• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum PJ Minggu 2

N/A
N/A
Almyra Gerawisene

Academic year: 2025

Membagikan "Laporan Praktikum PJ Minggu 2"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH Minggu ke-1 dan 2

Pengenalan Perangkat Lunak dan Karakteristik Citra Satelit

Dosen Pengampu:

Ruli Andaru, S.T., M.Eng., Ph.D.

Disusun Oleh : Nurul Farah Amira NIM. 23/516777/TK/56812

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK GEODESI DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA 2025

(2)

A. MATA ACARA

Praktikum Penginderaan Jauh pada minggu pertama dan kedua berupa kegiatan pengenalan perangkat lunak dan karakteristik satelit penghasil citra.

B. TUJUAN

1. Mampu menjelaskan beragam jenis citra satelit dan karakteristiknya 2. Mampu mendapatkan/mengunduh citra satelit tidak berbayar

3. Mampu menjelaskan karakateristik perangkat lunak pengolahan citra

4. Mampu menampilkan citra satelit menggunakan perangkat lunak pengolahan citra 5. Mampu menjelaskan beragam jenis perangkat lunak pengolah citra satelit dan

karakteristiknya

C. PELAKSANAAN PRAKTIKUM Praktikum ini dilaksanakan pada : Hari : Rabu

Tanggal : 11 Februari 2025 s.d. 25 Februari 2025

Tempat : Lab. Fotogrametri & Inderaja Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, UGM

D. ALAT DAN BAHAN 1. Data citra DIY

2. Website open source satelit

3. Laptop sebagai media antara software dengan program yang akan digunakan untuk melakukan pengolahan data citra

4. Software QGIS untuk melakukan pre-processing data citra dengan mengkombinasikan berbagai band yang sudah diunduh.

E. DASAR TEORI

1. Jenis Citra Satelit dan Karakteristiknya 1.1 Landsat 7

Merupakan satelit buatan NASA yang diluncurkan pada 15 April 1999 dari Vandenberg Air Force Base, California, dengan roket Delta-II. Dilengkapi dengan sensor Enhanced Thematic Mapper Plus (ETM+), Landsat 7 menjadi instrumen yang lebih serbaguna dan efisien untuk studi perubahan global, pemantauan dan penilaian tutupan lahan, dan pemetaan area yang luas daripada

(3)

Landsat versi terdahulu. Pengoperasian misi Landsat 7 mengalami extend dari 5 Mei 2022 hingga 1 Januari 2024.

a. Jumlah Band

Resolusi radiometrik : 8-bit (256 grey level) Resolusi temporal : 16 hari

Resolusi spasial : 15 m (band 8 pankromatik), 30 m (band 1-5, 7), 60 m (band 6)

Berikut adalah informasi setiap band pada Landat 7:

b. Parameter Orbit

Jenis orbit : Orbit sinkron Matahari (Sun-synchronous orbit).

Ketinggian orbit : 705 km di atas permukaan Bumi.

Inklinasi orbit : 98.2° (hampir polar).

Periode orbit : 99 menit untuk mengelilingi Bumi.

Waktu pelintasan : Melewati ekuator pada pukul 10:00 pagi waktu lokal (local solar time).

Interval revisit : 16 hari (waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke lokasi yang sama).

c. Misi Utama

Misi utama Landsat adalah menyediakan citra permukaan bumi resolusi menengah untuk keperluan land observation seperti perubahan global, pemantauan dan penilaian tutupan lahan, dan pemetaan area yang luas.

1.2 Landsat 8

Merupakan satelit buatan NASA yang diluncurkan pada 11 Februari 2013 dari Vandenberg Air Force Base, California, dengan roket Atlas-V. Dilengkapi dengan sensor Operational Land Imager (OLI) dan the Thermal Infrared Sensor (TRIS). OLI adalah sensor yang dirancang untuk menangkap gambar permukaan Bumi dalam spektrum cahaya tampak (visible), near-infrared (NIR),

