• Tidak ada hasil yang ditemukan

Latihan latihan kimia

N/A
N/A
DIAH INGGRITA

Academic year: 2024

Membagikan "Latihan latihan kimia"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1. 108 gram aluminium dibakar dengan 160 gram gas oksigen untuk

membentuk aluminium oksida Al2O3. Berapa gram Al2O3 terbentuk ddan massa unsur yang tersisa? (Ar Al = 27, O = 16)

Reaksi: 4 Al(s) + 3O2(g) → 2Al2O3(s) n Al = gr/Ar = 108/27 = 4 mol n O2 = gr/Ar = 160/32 = 5 mol

4 mol Al akan tepat bereaksi dengan 3 mol O2 menghasilkan 2 mol Al2O3

Itu artinya,

O2 yang tersisa = 5 mol – 3 mol = 2 mol

massa O2 yang tersisa = n O2 x Mr O2 = 2 x 32 = 64 gram

massa Al2O3 yang terbentuk = n Al2O3 x Mr Al2O3 = 2 x 102 = 204 gram

Jadi, massa Al2O3 yang terbentuk sebanyak 204 gram dan massa O2 yang tersisa sebanyak 64 gram

2. Di dalam bejana tertutup, 44,8 L gas NH3 direaksikan dengan 89,6 L gas O2 pada STP dengan reaksi: 4NH3(g) + 3O2(g) → 2N2(g) + 6H2O(g)

a. Hitung volume gas N2 yang dihasilkan b. Hitung volume H2O yang dihasilkan c. Hitung volume gas yang tersisa

a. Volume gas N2 hasil = 1 x 22,4 L = 22,4 L b. Volume gas H2O hasil = 3 x 22,4 L = 67,2 L c. Volume gas O2 sisa = 2,5 x 22,4 L = 56 L

3. Sebanyak 10 gram tembaga direaksikan dengan 20 gram belerang dengan reaksi:

Cu(s) + S(s) → CuS(s) (Ar Cu = 63,5 dan S = 32)

1. Manakah pereaksi pembatasnya?

2. Berapa gram CuS yang terbentuk?

3. Manakah zat yang tersisa dan berapa gram massanya?

n Cu = gr/Ar = 10/63,5 = 0,157 mol n S = gr/Ar = 20/32 = 0,625

(2)

Karena koefisien Cu dan S dalam persamaan reaksi kimia di atas sama-sama bernilai 1 maka:

Cu : S = (0,157/1) : (0,625/1) Cu : S = 0,157 : 0,625

Itu artinya Cu akan habis bereaksi terlebih dahulu sebelum S sehingga Cu berperan sebagai pereaksi pembatas.

n CuS = (koefisien CuS/koefisien Cu) x n Cu n CuS = (1/1) x 0,157 = 0,157 mol

massa CuS = 0,157 x 95,5 = 14,99 gram n S yang bereaksi = 0,157 mol

massa S yang bereaksi = 0,157 x 32 = 5,024 gram massa S yang tersisa = 20 – 5,024 = 14,976 gram

1. Pereaksi pembatas adalah Cu

2. Massa CuS yang terbentuk sebanyak 14,99 gram

3. Zat yang tersisa adalah S dan massa S yang tersisa = 14,976 gram

4. Senyawa H2SO4 yang mempunyai massa 49 gram direaksikan dengan 20 gram NaOH.

Berapakah Na2SO4 yang dihasilkan? Diketahui Ar H =1, S = 32, O = 16.

H2SO4(aq) + 2NaOH(aq) → Na2SO4(aq) + 2H2O(l) Jumlah mol Na2SO4 = 49/98 = 0,5 mol

Jumlah mol NaOH = 20/40 = 0,5 mol

Perbandingan jumlah mol NaOH dengan H2SO4 adalah (5/2) : (5/1).

NaOH : H2SO4 = 2,5 : 5

Jadi, NaOH akan habis bereaksi dan berperan sebagai pereaksi pembatas. Sehingga kita dapat menghitung massa Na2SO4 yang dihasilkan.

