Prinsip Umum Perencanaan dan Penganggaran BMD 25 Gambar 1.5 Prinsip Umum RKBMD Pemeliharaan BMD 27 Gambar 3.1 Lingkup Perencanaan Kebutuhan BMD 28 Gambar 3.2 Tata Cara Pengelolaan BMD Secara Bertahap. Proses Administrasi Tender Mitra Eksploitasi 75 Gambar 6.4 Proses Pelaksanaan Tender Mitra Eksploitasi 77 Gambar 6.5 Proses Tender Ulang Mitra Eksploitasi 78.
READING
COPY
PARADIGMA BARU BMD
Pengertian BMD
Beberapa peraturan teknis dalam pelaksanaan pengelolaan BMD masih mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 19 Tahun 2016. Sehubungan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 19 Tahun 2016, siklus pengelolaan BMD dapat dilihat pada gambar berikut.
Konsep Pengelolaan BMD
Pengelolaan BMD memerlukan perhatian khusus karena nilai BMD meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun. Pergeseran paradigma mengenai pengelolaan BMD dari pengelolaan BMD sebelumnya menjadi pengelolaan BMD secara tidak langsung juga akan mengubah sistem pengelolaan BMD yang ada.
Regulasi Kebijakan Pengelolaan BMD
Pengawasan dan penertiban gedung pemerintahan harus diatur secara khusus sebagai bagian dari pengelolaan BMD. Dengan munculnya aktivitas penghancuran, aktivitas eliminasi otomatis menjadi akhir (titik akhir) dari siklus kontrol BMD.READING.
TUGAS DAN WEWENANG PENGELOLA BMD
Pengertian Pengelola BMD
Salah satu hal lain yang terpenting dalam pengelolaan BMD adalah adanya lembaga berkualitas yang mampu mengelola BMD secara benar dan sesuai dengan regulasi yang ada. Peran lembaga ini sangat berpengaruh terhadap baik buruknya tata kelola BMD, karena sebaik apapun sistem yang ada, tata kelola BMD tidak akan berjalan dengan baik jika tidak didukung dengan kualitas kelembagaan yang baik.
Kelembagaan Pengelola BMD
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2016 mengatur bahwa pengguna barang wajib menyerahkan BMD yang tidak digunakan untuk menjalankan tugas dan fungsi pengguna barang (idle) kepada pengelola barang. Demikian pula, surat kuasa bagi pengguna barang BMD juga tidak terdapat dalam Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014, namun ungkapan itu ada dalam Permendagri No. 19 Tahun 2016.
Tugas dan Wewenang Pengelola BMD
Penyiapan dokumen penyerahan BMD berupa tanah atau bangunan yang tidak digunakan untuk keperluan pelaksanaan tugas dan fungsi pengguna barang dan tidak digunakan oleh orang lain. Penyiapan dokumen penyerahan BMD berupa tanah atau bangunan yang tidak digunakan untuk keperluan pelaksanaan tugas dan fungsi badan pemakai barang dan tidak digunakan oleh orang lain.
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BMD
Prinsip Umum Perencanaan Kebutuhan dan Penganggaran BMD
Pelaksanaan perencanaan dan penganggaran kebutuhan harus dikoordinasikan dengan baik dengan memperhatikan standarisasi yang ditetapkan sesuai dengan keadaan masing-masing daerah. Pelaksanaan perencanaan dan penganggaran kebutuhan harus dikoordinasikan dengan baik dengan memperhatikan standarisasi yang ditetapkan sesuai dengan keadaan masing-masing daerah.
Prinsip Umum
Lingkup Perencanaan Kebutuhan BMD
Pelaksanaan perencanaan kebutuhan dan penyusunan anggaran harus terkoordinasi dengan baik dengan memperhatikan standarisasi yang telah ditetapkan sesuai dengan kondisi masing-masing daerah. Perencanaan kebutuhan BMD disusun oleh masing-masing unit sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD (RKA-SKPD), dengan mempertimbangkan standarisasi ruang kerja dan infrastruktur pemerintah daerah dan standarisasi harga yang ditetapkan oleh kepala daerah.
