• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN4 E2 Mochamad Qoribulloh

N/A
N/A
AHMAD FAHMI NUR IRFANI

Academic year: 2025

Membagikan "LAPORAN4 E2 Mochamad Qoribulloh"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR WILAYAH

MATERI

PENGGUNAAN GPS UNTUK PENGUKURAN WILAYAH

NAMA : Mochamad Qoribulloh NIM : 195100201111006 KELOMPOK : E2

ASISTEN :

Anwar Subiyanto Kharisma Noviana Atiiqah Dewi Syafitri Nur Alifah Zalfa Az Zahra Nur Amani A. Retno Nindya Sari Dian Sari Gladys Tri Fitria Indah Lestari Devela Mulia Putri Y. Yulia Rahmah Ihsan

LABORATORIUM TEKNIK SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2022

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

GPS adalah singkatan dari Global Positioning System yang merupakan system untuk menentukan posisi dan navigasi secara global dengan menggunakan satelit. Sistem yang pertama kali di kembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika ini digunakan untuk kepentingan militer maupun sipil (survey dan pemetaan). System GPS, yang nama asinya adalah NAVSTAR GPS (Navigation Satelite Timing and Ranging Global Positioning System), mempunyai tiga segmen yaitu: satelit, pengontrol, dan penerima/pengguna. Satelit yang GPS yang mengorbit bumi, dengan orbit dan kedudukan yang tetap (koordinatnya pasti), seluruhnya berjumah 24 buah dimana 21 buah aktif bekerja dan 3 buah sisanya adalah cadangan.

GPS (Global Positioning System) digunakan dalam geofisika karena penggunaan GPS tidak tergantung cuaca dan waktu. Selain itu Penggunaan GPS dapat mencakup daerah yang sangat luas karena satelit GPS mempunyai orbit yang cukup tinggi yaitu sekitar 20.000 km diatas permukaan bumi dan jumlah satelit GPS cukup banyak yaitu 24 satelit sehingga penggunaan satelit ini dapat digunakan oleh siapa saja dalam waktu yang bersamaan.

Manfaat menggunakan GPS (Global Positioning System) dalam penelitian yaitu setiap penggunaan GPS tidak dikenai biaya dan dapat menampilkan spektrum daerah yang cukup luas. Oleh karena itu, pada praktikum ini, praktikan akan menggunakan GPS secara langsung dengan pemakaian yang benar untuk mengetahui kegunaan GPS dalam kehidupan sehari- hari

1.2 Tujuan

1. Untuk menentukan posisi koordinat dan ketinggian (Waypoint) suatu area kemudian titik tersebut digabung (Trak)

2. Untuk mengetahui jarak atau luas

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian GPS

GPS merupakan singkatan dari Global Positioning System yang menurut literatur merupakan suatu alat yaitu sebuah sistem navigasi yang memanfaatkan satelit dan berfungsi untuk memberikan informasi pengguna GPS itu sendiri perihal posisinya berada secara global dipermukaan bumi yang didasari dengan pengukuran dari satelit. Sistem GPS ini menggunakan satelit untuk dapat menjalankannya, sehingga data yang digunakan adalah data yang berasal dari satelit yang khusus mengorbit bumi. Data yang dikirim dari satelit ini adalah berupa sinyal radio dengan basis data digital yang dibaca oleh sistem GPS itu sendiri.

Terdapat 24 susunan satelit yang mengitari bumi pada orbit pendek. Namun 3 diantarannya tidak diaktifkan karena digunakan sebagai cadangan, sehingga kini terdapat 21 satelit yang aktif dan berperan penting bagi kehidupan di bumi. Satelit GPS tentunya memiliki teknologi tinggi yang dapat menjangkau seluruh permukaan bumi karena memiliki susunan orbit tertentu. Selain itu, teknologi GPS merupakan teknologi yang canggih karena dapat memberikan informasi mengenai posisi dan waktu dengan keakuratan dan ketelitian yang tinggi. Terdapat 3 segmen yang ada pada sistem GPS, yaitu segmen sistem kontrol, segmen satelit, dan segmen pengguna (Ningsih, 2014).

GPS adalah singkatan dari Global Positioning System yang merupakan sistem untuk menentukan posisi dan navigasi secara global dengan menggunakan satelit dan metode Triangulasi. Sistem tersebut merupakan sistem yang pertama kali dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika yang awalnya diperuntukan bagi kepentingan militer.

NAVSTAR GPS (Navigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning System) adalah nama asli dari Sistem GPS, yang mempunyai tiga segmen yaitu: satelit (Space Segment), pengendali (Control Segment), dan penerima/pengguna (User Segment) (Susilo et al., 2014).

.

