LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM PENGGERAK ELEKTRIK
(GENERATOR)
Oleh:
Nama : Elvan Permana NPM : 213030036 Kelompok : 16
LABOLATORIUM SISTEM PENGGERAK ELEKTRIK PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
2024
DAFTAR ISI
LAPORAN PRAKTIKUM...1
DAFTAR ISI...i
DAFTAR GAMBAR...ii
DAFTAR TABEL...iii
ABSTRAK...iv
BAB I PENDAHULUAN...1
1. Latar Belakang...1
2. Rumusan Masalah...1
3. Batasan Masalah...1
4. Tujuan...1
5. Manfaat...1
6. Sistematika Penulisan...2
BAB II STUDI LITERATUR...3
1. Pengertian...3
2. Jenis Generator...3
3. Prinsip Kerja Generator...4
4. Fungsi Generator...5
BAB III PROSEDUR PRAKTIKUM...8
1. Alat dan Bahan...8
2. Prosedur Pengujian...8
BAB IV PROSEDUR PENGUJIAN...9
1.Tabel Hasil pengujian...9
2.Persamaan yang digunakan...9
3.Grafik...11
4.Analisa...12
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...13
1.Kesimpulan...13
2.Saran...13
DAFTAR PUSTAKA...14
LAMPIRAN...15
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Generator DC...3
Gambar 2. Generator AC...4
Gambar 3. Prinsip Kerja Generator...5
Gambar 4. Grafik Tegangan terhadap Effisiensi Generator AC...11
Gambar 5. Grafik Arus terhadap Effisiensi Generator AC...11
Gambar 6. Grafik Tegangan terhadap Effisiensi Generator DC...12
Gambar 7. Grafik Arus terhadap Effisiensi Generator DC...12
ii
DAFTAR TABEL
Table 1. Pengujian Generator AC...9
Table 2. Perhitungan Generator AC...9
Table 3. Pengujian Generator DC...9
Table 4. Perhitungan Generator DC...9
iii
ABSTRAK
Generator adalah salah satu jenis mesin listrik yang digunakan sebagai alat pembangkit energi listrik dengan cara menkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik.Generator merupakan perangkat penting yang digunakan dalam berbagai bidang untuk menghasilkan energi, informasi, atau hasil lainnya dari sumber tertentu. Dalam penelitian ini, kami menggali pemahaman konsep dan aplikasi generator dalam konteks yang beragam, termasuk generator listrik, generator ide, generator angka acak, generator kata-kata, dan generator penyaring. Kami menganalisis prinsip kerja masing-masing jenis generator serta aplikasi praktisnya dalam berbagai bidang.
Kata Kunci: Generator, energi, kreativitas, teknologi, analisis data, pembangunan masyarakat.
iv
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Generator adalah mesin dengan energi gerak (mekanik) yang mampu mengubah menjadi energi listrik (elektrik). Terdapat berbagai macam sumber energi gerak dari generator.
Misalnya saja pada pembangkit listrik tenaga angin, generator ini dapat bergerak karena adanya angin yang menggerakkan kincir untuk dapat berputar.
Dengan adanya generator, maka mampu mencegah diskontinuitas serta gangguan operasi bisnis. Generator listrik merupakan alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya kemudian dengan menggunakan induksi elektromagnetik.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tentang generator, rumusan masalah yang relevan dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Bagaimana kita dapat memahami konsep dan aplikasi generator dalam berbagai konteks, seperti generator listrik, generator ide, generator angka acak, generator kata- kata, dan generator penyaring, serta bagaimana penerapan dan manfaatnya dalam konteks masing-masing ?
3. Batasan Masalah
Dalam merumuskan batasan masalah terkait dengan generator, akan ada beberapa aspek yang dapat dibatasi agar menjadi lebih jelas dan terarah. Berikut adalah beberapa contoh batasan masalah yang dapat diterapkan:
a) Bidang Generator yang Dibahas: Fokus akan diberikan pada pemahaman konsep dan aplikasi generator dalam konteks generator listrik.
b) Tidak Membahas Sejarah atau Aspek Lain: Fokus tidak akan diberikan pada sejarah pengembangan generator atau aspek tertentu seperti keberlanjutan atau etika dalam penggunaannya.
