• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of LARVAE POPULATION DENSITY OF Aedes aegypti. IN THE WATER RESERVATION PLACE (WRP) IN THE CENTRAL VILLAGE, KRAMAT JATI DISTRICT, EAST JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of LARVAE POPULATION DENSITY OF Aedes aegypti. IN THE WATER RESERVATION PLACE (WRP) IN THE CENTRAL VILLAGE, KRAMAT JATI DISTRICT, EAST JAKARTA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)ISSN 2302-4283 (print) ISSN 2580-9571 (online) Online di https://jurnal.poltekkes-soepraoen.ac.id DOI: 10.47794/jkhws. KEPADATAN POPULASI LARVA Aedes aegypti. PADA TEMPAT PENAMPUNGAN AIR (TPA) DI KELURAHAN TENGAH KECAMATAN KRAMAT JATI JAKARTA TIMUR Reza Anindita 1, Mulia Muji Ningsih2, Maulin Inggraini3 1 2,3. Program Studi S-1 Farmasi, STIKES MITRA KELUARGA, Bekasi Timur. Program Studi D-III Tekhnologi Laboratorium Medis, STIKES MITRA KELUARGA, Bekasi Timur (Korespondensi: [email protected]). ABSTRAK Pendahuluan: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue melalui vektor nyamuk Aedes aegypti. Oleh sebab itu perlu dilakukan monitoring kepadatan populasi larva Aedes aegypti melalui nilai Indeks rumah (House Index) atau HI, Indeks wadah (Container Index) atau CI, dan Indeks Bretaeau Breteau Index atau BI. Salah satu kota di provinsi DKI Jakarta yang perlu dilakukan monitoring adalah Jakarta Timur. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran nilai HI, CI, dan BI pada rumah warga RT 7, RW 7 Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Kota Jakarta Timur. Metode: desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Survey observasi larva Aedes aegypti dilakukan pada 198 Tempat Penampungan Air (TPA) di 140 rumah warga RT 07 RW 07 Kelurahan Tengah Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Prosedur pengambilan sampel larva dilakukan dengan metode single larva. Validitas kebenaran larva Aedes aegypti dilakukan dengan cara pembuatan preparat awetan dan identifikasi mikroskopis ada atau tidaknya sub-apikal spine. Larva yang ditemukan pada setiap kontainer dilakukan perhitungan nilai HI, CI, dan BI. Hasil: pada penelitian ini dihasilkan perhitungan nilai HI sebesar 6,4%, CI sebesar 5%, dan BI sebesar 7,1%. Kesimpulan: berdasarkan hasil perhitungan nilai HI, CI, dan BI diperoleh nilai DF sebesar 2 atau kepadatan populasi larva Aedes aegypti di lingkungan warga RT 07 RW 07 Kelurahan Tengah Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur memiliki kategori sedang. . Kata kunci: Aedes sp. ; DBD ; HI ; CI ; BI LARVAE POPULATION DENSITY OF Aedes aegypti. IN THE WATER RESERVATION PLACE (WRP) IN THE CENTRAL VILLAGE, KRAMAT JATI DISTRICT, EAST JAKARTA. ABSTRACT Introduction: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an acute febrile disease caused by the dengue virus via the Aedes aegypti mosquito vector. Therefore it is necessary to monitor the population density of Aedes aegypti larvae through the value of the House Index or HI, the Container Index or CI, and the Breteau Breteau Index or BI. One of the cities in DKI Jakarta province that needs to be monitored is East Jakarta. The purpose of this study was to describe the values of HI, CI, and BI in the houses of residents in RT 7, RW 7, Tengah Village, Kramat Jati District, East Jakarta City. Methods: the design of this study was cross-sectional. An observation survey for Aedes aegypti larvae was carried out in 198 water storage sites (TPA) in 140 houses of RT 07 RW 07 Tengah Village, Kramat Jati District, East Jakarta. The larvae sampling procedure was carried out using the single larva method. The validity of. 20 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 11 Nomor 01, April 2023. (2) Aedes aegypti larvae was carried out by making preserved preparations and microscopic identification of the presence or absence of a sub-apical spine. Larvae found in each container were calculated for HI, CI, and BI values. Results: in this study, the calculation of HI was 6.4%, CI was 5%, and BI was 7.1%. Conclusion: based on the results of calculating the HI, CI, and BI values, the DF value is 2, or the population density of Aedes aegypti larvae in the residents of RT 07 RW 07 