2.2 Fungsi GPS

Fungsi GPS adalah teknologi yang digunakan untuk navigasi petunjuk arah yang mempermudah berbagai bidang kegiatan manusia. GPS dapat dimanfaatkan untuk peneliti, olahragawan, petani, tentara, pilot, petualang, pendaki, pengantar barang, pelaut, dan orang- orang yang memiliki berbagai kepentingan untuk meningkatkan produktivitas, kemudahan, dan keamanan yang berkaitan dengan navigasi dan petunjuk arah. Berdasarkan dengan literatur, penggunaan GPS dikategorikan menjadi 4 kategori, yaitu lokasi, navigasi, tracking, dan timing. Fungsi GPS untuk berdasarkan dengan lokasi adalah untuk menentukan lokasi suatu titik pada permukaan bumi. Fungsi GPS berdasarkan dengan navigasinya adalah untuk membantu manusia untuk mencari lokasi dari suatu titik di bumi. Fungsi GPS dalam tracking adalah unruk membantu dalam memonitoring pergerakan objek dan membantu dalam melakukan pemetaan posisi tertentu dan melakukan perhitungan jaringan terdekat. Fungsi GPS sebagai timing adalah dapat dijadikan dasar penentuan jam seluruh dunia karena GPS ini menggunakan jam atom yang jauh lebih presisi dan akurat jika dibandingkan dengan jam biasa. Semakin berkembangnya jaman, teknologi GPS terus dikembangkan. GPS memiliki fitur tambahan yang dapat memberikan informasi selama melakukan perjalanan yaitu mengenai waktu tempuh, jarak tempuh, kecepatan, dan informasi lainnya yang memudahkan manusia dalam transportasi (Pranindya, 2014).

GPS dibuat dengan tujuan untuk navigasi. GPS sangat membantu manusia dalam perjalanan. Dimana pada kendaraan terpasang GPS Tracker yang fungsinya membantu untuk menentukan arah yang tepat untuk sampai ke tujuan. GPS juga berfungsi sebagai pelacakan kendaraan yang fungsinya mirip dengan navigasi. Namun perbedaannya adalah pada GPS sistem pelacakan yang digunakan adalah alat yang dapat menampilkan dan dapat menerima

(4)

sinyal pada lokasi yang berbeda. Fungsi lainnya adalah GPS yang digunakan untuk mengatur dan mengoperasikan transportasi. Salah satu aplikasi GPS dengan fungsinya sebagai pengatur dan pengoperasi adalah GPS yang digunakan sebagai sistem pengatur lalu lintas dan jalur yang harus dilalui kereta sehingga dapat mengurangai resiko terjadinya kecelakaan.

Selain digunakan pada kereta, peran GPS ini juga digunakan di pesawat dengan menggunakan teknologi komputer untuk mengetahui informasi sehingga mengurangi kesalahan yang dapat membahayakan pesawat (Hidayati, 2017).

2.3 Metode Penentuan Posisi (2 Sitasi)

Metode penentuan posisi dengan GPS terbagi dua, yaitu metode absolut, dan metode diferensial. Masing-masing metode kemudian dapat dilakukan dengan cara real-time dan postprocessing. Apabila objek yang ditentukan posisinya diam maka metodenya disebut Static. Sebaliknya apabila obyek yang ditentukan posisinya bergerak maka metodenya disebut kinematik. Prinsip penentuan posisi dengan GPS yaitu menggunakan metode reseksi jarak, dimana pengukuran jarak dilakukan secara simultan ke beberapa satelit yang telah diketahui koordinatnya. Pada pengukuran GPS, setiap epoknya memiliki empat parameter yang harus ditentukan yaitu 3 (tiga) parameter koordinat X, Y, Z atau L, B, h dan satu parameter kesalahan waktu akibat ketidaksinkronan jam osilator di satelit dengan jam di receiver GPS. Oleh karena diperlukan minimal pengukuran jarak ke empat satelit (Arjiansah et al., 2016).

Dalam menentukan posisi dengan menggunakan GPS, terdapat 2 metode yang digunakan yaitu metode absolut dan metode relatif. Metode absolut merupakan metode yang menentukan posisi yang berdasarkan dengan 1 receiver saja. Metode absolut ini tidak memiliki ketelitian tinggi yaitu ketelitian posisinya hanya dalam beberapa meter dan hanya digunakan sebagai navigasi atau petunjuk arah. Metode relatif merupakan metode yang menentukan posisi yang menggunakan 2 atau lebih receiver. Salah satu receiver yang digunakan, dipasangkan pada lokasi yang telah ditentukan titik koordinatnya untuk dapat menerima sinyal secara terus menerus dari satelit dan dijadikan refrensi bagi receiver lainnya yang digunakan.

Dengan demikian, metode relatif dapat memberikan hasil yang ketelitiannya lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan metode absolut (Hidayati, 2017).

