• Tidak ada hasil yang ditemukan

LIFTING EQUATION DENGAN KELUHAN SUBYEKTIF LOW BACK PAIN DAN FAKTOR INDIVIDU PADA PEMBANGUNAN STASIUN LRT

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "LIFTING EQUATION DENGAN KELUHAN SUBYEKTIF LOW BACK PAIN DAN FAKTOR INDIVIDU PADA PEMBANGUNAN STASIUN LRT "

Copied!
139
0
0

Teks penuh

PERSAMAAN LIFTING DENGAN KELUHAN SUBJECTIVE BACK PAIN DAN FAKTOR INDIVIDU PADA PEMBANGUNAN STASIUN LRT. Judul Skripsi: Hubungan Ergonomi Risiko dengan Faktor Manual Handling Berdasarkan Metode Niosh Lifting Equation dengan keluhan subjektif nyeri punggung dan faktor individu pada pembangunan stasiun LRT Bekasi Timur Tahun 2019.

LATAR BELAKANG

Faktor Ergonomi Penanganan manual berdasarkan Niosh Lifting Equation Method dengan keluhan nyeri pinggang Subyektif dan faktor individu. Rasio Risiko Ergonomi Faktor Manual Handling Berdasarkan Metode Niosh Lifting Equation dengan Keluhan Subjektif Low Back Pain dan Faktor Individu Pada Pembangunan Stasiun LRT Bekasi Timur Tahun 2019.

Perumusan Masalah

Tujuan

Tujuan umum

Tujuan Khusus

Diketahui besarnya distribusi frekuensi keluhan low back pain (LBP) subyektif pada pembangunan stasiun LRT Bekasi Timur tahun 2019. Seperti yang kita ketahui bahwa ada hubungan antara risiko ergonomi dan faktor usia individu dengan subyektif low back pain (LBP) Pengaduan pembangunan stasiun LRT Bekasi Timur tahun 2019.

Manfaat Penelitian .1 Manfaat Teoritis .1 Manfaat Teoritis

Manfaat Akademik / Prodi K3

Untuk mengetahui hubungan risiko ergonomi Faktor individual indeks massa tubuh dengan keluhan subyektif low back pain (LBP) pada pembangunan Stasiun LRT Bekasi Timur tahun 2019. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat untuk pengembangan konsep , teori dan model praktis dalam ilmu keselamatan dan lingkungan kerja di Indonesia dan ilmu kesehatan pada umumnya mengenai masalah kesehatan penyakit akibat kerja Low back pain.

Ruang Lingkup

Definisi

Sementara itu, National Safety Council melaporkan bahwa Binarfi ka dan Tri, Risk Level Analysis of Musculoskeletal Disorders 161 nyeri yang frekuensinya tinggi adalah nyeri punggung yaitu 22% dari 1.700.000 kasus (Waters, et al, 1996a dalam Tarwaka 2010)23. Menurut mata kuliah OSH Academy, 2000 di Nurliah, 2012 dalam tesis Silvia Riska 2017)26 dari semua laporan kejadian MSD, 30-50% berhubungan dengan ergonomi. Menurut Nurmianto, dijelaskan bahwa ergonomi dapat berperan dalam desain pekerjaan dan tempat kerja, seperti pengaturan shift kerja, jumlah jam istirahat dan peningkatan keragaman pekerjaan.

Metode penelitian risiko ergonomi

  • Penilaian keluhan risiko ergonomi
  • Penilaian risiko postur kerja

Terdapat dua model persamaan NIOSH Lifting yaitu single task dan multiple task pada jurnal Suwarjadi (2013). Namun penentuan Lift Index (LI) menyesuaikan dengan jenis tugas, baik single task maupun multi task.

Gambar 2.1 bagian tubuh utama
Gambar 2.1 bagian tubuh utama

Klasifikasi Low Back Pain

Nyeri punggung akut dapat disebabkan oleh cedera traumatis seperti kecelakaan mobil atau jatuh, nyeri tersebut dapat terjadi. Nyeri punggung kronis dapat terjadi karena osteoartritis, artritis reumatoid, proses degeneratif diskus intervertebralis, dan tumor.

Faktor – faktor yang mempengaruhi LBP

Menurut (Dewi Fitriani, 2013) Gerakan pinggang yang berlebihan atau tidak tepat (mengangkat beban berat berulang kali, terkena getaran dalam waktu lama), kecelakaan atau patah tulang, degenerasi tulang belakang karena penuaan, infeksi, tumor, obesitas, ketegangan otot atau kram , keseleo atau tegang, otot atau ligamen robek, masalah persendian, merokok, penyakit lain (osteoartritis, spondilitis) adalah penyebab Low Back Pain. Hal ini disebabkan adanya penekanan pada tulang belakang akibat penimbunan lemak, gangguan postur dan kelemahan otot (Bimariotejo dalam Deli Sulvici, 2015).