4. Tujuan
a) Memahami jenis-jenis generator.
b) Memahami prinsip kerja beberapa jenis generator.
c) Memahami cara mengatur tegangan terhadap perubahan beban.
d) Mengetahui dan mengerti bagaimana prosedur pengujian karakteristik generator.
5. Manfaat
Manfaat dari pengukuran besaran listrik sangatlah beragam dan penting dalam berbagai konteks. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya:
a) Analisis Data yang Lebih Mendalam: Dalam konteks generator penyaring, pemahaman tentang bagaimana menyaring dan menghasilkan data dengan karakteristik tertentu dapat memperdalam analisis data, pengambilan keputusan, dan pemodelan statistik.
b) Pengembangan Teknologi: Pemahaman yang mendalam tentang generator listrik, generator angka acak, dan generator lainnya dapat membantu dalam pengembangan teknologi yang lebih efisien dan inovatif, seperti peningkatan efisiensi energi atau pengembangan perangkat lunak yang lebih adaptif.
6. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini mencakup beberapa hal penting yang perlu diuraikan dalam praktikum, yaitu latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan.
BAB II STUDI LITERATUR
Bab ini membahas dasar teori yang berkaitan dengan generator.
BAB III PROSEDUR PRAKTIKUM
Bab ini membahas tentang alat, bahan dan prosedur praktikum.
BAB IV PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisi tentang hasil-hasil dari praktikum yaitu, tabel hasil pengujian, persamaan yang digunakan, grafik dan analisa.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan seluruh rangkuman praktikum yang disimpulkan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB II STUDI LITERATUR
1. Pengertian
Generator listrik merupakan mesin yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik dari sumber energi mekanis. Prinsip kerja dari generator listrik diantaranya sebagai induksi elektromagnetik. Berdasarkan jenis arus listriknya, generator kemudian dibagi menjadi generator arus searah serta generator arus bolak-balik.
Perbedaan keduanya ada pada penggunaan komutator pada generator arus searah beserta cincin selip pada generator arus bolak-balik. Proses kerja generator listrik dikenal juga sebagai pembangkit listrik. Generator listrik juga memiliki banyak kesamaan dengan motor listrik, namun motor listrik adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Selain itu, generator juga mendorong muatan listrik untuk dapat bergerak melalui sebuah sirkuit listrik eksternal, namun generator tidak menciptakan listrik yang sudah ada di dalam lilitan kumparannya. Hal ini dapat dianalogikan dengan sebuah pompa air, yang kemudian menciptakan aliran air tetapi tidak menciptakan air di dalamnya.
Sumber energi mekanik kemudian dapat berupa resiprokal maupun turbin mesin uap, air yang jatuh melalui sebuah turbin atau kincir air, mesin pembakaran dalam, turbin angin, engkol tangan, energi surya juga matahari, udara yang dimampatkan, atau apa pun sumber energi mekanis yang lalu lalang.
2. Jenis Generator
a. Generator Arus Searah
Dasar kerja dari generator arus searah adalah terjadinya peristiwa induksi elektromagnetik.
Generator arus searah juga dapat menghasilkan kegagalan induksi ke satu arah dengan mengubah bentuk cincin terminalnya. Cincin terminal dalam bentuk ini disebut juga sebagai cincin belah atau komutator.
Ketika gaya gerak listrik timbul, maka kontak dengan rangkaian beban kemudian berganti terminal, sehingga tegangan keluaran hanya memiliki satu tanda serta menghasilkan arus searah. Penambahan jumlah kumparan yang kemudian dihubungkan ke komutator dengan cincin komutator yang terdiri dari beberapa segmen, serta mampu mengurangi riak pada tegangan listrik arus searah.
Gambar 1. Generator DC
b. Generator Arus Bolak – Balik
Sistem arus bolak-balik pertama kali dibuat oleh William Stanley di Great Barrington, Massachusetts. Proyek pembuatan sistem ini sendiri didanai oleh Westinghouse. Di saat yang bersamaan, sistem arus bolak-balik kemudian diperjualbelikan oleh Nikola Tesla.