Tata Cara Perencanaan Kebutuhan dan Penganggaran BMD
Hasil penelaahan pengguna produk atas usulan RKBMD pemeliharaan yang diajukan atas otorisasi pengguna produk ditandatangani oleh pengguna produk. Pemeliharaan RKBMD disampaikan oleh pengguna komoditi kepada pengelola komoditi paling lambat minggu ketiga bulan Juni.
PENGADAAN BMD
- Pengertian dan Prinsip Pengadaan BMD
- Organisasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
- Pelaksanaan Pengadaan BMD
- Tata Cara Pelaksanaan Pengadaan BMD
- Pengadaan Tanah
- Pertimbangan dalam Pengadaan BMD
Transparan, artinya semua ketentuan dan informasi terkait pengadaan barang/jasa harus terbuka bagi peserta yang menyediakan barang/jasa. Pembelian langsung adalah pembelian barang/jasa secara langsung dari pemasok barang/jasa, tanpa melalui lelang/seleksi/penunjukan langsung.
PENGGUNAAN BMD
- Pengertian Penggunaan BMD
- Penetapan Status Penggunaan BMD oleh Kepala Daerah
- Penetapan Status Penggunaan BMD oleh Pengelola Barang
- Pengalihan Status Penggunaan BMD
- Penggunaan Sementara BMD
- Penetapan Status Penggunaan BMD untuk Dioperasikan oleh Pihak Lain
BMD yang status penggunaannya ditetapkan kepada pengguna barangan boleh digunakan untuk dikendalikan oleh pihak lain. Penggunaan BMD yang dikendalikan oleh pihak lain ditentukan dalam perjanjian antara pengguna barang dengan pimpinan pihak lain. Permohonan penggunaan BMD yang dikendalikan oleh pihak lain dikemukakan secara bertulis oleh pengguna barangan berkenaan kepada pembesar daerah.
PEMANfAATAN BMD
Pengertian Pemanfaatan BMD
Pemanfaatan BMD secara optimal akan meningkatkan kesempatan kerja dan menciptakan sumber pendapatan masyarakat. Pendapatan daerah dari pemanfaatan BMD merupakan pendapatan daerah yang harus disetor penuh ke rekening kas umum daerah. Penerimaan daerah dari pemanfaatan BMD dalam rangka penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BLUD merupakan penerimaan daerah yang seluruhnya masuk ke dalam rekening kas BLUD.
Mitra Pemanfaatan
Biaya pemeliharaan dan pengamanan BMD serta biaya pelaksanaan yang menjadi objek pemanfaatan ditanggung oleh mitra pemanfaatan.
Pemilihan dan Penetapan Mitra Pemanfaatan BMD
Unsur pengelola barang dan dapat mengikutsertakan unsur dari SKPD/satuan kerja lain yang berkompeten, untuk pemilihan mitra pengusahaan PSK barang milik daerah di pengelola barang. Unsur dari pengguna barang dan dapat mengikutsertakan unsur dari SKPD/satuan kerja lain yang berkompeten, untuk pemilihan mitra pendayagunaan PSK barang milik daerah bagi pengguna barang. Unsur dari pengelola barang dan dapat mengikutsertakan unsur dari SKPD/unit kerja lain yang berkompeten, untuk pemilihan mitra BGS/BSG.
MENETAPKAN RUP
MENETAPKAN JADWAL MELAKSANAKAN TENDER
Prinsip Pemanfaatan BMD
Pada prinsipnya pemanfaatan BMD tetap dipertahankan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi instansi/instansi pemerintah. Masih digunakan dan dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi oleh unit kerja/instansi terkait. Sebagian masih diperlukan/digunakan untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi oleh unit kerja/instansi masing-masing.
Sewa
Jangka waktu sewa BMD dapat diperpanjang dengan persetujuan pengelola barang untuk BMD daerah di bidang pengelolaan barang dan persetujuan pengelola barang untuk BMD di tangan pengguna barang. Dalam melakukan penelitian terhadap barang yang akan disewakan, pengelola barang dapat meminta keterangan dari pengguna barang yang menyerahkan BMD berupa tanah atau bangunan yang diusulkan untuk disewakan. Jika yang diusulkan untuk disewakan adalah BMD dalam bentuk selain tanah atau bangunan, pengelola properti melakukan penelitian terhadap jumlah sewa yang diajukan oleh pengguna aset.
