• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan tugas akhir asuhan kebidanan komprehensif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "laporan tugas akhir asuhan kebidanan komprehensif"

Copied!
217
0
0

Teks penuh

Laporan tugas akhir ini telah disetujui untuk pembelaan di hadapan Kelompok Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim. Laporan tugas akhir ini telah disetujui untuk pembelaan di hadapan Kelompok Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur. Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis akhirnya berhasil menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul Asuhan Kebidanan Komprehensif Puskesmas Ibu Gunung Bahagia Kota Balikpapan Tahun 2021.

Laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian pendidikan Diploma III Kesehatan Kalimantan Timur Tahun Pelajaran 2021. Susi Purwanti, S.SiT., MPH selaku ketua dosen penguji telah memberikan arahan dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir. Keb selaku dosen pembimbing saya memberikan arahan dan bimbingan agar penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.

Novia Nurhassanah, SST selaku Pembimbing II yang memberikan arahan dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

DAFRTAR BAGAN

DAFTAR SINGKATAN

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan
  • Ruang lingkup

Saya selama hamil, melahirkan, bayi baru lahir, nifas, bayi baru lahir, dan pilihan alat kontrasepsi dalam laporan studi kasus berjudul “Pelayanan Kebidanan Komprehensif pada Ibu. Melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, bayi baru lahir hingga pemilihan alat kontrasepsi untuk Ny. .Melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil Ny.

Melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny. Melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif pada bayi baru lahir Ny. Melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu pasca melahirkan Ny.

Melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny. I 34 minggu 1 hari dengan TFU tidak sesuai usia kehamilan dan precipitatus partus dalam pemilihan alat kontrasepsi dengan pendekatan manajemen dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP.

TINJAUAN PUSTAKA

Setiap kehamilan merupakan suatu proses alamiah, jika tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan komplikasi bagi ibu dan janin yang sehat dan aman (Sihotang, 2016). Penyakit menular seksual (PMS) ini dapat menimbulkan rasa sakit dan kematian baik bagi ibu maupun janin yang dikandungnya. Berbagai gangguan pernafasan dapat terjadi selama kehamilan sehingga mengganggu kebutuhan oksigen ibu sehingga berdampak pada janin yang dikandungnya.

Keluhan yang sering terjadi pada ibu hamil terkait buang air kecil adalah sembelit dan sering buang air kecil. Nyeri pinggang merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi pada ibu hamil pada trimester ketiga, nyeri tersebut semakin meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan (Pain, 2011). Peran penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin timbul pada ibu dan janin dalam kasus ini.

Letakkan tali pusar menghadap ibu dan letakkan klem di antara keduanya dengan jarak 2 cm dari klem pertama. Kasus seperti ini sering terjadi pada ibu yang pernah melahirkan lebih dari satu kali (anak kedua dan seterusnya) (Deri, Reski Tanda dan Gejala Insersi marginal tali pusat dan terutama insersi velamentosa lebih besar kemungkinannya disertai dengan hambatan pertumbuhan janin.

Tabel 2.7  Skor Poedji Rochjati
Tabel 2.7 Skor Poedji Rochjati

SUBJEKTIF DAN KERANGKA KERJA PELAKSANAAN STUDI KASUS

Riwayat kesehatan keluarga Tidak ada keluarga ibu dan suami yang menderita penyakit seperti hipertensi, DM, TBC, Hepatitis, HIV/AIDS, penyakit keturunan seperti buta warna dan kelainan darah. Kulit kepala : Bersih, tidak berketombe Ketegasan rambut : Kuat, tidak mudah rontok Distribusi rambut : merata, warnanya hitam. Amandel: Tidak ada peradangan Faring: Tidak ada peradangan Vena jugularis: Tidak ada pembesaran Kelenjar tiroid: Tidak ada pembesaran Kelenjar getah bening: Tidak ada pembesaran.

Vena jugularis : tidak membesar Kelenjar limfe : tidak membesar. Kelenjar tiroid : tidak membesar. Payudara : Payudara tampak membesar, tidak ada retraksi dinding dada, puting menonjol, muncul hiperpegmentasi, produksi ASI (-). Usia kehamilan 34 minggu 1 hari, kondisi janin baik, presentasi kepala janin normal, belum masuk PAP, denyut jantung janin normal 146 x/m, dan hasil pemeriksaan fisik ibu tidak ditemukan kelainan. , namun tinggi fundus uteri tidak sesuai dengan usia kehamilan.

