• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebutuhan untuk Kesejahteraan dan Kemakmuran

N/A
N/A
odex romenz

Academic year: 2023

Membagikan " Kebutuhan untuk Kesejahteraan dan Kemakmuran"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pembangunan ketenagalistrikan bertujuan untuk menjamin ketersediaan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup, kualitas yang baik, dan harga yang wajar dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

Tenaga listrik sudah merupakan kebutuhan sangat penting bagi kehidupan manusia karena banyak kegiatan yang dilakukan oleh manusia hanya dapat terlaksana ketika tersedia energi listrik yang cukup. Selain itu tenaga listrik mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional, pendorong roda perekonomian sertaikut menunjang peningkatan industrialisasi. Oleh karena itu tenaga listrik diharapkan harus tersedia dalam jumlah yang cukup, merata, efisien, mutu yang baik serta andal, aman dan akrab lingkungan.

Tenaga listrik adalah suatu bentuk energi sekunder yang dibangkitkan, ditransmisikan, dan didistribusikan untuk segala macam keperluan tetapi tidak meliputi listrik yang dipakai untuk komunikasi, elektronika, atau isyarat. Sedangkan Ketenagalistrikan adalah segala sesuatu yang menyangkut penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik serta usaha penunjang tenaga listrik.

Usaha penyediaan tenaga listrik adalah pengadaan tenaga listrik meliputi pembangkit, transmisi, distribusi, dan penjualan tenaga listrik kepada konsumen.

Pembangkit tenaga listrik adalah suatu unit atau sistim pada suatu lokasi yang mengolah energi primer baik berupa BBM, batubara, tenaga air, tenaga surya, dll, untuk memproduksi energi sekunder yang disebut tenaga listrik.

Distribusi tenaga listrik adalah penyaluran tenaga listrik dari pembangkit ke konsumen atau pemakai. Suatu daerah akan cepat berkembang ketika tersedia tenaga listrik yang cukup karena memiliki peran yang penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ketersediaan tenaga listrik dengan jumlah yang cukup, andal dan akrap lingkungan dalam suatu daerah atau wilayah akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan investasi. Ketika investasi berkembang akan membuka peluang lapangan kerja serta kegiatan-kegiatan produktif lainnya. Bahkan tenaga listrik sudah merupakan salah satu tolak ukur tingkat kemajuan dan kesejahteraan serta taraf hidup suatu bangsa. Makin tinggi komsumsi tenaga listrik, makin tinggi tingkat kesejahteraan.

(2)

Di Indonesia masih banyak daera-daerah yang mengalami krisis tenaga listrik akibat terbatasnya suplai daya listrika dari pembangkit. Ketersediaan energi listrik di daerah di Indonesia pada umumnya masih kurang karena pertumbuhan komsumsi tenaga listrik tidak diiringi dengan pembangunan pembangkit tenaga listrik yang akan mensuplai tenaga listrik kepada konsumen. Pertumbuhan pembangunan pembangkit tenaga listrik tidak dapat mengimbangi pertumbuhan pemakai atau pengguna tenaga listrik yang terus meningkat akibat pertambahan penduduk, peningkatan taraf hidup, industrialisasi dan bisnis sehingga masih banyak masyarakat yang belum menikmati suplai tenaga listrik baik yang masuk daftar tunggu maupun masyarakat yang sampai saat ini wilayahnya belum terjangkau jaringan listrik PLN akibat terbatasnya kapasitas pembangkit yang ada.

Selain itu, masih banyak masyarakat yang belum menikmati suplai tenaga listrik karena tidak mampu membayar biaya sambungan rumah yang yang ditetapkan oleh Pemerintah sehingga banyak masyarakat kurang mampu yang mengajukan permohonan listrik gratis yang diajukan ke Pemerintah.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan pada pasal 4 :

(1). Pelaksanaan usaha penyediaan tenaga listrik oleh Pemerintah dan pemerintah daerah dilakukan oleh badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah.

(2). Badan usaha swasta, koperasi, dan swadaya masyarakat dapat berpartisipasi dalam usaha penyediaan tenaga listrik.

