• Tidak ada hasil yang ditemukan

BENTUK PEMINDAHTANGANAN

Dalam dokumen reading copy (Halaman 184-200)

23. Pembangkit, turbin, transmisi, dan distribusi tenaga listrik termasuk instalasi pendukungnya yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan.

24. Dikuasai negara berdasarkan keputusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap atau berdasarkan ketentuan, yang jika status kepemilikannya dipertahankan tidak layak secara ekonomis.

C. Bentuk Pemindahtanganan

Bentuk-bentuk pemindahtanganan BMD yang disebutkan dalam Permendagri No 19 tahun 2016 meliputi 4 cara, yaitu 1) penjualan;

2) tukar-menukar; 3) hibah; 4) penyertaan modal pemerintah daerah.

Berikut adalah penjelasan dari setiap cara di atas.

BMD yang tidak digunakan/dimanfaatkan adalah BMD yang tidak digunakan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD atau tidak dimanfaatkan oleh pihak lain.

Penjualan BMD dilakukan secara lelang, kecuali dalam hal tertentu. Lelang adalah penjualan BMD yang terbuka untuk umum dengan penawaran harga secara tertulis atau lisan yang semakin meningkat atau menurun untuk mencapai harga tertinggi dilaksanakan setelah dilakukan pengumuman lelang dan di hadapan pejabat lelang.

Pengecualian lelang BMD dalam hal tertentu meliputi hal berikut.

1) BMD yang bersifat khusus sesuai dengan peraturan adalah barang-barang yang diatur secara khusus sesuai dengan ketentuan, antara lain sebagai berikut.

a) Rumah negara golongan III yang dijual kepada penghuninya yang sah.

b) Kendaraan perorangan dinas yang dijual kepada:

(1) kepala daerah;

(2) wakil kepala daerah/wakil bupati/wakil wali kota;

(3) mantan kepala daerah/mantan bupati/mantan wali kota;

(4) mantan wakil kepala daerah/mantan wakil bupati/

mantan wakil wali kota;

(5) sekretaris daerah provinsi.

2) BMD lainnya, antara lain sebagai berikut.

a) Tanah atau bangunan yang akan digunakan untuk kepentingan umum.

b) Tanah kavling yang menurut perencanaan awal pengadaannya digunakan untuk pembangunan perumahan pegawai negeri sipil pemerintah daerah yang bersangkutan, yang tercantum dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DPA).

c) Selain tanah atau bangunan sebagai akibat dari keadaan kahar (force majeure).

d) Bangunan yang berdiri di atas tanah pihak lain yang dijual kepada pihak lain pemilik tanah tersebut.

e) Hasil bongkaran bangunan atau bangunan yang akan dibangun kembali.

READING

COPY

f) Selain tanah atau bangunan yang tidak memiliki bukti kepemilikan dengan nilai wajar paling tinggi Rp1.000.000 (satu juta rupiah) per unit.

Dalam rangka penjualan BMD, dilakukan penilaian untuk mendapatkan nilai wajar. Pengecualian BMD dalam penilaian untuk mendapatkan nilai wajar adalah bagi penjualan BMD berupa tanah yang diperlukan untuk pembangunan rumah susun sederhana, yang nilai jualnya ditetapkan oleh kepala daerah berdasarkan perhitungan yang ditetapkan sesuai ketentuan. Penilaian untuk mendapatkan nilai wajar dilakukan oleh penilaian BMD berupa tanah atau bangunan dalam rangka pemanfaatan atau pemindahtanganan dilakukan oleh penilai pemerintah atau penilai publik yang ditetapkan oleh kepala daerah. Penentuan nilai dalam rangka penjualan BMD secara lelang dilakukan dengan memperhitungkan faktor penyesuaian.

Nilai merupakan limit/batasan terendah yang disampaikan kepada kepala daerah, sebagai dasar penetapan nilai limit.

Nilai limit/batasan terendah adalah harga minimal barang yang akan dilelang. Nilai limit ditetapkan oleh kepala daerah selaku penjual.

