Lampiran 1.
Ringkasan Penelitian
Kepadatan Populasi Larva
Aedes aegypti
Pada Musim Hujan Di Kelurahan
Petemon, Surabaya
Phontas Anton Sudibyo, Drs. Noer Moehammadi, M.Kes, dan Dr. Sucipto Hariyanto,
DEA. Program S-1 Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Airlangga, Surabaya.
ABSTRAK
Jumlah populasi larva nyamuk
Aedes aegypti
berhubungan erat dengan
meningkatnya kasus DBD. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kepadatan
populasi larva nyamuk
Aedes aegypti
dengan parameter
House Index
(HI),
Container
Index
(CI),
Breteau index
(BI),
Larva Density Index
(LDI), dan Angka Bebas Larva
(ABL) pada musim hujan (Februari – Maret 2012) dan mengetahui hubungan antara
jumlah larva
Aedes aegypti
dengan tingkat kekeruhan air maupun intensitas cahaya
yang diukur di Kelurahan Petemon, Surabaya.
Pada penelitian ini ditemukan larva nyamuk
Aedes aegypti
dengan nilai
House
Index
(62,02),
Container Index
(26,7),
Breteau Index
(102,5),
Larva Density Index
(8523,22), Angka Bebas Larva (34,7%), dan Density figure (6,6). Dari hasil analisis
regresi tingkat kekeruhan air dengan jumlah larva nyamuk
Aedes aegypti
dengan α =
5% diperoleh persamaan regresi Y= 33183,3 – 1193(X) . Nilai R = 0,976 berarti
hubungan antara tingkat kekeruhan air dengan jumlah larva
Aedes aegypti
sangat erat
karena R>0,5. Hubungan intensitas cahaya dengan jumlah larva nyamuk
Aedes
aegypti
diperoleh persamaan regresi Y= 5299,737 – 47,344(X) .Nilai R = 0,582
berarti hubungan antara intensitas cahaya dengan jumlah larva
Aedes aegypti
sangat
erat karena R>0,5.
Kepadatan populasi larva nyamuk
Aedes aegypti
di Kelurahan Petemon cukup
tinggi. Jumlah larva nyamuk
Aedes aegypti
sangat dipengaruhi oleh tingkat
kekeruhan air dan intensitas cahaya dalam ruang.
Kata kunci: Larva
Aedes aegypti
, Kepadatan populasi
Aedes aegypti
, Musim hujan,
ABSTRACT
The population number of
Aedes aegypti
larvae is closely related to the increase
of Dengue Disease number. The purpose of this study is to determine the
Aedes
aegypti
mosquito populations by the parameter of House Index (HI), Container Index
(CI), Breteau index (BI), Larvae Density Index (LDI) and Larvae Free Rate (LFR) in
the rainy season (February – March 2012) and to know the relationship between
number of
Aedes aegypti
larvae with water turbidity levels and light intensity in the
Petemon Village, Surabaya.
The results of this study showed the value of House Index (62.02), Container
Index (26.7), Breteau Index (102.5), Larval Density Index (8523.22), Larvae Free
Rate (34 , 7%), and Density figure (6.6). From the results of regression analysis with
the amount of water turbidity level of the
Aedes aegypti
mosquito larvae with α = 5%
obtained by the regression equation Y = 33183.3-1193 (X). The value R = 0.976
means that the relationship between water turbidity levels by the number of larvae of
Aedes aegypti
are closely for R> 0.5. The relationship of light intensity by the
number of
Aedes aegypti
mosquito larvae obtained regression equation Y = 5299.737
to 47.344 (X). Value R = 0.582 means that the relationship between light intensity by
the number of larvae of
Aedes aegypti
are closely for R> 0.5.
Population density of
Aedes aegypti
larvae in Petemon Village are quite high. The
number of larvae of the mosquito
Aedes aegypti
is influenced by water turbidity level
and room light intensity.
Keywords:
Aedes aegypti
larvae,
Aedes aegypti
population density, Rainy season,
Petemon.
PENDAHULUAN
Nyamuk sering dikaitkan dengan masalah kesehatan karena gigitan nyamuk tidak
hanya menimbulkan gatal saja tetapi beberapa spesies nyamuk juga dapat mentransfer
berbagai jenis parasit yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Nyamuk yang
memiliki kemampuan menyalurkan penyakit ini disebut dengan nyamuk vektor
(Widoyono, 2008). Nyamuk vektor di Indonesia telah menjadi permasalahan bagi
penduduknya, khususnya nyamuk
Aedes aegypti
sebagai vektor utama penyakit
demam berdarah dengue (DBD) (Mutiarawati, 2010). Demam Berdarah Dengue
(DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui
nyamuk
Aedes aegypti
. Gejala awal penyakit DBD biasanya ditandai dengan demam
mendadak yang terjadi kurang lebih satu minggu setelah digigit nyamuk yang
mengandung virus dengue (Abednego, 1995).
Di Indonesia penyakit DBD pertama kali ditemukan pada tahun 1968 di Jakarta
dan Surabaya dengan kasus 58 orang penderita, 24 diantaranya meninggal dunia
dengan
Case Fatality Rate
(CFR) sebanyak 41,3%. Sejak saat itu kasus DBD di Kota
musim hujan. Menurut data Puskesmas Kecamatan Sawahan, di Kecamatan Sawahan,
khususnya Kelurahan Petemon memiliki riwayat kasus DBD yang selalu meningkat
dari tahun 2008 hingga tahun 2010. Di kelurahan ini tercatat 24 kasus DBD terjadi di
tahun 2008 dan meningkat di tahun berikutnya, yaitu 38 kasus. Pada tahun 2010,
jumlah penderita DBD di daerah ini meningkat menjadi 44 kasus (Anonimus
b, 2011).