(3). Untuk penyediaan tenaga listrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), Pemerintah dan pemerintah daerah menyediakan dana untuk :

a. kelompok masyarakat tidak mampu;

b. pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik di daerah yang belum berkembang;

c. pembangunan tenaga listrik di daerah terpencil dan perbatasan; dan d. pembangunan listrik perdesaan.

Dengan mengacu kepada ayat 3 angka 1 tersebut diatas, maka Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban untuk memberi bantuan kepada masyarakat yang tidak mampu membayar biaya sambungan listrik ke PLN. Kenyataan yang ada saat ini bahwa masih banyak masyarakat yang belum menikmati listrik PLN karena tidak mampu membayar biaya penyambungan listrik kepada PLN, pada hal jaringan listrik sudah ada terbentang di depan rumah mereka.

(3)

Dengan adanya kondisi ini maka banyak masyarakat yang melakukan permohonan kepada pemerintah dengan harapan mereka bisa mendapatkan bantuan pemasangan listrik demi memenuhi kebutuhan listrik dalam rumah tangga terutama penerangan.

Untuk memastikan bahwa masyarakat pemohon layak untuk mendapatkan bantuan terutama pada daerah yang tidak masuk 3 T (tertinggal, terdepan dan terluar) maka perlu dilakukan survei untuk melakukan verifikasi data yang dari pemohon. Pada kegiatan ini dilakukan survei dengan metode terjung langsung ke lapangan untuk mendapatkan data-data yang akurat mengenai kondisi dan keberadaan rumah bagi pemohon.

Awalnya, pada Tahun Anggaran 2020 ditagertkan terdapat sejumlah lokasi di 7 (tujuh) kabupaten yang akan dilakukan survei berdasarkan petunjuk dari Kerangka Acuan kerja (KAK), yaitu adalah Kabupaten Morowali, Parigi Moutong, Banggai Kepulauan, Sigi, Buol, Toli-Toli dan Kabupaten Banggai Laut. Namun, karena adanya pemotongan anggaran akibat adanya wabah penyakit Covid-19, maka targetnya diubah menjadi 5 (lima) kabupaten, yakni Kab. Morowali, Sigi, Parigi Moutong, Toli-Toli dan Kab.

Banggai Laut.

1.2. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 No. 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5679);

2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5052);

3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 14 tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 141, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5326);

4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 0045 dan perubahannya Permen ESDM Nomor 0046 Tahun 2005 tentang Instalasi Ketenagalistrikan;

1.3. Maksud dan Tujuan

(4)

Maksud kegiatan ini adalah untuk melakukan pendataan dan verifikasi rumah tangga kurang mampu di Kabupaten Tolitoli. Tujuannya adalah untuk mengetahui dan memastikan data rumah tangga kurang mampu yang belum menikmati listrik ke PLN benar benar tepat sasaran.

Adapun data-data yang menjadi objek survei berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) meliputi :

1. Nama Kepala Keluarga 2. Nomor Induk Kependudukan 3. Alamat

4. Status Kepemilikan Rumah 5. Jumlah Anggota Keluarga 6. Pekerjaan Kepala Keluarga 7. Titik Koordinat Rumah

8. Jarak Rumah dengan Jaringan Listrik TR

9. Status dalam TNP2K (masuk atau tidak) atau 3 T (tertinggal, terdepan dan terluar)

10. Denah Lokasi

11. Denah Jaringan Listrik PLN 12. Foto Rumah

1.4. Sasaran

Sasaran kegiatan ini adalah tersedianya data-data tentang rumah tangga kurang mampu di Kabupaten Tolitoli.

