RANGKUMAN KWU UAS
BAB 8, Perspektif kewirausahaan pada Individu
Ciri umum:Mimpi, ketegasan, pekerja keras, ketetapan hati, dedikasi, kesetiaan, terperinci, nasib, uang, sosial
Watak umum:percaya diri, berorientasikan tugas dan hasil, pengambil resiko, berorientasi masa depan, keorisinilan, kepemimpinan
Sikap mental: Berani mengambil resiko, Sense of business, Visioner, Open mind, Positive thinking, Kreatif dan inovatif
Intrapersonal skills:
1. Change management 2. Stress management 3. Time management
4. Creative thinking processes 5. Goal setting and life purposes 6. Accelerated learning techniques
Intrapersonal skills:
1. Communication skill 2. Relationship skill 3. Motivation skill 4. Leadership skill 5. Self marketing skill 6. Negotiation skill 7. Presentation skill 8. Public speaking skill
Kewirausahaan dicirikan oleh interaksi dari kemampuan-kemampuan sebagai berikut 1. Inner control
2. Menyusun perencanaan dan tujuan 3. Mengambil resiko
4. Inovatif
5. Menjalin hubungan dengan orang lain 6. Mandiri
Sisi lain kewirausahaan
1. Wirausaha berhadapan dengan resiko 2. Stres wirausaha
3. Ego wirausaha
Memulai atau membeli bisnis melibatkan risiko. Semakin tinggi profit, semakin besar pula risiko yang dihadapi seorang wirausaha
Tipologi gaya wirausaha: bagaimana para wirausaha mengambil risiko dalam menjalankan usahanya
- tidak semua wirausaha didorong semata-mata oleh pencapaian uang
- tingkat risiko finansial tidak dapat secara lengkap diterangkan oleh profit opportunity - risiko kewirausahaan jauh lebih kompleks dari risiko ekonomi versus pengembaliannya yang sederhana
4 tipologi gaya wirausaha
4 tipe risiko yang dihadapi wirausaha
1. Finansial:sejumlah uang atau sumberdaya akan hilang jika usaha gagal, wirausaha harus menandai (memisahkan) obligasi pribadi pada obligasi perusahaannya agar terhindar dari risiko kehilangan tabungan, rumah, property, dan salary
2. Karir:hal ini merupakan perhatian utama para pengelola usaha telah memiliki organisasi kerja yang aman dengan salary tinggi dan paket benefit yang baik
3. Batiniah (psychic)
A. resiko terbesar mungkin adalah kesejahteraan/kesehatan
B. uang dapat bertambah, rumah baru dibangun, suami/istri teman dapat selalu beradaptasi.
Tetapi beberapa wirausaha yang menderita tidak dapat segera kembali C. akibat psikologis telah terbukti amat keras terhadap mereka
4. Keluarga dan masyarakat:memulai bisnis menggunakan banyak tenaga dan waktu.
Konsekuensinya, komitmen terhadap yang lain terabaikan A. waktu untuk keluarga lebih sedikit
B. teman lama dapat berkurang/lenyap perlahan-lahan karena kehilangan kebersamaan Secara umum stress adalah fungsi dari perbedaan antara harapan seseorang dengan kemampuannya dalam menemukan permintaan
4 risiko wirausaha + interaksi dengan pihak eksternal = pemicu stress wirausaha
4 penyebab stress
1. Kesendirian:Meskipun wirausaha selalu dikelilingi oleh orang-orang lain (customer, dab), mereka terisolasi dari orang-orang yang dapat diajak berbicara secara pribadi (rahasia) A. pekerjaan menyita banyak waktu
B. partisipasi dalam kegiatan sosial terbatas jika tidak memberikan manfaat pada bisnisnya 2. Membenamkan diri dalam bisnis:wirausaha sukses menghasilkan cukup banyak uang untuk dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan waktu luang. Tetapi mereka tidak dapat melakukan penjelajahan luar biasa (fishing trip) atau liburan
3. Persoalan masyarakat:
A. wirausaha harus bergantung dan bekerja bersama partner bisnis, pekerja, customer, bankers, dan para professional
B. beberapa pengalaman terjadi frustasi, kecewa, dan jengkel dalam berinteraksi bersama mereka
C. masalah: pekerja yang tidak semangat dan harus ditentukan standarnya, konflik yang tidak dapat didamaikan, beberapa partnership tidak dapat dipecahkan
4. Kebutuhan untuk berprestasi:banyak wirausaha tidak merasa nyaman dengan pekerjaannya, tidak peduli sebaik apapun telah dikerjakannya
Keyakinan: jika mereka berhenti atau berjalan lambat, beberapa pesaing akan datang dari belakang dan apapun yang telah mereka bangun akan hancur berantakan
Deal dengan stress:
1. Tidak semua stres buruk
2. Jika stres dapat dikuasai atau dibatasi, maka dapat meningkatkan personal efisiensi dan kinerja
Wirausaha dapat bertempur dengan stress melalui:
1. Networking
2. Meloloskan diri dari semua hal (melalui istirahat, kegiatan selingan, pembaharuan, dll) 3. Berkomunikasi dengan pekerja
4. Menemukan kenyamanan di luar perusahaan (melihat perspektif lain selain rutinitas, weekend)
5. Pendelegasian pekerjaan Ego wirausaha
Risiko dan stres yang dihadapi wirausaha dapat menimbulkan efek negatif, ego yang membumbung
Ego yang berimplikasi merusak wirausaha:
1. Kebutuhan memaksakan “control”
2. Rasa “tidak percaya”
3. Menolak keinginan untuk sukses 4. Optimisme yang tidak realistis
BAB 9
KECERDASAN WIRAUSAHAKecerdasan Wirausaha
- Kecerdasan finansial (FQ) → penting karena usaha pasti berkaitan dengan karyawan kemudian tentunya perlu memperhatikan bagaimana cara menggaji karyawan dan mengelola keuangannya, dengan orang luar (supplier, mitra) bagaimana mengelola keuangannya. tujuan utama = bagaimana agar usahanya dapat berkelanjutan bukan hanya sekedar profit (memperluas jangkauan usaha).