Tengah Kelurahan, Kramat Jati District, East Jakarta is in the moderate category. Keywords: Aedes sp. ; DHF ; HI ; CI ; BI INFO ARTIKEL Riwayat Artikel: Diterima: 7 Januari 2023 Disetujui: 2 Maret 2023 Tersedia secara online: 30 April 2023. Alamat Korespondensi: Nama:Reza Anindita Afiliasi: STIKES MITRA KELUARGA Alamat: Jalan Pengasinan Rawa Semut, Bekasi Timur. Email:[email protected]. PENDAHULUAN. ±10 tahun sekali, dalam lima tahun terakhir. Demam Berdarah Dengue (DBD). rata-rata kasus DBD ditemukan sebanyak. merupakan penyakit demam akut yang. 121.191 kasus setiap tahunnya, angka. disebabkan oleh virus dengue. Virus ini. kematian tertinggi terjadi pada tahun 1968. dapat menginfeksi manusia lewat gigitan. sebanyak 41,3%, dan saat ini yaitu tahun. vektor. yang. 2021 angka kematian sebanyak 0,69% atau. berpotensi menyebabkan kematian apabila. secara signifikan terjadi penurunan angka. tidak dilakukan penanganan dengan baik. kematian atau Case Fatality Rate (CFR),. (Lesmana dan Halim, 2020). Adapun. sedangkan untuk angka kesakitan atau. perkembangan kasus kematian DBD di. Insidance Rate (IR) tertinggi terjadi pada. Indonesia terus mengalami peningkatan. tahun 2007 yaitu 71,78 per 1000 penduduk. sejak pertama kali dilaporkan pada tahun. dan tahun 2019 tercatat 51,48 per 1000. 1968 sampai November 2020 (Kemenkes,. penduduk.. nyamuk. Aedes. aegypti. 2021) Berdasarkan Data dari Kemenkes. Berdasarkan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) 2020-2024 pemerintah Indonesia. (2021) kasus DBD sejak 1968-2020 telah. melalui. Kementerian. tersebar di 472 Kabupaten/Kota pada 34. (Kemenkes) memiliki target angka IR DBD. Provinsi di Indonesia. Sejak tahun tersebut. < 49 per 100.000 penduduk dan CFR < 1%. terjadi peningkatan kasus dan kematian. (Kemenkes, 2020). Adapun situasi sebaran. DBD pada tahun 2008-2010 dan 2016-. kasus DBD kumulatif per Provinsi di. 2021. Selama 52 tahun, kasus DBD telah. Indonesia tahun 2020 yang tergolong tinggi. mengalami perkembangan, antara lain:. antara lain Jawa Barat, Bali, Jawa Timur,. rata-rata peningkatan kasus tertinggi terjadi. Lampung, Nusa Tenggara Timur (NTT),. 21 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 11 Nomor 01, April 2023. Kesehatan. (3) Jawa Tengah, DKI Jakarta, Nusa Tenggara. ditemukan sebanyak 60% Jentik Aedes. Barat (NTB), Daerah Istimewa Yogyakarta. aegypti berasal dari kontainer outdoor, pot. (DIY), Banten, Sulawesi Selatan. Provinsi. bunga, air bersih terkontaminasi tanah, ban. tersebut. bekas, dan kaleng bekas (Dinkes Jaktim,. umumnya. perdagangan,. industri,. menjadi. pusat. tujuan. wisata,. 2021).. pengembangan perumahan, hotel, dan. Beberapa. data. prevalensi. DBD. merupakan daerah yang padat penduduk. pernah dilaporkan oleh Fauzaan (2018). (Kemenkes, 2020).. yang menyebutkan bahwa prevalensi DBD. Menurut Muhawarman (2022) DBD selain. menyebabkan. dan. sebesar 1,23 per 1000, tahun 2013 di Kota. juga. Jakarta Timur sebesar 0,96 per 1000 , tahun. mengakibatkan penurunan produktivitas. 2014 di Kota Jakarta Selatan sebesar 0,87. bagi penderita DBD yang dominan pada. per 1000, tahun 2015 dan 2016 di Kota. umur 15-44 tahun. Mengingat masalah dan. Jakarta Barat masing-masing sebesar 0,41. dampak yang ditimbulkan DBD maka perlu. dan 2,21 per 1000. Namun Kejadian Luar. dilakukan. sumber. Biasa (KLB) tertinggi terjadi pada 2016 di. penyebaran DBD pada daerah endemik. Kota Jakarta Timur dengan kenaikan 6 kali. sekaligus membantu program pemerintah. lipat dari 256 kasus menjadi 6438 kasus. mengenai habitat nyamuk Aedes aegypti di. DBD.. kematian. bagi. riset. permukiman. kesakitan. tahun 2012 tertinggi di Kota Jakarta Pusat. penderita. mengenai. upaya. Hasil observasi Prasetyowati dan. perkembangbiakan. Ginanjar (2017) menyimpulkan bahwa. nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor virus. masyarakat di Kota Jakarta Timur berada. dengue penyebab DBD.. dalam resiko terkena DBD kategori sedang. memutus. penduduk rantai. dalam. Adapun salah satu daerah endemik. dengan maya indeks menunjukkan 70,23. dengan provinsi kasus DBD tergolong. %. Survey yang dilakukan Suwarto dkk.. tinggi adalah DKI Jakarta dengan Jakarta. (2017). Timur sebagai salah satu Kota di DKI. Kecamatan Cipayung, Kota Jakarta Timur. Jakarta yang perlu dilakukan Monitoring.. menemukan masih banyak genangan air. Hal. Timur. dan tempat ikan di luar rumah warga yang. merupakan daerah DKI Jakarta yang paling. berpotensi menjadi sarang bagi jentik. banyak terkena banjir. Selain itu hasil. Aedes. survey Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta. masyarakat yang kurang memperhatikan. Timur menyebutkan bahwa identifikasi di. dan. beberapa. kebersihan lingkungan. Sihombing dan. ini. disebabkan. Kecamatan. Jakarta. Jakarta. Timur. pada. aegypti. kurang. 