• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Tugas 2 Studi Lapangan Tentang Implementasi Kurikulum Merdeka di MI Roudlotus Shibyan

N/A
N/A
Suci Rahmawati

Academic year: 2023

Membagikan "Laporan Tugas 2 Studi Lapangan Tentang Implementasi Kurikulum Merdeka di MI Roudlotus Shibyan "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Tugas 2

Studi Lapangan Tentang Implementasi Kurikulum Merdeka di MI Roudlotus Shibyan A. Identitas

1. Nama Mahasiswa : SUCI RAHMAWATI

2. NIM : 858179027

3. Nama Sekolah : MI BAHRUL ULUM

4. Alamat Sekolah : PELEMWATU NO.09 MENGANTI GRESIK

5. Status : Guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi B. Pendahuluan

1. Latar belakang studi lapangan.

Dalam memajukan pendidikan di Indonesia Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim membuat salah satu program inovatif kurikulum terbaru yakni kurikulum merdeka belajar yang ingin menciptakan suasana belajar yang bahagia dimana dalam kurikulum tersebut guru dan siswa merasa merdeka atau bahagia saat pembelajaran. Selain itu pak menteri juga ingin mengembalikan esensi dari asesmen yang semakin dilupakan. Konsep Merdeka Belajar adalah mengembalikan system pendidikan nasional kepada esensi undang- undang untuk memberikan kemerdekaan sekolah menginterprestasi kompetensi dasar kurikulum menjadi penilaian mereka (Sherly dkk, 2021).

Kurikulum merdeka secara istilah digunakan dalam dunia pendidikan yang ada di Indonesia. Menurut para ahli pendidikan memiliki penafsiran yang berbeda tentang makna dari kurikulum, namun demikian dalam penafsiran yang berbeda akan tetapi ada juga kesamaannya.

Kesamaan tersebut menyatakaan bahwa kurikulum memiliki hubungan yang cukup erat dengan usaha mengembangkan peserta didik sesuai dengan usaha mengembangkan peserta didik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Menurut Murray Print (1993) bahwa kurikulun meliputi perencanaan pengamatan belajar, program sebuah lembaga pendidikan yang diwujudkan dalam dokumen serta hasil dari impelmentasi dokumen yang telah disusun.

Berdasarkan hal tersebut maka penerapan Kurikulum Merdeka dilaksanakan disemua sekolah yang berada di Kecamatan Menganti tidak terkecuali pelaksanaan tersebut ada di MI Roudlotus Shibyan. Sesuai dengan perintah bapak menteri yang melaksanakan Kurikulum Merdeka MI Roudlotus Shibyan juga menerapkan Kurikulum Merdeka meskipun dalam pelaksanaannya masih ditahap kelas 1 dan 4. Maka peneliti akan membuat laporan tentang “ Implementasi Kurikulum Merdeka di MI Rodlotus Shibyan Menganti”.

2. Tujuan observasi dan wawancara.

Berdasarkan studi lapangan yang dilaksanakan di MI Roudlotus Shibyan Menganti adapun tujuan laporan ini dibuat yakni Mendeskripsikan implementasi Kurikulum Merdeka di MI Roudlotus Shibyan Menganti.

3. Metode Penelitian

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penuhi untuk memperoleh informasi diantaranya dengan wawancara dan observasi.

(2)

a. Wawancara

Wawancara merupakan alat rechecking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in- depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewancara dengan informan atau orang yang diwawancarai. dengan atau tanpa mengunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan social yang relative lama (sutopo 2006: 72). Dalam pengamatan yang dilakukan di MI Rodlotus Shibyan Menganti tentang Implementasi Kurikulum Merdeka, peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur sebab untuk penelitian kualitatif dibutuhkan wawancara mendalam dengan pedoman wawancara.

b. Observasi

Teknik Dokumentasi, Menurut Sugiyono (2013:240) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (lifehistories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

Berdasarkan keterangan diatas penelit mengambil sumber yang ada di MI Roudlotus Shibyan berupa foto, video, rekaman suara, maupun meminta beberapa dokumen yang berkaitan dengan implementasi Kurikulum Merdeka.