BMD berupa tanah atau bangunan yang tidak laku dijual pada lelang pertama, dilakukan lelang ulang sebanyak 1 (satu) kali. Pada pelaksanaan lelang ulang dapat dilakukan penilaian ulang. Dalam hal setelah pelaksanaan lelang ulang, BMD tidak laku dijual, pengelola barang menindaklanjuti dengan penjualan tanpa lelang, tukar-menukar, hibah, penyertaan modal atau pemanfaatan. Pengelola barang dapat melakukan kegiatan atas BMD setelah mendapat persetujuan kepala daerah.

BMD berupa selain tanah atau bangunan yang tidak laku dijual pada lelang pertama dilakukan lelang ulang sebanyak 1 (satu) kali. Pelaksanaan lelang ulang dapat dilakukan penilaian ulang. Jika setelah pelaksanaan lelang ulang tidak laku dijual, pengelola barang menindaklanjuti dengan penjualan tanpa lelang, tukar-menukar, hibah, atau penyertaan modal. Pengelola barang dapat melakukan kegiatan atas BMD selain tanah atau bangunan setelah mendapat persetujuan kepala daerah untuk setiap kegiatan bersangkutan. Jika penjualan tanpa lelang,

READING

COPY

tukar-menukar, hibah, atau penyertaan modal, tidak dapat dilaksanakan, dapat dilakukan pemusnahan. Hasil penjualan BMD wajib disetorkan seluruhnya ke rekening kas umum daerah.

JIka BMD berada pada BLUD, pendapatan daerah dari penjualan BMD dalam rangka penyelenggaraan pelayanan umum sesuai dengan tugas dan fungsi BLUD merupakan penerimaan daerah yang disetorkan seluruhnya ke rekening kas BLUD serta pendapatan daerah dari penjualan BMD dalam rangka selain penyelenggaraan tugas dan fungsi BLUD merupakan penerimaan daerah yang disetorkan seluruhnya ke rekening kas umum daerah.

b. Objek Penjualan

Objek penjualan adalah BMD yang berada pada pengelola barang/

pengguna barang, meliputi tanah atau bangunan dan selain tanah atau bangunan. Penjualan BMD berupa tanah atau bangunan dilakukan dengan persyaratan yang memenuhi persyaratan teknis, memenuhi persyaratan ekonomis, yakni secara ekonomis lebih menguntungkan bagi daerah apabila BMD dijual karena biaya operasional dan pemeliharaan barang lebih besar daripada manfaat yang diperoleh dan memenuhi persyaratan yuridis, yakni BMD tidak terdapat permasalahan hukum. Persyaratan teknis penjualan BMD berupa tanah atau bangunan antara lain sebagai berikut.

1) Lokasi tanah atau bangunan sudah tidak sesuai dengan tata ruang wilayah.

2) Lokasi atau luas tanah atau bangunan tidak dapat digunakan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah.

3) Tanah kavling yang menurut awal perencanaan pengadaannya diperuntukkan bagi pembangunan perumahan pegawai negeri pemerintah daerah yang bersangkutan.

4) Bangunan berdiri di atas tanah milik pihak lain.

5) BMD yang menganggur (idle) tidak dapat dilakukan penetapan status penggunaan atau pemanfaatan.

Penjualan BMD selain tanah atau bangunan dilakukan dengan memenuhi persyaratan teknis, memenuhi persyaratan ekonomis, yakni secara ekonomis lebih menguntungkan bagi pemerintah daerah apabila BMD dijual karena biaya operasional dan

READING

COPY

pemeliharaan barang lebih besar daripada manfaat yang diperoleh dan memenuhi persyaratan yuridis, yakni BMD tidak terdapat permasalahan hukum.

Persyaratan teknis penjualan BMD selain tanah atau bangunan, antara lain sebagai berikut.

1) BMD secara fisik tidak dapat digunakan karena rusak dan tidak ekonomis apabila diperbaiki.

2) BMD secara teknis tidak dapat digunakan lagi akibat modernisasi.

3) BMD tidak dapat digunakan dan dimanfaatkan karena mengalami perubahan dalam spesifikasi akibat penggunaan, seperti terkikis, hangus, dan lain-lain sejenisnya.