22 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 11 Nomor 01, April 2023. Kelurahan. serta. Cilangkap,. masih. berpartisipasi. banyak. menjaga. (4) Sundari (2021) menambahkan studi kasus. (House Index) atau HI, Indeks wadah. jumlah DBD di Jakarta tahun 2017-2020. (Container Index) atau CI, dan Indeks. menyebutkan Jakarta Timur masih menjadi. Bretaeau Breteau Index atau BI. Semua. Kota dengan jumlah kasus DBD tertinggi di. nilai. Provinsi DKI Jakarta sebanyak 642 kasus. dengan nilai Density Figure (DF) untuk. pada bulan Maret 2020.. melihat kategori kepadatan populasi di. indeks. kemudian. dibandingkan. Melihat adanya laporan dari Dinkes. daerah Jakarta timur (rendah, sedang,. dan hasil penelitian sebelumnya mengenai. tinggi). Apabila menunjukkan kepadatan. profil kasus DBD di Kota Jakarta Timur,. tinggi maka daerah tersebut menjadi. maka perlu dilakukan evaluasi monitoring. potensi transmisi virus DBD sehingga. kepadatan populasi larva Aedes aegypti di. berdampak pada penduduk yang beresiko. Jakarta Timur. Adapun daerah yang. terkena penyakit DBD.. menjadi target monitoring adalah RT 07. Penelitian. ini. mendapatkan. Kramat Jati. Pemilihan lokasi dilakukan. kepadatan populasi Aedes aegypti di RT 07. berdasarkan. RW 07, Kelurahan Tengah, Kecamatan. menunjukkan. survey. bahwa. awal. lokasi. yang. tersebut. Kramat. Jati,. Kota. data. untuk. RW 07, Kelurahan Tengah, Kecamatan. hasil. update. bertujuan. mengenai. Jakarta. Timur. merupakan daerah padat penduduk dan. berdasarkan nilai HI, CI, dan BI. Hasil data. masih banyak ditemukan genangan air pada. tersebut. Tempat Penampungan Air (TPA) seperti. Dinkes Jakarta Timur untuk mengevaluasi. ban bekas, botol bekas, kolam ikan,. adanya ancaman sekaligus meningkatkan. akuarium, dan berbagai TPA lainnya.. tindakan pengendalian Aedes aegypti.. diharapkan. dapat. membantu. Adapun kepadatan populasi larva. sebagai vektor virus Dengue di RT 07 RW. Aedes aegypti pada penelitian ini dilakukan. 07, Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat. dengan cara menghitung Indeks rumah. Jati, Kota Jakarta Timur. METODE PENELITIAN. warga RT 07 RW 07 Kelurahan Tengah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.. kuantitatif dengan desain penelitian cross. Adapun penelitian ini telah mendapatkan. sectional. Sampel penelitian berupa larva. ijin dari Dinas Kesehatan Jakarta Timur. nyamuk yang diambil dari 198 Tempat. No. 1998/-1.772.2. Penampungan Air (TPA) pada 140 rumah. 23 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 11 Nomor 01, April 2023. (5) Gambar 1. Peta Lokasi Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain senter, botol. karangan Pusarawati et al. (2013) ; Natadisastra dan Agus (2013).. atau wadah tertutup, gayung, pipet Pasteur, alkohol sampel. 70%. adalah. Prosedur. pengambilan. TPA. diobservasi. Sampel diidentifikasi. larva dan. yang. telah. sudah. terkonfirmasi. sebagai Aedes aegypti maka dilakukan. menggunakan senter, apabila ditemukan. analisis. larva nyamuk maka larva dimasukkan ke. penghitungan indeks larva yang meliputi. dalam botol dan diberi label untuk dibuat. indeks CI (container index), HI (house. preparat awetan larva nyamuk.. index) dan BI (breteau index) dengan. Adapun cara pembuatan preparat. data. dengan. melakukan. rumus :. awetan larva nyamuk antara lain : larva dikeluarkan dari botol menggunakan pipet. HI =. Pasteur, larva direndam dalam alkohol 70%, larva kemudian diletakkan di atas object glass dan ditutup dengan cover glass, preparat kemudian diamati dengan mikroskop menggunakan perbesaran 10x. Untuk