• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nama yang diberi untuk lembaga pendidikan tersebut adalah SD Swasta RK Mutiara Bersubsidi yang berlokasi di di Asrama Santo Don Bosco Gunungsitoli dengan kepala sekolah pertama Suster Aquine Boekhorst SCMM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Nama yang diberi untuk lembaga pendidikan tersebut adalah SD Swasta RK Mutiara Bersubsidi yang berlokasi di di Asrama Santo Don Bosco Gunungsitoli dengan kepala sekolah pertama Suster Aquine Boekhorst SCMM"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

1 Erliani Hulu, S.Pd Direktur 2 Agustinus Gea, A.Ma.Pd Plaatsvervangend Direktur 3 Nantilain Dakhi, S.Ag Religieleraar. Klasse 21 leraar Agus Saputra Laowo, S.Pd Klasse 22 leraar Vincensia Mendrofa, S.Pd Onderwerp 23 leraar Bernadet Lidwina Sarumaha,. Klasse 24 leraar Kalvin Hidayat Waruwu, S.Pd Vak 25 leraar Murnihati Giawa, S.Pd Klasse 26 leraar Marianus Sarumaha Klasse leraar.

Penemuan (Discovery)

Ayat tersebut dapat kita lihat sebagai berikut: “Sekolah ini memiliki sarana dan prasarana yang memadai sehingga proses belajar mengajar lancar dan bermanfaat. Sekolah ini masih menjadi sekolah favorit para orang tua, tahun demi tahun jumlahnya terus bertambah dan stabil.

Membangun Gambaran Masa Depan (Dream)

Finding positive membawa suatu organisasi ke arah yang positif terlihat dari hasil wawancara dan FGD di atas bahwa kualitas lulusan, kondisi sarana dan prasarana serta kualitas guru dan tenaga kependidikan merupakan potensi yang terus diupayakan. ditemukan dan dikembangkan di masa depan. apa yang dia inginkan juga bisa menjadi visi bersama. Menjadi manusia yang percaya pada solidaritas dengan sesama dan mencintai ciptaan alam lainnya. wawancara dengan wakil direktur, 17 September 2022). Pengurus yayasan juga memiliki gambaran untuk masa depan sekolah ini, baik dari keadaan siswa maupun dari keadaan guru. Uraian tersebut mendorong pihak yayasan untuk terus memberikan pendampingan secara intensif dalam mewujudkan visi dan misi sekolah.

Memiliki tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional di bidangnya masing-masing di masa yang akan datang. Impian yang diharapkan oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan serta pengurus yayasan adalah lulusan yang berkualitas diimbangi dengan keterampilan dan pengetahuan baru bagi para pendidik. Gambaran realistis masa depan yang lebih baik ini didukung oleh berbagai kegiatan pelatihan, ketersediaan sarana dan prasarana serta dukungan finansial yang berujung pada lahirnya mahasiswa yang unggul dan berdaya saing sehat.

Peserta didik yang berprestasi hanya dapat dicapai dengan menyiapkan pendidik dan tenaga kependidikan dengan berbagai pelatihan dan keterampilan. Gambaran masa depan yang ideal di atas sesuai dengan visi dan misi yang ingin dicapai di masa depan.

Perencanaan (Design)

Wakil kepala sekolah menyatakan hal yang sama dalam sebuah wawancara tentang perencanaan program yang dapat menjawab impian bersama untuk memiliki sekolah yang unggul dalam kinerja, berkarakter, berakhlak baik, dan berwawasan lingkungan. Membangun kemitraan dengan sekolah untuk mengadakan pelatihan pengembangan profesi bagi para pendidik; 7 Pembentukan komite sekolah yang terdiri dari orang tua, tokoh masyarakat dan pakar di bidang pendidikan. Ada rencana strategis sekolah terkait dengan potensi dan kekuatan yang harus mereka kembangkan di masa depan.

Evaluasi dan penelitian masih dilakukan untuk mengukur sejauh mana visi dan misi yang ditetapkan oleh sekolah telah tercapai. Kami memperhatikan Sumber Daya Manusia Kepala Sekolah, guru dan tenaga kependidikan melalui kegiatan pelatihan dan seminar berdasarkan keahlian di bidangnya masing-masing. Dalam Focus Group Discussion (FGD) bersama kepala sekolah, wakil kepala sekolah, tenaga pendidik dan kependidikan serta pengurus yayasan, mereka menemukan rancangan program yang hampir sama untuk mencapai kondisi yang diimpikan oleh seluruh warga sekolah di masa depan.