4) BMD tidak dapat digunakan dan dimanfaatkan karena mengalami pengurangan dalam timbangan/ukuran disebabkan penggunaan atau susut dalam penyimpanan atau pengangkutan.

Penjualan BMD berupa tanah kavling yang menurut awal perencanaan pengadaannya diperuntukkan bagi pembangunan perumahan pegawai negeri pemerintah daerah yang bersangkutan dilakukan dengan persyaratan melalui pengajuan permohonan penjualan disertai dengan bukti perencanaan awal yang menyatakan bahwa tanah tersebut akan digunakan untuk pembangunan perumahan pegawai negeri pemerintah daerah yang bersangkutan dan penjualan dilaksanakan langsung kepada setiap pegawai negeri sipil pemerintah daerah yang bersangkutan yang ditetapkan oleh kepala daerah.

Penjualan BMD berupa kendaraan bermotor dinas operasional dapat dilaksanakan apabila telah memenuhi persyaratan, yakni berusia paling singkat 7 (tujuh) tahun (terhitung mulai tanggal, bulan, dan tahun perolehannya sesuai dokumen kepemilikan untuk perolehan dalam kondisi baru. kemudian terhitung mulai tanggal, bulan, dan tahun pembuatannya sesuai dokumen kepemilikan untuk perolehan tidak dalam kondisi baru).

Jika BMD berupa kendaraan bermotor rusak berat dengan sisa kondisi fisik setinggi-tingginya 30% (tiga puluh persen), penjualan kendaraan bermotor dapat dilakukan sebelum berusia 7 (tujuh) tahun. Penjualan kendaraan bermotor dilakukan sebelum berusia 7 (tujuh) tahun berdasarkan surat keterangan tertulis dari instansi yang berkompeten

READING

COPY

c. Tata Cara Penjualan BMD pada Pengelola Barang

Pelaksanaan penjualan BMD yang berada pada pengelola barang dilakukan berdasarkan inisiatif kepala daerah atau permohonan pihak lain. Penjualan BMD pada pengelola barang diawali dengan membuat perencanaan penjualan yang meliputi antara lain data BMD, pertimbangan penjualan, dan pertimbangan dari aspek teknis, ekonomis, dan yuridis oleh pengelola barang.

Pengelola barang menyampaikan usulan penjualan kepada kepala daerah disertai perencanaan penjualan. Kepala daerah melakukan penelitian atas usulan penjualan pada pengelola barang. Dalam melakukan penelitian, kepala daerah membentuk tim untuk melakukan penelitian yang meliputi hal-hal berikut.

1) Penelitian administratif dilakukan untuk meneliti status dan bukti kepemilikan, gambar situasi termasuk lokasi tanah, luas, nilai perolehan tanah, dan data identitas barang untuk data BMD berupa tanah; tahun perolehan, jenis konstruksi, luas, nilai perolehan bangunan, nilai buku dan data identitas barang untuk data BMD berupa bangunan; tahun perolehan, jumlah, nilai perolehan, nilai buku dan data identitas barang untuk data BMD berupa selain tanah atau bangunan.

2) Penelitian fisik dilakukan dengan cara mencocokkan fisik BMD yang akan dijual dengan data administratif. Hasil penelitian dituangkan oleh tim dalam berita acara penelitian untuk selanjutnya disampaikan kepada kepala daerah melalui pengelola barang. Berdasarkan berita acara penelitian, kepala daerah melalui pengelola barang menugaskan penilai untuk melakukan penilaian atas BMD yang akan dijual. Hasil penilaian dijadikan sebagai dasar penetapan nilai limit penjualan BMD.