(4)

dan shortwave infrared (SWIR). Instrumen ini merupakan penyempurnaan dari instrumen pada satelit Landsat sebelumnya, sedangkan TIRS adalah sensor yang dirancang untuk mengukur suhu permukaan Bumi menggunakan spektrum inframerah termal. Instrumen ini membantu memahami fenomena yang berkaitan dengan suhu, seperti kelembaban tanah, panas perkotaan, dan aktivitas vulkanik.

a. Jumlah Band

Resolusi radiometrik : 11-bit (2048 grey level) Resolusi temporal : 16 hari

Resolusi spasial : 15 m (band 8 pankromatik), 30 m (band 1-5, 7), 60 m (band 6)

Berikut adalah informasi setiap band pada Landat 8:

(TRIS)

(OLI)

b. Parameter Orbit

Jenis orbit : Orbit sinkron Matahari (Sun-synchronous orbit).

Ketinggian orbit : 705 km di atas permukaan Bumi.

Inklinasi orbit : 98.2° (hampir polar).

Periode orbit : 99 menit untuk mengelilingi Bumi.

Waktu pelintasan : Melewati ekuator pada pukul 10:00 pagi waktu lokal (local solar time).

(5)

Interval revisit : 16 hari (waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke lokasi yang sama).

c. Misi Utama

Misi utama Landsat adalah menyediakan citra permukaan bumi resolusi menengah untuk keperluan land observation seperti perubahan global, pemantauan dan penilaian tutupan lahan, dan pemetaan area yang luas.

1.3 SPOT 6

SPOT 6 (Satellite pour l'Observation de la Terre) merupakan salah satu satelit buatan Airbus Defence and Space dengan tipe orbit Sun-Synchronous yang diluncurkan pada 9 September 2012 di Satish Dhawan Space Center, India.

Satelit ini mengorbit pada ketinggian 694 km dan kemiringan 98.2°. Dilengkapi dengan sensor NAOMI (New Astrosat Optical Modular Instrument) SPOT 6 mendukung pembuatan peta dari skala 1 : 30.000 hingga 1 : 7.500 yang sesuai untuk berbagai bidang seperti pertanian, pemetaan nasional, observasi laut, hutan dan lingkungan.

a. Jumlah Band

Resolusi radiometrik : 12-bit (4096 grey level) Resolusi temporal : 26 hari

Resolusi spasial : 1.5 m (band pankromatik), 6 m (band multispektral)

Berikut adalah informasi setiap band pada SPOT :

b. Parameter Orbit

Jenis orbit : Orbit sinkron Matahari (Sun-synchronous orbit).

Ketinggian orbit : 694 km di atas permukaan Bumi.

Inklinasi orbit : 98.2° (hampir polar).

Periode orbit : 98.79 menit untuk mengelilingi Bumi.

Waktu pelintasan : Melewati ekuator pada pukul 10:00 pagi waktu lokal (local solar time).

(6)

Interval revisit : 26 hari (waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke lokasi yang sama).

c. Misi Utama

SPOT 6, sama seperti semua misi SPOT, ditujukan untuk menghasilkan citra permukaan Bumi dengan resolusi tinggi. Ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan pengelolaan sumber daya bumi, mendeteksi dan memprediksi fenomena yang melibatkan klimatologi dan oseanografi, serta memantau aktivitas manusia dan fenomena alam.

1.4 Sentinel 1C

Sentinel-1C adalah satelit buatan European Commission (EC) dan the European Space Agency (ESA) yang diluncurkan pada 5 Desember 2024. Satelit ini mengorbit pada ketinggian 693 km. Dilengkapi dengan radar C-SAR (C-band Synthetic Aperture Radar) Sentinel 1 memiliki 4 mode observasi dengan resolusi yang berbeda, yaitu : Stripmap (SM), Interferometric Wide swath (IW), Extra Wide swath (EW), and Wave (WV).

a. Jumlah Band

Sentinel-1C adalah satelit radar, sehingga tidak menggunakan band spektral seperti satelit optik, melainkan menggunakan gelombang mikro untuk menghasilkan gambar.