1.5. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan

Mekanisme pelaksanaan kegiatan ini meliputi : a. Persiapan

Pada tahap persiapan kami melakukan koordinasi dengan PPTK Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Tengah untuk meminta arahan dan petunjuk dalam pelaksanaan.

b. Pelaksanaan kegiatan

Pada tahap pelaksanaan kami melakukan :

1. Menyusun rencana kerja dan jawal pelaksanaan;

(5)

2. Melakukan pengumpulan data sekunder dan penyiapan bahan dan peralatan yang dibutuhkan di lapangan;

3. Berkoordinasi dengan pemerintah khususnya kepala desa dan lurah setempat untuk mendapatkan arahan dan petunjuk;

4. Melakukan survei pendataan dengan terjun langsung ke setiap lokasi atau rumah-rumah penduduk yang akan menjadi objek sebagaimana yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).

c. Pengolahan/Pemrosesan Data.

Pengolahan/Pemrosesan data ditujukan untuk memvalidasi dan memverifikasi data yang diperoleh di lapangan berdasarkan data usulan yang masuk.

d. Penyusunan Laporan.

Pada tahap penyusunan laporan adalah mengkaji data-data hasil pelaksanaan kegiatan mulai dari persiapan, pelaksanaan dan kesimpualan dari kegiatan ini.

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI KEGIATAN

(6)

2.1. Gambaran Umum Desa Tinabogan Kecamatan Dondo Kabupaten Tolitoli

Desa Tinabogan merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Dondo, Kabupaten Tolitoli dengan luas wilayah sebesar 9,21 kilometer persegi.

Adapun batas wilayah Desa Tinabogan adalah sebagai berikut : a. sebelah utara berbatasan dengan Laut;

b. sebelah selatan berbatasan dengan Desa Malulu;

c. sebelah timur berbatasan dengan Desa Malala; dan b. sebelah barat berbatasan dengan Desa Ogogili.

Jumlah Penduduk Desa Tinabogan berdasarkan data Tahun 2020 berjumlah sebanyak 2.750 orang, terdiri dari laki - laki sebanyak 1.394 orang dan perempuan sebanyak 1.356 orang dan jumlah KK sebanyak 731 KK. Mata pencarian masyarakat Desa Tinabogan adalah nelayan, pertanian, perkebunan, peternakan, buruh dan sebagian PNS. Dalam pelaksanaan pendataan kami dibantu oleh aparat kelurahan terutama dalam hal menunjukkan rumah-rumah yang menjadi objek untuk diverifikasi dan divalidasi.;

PETA WILAYAH KECAMATAN DONDO

BAB III HASIL KEGIATAN

(7)

Sebagaimana penjelasan sebelumnya bahwa kegiatan survei pengembangan ketenagalistrikan yang dilaksanakan di Kabupaten Tolitoli ini dilakukan dengan cara mendatangi langsung ke rumah-rumah penduduk untuk melakukan validasi data dan pengambilan foto serta mendapatkan data-data lain mengenai kondisi dan keberadaan rumah bagi pemohon. Sebelum dilakukan pendataan langsung ke rumah-rumah penduduk, terlebih dahulu kami berkonsultasi dengan kepala Desa untuk mendapatkan petunjuk serta arahan dalam pelaksanaan kegiatan ini.

Selain itu pada umumnya kepala desa bahkan masyarakat sangat berharap agar pemerintah baik pusat maupun pemerintah daerah dapat membantu masyarakat untuk memberikan bantuan berupa pemasangan dan penyambungan listrik gratis agar masyarakat yang sampai saat ini belum menikmati listrik karena ketidakmampuan membayar biaya sambungan listrik sehingga belum dapat menikmati listrik. Mereka sangat berharap akan adanya bantuan ini agar rumah mereka ada listrik untuk penerangan dan keperluan lain.

Adapun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegatan ini adalah bahwa rumah-rumah penduduk yang menjadi objek sasaran kegiatan sering tidak ada karena sedang melakukan aktifitas sehari-hari.

