• Tidak ada hasil yang ditemukan

LIMBAH KACA SEBAGAI FILLER PADA CAMPURAN ASPAL PANAS

N/A
N/A
Putri Rahayu

Academic year: 2023

Membagikan "LIMBAH KACA SEBAGAI FILLER PADA CAMPURAN ASPAL PANAS"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

LIMBAH KACA SEBAGAI FILLER PADA CAMPURAN ASPAL PANAS

Disusun oleh :

PUTRI RAHAYU I0121140

PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2023

(2)

LATAR BELAKANG

Dalam komposisi campuran perkerasan aspal dibutuhkan bahan pengisi (filler) untuk mendukung kinerja konstruksi pekerkerasan jalan raya agar dapat menahan beban lalu lintas. Sebagai campuran aspal di mana kekuatan adalah hal penting, dibutuhkan filler untuk mendukung kekuatan, memenuhi jumlah rongga dalam campuran, serta memiliki daya rekat yang tinggi. Hardiyatmo (2007) menjelaskan bahwa bahan pengisi (filler) merupakan material berbutir halus yang lolos saringan no. 200 (0,075 mm). Berbagai jenis filler telah banyak digunakan di antaranya semen Portland, limestone, dan lain-lain.

Shaw (2000) menyebutkan bahwa salah satu persyaratan yang harus dipenuhi sebagai material filler adalah harga yang terjangkau. Dengan keterbatasan sumber dana yang ada dan melihat consensus internasional untuk menerapkan pembangunan berwawasan lingkungan, pemilihan jenis filler seyogyanya dilakukan untuk memenuhi kriteria tersebut. Pemanfaat bahan buangan memberikan keuntungan penghematan dana dan mengurangi ongkos angkut material.

Salah satu jenis limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai filler pada konstruksi perkerasan jalan adalah limbah kaca. Menurut Liu, dkk. (2015), komponen utama dalam limbah kaca adalah alkali dan silicon dioxide (reactive silica). Silika merupakan bahan yang bersifat mengikat atau memiliki adhesi yang tinggi. Bubuk limbah kaca mengandung silika (SiO2) sekitar 30%, kalsium oksida (CaO), alumina

(Al2O3) dan sodium oksida (Na2O) dengan prosentase pada rentang 10% dan 19%. Prosentase dari oksida lainnya di bawah 1% (Simone, dkk., 2017).

(3)

Berdasarkan literature review tersebut dengan penggunaan limbah kaca, campuran yang dihasilkan mempunyai ikatan lebih kuat sehingga memiliki kemampuan yang optimum dalam memikul beban lalu lintas

PEMBAHASAN

Penggunaan limbah kaca pada campuran yang dihasilkan dapat mempunyai ikatan lebih kuat sehingga memiliki kemampuan yang optimum dalam memikul beban lalu lintas dan menjadi campuran yang baik. Menurut Direktorat Jenderal Bina Marga (2013), campuran yang dikatakan baik untuk bekerja memikul beban lalu lintas disyaratan bahwa Laston AC-BC untuk stabilitas Marshall adalah minimal 800 kg, flow (kelelahan) 2-4 mm, Marshall Quotient minimal 250 kg/mm, VIM (voids in mix) antara 3%-5%, VMA (voids in the mineral aggregate) minimal 14% dan VFB (Voids filled with bitumen ) minimal 65%.

Jika dinilai dari pengujian Marshall komposisi campuran bubuk limbah kaca dan abu batu bereaksi dengan aspal membentuk pasta yang dapat meningkatkan kekuatannya. Reaksi yang terjadi antara limbah kaca yang mengandung silika dan alumina dengan abu batu dan aspal yang meleleh akibat pencampuran secara panas menghasilkan daya ikat tertinggi pada penggunaan 75% filler limbah kaca, dengan stabilitas nilai Marshall 2552.10 kg sudah melewati dari nilai pesyaratan.

Penambahan proporsi limbah kaca selanjutnya sampai batas 75% pada campuran memperkecil nilai flow. Kandungan silika dan alumina pada limbah kaca bereaksi dengan abu batu meningkatkan kekuatan pada campuran sehingga campuran

(4)

menjadi lebih kaku. Kekakuan campuran yang lebih tinggi memperkecil lendutan yang terjadi sehingga nilai flow yang ditimbulkan menjadi semakin rendah.

Penambahan proporsi filler limbah kaca berikutnya memperkecil nilai VIM dan VMA dan mencapai minimum pada penggunaan filler limbah kaca sebesar 75%.

Hal ini mengindikasikan bahwa pada proporsi tersebut reaksi yang terjadi antara filler limbah kaca dengan abu batu dengan aspal yang meleleh akibat pencampuran secara panas menghasilkan ikatan yang lebih kuat sehingga memperkecil terbentuknya rongga.

Penambahan proporsi filler limbah kaca selanjutnya menghasilkan nilai VFB yang semakin meningkat dan mencapai nilai tertinggi pada prosentase 75%. Pada proporsi 75% filler limbah kaca, reaksi yang terjadi antara kedua jenis filler dan aspal mencapai maksimum sehingga menghasilkan selimut aspal yang paling tebal.

Berdasarkan hasil uji Marshall immersion bahwa campuran yang menggunakan 75% filler limbah kaca memiliki nilai Marshall immersion, mencapai maksimum dengan proporsi penggunaan sebesar 75%. Marshall immersion merupakan stabilitas Marshall pada hot mix asphalt yang direndam selama 24 jam pada suhu 60oC. Hal ini mengindikasikan bahwa campuran yang mengandung 75% filler limbah kaca lebih tahan terhadap rendaman air sehingga memiliki durabilitas yang lebih tinggi.

Gambar 2. Nilai Marshall immersion pada kasar aspal optimum

(5)

Disarankan untuk menggunakan filler limbah kaca dengan proporsi tersebut dalam campuran perkerasan. Karena pada kadar tersebut sudah memenuhi persyaratan campuran yang baik menurut Direktorat Jenderal Bina Marga (2013).

Referensi

Dokumen terkait

Campuran Aspal Panas (Hotmix) adalah suatu campuran perkerasan jalan lentur yang terdiri dari agregat kasar, agregat halus, filler dan bahan pengikat aspal dengan

Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan dari karakteristik campuran porus aspal dengan limbah kaca sebagai substitusi agregat halus No.8 dapat disimpulkan bahwa

abu ampas tebu dengan campuran HRS-WC memenuhi persyaratan memenuhi persyaratan dalam Spesifikasi Umum Bina Marga 2010, sebagai bahan alternatif pengganti filler abu

yav c- Dari hasil penelitian ini didapatkan nilai VITM untuk campuran beton aspal yang mengguakan filler limbah batu Andesit pada kadar filler 5%, dan 6% lebih kecil dibandingkan

Setelah mendapatkan hasil dari pengujian batu bata merah sebagai bahan tambah filler selanjutnya melakukan peroses percampuran dengan agregat halus, agregat kasar, dan aspal dengan cara

Berdasarkan spesifikasi minimum Bina Marga 2018 revisi 1 divisi 6 tentang Perkerasan Aspal minimal sebesar 800 kg dari hasil pengujian sampel menggunakan bahan tambah filler serbuk batu

Penelitian ini meneliti penggunaan abu bata merah sebagai pengganti filler dalam campuran aspal beton (LASTON) untuk meningkatkan kinerja dan faktor ekonomis aspal

Tujuan penelitian yaitu mengetahui karakteristik marshall campuran aspal buton tipe CPHMA dengan menggunakan abu batu sebagai filler dan menganalisis presentase kadar abu batu yang