Masalah yang ingin dijawab pada penelitian ini adalah berapakah kepadatan
populasi larva nyamuk
Aedes aegypti
dengan parameter
House Index
(HI),
Container
Index
(CI),
Breteau index
(BI),
Larva Density Index
(LDI), dan Angka Bebas Larva
(ABL) pada musim hujan (Februari – Maret 2012) dan apakah terdapat hubungan
antara jumlah larva
Aedes aegypti
dengan tingkat kekeruhan air maupun intensitas
cahaya yang diukur di Kelurahan Petemon, Surabaya.
Tujuan pada penelitian ini adalah untuk
mengetahui kepadatan populasi larva
nyamuk
Aedes aegypti
dengan parameter
House Index
(HI),
Container Index
(CI),
Breteau index
(BI),
Larva Density Index
(LDI), dan Angka Bebas Larva (ABL) pada
musim hujan (Februari – Maret 2012) dan mengetahui hubungan antara jumlah larva
Aedes aegypti
dengan tingkat kekeruhan air maupun intensitas cahaya yang diukur di
Kelurahan Petemon, Surabaya.
Asumsi penelitian ini adalah jika nyamuk
Aedes aegypti
menyukai
breeding place
di sekitar rumah penduduk maka pengambilan sampel yang dilakukan pada setiap
container
di sekitar rumah penduduk yang pada umumnya digunakan sebagai
breeding place
nyamuk
Aedes aegypti
akan ditemukan larva nyamyuk
Aedes aegypti
.
METODOLOGI PENELITIAN
Pengambilan sampel dilakukan pada musim hujan, yaitu pada bulan Februari
sampai bulan Maret 2012. Pengambilan sampel dilakukan di RW 9, 11, 15, 16, dan
18 Kelurahan Petemon dengan total ukuran sampel sebesar 366 rumah (Tabel 1),
diperoleh dari perhitungan rumus Taro Yamane (Notoadmodjo, 2005) yang dibagi
secara proporsional pada setiap lokasi pengambilan sampel. Pengambilan sampel
didasarkan pada lokasi (RW) yang memiliki rata-rata kejadian DBD 4 sampai 5 kasus
pada tahun 2008 sampai 2010 (Anonimus
a, 2011).
Tabel 1.
Jumlah rumah dan jumlah titik lokasi pengambilan sampel pada setiap RW
terpilih di Kelurahan Petemon, Surabaya
RW 9
RW 11 RW 15 RW 16 RW 18 Jumlah
Jumlah rumah
900
800
780
700
1100
4280
Jumlah titik
sampling
79
64
63
56
104
366
Penelitian ini menggunakan rancangan
Probability Proportionate to Size
Sampling
. Berdasarkan tujuannya, penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif
lingkungan juga mencoba menganalisis hubungan antara faktor lingkungan dengan
keadaan sampel. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan metode sistematik
random sampling. Hasilnya dilaporkan dengan tabulasi dan dianalisis. Analisis data
menggunakan penghitungan (Lok, 1985);
House Index
(HI),
Container Index
(CI),
Breteau index
(BI),
Larvae Density Index
(LDI), dan Angka Bebas Larva (ABL), dan
hubungan antara intensitas cahaya dan tingkat kekeruhan air dengan jumlah larva
yang ditemukan dianalisis dengan Uji Regresi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat perkembangan larva nyamuk
Aedes
aegypti
menunjukkan nilai
House Index
(62,02),
Container Index
(26,7),
Breteau
Index
(102,5),
Larva Density Index
(8523,22), dan Angka Bebas Larva (34,7%)
(Tabel 2)
Tabel 2.
Distribusi jumlah larva menurut keberadaan larva nyamuk
Aedes aegypti
di
Kelurahan Petemon, Surabaya.
No Diperiksa Jumlah
Larva
HI
CI
BI
LDI
ABL
Ada Tidak
1
Rumah
366
238 128
65,02 26,7 102,45 8523,22 34,97
2
Container
1404 375 1029
Air dengan karakter jernih memiliki jumlah larva
Aedes aegypti
terbanyak dengan
jumlah 23.246 ekor dari 828
container
yang berair jernih, 7.488 ekor dari 432
container
yang berair sedang, dan 461 ekor dari 144
container
berair keruh (Tabel 3)
Intensitas cahaya di luar ruangan tidak dapat diukur dikarenakan nilai yang terlalu
tinggi melebihi ukuran lux meter. Jumlah larva nyamuk
Aedes aegypti
tertinggi
(5.511 ekor) ditemukan pada intensitas cahaya ruangan sebesar 45 lux, sedangkan
jumlah larva nyamuk
Aedes aegypti
terendah (224) didapatkan pada intensitas cahaya
ruang sebesar 95 lux (Tabel 4).
Tabel 3.
Tingkat kekeruhan air pada
container
yang diperiksa di lima RW terpilih di
Kelurahan Petemon, Surabaya
Karakteristik air
Jumlah larva
Jumlah
container
Jernih
23246
828
Sedang
7488
432
Keruh
461
144
Tabel 4.
