• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAR PERSEMBAHAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "LEMBAR PERSEMBAHAN "

Copied!
59
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kandidiasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh genus Candida sp, yang memiliki dua karakteristik yaitu akut dan subakut. Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia dan dapat menyerang semua umur, baik pria maupun wanita. Diabetes melitus merupakan faktor predisposisi terjadinya kandidiasis rongga mulut, karena sekresi saliva yang mengandung gula berlebih akan menyebabkan tumbuhnya jamur Candida albicans.

Penyimpangan sekresi air liur telah menjadi komplikasi di mulut pasien diabetes, menyebabkan berbagai komplikasi di daerah ini. Tidak berfungsinya kelenjar ludah disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah kondisi pH rendah yang menyebabkan jamur C. Saliva merupakan faktor pertahanan utama di dalam mulut, mengandung komponen informatif yang dapat digunakan sebagai penanda diagnostik penyakit manusia.

Disfungsi saliva telah dilaporkan sebagai komplikasi oral yang sering terjadi pada pasien DM dan menyebabkan berbagai komplikasi oral. Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang heterogen secara genetik dan klinis dengan manifestasi klinis berupa hilangnya toleransi. Keadaan ini disebabkan oleh kurangnya hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas atau tidak berfungsinya hormon insulin dalam menyerap gula secara optimal (I.W. Getas, 2013).

Organisasi International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan sedikitnya 463 juta orang berusia 20-79 tahun di dunia menderita diabetes melitus pada tahun 2019, atau setara dengan prevalensi 9,3% dari total penduduk usia yang sama berdasarkan jenis kelamin. IDF memperkirakan bahwa prevalensi diabetes pada tahun 2019 adalah 9% pada tahun 2019 dan 9% pada wanita dan pria. Prevalensi diabetes melitus diperkirakan meningkat seiring bertambahnya usia penduduk menjadi 19,9% atau 111,2 juta orang berusia 65–79 tahun. Hasil Riskesdes tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi diabetes melitus di Indonesia berdasarkan diagnosa dokter pada usia ≥ 15 tahun adalah 2%.

Angka tersebut menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan prevalensi diabetes melitus menurut hasil pemeriksaan gula darah yang meningkat dari 6,9% pada tahun 2013 menjadi 8,5% pada tahun 2018. Angka tersebut menunjukkan bahwa hanya sekitar 25% penderita diabetes melitus yang mengetahui dirinya mengidap penyakit diabetes melitus. Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar tahun 2018, jumlah kasus DM di Sumbar pada tahun 2018 mencapai 44.280 kasus, dengan jumlah kasus terbanyak di wilayah kota Padang mencapai 12.231 kasus (DKD, 2018).

Rumusan Masalah

Tujuan

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

  • Bagi peneliti
  • Bagi Masyarakat
  • Bagi Institusi

TINJAUAN PUSTAKA

  • Candida albicans
    • Definisi Candida albicans
    • Klarifikasi Candida albicans
    • Stuktur dan pertumbuhan Candida albicans
    • Media Pertumbuhan Jamur Candida albicans
  • Kandidiasi
    • Definisi Kandidiasi
    • Kandidiasi Oral
    • Pathogenitas
  • Diabetes Melitus
    • Definisi
    • Jenis Diabetes Melitus
    • Pathogenesis
    • Faktor Resiko
    • Komplikasi
    • Pencegahan
  • Saliva

Candida albicans memiliki dua bentuk yaitu bentuk ragi dan bentuk fugal yang memiliki struktur akar panjang dan mampu menembus selaput lendir. Bagian membran sel Candida albicans memiliki sifat bergerak dan berlapis, meliputi 80-90% berbagai jenis karbohidrat dan unsur penting berupa 1-7% lemak dan 6-25% protein (Mutiawati, 2016). Koloni Candida albicans pada media SDA setelah diinkubasi pada suhu 37°C berbentuk bulat, cembung, berwarna krem, halus, licin, berlapis-lapis pada koloni yang ditumbuhi dan berbau asam.

Tes ini dapat melihat jamur Candida albicans berdasarkan morfologinya, namun tidak dapat mengidentifikasi spesiesnya. Pewarnaan Gram dapat disimpan untuk evaluasi ulang. Pemeriksaan jamur Candida albicans dengan germinating blastospores atau germ tube menunjukkan bentuk bulat lonjong seperti tabung. Pembuatan media SDB sendiri dapat dilakukan dalam tabung atau piring dan dibiarkan selama 24-48 jam pada suhu 37oC, setelah masa inkubasi terlihat jelas koloni Candida albicans, berpola kuning putih, menonjol keluar dari media, pada permukaan tampak halus dan licin dengan bau khas ragi.