2.4 Macam Macam GPS

Receiver GPS berdasarkan fungsinya dibagi menjadi tiga macam, yaitu tipe navigasi, tipe mapping, dan tipe geodetik. Tipe navigasi atau handheld, pada umumnya digunakan pada bidang militer atau untuk keperluan navigasi. Beberapa kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu navigasi, dengan menambahkan peta, maka bisa digunakan untuk memandu pengendara, sehingga pengendara bisa mengetahui jalur mana yang sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pada GPS tipe navigasi seperti ini memiliki kekurangan seperti tingkat ketelitian yang sangat rendah. Yaitu hanya mencapai 3 – 6 meter, yang artinya apabila alat tersebut menunjukkan suatu titik, maka titik tersebut berada sekitar 3 sampai 6 meter disekitarnya. GPS mapping adalah alat GPS yang digunakan menghitung luas atau membuat rute penting dalam perjalanan. Tipe Mapping (Pemetaan) Mempunyai tingkat akurasi antara 1 – 3 meter dan tipe mapping biasanya membutuhkan base station yang berfungsi untuk menerima sinyal satelit dan mengirimnya ke receiver GPS. Tipe ini biasa digunakan untuk survey dan Pemetaan dan setelah didownload ke pemetaan dan setelah didownload ke komputer dapat dilakukan koreksi secara diferensial. Tipe Geodetik merupakan tipe yang paling teliti dan paling canggih dibanding dengan tipe navigasi ataupun tipe mapping karena mempunyai tingkat akurasi dibawah 1 meter (Perkasa, 2019).

Jenis GPS yang sering digunakan adalah GPS navigasi dan GPS geodetic. GPS navigasi merupakan GPS yang memiliki tingkat ketelitian atau keakurasuan yang lebih rendah dari pada GPS geodetic namun memiliki harga yang lebih murah. Sedangkan untuk GPS

(5)

Geodetic, memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi hinggal milimeter, namun memiliki harga yang sangat mahal. Jenis GPS geodetic tepat digunakan pada bidang pemetaan atau bidang lainnya. Semakin tinggi tingat akurasi GPS geodetic, maka semakin mahal harganya (Hidayah, et al., 2015).

2.5 Prinsip Penggunaan GPS

GPS merupakan alat yang digunakan untuk petunjuk arah dengan menggunakan sistem satelit navigasi dan penetuan posisi dengan bantuan sinyal satelit yang diselaraskan.

Dalam penggunaannya, GPS sangat perlu dan penting menggunakan satelit yang berada di orbit bumi. Satelit yang saat ini digunakan di bumi untuk keperluan manusia lainnya adalah sebanyak 24 buah. Satelit-satelit tersebut memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkat oleh alat penerima sinyal. Terdapat 3 komponen penting dalam GPS, yaitu GPS Control Segment (Bagian Kontrol), GPS (bagian angkasa), dan bagian GPS User Segment (bagian pengguna).

Prinsip dari kerja GPS itu sendiri adalah terhubungnya sumber sinyal GPS yaitu satelit dengan penerima sinyal yang disebut dengan receiver. Dengan demikian penjelasan dari prinsip cara kerja GPS adalah GPS yang aktif dan menerima sinyal dari satelit melalui GPS receiver dan diperoleh berbagai macam data, kemudian pengguna GPS akan memperoleh data yang dapat diakses dengan menggunakan internet (Hidayati, 2017).

2.6 Manfaat / aplikasi GPS pada Program Studi Teknik Pertanian

Pemanfaatan GPS dalam bidang Teknik pertanian adalah dapat membantu memberikan informasi mengenai posisi, kecepatan, dan waktu secara singkat tanpa dipengaruhi cuaca. GPS sendiri menggunakan prinsip kerja penentuan posisi dengan reseksi jarak, dimana pengukuran dilakukan secara simultan ke beberapa satelit yang telah diketahui koordinatnya. Melihat dari hal tersebut GPS dapat dimanfaatkan untuk memetakan suatu wilayah dimana dapat membantu memberikan gambaran informasi mengenai keadaan wilayah di daerah yang diukur, dan dapat mempengaruhi keberlanjutan apa yang harus dilakukan dalam wilayah tersebut (Amarrohman et al., 2019).

(6)

BAB III METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan beserta Fungsi Tabel 3.1 Alat Bahan dan Fungsi

No. Alat dan Bahan Fungsi

1. GPS (Global Positioning System)

Menentukan lokasi atau posisi koordinat akurat kita di muka bumi sesuai dengan altitude, garis lintang, garis bujur dan ketinggian posisi kita dari permukaan dari laut

2. Google Earth Pro Untuk pemetaan lokasi yg diamati

Tabel 3.2 Fungsi Bagian-Bagian GPS

No. Bagian GPS Fungsi

1. Tombol On/Off

Berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan GPS.

Tombol ini juga dapat digunakan untuk mengatur kecerahan, penunjuk jam, baterai, sinyal dan Bluetooth 2. Tombol in dan out Berfungsi untuk zoom in dan zoom out pada alat GPS 3. Tombol find Berfungsi untuk mendapatkan data yang sudah di

ambil oleh GPS.

4. Tombol Mark Berfungsi untuk menandai titik yang diambil pada saat GPS digunakan

5. Tombol Quit Berfungsi untuk keluar masuk dari menu 6. Tombol Enter Berfungsi untuk memilih menu yang dipilih 7. Tombol Page Berfungsi untuk memilih mode pada alat GPS.