4. Hasil Observasi dan Wawancara

Tugas guru adalah memantik potensi tersebut dan memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkannya sendiri. Ruh dari merdeka belajar ini ialah guru, sebagai penggerak sistem pendidikan (Bastari, 2021). Implementasi proses inovasi kurikulum merdeka belajar ialah penyederhanaan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan mengurangi kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran. Hal ini bertujuan supaya guru dapat lebih fokus mengembangkan kompetensi esensial siswa sebagai bekal melanjutkan di tingkat selanjutnya (Kurniati dkk., 2022).

Penyederhanaan ini juga sangat mengurangi beban administrasi guru, sehingga guru dapat mengalokasikan waktunya untuk memperdalam keterampilan mengajar.

Implementasi Kurikulum Merdeka di jenjang SD/MI mengutamakan pada pembelajaran berbasis proyek demi mewujudkan profil pelajar Pancasila. Hal ini juga sangat relevan dengan pembelajaran abad-21 dimana pembelajaran mengfokuskan tidak hanya pada ranah pengetahuan tapi juga menekankan pada aspek karakter, penguasaan literasi, keterampilan dan teknologi.

Pembelajaran pada kurikulum merdeka akan dikembalikan dalam pendekatan mata pelajaran.

Adapun penyusunan jadwal cukup memudahkan guru karena pembagian waktu per minggu menggunakan mata pelajaran. Penyusunan pada kurikulum ini berbeda dengan penyusunan jadwal

(3)

pada kurikulum 2013 dimana harus mempertimbangkan rincian hari efektif dan minggu efektif.

Sejalan dengan beberapa pendapat yang mengungkapkan tentang implementasi kurikulum merdeka. Hasil observasi yang sudah saya lakukan bahwa implementasi kurikulum merdeka yang dilaksanakan di MI Roudlotus Shibyan bahwa Implementasi Kurikulum Merdeka belum berjalan dengan maksimal seperti kurikulum sebelumnya Karena masih dalam proses uji coba maka belum maksimal sesuai dengan konsep yang ideal, Proses implementasi Kurikulum Merdeka adalah perjalanan yang berkelanjutan dan memerlukan keterlibatan semua pemangku kepentingan dalam pendidikan, termasuk guru, staf sekolah, orang tua, dan siswa. Tujuan akhirnya adalah menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih relevan, adaptif, dan berfokus pada perkembangan karakter siswa. Akan tetapi persiapan yang dilakukan oleh MI Roudlotus Shibyan sudah cukup baik seperti

a) Evaluasi Keseluruhan b) Komunikasi dan Konsultasi c) Pelatihan Guru

d) Penyusunan Rencana Kurikulum e) Penyediaan Sumber Daya

f) Pengembangan Materi Pembelajaran g) Penyusunan Perencanaan Pembelajaran h) Asesmen Formatif

i) Keterlibatan Orang Tua dan Komunitas j) Pemantauan dan Evaluasi

k) Penyesuaian dan Perbaikan

l) Pembinaan dan Dukungan Berkelanjutan.

Saat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, sekolah harus memastikan bahwa proses ini terus berlanjut dan terintegrasi dengan baik dalam budaya sekolah. Perubahan kurikulum adalah proses yang berkelanjutan, dan keterlibatan semua pemangku kepentingan, termasuk guru, staf sekolah, orang tua, dan siswa, adalah kunci keberhasilan.

Selain persiapan dan juga proses dalam Implementasi Kurikulum Merdeka MI Roudlotus Shibyan juga akan melaksanakan projek P5 dengan Sistem pelaksanaan proyek penguatan profil Pancasila di sekolah dapat melibatkan serangkaian langkah yang terstruktur dan terorganisir.

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam melaksanakan proyek tersebut:

a) Identifikasi Tujuan dan Sasaran:

b) Bentuk Tim Proyek:

c) Perencanaan Proyek:

d) Pengumpulan Informasi dan Sumber Daya:.

e) Pengembangan Materi dan Rencana Pembelajaran:

f) Implementasi Pembelajaran:

g) Keterlibatan Orang Tua dan Komunitas:.

h) Evaluasi dan Pengukuran Dampak:

i) Perbaikan dan Penyesuaian:

j) Dokumentasi dan Komunikasi:

(4)

k) Keberlanjutan:

l) Umpan Balik:

Penguatan profil Pancasila di sekolah harus menjadi upaya berkelanjutan untuk membangun pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai Pancasila dan menciptakan lingkungan pendidikan yang mendorong pengembangan karakter dan moral siswa.

