LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2
Nama Kelompok :
Muhammad Ihya Ulumuddin (11160970000070)
Fairuz Atika Lestari (11160970000072)
Salsa Fajar Dini ( 11160970000061)
No. Kelompok : 10
No. Percobaan : 10
Nama Praktikum : Cincin Newton
Kelas : Fisika 2B
PROGRAM STUDI FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
CINCIN NEWTON
A. TUJUAN
1. Mengamati perbedaan pola cincin Newton yang dihasilkan oleh cahaya putih yang diteruskan dan dipantulkan.
2. Menentukan jari-jari kelengkungan lensa plankonveks (R) melalui pola cincin Newton yang dihasilkan.
B. DASAR TEORI
Cincin Newton sebenarnya adalah pola interferensi yang berupa lingkaran-lingkaran gelap dan terang yang konsentris. Pola fringes ini dihasilkan oleh interferensi cahaya yang dipantulkan oleh lapisan udara yang terletak di antara gelas datar dan lensa cembung.
Cincin Newton merupakan salah satu fenomena optik yang terjadi karena proses pemantulan dan pembiasan cahaya pada dua permukaan bias yang letaknya sangat berdekatan satu dengan yang lain. Pada percobaan ini, pola cincin Newton dihasilkan oleh lensa plankonveks yang memiliki jari-jari kelengkungan yang sangat besar.
Hubungan antara tebal film d dengan jari-jari kelengkungan lensa R dinyatakan sebagai berikut :
r²=d .(2R−d) ...(1) dimana : r = jarak titik kontak lensa dan tepi
d = ketebalan anatara dua permukaan
Pola cincin Newton yang terbentuk pada percobaan ini terdapat hubungan antara diameter cincin yang satu dengan diameter cincin terdekat disebelahnya yaitu :
Dk+1² −Dk²=4.R . λ ...(2) dimana : Dk = diameter cincin ke-k
R = jari-jari kelengkungan lensa (12,144 m)
λ = panjang gelombang cahaya (650 nm)
C. PERALATAN 1. Lensa cincin Newton
2. Pemecah berkas cahaya (beam splitter), 2 buah 3. Lensa dengan f = +200 mm, 2 buah
4. Lampu halogen
5. Catu daya / transformator 12 V 6. Landasan optik 1 m
D. CARA KERJA
1. Menyusun semua peralatan seperti pada gambar 2.
2. Meletakkan splitter S1 pada angka 28,5 cm di depan lampu halogen, kemudian memutarkannya 45o.
3. Meletakkan lensa L1 pada angka 25 cm di depan lampu halogen (diantara S1 dan lampu), lalu memasang lensa cincin Newton LP pada angka 43,5 cm di depan S1. 4. Mengatur posisi cincin Newton LP sehingga L1 membentuk pola cincin yang
jelas pada layar.
5. Memasang lensa L2 pada angka 66 cm di depan cincin Newton LP, dan pasang juga splitter S2 pada angka 84 cm di depan L2 lalu memutarkannya 45o.
E. TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan bagaimana proses pembentukan pola cincin Newton!
2. Faktor apakah yang mempengaruhi pembentukan pola cincin Newton! 3. Mengapa pada percobaan ini digunakan lampu halogen yang polikromatik! 4. Apakah yang terjadi apabila percobaan ini menggunakan lampu monokromatik?
-Jawaban-1. Fenomena cincin Newton dinamai dari Isaac Newton yang pertama kali menganalisanya, cincin Newton Adalah fenomena terbentuknya cincin pelangi atau goresan-goresan melingkar yang ditimbulkan proses pembiasan cahaya dari suatu lapisan tebal kulit tipis ke medium (kaca, lensa Lengkung) yang mengakibatkan perbedaan diameter goresan-goresan sehingga terbentuklah cincin newton. Ataupun merupakan pola interferensi yang disebabkan oleh pemantulan cahaya di antara dua permukaan, yaitu permukaan lengkung (lensa cembung) dan permukaan datar yang berdekatan. Ketika diamati menggunakan sinar monokromatis akan terlihat rangkaian pola konsentris (sepusat) berselang-seling antara pola terang dan pola gelap. Jika diamati dengan cahaya putih (polikromatis), terbentuk pola cincin dengan warna-warni pelangi karena cahaya dengan berbagai panjang gelombang berinterferensi pada ketebalan lapisan yang berbeda.
2. Faktor yang mempengaruhi pembentukan pola cincin Newton yaitu jari-jari kelengkungan lensa, cahaya lampu halogen yang dipantulkan oleh reflektor ke arah lensa.
3. Ada dua jenis cahaya, yaitu cahaya polikromatik dan cahaya monokromatik. Cahaya polikromatik adalah cahaya yang terdiri atas banyak warna dan panjang gelombang. Contoh cahaya polikromatik Adalah cahaya putih. Pada percobaan ini digunakan lampu halogen yang polikromatik dikarenakan
4. Hal yang akan terjadi bila menggunakan lampu monokromatik yaitu
- Data Hasil Percobaan
A. Pola Cincin Newton tanpa Filter
No. Cincin ke- Diameter Cincin (mm) Transmisi Refleksi
2 2 12 12
3 3 14 14
4 4 16 15
5 5 18 16
B. Pola Cincin Newton dengan Filter ( Merah, Kuning, Hijau )
No. Cincin ke- Diameter Cincin (mm) Transmisi Refleksi
1. Hitunglah kelengkungan lensa plankonveks berdasarkan pola cincin Newton yang terbentuk karena proses transmisi dan refleksi!
2. Hitunglah kesalahan literatur kelengkungan lensa berdasarkan hasil percobaan! 3. Bandingkan hasil yang diperoleh masing-masing percobaan
4. Buatlah pembahasan dan kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan!
- Pembahasan
Cincin Newton merupakan percobaan yang berprinsip pada interferensi karena pantulan dan menggunakan satu lensa planokonveks yang permukaan cembungnya berada di atas permukaan keping gelas, sehingga di antara keduanya akan terbentuk suatu selaput film. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa interferensi pada Cincin Newton adalah peristiwa penggabungan dua cahaya yang koheren (berfrekuensi sama) dari satu celah sebagai sumber cahaya.
- Kesimpulan - Daftar Pustaka