mengkonfirmasi kebenaran adanya larva Aedes aegypti ataupun albopictus maka dilakukan identifikasi larva Aedes sp. menggunakan buku pedoman parasitology. CI = BI =. jumlah rumah positif jentik jumlah rumah diperiksa. x 100 %. Jumlah kontainer positif jentik jumlah kontainer diperiksa jumlah kontainer positif jentik jumlah rumah diperiksa. x 100 % x 100 %. Hasil indeks HI, CI dan BI kemudian dibandingkan dengan tabel Density Figure (DF) menggunakan skala 1 – 9 yang dibagi dalam tiga kategori, yaitu DF=1 (kepadatan rendah), DF= 2 – 5 (kepadatan sedang) dan. 24 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 11 Nomor 01, April 2023. (6) DF = 6 – 9 (kepadatan tinggi). Nilai DF yang. diperoleh. dinyatakan. sebagai. kepadatan populasi larva Aedes aegypti. Tabel 1. Indeks Larva Density Figure (DF) 1 2 3 4 5 6 7 8 9. House Index (HI) 1-3 4-7 8-17 18-28 29-37 38-49 50-59 60-76 >77. Container Index (CI) 1-2 3-5 6-9 10-14 15-20 21-27 28-31 32-40 >41. Breteau Index (BI) 1-4 5-9 10-19 20-34 35-49 50-74 75-99 100-199 > 200. Kategori DF : DF = 1, Kepadatan Rendah DF= 2-5, Kepadatan Sedang DF= 6-9, Kepadatan Tinggi. Sampel HASIL PENELITIAN. yang. diperoleh. kemudian. dimasukkan dalam wadah dan dibuat. Penelitian ini dilakukan di RT 07. preparat awetan larva nyamuk. Adapun. RW 07 Kelurahan Tengah Kecamatan. sampel yang telah dimasukkan dalam botol. Kramat Jati Jakarta Timur. Sampel larva. dan dibuat preparat dapat dilihat pada. nyamuk diperoleh dari monitoring 198. gambar 2.. TPA yang berada pada 140 rumah warga. A. C. B. Gambar 2. A. Larva nyamuk di dalam wadah. B. Larva nyamuk secara makroskopis. C. Preparat awetan larva nyamuk. 25 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 11 Nomor 01, April 2023. (7) Preparat pada gambar 2 kemudian. digunakan untuk melihat gigi sisir (comb. dilakukan pengamatan dengan mikroskop. teeth) dengan subapical spine yang menjadi. menggunakan perbesaran 4x, 10x, dan 40x.. karakteristik dari kunci identifikasi larva. Perbesaran 4x digunakan untuk melihat. instar IV nyamuk Aedes aegypti. Adapun. morfologi larva secara keseluruhan dari. hasil identifikasi mikroskopis larva nyamuk. mulai kepala (caput), dada (Torax), dan. Aedes aegypti yang ditemukan di TPA pada. perut. 10x. rumah warga RT 07 RW 07 Kelurahan. digunakan untuk melihat bagian siphon dan. Tengah Kecamatan Kramat Jati Jakarta. segmen anal, sedangkan perbesaran 40x. Timur dapat dilihat pada gambar 3.. (abdomen).. Perbesaran. A B. CT. SA B. S T B. C B. SAS. MS. Gambar 3. Struktur mikroskopis larva instar IV Aedes aegypti. Caput (C), Thorax (T), Abdoment (A) (perbesaran 4x), Segment Anal (SA), Siphon (S) (perbesaran 10x), Comb Teeth (CT), Median Spine (MS), Subapical Spine (SAS). Perbesaran 40 x.. Larva. nyamuk. yang. telah. diidentifikasi kemudian dijadikan dasar untuk menentukan penghitungan jumlah larva Aedes aegypti yang terdapat pada berbagai jenis kontainer. Adapun jenis kontainer yang positif mengandung larva Aedes aegypti dapat dilihat pada tabel 2.. Tabel 2. Distribusi jenis dan jumlah kontainer positif larva Aedes aegypti Jenis Kontainer Bak Mandi Semen Bak Mandi Plastik. Jumlah (n). Positif Jentik. 15. 7. 3. 0. 136. 1. Gentong. 2. 0. Dispenser. 22. 1. Vas Bunga. 1. 0. Pot Bunga. 15. 0. Ember. Akuarium. 1. 0. Kolam Ikan. 1. 1. Botol Bekas. 1. 0. Ember Bekas. 1. 0. 198. 10. Jumlah. 26 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 11 Nomor 01, April 2023. (8) Tabel 2 menunjukkan sebanyak 7 bak mandi semen, 1 ember, 1 dispenser, dan 1. Tabel. 3. menunjukkan. hasil. kolam ikan ditemukan positif larva Aedes. penghitungan nilai HI sebesar 6,4 %. aegypti.. tersebut. dengan DF sebesar 2, CI sebesar 5 %. kemudian dilakukan penghitungan nilai HI,. dengan DF sebesar 2, dan BI sebesar 7,1 %. CI, dan BI yang dapat dilihat pada tabel 3.. dengan nilai DF sebesar 2. Berdasarkan. Tabel 3. Hasil perhitungan nilai House index (HI) Container Index (CI) dan Breteau Index (BI).. kategori nilai DF dapat diinterpretasikan. Berdasarkan. Kepadatan Populasi House index (HI) Container Index (CI) Breteau Index (BI). hasil. Hasil (%) 6,4% 5% 7,1 %. DF 2 2 2. PEMBAHASAN. bahwa kepadatan populasi larva Aedes aegypti pada penelitian