Pengelola barang mengajukan permohonan persetujuan penjualan BMD kepada kepala daerah. Apabila penjualan BMD memerlukan persetujuan DPRD, kepala daerah terlebih dahulu mengajukan permohonan persetujuan penjualan kepada DPRD. Pengajuan permohonan persetujuan dilakukan terhadap tanah atau bangunan dan selain tanah atau bangunan. Apabila persetujuan kepala daerah atau persetujuan DPRD melebihi batas waktu hasil penilaian, sebelum dilakukan penjualan terlebih dahulu harus dilakukan penilaian ulang. Apabila hasil penilaian ulang lebih tinggi, atau sama, atau lebih rendah dengan hasil penilaian

READING

COPY

sebelumnya yang diajukan kepada DPRD, kepala daerah tidak perlu mengajukan permohonan baru persetujuan penjualan BMD kepada DPRD. Kepala daerah melaporkan hasil penilaian ulang kepada DPRD. Kepala daerah menetapkan BMD yang akan dijual berdasarkan hasil penelitian yang dituangkan dalam berita acara penelitian dan persetujuan keputusan penjualan paling sedikit memuat data BMD yang akan dijual, nilai perolehan atau nilai buku BMD dan nilai limit penjualan dari BMD.

Apabila keputusan penjualan oleh kepala daerah merupakan penjualan BMD yang dilakukan secara lelang, pengelola barang mengajukan permintaan penjualan BMD dengan cara lelang kepada kantor pelayanan kekayaan negara dan lelang. Apabila keputusan penjualan oleh kepala daerah merupakan penjualan BMD yang dilakukan tanpa lelang, pengelola barang melakukan penjualan BMD secara langsung kepada calon pembeli. Penjualan BMD dilakukan serah terima barang berdasarkan risalah lelang apabila penjualan BMD dilakukan secara lelang dan akta jual beli. Apabila penjualan BMD dilakukan tanpa lelang, serah terima barang dituangkan dalam BAST. Berdasarkan BAST, pengelola barang mengajukan usulan penghapusan BMD kepada kepala daerah.

d. Tata Cara Penjualan BMD pada Pengguna Barang

Penjualan BMD pada pengguna barang diawali dengan menyiapkan permohonan penjualan, antara lain data BMD, pertimbangan penjualan, dan pertimbangan dari aspek teknis, ekonomis, dan yuridis oleh pengguna barang. Pengguna barang melalui pengelola barang mengajukan usulan permohonan penjualan kepada kepala daerah. Tata cara penjualan BMD pada pengelola barang berlaku mutatis dan mutandis pada tata cara penjualan BMD pada pengguna barang. Serah terima barang penjualan BMD pada pengguna barang dituangkan dalam BAST. Berdasarkan BAST, pengguna barang mengajukan usulan penghapusan BMD kepada pengelola barang.

e. Tata Cara Penjualan Kendaraan Perorangan Dinas Kepada Pejabat Negara, Mantan Pejabat Negara, dan Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN)

Syarat kendaraan perorangan dinas yang dapat dijual tanpa melalui lelang kepada pejabat negara dan mantan pejabat negara adalah telah berusia paling singkat 4 (empat) tahun (terhitung mulai

READING

COPY

tanggal, bulan, tahun perolehannya, untuk perolehan dalam kondisi baru; dan terhitung mulai tanggal, bulan, tahun pembuatannya dan sudah tidak digunakan lagi untuk pelaksanaan tugas).

Syarat kendaraan perorangan dinas yang dapat dijual tanpa melalui lelang kepada pegawai ASN adalah telah berusia paling singkat 5 (lima) tahun (terhitung mulai tanggal, bulan, tahun perolehannya, untuk perolehan dalam kondisi baru atau terhitung mulai tanggal, bulan, tahun pembuatannya).

Kendaraan perorangan dinas dapat dijual tanpa melalui lelang kepada pejabat negara (kepala daerah/wakil kepala daerah /wakil bupati/

wakil wali kota), mantan pejabat negara (mantan kepala daerah/

mantan bupati/mantan wali kota, mantan wakil kepala daerah/

mantan wakil bupati/mantan wakil wali kota), atau pegawai ASN adalah jabatan pimpinan tinggi madya dan jabatan pimpinan tinggi madya adalah sekretaris daerah provinsi).

