• Tidak ada hasil yang ditemukan

lembaran daerah kabupaten kulon progo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "lembaran daerah kabupaten kulon progo"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

Pejabat Tata Usaha Pengguna Barang adalah pejabat yang melaksanakan fungsi penatausahaan BMD bagi Pengguna Barang. Pengelola Barang Milik Pengguna merupakan fungsi fungsional umum yang diserahi tugas menerima, menyimpan, mengeluarkan, dan mengelola BMD kepada Pengguna Barang. Asisten Pengelola Pengguna Properti adalah pengelola properti yang membantu persiapan administrasi dan teknis penyelenggaraan BMD bagi Pengguna Properti.

Pengelola Barang Penolong adalah orang yang diserahi tugas menerima, menyimpan, mengeluarkan, mengelola, dan mempertanggungjawabkan BMD kepada pejabat yang berwenang dari pemakai barang. Asisten Asisten manajer adalah administrator real estat yang membantu pengguna resmi real estat dalam persiapan administratif dan teknis pengelolaan BMD. Daftar elemen pengguna adalah daftar yang berisi data BMD yang digunakan oleh setiap pengguna elemen.

Surat Permintaan Barang yang selanjutnya disingkat SPB adalah surat yang ditujukan kepada pengelola barang/pengguna barang/kuasa pengguna barang untuk pengeluaran barang. Surat Perintah Pendistribusian Barang yang selanjutnya disingkat SPPB adalah surat yang digunakan untuk memerintahkan pengeluaran/pendistribusian barang oleh pengelola barang/pengguna barang/wakil resmi pengguna barang.

Asas Pengelolaan BMD yaitu

1) BMD meliputi

Pengguna barang dan/atau wakil pengguna barang mengusulkan RKBMD untuk pengadaan BMD berdasarkan standar dan standar kebutuhan barang. RKBMD yang ditetapkan oleh Pengelola Barang digunakan oleh Pengguna Barang sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Daerah.

PENGADAAN

1) Penggunaan BMD meliputi

PEMANFAATAN

Bentuk pemanfaatan BMD berupa

Sewa

Dalam hal BMD selain tanah dan/atau bangunan yang disewakan hilang dalam masa sewa, maka penyewa wajib memberikan ganti rugi yang setimpal. Penyewa dikenakan sanksi administratif berupa surat peringatan apabila: penyewa belum menyerahkan BMD yang disewakan pada akhir masa sewa; Perbaikan BMD belum selesai atau diperkirakan tidak akan selesai sebelum masa sewa berakhir; dan/atau c. Pasal 43 tidak dapat diselesaikan paling lambat sampai berakhirnya masa sewa.

Pinjam Pakai

KSP BMD dengan pihak lain dilaksanakan dalam: mengoptimalkan kegunaan dan hasil BMD; dan/atau. peningkatan pendapatan dan pendapatan daerah. BMD selain tanah dan/atau bangunan milik pengelola barang; atau d. BMD selain tanah dan/atau bangunan. yaitu dengan pengguna komoditas tersebut. Prasarana transportasi meliputi pelabuhan laut, sungai atau danau, bandar udara, jaringan kereta api dan stasiun kereta api; prasarana jalan meliputi jalan tol dan jembatan tol; prasarana sumber daya air meliputi saluran pembawa air baku dan waduk/bendungan; Prasarana air minum meliputi bangunan pengambilan air baku, jaringan transmisi, jaringan distribusi, dan fasilitas pengolahan air minum; Infrastruktur air limbah mencakup fasilitas pengolahan air limbah, jaringan pengumpulan dan saluran utama, dan fasilitas limbah termasuk pengangkut dan tempat pembuangan; infrastruktur telekomunikasi meliputi jaringan telekomunikasi; infrastruktur ketenagalistrikan meliputi pembangkitan, transmisi atau distribusi tenaga listrik; atau. infrastruktur minyak dan gas bumi meliputi pengolahan, penyimpanan, transportasi, transmisi dan distribusi minyak dan gas bumi.