3.2 Gambar Alat dan Bahan

Gambar 3.1 GPS (Global Positioning System) Tipe Navigasi Sumber: Pranindya, 2014

(7)

3.3 Cara Kerja

Disiapkan Tombol Power

Ditekan atau dihidupkan Ditunggu sinyal terhubung Display

Dilihat 3-5 satelit terhubung akan muncul tanda segitiga hitam yang menunjukkan posisi

Kursor

Diarahkan ke segitiga hitam Diklik dan dipilih yes

Display

Muncull huruf/angka, diberi nama dan ditekan ok

Map

Diklik

Dicari titik yang akan ditentukan sebanyak 5 kali

Diatur zoom in/zoom out agar titik terlihat Diulangi langkah ketiga dan keempat Tombol Mark

Ditentukan rute yang akan diinput Data

Dimasukkan ke Ms. Excel/ArcGIS Dicatat hasil

GPS

Hasil

(8)

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Praktikum Tabel 4.1 Data Hasil Praktikum

TITIK KOORDINAT GPS (BMS)

S E

1. 07’57”07.26”’ 112’36”47.62”’

2. 07’57”05.61’” 112’36”47.90’”

3. 07’57”05.42’” 112’36”48.05’”

4. 07’57”05.08’” 112’36”48.74’”

5. 07’57”05.61’” 112’36”49.21’”

6. 07’57”06.06’” 112’36”49.24’”

7. 07’57”06.62’” 112’36”49.49’”

8. 07’57”07.49’” 112’36”49.20’”

Tabel 4.2 Data Hasil Praktikum Convert

TITIK X Y

1 677820 9120660 2 677829 9120711 3 677834 9120716 4 677855 9120727 5 677869 9120711 6 677870 9120697 7 677878 9120680 8 677869 9120653 4.1.1 Peta Poligon

Gambar 4.1 Gambar Polygon Widyaloka Sumber: Data diolah, 2022

(9)

Gambar 4.2 Peta Situasi Widyaloka Sumber: Data diolah, 2022 4.1.2 Peta Poligon Google Earth Pro

Gambar 4.3 Peta Polyygon berdasarkan Google Earth Pro Sumber: Data diolah, 2022

(10)

4.2 Analisis DHP

Praktikum ini dilakukan pengukuran dengan GPS untuk memperoleh nilai yang tertera pada GPS. Praktium dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan dengan benar.

Praktikum menggunakan GPS dilakukan di Gedung Widyaloka dan dilakukan marking di 8 titik dengan menggunakan GPS yaitu fitur mark yang digunakan untuk menandai lokasi yang ditentukan. Pengukuran diperoleh sudut elevasi dalam derajat, menit dan detik. Setelah diperoleh data garis lintang dan garis bujurnya, dilakukan konversi data yang diperoleh. Pada praktikum kali ini, data garing lintang dan garis bujur nya dikonversi ke nilai northing dan easting. Nilai ini dapat diperoleh dengan menggunakan website melalui internet. Nilai easting dan northing pada titik 1 adalah 677820 dan 9120660, pada titik 2 adalah 677829 dan 9120711, pada titik 3 adalah 677834 dan 9120716, pada titik 4 adalah 677885 dan 9120727, pada titik 5 adalah 677869 dan 9120711, pada titik 6 adalah 677870 dan 9120697, pada titik 7 adalah 677878 dan 9120680, dan pada titik 8 adalah 677869 dan 9120653. Setelah diperoleh data yang diperlukan, maka selanjutnya dicari luas area dari titik yang telah di tandai.

Dalam mengetahui luas dan posisi dari titik titik yang ditandai, aplikasi yang digunakan adalah google earth pro.

4.3 Analisis Poligon

Dalam praktikum kali ini, data hasil praktikum diperoleh dengan menggunakan aplikasi dan website. Salah satu aplikasi yang digunakan adalah aplikasi ArcGIS yang digunakan untuk membuat peta polygon dari titik titik yang telah ditandai pada proses marking dengan menggunakan alat GPS. Pembuatan peta dibuat berdasarkan dengan nilai data hasil praktikum yang didapatkan. Tahapannya yaitu dimasukkan titik titik yang telah ditentukan.

Selanjutnya dibuat poligon dengan menghubungkan titik titik tersebut. Selanjutnya masukkan data kota Malang yaitu tepatnya pada Kelurahan Ketawanggede. Setelah diperoleh peta poligon, maka selanjutnya dibuat layout sesuai dengan ketentuan. Hal yang perlu diisi pada peta adalah informasi mengenai nama peta, skala yang digunakan, arah mata angin, keterangan warna yang ditunjukan pada peta, dan letak atau posisi peta poligon jika dilihat dari peta Indonesia. Kemudian diperoelh peta poligon dengan bentuk seperti persegi dan berwarna kuning yang merupakan polygon titik GPS dan bagian berwarna biru merupakan bagian peta kelurahan Ketawanggede. Pada praktikum ini juga membuat peta polygon dengan menggunakan aplikasi lain yaitu aplikasi google earth pro. Pada pembuatan peta menggunakan google earth pro memiliki bentuk yang tidak berbeda dengan peta menggunakan ArcGIS. Namun pada pembuatannya, menggunakan data yang dapat diperoleh dengan menggunakan GPS yaitu data informasi garis lintang dan garis bujurnya. Dengan menggunakan aplikasi ini, dapat diperoleh nilai titik koordinat dengan akurat jika dibandingkan dengan aplikais lainnya. Tahapan pembuatan peta menggunakan aplikasi ini adalah dengan memasukkan data kemudian dihubungkan titik titiknya. Maka setelah itu diperoleh peta poligon. Selain peta poligon, dengan menggunakan aplikasi ini dapat diperoleh nilai luas dan keliling dari setiap titik yang dihubungkan. Dimana data data tersebut telah tercantumkan pada data hasil praktikum.