Jumlah larva nyamuk
Aedes aegypti
di berbagai intensitas cahaya dalam
ruangan di Kelurahan Petemon, Surabaya
Intensitas cahaya di dalam ruangan (Lux)
Jumlah larva
35
1712
40
3341
45
5511
50
1791
55
1936
60
3196
65
4281
70
2264
75
1913
80
981
85
702
95
224
Jumlah
27852
Hasil survei larva nyamuk
Aedes aegypti
menunjukkan nilai
House Index
(HI)
sebesar 65,02,
Container Index
(CI) sebesar 26,7, dan
Larva Density Index
sebesar
8523,22. Sehingga didapatkan nilai
Density Figure
(DF) sebesar 6,6 (Tabel 5 dan 6).
Para ahli dari WHO telah menetapkan indikator adanya ancaman wabah dengue
apabila daerah-daerah dengan
Density Figure
diatas 5, ini berarti besar sekali
kemungkinan terjadinya transmisi penyakit demam berdarah dengue, sedangkan
apabila
Density Figure
1 – 4, maka kemungkinan transmisi penyakit demam berdarah
dengue dianggap kecil sekali (Anonimus, 2000). Pada pemeriksaan
container
di
Kelurahan Petemon, Surabaya diperoleh satu spesies larva nyamuk yaitu
Aedes
aegypti
. Setelah menggunakan Uji Regresi, semakin tinggi tingkat kekeruhan air
maka jumlah larva
Aedes aegypti
semakin rendah (-0,976) dan semakin rendah
Tabel 5.
Kategori nilai
density figure
Density Figure
House Index
Container Index
Breteau Index
1
1-3
1-2
1-4
2
4-7
3-5
5-9
3
8-17
6-9
10-19
4
18-28
10-14
20-34
5
29-37
15-20
35-49
6
38-49
21-27
50-74
7
50-59
28-31
75-99
8
60-76
32-40
100-199
9
>77
>41
>200
Tabel 6.
Hasil Perhitungan
index
larva nyamuk
Aedes aegypti
Index
Jumlah
Positif
larva
%
Density
Figure
House Index
366 Rumah
238
65,02
8
Container Index
1404
Container
375
26,7
4
Breteau Index
366 Rumah
375
102,45
8
KESIMPULAN DAN SARAN
Kelurahan Petemon memiliki
Density Figure
(DF) sebesar 6,6 yang menyatakan
kepadatan populasi larva nyamuk
Aedes aegypti
di Kelurahan Petemon cukup tinggi.
Jumlah larva nyamuk
Aedes aegypti
sangat dipengaruhi oleh tingkat kekeruhan air
dan intensitas cahaya. Semakin tinggi tingkat kekeruhan air dan intensitas cahaya
maka jumlah larva
Aedes aegypti
semakin rendah.
Banyaknya faktor yang berpengaruh terhadap populasi larva nyamuk
Aedes
aegypti
diharapkan dilakukan penelitian lanjutan yang mengkaji faktor lingkungan
seperti suhu dan kelembapan udara sehingga dapat diperoleh data yang lebih akurat
untuk setiap faktor yang berpengaruh terhadap populasi larva nyamuk
Aedes aegypti
.
Selain itu, diharapkan masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan menambah
intensitas cahaya di dalam rumah khususnya pada ruangan yang terdapat
contaier
untuk mengurangi kemungkinan berkembangnya nyamuk
Aedes aegypti
yang
DAFTAR PUSTAKA
Abednego, H.M. 1995.
Perkembangan 5 Tahun Demam Berdarah Dengue di
Indonesia
. Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan
Penyehatan Lingkungan Pemukiman Departemen Kesehatan Republik
Indonesia: Jakarta
Anonimus, 2000.
Petunjuk lengkap terjemahan dari WHO Regional Publication
SEARO No.29 “Prevention Control Of Dengue and Dengue Hemoragic
Fever”
. WHO dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta
Anonimus. 2011
a.
Data Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kecamatan
Sawahan 2008-2010
. Puskesmas Sawahan: Surabaya
Anonimus. 2011
b.
Informasi Umum Demam Berdarah Dengue
. Kementrian dan
Kesehatan
Republik
Indonesia.
Diakses
di
http://www.pppl.depkes.go.id/_asset/_download/INFORMASI_UMUM_DB
D_2011.pdf pada 22 Oktober 2011
Lok, Chan Kai. 1985.
Singapores Dengue Haemorhagic Fever Control Programme
:
A Case Study on The Succesful Control of
Aedes aegypti
and
Aedes
albopictus
Using Mainly Environmental Measure as A Part of Integrated
Vector Control
. SEAMIC: Tokyo
Mutiarawati, D.T,. 2010.
Pengaruh Kadar Zat-zat Terlarut di Dalam Air Bersih
terhadap Perkembangbiakan Nyamuk
Aedes aegypti
Pra Dewasa
.
Jurnal
LIPI
Vol.
1
No.
2
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005.
Metodologi Penelitian Kesehatan
. Rineka Cipta:
Jakarta
Lampiran 2.
