• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan tugas akhir asuhan kebidanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "laporan tugas akhir asuhan kebidanan"

Copied!
285
0
0

Teks penuh

Laporan Tugas Akhir ini telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan di hadapan tim penguji Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan Kalimantan Timur. Selaku penguji utama yang memberikan arahan dan bimbingan bagi penulis dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.

DAFTAR BAGAN

DAFTAR SINGKATAN

Asuhan kebidanan yang komprehensif dan berkesinambungan adalah pemberian asuhan yang menyeluruh, sesuai dengan keadaan dan kebutuhan ibu, yang dilaksanakan secara berkesinambungan sejak kehamilan, persalinan, hingga masa nifas. Ibu dipilih sebagai klien dalam pemberian asuhan kebidanan komprehensif karena ibu sedang hamil 8 sampai 9 bulan (36 minggu) dan termasuk dalam kategori kehamilan normal dan/atau faktor risiko kategori I (kemungkinan darurat obstetri).

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN UNTUK IKUT

CONSENT)

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan
  • Manfaat
  • Ruang lingkup

Memberikan pelayanan kebidanan secara komprehensif pada masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, bayi baru lahir sampai dengan. Melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif pada bayi baru lahir Ny.S P4004 dengan masalah multiparitas dan obesitas dengan pendekatan manajerial dan terdokumentasi dalam bentuk SOAP.

TINJAUAN PUSTAKA

Dasar Teori Resiko Tinggi Kehamilan a) Definisi Kehamilan Risiko Tinggi

Faktor yang mempengaruhi tingginya risiko ibu hamil yaitu 4 hamil terlalu muda (primi muda) usia ibu < 20 tahun, terlalu tua kehamilan/melahirkan (grande multi) usia ibu > 35 tahun, terlalu dekat dengan jarak kehamilan atau persalinan < 2 tahun dan terlalu anak (lebih dari 4 anak). Selain itu, terdapat kondisi yang menjadikan ibu hamil tergolong kehamilan risiko tinggi, yaitu; ibu hamil dengan anemia dan gizi buruk, ibu hamil dengan penyakit penyerta, riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya yang buruk, ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm dan kehamilan tidak diinginkan.

Skor Poedji Rochjati

Konsep Dasar Teori Persalinan

Hal ini bertujuan untuk mendeteksi adanya komplikasi yang berisiko pada saat persalinan, sehingga akan tercipta persalinan yang normal dan aman bagi ibu dan bayinya (Abdilla, 2011). Penolong (Bidan) Peran penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Jika terjadi komplikasi, keterlambatan dalam merujuk ke fasilitas yang tepat dapat membahayakan nyawa ibu dan/atau bayinya.

Singkatan BAKSOKUDA ​​​​dapat digunakan untuk mengingat hal-hal penting dalam mempersiapkan rujukan bagi ibu dan bayi. B (Ibu): Memastikan ibu dan/atau bayi baru lahir didampingi oleh dokter spesialis kandungan yang berkompeten untuk penanganan kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru lahir dikirim ke fasilitas rujukan. K (Keluarga): Memberitahukan kepada ibu dan keluarga mengenai kondisi terkini ibu dan/atau bayinya dan mengapa ibu dan/atau bayinya harus dirujuk.

Surat ini harus menyebutkan identitas ibu dan/atau bayi baru lahir, mencantumkan alasan rujukan, dan menjelaskan hasil pemeriksaan, perawatan, atau pengobatan yang diterima ibu dan/atau bayi baru lahir. U (Uang): Mengingatkan keluarga untuk membawa uang secukupnya untuk membeli obat-obatan dan perbekalan kesehatan lainnya yang diperlukan selama ibu dan/atau bayi baru lahirnya berada di fasilitas rujukan. O (doa): Keluarga mendoakan keadaan ibu dan/atau bayi baru lahirnya serta kelancaran perjalanan menuju fasilitas rujukan.