C. Gambaran Umum Sekolah Observasi 1. Implementasi Kurikulum Merdeka

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai Implementasi Kurikulum Merdeka yang ada di MI Roudlotus Shibyan proses penerapannya masih belum maksimal dikarenakan masih dalam proses uji coba sehingga belum sesuai dengan konsep yangg ideal, Proses implementasi Kurikulum Merdeka adalah perjalanan yang berkelanjutan dan memerlukan keterlibatan semua pemangku kepentingan dalam pendidikan, termasuk guru, staf sekolah, orang tua, dan siswa. Tujuan akhirnya adalah menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih relevan, adaptif, dan berfokus pada perkembangan karakter siswa. Pernyataan tersebut dikutip dari hasil wawancara dengan waka kurikulum MI Roudlotus Shibyan yakni Ibu Patrotin, S.Pd, dikutip dari kegiatan wawancara bahwa waka kurikulum juga mengatakan saat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, sekolah harus memastikan bahwa proses ini terus berlanjut dan terintegrasi dengan baik dalam budaya sekolah. Perubahan kurikulum adalah proses yang berkelanjutan, dan keterlibatan semua pemangku kepentingan, termasuk guru, staf sekolah, orang tua, dan siswa, adalah kunci keberhasilan.

2. Hambatan yang dihadapi.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang sudah dilakukan di MI Roudlotus Shibyan Menganti ada beberapa hal yang menjadi hambatan Implementasi Kurikulum Merdeka yakni:

a) Pelatihan yang Kurang:

b) Sumber Daya Terbatas c) Pengukuran dan Evaluasi d) Kepatuhan dan Keseragaman

e) Pemahaman Orang Tua dan Masyarakat f) Perubahan Mindset

g) Waktu dan Tekanan

h) Pemilihan Materi yang Tepat 3. Solusi yang diterapkan.

Berdasarkan hambatan yang ada pada MI Roudlotus Shibyan Menganti mengenai penerapan Implementasi Kurikulum Merdeka, berikut saran untuk mengatasi hambatan tersebut.

a) Memberikan pelatihan bagi guru yang belum mengenal Kurikulum Merdeka sehingga pelaksanaan Kurikulum Merdeka dapat diaplikasikan dengan baik.

b) Memfasilitasi bahan ajar yang sesuai dengan mata pelajaran guru, sehingga guru sudah bisa mempersiapakan bahan ajar.

c) Memberikan pemahaman siswa tentang assesmen karena, penilaian siswa pada Kurikulum

(5)

Merdeka sedikit berbeda dengan kurikulum sebelumnya.

d) Mengkoordinasikan Implementasi Kurikulum Merdeka dalam satu kecamatan, karena pada umumnya dalam mengaplikasikan kurikulum sering terjadi tidak sinkron antar lembaga karena perbedaan inilah sering ternjadi perbedaan materi dalam penilaian akhir.

e) Memberikan penyuluhan kepada orang tua murid bahwa kurikulum saat ini sedkit berbeda degan yang sebelumya.

f) Memberikan pengertian kepada guru bahwa Implementasi Kurikulum Merdeka ini lebih mendidik karakter anak.

g) Memberikan waktu bagi guru untuk memahami dan mengembangkan apapun yang berhubungan dengan Kurikulum Merdeka, sehingga Implementasi Kurikulum Merdeka dapat berjalan dengan sesuai.

h) Guru diberi pemahaman mengenai materi yang sesuai dengan Kurikulum sehingga siswa dapat belajar dengan baik.

4. Diskusi

Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Prinsip- prinsip Kurikulum Merdeka yakni :

a) Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan;

b) Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat;

c) Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik;

d) Pembelajaran yang relevan yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra; dan e) Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.

Melihat prinsip- prinsip Kurikulum Merdeka di atas dengan Implementasi Kurikulum Merdeka yang sudah dilaksanakan di MI Roudlotus Shibyan Menganti. Sekolah tersebut sudah menerapkan beberapa prinsip- prinsip Kurikulum Merdeka hal tersebut dapat dilihat dari hasil wawancara yang telah dilakukan bersama waka kurikulum. Sesuai dengan pelaksanaannya yang dimulai dari Penyusunan Perencanaan Pembelajaran: merancang perencanaan pembelajaran yang menekankan pengembangan kompetensi siswa dan penggunaan metode pengajaran yang interaktif dan inovatif. Selanjutnya diungkapkan pula oleh waka kurikulum bahwa Pengembangan Materi Pembelajaran: Kembangkan atau pilih materi pembelajaran yang relevan dan sesuai dengan nilai-nilai karakter, kreativitas, dan keterampilan yang ingin ditanamkan dalam Kurikulum Merdeka.