Pinjam Pakai
Jika pinjaman harus diperpanjang, maka peminjam harus mengajukan permohonan perpanjangan jangka waktu pinjaman kepada pengelola barang. Jika pinjaman diperpanjang, peminjam mengajukan permintaan perpanjangan jangka waktu pinjaman kepada pengguna objek. Pengguna barang mengajukan permohonan persetujuan perpanjangan pinjaman kepada kepala daerah melalui pengelola barang.
Kerja Sama Pemanfaatan (KSP)
Perpanjangan jangka waktu KSP berlaku pada saat penandatanganan perjanjian KSP antara pengelola wilayah dengan mitra KSP. Permohonan perpanjangan jangka waktu KSP untuk BMD milik pengguna barang diteruskan oleh mitra KSP kepada pengguna barang. Perpanjangan jangka waktu KSP berlaku pada saat ditandatanganinya perjanjian KSP antara penanggung jawab barang dengan rekanan KSP.
Bangun Guna Serah (BGS) dan Bangun Serah Guna (BSG)
Penghitungan hasil BGS/BSG yang digunakan langsung untuk tugas dan fungsi publik dilakukan oleh tim BGS/BSG. Besarnya iuran tahunan dan hasil BGS/BSG yang digunakan langsung untuk tugas dan fungsi pemerintahan ditetapkan oleh pengelola daerah. BSG mengusulkan jumlah kontribusi tahunan dan mengusulkan persentase hasil BGS/BSG untuk digunakan langsung untuk tugas dan fungsi publik.
Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur
KSPI bagi BMD yang berada dalam pengelolaan barang dapat dilakukan atas permintaan pengelola barang yang disampaikan secara tertulis kepada pengelola daerah. Mitra KSPI kepada BMD wajib mengamankan dan memelihara BMD yang menjadi subyek KSPI dan barang-barang yang diproduksi oleh KSPI kepada BMD berdasarkan perjanjian. Pemutusan sepihak oleh pengelola daerah dapat dilakukan dalam hal mitra KSPI untuk BMD tidak membayar penyaluran.
PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN BMD
Pengamanan BMD
- BAST
- BAST
Hak menghuni rumah negara berlaku sebagaimana diatur dalam Izin Menghuni (OIP), kecuali dinyatakan lain dalam keputusan pencabutan Izin Menghuni (OIP). Pencabutan SIP rumah negara kelas II dan III dilakukan oleh pengguna barang yang mengelola rumah negara yang bersangkutan dengan persetujuan pengelola barang. Pengamanan administrasi BMD yang berbentuk rumah negara dilakukan dengan cara mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan menatausahakan dokumen secara tertib dan teratur, antara lain sebagai berikut.
Pemeliharaan BMD
Rencana tahunan pemeliharaan barang disampaikan kepada pengelola melalui asisten pengelola untuk digunakan sebagai pedoman dalam tahun anggaran yang bersangkutan. Pemakai barang atau pejabat yang ditunjuk meneliti laporan dan menyusun daftar hasil pemeliharaan barang yang dilakukan dalam 1 (satu) tahun anggaran. Daftar hasil pemeliharaan barang yang disiapkan oleh pengguna barang atau pejabat yang ditunjuk sangat penting untuk menilai efektifitas pemeliharaan BMD.
PENILAIAN BMD
Konsep Penilaian BMD 1. Pengertian Penilaian
Penilaian BMD berupa tanah dan bangunan sehubungan dengan eksploitasi atau pengalihan dilakukan atas permintaan pengelola barang. Penilaian BMD selain tanah atau bangunan sehubungan dengan eksploitasi atau pengalihan dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh kepala daerah dan dapat melibatkan penilai yang ditunjuk oleh kepala daerah. Penilaian BMD selain tanah atau bangunan sehubungan dengan eksploitasi atau pengalihan dilakukan oleh tim yang ditunjuk oleh kepala daerah dan dapat melibatkan penilai yang ditunjuk oleh kepala daerah.