Tabel 2.9 Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin
Tabel 2.9 Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin

Nomenklatur Diagnosa Kebidanan

Pelayanan kebidanan pada masa pandemi COVID-19

Panduan Pelayanan Antenatal Care Oleh Bidan Pada Masa Pandemi Covid 19

Panduan Pertolongan Persalinan Oleh Bbidan Pada Masa Pandemi COVID-19

Apabila tidak dapat memberikan pertolongan persalinan, segera bekerjasama dan rujuk ke PKM/Rumah Sakit sesuai standar.

Panduan Pelayanan Nifas dan Bayi Baru Lahir Oleh Bidan Pada Masa Pandemi Covid 19

Panduan Pelayanan KB oleh BIdan Pada Masa Pandemi COVID- 19

Kebutuhan PMB/PUSKESMAS Pada Masa Pandemi COVID-19 Dan Menghadapi New Normal

Edukasi dan Pemberdayaan Keluarga dalam Penerapan Protokol Kesehatan Di Era New Normal

SUBJEKTIF DAN KERANGKA KERJA PELAKSANAAN STUDI KASUS

Etika Penelitian

Partisipasi ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, ibu bebas menolak berpartisipasi dalam studi kasus ini atau dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu. S mendapat penjelasan pra-persetujuan dan bersedia mengikuti studi kasus ini dengan sadar tanpa paksaan dan telah menandatangani formulir persetujuan. Sebagai peserta kegiatan asuhan kebidanan komprehensif ini, S akan mendapat pelayanan berupa pengawasan dari tenaga kesehatan sejak ibu hamil hingga melahirkan/melahirkan.

Dalam melakukan asesmen dan pemeriksaan, penulis juga meminimalisir bahaya yang terjadi yaitu mencuci tangan sebelum bertindak dan penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti spatula tangan. Risiko fisik dan ketidaknyamanan akan menyita waktu ibu dalam memberikan perawatan, mulai dari pengkajian yang dilakukan di rumah bangsal, hingga memberikan perawatan dengan perkiraan waktu 60-120 menit (atau tergantung kebutuhan) pada saat kunjungan rumah atau ke fasilitas kesehatan. Hasil Pengkajian dan Perencanaan Asuhan Komprehensif Dokumentasi Asuhan Kebidanan Asuhan Antenatal Dokumentasi Asuhan Kebidanan Asuhan Antenatal.

Hasil Pengkajian dan Perencanaan Asuhan Komprehensif Dokumentasi Asuhan Kebidanan Antenatal CareDokumentasi Asuhan Kebidanan Antenatal Care

Sang ibu mengatakan, saat bayinya sudah divaksin lengkap, saat SD ibu mendapat suntikan di bagian lengan sebanyak 3 kali, sebelum menikah ibu juga pernah suntik catin, sehingga status TT suntikannya adalah TT5. e) riwayat kesehatan. Ibu mengatakan pernah menggunakan suntik 3 bulan, lama pemakaian 3 bulan, keluhan selama pemakaian ibu mengatakan badannya semakin bertambah, ibu mengatakan setelah menggunakan suntik beralih ke suntik KB selama 3 bulan 1 bulan, tempat pemakaiannya di rumah, dan ibu mengatakan bahwa dia menggunakan alat kontrasepsi tersebut karena motivasinya sendiri. Ibu mengatakan tidak pernah meminum obat herbal baik sebelum maupun selama hamil dan hanya mengkonsumsi obat-obatan seperti Fe, Kalk, Vit.

Kata ibu, dia buang air besar setiap tiga hari sekali dengan konsistensi agak keras, warnanya kecoklatan saat buang air besar. gt; 8 x sehari dengan konsistensi cair, warna cerah. Sang ibu mengatakan bahwa dirinya cukup paham bagaimana menyikapi kehamilannya saat ini, karena ia belajar dari pengalaman yang didapat bersama ibu kandungnya. Gigi lengkap, mukosa mulut lembab, tidak terlihat karies gigi, gigi geraham lengkap, lidah bersih dan tidak ada lesi papiler.