Epidemiologi

Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara duduk terlalu lama dengan terjadinya nyeri punggung bawah, seperti penelitian yang dilakukan oleh Trousler pada siswa sekolah di Skandinavia, yang menemukan bahwa 41,6% siswa mengalami nyeri punggung bawah saat duduk di kelas. Penelitian Perdani (2010) menunjukkan bahwa orang yang bekerja dengan posisi duduk yang salah 6,01 kali lebih mungkin menderita nyeri punggung bawah. Penelitian lain menunjukkan bahwa postur tubuh yang statis sangat erat kaitannya dengan terjadinya low back pain dan duduk merupakan salah satu postur tubuh yang sering statis (Perdani, 2010).

Lebih dari 50% pasien nyeri punggung bawah melaporkan bahwa masalah mereka membaik dalam 1 minggu dan lebih dari 90% dalam 8 minggu.

Gejala Keluhan Nyeri Punggung Bawah (LBP)

2.2.8.3.9 Anestesi sadel dan/atau adanya inkontinensia urin Risiko kondisi yang lebih serius adalah nyeri punggung bawah pada usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 55 tahun.

Fisiologi

Pemeriksaan Penunjang

Tahan sebentar, lalu berdiri lagi dan mulai lagi dari pangkal tulang belakang. Aktivitas Manual Material Handling (MMH) melibatkan koordinasi sistem kontrol tubuh seperti tangan, kaki, otak, otot, dan tulang belakang. Semakin berat beban yang dibawa, semakin besar pula gaya yang menekan otot untuk menstabilkan tulang belakang dan menyebabkan tekanan yang lebih besar pada tulang belakang.

Melakukan pekerjaan sedentary pada saat bekerja menyebabkan masalah muskuloskeletal terutama masalah punggung karena adanya tekanan pada tulang belakang. Menurut Nurmianto (2004) dalam jurnal Pramesti (2017), keuntungan bekerja dengan posisi duduk adalah mengurangi beban statis pada kaki dan mengurangi konsumsi energi. Postur kerja berdiri merupakan sikap waspada baik secara fisik maupun mental agar aktivitas kerja dapat dilakukan lebih cepat, lebih bertenaga dan lebih maksimal, namun berbagai masalah kerja berdiri dapat menyebabkan kelelahan, nyeri dan patah tulang pada otot-otot tulang belakang.

Posisi kerja duduk dan berdiri merupakan kombinasi dari kedua postur kerja untuk mengurangi kelelahan otot akibat postur dalam satu posisi kerja. Misalnya, pekerjaan statis berupa duduk terus menerus akan menimbulkan gangguan pada tulang punggung manusia.

Gambar  2.2  Postur  Janggal  pada  Punggung  (Humantech,1989,  1995)
Gambar 2.2 Postur Janggal pada Punggung (Humantech,1989, 1995)

Kerangka Teori

Dalam penelitian ini dibahas tentang rasio risiko ergonomis berdasarkan Metode Niosh Lifting Equation dengan keluhan subjektif LBP pada pekerjaan manual handling pada pembangunan Stasiun LRT Bekasi Timur. Dimana fokus penelitian ini pada pekerjaan pemasangan dan pengencangan baut pada rangka baja untuk pembangunan stasiun LRT Bekasi Timur.

Hipotesis

Jika nilai P < 0,05 maka Ha diterima yang berarti ada hubungan yang signifikan antara kedua variabel kategori. Tidak ada hubungan antara risiko ergonomis berdasarkan metode persamaan Niosh lifting dengan keluhan subjektif low back pain (LBP). Jika P > 0,05 maka H0 diterima yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel kategori.

Jenis dan Rancangan Penelitian

Populasi dan Sampel Penelitian / Objek Penelitian

Defenisi Operasional No Variabel Defenisi

Wawancara kuisioner kurang : Bila total waktu berolahraga < 150 menit/minggu Cukup : Bila total waktu berolahraga ≥ 150. Low back pain (LBP) atau nyeri punggung bawah adalah sensasi nyeri yang dirasakan oleh pekerja.

Sumber Data Penelitian

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau alat bantu yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data untuk menyempurnakan pekerjaannya. Keluhan low back pain pada pengemudi didapatkan dengan cara bertanya langsung melalui tanggapan kuesioner yang diwawancarai oleh peneliti. Data risiko ergonomi diperoleh dengan menghitung risiko low back pain pada bagian tubuh tertentu (leher, tulang belakang, lengan atas dan lengan bawah, pergelangan tangan) dengan menggunakan metode Niosh Lifting Equation.

Awalnya, setelah proses pengerjaan, foto diambil dengan kamera digital, kemudian postur tubuh yang telah ditentukan diukur menggunakan metode Niosh Lifting Equation. Data berupa risiko ergonomi berdasarkan metode Niosh Lifting Equation dan keluhan subyektif low back pain. Diperoleh langsung dari pekerja konstruksi stasiun LRT Bekasi Timur dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner, Niosh Lifting Equation Sheet, kamera, kalkulator dan stopwatch.

Columbia Chrome Indonesia sehubungan dengan data dan jumlah karyawan serta sehubungan dengan referensi yang diperoleh dari perpustakaan dan jurnal atau penelitian dan buku-buku yang berkaitan dengan Metode.