Penggunaan arus bolak-balik tersebut terus meningkat setelah C.S. Bradley membuat generator bolak-balik 3 fasa pada tahun 1887. Generator arus bolak-balik tiga fasa ini memiliki daya guna yang tinggi, sehingga digunakan sebagai pembangkit listrik secara umum di dunia sejak tahun 1900 Masehi.
Generator arus bolak-balik ini terdiri dari suatu kumparan serta lilitan kawat yang diputar di dalam medan magnet. Bagian dalam generator arus bolak-balik ini disebut juga sebagai armatur. Isi armature adalah silinder besi yang digunakan sebagai tempat bagi kumparan kawat untuk dililitkan.
Selain itu, terminal generator juga memiliki dua cincin putar yang dihubungkan dengan beban listrik melalui bushing yang terbuat dari tembaga lunak. Medan magnet kemudian dibentuk oleh magnet permanen atau elektromagnet. Energi untuk memutar armatur dapat berupa tenaga manusia, pembakaran, ataupun pada energi potensial air.
Gambar 2. Generator AC
.
3. Prinsip Kerja Generator
Prinsip generator menggunakan hukum Faraday yang menyatakan bahawa jika sebatang penghantar berada pada medan magnet yang berubah-ubah, maka pada penghantar ini akan terbentuk gaya gerak listrik. Besar tegangan generator kemudian akan sangat bergantung pada:
Kecepatan putaran (N)
Jumlah kawat di kumparan yang memotong fluks (Z)
Banyaknya fluks magnet yang kemudian dibangkitkan oleh medan magnet (f)
Konstruksi Generator
Dijelaskan pula jumlah kutub generator arus bolak-balik ini tergantung dari kecepatan rotor serta frekuensi dari GGL yang dibangkitkan. Hubungan tersebut ini dapat ditentukan dengan persamaan berikut: F = p.n/120 Keterangan: f = frekuensi tegangan (Hz) p = jumlah kutub pada rotor n = kecepatan rotor (rpm).
Sebagaimana kita ketahui bahwa generator listrik adalah perangkat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik, maka generator tidak menciptakan energi listrik, melainkan hanya menggunakan energi mekanis yang dipasok untuk dapat menggerakkan muatan listrik.
Selain itu, prinsip kerja generator sinkron juga berdasarkan kepada induksi elektromagnetik, setelah rotor diputarkan oleh penggerak mula (prime mover), maka kutub- kutub pada rotor ini akan berputar secara otomatis. Apabila kumparan kutubnya disuplai oleh tegangan searah, maka pada permukaan kutub akan timbul medan magnet yang berputar.
Sementara itu, generator modern bekerja berdasarkan pada prinsip induksi elektromagnetik yang pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday pada tahun 1831.
Faraday juga menemukan bahwa aliran listrik ternyata dapat diinduksi dengan cara menggerakkan konduktor listrik, seperti pada kawat yang mengandung muatan listrik, ke dalam medan magnet.
Oleh sebab itu, gerakan ini dapat menciptakan perbedaan tegangan di antara kedua ujung kabel ataupun pada penghantar listrik, yang nantinya terjadi muatan listrik mengalir dan menghasilkan arus listrik.
Gambar 3. Prinsip Kerja Generator
4. Fungsi Generator
Fungsi generator yang paling utama ialah menghasilkan energi elektrik dengan cara mengubah gaya gerak di dalamnya. Selain itu, banyaknya peralatan elektronik saat ini juga membuat generator memiliki banyak sekali fungsi. Adapun fungsi generator dalam kehidupan sehari-hari diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pembangkit Tenaga Listrik
Generator merupakan komponen utama yang mampu membangkitkan tenaga listrik.
Adapun sumber energi yang digunakan bermacam-macam, seperti diantaranya air, matahari, gas alam, gelombang laut, angin, dan lain sebagainya. Dengan demikian, fungsi generator adalah membuat kita tidak mudah kehabisan energi listrik.