Proses Penilaian BMD
Jika digunakan pendekatan data pasar, survei lapangan mengkaji kondisi fisik dan lingkungan objek penilaian dan objek pembanding. Survei lapangan dilakukan dengan mencocokkan keakuratan data awal dengan kondisi objek penilaian dan pengumpulan data. atau informasi lain yang berkaitan dengan objek penilaian atau objek pembanding. Untuk penilaian selain tanah atau bangunan, data atau informasi lain meliputi spesifikasi teknis objek penilaian dan keadaan umum objek penilaian yang informasinya berasal dari pemohon atau pengguna objek penilaian. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam analisis data objek penilaian selain tanah atau bangunan antara lain jenis, faktur pembelian, merek, nomor seri, pabrikan, kapasitas, tahun pembuatan, harga perolehan dan kondisi umum objek penilaian.
Metode Penilaian
Penilai atau tim penilai memilih salah satu dari tiga pendekatan yang sesuai dengan objek penilaian yang akan dinilai. Hitung biaya pembuatan yang baru atau biaya penggantian objek penilaian baru {New Reproduction/Replacement Cost (NRC)}. Persyaratan utama untuk menggunakan metode ini adalah adanya data yang andal (dapat diprediksi secara akurat) tentang harga perolehan objek penilaian dan tingkat koefisien harga.
Ketentuan Khusus Penilaian BMD
SAP Issue 07 Paragraf 58 menyebutkan bahwa revaluasi atau penilaian kembali aset tetap pada umumnya tidak diperbolehkan karena SAP menganut penilaian aset berdasarkan harga perolehan atau harga tukar. Jika terjadi perubahan harga yang signifikan, pemerintah dapat menilai kembali aset tetapnya sehingga nilai aset tetap pemerintah saat ini mencerminkan nilai wajar saat ini. Sebagai dasar harga dasar baru produk atau jasa pemerintah seperti biaya KTP, pembuangan limbah, biaya sekolah ditanggung oleh pemerintah daerah akibat perubahan biaya penyusutan aset tetap setelah dilakukan revaluasi.
PEMINDAHTANGANAN BMD
Pengertian Pemindahtanganan BMD
Pertukaran, yaitu perpindahan kepemilikan BMD antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, antar pemerintah daerah, atau antara pemerintah daerah dengan pihak lain, dengan penerimaan imbalan pokok berupa barang, sekurang-kurangnya sama nilainya. Sumbangan adalah perpindahan kepemilikan barang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, antar pemerintah daerah atau dari pemerintah daerah kepada pihak lain tanpa mendapat imbalan. Penyertaan modal pemerintah daerah adalah pengalihan kepemilikan BMD yang semula merupakan kekayaan yang tidak dipisahkan menjadi kekayaan tersendiri yang akan dipertanggungjawabkan sebagai modal daerah atau saham pada BUMN, BUMD atau badan hukum milik negara lainnya.
Alasan Pemindahtanganan BMD
Pengalihan BMD memerlukan persetujuan DPRD bagi BMD berupa tanah atau bangunan, serta tidak termasuk tanah atau bangunan yang nilainya lebih dari lima miliar rupiah). Untuk pemindahtanganan BMD selain tanah atau bangunan yang bernilai sampai dengan Rp5 miliar) dilakukan oleh Pengelola Barang setelah mendapat persetujuan dari Pengelola Wilayah. Untuk penyerahan BMD, tidak termasuk tanah atau bangunan, yang bernilai lebih dari lima miliar rupiah) dilakukan oleh pengelola barang setelah mendapat persetujuan DPRD (diusulkan oleh kepala daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri). ).
Bentuk Pemindahtanganan
BENTUK PEMINDAHTANGANAN
Mantan PNS yang dapat membeli kendaraan dinas perseorangan tanpa melalui lelang memenuhi persyaratan sebagai berikut. Pemakai barang menentukan harga jual kendaraan dinas perorangan yang diberikan kepada PNS/mantan PNS/. Berdasarkan ketentuan, pengelola barang menjual kendaraan pribadi dinas kepada PNS/mantan PNS.