Syarat pejabat negara yang dapat membeli kendaraan perorangan dinas tanpa melalui lelang adalah telah memiliki masa kerja atau masa pengabdian selama 4 (empat) tahun atau lebih secara berturut- turut, terhitung mulai tanggal ditetapkan menjadi pejabat negara dan tidak sedang atau tidak pernah dituntut tindak pidana dengan ancaman hukuman pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun. Secara berturut-turut adalah secara berkelanjutan menjalani masa jabatan pada instansi yang sama atau pada instansi yang berbeda.

Pejabat negara mengajukan permohonan penjualan kendaraan perorangan dinas pada tahun terakhir periode jabatan pejabat negara. Tahun terakhir periode jabatan pejabat negara adalah tahun terakhir pada periode jabatan pejabat negara sesuai dengan ketentuan. Kendaraan perorangan dinas yang dijual tanpa melalui lelang paling banyak 1 (satu) unit kendaraan bagi 1 (satu) orang pejabat negara untuk tiap penjualan yang dilakukan.

Mantan pejabat negara yang dapat membeli kendaraan perorangan dinas tanpa melalui lelang memenuhi persyaratan sebagai berikut.

1) Telah memiliki masa kerja atau masa pengabdian selama 4 (empat) tahun atau lebih secara berturut- turut, terhitung mulai tanggal ditetapkan menjadi pejabat negara sampai dengan berakhirnya masa jabatan.

READING

COPY

2) Belum pernah membeli kendaraan perorangan dinas tanpa melalui lelang pada saat yang bersangkutan menjabat sebagai pejabat negara.

3) Tidak sedang atau tidak pernah dituntut tindak pidana dengan ancaman hukuman pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun.

4) Tidak diberhentikan dengan tidak hormat dari jabatannya.

5) Secara berturut-turut adalah secara berkelanjutan menjalani masa jabatan pada instansi yang sama atau pada instansi yang berbeda.

Kendaraan perorangan dinas yang dijual tanpa melalui lelang kepada mantan pejabat negara paling banyak 1 (satu) unit kendaraan bagi 1 (satu) orang mantan pejabat negara untuk tiap penjualan yang dilakukan. Mantan pejabat negara mengajukan permohonan penjualan kendaraan perorangan dinas paling lama 1 (satu) tahun sejak berakhirnya masa jabatan pejabat negara yang bersangkutan.

Pegawai ASN yang dapat membeli kendaraan perorangan dinas tanpa melalui lelang memenuhi persyaratan sebagai berikut.

1) Telah memiliki masa kerja atau masa pengabdian selama 15 (lima belas) tahun atau lebih secara berturut-turut, terhitung mulai tanggal ditetapkan sebagai pegawai negeri sipil.

2) Telah menduduki jabatan pimpinan tinggi madya paling singkat 5 (lima) tahun. Masa jabatan paling sedikit 5 (lima) tahun adalah masa jabatan baik dalam instansi yang sama atau pada instansi yang berbeda sebagai jabatan pimpinan tinggi madya.

3) Tidak sedang atau tidak pernah dituntut tindak pidana dengan ancaman hukuman pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun.

Pengguna barang menentukan harga jual kendaraan perorangan dinas yang dijual kepada pejabat negara/mantan pejabat negara/

pegawai ASN yang dilakukan tanpa melalui lelang dengan ketentuan kendaraan dengan umur 4 (empat) tahun sampai dengan 7 (tujuh) tahun harga jualnya adalah 40% (empat puluh persen) dari nilai wajar kendaraan; dan kendaraan dengan umur lebih dari 7 (tujuh) tahun harga jualnya adalah 20% (dua puluh persen) dari nilai wajar kendaraan.

Pembayaran atas penjualan BMD berupa kendaraan perorangan dinas tanpa lelang dilakukan dengan pembayaran sekaligus bagi pejabat negara/mantan pejabat negara; dan pembayaran

READING

COPY

secara angsuran paling lama 2 (dua) tahun bagi pegawai ASN.

Pembayaran dilakukan melalui penyetoran ke rekening kas umum daerah paling lama 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal berlakunya surat persetujuan penjualan untuk pembayaran sekaligus, dan sesuai mekanisme yang diatur dalam perjanjian antara pengguna barang dengan pegawai ASN untuk pembayaran angsuran.