4.4 Pembahasan 4.4.1 Penggunaan alat

Pada praktikum kali ini, alat yang digunakan adalah GPS. Prosedur pengambilan data ini dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Sebelum menggunakan alat, GPS perlu diperiksa terlebih dahulu daya maupun sinyalnya. Pastikan untuk menggunakan GPS, daya GPS dalam keadaan penuh. Sinyal yangada pada daerah yang ditinjau lokasinya dengan GPS juga erlu diperhatikan untuk memperoleh hasil yang tepat dan akurat. Kemudian atur program pada GPS sebelum melakukan marking. Setelah program telah disetting, maka

(11)

selanjutkan lakukan marking pada titik-titik yang telah ditentukan. Pada praktikum ini kelompok O2 melakukan marking pada 8 titik. Proses marking dilakukan dengan praktikan menandai lokasi dengan klik fitur mark kemudian dilakukan tracking atau jalan dan perhatikan GPS menuju titik selanjutnya. Dan pada titik selanjutnya, diklik fitur mark lagi dan lakukan selanjutnya dengan cara yang sama. Setelah menandai titik lokasi, maka dapat diperoleh informasi mengenai titik koordinat, garis lintang, garis bujur, luas area, dan keliling area dari titik lokasi yang telah ditentukan. Berdasarkan dengan refrensi, dalam melakukan pengukuran dengan GPS juga perlu diperhatikan sinyalnya. Pada refrensi dilakukan pengukuran luas dan keliling área dari suatu SD yang ada di bali dengan menggunakan GPS. Tahapannya adalah mempersiapkan alat dan bahan, kemudian lanjut melakukan marking pada tiap titik yang ditentukan. Namun karena área pengukuran luas, pada penelitian ini menggunakan 10 surveyor dalam pengukuran dengan menggunakan GPSnya. Setelah dilakukan pengambilan data, selanjutnya juga dibuat peta dengan menggunakan aplikasi ArcGIS (Rustamaji, 2012).

Menurut Perkasa (2019), dijelaskan juga cara penggunaan GPS. Tidak jauh dengan penggunaan alat pada praktikum, pada refrensi juga menjelaskan bahwa dalam menggunakan GPS perlu diperhatikan daya dan juga sinyalnya. Selanjutnya GPS dihidupkan dan atur beberapa pengaturan yang diperlukan dalam pengukuran agar berjalan dengan lancar.

Selanjutnya atur atau setel program pada GPS sesuai dengan ketentuan dan data yang diperlukan. Terdapat beberapa hal yang perlu diatur dalam penggunaan GPS, yaitu pengaturan bahasa, mengatur satuan yang digunakan, dan juga menentukan format dari posisi UTM. Selain itu pstikan bahwa sinyal tempat dilakukan pengukuran juga baik. Hal ini dapat diketahui dengan cara melakukan kalibrasi terhadap alat yaitu dengan melakukan putaran 2 kali secara perlahan ke arah kanan, lalu GPS akan mengkalkulasi sinyal dari satelit stasioner untuk menentukan arah kompas dengan benar. Setelah itu, maka dapat dilanjutkan dengan melakukan tracking dan marking. Pertama yaitu diam dititik awal kemudian klik mark pada GPS, kemudian jalan perlahan ke arah titik yang telah ditentukan. Setelah berada pada lokasi untuk ditandai sebagai titik, maka klik mark Kembali. Dan lakukan seterusnya hingga pada titik terakhir. Selanjutnya data disimpan dan diperoleh data titik titik pada suatu lokasi yang telah ditentukan

4.4.2 Pengolahan data

GPS merupakan alat penting untuk dapat memperoleh data informasi pada suatu lokasi. Data-data tersebut di olah sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk dapat memperoleh peta yang sesuai dengan data asli hasil pengukuran dengan menggunakan GPS.

Berdasarkan dengan literatur yang dikaji, penelitian yang dilakukan adalah melakukan pengumpulan data dari pengamatan suatu wilayah yaitu Gunung Agung di Bali dengan menggunakan alat GPS Geodetik di stasiun pengamatan Gunung Agung secara kontinu.