Resolusi radiometrik : 16-bit (65.536 grey level) Resolusi temporal : 12 hari

Resolusi spasial : 5 m (SM mode), 5 x 20 m (IW mode), 25 x 100 m (EW mode), dan 5 x 20 m (WV mode)

Berikut adalah informasi radar pada Sentinel 1C :

b. Parameter Orbit

Jenis orbit : Orbit sinkron Matahari (Sun-synchronous orbit).

Ketinggian orbit : 693 km di atas permukaan Bumi.

Inklinasi orbit : 98.2° (hampir polar).

(7)

Periode orbit : 98.7 menit untuk mengelilingi Bumi.

Waktu pelintasan : Melewati ekuator pada pukul 10:00 pagi waktu lokal (local solar time).

Interval revisit : 12 hari (waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke lokasi yang sama).

c. Misi Utama

Misi utama Sentinel-1 adalah untuk observasi global land-masses, sea- ice, land-ice, serta pengawasan maritim tanggap darurat yang difokuskan pada layanan kelautan inti, observasi darat dan tanggap bencana. Hal ini meliputi pemantauan zona es laut dan lingkungan arktik, pengawasan lingkungan laut, pemantauan risiko gerakan permukaan tanah, pemetaan permukaan tanah: hutan, air dan tanah, pertanian, dan pemetaan untuk mendukung bantuan kemanusiaan dalam situasi krisis

1.5 ALOS 3 JAXA

Advanced Land Observing Satellite-3 (ALOS-3) atau dikenal juga sebagai

“DAICHI-3” adalah satelit buatan Jepang yang dikembangkan oleh Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) . Diluncurkan pada 7 Maret 2023, ALOS 3 dilengkapi dengan dua sensor utama the Panchromatic Remote-sensing Instrument for Stereo Mapping (PRISM-2) dan the Hyperspectral Imager Suite (HISUI).

PRISM-2 adalah instrumen stereo beresolusi tinggi yang mampu menghasilkan citra petak lebar beresolusi tinggi dengan akurasi geolokasi yang tinggi. HISUI terdiri dari dua elemen, sensor multispektral (MSS) dan sensor hiperspektral (HSS), dengan aplikasi dalam analisis sumber daya dan energi global cadangan minyak, gas, dan logam, serta aplikasi lain seperti pemantauan lingkungan, pertanian, dan kehutanan.

a. Jumlah Band

Resolusi radiometric : 12-bit (4096 grey level) Resolusi temporal : 14 hari

Resolusi spasial : 0.8 m (band pankromatik), 8 m (band multispektral)

Berikut adalah informasi setiap band pada Sentinel 1C :

(8)

b. Parameter Orbit

Jenis orbit : Orbit sinkron Matahari (Sun-synchronous orbit).

Ketinggian orbit : 669 km di atas permukaan Bumi.

Inklinasi orbit : 97.9° (hampir polar).

Periode orbit : 97 menit untuk mengelilingi Bumi.

Waktu pelintasan : Melewati ekuator pada pukul 10:30 pagi waktu lokal (local solar time).

Interval revisit : 14 hari (waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke lokasi yang sama).

c. Misi Utama

Misi utama dari ALOS-3 adalah untuk menyediakan layanan dukungan operasional di bidang-bidang berikut:

1) pemantauan bencana di daerah terdampak adalah salah satu persyaratan terpenting dari program pasca-alos

2) pembaruan arsip data yang berkaitan dengan informasi geografis nasional secara berkesinambungan, termasuk peta topografi, tata guna lahan, dan vegetasi

3) survei tanaman dan kondisi penangkapan ikan pesisir, dan 4) pemantauan lingkungan, termasuk pembuangan limbah industri

secara ilegal.

2. Karakateristik Perangkat Lunak Pengolahan Citra 2.1 MultiSpec

MultiSpec adalah sebuah sistem pemrosesan untuk menganalisis data gambar multispektral pengamatan Bumi secara interaktif, yang dikembangkan oleh Purdue Research Foundation. Tujuan utama MultiSpec adalah sebagai alat untuk mengekspor hasil penelitian dalam merancang metode yang baik untuk menganalisis data gambar hiperspektral tersebut. MultiSpec

(9)

juga telah digunakan secara signifikan dalam aplikasi lain, seperti pencitraan medis multiband, serta dalam kegiatan pendidikan tingkat K-12 dan universitas.