Massa Na2SO4 = 0,25 x Mr Na2SO4 = 0,25 x 142 = 35,5 gram.

Jadi, massa Na2SO4 yang dihasilkan sebanyak 35,5 gram.

5. Gas ammonia sebanyak 2,24 L (STP) direaksikan dengan 3,2 gram gas oksigen. Reaksinya:

NH3(g) + O2(g) → NO(g) + H2O(g) (Ar N = 14, H = 1, O = 16)

Tentukan:

1. Persamaan reaksi setara!

2. Pereaksi pembatas!

(3)

3. Massa pereaksi tersisa!

4. Voluume NO yang terbentuk pada STP!

4NH3(g) + 5O2(g) → 4NO(g) + 6H2O(g) Jumlah mol NH3 = 2,24/22,4 = 0,1 mol Jumlah mol O2 = 3,2/32 = 0,1 mol Perbandingan jumlah mol

NH3 : O2 = (0,1/4) : (0,1/5) = 0,025 : 0,02

Karena O2 lebih kecil maka O2 berperan sebagai pereaksi pembatas. Sehingga NH3 mempunyai sisa.

Jumlah mol NH3 yang bereaksi = (koefisien NH3/koefisien O2) x n O2 = (4/5) x 0,1 = 0,08 mol

Jumlah mol NH3 yang tersisa = 0,1 – 0,08 = 0,02 mol

Massa NH3 yang tersisa = n NH3 sisa x Mr = 0,02 x 17 = 0,34 gram Volume NO yang terbentuk pada STP

Jumlah mol NO = (Koefisien NO/Koefisien O2) x n O2 = (4/5) x 0,1 = 0,08 mol V NO (STP) = n NO x Vm = 0,08 x 22,4 = 1,792 L

6. Satu mol laruutan natrium hidroksida (NaOH) direaksikan dengan 1 mol larutan asam sulfat (H2SO4) sesuai reaksi:

2NaOH(aq) + H2SO4(aq) → Na2SO4(aq) + 2H2O(l) Tentukan:

1. Pereaksi pembatas 2. Pereaksi yang sisa

3. Mol Na2SO4 dan mol H2O yang dihasilkan 1. Pereaksi Pembatas

Karena NaOH habis terlebih dahulu maka NaOH adalah pereaksi pembatas.

2. Pereaksi yang sisa adalah H2SO4

3. Mol Na2SO4 dan mol H2O yang dihasilkan Jumlah mol Na2SO4 yang dihasilkan = 0,5 mol Jumlah mol H2O yang dihasilkan = 1 mol

7. 100 mL larutan Ca(OH)2 0,1 M direaksikan dengan 100 mL larutan HCl 0,1 M sesuai reaksi:

Ca(OH)2(aq) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) + 2H2O(l) Tentukan pereaksi pembatas!

Pembahasan:

Jumlah mol Ca(OH)2 = M x V = 0,1 M x 0,1 L = 0,01 mol

(4)

Jumlah mol HCl = M x V = 0,1 M x 0,1 L = 0,01 mol Ca(OH)2 : HCl = (0,01/1) : (0,01/2)

Ca(OH)2 : HCl = 0,01 : 0,005

Dari perbandingan tersebut, maka HCl akan habis bereaksi terlebih dahulu sehingga HCl berperan sebagai pereaksi pembatas.

8. Perhatikan persamaan reaksi berikut.

N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(s)

Jika 1 mol N2 direaksikan dengan 2 mol H2, tentukan:

1. Pereaksi pembatas 2. Jumlah mol yang tersisa 3. Jumlah mol NH3

Pembahasan:

1. Pereaksi Pembatas

Jumlah mol N2/Koefisien reaksi N2 = 1/1 = 1 mol Jumlah mol H2/koefisien reaksi H2 = 2/3 = 0,67 mol N2 : H2 = 1 : 0,67

Jadi, H2 akan habis bereaksi terlebih dahulu sehingga H2 berperan sebagai pereaksi pembatas.