Pengguna barang memerlukan bangunan dan tempat penyelenggaraan Pemerintahan Daerah untuk keperluan pelayanan umum dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya; dan B. tidak tersedia atau tidak cukup tersedia. dana dalam APBD untuk pengamanan bangunan dan fasilitas tersebut.

Objek BGS/BSG meliputi

Hasil BGS digunakan secara langsung untuk melaksanakan tugas dan fungsi pemerintahan daerah; dan/atau 3. 4) Dalam jangka waktu penyelenggaraan, hasil BGS/BSG digunakan secara langsung untuk melaksanakan tugas dan fungsi pemerintah daerah paling sedikit 10% (sepuluh persen).

KSPI

Perusahaan Milik Daerah; dan/atau d. 1) PJPK KSPI na BMD adalah pihak yang bernama dan/atau bertanda PJPK dalam rangka kerjasama pemerintah daerah dengan badan usaha.

1) Objek KSPI meliputi

Mitra KSPI dikenakan sanksi administratif berupa surat peringatan apabila terjadi:. belum melakukan perbaikan BMD yang tidak dirawat dengan baik sesuai ketentuan Perjanjian, paling lambat pada akhir masa KSPI BMD tersebut; belum mengganti BMD yang hilang dan menjadi subjek KSPI selama masa pelaksanaan KSPI karena kesalahan atau kelalaian mitra KSPI, paling lambat pada akhir masa KSPI; atau. belum menyampaikan BMD yang menjadi subjek KSPI dan/atau hasil penerapannya pada akhir KSPI.

PENILAIAN

Objek Penjualan

Pengguna barang melalui pengelola barang mengajukan usulan penjualan BMD selain tanah dan/atau bangunan kepada Bupati dengan disertai pertimbangan aspek teknis, finansial, dan hukum; Pengguna barang melalui pengelola barang mengajukan usulan penukaran BMD berupa tanah dan/atau bangunan kepada Bupati, disertai pertimbangan dan data yang lengkap; Bupati meneliti dan mengkaji pertimbangan mengenai perlunya penukaran BMD berupa tanah dan/atau bangunan dari segi teknis, ekonomi, dan hukum; apabila memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, bupati dapat menyetujui dan menetapkan BMD berupa tanah dan/atau bangunan yang akan dipertukarkan; proses persetujuan penukaran BMD berupa tanah dan/atau bangunan dilakukan berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84 dan Pasal 85;

Pengguna Real Estate wajib mengajukan usulan penukaran BMD selain tanah dan/atau bangunan kepada Pengelola Real Estate dengan disertai pertimbangan, kelengkapan data dan hasil penilaian oleh tim internal Real Estate. lembaga pengguna; Pengelola Properti menyelidiki dan menguji pertimbangan tersebut dari aspek teknis, ekonomi, dan hukum; apabila memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, Pengelola dapat, sesuai batas kewenangannya, menyetujui usulan penukaran BMD selain tanah dan/atau bangunan; proses persetujuan penukaran BMD selain tanah dan/atau bangunan dilakukan berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86; Pengguna Real Estate mengajukan usulan subsidi BMD berupa tanah dan/atau bangunan kepada Bupati melalui Pengelola Real Estate, disertai pertimbangan dan data yang lengkap;

Bupati mengkaji dan mengkaji usulan hibah BMD berdasarkan pertimbangan dan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 112; Apabila memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, Bupati dapat menyetujui dan/atau menetapkan BMD berupa tanah dan/atau bangunan yang akan dihibahkan; proses persetujuan hibah dilakukan berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84 dan Pasal 85; Pengguna Barang mengajukan usulan penyediaan BMD selain tanah dan/atau bangunan kepada Pengelola Barang dengan disertai pertimbangan, data lengkap, dan hasil kajian tim internal instansi Pengguna Barang; Pengelola Barang mengkaji dan mengkaji usulan hibah BMD berdasarkan pertimbangan dan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111 dan Pasal 112; apabila memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, Pengelola Barang dapat menyetujui usulan pemberian BMD kecuali tanah dan/atau bangunan dalam batas kewenangannya;