Tabel Parameter Fisik dan Jumlah Larva Nyamuk
Aedes aegypti
Pada Berbagai
Breeding Place
di Kelurahan Petemon, Surabaya
No Alamat Tanggal Nama
Intensitas cahaya
LUX Suhu C
Kelembapan
udara % Breeding place Karakteristik
air Jumlah larva i o i o i o Jenis ∑ i/o
1
RW 9 24-Feb-12
Pudjo
Harianto 55 ~ 31 31 75 69
Bak mandi
keramik putih 1 i Jernih 49 RW 9 24-Feb-12 Ember plastik putih 1 i Jernih 0
RW 9 24-Feb-12 Ember plastik hitam 3 i Jernih 0
2
RW 9 24-Feb-12
Meijono 40 ~ 30 31 81 75
Bak mandi semen 1 i Jernih 0
RW 9 24-Feb-12 Ember plastik hitam 1 i Jernih 73
RW 9 24-Feb-12 Gentong semen 1 i Jernih 7
3 RW 9 24-Feb-12 Sumantri 40 ~ 30 31 87 75 Bak mandi semen 1 i Jernih 0 RW 9 24-Feb-12 Ember plastik hitam 1 i Jernih 0 4 RW 9 24-Feb-12 Enik Agus 35 ~ 30 31 87 69 Bak mandi semen 1 i Sedang 183
5
RW 9 24-Feb-12
Ibrahim 70 ~ 31 31 67 69
Bak mandi
keramik biru 1 i Sedang 0 RW 9 24-Feb-12 Ember plastik hijau 1 i Jernih 0
RW 9 24-Feb-12 Aquarium bekas 1 o Jernih 7
6 RW 9 24-Feb-12 Tjandra 60 ~ 30 31 78 69 Bak mandi semen 1 i Jernih 0 RW 9 24-Feb-12 Gentong plastik merah 1 i Jernih 18
7 RW 9 24-Feb-12 Maimunah 50 ~ 31.5 31 78 70 keramik biru muda Bak mandi 1 i Sedang 148
8
RW 9 24-Feb-12
Ngatmini 45 ~ 30 31 79 75
Bak mandi semen 1 i Jernih 261
RW 9 24-Feb-12 Ember plastik hitam 3 i Jernih 18
RW 9 24-Feb-12 Ember plastik hitam 1 i Keruh 0 9 RW 9 24-Feb-12 Suparmi 45 ~ 30 31 87 70 Bak mandi semen 1 i Jernih 179
10 RW 9 24-Feb-12 Gunari 50 ~ 30.5 31 75 69 Bak mandi semen 1 i Jernih 12 RW 9 24-Feb-12 Ember plastik hitam 1 i Jernih 0
11 RW 9 24-Feb-12 Bambang 85 ~ 31 31 70 70 Bak mandi semen 1 i Jernih 0 RW 9 24-Feb-12 Gentong plastik merah 1 i Jernih 0
12 RW 9 24-Feb-12 Budi 45 ~ 30 31 81 75 keramik putih Bak mandi 1 i Jernih 44
13 RW 9 25-Feb-12 B. Linggar 45 ~ 31 31 71 81 Bak plastik hitam 4 i Jernih 0
14 RW 9 25-Feb-12 Agus 40 ~ 30 31 87 70 Bak mandi semen 1 i Jernih 371 RW 9 25-Feb-12 Pot bunga dari plastik hijau 1 i Sedang 79
15 RW 9 25-Feb-12 B. Dewi 40 ~ 31 31 70 70 Bak mandi semen 1 i Sedang 0
16 RW 9 25-Feb-12 Totok 75 ~ 30 31 81 75 Bak mandi semen 1 i Sedang 281 RW 9 25-Feb-12 Gentong plastik merah 1 i Jernih 0
RW 9 25-Feb-12 Ember plastik putih 1 i Sedang 24
RW 9 26-Feb-12 Tempat mandi plastik burung
RW 11 3 Maret 2012 Gentong plastik merah 1 i Jernih 137
RW 11 3 Maret 2012 Ember plastik hitam 1 i Sedang 0
RW 11 3 Maret 2012 Ember plastik putih 1 o Sedang 0
31 RW 11
3 Maret
2012 Bu Ali 60 ~ 29 30 69 69 keramik biru Bak mandi 1 i Sedang 0 RW 11 3 Maret 2012 Ember plastik hitam 1 i Sedang 0
32
RW 11 3 Maret 2012
Sri 75 ~ 29,5 30 71 79
Bak mandi
keramik putih 1 i Jernih 351 RW 11 3 Maret 2012 Penampung air dispenser 1 i Sedang 11
RW 11 3 Maret 2012 Ember plastik biru 1 i Sedang 0
RW 11 3 Maret 2012 Ember plastik hitam di WC 1 i Sedang 0
33
RW 11 3 Maret 2012
Bu Pangestu 55 ~ 29 30 69 79
Bak mandi semen 1 i Jernih 229
RW 11 3 Maret 2012 Ember plastik hijau 1 i Sedang 0
RW 11 3 Maret 2012 Gentong plastik merah 1 i Jernih 0
RW 11 3 Maret 2012 Pot bunga dari plastik hijau 3 o Keruh 0
RW 11 3 Maret 2012 Gentong semen 1 o Jernih 138
34
RW 11 3 Maret 2012
Fajar 80 ~ 29 30 71 79
Bak mandi semen
biru 1 i Jernih 72
RW 11 3 Maret 2012 Sumur 1 o Jernih 0
RW 11 3 Maret 2012 Gentong plastik merah 1 o Jernih 0
RW 11 3 Maret 2012 Ember plastik biru 2 o Sedang 0
35
RW 11 3 Maret 2012
Khalim 60 ~ 28,5 30 77 79