3.1 Hasil Survei di Desa Tinabogan Kecamatan Dondo, Kabupaten Tolitoli.

1. Daftar nama-nama yang dilakukan verifikasi Desa Tinabogan

NO NIK NAMA KEPALA KELUARGA TANGGAL

PROPOSAL PEKERJAAN

1 7204035309370001 JALEHA Juli 2019 IRT

2 7204032401770001 SULASTOMO A.K. DATOEINTAN Juli 2019 KARYAWAN SWASTA

3 7210141909870001 RUSLAN Juli 2019 PETANI

4 7204035604710001 KAMARIA Juli 2019 KARYAWAN HONORER

5 7204032612820001 DEDRIANTO Juli 2019 PETANI

6 7204032503920003 RAMLAN Juli 2019 PETANI

7 7204031010750003 ANDI M Juli 2019 PETANI

8 7204031212860003 RISMAN Juli 2019 NELAYAN

9 7204031003860004 MUZAKIR Juli 2019 PETANI

10 7204030311890001 ABDUL RAHIM Juli 2019 BURUH NELAYAN

(8)

11 7204031608920001 SAFRUUDIN Juli 2019 SOPIR

12 7204031903810001 SANUDDIN Juli 2019 PETANI

13 7204071005590002 MUHTAR ABUSABAH Juli 2019 NELAYAN

14 720408300680001 SABIR Juli 2019 PETANI

15 7204070512780005 SUKARJO Juli 2019 PETANI

16 7204035509550001 DJAWARIA Juli 2019 IRT

17 7204030303850001 KARDIANTO Juli 2019 NELAYAN

18 7210145403750001 SUARNO Juli 2019 PETANI

19 7204030307890001 MOH.ANWAR K Juli 2019 PETANI

20 7204030408830001 ARDI HASAN Juli 2019 NELAYAN

21 7204031707840002 SAHARUDIN Juli 2019 PETANI

22 7204034503750001 DARMA S Juli 2019 IRT

23 720403017640033 RAPLI Juli 2019 PETANI

24 720401111880001 SAIDIL Juli 2019 PETANI

25 7204031508770006 AGUS SALIM Juli 2019 WIRASWASTA

26 7204031505770002 SALAM Juli 2019 PETANI

27 720403311280003 ALJAMA Juli 2019 PETANI

28 720405506720002 HULUSIA Juli 2019 IRT

29 7204031903840002 SUNANDI Juli 2019 PETANI

30 7204032707760003 MUSLIMIN Juli 2019 NELAYAN

31 7204031007920003 MOH. ISMAIL Juli 2019 NELAYAN

32 7204030711900001 MARWAN Juli 2019 PETANI

33 7204031205860001 JUNARDI Juli 2019 PETANI

34 7204030905670003 NAWIR A Juli 2019 PETAN

35 7204030510920003 RISPAN Juli 2019 PETANI

36 7204030507790002 FADLI Juli 2019 PETANI

37 7204031202920004 MOH. FAUZI H Juli 2019 PETAN

(9)

38 7471035706850005 FITRIANI R Juli 2019 IRT

39 7204030711690002 SAHARUDDIN Juli 2019 PETANI

40 7204030402930001 SUHARTO Juli 2019 BELUM BEKERJA

41 7204030608870001 MOH.RINTO OLI’I Juli 2019 PETANI

42 7204035011720002 WAHYUNI B Juli 2019 IRT

43 7220432510870004 HARMIN Juli 2019 PETANI

44 7204032311790001 IDRIS AMAN R Juli 2019 PETANI

45 7204030405790001 RUSLI Juli 2019 PETANI

46 7204031607740002 AZIS Juli 2019 PETANI

47 7204031101950002 ABD.QASIM Juli 2019 PETANI

48 7204034101880001 RESNA YANTI Juli 2019 IRT

49 7204030702850003 ROY MOH. ALI Juli 2019 PETANI

50 7204032204790001 ARDIAN Juli 2019 PETANI

51 720403212620001 TAMRIN Juli 2019 PETANI

52 7204031505770003 RUSLAN Juli 2019 PETANI

53 7204030705850002 ASDAR Juli 2019 NELAYAN

54 720432501900001 ARMIN Juli 2019 PETANI

55 724031911770001 YUSRAN BUBUONG Juli 2019 PETANI

56 7204031307710001 SUARDI Juli 2019 PETANI

57 7204034107690090 RUSDA Juli 2019 IRT

58 7204070610930002 LUKMAN Juli 2019 PETANI

59 7204035212860002 LISNAWATI Juli 2019 IRT

60 7204031503510002 SUMAR Juli 2019 PETANI

2. Daftar nama-nama yang Hasil Verifikasi Lapangan

(10)

BAB IV PENUTUP

Berdasarkan hasil survei ketenagalistrikan di Kabupaten Tolitoli dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Survei ketenagalistrikan di Desa Tinabogan, Kecamatan Dondo, Kabupaten Tolitoli telah terlaksana dengan baik. Hal ini terlaksana atas bantuan dan dukungan dari aparat desa/kelurahan serta seluruh masyarakat yang menjadi target survei.