BMD selain tanah dan/atau bangunan yang dimasukkan sebagai Modal Daerah sejak awal perolehan; BMD selain tanah dan/atau bangunan lebih optimal untuk dimasukkan dibandingkan Modal Pemerintah Daerah. Pengguna barang melalui pengelola barang mengajukan usulan penyertaan modal Pemerintah Daerah pada BMD berupa tanah dan/atau bangunan kepada Bupati disertai pertimbangan dan data yang lengkap;

Bupati meneliti dan mengkaji usulan penyertaan modal pemerintah daerah yang diajukan oleh pengguna real estat berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117; apabila memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, bupati dapat menyetujui dan/atau menetapkan BMD berupa tanah dan/atau bangunan yang akan dijadikan modal pemerintah daerah; proses persetujuan penyertaan modal pemerintah daerah dilakukan berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84, Pasal 85, dan Pasal 86; Pengguna Barang mengajukan usulan penyertaan modal pemerintah daerah selain tanah dan/atau bangunan kepada Pengelola Barang disertai pertimbangan, kelengkapan data, dan hasil penelaahan oleh tim internal Badan Pengguna Barang; Pengelola Barang meneliti dan mengkaji usulan penyertaan modal pemerintah daerah yang diajukan oleh pengguna barang berdasarkan pertimbangan dan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117; apabila memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, pengelola barang dapat menyetujui usulan penyertaan modal negara, kecuali tanah dan/atau bangunan, yang diserahkan oleh pemakai barang dalam batas kewenangannya;

PENGHAPUSAN

Pengelola barang menyusun rancangan peraturan daerah tentang penyertaan modal pemerintah daerah dengan melibatkan instansi terkait; Pengguna barang akan menyerahkan barangnya kepada Perusahaan Daerah yang memilikinya, sebagaimana tercantum dalam berita acara serah terima barang setelah ditetapkannya Peraturan Daerah Provinsi tentang Penyertaan Modal.

PENATAUSAHAAN

PASAL DEMI PASAL Pasal 1

Asas fungsional adalah pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah di bidang pengelolaan barang milik daerah, yang dilaksanakan oleh kewenangan pengguna barang, pengguna barang, pengelola barang, dan pimpinan daerah sesuai fungsi, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing. Asas kepastian hukum adalah pengelolaan barang milik daerah harus dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Prinsip transparansi adalah pengelolaan barang milik daerah harus transparan mengenai hak masyarakat untuk mendapatkan informasi yang akurat.

Asas efisiensi, yaitu pengelolaan barang milik daerah diarahkan sedemikian rupa agar barang milik daerah dimanfaatkan sesuai dengan standar kebutuhan yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pemerintahan secara optimal. Asas kepastian nilai yaitu pengelolaan barang milik daerah harus didukung oleh ketepatan jumlah dan nilai barang guna mengoptimalkan penggunaan dan pemindahtanganan barang milik daerah serta penyusunan neraca Pemerintah Daerah. . Yang dimaksud dengan “selain tanah dan bangunan” adalah barang milik daerah berupa peralatan dan mesin, harta tetap lainnya, jalan irigasi atau barang dalam penyelesaian.

Referensi

Dokumen terkait

Thalictrum coreanum, Jeffersonia dubia, Berchemia berchemiaefolia, Iris odaesanensis, Eleutherococcus senticosus, Iris koreana, Abeliophyllum distichum Hallasan 43 LEVEL I 10 -

3 Barang Milik Daerah berupa tanah yang status penggunaannya ada pada Pengguna Barang, dan telah direncanakan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi Pengguna Barang yang bersangkutan,