2. Jumlah mol yang tersisa

Jumlah mol N2 yang tersisa = 1 – 0,67 = 0,33 mol 3. Jumlah mol NH3

Jumlah mol NH3 = (koefisien NH3/koefisien H2) x mol H2

Jumlah mol NH3 = (2/3) x 2 = 1,33 mol 9. Perhatikan persamaan reaksi berikut.

4Fe + 3O2 → 2Fe2O3

Jika 2 mol Fe direaksikan dengan 4 mol O2. Tentukan:

1. Pereaksi pembatas 2. Jumlah mol Fe2O3

3. Jumlah mol tersisa Pembahasan:

1. Pereaksi Pembatas

Jumlah mol Fe /Koefisien reaksi Fe = 2/4 = 0,5 mol Jumlah mol O2/koefisien reaksi O2 = 4/3 = 1,33 mol Fe : O2 = 0,5 : 1,33

Jadi, Fe akan habis bereaksi terlebih dahulu sehingga Fe berperan sebagai pereaksi pembatas.

2. Jumlah mol Fe2O3

Jumlah mol Fe2O3 = (koefisien Fe2O3/koefisien Fe) x mol Fe Jumlah mol Fe2O3 = (2/4) x 0,5 = 0,25 mol

3. Jumlah mol yang tersisa

Jumlah mol O2 yang tersisa = 1,33 – 0,5 = 0,83 mol

10. Logam magnesium dengan massa 3 gram direaksikan dengan larutan asam klorida yang mengandung HCl 40 gram. Reaksi yang terjadi adalah:

Mg(s) + HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g) (belum setara)

(5)

Tentukan:

1. Pereaksi pembatas

2. Gas hydrogen yang dihasilkan, diukur pada 27C, 1 atm.

Pembahasan:

Reaksi setara:

Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g) 1. Pereaksi pembatas

Jumlah mol Mg = 3/24 = 0,125 Jumlah mol HCl = 40/36,5 = 1,095

Jumlah mol Mg/Koefisien reaksi Mg = 0,125/1 = 0,125 Jumlah mol HCl/Koefisien reaksi HCl = 1,095/2 = 0,5475 Mg : HCl = 0,125 : 0,5475

Jadi, Mg akan habis bereaksi terlebih dahulu sehingga Mg berperan sebagai pereaksi pembatas.

2. Gas Hidrogen yang dihasilkan pada suhu 27C, 1 atm T = 27C = 300K

PV = nRT

1 x V = 0,125 x 0,082 x 300 V = 3,075 L

Referensi

Dokumen terkait

STUDI EFEK PENAMBAHAN NATRIUM SULFAT (Na2SO4 25%) TERHADAP VISKOSITAS LARUTAN PENCUCI PIRINGJ.

d) Senyawa-senyawa apa yang terdapat dalam larutan setelah reaksi di atas. Tentukan jumlahnya dalam mol. yang ditambahkan dalam reaksi di atas. Larutan tersebut dipanaskan

Setelah itu, dia mengambil 2 sampel asam sulfat yang telah diencerkan ini, masing-masing sebanyak 10,00 mL dan dititrasi dengan larutan Natrium hidroksida dengan konsentrasi b

2 ml larutan K2CrO4 ditetesi dengan larutan H2SO4 pada saat reaksi terjadi kenaikan suhu dan menghasilkan larutan berwarna lebih pekat untuk setiap penambahan H2SO4..

Ketika larutan NaOH yang mengandung ion hidroksida dimasukkan ke dalam larutan asam asetat maka ion hidroksida pada NaOH akan berekasi dengan ion

untuk meneutralk meneutralkan an 2 #m 2 #m    larutan  larutan natrium hidroksida natrium hidroksida tetapi hanya 1 #m tetapi hanya 1 #m   asid sulurik yang

Setelah didestruksi sampel direaksikan dengan natrium hidroksida (NaOH) dengan cara dipipet hasil destruksi sebanyak 5 tetes ditambah dengan NaOH sebanyak 2 sampai 3

Titrasi asam borat dengan metode alkalimetri dilakukan dengan menggunakan pentitrasi larutan natrium hidroksida NaOH, sehingga terjadi reaksi asam basa sebagai berikut: Aryani &