Alasan TFU tidak sesuai usia kehamilan: Kualitas gizi kurang, kemungkinan makanan yang dikonsumsi kurang dan ibu baru saja melakukan aborsi. Cemilan atau biskuit untuk ibu hamil sebagai makanan tambahan dan diminum 3 buah sehari. agar tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan, sehingga dapat dikatakan pertumbuhan janin meningkat dengan baik. Ibu sudah memahami KIE tentang penyebab TFU tidak sesuai usia kehamilan dan dapat menyebutkan jumlah porsi 3 dari 5 yang dijelaskan.

Kata ibu sedang mengandung anak kedua dan mengalami keguguran - Ibu mengatakan mengalami keguguran saat usia kehamilan 7 minggu - Ibu pertama kali memeriksakan kehamilannya menggunakan alat tes. Payudara: Payudara tampak membesar, tidak ada retraksi dinding dada, puting menonjol, terjadi hiperpigmentasi, ASI keluar. Usia kehamilan 34 minggu 1 hari, kondisi janin baik, presentasi kepala janin normal, belum masuk PAP, denyut jantung janin normal 146 x/m, dan hasil pemeriksaan fisik ibu tidak ditemukan kelainan, namun tinggi fundus uteri tidak sesuai usia.

Cemilan atau biskuit untuk ibu hamil sebagai makanan tambahan dan konsumsilah sebanyak 3 buah per hari agar tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan sehingga dapat dikatakan pertumbuhan janin meningkat dengan baik. Evaluasi: Ibu memahami KIE tentang penyebab TFU tidak sesuai usia kehamilan dan dapat menyebutkan jumlah porsi 3 dari 5 yang dijelaskan.

TINJAUAN KASUS

Jelaskan pada ibu mengenai hasil pemeriksaan dan kondisi janin dalam keadaan baik.Penilaian : Ibu sudah mengetahui kondisi ibu dan janin. Anjurkan ibu untuk tidur jika bayinya tidur agar ibu tetap istirahat Penilaian : Ibu bersedia tidur jika bayinya tidur. Penilaian : Ibu memahami penjelasan yang diberikan dan bersedia memberikan ASI pada bayinya sesering mungkin.

Evaluasi : Ibu memahami dan bersedia mengganti pembalut jika sudah kenyang dan makan apa saja tanpa pantangan. Ajari ibu cara merawat tali pusat yaitu dengan menggunakan prinsip bersih dan kering. Evaluasi : Ibu memahami dan memahami perawatan tali pusat. Beritahu ibu untuk memberikan ASI pada bayinya sesering mungkin. Evaluasi : Ibu bersedia memberikan ASI sesering mungkin.

PEMBAHASAN

Penulis berpendapat bahwa menurut penulis terdapat kesenjangan antara teori dan kenyataan yaitu: bahwa tinggi badan Ny. Penulis berpendapat tidak ada kesenjangan antara teori dan kenyataan yaitu pengobatan aktif stadium III menurut JNPK-KR (2017) meliputi pemberian oksitosin segera, kontrol tali pusat dan pemijatan rahim segera setelah plasenta lahir. . Penulis berpendapat tidak ada kesenjangan antara teori dan kenyataan yaitu menurut JNPK-KR (2017), perdarahan post partum yang normal adalah <500 cc setelah selesai kala III atau setelah plasenta lahir.

Penulis berpendapat bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dan kenyataan yaitu menurut Dewi (2012) yang mengatakan bahwa segera setelah bayi lahir, lakukan penilaian yang cepat dan akurat (0-30 detik). bayi lengkap atau tidak, usaha pernafasan yaitu bayi menangis keras, warna kulit bayi terlihat sianotik atau tidak, aktif bergerak atau tidak, detak jantung normal atau tidak, penulis yakin tidak ada kesenjangan. antara teori dan kenyataan yaitu menurut Maryunani (2012) Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah inisiasi menyusu dalam waktu satu jam setelah bayi lahir, inisiasi menyusu dini juga dapat diartikan bagaimana bayi disusui, bukan disusui. . Penulis meyakini tidak ada kesenjangan antara teori dan kenyataan, yaitu menurut Saifudin (2012), pemeriksaan antropometri menunjukkan detak jantung bayi adalah suhu tubuh (36,5°C-37,5°C), pernapasan. gram), panjang badan (44-53 cm), lingkar kepala (29-36 cm), lingkar dada (29-34 cm), lingkar lengan (>9,5 cm). Penulis berpendapat tidak ada kesenjangan antara teori dan kenyataan yaitu menurut Soleha (2015), darah yang hilang pada masa nifas kurang lebih 200-500 ml, sedangkan pada masa nifas 500-800 ml darah yang hilang dan terakhir 500 ml. ml selama sisa periode setelah lahir Penulis berpendapat tidak ada kesenjangan antara teori dan kenyataan, yaitu menurut Marmi (2012) lochea rubra muncul pada hari ke 1-3 masa nifas dengan warna merah.