2. Masyarakat yang menjadi target survei ternyata sebagian ada yang telah memasang KWH meter. Namun atas arahan dari kepala desa setempat akan dilakukan penggantian dengan masyarakat lain yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan belum memasang KWH meter.

3. Untuk Desa Tinabogan, dari sebanyak 60 rumah tangga yang diusulkan, telah dilakukan verifikasi dan validasi data secara keseluruhan. Hasilnya sebanyak 5 (lima) rumah tangga yang tidak memenuhi syarat untuk dilakukan pemasangan KWH meter.

Hal ini disebabkan karena 5 (lima) orang telah melakukan pemasangan sendiri KWH meter.

4. Pemetaan lapangan didasarkan atas nama kepala keluarga, alamat, status kepemilikan rumah, pekerjaan kepala keluarga, jumlah anggota keluarga, kategori dalam TNP2K (masuk atau tidak), daerah 3T, posisi rumah (sesuai titik koordinat dan jarak dengan SR), foto rumah, denah lokasi dan gambar jaringan listrik desa.

5. Terhadap hasil kegiatan verifikasi dan validasi data penyambungan listrik rumah tangga, direkomendasikan bahwa sesuai dengan perencanaannya untuk pemasangan instalasi tiap rumah tangga menggunakan kabel NYM 3 x 2,5 mm sebagai penghantar utama dengan panjang penghantar 1,5 meter. Untuk penghantar yang akan dipasang pada saklar tunggal dan kotak kontak menggunakan kabel NYM 4 x 1,5 mm, sedangkan keluaran ke lampu menggunakan kabel NYM 2 x 1,5 mm dengan panjang penghantar 3 meter.

6. Pada saat dilakukan pekerjaan pemasangan instalasi dan penyambungan listrik rumah tangga di Kabupaten Tolitoli, diharapkan dalam pelaksanaannya harus mengacu pada standar yang telah ditetapkan dalam Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) dengan memperhatikan beberapa aspek diantaranya :

(11)

 Syarat Keamanan.

Artinya instalasi listrik harus tidak membahayakan keselamatan bagi manusia, peralatan dan bangunan dari bahaya listrik.

 Syarat keandalan.

Artinya instalasi listrik harus memiliki kerja yang sangat baik dan kekuatan yang optimal sehingga tidak membahayakan dan merugikan pengguna listrik

 Syarat Ekonomis.

Artinya instalasi listrik harus direncanakan sesederhana mungkin sehingga harga dari ongkos pemasangan, pemeliharaan semurah mungkin.

Palu, September 2020 Penyusun

Seksi Pengembangan KTL

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kesejahteraan petani padi di Kecamatan Panei dan untuk mengetahui bagaimana pengaruh luas lahan, tenaga kerja, modal dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kesejahteraan petani padi di Kecamatan Dolok Masihul dan untuk mengetahui bagaimana pengaruh luas lahan, tenaga kerja, modal

Sehubungan dengan telah dilaksanakannya tahap evaluasi penawaran dan evaluasi dokumen kualifikasi untuk pengadaan pekerjaan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga

23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, secara menyebut istilah pembangunan berkelanjutan (Pasal 1 angka 3), yakni “pembangunan berkelanjutan yang berwawasan

Pembangunan daerah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam proses pembangunan di daerahnya. Penerapan

 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 yang selanjutnya disebut sebagai RPJP Nasional adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk

Dokumen ini membahas tentang pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dalam bertani/berkebun untuk melindungi keselamatan

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan TPB/Sustainable Development Goals SDGs adalah pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, pembangunan