Ibu bilang makanlah dengan porsi sedang 3 kali sehari, terdiri dari nasi (satu sendok nasi), sayur mayur (1 mangkok sayur), lauk pauk 1 potong (ikan atau ayam), jus kacang hijau (kadang 1 gelas), ibu juga suka makan mie, suka jajan, kata ibu lebih rakus kalau makan, ibu suka minum es krim, Lila 30 cm.

Dokumentasi Asuhan Kebidanan

  • HPHT 27-06-2020, TP 04-04-2021 O

Buatlah janji dengan ibu untuk kembali 1 minggu kemudian yaitu tanggal 10 Maret 2021 untuk melakukan senam hamil. Bentuk simetris, puting menonjol, areola hiperpigmentasi, produksi ASI di puting kanan dan kiri. Dasar: Ibu hamil dengan anak ke-4 kemungkinan besar akan mengalami gangguan kesehatan, kendurnya dinding perut seperti yang terjadi pada ibu dengan perut buncit, sehingga berisiko mengalami pendarahan pasca melahirkan.

Kurangi makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, mie, namun perbanyak konsumsi tahu, tempe, telur, ayam. : 151x/m, posisi janin normal dan hasil pemeriksaan fisik ibu tidak ditemukan kelainan. Sebelumnya telah dijelaskan kepada ibu bahwa sebaiknya menggunakan IUD karena ibu mengalami obesitas karena IUD tidak mengandung hormon, namun ibu tidak bersedia menggunakan IUD namun ibu hanya ingin menggunakan IUD. . alat kontrasepsi implan, alat kontrasepsi yang efektif yaitu alat kontrasepsi implan karena usia ibu masih muda dan jumlah anak mencukupi yaitu 2. , dan dalam keluarga terdapat 1 orang bayi ditambah seorang yang akan dilahirkan, maka jumlah 4 8) KIE lahir di RS Tempat lahir di RSUD Dr. perlengkapan kesehatan yang memadai,.. c) Kesepakatan dengan ibu mengenai kunjungan kembali 1 minggu kemudian pada tanggal 10 Maret 2021 untuk melakukan senam hamil.

DAN OBESITAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA RAPAK KOTA BALIKPAPAN

TAHUN 2021

Ibu yang sedang mengandung anak keempat dapat mengalami gangguan kesehatan, kendur pada dinding perut, ibu akan tampak perut buncit, sehingga berisiko mengalami pendarahan pasca melahirkan. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kondisi ibu saat ini normal, usia kehamilan ibu 37 tahun, dan ibu memahami kondisinya saat ini. Jelaskan kepada ibu bahwa kehamilan ibu merupakan kehamilan beresiko tinggi karena kehamilan dengan anak keempat kemungkinan besar akan menimbulkan gangguan kesehatan, kelonggaran pada dinding perut, yang tampak pada ibu dengan perut menggantung yang akan berujung pada masa nifas. berdarah.

Jelaskan pada ibu bahwa saat ini tubuhnya kelebihan berat badan, disarankan agar berat badannya naik 0,3 kg saja per minggu. Memberikan OVK pada mengenali tanda-tanda persalinan : Lendir bercampur darah yang keluar lebih banyak akibat robekan kecil pada leher rahim. Terkadang selaputnya pecah dengan sendirinya. Pada pemeriksaan dalam, leher rahim rata dan ada lubang. Ibu mengetahui tanda-tanda persalinan. Sebelumnya telah dijelaskan kepada ibu bahwa boleh saja menggunakan IUD karena ibu mengalami obesitas karena IUD tidak mengandung hormon apapun, namun ibu tidak bersedia menggunakan IUD namun ibu hanya ingin menggunakan alat kontrasepsi. implan, alat kontrasepsi yang efektif yaitu KB implan karena usia ibu masih muda dan jumlah anak mencukupi yaitu 2. , dan dalam keluarga terdapat 1 balita ditambah yang akan lahir berjumlah 4 orang.

KIE melahirkan di RS. Tempat melahirkan di RSUD Dr.

Payudara: bentuk simetris, puting menonjol, terjadi hiperpigmentasi, tidak ada gumpalan, ASI keluar. Pertambahan berat badan normal ibu hamil obesitas adalah 4,4 hingga 6,8 kg atau pertambahan berat badan normal per minggu ibu hamil obesitas adalah 0,2 kg/minggu. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa kondisi ibu saat ini normal, usia kehamilan ibu 38 minggu 5 hari, dan ibu memahami kondisinya saat ini.