2. Sebagai Cadangan Listrik
Sebagaimana kita tahu, banyak sekali tempat-tempat umum yang kemudian menggunakan generator. Tentu saja, hal ini digunakan sebagai cadangan pasokan listrik.
Beberapa tempat seperti diantaranya supermarket, hotel, hingga rumah sakit, menggunakan generator berupa genset untuk dapat menyimpan aliran listrik di dalamnya.
Dengan adanya generator, maka cadangan aliran listrik ini kemudian dapat membantu aktivitas sehari-sehari. Dengan begitu,, tak perlu khawatir lagi jika terjadi pemadaman listrik.
Sebelum hubungan di antara magnet dan listrik ditemukan, generator kemudian menggunakan prinsip elektrostatik. Mesin Wimshurst juga menggunakan induksi elektrostatik atau “influence”. Generator Van de Graaff yang menggunakan salah satu dari dua mekanisme:
Penyaluran muatan dari elektrode voltase-tinggi
Muatan yang dibuat oleh efek triboelektrisitas dengan menggunakan pemisahan dua insulator
1. Faraday
Generator 3 phase kedap suara terbuat sekitar 1831-1832 Michael Faraday kemudian menemukan bahwa perbedaan potensial ini dihasilkan antara ujung-ujung konduktor listrik yang bergerak dengan tegak lurus terhadap medan magnet. Dia juga membuat generator elektromagnetik pertama berdasarkan kepada efek ini dengan menggunakan cakram tembaga yang berputar di antara kutub magnet tapal kuda.
Proses ini juga menghasilkan arus searah yang kecil. Selain itu, desain alat yang dijuluki
‘cakram Faraday’ itu tak efisien dikarenakan oleh aliran arus listrik yang arahnya berlawanan pada bagian cakram yang tidak terkena pengaruh medan magnet. Arus yang diinduksi secara langsung di bawah magnet akan mengalir kembali ke bagian cakram di luar pengaruh medan magnet.
Arus balik itu juga membatasi tenaga yang dialirkan ke kawat penghantar serta menginduksi panas yang dihasilkan oleh cakram tembaga. Generator homopolar yang kemudian dikembangkan selanjutnya dapat menyelesaikan permasalahan ini dengan cara menggunakan sejumlah magnet yang disusun mengelilingi tepi cakram untuk dapat mempertahankan efek medan magnet yang stabil.
Kelemahan yang lain dari pengembangan generator ini adalah kecilnya tegangan listrik yang dihasilkan alat ini. Hal ini dapat terjadi karena jalur arus tunggal yang melalui fluks magnetik.
2. Dinamo
Dinamo sebagai generator listrik pertama yang mampu mengantarkan tenaga untuk industri, dan masih merupakan generator terpenting yang kemudian digunakan pada abad ke-21. Dinamo juga menggunakan prinsip elektromagnetisme untuk dapat mengubah putaran mekanik menjadi listrik arus bolak-balik.
Dinamo pertama ini berdasarkan prinsip Faraday dibuat pada 1832 oleh Hippolyte Pixii, seorang pembuat peralatan dari Prancis. Alat ini juga menggunakan magnet permanen yang diputar oleh sebuah “crank”.
Magnet yang berputar ini diletakkan sedemikian rupa sehingga kutub utara serta selatannya melewati sebongkah besi yang dibungkus dengan kawat. Pixii juga menemukan bahwa magnet yang berputar dengan memproduksi sebuah pulsa arus di kawat setiap kali sebuah kutub melewati kumparan.
Lebih jauh lagi, kutub utara serta selatan magnet menginduksi arus di arah yang berlawanan. Dengan menambah sebuah komutator, Pixii akan mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah.
BAB III PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan selama proses pengujian adalah sebagai berikut : 1) Generator sinkron.
2) Motor induksi dan frekuensi konverter.
3) Watt-meter.
4) Amperemeter ( kapasitas 5A ).
5) Stroboscope.
6) Multitester.
7) Jangka sorong.
8) Instalasi pengujian.