D. Kesimpulan

(6)

Melihat hasil obesrvasi dan wawancara yang telah dilakukan peneliti di MI Roudlotus Shibyan Menganti terdapat kesimpulan yakni:

Implementasi yang sudah dilaksanakan oleh MI Roudlotus Shibyan untuk saat ini masih belum berjalan maksimal seperti penerapan Kurikulum sebelumnya, hal ini disebabkan Karena masih dalam proses uji coba maka belum maksimal sesuai dengan konsep yang ideal, Proses implementasi Kurikulum Merdeka adalah perjalanan yang berkelanjutan dan memerlukan keterlibatan semua pemangku kepentingan dalam pendidikan, termasuk guru, staf sekolah, orang tua, dan siswa. Tujuan akhirnya adalah menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih relevan, adaptif, dan berfokus pada perkembangan karakter siswa.

E. Saran Implementasi

Saran yang bisa disampaikan peneliti untuk Implementasi Kurikulum Merdeka di MI Roudlotus Shibyan yakni :

Pelatihan tentang Implementasi Kurikulum Merdeka lebih ditingkatkan lagi untuk tenaga pendidik, karena jika tenaga pendidik sudah bisa memahami dan mengaplikasikan dalam pembelajaran maka siswa juga akan paham dengan apa yang disampaikan oleh guru. Begitu pula untuk wali murid harus ada sosialisasi tentang Implementasi Kurikulum Merdeka agar mereka tidak bingung tentang pembelajaran putra-putri mereka.

F. Daftar Pustaka G. Lampiran

H. Daftar pustaka

Ahmad, S. (2022). ARAH BARU KEBIJAKAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR DI. SITTAH:

Journal of Primary Education, 36-37.

Alifia. (2022). Problematika Implementasi Kurikulum Merdeka. IAIN Kediri, 13-15.

Dasar, D. S. (2022, Oktober 4). Lima Prinsip Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka. Retrieved from /lima-prinsip-pembelajaran-dalam-kurikulum-merdeka/: https://ditsmp.kemdikbud.go.id/lima- prinsip-pembelajaran-dalam-kurikulum-merdeka/

Firmansyah, H. (2023). Proses Perubahan Kurikulum K-13 Menjadi Kurikulum Merdeka. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 1231-1234.

Juliati Boang Manalu, P. S. (2022). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar.

Prosiding Pendidikan Dasar, I, 82.

Mulik, C. (2023). Pengembangan Kurikulum Merdeka Dalam Satuan Pendidikan Serta Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Pembelajaran Abad 21. Sanskara Pendidikan dan Pengajaran, 61.

(7)

Ummi, I. (2022). Konsep dan Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Pembelajaran Abad 21 di SD/MI.

2st ICIE: International Conference on Islamic Education, 300-301.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti di MI Al Hidayah Palembang, yang dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2019, peneliti mengamati bahwa di Madrasah

Hasil penelitian yang peneliti lakukan, mengenai pelaksanaan pembelajaran PAI kelas VII di SLB N 2 Yogyakarta dengan metode wawancara adalah, pembelajaran tidak hanya

Hasil wawancara ini sejalan dengan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 27 Februari sampai dengan 02 februari 2017 di MI Ahmad Maryam Surakarta

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti, ada beberapa gambaran mengenai faktor resistensi guru SMK PGRI Wlingi dalam

Kesimpulan Berdasarkan uraian data dan analisis yang telah dibahas pada bab empat, maka penulis dapat menyimpulkan hasil penelitian yang penulis lakukan sebagai berikut :

Berdasarkan observasi dan wawancara, peneliti dapat menyimpulkan bahwa Implementasi nilai Pancasila sila ketiga yang coba di tumbuhkan dalam diri peserta didik oleh guru melalui mata

Berdasarkan hasil wawancara awal yang dilaksanakan oleh peneliti dengan guru kelas IV di MI Fitaytul Ulum Pelepok ditemukan bahwa guru sudah memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai

Berdasarkan hasil wawancara dengan Waka kurikulum dan Guru PAI menunjukan bahwa implementasi kurikulum Merdeka dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SLB Negeri 1 Ngawi memiliki