Berikut adalah beberapa karakteristik kelebihan MultiSpec:

a. gratis dan terbuka b. interaktivitas tinggi

c. mampu melakukan analisis multispectral dan hiperspektral d. basis pengguna dan pengaplikasian luas, dan

e. mendukung berbagai format data seperti GeoTIFF, ENVI, dan AVIRIS.

2.2 GRASS

GRASS GIS adalah perangkat lunak untuk pemrosesan data raster, vektor, dan geospasial. Perangkat lunak ini mendukung pemodelan terrain dan ekosistem, hidrologi, manajemen data, serta pemrosesan citra. Dengan kerangka kerja temporal bawaan dan Python API, GRASS GIS memungkinkan analisis deret waktu yang canggih dan pemrograman geospasial yang cepat, dioptimalkan untuk analisis skala besar pada berbagai konfigurasi perangkat keras. Berikut adalah beberapa karakteristik kelebihan GRASS GIS:

pemrosesan raster dan vektor yang komprehensif a. open source dan gratis

b. mendukung analisis spasial dan temporal c. dapat diintegrasikan dengan Python d. optimisasi untuk skala besar, dan

e. mendukung berbagai format data seperti GeoTIFF, Shapefile, dan format database spasial lain.

2.3 IDRISI

IDRISI Selva adalah perangkat lunak yang dikembangkan oleh Clark University dengan user interface yang ramah pengguna, memungkinkan pengguna untuk memproses gambar dengan mudah menggunakan hampir 300 modul untuk analisis dan tampilan informasi spasial digital. IDRISI Selva menawarkan rangkaian alat GIS dan Pengolahan Citra paling lengkap dengan harga yang sangat terjangkau. Berikut adalah beberapa karakteristik kelebihan IDRISI Selva:

(10)

a. user interface yang sederhana

b. mampu melakukan analisis perubahan dari data citra c. fitur analisis spasial yang lengkap

d. dapat diintegrasikan dengan GIS, dan e. mendukung berbagai format data citra.

2.4 ENVI

ENVI adalah perangkat lunak pengolahan citra untuk mendapatkan informasi secara lebih jelas. Perangkat lunak ini dapat dijalankan dari desktop, Cloud atau perangkat seluler, ENVI dapat dikustomisasi melalui API sesuai kebutuhan. Berikut adalah beberapa karakteristik kelebihan ENVI:

a. memiliki fungsi analisis gambar untuk membuat kemampuan analisis gambar baru yang disesuaikan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan b. dapat diintegrasikan dengan ArcMap dan ArcGIS Online, dan

c. mendukung berbagai sumber data termasuk LiDAR, radar, optik, termal, dan 3D.

2.5 ERMAPPER

ER Mapper adalah aplikasi pengolahan citra geospasial yang kuat dan sederhana yang memungkinkan untuk mengekstrak informasi kuantitatif dari sebuah citra, serta menampilkan dan meningkatkan data raster, menampilkan dan mengedit data vektor, serta menghubungkannya dengan data dari Sistem Informasi Geografis (SIG), Sistem Manajemen Basis Data, atau sumber lainnya. Berikut adalah beberapa karakteristik kelebihan ERMAPPER:

a. user interface yang mudah digunakan b. mendukung data raster dan vector c. dapat diintergrasikan dengan GIS

d. mendukung berbagai format data seperti ECW

e. database datum dan system oroyeksi yang lengkap, dan f. mendukung penyajian dengan Image Web Server.

2.6 GRASSGIS

GRASSGIS adalah integrasi dari QGIS (Quantum GIS) yang merupakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (GIS) dengan plugin tambahan untuk pengolahan citra. Perangkat lunak ini bersifat open-source dan sangat

(11)

populer di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa karakteristik dan kelebihan QGIS:

a. open source dan gratis

b. mendukung berbagai format data vector dan raster seperti (i Shapefile, GeoJSON, GeoTIFF, dan JPEG2000)

c. dapat diintegrasikan dengan perangkat lunak lain, dan

d. dukungan analisis spasial, proyeksi data, dan system koordinat yang kuat.