Pengamatan dilakukan dan diperoleh data yang selanjutnya akan diolah. Berdasarkan penelitian ini, data pengamatan dari GPS selanjutnya diolah dan menghasilkan data informasi mengenai lokasi dengan menggunakan analisa deformasi. Tahapan pertama adalah melakukan pengolahan dengan Gamit. Pengolahan data dengan gamit terdapat 2 tahapan lagi yaitu pengolahan penggabungan data harian untuk pengolahan data awal dan proses plotting data GPS untuk mengetahui grafik titik harian. Tahapan setelah gamit adalah pengolahan data dengan menggunakan teknologi komputer yaitu aplikasi Microsoft Excel yaitu dengan melakukan koreksi data lalu dilakukan pembuatan grafik dari data hasil koreksi untuk memperoleh grafik yang teratur dan akurat. Selanjutnya data disimpan dan dilakukan pengolahan lagi menggunakan aplikasi ArcGIS yang digunakan untuk memperoleh bentuk peta yang dilakukan pengamatan menggunakan GPS (Zahrudin et al., 2018).

Dalam melakukan pengamatan dengan menggunakan GPS, tentunya terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ketelitian survei GPS. Salah satu faktornya adalah

(12)

dalam melakukan pengolahan data. Pengolahan data yang diperoleh dari pengamatan GPS adalah dalam menghitung koordinat titik-titik suatu jaringan yang didasari dari data pengamatan fase sinyal GPS. Pengolahan data ini dilakukan dengan 2 tahap yaitu pengolahan baseline untuk menghasilkan komponen vektor baseline (∆X, ∆Y, ∆Z) dan perataan jaring untuk memperoleh koordinat dan ketelitian titik menggunakan komponen vektor baselinenya.

Terdapat 2 jenis software yang digunakan dalam pengolahan data GPS berdasarkan dengan prinsip pengolahan data GPS. Jenis pengolahan data GPS ini adalah perangkat lunak komersil serta perangkat lunak ilmiah (Rahmad et al., 2016).

4.4.3 Jenis Aplikasi Pengolah data GPS

Sesuai dengan hasil praktikum, yaitu berupa data tentunya di dalam hasil pengukuran di lapangan membutuhkan proses pengolahan data untuk membantu menjelaskan dari apa yang diukur. Maka dari itu, diperlukan beragam aplikasi atau dalam hal ini disebut software sebagai media pembantu untuk pengolahan data. Beragam aplikasi ini berdasarkan referensi salah satu contohnya adalah dapat digunakan GAMIT/GLOBK sebagai aplikasi ilmiah yang bisa digunakan di dalam pengolahan data dari hasil pengukuran. Literatur menggunakan aplikasi atau program ini dalam rangka menyelesaikan atau melakukan pengolahan dari hasil pengukuran GPS yang memantau aktivitas gunung merapi, yang dimana GPS yang digunakan adalah GPS CORS, sehingga di dalam membantu pengolahan data agar memperoleh hasil yang ilmiah digunakan jenis program lunak ilmiah GAMIT atau GLOBK (Rahmad et al., 2016).

Aplikasi lainnya yang dapat digunakan menurut literatur kedua adalah program dengan nama RTKLIB. Aplikasi ini digunakan literatur dengan mendeskripsikan juga keunggulannya, yakni aplikasi jenis ini dapat digunakan secara bebas untuk berbagai jenis pengguna, lain daripada aplikasi yang sebelumnya digunakan yakni GAMIT/GLOBK yang memerlukan biaya untuk penggunaannya secara resmi. Di dalam penggunaannya, literatur mengkombinasikan penggunaan aplikasi ini dengan software lainnya yakni Topcon Tools untuk mengkalibrasi data hasil pengolahan. Dijabarkan juga terdapat tiga tahapan untuk penggunaan aplikasi yakni input data, kemudian mengatur pada menu pengaturan, dan melanjutkan pada proses output sebagai perolehan hasil data yang sudah merupakan hasil pengolahan data (Gunawan et al., 2016).

4.5 Faktor Yang Mempengaruhi Praktikum

Dalam praktikum kali ini, dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat GPS.

Dengan demikian, pada pembahasan kali ini, maka dibahas faktor yang mempengaruhi ketelitian posisi dalam survei menggunakan GPS. Berdasarkan literatur terdapat beberapa hal yang dapat mepengaruhi hasil pengamatan dengan GPS, yaitu pengaruh lokasi titik terhadap ketelitian posisi, pengaruh penentuan Interval waktu perekaman data, pengaruh lama waktu pengamatan, pengaruh waktu pengamatan, pengaruh koneksitas jaringan, dan pengaruh penggunaan titik ikat. Lokasi titik perlu diperhatikan ketinggian objek yang berada disekitar pengamatan karena dapat mengganggu penerimaan sinyal dari satelit ke alat penerima sinyal.

Ketelitian posisi titik yang didapat dengan pengaturan Interval waktu perekaman memiliki korelasi yang mana dapat mempengaruhi kerja pada GPS. Berdasarkan dengan teori, bahwa semakin lama waktu pengamatan yang dilakukan, maka semakin baik kualitas dapat yang diperoleh dari hasil pengamatan karena satelit meliputi perubahan geometri dan kondisi atmosfer yang lebih besar. Dalam melakukan pengamatan, perlu diperhatikan aktivias ionosfer karena dapat mempengaruhi hasil pengamatan yang mana perlu dihindari adalah saat aktivitas ionosfer sedang tinggi. Mengenai koneksitas jaring, semakin tinggi koneksitas titik, maka semakin banyak jumlah baseline yang terikat ke suatu titik sehingga nilai kekuatan jariangan akan semakin baik. Berdasarkan dengan cara geometrik, penambahan titik ikat

(13)

sebagai titik kontrol dalam pengukuran GPS dapat meningkatkan nilai kekuatan jaring (Gurandhi dan Rudianto, 2013).