Bak plastik biru 1 i Jernih 13
RW 11 3 Maret 2012 Gentong plastik merah 1 i Jernih 161
RW 11 3 Maret 2012 Ember plastik hitam 3 i Sedang 0
36
RW 11 3 Maret 2012
Rokhim 60 ~ 28 30 80 72
Bak plastik hitam 1 i Jernih 0
RW 11 3 Maret 2012 Ember plastik biru 1 i Jernih 0
RW 11 3 Maret 2012 Ember plastik hijau 2 i Jernih 0
37
RW 11 3 Maret 2012
Puspita 75 ~ 29 30 65 72
Bak mandi semen 1 i Sedang 416
RW 11 3 Maret 2012 Gentong semen 1 i Jernih 27
RW 11 3 Maret 2012 Sumur 1 o Sedang 0
RW 11 3 Maret 2012 Ember plastik biru 1 o Sedang 0
38
RW 11 3 Maret 2012
Haris 55 ~ 28,5 30 80 76
Bak mandi
keramik pink 1 i Sedang 118 RW 11 3 Maret 2012 Penampung air dispenser 1 i Sedang 0
RW 11 3 Maret 2012 Penampung air lemari es 1 i Keruh 79
RW 11 3 Maret 2012 Pot bunga dari plastik hijau 1 o Keruh 0
39 RW 11
3 Maret
RW 16 15 Maret 2013 Pot bunga dari semen 2 i Keruh 0
RW 16 15 Maret 2013 Ember plastik putih 1 i Sedang 0
25
RW 16 16 Maret 2012
Riza 35 28 29 71 81
Bak plastik hitam 2 i Jernih 0
RW 16 16 Maret 2012 Ember plastik biru 2 i Jernih 0
RW 16 16 Maret 2012 Penampung air dispenser 1 i Jernih 0
RW 16 16 Maret 2012 Sumur 1 o Sedang 0
26
RW 16 16 Maret 2012
Syaiful 60 ~ 28,5 28,5 77 84
Bak mandi
keramik putih 1 i Sedang 0 RW 16 16 Maret 2012 Ember plastik hijau 1 i Jernih 0
RW 16 16 Maret 2012 Ember plastik hitam 3 i Sedang 0
RW 16 16 Maret 2012 Gentong plastik biru 1 i Sedang 0
RW 16 16 Maret 2012 Gentong wudu semen 1 o Jernih 0
RW 16 16 Maret 2012 Pot bunga dari semen 1 o Keruh 0
27
RW 16 16 Maret 2012
Barudin 65 ~ 28,5 29 65 75
Bak mandi semen 1 i Sedang 41
RW 16 16 Maret 2012 Gentong plastik merah 1 i Jernih 0
RW 16 16 Maret 2012 Ember plastik hitam 2 o Sedang 0
28
RW 16 16 Maret 2012
Suparno 50 ~ 28 29 71 77
Bak mandi semen 1 i Sedang 0
RW 16 16 Maret 2012 Gentong plastik merah 1 i Sedang 0
RW 16 16 Maret 2012 Ember plastik putih 1 i Sedang 0
29 RW 16
16 Maret
2012 Fauzan 55 ~ 28,5 29 71 82 Bak plastik merah 1 i Jernih 0 RW 16 16 Maret 2012 Ember plastik hitam 4 i Sedang 0
30
RW 16 16 Maret 2012
Abdul Cholik 60 ~ 29 29,5 75 80
Bak mandi semen 1 i Jernih 49
RW 16 16 Maret 2012 Penampung air dispenser 1 i Sedang 0
RW 16 16 Maret 2012 Sumur 1 o Sedang 0
31
RW 16 16 Maret 2012
Sri Utami 45 ~ 28,5 29,5 71 80
Bak plastik hitam 1 i Jernih 0
RW 16 16 Maret 2012 Bak plastik biru 1 i Jernih 0
RW 16 16 Maret 2012 Sumur 1 o Sedang 0
32
RW 16 16 Maret 2012
Diki 70 ~ 28,5 29 77 82
Bak mandi semen 1 i Sedang 34
RW 16 16 Maret 2012 Gentong plastik merah 1 i Jernih 0
RW 16 16 Maret 2012 Penampung air lemari es 1 i Sedang 211
33 RW 16
16 Maret
2012 Coirul 50 ~ 29 30 75 79 Bak plastik hitam 2 i Jernih 0 RW 16 16 Maret 2012 Ember plastik hitam 1 i Jernih 0
34 RW 16
16 Maret
2012 Rahayu 55 ~ 29 30 72 79 Bak plastik hitam 2 i Jernih 0 RW 16 16 Maret 2012 Ember plastik hitam 1 i Jernih 0
RW 18 21 Maret 2012 Ember plastik biru 1 i Jernih 0
RW 18 21 Maret 2012 Ember plastik hijau 2 i Jernih 0
RW 18 21 Maret 2012 Gentong plastik biru 1 i Jernih 0
RW 18 21 Maret 2012 Sumur 1 o Sedang 152
14
RW 18 21 Maret 2012
Bu Agus 65 ~ 28,5 30 77 79
Bak plastik biru 2 i Jernih 0
RW 18 21 Maret 2012 Ember plastik hitam 2 i Jernih 0
RW 18 21 Maret 2012 Ember plastik biru 2 i Jernih 0
RW 18 21 Maret 2012 Gentong plastik biru 1 i Jernih 14
RW 18 21 Maret 2012 Sumur 1 o Sedang 0
15
RW 18 21 Maret 2012
Siti 65 ~ 29 30,5 75 79
Bak mandi