F. LANGKAH KERJA 1. Unduh Data Citra Satelit

1.1 Kunjungi website https://glovis.usgs.gov/app?fullscreen=1

1.2 Tentukan lokasi dengan klik ikon peta kemudian geser krusor ke area yang akan diambil citranya, setelah itu kunci area dengan klik pada ikon gembok.

1.3 Pilih satelit yang akan digunakan sebagai sumber data citra dengan klik ikon tambah pada selected data set, kemudian sesuaikan navigasi satelitnya.

(12)

1.4 Tambahkan dataset filter metadata dengan klik ikon tambah pada dataset metadata filters, kemudian sesuaikan data set dan field filter sesuai kebutuhan.

Setelah selesai jangan lupa klik add data set filter.

1.5 Tambahkan juga filter metadata general dengan klik ikon tambah pada common metadata filters, lalu sesuaikan filter type sesuai kebutuhan. Setelah selesai jangan lupa klik add data set filter.

(13)

1.6 Tambahkan geographic filter untuk mengatur agar area yang akan diambil citranya tepat berada di tengah.

1.7 Setelah semua filter diatur kemudian klik apply filter.

1.8 Pilih citra yang ingin di unduh dengan klik select scene, Kemudian klik download.

2. Pengolahan Citra Data Satelit

2.1 Input citra ke QGIS, citra yang dimasukkan adalah citra DIY dari band 7, 10, dan 11.

(14)

2.2 Buat virtual layer raster baru dengan klik processing > toolbox > build virtual raster. Setelah itu, input data citra dari semua band, kemudian check list pada place each input in a separate band, lalu klik run.

2.3 Setelah proses run selesai akan muncul virtual layer baru yang memiliki tiga band baru, yakni merah (RED, hijau (GREEN), dan biru (BLUE). Atur band rendering untuk mengubah kombinasi band pada citra dengan klik layer properties > symbology > band rendering > render type > multiband color, kemudian sesuaikan RGB band dengan citra yang ingin ditampilkan.

(15)

G. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil data unduh citra satelit landsat 8 area DIY pada tanggal akuisi 1 Mei 2024 s.d. 30 Januari 2025

2. Hasil pengolahan citra satelit menggunakan QGIS dengan mengkombinasikan berbagai macam band

(16)

a. Virtual raster

Ini adalah hasil penggabungan citra satelit Landsat 8 dari 11 band menjadi satu raster virtual. Warna masih tidak optimal karena belum diatur kombinasi band yang tepat

b. Kombinasi band 432

Kombinasi ini mensimulasikan warna asli seperti yang terlihat oleh mata manusia. Namun hasil kombinasi yang didapatkan masih didominasi oleh warna biru, sehingga mungkin terdapat kesalahan dalam pengaturan nilai min/max.

dari kombinasi ini seharusnya akan tampak vegetasi yang berwarna hijau, air yang terlihat biru, dan permukaan tanah dan bangunan yang tampak sesuai aslinya.

c. Kombinasi band 543

Merupakan kombinasi false-color yang digunakan untuk analisis vegetasi. Hasil kombinasi yang ditampilkan masih kurang tepat, karena dengan kombinasi ini seharusnya vegetasi tampak berwarna merah akibat near-infrared yang

(17)

memantulkancCahaya dari tumbuhan. Air seharusnya tampak hitam atau gelap, bukan tampak biru kehijauan, sedangkan untuk struktur kota atau tanah gundul sudah tepat, yaitu tampak berwarna coklat.

d. Kombinasi band 652

Kombinasi band ini seharusnya bisa membantu mendeteksi perbedaan antara vegetasi, air, dan lahan terbuka. Namun hasil kombinasi yang ditampilkan masih didominasi warna biru, sehingga mungkin terdapat ketidakseimbangan rentang nilai pengaturan.

e. Kombinasi band 764

Merupakan kombinasi shortwave-infrared. Kombinasi band ini sesuai untuk analisis kelembaban tanah dan kebakaran hutan. Hasil kombinasi warna yang

(18)

ditampilkan sudah sesuai, karena vegetasi tampak merah dan air tampak gelap, namun tanah atau area kering seharusnya tampak cerah.

f. Kombinasi band 654

Merupakan kombinasi Natural-like Infrared - SWIR & NIR yang berfungsi untuk analisis kelembaban, vegetasi, dan deteksi perubahan lahan. Hasil kombinasi yang ditampilkan sudah sesuai karena warna tampak alami.