Apabila pembayaran atas penjualan kendaraan perorangan dinas belum lunas dibayar, kendaraan tersebut masih berstatus sebagai BMD dan kendaraan tersebut tetap digunakan untuk keperluan dinas. Biaya perbaikan/pemeliharaan menjadi tanggung jawab pejabat negara/mantan pejabat negara atau pegawai ASN. kendaraan tersebut dilarang untuk dipindahtangankan, disewakan, dipinjamkan, atau dijaminkan kepada pihak lain.

Pejabat negara dan mantan pejabat yang tidak memenuhi syarat, dicabut haknya untuk membeli kendaraan perorangan dinas. Pegawai ASN yang tidak memenuhi dicabut haknya untuk membeli kendaraan perorangan dinas tersebut dan angsuran yang telah dibayarkan tidak dapat dikembalikan. Kendaraan perorangan dinas yang batal dibeli oleh pejabat negara/mantan pejabat negara dan oleh pegawai ASN digunakan kembali untuk pelaksanaan tugas.

Biaya yang telah dikeluarkan oleh pemerintah daerah untuk perbaikan kendaraan perorangan dinas yang akan dibeli dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sebelum adanya persetujuan penjualan menjadi tanggungan pejabat negara atau pegawai ASN yang membeli kendaraan perorangan dinas tersebut dan harus dibayar sebagai tambahan harga jual. Biaya yang telah dikeluarkan oleh pemerintah daerah untuk perbaikan adalah biaya selain pemeliharaan rutin atas kendaraan perorangan dinas.

Pejabat negara atau pegawai ASN yang pernah membeli kendaraan perorangan dinas dapat membeli lagi 1 (satu) unit kendaraan perorangan dinas tanpa melalui lelang setelah jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak pembelian yang pertama.

Pembelian kembali atas kendaraan perorangan dinas dapat dilakukan sepanjang pejabat negara tersebut masih aktif sebagai pejabat negara secara berkelanjutan.

READING

COPY

Penjualan kendaraan perorangan dinas yang dijual tanpa melalui lelang diawali dengan pengajuan permohonan penjualan oleh pejabat negara pada tahun terakhir periode jabatan pejabat negara, mantan pejabat negara, paling lama 1 (satu) tahun sejak berakhirnya masa jabatan pejabat negara yang bersangkutan dan pegawai ASN.

Pengajuan permohonan disampaikan oleh pejabat negara kepada pengguna barang (mantan pejabat negara kepada kepala daerah), dan pegawai ASN kepada pengguna barang.

Surat permohonan memuat antara lain data pribadi, berupa nama, jabatan, alamat dan tempat/tanggal lahir, dan alasan permohonan pembelian kendaraan perorangan dinas. Surat Permohonan dilampiri dokumen pendukung. Dokumen pendukung adalah sebagai berikut.

1) Bagi pejabat negara/mantan pejabat negara, antara lain sebagai berikut.

a) Fotokopi surat keputusan pengangkatan bagi pejabat negara atau surat keputusan pemberhentian bagi mantan pejabat negara.

b) Fotokopi kartu identitas.

c) Surat pernyataan yang menyatakan belum pernah membeli atau pernah membeli kendaraan perorangan dinas tanpa lelang setelah jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak pembelian pertama bagi pejabat negara.

d) Jika pejabat negara mengajukan pembelian kembali kendaraan perorangan dinas tanpa lelang, dilampirkan fotokopi surat keputusan pengangkatan menjadi pejabat negara secara berkelanjutan dengan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak pembelian pertama kendaraan perorangan dinas.

e) Surat pernyataan yang menyatakan belum pernah membeli kendaraan perorangan dinas tanpa melalui lelang pada saat yang bersangkutan menjadi pejabat negara bagi mantan pejabat negara.

f) Surat pernyataan yang menyatakan tidak sedang atau tidak pernah dituntut tindak pidana dengan ancaman hukuman pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun.