2. Prosedur Pengujian
Penguji beban nol
1. Siapkan semua peralatan yang diperlukan
2. Hubungkan motor induksi sebagai penggerak dan mesin sinkron sebagai generator.
3. Buat catatan harga nominal dari alternator seperti yang ditunjukan pada plat nama mesin,arus penguat, tegangan. Harga-harga nominal ini tidak bole dilampaui selama percobaan sedang berlangsung.
4. Putar alternator dengan motor penggerak dan atur kecepatan menjadi kecepatan nominal , kecepatan ini harus dijaga konstan selama percobaan berlangsung
5. Berikan arus medan pada alternator mulai dari haga yang paling rendah dan naikan secara bertahap sampai tegangan induksi diperoleh harga maksimum. Periksa juga kecepatan yang harus selalu konstan.
6. Dari harga maksimum arus medan yang diperoleh pada 5) di atas diturunkan harga maksimum tersebut secara bertahap menuju harga nol. Lakukan pembacaan serupa seperti pada waktu arus medan dinaikan, harga-harga dari alternator (arus dan tegangan).
7. Putuskan sumber tegangan untuk arus medan alternator dan hentikan motor dengan jalan melepaskan dari sumber tegangan AC.
BAB IV PROSEDUR PENGUJIAN
1. Tabel Hasil pengujian
Table 1. Pengujian Generator AC
No. Input Output
V Δv I ΔI V Δv I ΔI
1 125 0.5 9.26 0.05 243 0.5 0.47 0.005
2 125 0.5 12.88 0.05 229 0.5 1.33 0.005
3 150 0.5 15.55 0.05 234 0.5 2.23 0.005
4 150 0.5 14.56 0.05 228 0.5 2.74 0.005
5 150 0.5 15.63 0.05 218 0.5 3.54 0.005
Table 2. Perhitungan Generator AC
No. Input Output
Efisiensi
P ΔP P ΔP
1 926.0 18.7 91.4 1.7 10%
2 1288.0 31.5 243.7 1.9 19%
3 1866.0 44.7 417.5 2.4 22%
4 1747.2 39.9 499.8 2.8 29%
5 1875.6 45.1 617.4 3.5 33%
Table 3. Pengujian Generator DC
No. Input Output
V Δv I ΔI V Δv I ΔI
1 169 0.5 0.82 0.005 11.14 0.005 5.5 0.005
2 164 0.5 0.81 0.005 10.06 0.005 10.53 0.005
3 170 0.5 0.82 0.005 10.84 0.005 5.65 0.005
4 142 0.5 0.84 0.005 10.44 0.005 9.32 0.005
5 168 0.5 0.81 0.005 10.66 0.005 8.13 0.005
Table 4. Perhitungan Generator DC
No. Input Output
Efisiensi
P ΔP P ΔP
1 240.03 1.49 61.3 0.0565 26%
2 230.09 1.45 105.9 0.0531 46%
3 241.45 1.50 61.2 0.0550 25%
4 206.60 1.32 97.3 0.0544 47%
5 235.70 1.48 86.7 0.0550 37%
2. Persamaan yang digunakan
PAC 1phase = V. I. Cos φ (1)
Ket :
PAC 1phase = Daya listrik AC I Phase V = Tegangan
I = Arus
Cos φ = Faktor daya
PAC 3phase =
√
3 V . I. Cos φ (2)Ket:
PAC 3phase = Daya listrik AC 3 Phase V = Tegangan
I = Arus
Cos φ = Faktor daya
PDC = V. I (3)
Ket:
PDC = Daya listrik DC V = Tegangan I = Arus
∆ P =
√
(V .cosφ . ∆ I)2+(Icosφ ∆V)² (4)Ket:
∆ P = Ketidakpastian daya V = Tegangan
Cos φ = Faktor daya
∆ I = Ketidakpastian arus I = Arus
∆ V = Ketidakpastian tegangan
∆ P =
√
(√
3Icosφ. ∆ I)+(√
3Icosφ . ∆ V)❑ (5)Ket:
∆ P = Ketidakpastian daya V = Tegangan
Cos φ = Faktor daya
∆ I = Ketidakpastian arus I = Arus
∆ V = Ketidakpastian tegangan
∆ PDC=
√
(V . ∆ I)2+(I ∆ V)² (6)Ket:
∆ PDC = Ketidakpastian daya DC V = Tegangan
∆ I = Ketidakpastian arus I = Arus
∆ V = Ketidakpastian tegangan
∆ I = Skalaterkecil alat ukur arus
2
(7)
Ket:
∆ I = Ketidakpastian arus
∆ V=Skalaterkecil alat ukur tegangan 2
(8) Ket:
∆ V = Ketidakpastian tegangan
∆ n=Skalaterkecil1tacho 2
(9) Ket:
∆ n = Ketidakpastian frekuensi
η=pout
pin x 100% (10)
Ket:
η = efisiensi pout = daya keluar pin = daya masuk