H. KESIMPULAN

Berdasarkan uji kombinasi band color yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa setiap kombinasi band memiliki fungsi berbeda. 432 (True Color) menyerupai penglihatan manusia, 543 (False Color) menonjolkan vegetasi, dan 567/764/654 cocok untuk analisis tanah, kelembaban, serta deteksi kebakaran. Pemilihan kombinasi band dapat disesuaikan dengan tujuan analisis. Selain itu pengaturan penyesuaian kontras dan rentang nilai harus tepat agar diperoleh hasil visual citra yang lebih optimal.

(19)

I. DAFTAR PUSTAKA

Biehl, L. L., & Landgrebe, D. A. (2020). MultiSpec©- Perangkat Lunak Pengolahan Citra

Satelit. Purdue University. Diakses dari

https://engineering.purdue.edu/~biehl/MultiSpec/index.html

Eastman, J. R. (2012). IDRISI Selva (Versi 17.0) - Perangkat Lunak Pengolahan Citra Satelit. Clark University. Diakses dari https://idrisi- selva.software.informer.com/17.0/

Earth on Drive. (n.d.). ER Mapper - Perangkat Lunak Pengolahan Citra Satelit. Diakses dari https://earthondrive.com/ermapper

Esri Indonesia. (n.d.). ENVI - Perangkat Lunak Pengolahan Citra Satelit. Diakses dari https://esriindonesia.co.id/id/envi

eoPortal. (n.d.). ALOS-3 - Space and Hardware Components. Diakses dari https://www.eoportal.org/satellite-missions/alos-3#space-and-hardware- components

eoPortal. (n.d.). Copernicus Sentinel-1 - Mission Capabilities. Diakses dari https://www.eoportal.org/satellite-missions/copernicus-sentinel-1#mission- capabilities

European Space Agency (ESA). (n.d.). SPOT-6 Mission Overview. Diakses dari https://earth.esa.int/eogateway/missions/spot-6

GRASS Development Team. (n.d.). Geographic Resources Analysis Support System (GRASS GIS). OSGeo. Diakses dari https://grass.osgeo.org/

ITC University of Twente. (n.d.). ALOS 3 Sensor Information. Diakses dari https://webapps.itc.utwente.nl/sensor/getsat.aspx?name=ALOS-3

ITC University of Twente. (n.d.). Landsat 7 Sensor Information. Diakses dari https://webapps.itc.utwente.nl/sensor/getsat.aspx?name=Landsat%207 ITC University of Twente. (n.d.). Landsat 8 Sensor Information. Diakses dari

https://webapps.itc.utwente.nl/sensor/getsat.aspx?name=Landsat%208 ITC University of Twente. (n.d.). Sentinel 1C Sensor Information. Diakses dari

https://webapps.itc.utwente.nl/sensor/getsat.aspx?name=Sentinel-1C

ITC University of Twente. (n.d.). SPOT 6 Sensor Information. Diakses dari https://webapps.itc.utwente.nl/sensor/getsat.aspx?name=SPOT%206

Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA). (n.d.). ALOS-3 (Advanced Land Observing Satellite-3). Diakses dari https://global.jaxa.jp/projects/sat/alos3/

NASA. (n.d.). Landsat 7. NASA Goddard Space Flight Center. Diakses dari https://landsat.gsfc.nasa.gov/satellites/landsat-7/

NASA. (n.d.). Landsat 7. NASA Goddard Space Flight Center. Diakses dari https://landsat.gsfc.nasa.gov/satellites/landsat-8/

QGIS.org. (n.d.). QGIS - A Free and Open Source Geographic Information System. Diakses dari https://qgis.org/project/overview/

SentiWiki Copernicus. (n.d.). Sentinel-1 Mission. Diakses dari https://sentiwiki.copernicus.eu/web/s1-mission

U.S. Geological Survey. (n.d.). Landsat Missions. Diakses dari https://www.usgs.gov/landsat-missions

(20)

Nurul Farah Amira 23/516777/TK/56812

PRAKTIKUM

PENGINDERAAN JAUH

PENGENALAN PERANGKAT LUNAK DAN KARAKTERISTIK CITRA SATELIT

Dosen Pengampu:

Ruli Andaru, S.T., M.Eng., Ph.D.