READING

COPY

2) Dokumen pendukung bagi pegawai ASN, antara lain sebagai berikut.

a) Fotokopi surat keputusan pengangkatan menjadi sekretaris daerah provinsi.

b) Fotokopi surat keputusan pengangkatan calon pegawai negeri sipil.

c) Fotokopi kartu identitas.

d) Surat pernyataan yang menyatakan belum pernah membeli atau pernah membeli kendaraan perorangan dinas tanpa lelang setelah jangka waktu 10 tahun sejak pembelian pertama.

e) Surat pernyataan yang menyatakan tidak sedang atau tidak pernah dituntut tindak pidana dengan ancaman hukuman pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun.

Berdasarkan surat permohonan, pengguna barang melakukan persiapan permohonan penjualan, antara lain data administrasi kendaraan perorangan dinas, dan penjelasan dan pertimbangan penjualan kendaraan perorangan dinas tanpa melalui lelang.

Jika persiapan permohonan penjualan telah selesai, pengguna barang melalui pengelola barang mengajukan usulan penjualan kepada kepala daerah selaku pemegang kekuasaan pengelolaan BMD disertai:

1) fotokopi Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB);

2) fotokopi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK);

3) surat permohonan dan dokumen pendukung;

4) rincian biaya yang telah dikeluarkan oleh pemerintah daerah untuk perbaikan kendaraan perorangan dinas yang akan dibeli dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sebelum adanya persetujuan penjualan;

5) surat pernyataan dari pengguna barang bahwa sudah ada kendaraan pengganti;

6) kepala daerah melakukan penelitian atas usulan permohonan penjualan.

Dalam melakukan penelitian, kepala daerah membentuk tim untuk melakukan penelitian kelayakan alasan dan pertimbangan permohonan penjualan BMD. Contohnya melakukan penelitian fisik dengan cara mencocokkan

READING

COPY

fisik kendaraan perorangan dinas yang akan dijual dengan data administratif. Hasil penelitian dituangkan dalam berita acara hasil penelitian untuk selanjutnya disampaikan kepada kepala daerah melalui pengelola barang. Kepala daerah melalui pengelola barang menugaskan penilai untuk melakukan penilaian atas kendaraan perorangan dinas yang akan dijual. Hasil penilaian dijadikan sebagai dasar penetapan nilai limit penjualan BMD.

Pengelola barang mengajukan permohonan persetujuan penjualan berdasarkan hasil penelitian dan penilaian kepada kepala daerah sesuai batas kewenangannya.

Apabila persetujuan kepala daerah melebihi batas waktu hasil penilaian, sebelum dilakukan penjualan terlebih dahulu harus dilakukan penilaian ulang. Kepala daerah menyetujui dan menetapkan kendaraan perorangan dinas yang akan dijual berdasarkan hasil penelitian dan penilaian, paling sedikit memuat data kendaraan perorangan dinas; nilai perolehan; nilai buku; dan harga jual kendaraan perorangan dinas.

Rincian biaya yang telah dikeluarkan pemerintah daerah untuk perbaikan kendaraan perorangan dinas yang akan dibeli dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sebelum adanya persetujuan penjualan untuk pejabat negara dan pegawai ASN. Jika kepala daerah tidak menyetujui penjualan kendaraan perorangan dinas tanpa melalui lelang, kepala daerah memberitahukan secara tertulis kepada pemohon melalui pengelola barang. Berdasarkan penetapan, pengelola barang melakukan penjualan kendaraan perorangan dinas kepada pejabat negara/mantan pejabat negara. Berdasarkan penetapan, pengguna barang menyiapkan perjanjian penjualan kendaraan perorangan dinas yang ditandatangani kepala daerah dengan pegawai ASN. Perjanjian sekurang- kurangnya memuat identitas pegawai ASN, data kendaraan perorangan dinas, bentuk pembayaran dan jangka waktu, serta hak dan kewajiban kedua belah pihak.

Pejabat negara melakukan pembayaran ke kas umum daerah, terdiri dari pembelian kendaran perorangan dinas sesuai

READING

COPY

Dalam dokumen reading copy (Halaman 184-200)