ini termasuk kategori sedang.. morfologi. Pengambilan. larva. nyamuk. larva. nyamuk. pada. penelitian ini membuktikan sebagai. untuk keperluan identifikasi dilakukan. larva. menggunakan metode single larva. morfologi larva instar IV Aedes egypti. dengan mengambil satu larva yang. secara mikroskopis pada gambar 2. ditemukan pada tempat genangan air. sesuai dengan penelitian Anindita and. warga RT 07 RW 07 Kelurahan Tengah. Sudrajat (2022) yang menunjukkan. Kecamatan Kramat Jati, Kota jakarta. bahwa morfologi mikroskopis larva. Timur. Kondisi larva nyamuk yang. instar IV Aedes aegypti terdiri dari. telah dimasukkan dalam wadah sampel. kepala (caput), dada (thorax), dan perut. pada gambar 1. terlihat menempel. (abdomen). Karakteristik larva instar. tegak lurus di bawah permukaan air. IV Aedes aegypti yaitu terdapat comb. menggunakan. alat. teeth (comb scale) dengan duri tengah. pernafasan untuk mengambil oksigen di. (median spine) yang besar dan duri-duri. atas permukaan air Anindita et al.. samping. (sub-apical. (2022). Validasi bahwa larva yang. segmen. abdomen. ditemukan adalah larva instar IV Aedes. identifikasi dengan mikroskop cahaya. aegypti dilakukan dengan identifikasi. perbesaran 40x pada larva instar IV. morfologi preparat awetan (gambar 1). Aedes aegypti juga terlihat adanya. menggunakan. siphon yang gemuk dan pendek.. siphon. sebagai. mikroskop. cahaya. dengan perbesaran 10 x dan 40x. Adapun. hasil. identifikasi. Aedes. Hasil. aegypti.. pada. Identifikasi. spine). pada. ke-VIII.. Hasil. Tabel. 2.. menunjukkan bahwa jenis kontainer. 27 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 11 Nomor 01, April 2023. (9) yang positif ditemukan larva Aedes. aegypti. Hal ini disebabkan kontainer. aegypti adalah bak mandi semen, ember. jenis. plastik, dispenser, dan kolam ikan.. dibersihkan,. Adapun jenis kontainer yang paling. permukaan. banyak ditemukan positif larva Aedes. ditumbuhi lumut dan mikroorganisme. aegypti adalah bak mandi semen. Hasil. sebagai. penelitian ini sesuai dengan hasil. aegypti. Oleh sebab itu, untuk memutus. penelitian Triwahyuni dkk. (2020) yang. siklus hidup Aedes aegypti kontainer. melaporkan bahwa bahan kontainer. dari semen perlu dibersihkan dan. yang terbuat dari semen paling banyak. dilakukan pergantian air secara teratur. ditemukan jentik nyamuk Aedes sp.. setiap seminggu sekali.. pada TPA rumah warga pada Wilayah. tersebut. cenderung berpori,. yang. nutrisi. Adapun. jarang memiliki. kasar,. bagi. untuk. mudah. larva. ember. Aedes. pada. Kerja Puskesmas Way Kandis Bandar. penelitian ini juga ditemukan positif. Lampung.. adanya larva Aedes aegypti, namun. Menurut Pahlepi dkk. (2017). jumlahnya. lebih. sedikit. daripada. jenis kontainer yang jarang atau tidak. kontainer bak mandi semen. Hasil ini. pernah dibersihkan, bahkan apabila. sesuai dengan penelitian Lestari dkk. cara membersihkannya tidak benar. (2014) yang melaporkan bahwa larva. maka berpotensi menyebabkan telur. Aedes aegypti lebih sedikit ditemukan. yang diletakkan oleh nyamuk dewasa. pada ember plastik. Hal ini disebabkan. mudah berkembang menjadi larva. ember plastik. instar IV. Gafur dan Jastam (2015). ukuran yang relatif kecil dengan. menyatakan selain faktor kebersihan,. kondisi air lebih cepat habis dan sering. dinding kontainer yang terbuat dari. diganti dengan yang baru sehingga. semen dan berwarna gelap memiliki. menghambat. sifat refleksi cahaya rendah sehingga. perkembangbiakan Aedes aegypti dari. meningkatkan daya hidup larva instar. telur menjadi larva dan dewasa.. IV. Aedes. aegypti. yang. umumnya memiliki. siklus. hidup. bersifat. Pada penelitian ini adanya positif. fototaksis negatif atau tidak menyukai. larva nyamuk pada dispenser artinya. adanya cahaya.. terdapat rumah dengan genangan air. Leri et al. (2021) melaporkan. sisa keran pengeluaran air dispenser. bahwa jenis kontainer dengan dinding. yang. berbahan semen lebih beresiko menjadi. menyebabkan telur yang diletakkan. tempat. nyamuk. perkembangbiakan. Aedes. jarang. dibersihkan. dewasa. 