(21)

POKOK BAHASAN

01 Dimana kita bisa memperoleh citra satelit?

02 Satelit apa saja yang bisa menghasilkan citra?

03 Bagaimana pengolahan citra satelit?

(22)

AKUISISI CITRA SATELIT

https://glovis.usgs.gov/app

(23)

HASIL CITRA SATELIT

(24)

SATELIT PENGHASIL CITRA

ALOS-3 JAXA LANDSAT-8 SPOT-5

(25)

SENTINEL-1C

Sentinel-1 adalah satelit buatan Eropa yang merngorbit pada ketinggian 693 dengan misi untuk melakukan pencitraan radar disegala cuaca, baik siang ataupun malam, untuk kebutuhan terkait daratan dan lautan.

Satelit Sentinel- 1C diluncurkan pada 5 Desember 2024

SAR C-band imaging constellation for land and ocean

services (two-satellite constellation)

(26)

MISI UTAMA SENTINEL-1

Global land masses monitoring Sea-ice monitoring

Land-ice monitoring

Ocean & Marine monitoring Maritime surveillance

Emergency response

KARAKTERISTIK SENTINEL-1C

Tipe Sensor: Radar (SAR).

Frekuensi Operasi: C-band (5.405 GHz).

Resolusi Spasial: Hingga 5 meter.

Mode Pengambilan Data:

Strip Map Mode: Resolusi hingga 5 meter.

Interferometric Wide Swath Mode: Resolusi 5x20 meter.

Extra Wide Swath Mode: Resolusi 20x40 meter.

Wave Mode: Untuk pemantauan gelombang laut.

(27)

PENGOLAHAN CITRA SATELIT

GRASS GIS (Geographic Resources Analysis Support System) adalah perangkat lunak sumber terbuka yang digunakan untuk analisis geospasial, pemodelan, dan pengolahan citra dari citra multi spectral.

Kelebihan :

Open-Source

Tools Analisis Spasial yang cukup Lengkap

Integrasi dengan Perangkat Lunak Lain

(28)

THANK YOU

Referensi

Dokumen terkait

Cincin Newton merupakan percobaan yang berprinsip pada interferensi karena pantulan dan menggunakan satu lensa planokonveks yang permukaan cembungnya berada di atas

Langkah pertama yang kami lakukan dalam praktikum kali ini adalah mengukur suhu ruangan dan mengukur massa jenis oli dengan menggunakan aerometer serta mengukur

Pengamatan yang telah dilakukan pada sebaran titik panas dan suhu permukaan daratan dengan menggunakan sensor satelit AVHRR dan MODIS memberikan kesimpulan sebagai berikut :.

Sistem sensor pasif yang mengukur panjang gelombang lebih panjang terkait dengan suhu bumi tidak bergantung pada matahari sebagai sumber cahaya dan dapat beroperasi kapan

data suhu permukaan bumi berupa suhu awan menggunakan gelombang inframerah dan data lainnya seperti intensitas hujan dengan menggunakan gelombang micro dengan wahana

Pada praktikum Manajemen Kualitas Air yang dilaksanakan di Balai Benih Ikan Sangeh, pengukuran suhu dilakukan dengan bantuan alat pH meter yang memiliki sensor untuk mengukur

PENUTUP Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengukuran suhu bawah permukaan bumi menggunakan sensor DS18B20 dapat terbaca dengan baik.. Berdasarkan data

Penelitian ini menggunakan citra Landsat 8 OLI karena memiliki keunggulan yaitu cakupan perekaman wilayah permukaan bumi yang lebih luas, resolusi spasial, temporal dan radiometrik yang