Cashflow Kuadran (KIYOSAKI, 2001)
E (employee)1
Anda punya pekerjaan sebagai pegawai/pekerja
→ Bekerja sebagai karyawan, jika penghasilan lebih besar dari pengeluaran akan ada saving dan diakumulasi dapat untuk membeli asset.
→ FAKTOR KEAMANAN DAN
KEBEBASAN: (anda bekerja untuk orang lain)
B (business owner)2
Anda memiliki sistem dan orang bekerja untuk anda
→ Pengusaha yang memiliki bisnis dengan sistem, sehingga tanpa diapapun bisnis tetap jalan, misalnya: franchising…..
bila ada saving dan diakumulasi dapat digunakan untuk membeli asset.
→ FAKTOR KEAMANAN DAN
KEBEBASAN: (anda memiliki bisnis dengan sistem, orang bekerja untuk anda).
S (self employed)2
Anda memiliki pekerjaan, kerja mandiri
→ Misalkan: dokter, artis, penyanyi.
Mereka bekerja sendiri dengan keahliannya, jika pengeluaran lebih kecil dari penghasilan maka ada saving yang jika diakumulasi dapat untuk membeli asset.
→ FAKTOR KEAMANAN DAN
KEBEBASAN: (anda pemilik pekerjaan)
I (investor)3
Uang bekerja untuk anda sebagai penanam modal
→ Orang yang penghasilan berupa pasive income, yaitu income yang tidak tergantung dia bekerja atau tidak, penghasilan akan tetap datang.
→ FAKTOR KEAMANAN DAN
KEBEBASAN: (investasi uang bekerja untuk anda).
- Tiap kuadran menghasilkan uang
- Anda dapat memperoleh uang di 4 kuadran itu - Anda dapat kaya atau miskin di 4 kuadran itu - Tak selalu perlu uang untuk mendapat uang - Jadilah bank bukan banker
Arus uang orang rata-rata:
Arus uang orang kelas menengah:
Arus uang orang kaya yang semakin kaya:
Mereka memiliki saving yang akan mereka belikan lagi asset yang dapat memberikan pasive income lebih besar lagi (sewa rumah, deposito, saham,dll) → ORANG KAYA SEMAKIN KAYA !!!
- Kecerdasan Adversity (AQ) → kemampuan bertahan dalam situasi yang kurang menguntungkan, menciptakan suatu peluang usaha. c/o: ada pandemic → bagaimana si cara bertahan di kala pandemic ini?? Kita harus tau bagaimana cara mengatasinya.
- Kemampuan bertahan, bahkan dapat keuntungan pada sikon buruk.
- AQ mengubah halangan menjadi peluang.
- Kecerdasan lanjut dari EQ dan berpikir positif.
AQ = C + O2 + R + E
C → Control, seberapa sadar dan kendalikan diri.
O2 → origin dan ownership, salahkan diri, orang lain atau analisis komprehensif objektif.
R → Reach, seberapa jauh / lama sikon terasakan.
E → Endurance, mental / daya tahan dalam sikon buruk itu.
ZERO MIND PROCESS→ Proses menghilangkan berbagai hambatan.
7 hambatan yang harus dikurangi:
o Prasangka negative
o Pengaruh prinsip hidup tak lengkap o Pengaruh pengalaman buruk
o Pengaruh kepentingan dan prioritas yang salah o Pengaaruh sudut pandang yang sempit
o Pengaruh pembanding yang terlalu subjektif/egois o Pengaruh bacaan yang tak lengkap dan tuntas.