3. Grafik
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
0 50 100 150 200 250 300
125 125
150 150 150
243 229 234 228 218
Generator AC
output
input Eff
Tegangan
Gambar 4. Grafik Tegangan terhadap Effisiensi Generator AC
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
9.26
12.88
15.55
14.56 15.63
0.47 1.33 2.23 2.74 3.54
Generator AC
output input
Eff
Arus
Gambar 5. Grafik Arus terhadap Effisiensi Generator AC
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 0
20 40 60 80 100 120 140 160
180 169 164 170
142
168
11.14 10.06 10.84 10.44 10.66
Generator DC
output
input Eff
Tegangan
Gambar 6. Grafik Tegangan terhadap Effisiensi Generator DC
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
0 2 4 6 8 10 12
0.82 0.81 0.82 0.84 0.81
5.5
10.53
5.65
9.32
8.13
Generator DC
output input
Eff
Arus
Gambar 7. Grafik Arus terhadap Effisiensi Generator DC
4. Analisa
Secara umum, generator AC memiliki efisiensi yang lebih tinggi daripada generator DC untuk rentang daya yang diuji. Pada generator AC, output tegangan dan arus bervariasi secara signifikan tergantung pada input, namun efisiensinya cenderung meningkat seiring dengan peningkatan daya. Pada generator DC, terdapat variasi yang signifikan dalam output tegangan dan arus, namun
efisiensinya cenderung menurun seiring dengan peningkatan daya. Analisis lebih lanjut dapat dilakukan untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi performa dan efisiensi dari kedua jenis generator ini, seperti kondisi lingkungan, kondisi beban, atau karakteristik material yang digunakan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan
Generator induksi adalah generator yang memiliki prinsip yang konstruksinya sama dengan motor induksi yang sudah umum digunakan, hanya saja dibutuhkan penggerak mula sehingga putaran rotor lebih besar dari pada putaran stator untuk membangkitkan tegangan.
Kecepatan rotor dan frekuensi dari tegangan yang dibangkitkan berbanding secara langsung. prinsip kerja dari sebuah generator AC dengan dua kutub, dan dimisalkan hanya memiliki satu lilitan yang terbuat dari dua penghantar secara seri, yaitu penghantar a dan a’. Lilitan seperti ini disebut Lilitan terpusat, dalam generator sebenarnya terdiri dari banyak lilitan dalam masing-masing Phasa yang terdistribusi pada masing-masing alur stator dan disebut Lilitan terdistribusi. Diasumsikan rotor berputar searah jarum jam, maka flux medan rotor bergerak sesuai lilitan jangkar. Satu putaran rotor dalam satu detik menghasilkan satu siklus per ditik atau 1 Hertz (Hz).
Perubahan suatu beban akan mempengaruhi tegangan keluaran generator, apabila beban naik maka tegangan keluaran generator turun dan apabila beban turun maka tegangan keluaran generator naik. Supaya tegangan keluaran generator tetap diperlukan suatu pengatur tegangan keluaran generator.
2. Saran
Saran untuk praktikum kali ini adalah peralatan sebaiknya segera diperbarui untuk kenyamanan para mahasiswa yang akan melaksanakan praktikum ini selanjutnya, dan alat yang berada di lab diperbanyak agar waktu pelaksanaan praktikum menjadi lebih effisien dan pemerataan pemahaman dari semua asisten lab.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
LAMPIRAN
15