4.6 Syarat GPS Dapat Digunakan Sebagai Pengolahan Data

Dalam melakukan pengolahan data tentu terdapat syarat atau ketentuan yang dperlu diperhatikan, tidak terkecuali pada pengolahan data GPS. Pada refrensi membahas mengenai GPS Geodetik. Berdasarkan dengan refrensi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari tahapan awal dalam melakukan pengolehan data GPS Geodetik. Hal hal yang perlu diperhatikan adalah metode dalam menentukan posisi yang digunakan, geometri satelit, ketelitian data yang digunakan, dan strategi dari metode yang digunakan. Persyaratan lainnya adalah mengenai kondisi alat, dimana alat yaitu GPS yang digunakan adalah pada kondisi yang baik dan tidak rusak dan tombol yang ada pada alat dapat befungsi dengan baik. Dengan kondisi alat yang baik, maka penggunaan alat dapat dilaksanakan dengan lancar dan memperoleh hasil yang akurat. Selain itu, posisi satelit dan distribusinya merupakan hal yang perlu diperhatikan pada alat karena untuk meperoleh data yang tepat maka sinyal GPS harus ada kondisi yang baik (Mufid, 2017).

(14)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Praktikum mengenai Penggunaan GPS untuk Pengukuran Wilayah bertujuan untuk menentukan posisi koordinat dan ketinggian (Waypoint) suatu area kemudian titik tersebut digabung (Trak) dan untuk mengetahui jarak atau luas. GPS adalah singkatan dari global positioning system atau disebut juga dengan sistem untuk posisi global. GPS merupakan alat untuk menentukan lokasi atau posisi koordinat dengan akurat di muka bumi sesuai dengan altitude, garis bujur, garis lintang, dan ketinggian posisi kita di permukaan laut. Terdapat 24 susunan satelit yang mengitari bumi pada orbit pendek. Namun 3 diantarannya tidak diaktifkan karena digunakan sebagai cadangan, sehingga kini terdapat 21 satelit yang aktif dan berperan penting bagi kehidupan di bumi. Terdapat 3 macam GPS yaitu navigasi, mapping, dan geodetik. GPS navigasi adalah GPS yang mudah Dibawa Kemana saja dan dapat digenggam namun memiliki akurasi 3 - 6 m. GPS mapping adalah GPS yang digunakan dalam menghitung luas atau membuat rute penting dalam perjalanan dengan akurasi yaitu antara 1 hingga 3 m.

Sedangkan GPS geodetik merupakan GPS yang memiliki akurasi yang sangat tinggi sehingga memiliki ketelitian yang sangat akurat yaitu akurasinya dibawah 1 m. Terdapat dua metode dalam menentukan posisi dengan menggunakan GPS yaitu metode absolut dan metode relatif. Metode Absolut adalah teknik menentukan posisi teliti yang hanya menggunakan 1 receiver. Metode relatif adalah teknik menentukan posisi teliti menggunakan minimal 2 buah receiver. Pada GPS Terdapat beberapa bagian yaitu, display, inkey, find key, mark key, quit key, enter key, menu key, page key, rocker key, out key, dan power key. Dalam praktikum kali ini selain menggunakan GPS, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software ArcGIS dan software Google Earth Pro. Dan pada praktikum O2 lokasi yang digunakan adalah gedung widyaloka. Setelah diperoleh data dari praktikum dengan menggunakan GPS, dilakukan konversi data dari data koordinat menjadi data northing dan easting. Setelah itu data digunakan untuk membuat peta poligon dan peta situasi pada aplikasi ArcGIS dan Google Earth Pro.

5.2 Saran

Praktikum Ilmu Ukur Wilayah mengenai Penggunaan GPS untuk Pengukuran Wilayah telah berjalan dengan baik walaupun dilaksanakan dengan online karena masih dalam masa pandemi. Praktikum telah terlaksanakan dengan baik dimana praktikan telah aktif dalam asistensi. Penjelasan dari asisten praktikum sudah jelas dan baik. Walaupun dilaksanakan dengan keadaan online, praktikan dapat mengetahui bagaimana melakukan pnguntingan dan membuat profil dengan benar dan didasari dengan tunjangan dari teori yang diberikan dan dipelajari dari modul dan dari referensi lainnya yang akurat

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Hidayati NR. 2017. GPS Tracker Guna Melacak Posisi Pengguna dan Merekam Rute yang Ditempuh Terhadap Sumber Pencari GPS. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Elektro, Program Diploma Teknik, Politeknik Negeri Sriwijaya.

Ammarohman, FJ, Bambang DY, Mochammad A, Yudo P, Hana SF, dan Nurhadi B. 2019.

Pemetaan dan Pengukuran Untuk Konstruksi Teknik Sipil. Jurnal Pasopati 1(1): 28-33.