keramik putih 1 i Jernih 0 RW 18 21 Maret 2012 Ember plastik hitam 1 i Jernih 0
RW 18 21 Maret 2012 Ember plastik biru 1 i Jernih 8
RW 18 21 Maret 2012 Gentong plastik merah 1 i Jernih 47
16
RW 18 21 Maret 2012
Bu Sam 45 ~ 28,5 30 77 84
Bak mandi semen 1 i Jernih 61
RW 18 21 Maret 2012 Gentong semen 1 o Sedang 0
RW 18 21 Maret 2012 Sumur 1 o Jernih 39
17
RW 18 21 Maret 2012
Bu Yanto 65 ~ 29 30 69 80
Bak mandi
keramik biru 1 i Sedang 85 RW 18 21 Maret 2012 Penampung air dispenser 1 i Keruh 25
RW 18 21 Maret 2012 Gentong plastik merah 1 i Jernih 44
RW 18 21 Maret 2012 Tutup tempat sampah karet 1 o Keruh 17
18
RW 18 22 Maret 2012
Bu Suparman 45 ~ 28,5 29 65 82
Bak mandi
keramik putih 1 i Jernih 72 RW 18 22 Maret 2012 Gentong plastik biru 1 i Sedang 23
RW 18 22 Maret 2012 Tempat wudu dari tanah liat 1 i Sedang 0
19
RW 18 22 Maret 2012
Bu Sundari 35 ~ 28 29 71 81
Bak mandi semen 1 i Sedang 59
RW 18 22 Maret 2012 Sumur 1 o Sedang 0
RW 18 22 Maret 2012 Ember plastik putih 2 o Sedang 0
RW 18 22 Maret 2012 Gentong plastik biru 1 o Sedang 0
20
RW 18 22 Maret 2012
Maryam 70 ~ 28,5 29,5 77 79
Bak plastik biru 2 i Jernih 0
RW 18 22 Maret 2012 Ember plastik hitam 2 i Jernih 0
RW 18 22 Maret 2012 Bak plastik hitam 1 i Jernih 0
21
RW 18 22 Maret 2012
Aji 65 ~ 28,5 29,5 77 80
Bak mandi
keramik pink 1 i Jernih 34 RW 18 22 Maret 2012 Penampung air lemari es 1 i Sedang 0
RW 18 22 Maret 2012 Ban bekas 1 o Jernih 88
41
RW 18 23 Maret 2012
Supini 55 ~ 28,5 29 71 82
Bak mandi semen 1 i Jernih 146
RW 18 23 Maret 2012 Penampung air dispenser 1 i Jernih 0
RW 18 23 Maret 2012 Gentong plastik merah 1 i Jernih 57
RW 18 23 Maret 2012 Ban bekas 1 o Jernih 0
RW 18 23 Maret 2012 Bak plastik hitam 1 o Jernih 0
42
RW 18 23 Maret 2012
Ida 45 ~ 28 29,5 71 80
Bak plastik biru 1 i Jernih 0
RW 18 23 Maret 2012 Bak plastik abu-abu 1 i Jernih 0
RW 18 23 Maret 2012 Ember plastik hijau 1 i Jernih 23
RW 18 23 Maret 2012 Ember plastik biru 1 i Jernih 0
RW 18 23 Maret 2012 Tempat wudu plastik hitam 1 i Jernih 0
43
RW 18 23 Maret 2012
Uci 60 ~ 29 29,5 75 80
Bak plastik hitam 3 i Jernih 0
RW 18 23 Maret 2012 Ember plastik hitam 1 i Jernih 0
RW 18 23 Maret 2012 Gentong plastik merah 1 i Jernih 83
44
RW 18 23 Maret 2012
Rini 55 ~ 29 29 75 82
Bak plastik biru 2 i Jernih 0
RW 18 23 Maret 2012 Gentong plastik merah 1 i Jernih 136
RW 18 23 Maret 2012 Gentong semen 1 i Jernih 57
RW 18 23 Maret 2012 Sumur 1 o Jernih 0
45 RW 18
23 Maret
2012 Tutik 45 ~ 28,5 29,5 71 80 keramik hijau Bak mandi 1 i Jernih 271 RW 18 23 Maret 2012 Penampung air dispenser 1 i Jernih 0
46 RW 18
23 Maret
2012 Ari 70 ~ 28,5 29 77 82 keramik putih Bak mandi 1 i Jernih 173 RW 18 23 Maret 2012 Gentong semen 2 i Jernih 14
47
RW 18 24 Maret 2012
Susilo 70 ~ 28 28 68 73
Bak mandi semen 1 i Jernih 172
RW 18 24 Maret 2012 Tempat wudu dari tanah liat 1 i Jernih 0
RW 18 24 Maret 2012 Ember plastik hitam 1 i Jernih 0
RW 18 24 Maret 2012 Penampung air dispenser 1 i Jernih 0
48
RW 18 24 Maret 2012
Kharomah 45 ~ 28 28 73 73
Bak mandi semen
biru 1 i Jernih 87 RW 18 24 Maret 2012 Bak plastik krem 1 i Jernih 0
RW 18 24 Maret 2012 Ember plastik hitam 1 i Jernih 0
RW 18 24 Maret 2012 Ember plastik biru 1 i Jernih 0
49 RW 18
24 Maret
2012 Alif 50 ~ 29 28 75 73 Bak mandi semen 1 i Jernih 0 RW 18 24 Maret 2012 Tempat wudu semen 1 i Jernih 0
50
RW 18 24 Maret 2012
Sunaryo 50 ~ 28,5 28 71 73
Bak plastik merah 1 i Jernih 0