Pengembangan ESQ:
- Mission statement - Character building - Self controlling
- Strategic collaboration - Total action
BAB 10 Intrapreneurship
● Konsep.
Penelitian terbaru telah mendefinisikan technopreneurship korporat sebagai suatu proses dimana seorang individu atau sekelompok orang, dalam suatu organisasi, menciptakan organisasi baru atau mendorong pembaharuan atau inovasi dalam organisasi
● Definisi.
KEWIRAUSAHAAN YANG DIPRAKTEKKAN DI DALAM ORGANISASI YANG MAPAN (AB Susanto)
Then Sefnasel aesling of Agrloudlonoss e y f lan wt tnd Mreas en a. "Intrapreneurship is entrepreneurial action within a hierarchically structured organization"
"An intrapreneur is an entrepreneur functioning within the boundaries of aconventional company"
"Intrapreneurship is the processof profitably creating innovation within an organizational sctting"
● Kuridko and Iaetterma "Intrapreneurship is a hybrid form of entrepreneurship"
(fkrkch,R.1986)
● PERUSAHAAN SWASTA BESAR SANGAT MEMBUTUHKAN PARA
INTRAPRENEUR UNTUK MERESPON MASALAH YANG DIHADAPI
PERUSAHAAN SEPERTI KEBUTUHAN AKAN INOVASI KARENA
MENINGKATNYA KUALITAS PERSAINGAN USAHA, DAN MENCEGAH TERJADINYA EXODUS PARA KARYAWAN TERBAIK DAN CERDAS YANG MENINGGALKAN PERUSAHAAN UNTUK MENJADI ENTREPRENEUR USAHA MANDIRI
● Intrapreneurs kadangkala dilukiskan sebagai "a dreamer who does." Mereka cenderung berorientasi tindakan. Mereka dapat bergerak dengan cepat agar sesuatu dapat berjalan. Mereka berorientasi tujuan, senang mengerjakan apapun untuk mewujudkan tujuan mereka. Mereka adalah juga kombinasi dari thinker doer, planner dan worker Mereka mengkombinasikan visi dan tindakan. intrapreneurship Sufisme dalam Perusaican
● INTRAPRENEUR MELIHAT PERUSAHAAN SEBAGAI PERWUJUDAN
KOLEKTIF RUH INDIVIDU-INDIVIDU YANG BEKERJA DI DALAMNYA
● INTRAPRENEUR MENGANDALKAN INTUISINYA DAN TAHU BAGAIMANA CARA MENGGUNAKANNYA PADA SAAT DIPERLUKAN
● Intrapreneur menjalani hidup dari suatu basis spiritual, dan terus memelihara hubungan mereka dengan sifat spiritual diri mereka, orang lain, dan dunia di sekeliling mereka
● INTRAPRENEUR TERLIBAT DALAM SUATU BISNIS DENGAN HATI DAN JIWA DAN BERADA DALAM BISNIS UNTUK MENDUKUNG HATI DAN TWA ORANG-ORANG YANG BEKERJA BERSAMANYA
● Para intrapreneur bergerak dengan mudah dari dunia bisnis. Mereka adalah para visioner dengan kaki yang tegak diatas tanah. Mereka mementingkan kesatuan segala sesuatu tapi, pada saat yang sama mereka mampu memusatkan perhatian pada detil.
● CIRI Intrapreneur 1. Kejujuran total
Rahasia pertama kesuksesan bisnis adalah mengatakan hanya apa yang benar dan mengatakannya dengan konsistensi total. Integritas bukanlah semata-mata gagasan yang mulia, ia adalah alat bagi kesuksesan personal dan organisasi.
Mereka juga amat jujur kepada diri mereka sendiri, betapa pun kadangkala kebenaran itu menyakitkan,
2. Fairness
Melakukan apa yang mereka katakan, dan tak mengatakan apa yang mereka tak lakukan. Di antara keunggulan para intrapreneur adalah kemampuan mereka untuk bertanya: Apakah sudah fair buat semua pihak? Meski dalam situasi pressure yang amat besar.
3. Pengetahuan diri
Amat concern mengenai pentingnya belajar tentang diri bahwa pikiran, tubuh, dan ruh adalah halat-alalat yang deengannya mereka melakukan tindakan.
Intrapreneur memberikan perhatian besar pada upaya menguji motif-motif,sejarah (masa lampau), dan perasaan-perasaan mereka.
4. Fokus terhadap kontibusi
Tak seperti banyak digambarkan para pehumor dan kartunis, intrapreneur amat concern dengan kesejahteraan dan enpowerment orang lain. Kontribusi (mereka terhadap orang lain) selalu berada di latar depan niat - niat mereka.
5. Spiritualitas (nondogmatik)
Sebagai sipiritualitas, intrapreneur memiliki kelebihan untuk melihat di balik hal - hal yang partikular kepada kesalinghubungan (interpendensi) Universal yang mengikat segala sesuatu
6. Mencapai lebih banyak hasil dengan lebih sedikit upaya
Inilah salah satu kredo dan gaya bekerja intrapreneur. Mereka belajar untuk memusatkan perhatian pada masa sekarang. Hanya jika kita berada pada masa sekarang, dan bukannya terjebak dalam penyesalan terhadap masa lampau dan kekhawatiran tentang masa depan, waktu bisa ditaklukkan. Karena, memang hanya masa sekaranglah yang bisa dikelola.
7. Mengekspose yang terbaik dalam diri mereka dan orang lain
Intrepreneur mengetahui cara untuk selalu memelihara fokus pada esensi dirinya dan juga pada diri orang lain, serta juga cara mengeksposnya
8. Keterbukaan terhadap perubahan
Para interpreneur memiliki penghormatan, bahkan kesenangan, terhadap perubahan hingga ke tulang sumsum mereka. Mereka tahu bahwa segala sesuatu terus berubah, beginilah memang kehidupan berjalan. Karena itu, mereka mampu melepaskan kecenderungan untuk merasa benar, karena sikap seperti ini sering sekali menghalangi untuk bisa terus - menerus beradaptasi terhadap perubahan.
Sebaliknya, para intrapreneur terus belajar mengenai cara mengalir bersama perubahan dan bahkan berkembang di atas perubahan itu. Kalau bukan intrapreneur mengalami mabuk laut di tengah perubahan karena mereka menipu diri dengan menganggap masih berada di daratan yang kering.
9. Memiliki rasa-asa humor sang tinggi
Para intrapreneur banyak tertawa. Mereka mudah melihat kekonyolan hidup dari hewan yang bernama manusia ini. Mereka pun cepat memasuk kan diri mercka ke dalam humor-humor yang mereka buat. Karena, mereka menyadari kesakralan dan, terkadang absurditas hidup ini.
10.Visi jauh kedepan dan fokus yang cermat
Intrapreneur memiliki bakat untuk mengajak orang memiliki mimpi - mimpi besar. Mereka bisa berdiri di masa depan dan menggambar peta terinci tentang cara mencapainya.
11.Disiplin-diri yang ketat
Disiplin intrapreneur bersumber dari gairah. Pada umumnya mereka tak bertumpu pada disiplin otoriter yang didorong oleh rasa takut. Mereka memotivasi diri mereka melalui suatu sense of purpose yang jelas. Model disiplin seperti ini menjadikan mereka flexible dan mudah menyesuaikan diri, ketimbang kaku.
12.Keseimbangan
Intrapreneur selalu mencari keseimbangan hidup mereka dalam sedikitnya empat bidang kehidupan: keintiman perkawinan, keluarga, dan persahabatan;
pekerjaan; spiritualitas; dan masyarakat (termasuk sosial dan politik). Karena,
seperti dikatakan Stephen Covey, keseimbangan dibutuhkan bagi pencapaian sukses yang sebenarnya.
BAB 11 WOMEN AND HOME ENTREPRENEUR
Peran Wanita dalam Wirausaha
Keberadaan wanita merupakan syarat sempurnanya ciptaan tuhan.
Kewirausahaan tentu bukan hak monopoli kaum pria. Wanita semakin sejajar dan semakin menunjukkan kemampuan yang sama dengan pria bahkan tidak sedikit yang melebihinya.
Menggugurkan mitos yang ditunjukan bagi kaum wanita selama ini, bahwa mereka cukup tinggal di rumah untuk mengerjakan tugas rutin sebagai isteri dan ibu rumah tangga yaitu memasak, berhias diri, serta melahirkan dan mengurus anak-anak.
Masa lalu Wanita wirausaha
Gagasan RA. Kartini : lahirnya emansipasi
Menurut David Silver (1994), pada tahun 1972 tidak ada wanita yang memiliki bisnis di Amerika Serikat. Meskipun telah ada upaya dari badan legislatif, namun wanita masih menghadapi diskriminasi di dalam lapangan kerja.
Keberadaan wanita wirausaha di Indonesia baru muncul sekitar tahun 1970-an.
Keterbatasan Wanita wirausaha
● Konflik antara pekerjaan rumah tangga dan bisnis
● Mengatasi kesenjangan finansial
● Sektor jasa
● Persiapan menghadapi perubahan Fakta Womenpreneur
● Wanita memproduksi hampir 80% makanan di dunia, tetapi menerima kurang dari 10% bantuan pertanian
● Wanita hanya menempati 2% dari posisi manajemen level atas dalam bisnis.
● Partisipasi wanita dalam bidang manajerial dan administratif sekitar 33% di negara maju, 15% di Afrika, dan 13% di Asia dan Pasifik.
● The National Foundation for Women Business Owners USA melaporkan bahwa antara tahun 1987 dan 1999 bisnis yang dikelola kaum wanita meningkat duakali lipat, bahkan lebih dari 9 juta usaha di tahun 1999.
● US. Small Business Administration memperkirakan bahwa di tahun 2005 dari 11,6 juta pekerja paruh waktu, 4,7 juta diantaranya adalah perempuan.
Pioner Womenpreneur Indonesia Wanita pioner wirausaha :
● Nyonya Meneer : Perusahaan jamunya
● BRA Mooryati Soedibyo : PT. Mustika Ratu Tbk
● Dr. Martha Tilaar : Kosmetik Sari Ayu Hasil penelitian di AS (David Silver, 1994)
· Para wanita membuka peluang-peluang bisnis 2,4 kali lebih banyak daripada pria
· Wanita memiliki 28% dari semua bisnis yang ada
· Wanita akan memiliki kira-kira 40% dari semua bisnis Tantangan Womenpreneur
● Tidak menemukan produk baru atau membuka pasar baru
● Bisa bersikap mandiri
● Menembus batas kemampuan pria
● Meraih sebuah mimpi dan mengubahnya menjadi kenyataan
Cyindi Kaplan (wanita pemilik niaga internasional asal Australia yang berbisnis dibidang mainan anak-anak)
“ Wanita dapat memilih untuk menghidupi diri sendiri dengan cara memulai bisnis mereka sendiri.”
Persamaan women entrepreneurs dengan men entrepreneurs:
1. Demografi
Variabel demografi seperti usia, pendidikan, dan urutan anak dalam keluarga relatif sama antara WE dan ME.
2. Motivasi
Alasan mengapa wanita memilih menjadi wirausaha adalah kemandirian, prestasi, dan kepuasan pribadi. Hal ini tidak berbeda dengan motivasi berwirausaha pada laki-laki.
Contohnya hasil penelitian menunjukkan di Norway WE memiliki motivasi yang sama dengan ME, di Pakistan WE menunjukkan hasrat akan kebebasan, keamanan, dan kepuasan yang tidak berbeda dengan ME.
3. Business Practices
Beberapa studi menunjukkan bahwa tantangan bisnis yang dihadapi antara WE dan ME hampir tidak berbeda. Studi di Kanada menunjukkan bahwa efek dari karakteristik personal, industri, struktur organisasi yang dihadapi WE hampir sama dengan ME.
Perbedaan women entrepreneurs dengan men entrepreneurs:
1. Bidang Usaha
Penelitian di US emnunjukkan bahwa bidang usaha WE mengelompok pada jasa dan retail. Sedangkan di UK dan Italy menunjukkan bahwa kebanyakan WE memulai usahanya dari sektor tradisional. Di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia, WE menjalankan usaha yang berbasis keahlian domestik (memasak, menjahit).
2. Entrepreunial Process
Terdapat gender inequality dalam upah dan gaji di pekerjaan yang mendorong wanita meninggalkan pekerjaannya untuk menjadi entrepreneur. Ukuran bisnis yang dikembangkan wanita cenderung lebih kecil dibandingkan ME yang berorientasi growth. WE lebih concern pada risiko dan cenderung puas pada level tertentu sehingga pertumbuhannya menjadi lebih lambat dibanding pria.
3. Akses ke Sumberdaya
WE cenderung menjadi risk averse, sehingga tidak berani meminjam dana dalam jumlah besar. Wanita juga cenderung sulit mengakses dana perbankkan karena mereka dianggap tidak memiliki kolateral (rumah, tanah dianggap milik suami).
Tantangan women entrepreneurs
1. Keahlian domestik tetap bisa diperhatikan dengan memanfaatkan sentuhan teknologi.
Seperti pada bisnis katering (contoh: katering dengan diet khusus) dan fashion (menggunakan teknologi komputer dalam desain).
2. Memperjuangkan kepemilikan pada aset keluarga sehingga dapat lebih mudah mengakses permodalan ke lembaga keuangan.
3. Dukungan keluarga bagi WE dalam menjalankan usahanya. Karena wanita memiliki multiple roles (mengasuh anak, mengelola rumah tangga, menjalankan bisnis).
Dukungan dalam bentuk partisipasi suami dan anggota keluarga lainnya dalam kegiatan di rumah tangga.
Kunci sukses
Orang yang tidak sabar ketika berada diantara dua masa bisnis (masa setelah memulai dan masa sebelum mencapai sasaran) akan gagal.