28 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 11 Nomor 01, April 2023. pada. sehingga. genangan. (10) tersebut ada yang berubah menjadi. ember, gentong/drum, sedangkan non. larva instar IV. Hal ini sesuai dengan. TPA terdiri dari kaleng bekas, ban. hasil penelitian Lesmana dan Halim. bekas,. (2020) yang melaporkan bahwa larva. bunga, kolam/akuarium, dispenser, dan. nyamuk Aedes aegypti dapat ditemukan. wastafel.. gelas/botol. bekas,. vas/pot. pada sisa genangan air pada dispenser. Berbagai aspek kontainer seperti. dan kulkas. Oleh sebab itu, perlu. kebersihan, bahan, dan warna kontainer. dilakukan. mampu. pengawasan. berkala. diperkirakan. mengingat di tempat tersebut seringkali. meningkatkan. tidak diperhatikan sehingga berpotensi. jumlah positif larva Aedes aegypti.. menjadi habitat nyamuk Aedes aegypti. Embong dan Sudarmaja (2016);Bone. betina dewasa untuk meletakkan telur. dkk. (2021) menyatakan bahwa selain. hingga menetas menjadi larva instar IV.. aspek kontainer, jumlah positif larva. Menurut. Khotafiatun. dkk.. juga. resiko. mampu. dipengaruhi. peningkatan. suhu. optimal. (2021) karakteristik utama dari lokasi. perkembangan larva yang berkisar. perkembangbiakan. antara 25-35 ºC dengan kelembaban. Aedes. Aegypti. betina adalah genangan air dalam suatu. sebesar 60%.. tempat atau bejana yang terletak di. Secara umum adanya kontainer. sekitar rumah dan tempat umum atau. berpotensi sebagai tempat meletakkan. disebut. telur bagi nyamuk betina dewasa Aedes. juga. dengan. Tempat. Penampungan Air (TPA).. aegypti. Telur yang menetas pada. Lesmana dan Halim (2020). genangan air dalam kontainer akan. menambahkan nyamuk Aedes aegypti. berkembang menjadi larva, pupa, dan. dewasa. dewasa. Dalam tubuh nyamuk dewasa. betina. tidak. mampu. berkembangbiak pada genangan air. betina. mengandung. yang langsung bersentuhan dengan. penyebab DBD. Apabila menggigit. tanah. Siklus hidup Aedes Aegypti dari. tubuh manusia maka dapat memicu. telur, larva, pupa, dan imago (dewasa). terjadinya. penyakit. hanya bisa berlangsung pada genangan. penduduk. yang. air yang tertampung dalam suatu wadah. kemudian terhitung sebagai angka. yang biasa disebut kontainer atau TPA.. kejadian DBD atau Incidance Rate (IR). Kurnia dkk. (2021) menambahkan jenis. sedangkan jumlah penduduk yang. kontainer atau TPA dibagi menjadi 2. mengalami. yaitu TPA yang terdiri dari bak mandi,. terhitung sebagai angka kematian atau. DBD. terinfeksi. kematian. 29 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 11 Nomor 01, April 2023. virus. akibat. dengue. Jumlah DBD. DBD. (11) Case Fatality Rate (CFR). Oleh sebab. untuk memonitor rumah yang positif. itu untuk memutus siklus hidup tersebut. adanya larva Aedes sp. dari keseluruhan. maka. survey. jumlah rumah yang diobservasi. Oleh. pengamatan larva pada genangan air. sebab itu, informasi mengenai nilai HI. dalam setiap kontainer di suatu daerah. dapat digunakan untuk memprediksi. untuk memantau kepadatan larva Aedes. angka kejadian DBD di suatu wilayah. aegypti. tertentu.. perlu. dilakukan. Menurut Astuti dan Lustiyati. Maria. dkk.. (2018). menjelaskan bahwa suatu wilayah. (2018) tingkat kepadatan larva nyamuk. termasuk. Aedes aegypti dapat dipantau dengan. rendah apabila nilai HI < 1% dan. menghitung nilai House Index (HI),. berisiko DBD tinggi apabila nilai HI >. Container Index (CI), dan Breteau. 5%. Oleh sebab itu, semakin tinggi nilai. Index (BI). Setiap nilai disesuaikan. HI maka kepadatan populasi nyamuk. dengan nilai Density Figure (DF) untuk. Aedes aegypti juga tinggi sehingga. mengetahui kategori kepadatan larva. berdampak pada peningkatan risiko. (rendah, sedang atau tinggi) pada suatu. angka kejadian dan kematian akibat. daerah tertentu.. penyakit DBD yang disebarkan oleh. Adapun hasil perhitungan nilai. kategori. beresiko. DBD. vektor nyamuk Aedes aegypti. HI, CI, BI setelah disesuaikan dengan. Adapun. untuk. nilai. CI. kategori nilai DF pada penelitian ini. (Containner index) digunakan sebagai. (Tabel. kategori. informasi mengenai jumlah kontainer. sedang. Hasil pada Tabel 3. sesuai. yang positif ditemukan larva Aedes sp.. dengan penelitian Prasetyowati dan. dari total jumlah kontainer yang. Ginanjar (2017) yang melaporkan. diobservasi.. bahwa nilai HI, CI, dan BI pada 100. petunjuk mengenai kepadatan populasi. rumah di RW wilayah kerja Puskesmas. larva Aedes aegypti di suatu area. Matraman,. Duren. tertentu (Martini et al., 2020). Apabila. Sawit, Kota Jakarta Timur secara. hasil perhitungan nilai CI > 5% maka. berurutan 31 %, 14,61%, 39,33% dan. suatu area termasuk kategori berpotensi. berada dalam resiko penularan DBD. tinggi terkena DBD sedangkan apabila. dengan kategori sedang.. nilai CI < 5% maka area tersebut. 