Penyerahan KIE untuk persiapan persalinan, dokumen persiapan persalinan (BPJS, fotocopy KTP, KK), Pink Book, donor darah keliling, kendaraan, persiapan ibu (celana dalam, sarung, masing-masing baju 5 helai dan pembalut ibu pasca melahirkan) uang dan persiapan bayi (bedong, baju, popok, topi, sarung tangan dan kaki, handuk. Dijelaskan bahwa kontrasepsi non hormonal seperti IUD lebih baik, namun ibu tidak bersedia menggunakan IUD, tetapi ibu hanya mau untuk menggunakan alat kontrasepsi implan, alat kontrasepsi yang efektif yaitu alat kontrasepsi implan karena usia ibu masih muda dan jumlah anak mencukupi yaitu 2 orang dan dalam keluarga terdapat 1 balita ditambah satu yang lahir sehingga jumlah seluruhnya adalah 4 KIE adalah tentang menjaga protokol kesehatan yang telah ditetapkan yaitu memakai masker saat berpergian, menjauhi kerumunan, menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker membatasi mobilitas sehingga kecil kemungkinan terpapar virus COVID 19.

Buatlah janji dengan ibu untuk kunjungan kembali 1 minggu kemudian pada tanggal 31 Maret 2021 untuk senam hamil atau jika ada keluhan.

Dokumentasi Asuhan Kebidanan Intranatal Care

  • Asuhan Kebidanan Intranatal Care Kala I fase laten (10 April 2021 Pukul 19.26)
  • HPHT 27-06-2020, TP 04-04-2021
  • Asuhan Kebidanan Intranatal Care Kala I fase Aktif (11 April 2021 Pukul 08.30)
  • Asuhan Kebidanan Intranatal Care Kala II (11 April 2021 Pukul 10.00)
  • Asuhan Kebidanan Intranatal Care Kala III (11 April 2021 Pukul 10.11) S
  • Asuhan Kebidanan Intranatal Care Kala IV (11 April 2021 Pukul 10.16) S
  • Dokumentasi Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir S
  • Dokumentasi Asuhan Kebidanan Post Natal Care Asuhan Kebidanan Post Natal Care Kunjungan ke-1

Hidung: Kedua lubang hidung terlihat ada septumnya, tidak terlihat keluar cairan dan tidak terlihat pernafasan dari lubang hidung. Telinga: Terlihat simetris, melengkung sempurna, tulang rawan telinga sudah matang, terdapat lubang telinga, tidak ada kulit tambahan dan tidak ada kotoran yang terlihat. Mulut : Tampak simetris, sianosis tidak terlihat, labio palato schizis dan labio schizis serta gigi tidak terlihat, mukosa mulut lembab, anak menangis keras, lidah tampak bersih, tidak ada platum.

Dada : Tampak simetris, tidak terlihat retraksi dinding dada, tidak ada bunyi nafas tambahan, bunyi jantung teratur, pergerakan dada tampak simetris. Perut : Tidak teraba massa abnormal, tali pusat tampak terdapat 2 arteri dan 1 vena, tali pusat tampak putih segar, tidak terlihat adanya perdarahan tali pusat. Punggung: Tampak simetris, tidak teraba skeliosis, dan tidak tampak meningokel, spina bifida, bengkak, cekungan, dan bercak kecil berbulu.

Vulva tidak ada edema, tidak ada varises, terlihat sekret lochea sanguilenta, tidak ada bekas luka, tidak ada fistula, luka perineum dan jahitan terlihat bagus.

Gambar

Tabel 2.9 Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin
Gambar 2.1  partograf tampak depan
Tabel 2.10  Apgar Skor

Referensi

Dokumen terkait

1.3 Tujuan Penyusunan LTA 1.3.1 Tujuan Umum Dapat memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil trimester III usia kehamilan 28-40 minggu menggunakan pendekatan