Hidayah LP, Sudiarta IW, dan Wirawan R. 2017. Penentuan Metode Pengukuran Posisi untuk Meningkatkan Akurasi Arduino GPS Shield. Skripsi dalam Bentuk Jurnal. Program Studi Agrikultur, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Mataram.

Perkasa P. 2019. Penggunaan Global Positioning System (GPS) untuk Dasar Survey pada Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan BALANGA, 7(1): 22-23.

Arjiansah RI, Bambang D, dan Fauzi, J. 2016. Analisis Ketelitian Pengamatan GPS Menggunakan Single Frekuensi Dan Dual Frekuensi Untuk Kerangka Kontrol Horizontal.

Jurnal Geodesi Undip 5(4): 254-262.

Pranindya A. 2014. Pendeteksi dan Pelacakan Keberadaan Manusia Menggunakan Global Positioning System (GPS) Berbasis Android Melalui Google Maps Server. Laporan Akhir. Jurusan Teknik Elektro, Program Diploma Teknik, Politeknik Negeri Sriwijaya.

Susilo YS, Hartono P, dan Albert G. 2014. Sistem Pelacakan dan Pengamanan Kendaraan Berbasis GPS Dengan Menggunakan Komunikasi GPRS. Jurnal Ilmiah Widya Teknik 13(1): 22-32.

Ningsih AE. 2014. Kajian Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah Metode DGPS Post Processing dengan Menggunakan Receiver Trimble Geoxt 3000 Series. Skripsi.

Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponerogo.

(16)

DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN

Gunawan D, Yuwono BD, dan Sasmito B. 2016. Analisis Pengolahan Data GPS Menggunakan Perangkat Lunak RTKLIB. Jurnal Geodesi Undip 5(2): 34-43.

Gurandhi MF, dan Rudianto B. 2013. Evaluasi Spesifikasi Teknik pada Survei GPS. Reka Geomatika 1(2): 1-10.

Mufid A. 2017. Pembuatan Panduan Pengukuran GPS Geodetik dengan Metode Statik pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Semarang. Skripsi.

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.

Rahmad AA, Cahyadi MN, dan Sulistiyani. 2016. Analisa Pengolahan Data Stasiun GPS CORS Gunung Merapi Menggunakan Perangkat Lunak Ilmiah GAMIT/GLOBK 10.6.

Jurnal TEKNIK ITS 5(2): 432-438.

Rustamaji E. 2012. Penggunaan GPS Untuk Memetakan Sebaran Dan Pemilihan Sekolah Dasar Negeri di Propinsi Bali. Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi 5(2):1-7.

Zahrudin M. 2018. Pengolahan Data GPS Geodetik Untuk Analisis Deformasi Erupsi Gunung Agung-Bali. Disertasi. Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Nasional Malang.

(17)

LAMPIRAN

(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)

LAMPIRAN TAMBAHAN

(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)

ACC DHP 24/3/22 Devela MPY

TITIK KOORDINAT GPS (BMS)

S E

1. 07’57”07.26”’ 112’36”47.62”’

2. 07’57”05.61’” 112’36”47.90’”

3. 07’57”05.42’” 112’36”48.05’”

4. 07’57”05.08’” 112’36”48.74’”

5. 07’57”05.61’” 112’36”49.21’”

6. 07’57”06.06’” 112’36”49.24’”

7. 07’57”06.62’” 112’36”49.49’”

8. 07’57”07.49’” 112’36”49.20’”

Gambar

LegeDHP E2 M4 FeatFeat

6

N

Image © 2022 Image © 2022

(35)

Data hasil praktikum convert

TITIK X Y

1 677820 9120660 2 677829 9120711 3 677834 9120716 4 677855 9120727 5 677869 9120711 6 677870 9120697 7 677878 9120680 8 677869 9120653

(36)

Referensi

Dokumen terkait

1) Indoor Positioning System (IPS): Global Positioning System (GPS) merupakan sebuah sistem yang dapat menghitung dan menentukan posisi seseorang di Bumi secara akurat,

Kapal pesiar dilengkapi dengan Global Positioning System (GPS) Alat navigasi ini termasuk dalam alat utama dikarenakan fungsi dari GPS ialah menunjukkan posisi dari titik

1) Indoor Positioning System (IPS): Global Positioning System (GPS) merupakan sebuah sistem yang dapat menghitung dan menentukan posisi seseorang di Bumi secara akurat,

GPS (Global Positioning System) adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan 24 satelit yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat yang dapat

Global Positioning System atau yang biasa disingkat dengan GPS adalah alat navigasi elektronik yang menerima informasi dari 4 - 12 satelit sehingga GPS bisa memperhitungkan posisi

Dalam mempersiapkan lahan areal kebun diperlukan pemetaan wilayah dengan menggunakan Global Positioning System (GPS). GPS adalah sistem navigasi berbasis satelit yang

GPS (Global Positioning System) adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan 24 satelit yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat yang dapat

GPS Global Positioning System GPS Global Positioning System adalah alat yang terhubung dengan satelit yang akan membantu kita dalam menunjukan posisi koordinat pada peta dasar, selain