RW 18 24 Maret 2012 Ember plastik putih 1 i Jernih 0
RW 18 25 Maret 2012 Gentong plastik merah 1 i Jernih 14
RW 18 25 Maret 2012 Ember plastik hitam 1 i Jernih 0
RW 18 25 Maret 2012 Ember plastik hijau 2 i Jernih 0
61
RW 18 25 Maret 2012
Bu Agus 55 ~ 29 30 72 79
Bak plastik biru 1 i Sedang 0
RW 18 25 Maret 2012 Ember plastik biru 1 i Jernih 0
RW 18 25 Maret 2012 Ember plastik hijau 1 i Sedang 0
RW 18 25 Maret 2012 Bak plastik hitam 1 i Jernih 0
62
RW 18 25 Maret 2012
Bu Yatno 70 ~ 28,5 30 77 79
Bak mandi semen 1 i Sedang 0
RW 18 25 Maret 2012 Gentong plastik biru 1 i Jernih 0
RW 18 25 Maret 2012 Tempat wudu dari tanah liat 1 i Jernih 0
RW 18 25 Maret 2012 Sumur 1 o Sedang 0
63
RW 18 25 Maret 2012
Joko 40 ~ 29,5 30 80 79
Bak mandi
keramik pink 1 i Jernih 64 RW 18 25 Maret 2012 Gentong plastik merah 1 i Jernih 22
RW 18 25 Maret 2012 Ember plastik biru 1 i Jernih 0
RW 18 25 Maret 2012 Ember plastik hijau 1 i Jernih 0
64
RW 18 25 Maret 2012
Wahid 65 ~ 29,5 30 74 79
Bak plastik
abu-abu 1 i Jernih 0 RW 18 25 Maret 2012 Ember plastik di WC 1 i Jernih 0
RW 18 25 Maret 2012 Gentong plastik merah 1 i Jernih 0
65
RW 18 25 Maret 2012
Bu Bayu 60 ~ 29 30 75 79
Bak mandi semen 1 i Sedang 0
RW 18 25 Maret 2012 Gentong plastik merah 1 i Jernih 38
RW 18 25 Maret 2012 Sumur 1 o Jernih 0
RW 18 25 Maret 2012 Tempat wudu dari tanah liat 1 o Jernih 0
66
RW 18 26 Maret 2012
Bu Yunari 45 ~ 28 28 73 73
Bak mandi
keramik biru 1 i Jernih 66 RW 18 26 Maret 2012 Ember plastik hijau 1 i Jernih 0
RW 18 26 Maret 2012 Ember plastik hitam 1 i Jernih 0
RW 18 26 Maret 2012 Penampung air dispenser 1 i Jernih 18
67
RW 18 26 Maret 2012
Bu Septi 65 ~ 28 28 68 73
Bak plastik merah 1 i Sedang 0
RW 18 26 Maret 2012 Bak plastik hitam 1 i Sedang 0
RW 18 26 Maret 2012 Ember plastik putih 1 i Jernih 0
RW 18 26 Maret 2012 Sumur 1 o Sedang 0
68
RW 18 26 Maret 2012
Bu Hendra 70 ~ 28,5 28 71 73
Bak plastik biru 1 i Sedang 0
RW 18 26 Maret 2012 Bak plastik hitam 1 i Sedang 0
RW 18 26 Maret 2012 Gentong plastik biru 1 i Jernih 0
103
RW 18 29 Maret 2012
Bu Aris 70 ~ 29,5 30 72 80
Bak mandi semen 1 i Sedang 281
RW 18 29 Maret 2012 Ember plastik biru 1 i Sedang 0
RW 18 29 Maret 2012 Tempat wudu semen 1 i Sedang 14
RW 18 29 Maret 2012 Gentong semen 2 o Sedang 43
104 RW 18
29 Maret
Lampiran 3.
Tabel Curah Hujan dan Jumlah Hari Hujan di Wilayah Simo dan
Banyu Urip Tahun 2008 – 2010 (Sumber: Anonimus
a, 2011).
Bulan
Tahun
2008
2009
2010
Curah
hujan
(mm)
Jumlah
hari hujan
(hari)
Curah
hujan
(mm)
Jumlah
hari
hujan
(hari)
Curah
hujan
(mm)
Jumlah
hari
hujan
(hari)
Januari
289
14
442
16
458
16
Februari
193
13
616
21
422
19
Maret
425
14
358
11
582
16
April
132
6
125
6
545
23
Mei
39
3
259
15
335
20
Juni
0
0
0
0
76
8
Juli
0
0
0
0
0
0
Agustus
0
0
0
0
0
0
September
0
0
0
0
0
0
Oktober
88
3
0
0
0
0
November
315
13
42
2
0
0
Desember
544
13
346
14
0
0
Jumlah
2025
79
2188
85
2418
102
Lampiran 4.
Kategori Nilai
Density Figure
dan Hasil Perhitungan Index Larva
Nyamuk
Aedes aegypti
Density Figure
House Index
Container Index
Breteau Index
1
1-3
1-2
1-4
2
4-7
3-5
5-9
3
8-17
6-9
10-19
4
18-28
10-14
20-34
5
29-37
15-20
35-49
6
38-49
21-27
50-74
7
50-59
28-31
75-99
8
60-76
32-40
100-199
9
>77
>41
>200
Index
Jumlah
Positif
larva
%
Density
Figure
House Index
366 Rumah
238
65,02
8
Container Index
1404
Container
375
26,7
4
Breteau Index
366 Rumah
375
102,45
8
Lampiran 5.
Hasil Analisis Uji Regresi Tingkat Kekeruhan Air Dengan Jumlah
Larva Nyamuk
Aedes aegypti
NPAR TESTS /K-S(NORMAL)=VAR00001 VAR00002 /STATISTICS
DESCRIPTIVES /MISSING ANALYSIS.
NPar Tests
[DataSet0]
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Tingkat kekeruhan air container 3 2.00 1.000 1 3
Jumlah larva 3 10398.33 11667.973 461 23246
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Tingkat kekeruhan
air container Jumlah larva
N 3 3
Normal Parametersa,,b Mean 2.00 10398.33
Std. Deviation 1.000 11667.973
Most Extreme Differences Absolute .175 .265
Positive .175 .265
Negative -.175 -.198
Kolmogorov-Smirnov Z .303 .459
Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000 .984
a. Test distribution is Normal.
REGRESSION /DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N /MISSING
LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE ZPP
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT VAR00002
/METHOD=ENTER VAR00001 /RESIDUALS NORM(ZRESID).
Regression
[DataSet0]
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Jumlah larva 10398.33 11667.973 3
Tingkat kekeruhan air
container
2.00 1.000 3
Correlations
Jumlah larva
Tingkat
kekeruhan air
container
Pearson Correlation Jumlah larva 1.000 -.976
Tingkat kekeruhan air
container
-.976 1.000
Sig. (1-tailed) Jumlah larva . .069
Tingkat kekeruhan air
container
.069 .
N Jumlah larva 3 3
Tingkat kekeruhan air
container
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Tingkat kekeruhan air
containera
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Jumlah larva
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .976a .953 .907 3564.416 .953 20.431 1 1 .139
a. Predictors: (Constant), Tingkat kekeruhan air container
b. Dependent Variable: Jumlah larva
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.596E8 1 2.596E8 20.431 .139a
Residual 1.271E7 1 1.271E7
Total 2.723E8 2
a. Predictors: (Constant), Tingkat kekeruhan air container
b. Dependent Variable: Jumlah larva
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Correlations
B Std. Error Beta
Zero-order Partial Part
1 (Constant) 33183.333 5444.735 6.095 .104
Tingkat
kekeruhan air
container
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.596E8 1 2.596E8 20.431 .139a
Residual 1.271E7 1 1.271E7
Total 2.723E8 2
a. Predictors: (Constant), Tingkat kekeruhan air container
a. Dependent Variable: Jumlah larva
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value -994.17 21790.83 10398.33 11392.500 3
Residual -2910.333 1455.167 .000 2520.423 3
Std. Predicted Value -1.000 1.000 .000 1.000 3
Std. Residual -.816 .408 .000 .707 3
a. Dependent Variable: Jumlah larva
Lampiran 6.
Hasil Analisis Uji Regresi Intensitas Cahaya Dengan Jumlah Larva
Nyamuk
Aedes aegypti
NPAR TESTS /K-S(NORMAL)=VAR00001 VAR00002 /STATISTICS
DESCRIPTIVES /MISSING ANALYSIS.
NPar Tests
[DataSet0]
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Intensitas cahaya dalam ruang 12 62.9167 18.76388 35.00 95.00
Jumlah larva 12 2321.0000 1525.76699 224.00 5511.00
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Intensitas cahaya
dalam ruang Jumlah larva
N 12 12
Normal Parametersa,,b Mean 62.9167 2321.0000
Std. Deviation 18.76388 1525.76699
Most Extreme Differences Absolute .088 .183
Positive .088 .183
Negative -.074 -.095
Kolmogorov-Smirnov Z .304 .634
Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000 .817
a. Test distribution is Normal.
REGRESSION /DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N /MISSING
LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE ZPP
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT VAR00002
/METHOD=ENTER VAR00001 /RESIDUALS NORM(ZRESID).
Regression
[DataSet0]
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Jumlah larva 2321.0000 1525.76699 12
Intensitas cahaya dalam
ruang
62.9167 18.76388 12
Correlations
Jumlah larva
Intensitas
cahaya dalam
ruang
Pearson Correlation Jumlah larva 1.000 -.582
Intensitas cahaya dalam
ruang
-.582 1.000
Sig. (1-tailed) Jumlah larva . .023
Intensitas cahaya dalam
ruang
.023 .
N Jumlah larva 12 12
Intensitas cahaya dalam
ruang
12 12
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Intensitas cahaya
dalam ruanga
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .582a .339 .273 1301.02222 .339 5.129 1 10 .047
a. Predictors: (Constant), Intensitas cahaya dalam ruang
b. Dependent Variable: Jumlah larva
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 8681025.825 1 8681025.825 5.129 .047a
Residual 1.693E7 10 1692658.818
Total 2.561E7 11
a. Predictors: (Constant), Intensitas cahaya dalam ruang
b. Dependent Variable: Jumlah larva
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Correlations
B Std. Error Beta
Zero-order Partial Part
1 (Constant) 5299.737 1367.889 3.874 .003
Intensitas cahaya
dalam ruang
-47.344 20.906 -.582 -2.265 .047 -.582 -.582 -.582
a. Dependent Variable: Jumlah larva
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 802.0414 3642.6912 2321.0000 888.36038 12
Residual -1930.69128 2341.75049 .00000 1240.47601 12
Std. Predicted Value -1.710 1.488 .000 1.000 12
Std. Residual -1.484 1.800 .000 .953 12