• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAR KERJA MAHASISWA Teknik Pantai

N/A
N/A
elsaalfitria

Academic year: 2023

Membagikan "LEMBAR KERJA MAHASISWA Teknik Pantai"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM-01)

UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS TEKNIK PRODI

TEKNIK SIPIL

KODE DOKUMEN

FORM PP-05 LEMBAR KERJA

MAHASISWA

Dosen Pengampu Mata kuliah : Teknik Pantai

Pokok Bahasan : Identifikasi Gelombang dan Kerusakan Pantai Model Pembelajaran : Case method

IDENTITAS MAHASISWA Nama/NIM/Kelas Elsa Al-Fitria Rifgi Putri /211910301044/A Nama Anggota

kelompok

1. Hanisah Zulfia Putri Susanti 2. Yanu Ardiani

3. Risky Igo Putra B.

4. Elsa Al-Fitria Rifgi Putri 5. Sri Agustiningsih

Pertemuan Ke 4

Hari/Tanggal Senin/11 September 2023

BAHAN DISKUSI

Pelajari dengan cermat materi perkuliahan pertemuan ke-2 dan pertemuan 3 sudah diberikan/diupload disister (mmp).

Carilah studi kasus tentang identifikasi gelombang dan kerusakan Pantai.

Setelah mendapatkan studi kasunya, silahkan diskusikan dan Jelaskan : 1). Faktor-faktor penyebab kerusakan pantai akibat gelombang.

2). Mekanisame transformasi gelombang sehingga terjadi kerusakan pantai 3). Berikan konsep solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut

HASIL DISKUSI

(2)

Tuliskan hasil diskusi di bagian ini!

A. PENDAHULUAN

Pantai Tanjung Pasir terletak di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten yang memiliki bentang garis pantai sepanjang +-22 km. Pantai Tanjung Pasir digunakan sebagai salah satu objek wisata di daerah Tangerang. Hal ini akan berakibat pada peningkatan kebutuhan lahan dan prasarana lainnya. Sehingga menimbulkan masalah baru di daerah pantai seperti erosi, abrasi dan sedimentasi yang mengakibatkan terjadi perubahan garis pantai.

Gambar 1. Pantai Tanjung Pasir

Permasalahan yang timbul di daerah Pantai Tanjung Pasir terutama disebabkan oleh air rob (luapan air laut), abrasi dan erosi pantai. Banjir rob biasanya terjadi saat pasang air laut, yang menandakan tingginya gelombang saat kejadian tersebut. Sedangkan abrasi merupakan proses terkikisnya batuan di daerah pantai. Adapun Erosi yang berarti mundurnya garis pantai yang disebabkan oleh ketidak seimbangan antara pasok dan kapasitas angkutan sedimen.

B. FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN PANTAI TANJUNG PASIR

• Pasang Surut Air Laut & Kecepatan Angin

Pasang surut air laut merupakan peristiwa perubahan tinggi dan rendahnya permukaan air laut yang dipengaruhi oleh gaya tarik menarik benda astronomi. Berdasarkan data yang kita dapatkan dapat dismpulkan bahwa tipe pasang surut pada lokasi pantai dengan F= 2,185 termasuk dalam tipe campuran dominan diurnal. Yang berarti dalam sehari terjadi satu atau dua kali pasang dengan interval yang berbeda.

Selain itu kecepatan angin juga mempengaruhi peristiwa pasang surut. Berdasarkan penelitian yang sudah ada diketahui presentasi kejadian angin yang paling berpengaruh berasal dari arah utara (28,11%) dengan nilai fetch efektif sebesar 526,61 km.

Gambar 2. Windrose

(3)

Kedua faktor tersebut menyebabkan terjadinya banjir rob (luapan air laut). Banjir rob merupakan peristiwa meluapnya air laut ke daratan yang menyebabkan genangan di daerah tersebut. Saat terjadi pasang gelombang air laut memerlukan ruang yang lebih luas.

• Erosi

Erosi merupakan proses mundurnya garis pantai dari kedudukan semula yang disebabkan oleh tidak seimbangnya supply dan kapasitas sedimen. Erosi di Pantai Tanjung Pasir ini disebabkan karena penambangan material pantai dan muara.

Gambar 3. Ilustrasi

C. MEKANISME TRANSFORMASI GELOMBANG SEHINGGA TERJADI KERUSAKAN PANTAI

Pada dasarnya gelombang dapat terjadi karena beberapa faktor penyebab seperti :

• Gelombang akibat gravitasi bulan (pasang surut air laut)

• Gelombang akibat anging

• Gelombang akibat gempa bumi

• Gelombang akibat pergerakan transportasi laut.

Gelombang yang merambat menuju tepi pantai akan mengalami beberapa proses perubahan ketinggian gelombang sebagai akibat dari proses pendangkalan (wave shoaling), refraksi, difraksi atau proses refleksi sebelum akhirnya gelombang tersebut pecah (wave breaking), peristiwa perubahan inilah yang disebut transformasi gelombang.

Pada kasus Pantai Tanjung Pasir ini dapat kita analisis dari data yang ada bahwa gelombang yang terjadi lebih banyak dipengaruhi oleh pergerakan angin.

Gambar 4. Waverose

(4)

Gambar 5. Fetch Efektif Pantai Tanjung Pasir

Berdasarkan gambar di atas dapat kita amati bahwa arah angin dari Utara dan Timur Laut sangat dominan jika dibandingkan dengan arah mata angin lainnya ( arah angin yang terbesar berdasarkan fetch efektif adalah dari arah utara dimana nilai fetch efektif adalah 526,61 km).