Berdasarkan uraian hasil wawancara di atas dan hasil Focus Group Discussion (FGD) memberikan gambaran tentang perencanaan program kerja yang akan dilakukan oleh seluruh unsur organisasi sekolah, baik pimpinan sekolah, wakil direksi. kepala sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan serta pengelola dana, memiliki perencanaan program dalam rangka penguatan mutu pendidikan dan penguatan profesi guru dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Perencanaan program kerja sebagai bentuk Appreciative Inquiry dapat dilihat melalui kerjasama antar stakeholder sekolah untuk merancang, melaksanakan dan mengevaluasi program.

Tahap Kegiatan (Destiny)

Wakasek menegaskan, kegiatan berikut dapat menjadi strategi dalam mewujudkan visi dan misi sekolah yang didasarkan pada evaluasi kegiatan yang telah lalu, impian bersama dan rencana program kerja. Hal tersebut tertuang dalam beberapa usulan kegiatan untuk menjawab kerinduan seluruh warga SD Swasta Bersubsidi RK Mutiara Gunungsitoli untuk masa depan yang lebih baik dari saat ini. Pentingnya tingkat kinerja sebagai perwujudan akhir dari perencanaan strategis ditekankan pada hasil kelompok fokus dengan elemen sekolah untuk mencapai masa depan yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan.

1 Kreativitas guru membantu siswa membentuk sikap dan nilai, keterampilan dan pengetahuan yang cukup. 3 Alokasi dana bantuan operasional sekolah (OSA) untuk pengadaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar. 4 Adanya rancangan dan penjadwalan evaluasi berkala antara kepala sekolah dan pendidik serta tenaga kependidikan dan pengurus yayasan.

Berdasarkan usulan kegiatan di atas menunjukkan pentingnya perencanaan kegiatan sebagai turunan dari program kerja pada tahap Perancangan untuk mewujudkan harapan masa depan sebagai visi yang harus diperjuangkan dan ditindaklanjuti. Kegiatan penataan ulang renstra sekolah berdasarkan visi dan misi sekolah, kegiatan pemberdayaan keterampilan dan profesionalisme guru, merupakan sasaran kegiatan utama untuk menjawab kebutuhan dasar tenaga pendidik dalam mengembangkan potensi dirinya.

Perubahan yang dialami organisasi sekolah melalui model Appreciative Inquiry pada peningkatan kualitas

Perubahan yang dialami organisasi sekolah melalui model Appreciative Inquiry terhadap peningkatan kualitas. tercermin dalam hasil penelitian. Adanya metode perencanaan strategis yang baru melalui Appreciative Inquiry ini memberikan kesempatan bagi kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan dan pengurus yayasan untuk sama-sama mengapresiasi hasil kinerja kita selama ini. Kami berani mengevaluasi diri dan diberi ruang dan kesempatan untuk menyampaikan visi masa depan sekolah yang kami inginkan.

Keberagaman adalah kekayaan kita dalam mencapai visi dan misi yang dituangkan dalam dokumen renstra sekolah." percakapan dengan kepala sekolah, 17 September 2022). Renstra sekolah berdasarkan implementasi Appreciative Inquiry memungkinkan kita untuk merencanakan masa depan sekolah kita. sekolah sesuai dengan peluang dan potensi yang kita miliki. Setiap orang terpanggil untuk berkontribusi dan memiliki daya kreatif untuk meningkatkan kualitas dan mutu layanan pendidikan di sekolah ini.

Hasil penelitian di atas menunjukkan kemampuan warga sekolah dalam melihat hal-hal yang mendorong sisi positif yang telah dicapai selama ini. Potensi yang dimiliki warga sekolah menjadi modal untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pencapaian visi dan misi yang dimilikinya.

Peran Penting Perencanaan Strategis Pada Lembaga Pendidikan

Dari pemaparan ini, dapat disimpulkan bahwa perencanaan strategis membantu organisasi mencapai visi dan misinya. Fakta di atas juga diungkapkan lebih lanjut oleh Suhnan (2017) dalam jurnalnya bahwa renstra di lembaga pendidikan hanya merupakan dokumen pelengkap inisiatif dan rencana kerja kepala sekolah, sehingga kegiatan tidak terlaksana secara optimal sesuai dengan harapan kepala sekolah. kepala sekolah. seluruh organisasi. Alasan lain mengapa perencanaan strategis belum menjadi pedoman adalah karena kurangnya sumber daya manusia untuk mengatur dan menggali kebutuhan organisasi secara mendalam.

Pernyataan di atas sejalan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa lembaga pendidikan SD Swasta RK Mutiara Gunungsitoli memahami pentingnya perencanaan strategis. Namun pada kenyataannya, renstra yang mendalam belum terwujud karena kurangnya sumber daya manusia serta pedoman pelaksanaan renstra sekolah yang terdokumentasi. Rencana yang telah ditetapkan harus dilaksanakan dan dievaluasi secara terus menerus untuk mencapai tujuan dan sasaran lembaga pendidikan.

Perencanaan strategis yang dilakukan saat ini merupakan alat untuk mengukur dan memproyeksikan masa depan dengan tantangan dan peluang yang berbeda. Penjelasan di atas menjelaskan bahwa perencanaan strategis dalam lingkup lembaga pendidikan merupakan strategi analisis yang dirancang secara rasional dan sistematis.

Perencanaan Strategis Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui Appreciative Inquiry

Appreciative Inquiry dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan dan perubahan transformatif di semua tingkatan organisasi. Hakkari, dkk, (2022) melakukan penelitian tentang perencanaan strategis sekolah berbasis Appreciative Inquiry di sekolah menengah swasta di Lamongan. Dengan demikian, dapat menghubungkan setiap orang dalam organisasi tentang visi masa depan yang ingin dicapai dan diperjuangkan.

Situasi berubah menjadi eksplorasi dan kolaborasi untuk mencapai gambaran masa depan yang lebih baik. Hasil penelitian yang sama dilakukan oleh Dole, et al, (2017) tentang peningkatan kinerja perpustakaan akademik melalui perencanaan strategis melalui pendekatan penelitian evaluatif. Almusaed, et al, (2022) dan Whitney (2000), memberikan gambaran tentang siklus kedua Evaluative Research, yaitu fase menggambarkan masa depan yang dicapai dalam organisasi.

Robyn (2010) menjelaskan dalam bukunya pengaruh positif Appreciative Inquiry terhadap organisasi, khususnya dalam tahap gambaran masa depan organisasi. Melalui pertanyaan apresiatif menggunakan cerita sebagai cara untuk membantu orang mewujudkan masa lalu terbaik dalam realitas mereka saat ini dan memproyeksikannya ke masa depan yang mereka inginkan dan bayangkan. Rancangan yang ditemukan mengkonstruksi realitas yang ada sekarang dengan masa depan yang akan datang.

Tahap akhir dalam membuat perencanaan strategis berdasarkan siklus Appreciative Inquiry adalah mengambil tindakan nyata sebagai upaya bersama mewujudkan takdir organisasi sesuai dengan visi dan desain masa depan yang telah ditetapkan.

Perubahan yang dialami organisasi melalui model Appreciative Inquiry

Lebih lanjut dijelaskan bahwa Appreciative Inquiry memungkinkan setiap orang untuk berkontribusi sesuai dengan kemampuan dan potensinya. Kontribusi ini memungkinkan terjalinnya kerjasama, komunikasi dan jejaring yang baik antar anggota organisasi dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi. Perubahan terakhir dari Appreciative Inquiry adalah adanya kehendak bebas untuk bertindak dan mendapatkan dukungan dari stakeholder organisasi, idealnya menjadi perjuangan bersama untuk menjadi positif dalam perspektif dan kinerja yang ingin dicapai.

Penjelasan di atas didukung oleh Wall, et al, (2017) yang menyatakan bahwa penggunaan Appreciative Inquiry di lingkungan kerja dapat membangkitkan emosi positif dan adaptif bagi karyawan dalam suatu organisasi. Dampak positif dari pelaksanaan Appreciative Inquiry di atas dirasakan oleh organisasi sekolah pada lembaga pendidikan dasar di SD RK Mutiara Swasta yang didanai Gunungsitoli. Selain itu, adanya rasa percaya diri dan tanggung jawab serta motivasi yang meningkat untuk masa depan yang lebih baik dari sekarang.

Satriawan, dkk, (2021) dalam jurnal teacher direction and independent curricula learning dalam kerangka Appreciative Inquiry. Pendidikan transformatif yang ditunjukkan melalui program guru penggerak dan kurikulum mandiri mendorong sekolah untuk mencapai visi dan misinya sesuai dengan potensi dan kemampuannya.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil studi pendahuluan yang saya lakukan di radio swara lima luhak 104,4 FM Kabupaten Rokan Hulu kurangnya SDM (Sumber Daya Manusia) dalam bagian produksi siaran dapat

The study also recommended that the current women empowerment policy be reviewed to reflect the actual situation and that government should also establish a