3). menunjukkan. Jatinegara,. dan. Menurut Siregar dan Makmur (2018). Nilai. House. index. (HI). merupakan indikator yang digunakan. Nilai. CI. merupakan. berpotensi rendah terkena penyakit DBD. Adapun untuk nilai Breteau. 30 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 11 Nomor 01, April 2023. (12) index. (BI). diperoleh. hasil. bahan, warna, kondisi tertutup/tidak,. gabungan keberadaan jentik Aedes sp. frekuensi pengurasan, cara pengurasan,. yang. dan. suhu, pH, kelembaban, namun hasil. kontainer, sehingga nilai BI merupakan. nilai indeks kepadatan populasi pada. indeks. penelitian. ditemukan. terbaik. di. dari. rumah. untuk. memperoleh. mampu. memberikan. informasi mengenai kepadatan populasi. informasi penting bahwa wilayah RT. larva Aedes aegypti (Maria dkk., 2018). 07,. Nilai HI, CI, dan BI yang. RW. 07,. Kelurahan. Tengah,. Kecamatan Kramat Jati, Kota Jakarta. diperoleh pada penelitian ini kemudian. Timur. merupakan. wilayah. yang. dibandingkan dengan angka Density. tergolong beresiko sedang terkena. Figure (DF) yang ditunjukkan dengan. penyakit DBD.. skala 1-9. Pada penelitian ini diperoleh nilai DF sebesar 2 atau kepadatan populasi larva nyamuk Aedes aegypti termasuk kategori sedang.. KESIMPULAN Kepadatan populasi larva Aedes aegypti. pada. suatu. wilayah. dapat. Menurut pedoman WHO suatu. dimonitoring dari hasil perhitungan nilai. daerah memiliki resiko tinggi terkena. indeks HI, CI, dan BI. Adapun hasil nilai. DBD apabila hasil perhitungan nilai HI. indeks HI, CI, dan BI secara berurutan pada. >10% dan BI > 50%, dan tergolong. penelitian ini sebesar 6,4 %;5 %; dan 7,1 %.. rendah apabila HI <1% dan BI < 5%. Berdasarkan. (Widjajanti. Hasil. disesuaikan dengan kriteria DF maka dapat. memperlihatkan. disimpulkan bahwa kepadatan populasi. perhitungan nilai CI sebesar 5 %, HI. larva Aedes aegypti pada penelitian ini. sebesar 6,4 %, dan BI sebesar 7,1 %. termasuk. (Tabel 3), sehingga diprediksi wilayah. diprediksi memiliki resiko sedang terhadap. RT 07, RW 07, Kelurahan Tengah,. angka kejadian DBD di rumah warga. Kecamatan Kramat Jati, Kota Jakarta. wilayah RT 07, RW 07, Kelurahan Tengah,. Timur diduga sebagai wilayah yang. Kecamatan Kramat Jati, Kota Jakarta. tergolong beresiko sedang terkena. Timur. et. penelitian. ini. al.,. 2019).. hasil. kategori. tersebut. sedang. yang. sehingga. penyakit DBD. Adapun keterbatasan penelitian ini. adalah. pengelompokan. belum sampel. dilakukan kontainer. secara lebih spesifik, seperti letak,. DAFTAR PUSTAKA Anindita, R., Mayasari, E., Prastiwi, A. D., Alamsyah, A. R., & Inggraini, M. (2022). Bioactivity Test of Bitter Melon (Momordica charantia L .). 31 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 11 Nomor 01, April 2023. (13) Ethanol Extract As Larvacide on Aedes sp. and Culex sp. Indonesian Journal of Biology Education, 5(1), 14–21. Anindita, R., & Sudrajat, D. A. N. (2022). Kepadatan Populasi Jentik Aedes sp . di Desa Karangsatria Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi. ASPIRATOR - Journal of VectorBorne Disease Studies, 14(2), 79–88. https://doi.org/https://doi.org/10.5862 3/aspirator.v14i2.10 Astuti, P., & Lustiyati, E. D. (2018). Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik Terhadap Tingkat Kepadatan Larva Aedes sp. di Sekolah Dasar Wilayah Kecamatan Kasihan, Bantul, Di Yogyakarta. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(3), 216–225. https://doi.org/10.26553/jikm.v9i3.31 4 Bone, T., Kaunang, W. P. J., & Langi, F. L. (2021). Hubungan Antara Curah Hujan, Suhu Udara Dan Kelembaban Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kota Manado Tahun 20152020. Jurnal Kesmas, 10(5), 36–45. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php /kesmas/article/view/35109 Embong, N. B., & Sudarmaja, I. M. (2016). Pengaruh Suhu terhadap Angka Penetasan Telur Aedes aegypti. EJurnal Medika, 5(12), 1–8. Fauzaan, D. I. (2018). Analisis Prevalensi Demam Berdarah Dengue (DBD) Di DKI Jakarta. Gafur, A., & Jastam, M. S. (2015). Faktor yang Berhubungan dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegypti di Kelurahan Batua Kota Makassar Tahun 2015. Journal Public Health Science, 7(1), 50–62. Kementerian Kesehatan, RI. (2021). Data DBD Indonesia Tahun 2021. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 30. Kementerian Kesehatan, RI. (2022). Nyamuk-nyamuk yang berbahaya. Mediakom, 15. Kementerian Kesehatan, RI. (2020).. Rencana Aksi Kegiatan (RAK) 20202024. Khotafiatun, Sugiharto, & Natalya, W. (2021). Survei Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes aegypti Pada penampungan Air Dalam Rumah dan Implikasinya Terhadap Keperawatan Komunitas. Jurnal Keperawatan Komprehensif, 7(1), 74–79. https://www.ptonline.com/articles/ho w-to-get-better-mfi-results Kurnia, R., Satoto, T. B. T., & Lazuardi, M. L. (2021). Indeks Entomologi Vektor Nyamuk Aedes sp. di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Tanjungpinang Timur Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal), 12(1), 1–7. Leri, C. Y. A. P., Setyobudi, A., & Ndoen, E. M. (2021). Density Figure of Aedes aegypti Larvae and Community Participation in Prevention of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Lontar : Journal of Community Health, 3(3), 123–132. https://doi.org/10.35508/ljch.v3i3.432 9 Lesmana, O., & Halim, R. (2020). Gambaran Tingkat Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes aegypti di Kelurahan Kenali Asam Bawah Kota Jambi. Jurnal Kesmas Jambi, 4(2), 59–69. https://doi.org/10.22437/jkmj.v4i2.10 571 Maria, A., Sorisi, H., & Pijoh, V. D. (2018). Larval Density of Aedes sp. in Residential Areas of Singkil District, Manado City, Indonesia. 4(1), 43–47. Martini, M., Armen, Z., Nissa, K., Retno, H., Sri, Y., Atik, M., & Susiana, P. (2020). Entomological Status Based on Vector Density Index and Transovarial Infection on Aedes Sp. Mosquito in Meteseh Village, Semarang City. E3S Web of Conferences, 202(January). https://doi.org/10.1051/e3sconf/2020 20212016. 32 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 11 Nomor 01, April 2023. (14) Pahlepi, R. I., Soviana, S., & Retnani, E. B. (2017). Kepadatan dan Karakteristik Habitat Larva Aedes sp. di Sekolah Dasar Daerah Endemis DBD Kota Palembang. Spirakel, 9(2), 68–78. https://doi.org/10.22435/spirakel.v8i2 .8085 Prasetyowati, H., & Ginanjar, A. (2017). Maya Index dan Kepadatan Larva Aedes aegypti di Daerah Endemis DBD Jakarta Timur. Vektora, 9(1), 43–49. https://media.neliti.com/media/public ations/127371-ID-gambaran-mayaindeks-dan-kepadatan-larva.pdf Sihombing, R. P., & Sundari, M. (2021). Pemodelan Data Diskrit Dengan Menggunakan Regresi Panel Poisson (Studi Kasus : Jumlah DBD di Jakarta Tahun 2017-2020). Seminar Nasional Statistika X, January. Siregar, F. A., & Makmur, T. (2018). Survey on aedes mosquito density and pattern distribution of Aedes aegypti and Aedes albopictus in high and low incidence districts in north sumatera province. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 130(1), 0–10. https://doi.org/10.1088/17551315/130/1/012018 Suwarto, Widodo, S., Samingan, & Tamri. (2017). Penyuluhan DBD Terhadap Kader Jumantik RW 09/13 Kecamatan Cipayung Dan Cilangkap Jakarta Timur. Jurnal Pelayanan Dan Pengabdian Masyarakat, 1(1), 24–39. http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/ PAMAS Triwahyuni, T., Husna, I., Febriani, D., & Bangsawan, K. (2020). Hubungan Jenis Kontainer Dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti. Jurnal Ilmiah Kesehatan Santi Husada, 9(1), 53–61. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.2 19 Widjajanti, W., Ayuningtyas, R. T. D., & Adnyana, N. W. D. (2019). Indeks Entomologi Vektor Demam Berdarah Dengue Di Tiga Kabupaten Di. Provinsi Bali. Vektora : Jurnal Vektor Dan Reservoir Penyakit, 11(1), 11–20. https://doi.org/10.22435/vk.v11i1.113 7. 33 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 11 Nomor 01, April 2023. (15)

Referensi

Dokumen terkait