Sehingga tinggi dan periode gelombang sangat signifikan untuk kedua arah tersebut. Hal yang sama dapat berpengaruh pada durasi pertumbuhan gelombang (t) serta panjang gelombang yang tidak dibatasi waktu dari arah tersebut. Selain itu pada data yang kita amati dapat diketahui bahwa sedimentasi tidak dapat mengimbangi proses erosi, sehingga pantai mengalami kerusakan.

Adapun hasil analisis GENESIS perkiraan perubahan garis pantai yang telah diperkiraan pada tahun 2015 yaitu :

Gambar 6. Perkiraan Perubahan Garis Pantai

Maka dari itu diperlukan konsep penanganan yang sesuai agar kerusakan yang terjadi pada Pantai Tanjung Pasir tidak semakin parah.

D. KONSEP SOLUSI

Berdasarkan permasalahan air rob, erosi dan ketidak seimbangan sedimentasi yang melanda Pantai Tanjung Pasir, maka kami merencanakan konsep bangunan pemecah gelombang (break water). Break water merupakan bangunan yang dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai. Menurut Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No.

07/SE/M/2010 tentang Pemberlakuan Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Bangunan

(5)

Pengaman Pantai dijelaskan bahwa Break Water adalah konstruksi pengaman pantai yang posisinya sejajar atau kira-kira sejajar garis pantai dengan tujuan untuk meredam gelombang datang.

Tujuan dari bangunan pemecah gelombang adalah untuk mengurangi energi (gaya-gaya) gelombang di belakang struktur, disamping untuk melindungi kolom pelabuhan terhadap gangguan gelombang. Disisi lain juga dapat bertujuan untuk mencegah erosi pantai

Menurut bentuknya bangunan break water dibedakan menjadi 3 yaitu :

• Break water sisi miring

Bangunan ini direncanakan apabila daerah tersebut memiliki daya dukung tanah yang rendah. Sehingga pemecah gelombang dapat dimodifikasi dengan konstruksi yang ringan atau bagian bawah pemecah gelombang diperluas. Biasanya break water tipe ini terbuat dari blok beton seperti tetrapod, quadripods, dolos, dll.

Gambar 7. Breakwater Sisi Miring.

• Break water sisi tegak

Jika daya dukung tanah di daerah pantai tersebut besar maka dapat digunakan pemecah gelombang sisi tegak yang dibuat dengan menumpuk blok blok beton secara vertikal. Selain itu juga dapat dibuat dengan kaison, bangunan berbentuk kotak dari beton yang berisi pasir atau batu.

Gambar 8. Breakwater Sisi Tegak

• Break water campuran

Break water campuran merupakan breakwater yang terdiri dari breakwater sisi tegak yang berdiri di atas breakwater sisi miring. Bangunan ini digunakan jika kedalaman rencana cukup besar namun tidak memiliki daya dukung tanah yang bagus.

Disisi lain, juga ada solusi lain berupa bangunan offshore breakwater. Bangunan ini berada di tengah perairan (laut). Dimana berfungsi untuk menghadang gelombang di wilayah perairan sehingga terbentuk perairan yang tenang di belakang breakwater.

(6)

Gambar 9. Offshore Breakwater

E. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas, permasalahan yang melanda kawasan Pantai Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang adalah mundurnya garis pantai karena air rob, erosi dan tidak terjadinya keseimbangan supplay sedimen. Dari hasil analisa pasang surut dapat dismpulkan bahwa tipe pasang surut pada lokasi pantai tersebut (dengan f = 2,185) termasuk dalam tipe campuran dominan diurnal. Arah angin yang terbesar berdasarkan fetch efektif ialah dari arah utara dimana nilai fetch efektifnya sebesar 526,61 km.

Sedangkan menurut hasil analisis GENESIS pada kawasan tersebut, terlihat adanya pergerakan sedimentasi pantai pada grid 26-34 terjadi erosi maksimum. Pada grid 29 dengan perubahan sejauh 520 m dan perlu dilakukan kalibrasi pengukuran topografi dan bathimetri agar mendekati kondisi lapangan.

F. DAFTAR PUSTAKA

Ika Sari Damayanthi S., Arief Kurniadi.(2015). Identifikasi Dan Analisis Kerusakan Garis Pantai Tanjung Pasir Di Kabupaten Tangerang, Banten, Rekayasa Sipil, 11-20.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Ada delapan arah mata angin, yaitu: utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut!. Besar sudut antara dua arah mata angin yang berdekatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwakecepatan rata-rata angin pada tahun 2005-2009 di Pantai Parangtritis adalah 3,75 knot dengan arah angin dominan dari arah

Arah gelombang dominan yang terjadi pada bulan 1-3, dan 12 berasal dari arah barat laut, sedangkan bulan 4-11 arah gelombang dominan berasal dari arah timur laut.. Pola

Ada delapan arah mata angin, yaitu: utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut.. Besar sudut antara dua arah mata angin yang berdekatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwakecepatan rata-rata angin pada tahun 2005-2009 di Pantai Parangtritis adalah 3,75 knot dengan arah angin dominan dari arah

Peramalan data angin di perairan Samudera Hindia mampu membangkitkan gelombang yang dominan dari arah Barat laut dengan arah yang sama, angin tersebut mampu

Faktor alam berupa gelombang laut yang cukup besar terjadi pada pantai yang terletak di Desa Tanjung Aru, Kecematan Sebatik Timur, Nunukan, Kalimantan Utara

Faktor alam berupa gelombang laut yang cukup besar terjadi pada pantai yang terletak di Desa Tanjung Aru, Kecematan Sebatik Timur, Nunukan, Kalimantan Utara sehingga