2006. Daya dukung hijauan pakan terhadap pengembangan ternak di Kabupaten Sambas. Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan.