SEJARAH
Teori Pemikiran Kelompok (groupthink) lahir dari penelitian panjang Irvin L Janis. Janis menggunakan istilah groupthink untuk menunjukkan satu mode berpikir sekelompok orang yang sifat kohesif (terpadu), ketika usaha-usaha keras yang dilakukan anggota-anggota kelompok untuk mencapai kata mufakat.
Untuk mencapai kebulatan suara klompok ini mengesampingkan motivasinya untuk menilai alternatif- alternatif tindakan secara realistis. Grouptink dapat didefinisikan sebagai suatu situasi dalam proses pengambilan keputusan yang menunjukkan timbulnya kemerosotan efesiensi mental, pengujian realitas, dan penilaian moral yang disebabkan oleh tekanan-tekanan kelompok.
West dan Turner (2008: 274) mendefinisikan bahwa pemikiran kelompok (groupthink) sebagai suatu cara pertimbangan yang digunakan anggota kelompok ketika keinginan mereka akan kesepakatan melampaui motivasi mereka untuk menilai semua rencana tindakan yang ada. Jadi groupthink merupakan proses pengambilan keputusan yang terjadi pada kelompok yang sangat kohesif, dimana anggota-anggota berusaha mempertahankan konsensus kelompok sehingga kemampuan kritisnya tidak efektif lagi.
ASUMSI
Marshall Scott Poole berpendapat bahwa kelompok kecil harus menjadi ”unit analisis paling mendasar”.
Janis lalu memfokuskan penelitiannya pada kelompok pemecahan masalah (problem solving group) yang tujuannya untuk mengambil keputusan dan memberikan rekomendasi kebijakan. Anggota-anggota kelompok sering kali terlibat di dalam sebuah gaya pertimbangan dimana pencarian konsensus lebih diutamakan dibandingkan dengan pertimbangan akal sehat. Anda mungkin pernah berpartisipasi di dalam sebuah kelompok dimana keinginan untuk mencapai satu tujuan atau tugas lebih penting daripada
menghasilkan pemecahan masalah yang masuk akal. Kelompok yang memiliki kemiripan
antaranggotanya dan memiliki hubungan baik satu sama lain, cenderung gagal menyadari akan adanya pendapat yang berlawanan. Mereka menekan konflik hanya agar mereka dapat bergaul dengan baik, atau ketika anggota kelompok tidak sepenuhnya mempertimbangkan semua solusi yang ada, mereka rentan dalam groupthink.
Dari sini, groupthink meninggalkan cara berpikir individu dan menekankan pada proses kelompok.
Sehingga pengkajian atas fenomena kelompok lebih spesifik terletak pada proses pembuatan keputusan yang kurang baik, serta besar kemungkinannya akan menghasilkan keputusan yang buruk dengan akibat yang sangat merugikan kelompok. Janis juga menegaskan bahwa kelompok yang sangat kompak mungkin karena terlalu banyak menyimpan energi untuk memelihara niat baik dalam kelompok ini, sehingga mengorbankan proses keputusan yang baik dari proses tersebut. adapun proses dalam pembuatan keputusan dalam kelompok
Ada tiga asumsi penting Groupthink:
 Terdapat kondisi-kondisi di dalam kelompok yang mempromosikan kohesivitas tinggi
 Pemecahan masalah kelompok pada intinya merupakan proses yang menyatu
 Kelompok dan pengambil keputusan kelompok seringkali bersifat kompleks
ISU
Marine Shaw, Janet Fulk, dan Joseph Mcgrath mendiskusikan isu isu tambahan sehubungan dengan kelompok. Mereka melihat banyak pengaruh terdapat dalam kelompok. Mereka melihat banyak pengaruh terdapat dalam kelopok kecil, sifat kompetitif dari anggota kelompok, komposisi gender kelompok dan gaya kepemimpinan yang ada dalam kelompok. Selain itu, latar belakang budaya dari tiap individu dapat mempengaruhi proses-proses yang terjadi dalam kelompok
Terdapat dua isu tentang groupthink yaitu:
 Clark McCauley menyatakan bahwa kelompok yang anggotanya serupa satu sama lain adalah kelompok yang lebih kondusif terhadap groupthink (homogeneity)
 Keputusan kelompok yang tidak dipertimbangkan matang matang oleh semua orang dapat mengakibatkan terjadinya groupthink
Tiga kondisi yang mendorong terjadinya groupthink yaitu:
 Kohetivitas kelompok
 Faktor struktural
 Tekanan kelompok
GEJALA
Irving Janis menyatakan bahwa groupthink adalah mode dari pemikiran bahwa orang orang bersatu pada saat pencarian persetujuan menjadi dominan dalam kelompok kohesif yang cenderung berlebihan dalam penilaian realistis dan tingkah alternatif, akibatnya ketika proses pembuatan keputusan ini kurang baik maka besar kemungkinan akan menghasilkan sesuatu yang merugikan
Gejala-gejala groupthink yaitu:
 Persepsi yang keliru (ilusi) bahwa kelompok tidak akan terkalahkan
 Rasionalisasi secara kolektif
 Percaya terhadap moralitas terpendam yang ada dalam dilri kelompok
 Stereotip terhadap kelompok lain
 Tekanan langsung terhadap anggota yang berbeda pendapatnya dari kelompok
 Sensor diri sendiri terhadap penyimpangan dari consensus kelompok
 Ilusi bahwa semua anggota sepakat dan bersuara bulat
 Otomatis menjaga mental untuk mencegah atau menyaring informasi-informasi yang tidak mendukung