“Dorongan,ambisi, pengambilan keputusan dan ketulus-ikhlasan yang mencirikan keberhasilan dapat menjadi suatu perpaduan yang hebat bagi wanita wirausaha”
● Hidup dimasa sekarang, belajar dari masa lampau, dan mempunyai rencana masa depan
● Kemampuan menjadi jujur terhadap masa kini
● Harus berani memberikan kepada setiap tugas, apa saja yang dimiliki betapapun kecilnya
● Harus menentukan sasaran-sasaran yang realistis, yang dapat dicapai dalam waktu 6 bulan atau satu tahun
● Pekerjaan yang bersifat sangat menantang, harus mempertegas identitas pribadinya
● Kemampuan berkomunikasi
● Kemampuan personal (E.g Emotional skills)
● Kemampuan menggunakan web-thinking (mengolah data menjadi informasi berguna)
● Kemampuan membangun konsensus (negosiator yang baik)
● Kemampuan untuk membangun dan menjaga hubungan baik Peluang WE
Menyalurkan kreasi dan kreativitasnya, niali jual tenaga dan keterampilannya bisa menjadi lebih tinggi.
“Pengakuan secara terbuka terhadap kualitas sumber daya kaum wanita merupakan dorongan moral bagi wanita wirausaha untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya”
● Tidak akan dianggap sebagai pesaing
● Akan menjadi pusat perhatian
● Tidak mudah menyerah pada situasi tidak menguntungkan dan menjadi penyeimbang
● Bersifat tegas dan lembut, konfrontatif dan bekerja sama, adaptif
● Kebebasan hak untuk meraih tingkat pendidikan
● Bisnis garmen, kecantikan, jasa boga, dan toko-toko eceran.
Karakteristik bisnis wanita wirausaha
● Berskala lebih kecil dan pertumbuhannya lebih lambat
● Lebih banyak menghadapi tekanan tekanan sosial
● Modal usaha separuh dari modal yang biasa digunakan oleh pria
● Memakai uang sendiri
● Berupa produk-produk ringan atau sektor perdagangan umum
● Dikelola paruh waktu
● Banyak dimulai dari rumah tinggal sebagai basis kantornya Karakteristik wanita wirausaha
● Mengantisipasi gesekan-gesekan kepribadian
● Perhatian dengan mendengarkan
● Menggunakan intuisi dan persepsinya untuk memperoleh kebijakan
● Waspada terhadap politik
● Menggunakan waktu dengan efektif
● Menyarankan Jalan pemecahan yang realistik
● Lebih sadar akan lingkungan pekerjaan dan keadaan sekelilingnya
● Lebih efektif menggunakan maksud dengan lebih banyak perkataan dan biasanya lebih menyentuh perasaan mereka sendiri
Seorang wanita wirausaha harus menerima kenyataan bahwa ia bukan wanita super, Ibu super, atau istri super
Gambaran bisnis wanita wirausaha
● Bidang usaha: Agricultural, trading, processing industry, construction, services, financial institution, transportation
● Status usaha : Small enterprises (82%), medium enteprises (15%), large enterprises (3%)
● Shareholder : family (husband, parents, brother, sister, children)
● Kepemilikan : one company (43%), two companies (32%), more than three companies (25%)
● Sumber modal: family (65%), bank loan (25%), partnership (10%)
● Tenaga kerja : less than 20 (45%), 20-100 (47%), more than 100 (8%)
● Orientasi pasar: local market (75%), domentic market (16%), export (9%)
● Turn Over per Tahun: more than Rp 100 million (56%), Rp 100-500 million (25%), more than Rp 500 million (9%), no response (10%)
● Profit per tahun: less than Rp 30 million (90%), no response (10%) Mengembangkan wanita wirausaha
● Memperluas wawasan dan pengetahuan dasar
● Mempromosikan dan mengembangkan kemampuan advokasi dan suaranya
● Mengembangkan produk atau jasa inovatif Memperluas wawasan dan pengetahuannya
● Informasi dasar tentang wanita wirausaha
● Lingkungan bisnis ntuk wanita wirausaha
● Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan wanita wirausaha
● Akses pada informasi Wanita wirausaha harus lebih
● Berkualitas, mampu bersaing, menghilangkan ketergantungan, mampu bekerja dua kali lipat, menampakkan rasa percaya diri, mengetahui semua aspek, dan menjaga kehormatannya
● Berani berspekulasi dan mengambil risiko, mampu mengendalikan emosi, lebih siap, lebih kompeten, menerima pertanggungjawaban dan membuat keputusan, lebih
objektif dan berorientasi pada tugas serta kewajiban, dapat bertindak dalam lingkungan yang fleksibel serta siap menghadapi hal-hal yang tidak terduga,
● Menghilangkan perilaku konsumtif dan menggantinya dengan gaya hidup produktif
● Menghargai dan membagi waktu, berani mendelegasikan tugas kewanitaannya, membiasakan mencatat hal-hal penting
● Menghormati aturan main yang disepakati dalam keluarga
● Mampu melakukan hobi-hobi
● Mampu menganalisis setiap situasi dan kondisi dan memastikan bahwa telah menggunakan waktu yang seimbang
BAB 12 (Mengembangkan dan Menjual Ide Berwirausaha) Sell your ideas, karena :
- Konsumen makin pintar dan lebih kritis - Peluang berdasarkan pengetahuan - Tekanan persaingan semakin ketat - Perlunya perubahan orientasi pasar Tantangan menemukan dan menjual ide :
- Tidak adanya permintaan
- Biasanya harus kontrak dalam jangka panjang - Bukan merupakan suatu “barang konsumsi”
Menciptakan ide bisnis : 1. Memasarkan diri
- Menentukan target konsumen - Mengumpulkan informasi - Menemukan rantai nilai 2. Mengembangkan networking
- Mengontak jaringan - Mendidik konsumen
- Membuka saluran komunikasi 3. Berbasis pada kompetensi
- Pengetahuan : konsep, fakta, metode, sistem informasi - Pengalaman : akumulasi pengetahuan, wawasan
- Integritas : nilai, kesadaran diri, kesatuan arah
- Inovasi : kreativitas untuk menerapkan ide, secara skematis menentang status quo
- Komunikasi : kontak, jaringan kerja, pengaruh budaya perusahaan yang berbeda
- Motivasi : ketegasan dan niat
- Keluwesan : kemampuan untuk mengubah tingkah laku dan proses berpikir.
Menemukan ide bisnis :
1. Pengetahuan akan diri sendiri 2. Pengetahuan tentang produk bisnis 3. Pengetahuan terhadap konsumen
Suatu ide tidak pernah ada yang identik. 9 Teknik Mendapatkan Ide : 1. Tukar pikiran (mendapatkan ide terbaik)
- Diskusi kelompok - Rapat
2. Berandai-andai (alam bawah sadar akan terus mengawasi dan menyesuaikan cita-cita untuk mencapai tujuan utama)
- Mimpi menjadi kenyataan 3. Kawin silang pengalaman
pencarian pribadi yang memiliki ilmu pengetahuan, pekerjaan, pengalaman dan kompetensi yang berbeda
4. Hasrat ingin tahu - selalu bertanya, - selalu ingin tahu,
- mengembangkan pertanyaan yang tak berujung, dan - Beranggapan bahwa setiap sesuatu ada manfaatnya bagi
kesejahteraan manusia 5. Pendekatan tidak langsung
Membahas sebagian ide yang akan dikembangkan, mempertimbangkan pendekatan baru
6. Pendekatan ensiklopedia
Melibatkan riset ekstensif, dimana semua informasi diakumulasi dan digolongkan dalam beberapa kategori untuk dinilai
7. Komponen yang dimodifikasi
Ide baru hasil dari modifikasi ide lama yang sesuai dengan tujuan 8. Analisis sistematis
Menemukan kombinasi yang memungkinkan untuk memecahkan masalah 9. Meditasi
- Meningkatkan keyakinan diri - Memusatkan diri
- Menciptakan daya inovatif
BAB 13 Techopreneur Technopreneurship
● Kewirausahaan berbasis teknologi
● Dari penelitian ke komersial
● Penelitian: menemuan dan pengembangan teknologi sebagai solusi baru
● Komersialisasi: diterima pasar
The way to commercialization technology: licensing, partnering or selling products or ideas to others who will commercializing.
Technology entrepreneurship: Memastikan bahwa pekerjaan dan jasa menjadi lebih efisien dengan teknologi Teknologi dapat dijual dan mendapatkan
keuntungan.
Technopreneurship:
• Based on technology
• Create value
• Long term value; based on competence Technologi Inovatif:
● Padi: beras Instan,wafer pakan
● Kulit hewan: Jaket, sepatu
● Kedele: tahu bulat, kripik tempe
● Kopi: kopi tubruk
● Ayam: ayam kremes,Camilan ceker
● Ikan: nugget, presto Peran Technopreneurship:
● Can be accessed by poor people
● Can provide benefits to improve the quality of life
● Can support sustainable development
•You are brilliant, it's a fact
It is your life that makes you brilliant
•Your life is unique
It is full of obstacles, but also full of
inspiration
•Every situation you encounter Every problem you face
•It keeps your mind going You're human
•You can't avoid it
Your brain keeps showing up with uncounted ideas and solutions
•Every single day keuntungan
BAB 14 Persiapan Berwirausaha Penilaian lingkungan
● Lingkungan eksternal (Peluang dan ancaman) - Stakeholders
- Pemerintah - Produsen
- Masyarakat lokal - Kompetitor - Pelanggan - Kreditor - Serikat kerja - Asosiasi
- Special interest group
● Lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) - Struktur : komunikasi, otoritas, tata kerja - Budaya : harapan, nilai-nilai, tujuan
- SDA : aset keuangan, skill, fasilitas, fungsional
Lingkungan sosial
Lingkungan ekonomi
Sikap dan Kemampuan
● Sadar bahwa lingkungan eksternal mempengaruhi pengambilan keputusan berwirausaha
● Mampu mengintegrasikan lingkungan eksternal kedalam berbagai hubungan fungsi-fungsi
● Beragam konflik mampu dirubah menjadi nilai dan tujuan
● Mengkomunikasikan berbagai isu publik dan merubahnya menjadi ide berwirausaha Memahami lingkungan kebijakan
- Harga
- Biaya “siluman”
- Persaingan sehat - Ketenagakerjaan - Investasi
Lingkungan Industri
Karakter Umum Industri
➔ Ketidakpastian teknologi
➔ Ketidakpastian strategi