Pengolahan dan Analisis Data

Editing dilakukan karena kemungkinan data yang masuk (data mentah) tidak atau tidak memenuhi persyaratan. Enkripsi data adalah penugasan kode ke data apa pun, termasuk menyediakan kategori untuk jenis data yang sama. Tabulasi adalah proses tabulasi data dengan membuat tabel-tabel data sesuai dengan kebutuhan analisis.

Hasil yang diperoleh daripada nilai (p) kemudiannya dibandingkan dengan nilai (á), apabila nilai (p) kurang daripada nilai (á), maka Ha diterima.

Jadwal Penelitian

Dari hasil penelitian antara risiko ergonomi berdasarkan metode Niosh Lifting Equation dengan keluhan subyektif low back pain yang dilakukan pada 42 responden. Pekerja yang mengalami bahaya ergonomi berdasarkan metode Niosh Lifting Equation diketahui mengeluhkan keluhan subjektif nyeri punggung, dan 3 (7,1%) responden menyatakan tidak mengalami keluhan subjektif LBP. Dari hasil penelitian antara Faktor Usia Individu dengan keluhan subyektif low back pain yang dilakukan pada 42 responden.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara faktor spesifik umur dengan Keluhan Subjektif nyeri pinggang. Dari hasil penelitian antara faktor individu, indeks massa tubuh dan keluhan subyektif low back pain yang dilakukan pada 42 responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor individual indeks massa tubuh dengan keluhan subyektif low back pain.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor individu kebiasaan olahraga dengan keluhan subyektif tentang low back pain. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa risiko ergonomis berdasarkan metode Niosh Lifting Equation merupakan salah satu penyebab gangguan kesehatan Keluhan subyektif low back pain pada pekerja perkembangan.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi

KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil uji statistik Chi Square untuk faktor individu indeks massa tubuh pada masalah subyektif low back pain diperoleh p-value sebesar 1.000 yang berarti p-value > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang berarti tidak ada hubungan antara faktor individu indeks massa tubuh dengan keluhan subyektif nyeri pinggang. Diperoleh hasil uji statistik Chi Square pada faktor kebiasaan olahraga dengan keluhan subyektif low back pain diperoleh dengan p-value 1.000 yang berarti p-value > 0,05.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang artinya tidak ada hubungan antara faktor individu kebiasaan olahraga dengan keluhan subyektif low back pain. Faktor yang berhubungan dengan keluhan low back pain (LBP) pada pekerja PT.

Masa kerja, sikap kerja dan keluhan low back pain (LBP) pada pekerja bagian produksi Pt Surya Besindo Sakti Serang. Hubungan penanganan manual risiko pekerjaan dengan keluhan low back pain pada pekerja bagian pengecoran logam di Pt.

Kuesioner Penelitian

HUBUNGAN RISIKO ERGONOMI FAKTOR MANUAL HANDLING BERDASARKAN METODE NIOSH LIFTING

PAIN DAN FAKTOR INDIVIDU PADA PEMBANGUNAN STASIUN LRT BEKASI TIMUR TAHUN 2019

Data Umum Responden

Daftar Pertanyaan

Naikkan pelat ganda 38 dari tengah lantai bekisting untuk keperluan rumah tangga ke tepi rel lantai bekisting. UMP Rise Menghubungkan Kanal 1 dari tengah lantai bekisting untuk keperluan rumah tangga ke ujung rel lantai bekisting. Mengangkat baut yang dikantongi dari tengah lantai ushape untuk keperluan rumah tangga ke tepi rel lantai ushape.

Mengangkat rangka HB 1 dari bagian tengah bekisting lantai ushape untuk keperluan rumah tangga ke tepi rel lantai bekisting ushape. Mengangkat pelat pemetaan Det.A Tipe 1 bagian bawah dari pir ke area kerja atau lokasi platform pemasangan. Hasil Uji SPSS univariat, usia, indeks massa tubuh, masa kerja, kebiasaan olahraga, risiko ergonomi berdasarkan metode Niosh Lifting Equation dan keluhan LBP subyektif.

Gambar

Gambar 2.1 bagian tubuh utama
Tabel 2.1 Grand Score REBA
Tabel 2.2 Frequency Multiplier  Frequency
Tabel 2.3 Coupling Multiplier  Tipe Coupling
+7

Referensi

Dokumen terkait

iii PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TESIS UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai civitas akademik Universitas Diponegoro, saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Jaka Septiadi

ii PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai civitas akademik Institut Teknologi Kalimantan, saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :

v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai civitas akademik Institut Teknologi Nasional, saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama :

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai civitas akademik Institut Tekonologi Nasional Bandung, saya yang bertanda tangan di bawah ini

HALAMAN PERSETUJUAN PERNYATAAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai civitas akademik Universitas Narotama Surabaya, saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :

HALAMAN PERSETUJUAN PERNYATAAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai civitas akademik Universitas Narotama Surabaya, saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :

vi HALAMAN PERSETUJUAN PERNYATAAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai civitas akademik Universitas Narotama Surabaya, saya yang bertanda tangan dibawah ini:

iii HALAMAN PERSETUJUAN PERNYATAAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai civitas akademik Universitas Narotama Surabaya, saya yang bertanda tangan di bawah ini: