• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 glb n g

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 glb n g"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 GERAK LURUS

Dosen pengampu : Drs. Hadi Pramono, M.Pd.

Nama : VIVI ALVIA DEWI NIM : 1413163121

Kelas/Semester : Biologi/B/2 Kelompok : 5 (Lima) Asisten Praktikum :

1. Sutisna

2. Vivi Sofhie El-Fada

PUSAT LABORATORIUM IPA BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN IPA BIOLOGI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON

(2)

GERAK LURUS

A. Tujuan

1. Untuk mengetahui konsep satuan waktu dalam gerak.

2. Untuk mengetahui cara mentrasformasikan data dalam bentuk besaran jarak, kecepatan, percepatan dan waktu.

3. Untuk mengetahui hubungan antara jarak dan waktu, jarak dan kuadrat waktu, menurunkan rumus eksperimennya, serta membandingkannya dengan rumus matematis (teori).

4. Untuk mengetahui hubungan antara kelajuan dan waktu, menurunkan dengan rumus matematis (teori) dalam bentuk grafik.

5. Untuk mengetahui hubungan antara percepatan dan waktu, menurunkan rumus eksperimennya, serta membandingkannya dengan rumus matematis (teori). Berdasarkan grafik.

B. Dasar Teori

Sebuah benda dikatakan bergerak jika posisi benda tersebut mengalami perubahan terhadap benda lain di sekelilingnya. Jadi gerak adalah perubahan kedudukan atau posisi sebuah benda terhadap suatu titik acuan tertentu. Berdasarkan bentuk lintasannya gerak dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Gerak lurus, yaitu gerak yang lintasannya berupa garis lurus.

2. Gerak lengkung, yaitu gerak yang lintasannya berupa garis lengkung/tidak lurus. Dalam praktikum ini lebih ditekankan pada gerak lurus. Jika ditinjau dari besar kecepatan gerak setiap saat, gerak lurus dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Gerak Lurus Leraturan (GLB).

Gerak Lurus Beraturan (GLB) merupakan gerak lurus yang kecepatannya selalu cepat.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak lurus yang kecepatannya berkurang secara teratur pada setiap saat.

(3)

1. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dipercepat, yaitu Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) yang kecepatannya bertambah secara teratur pada setiap saat. 2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) diperlambat, yaitu Gerak Lurus Berubah

Beraturan (GLBB) yang kecepatannya berkurang secara teratur pada setiap saat (pramono, H :2014: 72-73).

Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh benda tanpa memperhatikan arah. (Soedojo, P. 2004)

Kecepatan sebuah benda merupakan besaran vektor yang menyatakan dua hal yaitu berapa cepat gerakannya serta arah gerakannya. Jika sebuah benda bergerak menurut garis lurus, kecepatan adalah laju perpindahan lintasan pada tiap satuan detik/jarak.

sedangkan kelajuannya adalah jarak yang ditempuh dalam selang waktu

tertentu. Perpindahan adalah panjang lintasan yang ditempuh benda beserta dengan arah geraknya, sedangkan

V = s / t Dimana : v = kecepatan (m/s)

s = jarak tempuh (m) t = waktu tempuh (s)

Sebuah benda yang mempunyai kecepatan berubah-ubah dikatan dipercepat. Sebuah benda dipercepat bila kecepatannya bertambah, berkurang atau arahnya berubah.

Percepatan sebuah benda adalah laju perubahan kecepatan. Bila kecepatan awal benda V0 dan setelah interval waktu tertentu t kecepatannya v maka percepatannya adalah :

a = Vt - V0 / t Dimana : a = percepatan (m/s²)

Vt = kecepatan akhir (m/s) V0 = kecepatan awal (m/s) t = waktu (s) (dewi, 2011).

(4)

C. ALAT dan BAHAN 1. Alat

a. Precesion metal rail b. Trolly

c. Katrol d. Ticker Timer e. Pita Kertas f. Benang Ringan g. Penggaris Panjang h. Power supply i. Beban

j. Kabel penghubung

D. PROSEDUR KERJA

1. Alat percobaan disusun sesuai rangkaian yang telah dicontohkan oleh asisten praktikum

2. Kedudukan torlley dan kertas pita diatur sehingga gesekan kertas pita terhadap tracker trimer sekecil mungkin.

3. Getaran tricker trimer diatur agar penggetar dapat menumbuk kertas karbon yang terletak dibawahnya dengan baik.

4. Power supply dinyalakan, kemudian trolley dilepaskan sehingga pada pita kertas terdapat jejak titik-titik.

5. Diukur secara berturut-turut jarak antara titik ke-titik : a. 0-5; 0-10; 0-15; 0-20; 0-25

b. 0-5; 5-10; 10-15; 15-20; 20-25; dan seterusnya.

(5)

E. Hasil Pengamatan

0,315 m/s 1,575 m/s GLBB 0,05 m 0,2 s 0,25 m/s

0,068 m 0,2 s 0,34 m/s

200 gr

0,019 m 0,2 s 0,095 m/s

0,305 m/s 1,52 m/s GLBB 0,023 m 0,2 s 0,115 m/s

0,06 m 0,2 s 0,3 m/s 0,08 m 0,2 s 0,4 m/s

250 gr

0,02 m 0,2 s 0,1 m/s

0,305 m/s 1,52 m/s GLBB 0,023 m 0,2 s 0,115 m/s

0,06 m 0,2 s 0,3 m/s 0,081 m 0,2 s 0,405 m/s

(6)

0,023 m 0,2 s 0,115 m/s

0,225 m/s 1,125 m/s GLBB 0,032 m 0,2 s 0,16 m/s

(7)

V1 = st

= 0,0120,2

= 0,06 m/s (percobaan pertama dihasilkan gerak lurus beraturan)

2. Tegangan 3 volt, dan beban 150 gr S1 = 0,045 m

S2 = 0,05 m S3 = 0,068 m t = 10 x 0,02 = 0,2 s V1 = st

= 0,0450,2 = 0,025 m/s Vt = st

= 0,0680,2

= 0,34 m/s ∆ V = Vt-V0

= 0,025 - 0,34 = 3,15 m/s α=∆ vt

¿3,150,2

(8)

3. Tegangan 3 volt, dan beban 200 gram serta 250 gram

(9)

Vt = st

= 0,0190,2 = 0,095 m/s ∆ V = Vt - Vo = 0,095 - 0,065 = 0,03 m/s α=∆ vt

¿0,030,2

= 0,15 m/s2

5. Tegangan 6 volt dan beban 150 gr S1 = 0,019 m

S2 = 0,016 m S3 = 0,012 m t = 0,2 s

V1 = st

= 0,0190,2 = 0,095 m/s Vt = st

(10)

α=∆ vt

¿−0,20,03

= -0,175 m/s2

6. Tegangan 6 volt dan beban 200 gr S1 = 0,045 m

S2 = 0,032 m

S3 = 0,017 m S4 = 0,09 m t = 0,2 s

V1 = st

= 0,0450,2 = 0,225 m/s Vt = st

= 0,090,2 = 0,45 m/s ∆ V = Vt - Vo = 0,45 - 0,225 = 0,225 m/s α=∆ vt

¿0,2250,2

= 1,125 m/s2

7. Tegangan 6 volt dan beban 250 gr S1 = 0,015 m

S2 = 0,021 m

(11)

t = 0,2 s V1 = st

= 0,0150,2 = 0,75 m/s Vt = st

= 0,0140,2 = 0,07 m/s ∆ V = Vt - Vo = 0,07 - 0,75 = -0,05 m/s α=∆ vt

¿−0,20,05

= -0,25 m/s2

8. Diagram batang hasil pengamatan Grafik 100 rr oltm

(12)

Grafik 200 rr oltm

Grafik 250 rr oltm

Grafik 250 rr oltm

(13)

Grafik 150 rr oltm

Grafik 100 rr oltm

(14)

Gerak Lurus Beraturan (GLB) merupakan gerak yang terjadi di lintasan yang lurus, memiliki laju dan arah yang tetap. Pada praktikum yang bertujuan menentukan kecepatan trolly pada gerak lurus beraturan dan dapat menjelaskan karakteristik gerak lurus beraturan didasarkan kepada besaran-besaran kinematisnya, dilakukan percobaan dengan menggunakan trolly biasa.

Trolly dapat bergerak jika diberikan gaya yang besarnya sama atau melebihi gaya gesekan. Seperti yang dilakukan pada praktikum, dimana menggunakan sebuah meja untuk bagian bawah. Hal ini dimaksudkan untuk memiringkan landasan tempat bergerak. Gaya gesekan atau gaya dorong yang diberikan pada trolly bisa juga mempengaruhi cepat lambatnya laju kereta.

Gaya gesek atau gaya dorong pada percobaan pertama yang diberikan pada trolly sangat pelan. Hal ini menyebabkan hasil ketikan yang terdapat pada pita ketik sangat rapat/berdempetan satu dengan yang lain. Bahkan cenderung menghasilkan garis lurus yang susah untuk dihitung panjangnya tiap lima puluh ketikan.

Di awal pita ketik, terjadi titik ketikan yang saling tindih dan jarak antara titik ketikan yang berdekatan sangat kecil, hal ini disebabakan karena trolly melaju, akibatnya kecepatannya naik dan dipercepat dari kecepatan pada saat titik nol untuk mencapai kecepatan maksimum/konstan. Jika dilihat grafik laju waktu pada hasil pengamatan, terlihat bahwa trolly melakukan gerak dengan kecepatan relatif atau cenderung konstan sehingga dapat disimpulkan bahwa trolly pada percobaan pertama melakukan gerak lurus beraturan.

(15)

Dari hasil praktikum, didapatkan bahwa selang waktu yang dibutuhkan tiap sepuluh ketikan yaitu 0,2 sekon dengan kecepatan yang berbeda-beda tiap sepuluh ketikan. Hal ini dipengaruhi oleh panjang pita yang juga berbeda-beda.

Sebagaimana yang telah dijelaskan didasar teori, benda dikatakan mengalami gerak lurus beraturan jika memiliki kecepatan konstan, apabila kecepatannya sekarang berubah secara teratur, dengan kata lain mengalami perubahan kecepatan (atau percepatan konstan) maka gerak semacam ini disebut gerak lurus berubah beraturan.

Berdasarkan data hasil pengamatan bahwa data percobaan dua yaitu dengan menggunakan tegangan sebesar 3 volt dan berat benda 150 gr dihasilkan jarak pada sepuluh titik pertama 0,045 m dengan waktu 0,2 sekon, maka didapatkan kecepatan awal sebesar 0,025 m/s, setelah itu dicari selisih antar kecepatan pada jarak tertentu dengan menggunakan rumus V = V2 – V1 yang mana hasilnya 3,15 m/s, lalu dapat diketahui percepatannya dengan menggunakan rumus a = V/t maka hasilnya 15,57 m/s2, dapat

disimpulkan bahwa pada percobaan ini gerak yang ditimbulkan adalah gerak lurus berubah beraturan.

Selain data diatas didapatkan data yang berbeda pula pada percobaan berikutnya ketika menggunakan tegangan 6 volt dan berat beban 250 gr sebagai berikut, yaitu dihasilkan pada jarak sepuluh titik pertama 0,015 m, waktu yang dibutuhkan 0,2 sekon, kecepatan yang didapatkan 0,75 m/s, setelah itu barulah diketahui selisih kecepatannya adalah -0,305 m/s dan didapatkan pula percepatan trolly tersebut yaitu -0,25. Gerak yang ditimbulkan oleh trolly termasuk ke dalam gerak lurus berubah beraturan.

Dalam gerak dipercepat mempunyai tiga besaran yaitu perpindaha, kecepatan, dan percepatan yang dapat bernilai positif atau negatif. Perpindahan negatif berarti bahwa benda mengakhiri gerakannya dibelakang titik awal gerakan. Kecepatan negatif menunjukkan bahwa gerak benda berlawanan dengan arah acuan, yang disebut gerak mundur. Percepatan negatif berarti bahwa benda memperlambat gerakannya.

(16)

digerakan. Hal ini berakibat pada hasil percobaan dan kurangnya waktu untuk menyelesaikan praktikum. Adapun faktor eksternal berasal dari praktikan. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan praktikan selama percobaan berlangsung antara lain disebabkan oleh kurang telitinya pengamat dalam menghitung jumlah titik ketikan atau dalam mengukur panjang potongan pita ketik, kesalahan pada saat menggerakkan trolly (pada saat mendorong trolly), dan seringnya praktikan bermain-main pada saat praktikum sedang berlangsung.

G. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan mengenai geruk lurus maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Gerak gerak lurus beraturan memiliki lintasan berupa garis lurus dan memiliki kecepatan yang konstan, artinya besar dan arahnya sama.

2. Kecepatan pada GLB bernilai konstan atau tetap dan percepatannya bernilai nol (a=0).

3. Secara matematis kecepatan dapat dirumuskan dengan v = s/t .

4. Gerak lurus berubah beraturan yaitu memiliki kecepatan konstan, apabila kecepatannya diubah secara teratur, maka akan mengalami perubahan kecepatan (atau percepatan konstan).

(17)

Pramono, H. 2014. Panduan Praktikum. Cirebon : Syariah Nurjati Press. Ruwanto, B.2006. Fisika Kelompok Teknologi. Jakarta : Yudistira. Soedojo, P. 2004. Fisika Dasar. Yogyakarta : ANDI.

(18)

GERAK LURUS

Aspek Anis L Selly M Utari Zulfanur Muhtarudi n

Nurahma n

Kerjasama 1 2 3 4 5 6

Kedisiplinan 6 5 4 3 2 1

Keaktifan 1 2 3 4 5 6

Keterampilan 6 5 4 3 2 1

Jumlah 14 14 14 14 14 14

Cirebon, 6 mei 2014

VIVI ALVIA DEWI

(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)

Gambar

Grafik 250 rr   oltm

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga, praktikan menyimpulkan bahwa kawat konduktor yang digunakan pada percobaan ini terbuat dari bahan perak dengan. kesalahan relatif yang cukup besar yaitu sebesar

Cincin Newton merupakan percobaan yang berprinsip pada interferensi karena pantulan dan menggunakan satu lensa planokonveks yang permukaan cembungnya berada di atas

Percobaan yang dilakukan pada praktikum kali ini yaitu menghitung tara panas listrik, kenaikan suhu yang dihasilkan dari pemberian arus listrik sebesar 1 ampere dan 2 ampere pada

benda-benda itu diudara dan dalam zat cair (yang akan ditentukan massa jenisnya), kemudian diukur massa jenis fluida dengan menggunakan aerometer,

Pada praktikum osilasi ini, data yang diperoleh dari percobaan adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan 10 kali osilasi (t) setiap perubahan panjang tali (L)

kalau diantara lensa positif dan layar yang telah membentuk bayangan tegas ditempatkan lensa negative, maka jarak lensa negative ke layar akan menjadi jarak

Dari ketiga percobaan tersebut hampir semua hasilnya tidak sesuai dengan teori hal ini karena transformator pada dasarnya tidak pernah ideal, jika

Apel Percobaan pertama : V=4 3 x π x r x r x r=22 7 x4 33,5x3,5x3,5=179,66cm3 Menyiapkan benda uji dan alat ukur Mengukur benda uji dengan alat ukur yang sesuai Melakukan