➔ Pembeli pertama
➔ Horizon pendek
➔ Hambatan untuk masuk
➔ Analisis pesaing
Komponen Analisis Persaingan
Profil Respon Persaing:1. Tujuan di masa depan (apa yang mengendalikan pesaing)
2. Strategi saat ini (apa yang pesaing lakukan dan dapat dilakukan) 3. Asumsi (berpedoman pada usaha sendiri dan industri)
4. Kapabilitas (kekuatan dan kelemahan)
Perspektif Komunitas
Penentuan lokasi:
- Demografi komunitas - Indikator ekonomi - Trend populasi
- Iklim bisnis secara menyeluruh
Ukuran kepercayaan dan kepantasan
Kedekatan wirausahawan dengan masyarakat Dampak khusus ke masyarakat
Kemampuan khusus wirausahawan dalam berhubungan dengan masyarakat Dukungan masyarakat
Oposisi dan mengurangi konflik
Memahami pasar
Pasar merupakan sekelompok konsumen (pengguna) yang memiliki kemampuan membeli, menggunakan untuk kebutuhannya yang belum terpenuhi. Ketersediaan pasar merupakan prasyarat esensial untuk berwirausaha.
Penelitian Pasar
Penelitian pasar meliputi pengumpulan informasi tentang pasar diikuti dengan analisis tentang informasi yang dikumpulkan.
❖ Merumuskan tujuan
❖ Menentukan sasaran
❖ Pengumpulan data primer dan sekunder
❖ Mengembangkan instrumen
Kendala Memahami Pasar
- Tekanan persaingan → fokus jangka pendek - Latar belakang usaha
Philosophy :
● Production driven
● Sales driven
● Consumer driven
Tahapan Pertumbuhan Pasar dalam berwirausaha
Strategy 1:
Entrepreneurial marketing
Strategy 2:
Opportunistic marketing
Strategy 3:
Responsive marketing
Strategy 4:
Diversified marketing Marketing
strategy
Market niche Market penetration
Product market development
New business development
Telemerketing dalam berwirausaha
Kelebihan :
● Receptiveness
● Impressions
● More presentations
● Unlimited geographic coverage
● Better time management
● Immediate feedback
● Better control
● Less “piracy”
● Lower salary and commissions Kekurangan :
- Poor telephone techniques
- Dissension between the field sales staff and the telephone sales personnel
- Entrepreneurs must be aware of the ever-present problem of rapid turnover of telephone staff
Internet bagi wirausahawan
➢ Meningkatkan keberadaannya dan kualitas mereknya di pasar
➢ Memperoleh pelanggan baru
➢ Pengunjung website mencocokkan kebutuhan mereka dengan produk yang ditawarkan
➢ memperbaiki pelayanan terhadap pelanggan dengan mengajak para pelanggan untuk melayani diri mereka sendiri
➢ Pemasaran secara langsung, dimana katalog dapat ditawarkan secaraonline
Persiapan keuangan dalam berwirausaha
● Estimasi income
● Biaya yang dibutuhkan
● Cashflow
● Dana yang dimiliki
● Sumber pembiayaan - Aspek legal - Analisis rasio - Proyeksi neraca - Anggaran
- Inventory management
Informasi keuangan bagi wirausaha
➢ Pentingnya analisis rasio
➢ Teknik dan penggunaan laporan keuangan
➢ Teknik dan pendekatan untuk menetapkan cash-flow
➢ Teknik dan pendekatan untuk mengevaluasi anggaran modal
Neraca Keuangan
Menunjukkan kondisi keuangan pada waktu tertentu.
Neraca memperlihatkan asset, kewajiban, dan modal ekuitas pemilik.
Assets = Liabilities + Owners Equity
Laporan Rugi-Laba :
laporan keuangan yang menunjukkan laba atau rugi operasional dalam jangka waktu tertentuCash flow :
sebuah analisis mengenai ketersediaan uang tunai dan kebutuhan uang tunai.Net Present Value :
sebuah konsep yang bekerja dengan dasar pemikiran bahwa nilai uang hari ini lebih dari nilai uang di masa yang akan datang.Menentukan cash flow yang akan datang untuk menentukan nilai batas periode saat ini. Ini merupakan prosedur yang mengacu pada discounting masa depan cashflow.