Lihatlah jamur Candida albicans yang memiliki pH asam atau pH 5,6 sehingga media ini selektif terhadap jamur dan ragi. Kandidiasis rongga mulut atau oral thrush merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur Candida albicans berupa lesi berwarna merah atau putih pada mukosa rongga mulut. Candida albicans dianggap sebagai spesies yang paling patogen dan merupakan etiologi kandidiasis, yang meliputi patologi Candida albicans patogen yang tidak ada hubungannya dengan miselium dan blastospora.

Hiperglikemia kronis pada pasien dengan diabetes mellitus dikaitkan dengan kerusakan jangka panjang, kegagalan organ multipel, dan gangguan fungsi. Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika kadar glukosa darah meningkat karena tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin. Pada tahap awal ini, individu tersebut kemungkinan besar mengalami gangguan toleransi glukosa namun belum memenuhi kriteria diabetes melitus.

Hipoglikemia dan ketoasidosis merupakan komplikasi akut diabetes, sedangkan komplikasi diabetes kronis terjadi ketika diabetes melitus mempengaruhi fungsi mata, jantung, ginjal, kulit, saluran pencernaan, dan saraf. Hal ini merupakan komplikasi diabetes melitus yang terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan gula atau glukosa sebagai bahan bakar sehingga tubuh memproses lemak dan menghasilkan keton sebagai sumber energi. Hal ini dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah ke seluruh tubuh, termasuk jantung.Komplikasi diabetes melitus yang menyerang jantung dan pembuluh darah antara lain penyakit jantung, stroke, serangan jantung, dan penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis).

Upaya premodial Upaya premodial adalah upaya yang dilakukan dengan tujuan masyarakat umum atau dapat disebut sosialisasi sebab akibat, pengaruh dan anjuran perilaku dalam upaya pencegahan penyakit diabetes melitus. Disfungsi saliva telah dilaporkan sebagai komplikasi oral yang sering terjadi pada pasien DM yang menyebabkan berbagai komplikasi oral.Salah satu faktor predisposisi penyebab Candida albicans adalah Diabetes Mellitus (Gust A. N. Damayanti, 2014).

Gambar 2.1 (1) Setruktur dinding Candida albicans (2) Bentuk mikroskopik Candida  albicans (Mutiawati, 2016)
Gambar 2.1 (1) Setruktur dinding Candida albicans (2) Bentuk mikroskopik Candida albicans (Mutiawati, 2016)

METODE PENELITIAN

  • Jenis / Desain Penelitian
  • Waktu dan Tempat Penelitian
  • Populasi dan Sanpel
  • Persiapan Penelitian
    • Persiapan Alat
    • Persiapan Bahan
    • Cara Kerja
    • Pengamatan
    • Pengolahan Data

Berdasarkan hasil isolasi yang dilakukan terhadap 10 sampel saliva penderita diabetes melitus di RSUD M. Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, pengamatan makroskopik menunjukkan 6 sampel positif jamur Candida albicans dan 4 sampel negatif Candida albicans. Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, hasil identifikasi jamur Candida albicans pada saliva penderita diabetes melitus adalah 60% sampel positif dan 40% sampel.

Hasil pemaparan pada Tabel 4.5 berdasarkan jenis kelamin penderita Diabetes Mellitus yaitu persentase tertinggi pada wanita penderita Diabetes Mellitus. Gula dalam air liur terakumulasi pada selaput lendir sehingga jamur dapat tumbuh, akibatnya jamur Candida albicans akan ditemukan dalam air liur penderita diabetes melitus. Pemeriksaan dengan pengecatan gram digunakan untuk melihat jamur Candida albicans berdasarkan morfologinya, tetapi tidak dapat mengidentifikasi spesiesnya.

Sedangkan pemeriksaan germ tube bertujuan untuk membedakan jamur Candida albicans dan non-Candida albicans berdasarkan pembentukan kecambah pada media yang mengandung protein. Faktor penyebab Candida albicas tumbuh pada air liur penderita Diabetes Mellitus adalah kondisi pH yang rendah pada air liur. 27 Berdasarkan persentase jenis kelamin penderita diabetes melitus pada tabel 4.5, ternyata persentase tertinggi adalah pada wanita yang menderita diabetes yaitu 50% (5 sampel positif jamur Candida albicans).

Selanjutnya hasil pertumbuhan jamur Candida albicans berdasarkan riwayat keluarga diabetes melitus, 1 sampel (10%) positif dengan riwayat keluarga diabetes melitus, dan 5 sampel (50%) positif tanpa riwayat keluarga diabetes. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 10 sampel air liur penderita diabetes melitus, disimpulkan bahwa jamur Candida albicans terdapat pada penderita diabetes melitus. Natsir dengan 10 sampel air liur penderita diabetes melitus yang dilakukan pada bulan Maret-Agustus 2021 dapat diringkas sebagai berikut.