Penulis meyakini tidak ada kesenjangan antara teori dan kenyataan, yakni menurut Wiliam (2016), pada kondisi normal, pada hari pertama dan kedua setelah kelahiran bayi, ASI diproduksi sekitar 50-100 ml. Penulis berpendapat tidak ada kesenjangan antara teori dan kenyataan, yaitu menurut Marma (2012), pada hari kedua setelah melahirkan, TFU berada 1 cm di bawah pusat. Penulis berpendapat tidak ada kesenjangan antara teori dan kenyataan yaitu menurut Rustam (2012), involusi 2 minggu setelah melahirkan TFU diatas simfisis tidak teraba dan berat rahim 350 gram, involusi 6.

Penulis berpendapat tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kenyataan yaitu KB pasca melahirkan menurut Sumini (2012) adalah penggunaan alat kontrasepsi pada masa nifas sampai dengan 42 hari setelah melahirkan. Penulis berpendapat tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik karena waktu kunjungan neonatal sudah tepat sesuai teori. Penulis berpendapat tidak ada gap antara teori dan kenyataan yaitu batas normal menurut Sondakh (2013) adalah denyut nadi 120-140 kali/menit, pernafasan 40-60 kali/menit.

Penulis berpendapat tidak ada kesenjangan antara teori dan kenyataan yaitu menurut Riksani (2012) durasi jatuhnya tali pusat sekitar 3-6 hari, namun ada juga yang membutuhkan waktu yang lama. , masing-masing sekitar 1-2 minggu. Penulis berpendapat tidak ada kesenjangan antara teori dan kenyataan, yakni menurut Elsobky (2017) lepasnya tali pusat biasanya terjadi pada 2 minggu pertama, dengan selang waktu 5-8 hari.

PENUTUP A. Kesimpulan

Penulis mampu melakukan asuhan kebidanan intranatal care dan dokumentasi dengan metode SOAP pada Ny. Perkembangan saya tidak normal karena pada fase aktif I ditemukan percepatan pembukaan dari pembukaan 4 ke pembukaan 10 yang hanya berlangsung selama 25 menit, dan pada saat bayi lahir hanya berlangsung selama 20 menit. Penulis mampu melakukan asuhan obstetri pada bayi baru lahir dan melakukan dokumentasi dengan metode SOAP, pada saat pemeriksaan Ny.

Dalam keadaan normal, saya langsung menangis tanpa mengalami asfiksia, dengan skor Apgar 8/9, berat badan 3200 gram, panjang badan 52 cm, lingkar kepala 32 cm, lingkar dada 33 cm, lingkar perut 33 cm, tanpa cacat bawaan, jadi dengan kondisi Bayi dalam batas normal. Penulis mampu memberikan asuhan kebidanan pasca melahirkan dan melakukan dokumentasi dengan metode SOAP. Ternyata 6 jam setelah melahirkan ibu kurang istirahat karena kurang tidur malam akibat kontraksi, pada hari ke 3 ibu merasakan nyeri pada bokong dan paha, namun permasalahan tersebut dapat teratasi, sehingga selama seluruh masa nifas Ny.

Penulis mampu melakukan asuhan obstetri pada neonatus dan dokumentasi dengan metode SOAP pada Ny. Saya mengalami penurunan berat badan pada hari ke 3 yaitu 3100 gram yang merupakan hal fisiologis pada neonatus. I yang dilakukan satu kali selama 41 hari masa nifas di PMB Asmah dengan pendekatan dokumentasi SOAP.

Gambar

Tabel 2.7  Skor Poedji Rochjati
Tabel 2.10  Apgar Skor

Referensi

Dokumen terkait

Liming properly till October and not disturbing the water till February Treatment: Salt bath for 2 mins @ 2g/Liter water and followed by 5ppm KMnO4 thrice a week for 6 weeks..