Karakteristik jamur Candida albicans pada media SDA berbentuk bulat, berserabut dan berbentuk tidak beraturan, dengan warna koloni yang ditemukan putih susu, putih dan putih kecoklatan. Identifikasi jamur Candida albicans pada penderita stomatitis dengan metode swab mukosa mulut pada Siswa SMK analis Bhakti Wiyata Kediri. Media alami pertumbuhan jamur Candida Albicans penyebab kandidiasis dari tepung biji Kluwih (Atyocarpus Communis.

HASIL PENELITIAN

Hasil Penelitian

Secara mikroskopis dengan pewarnaan gram diperoleh 6 gram positif dan 4 sampel negatif Candida albicans, dengan tabung germinasi diperoleh 6 sampel Candida albicans positif dan 4 negatif Candida albicans. Persentase hasil pada Tabel 4.6 berdasarkan riwayat keluarga Diabetes Mellitus, persentase tertinggi pada penderita Diabetes Mellitus yang tidak memiliki riwayat keluarga Diabetes Mellitus yaitu 50% dan persentase terendah pada penderita Diabetes Mellitus yang memiliki riwayat keluarga Diabetes Mellitus yaitu 10.

Tabel 4.4 Persentase hasil isolasi Jamur Candida albicans pada saliva penderita  Diabetes Melitus
Tabel 4.4 Persentase hasil isolasi Jamur Candida albicans pada saliva penderita Diabetes Melitus

Pembahasan

26 Media kultur yang digunakan untuk kultur jamur Candida albicans adalah Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dengan penambahan antibiotik pada media dimaksudkan untuk menekan bakteri yang tumbuh bersama jamur pada bahan klinik. Media SDA berfungsi untuk membedakan Candida albicans dengan jenis jamur lainnya dan dapat mendeteksi jamur yang mengkontaminasi produk farmasi. Spesimen yang tumbuh berbentuk bulat, seperti benang dan tidak beraturan, dengan warna koloni yang ditemukan putih susu, putih dan putih kecoklatan.

Hasil pengamatan mikroskopis pewarnaan gram dan tabung kuman ditunjukkan pada Tabel 4.3, yaitu sampel positif sebanyak 6 gram dan sampel negatif sebanyak 4 gram. Pada penelitian ini persentase wanita lebih tinggi, hal ini dikarenakan wanita lebih rentan terkena diabetes melitus yang merupakan faktor predisposisi kandidiasis rongga mulut. Dari hasil pemeriksaan berdasarkan identifikasi tabung kecambah, ditemukan sel ragi yang bertunas atau berbentuk lonjong seperti tabung memanjang.

Penderita diabetes melitus diharapkan selalu menjaga kebersihan dan kesehatan serta rutin memantau kadar gula darah sebulan sekali sesuai anjuran dokter yang merawat. Widiartini, “Hubungan perilaku higiene dan higiene dengan tingkat kandidiasis dari hasil urinalisis ibu penderita diabetes melitus di Puskesmas Narmada Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat,” Media Bina Ilm., vol. Hegde, "Glukosa saliva sebagai alat diagnostik pada diabetes melitus tipe II: studi kasus-kontrol", Niger.

Saya mohon kesediaan Anda untuk memberikan air liur Anda sebagai sampel untuk penelitian saya yang berjudul Identifikasi Jamur Candida Albicans pada Air Liur Pasien Diabetes Mellitus Tujuan saya di sini adalah untuk melihat apakah jamur candida albicans tumbuh dalam air liur penderita diabetes. Sebelum itu, saya juga meminta Anda di sini untuk mengisi kuesioner ini dengan lengkap dan benar.

PENETUP

Kesimpulan

Saran

Damayanti, “Pola Sanitary Hygiene Wanita Penderita Diabetes Mellitus pada Kandidat Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Lombok Barat” no.

Gambar

Gambar 2.2 Koloni Jamur Candida albicans pada Media SDA (Putri, 2013).
Gambar 2.1 (1) Setruktur dinding Candida albicans (2) Bentuk mikroskopik Candida  albicans (Mutiawati, 2016)
Gambar 2.3 Morfologi Mikroskopis jamur Candida albicans (Soedarto, 2015)  Pemeriksaan langsung dengan pewarnaan Gram sedikit membutuhkan waktu
Gambar 2.4 Morfologi Candida albicans pewarnaan Gram
+5

Referensi

Dokumen terkait

Based on the fact above, the researech investigated the students’ problem in risk-taking in speaking classroom in to a research entitled" Risk-Taking in EFL Speaking Class: A