• Tidak ada hasil yang ditemukan

LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SUMBER TRADA MOTOR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SUMBER TRADA MOTOR"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

  • Tujuan Penelitian
  • Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA,KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS

  • Kinerja Pegawai
  • Motivasi Kerja
  • Lingkungan Kerja
  • Penelitian Terdahulu
  • Kerangka Konseptual
  • Hipotesis

Menurut Mathis, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah kemampuan pegawai dalam melakukan pekerjaan, tingkat usaha yang dikeluarkan dan dukungan organisasi yang diterimanya. Menurut Handoko, penilaian kinerja adalah suatu proses yang dilakukan organisasi dalam menilai atau menilai kinerja pegawai. Karena lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja organisasi.

Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila pegawai dapat melakukan aktivitas secara optimal, sehat, aman dan nyaman. Oleh karena itu, menentukan dan menciptakan lingkungan kerja yang baik akan sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Sebaliknya jika lingkungan kerja tidak baik maka akan menurunkan motivasi dan semangat kerja yang pada akhirnya menurunkan kinerja pegawai.

Kondisi dan suasana lingkungan kerja yang baik akan tercipta dengan adanya penataan organisasi yang baik dan benar seperti yang dikatakan oleh Sarwoto (2001:67) bahwa suasana kerja yang baik dihasilkan terutama pada organisasi yang terstruktur dengan baik, sedangkan suasana kerja yang buruk seringkali disebabkan oleh sebuah organisasi yang tidak terorganisir. Lingkungan kerja fisik adalah segala kondisi fisik yang ada di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Komarudin (2002:44), lingkungan kerja fisik adalah seluruh atau setiap aspek gejala fisik dan sosial – budaya yang mengelilingi atau mempengaruhi individu.

Nitisemito (2002:65) Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam melaksanakan tugas yang diberikan, misalnya penerangan, suhu udara, ruang gerak, keamanan, kebersihan, musik dan lain-lain. Berdasarkan definisi tersebut bahwa lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar tempat kerja dimana pegawai lebih memusatkan perhatian pada objek dan situasi yang ada di sekitar tempat kerja sehingga dapat mempengaruhi pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Permasalahan lingkungan kerja dalam suatu organisasi merupakan hal yang sangat penting, dalam Dalam hal ini perlu diatur dan ditata faktor-faktor lingkungan kerja fisik dalam penyelenggaraan kegiatan organisasi. Kebisingan tersebut dapat merusak konsentrasi pegawai sehingga kinerja pegawai tidak maksimal.

Di sini keselamatan yang dimaksud adalah keselamatan yang dapat dimasukkan ke dalam lingkungan kerja fisik. Lingkungan kerja non fisik adalah segala keadaan yang terjadi dalam kaitannya dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan dengan bawahan, rekan kerja maupun hubungan dengan bawahan (Sedamayanti, 2001: 67). Semangat kerja karyawan sangat dipengaruhi oleh kondisi non fisik lingkungan kerja, seperti hubungan dengan rekan kerja dan manajernya.

Terkadang organisasi hanya memprioritaskan satu jenis lingkungan kerja, namun akan lebih baik lagi jika keduanya diterapkan secara optimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja, gaya motivasi dan kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Gambar 2.1  Paradigma Penelitian 2.4 Hipotesis
Gambar 2.1 Paradigma Penelitian 2.4 Hipotesis

METODE PENELITIAN

  • Variabel Penelitian
  • Definisi Operasional Variabel
  • Populasi dan Sampel
  • Pengumpulan Data
    • Teknik Pengumpulan Data
    • Jenis dan Sumber Data
    • Subjek/Objek Penulisan
  • Metode Analisis
    • Analisis Kualitatif
    • Analisis Kuantitatif

Lingkungan Kerja Non Fisik yang terdiri dari struktur kerja, perhatian pimpinan, tanggung jawab pekerjaan, kerjasama tim dan kelancaran komunikasi. Pengukuran skor variabel lingkungan kerja diperoleh dari seperangkat alat ukur berupa pernyataan melalui skala likert dengan lima alternatif jawaban yaitu: Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Tidak Setuju dan Tidak Setuju. Untuk mengukur variabel lingkungan kerja ini digunakan instrumen sebanyak 10 pertanyaan yang mewakili 2 indikator yaitu: lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik, dimana setiap item pertanyaan mempunyai rentang nilai 1 – 5.

Berdasarkan hasil jawaban responden terhadap kuesioner variabel lingkungan kerja diperoleh rekapitulasi total poin dan kriteria jawabannya sebagai berikut. Berdasarkan uji hipotesis di atas, variabel lingkungan kerja mencapai angka 3,465 dengan tingkat signifikan sebesar 0,002 karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,005 maka lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dari uji anova atau uji F terlihat angka F sebesar 21,574 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000, karena probabilitasnya jauh lebih kecil dari 0,005 maka motivasi dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja yang berarti Ho ditolak. , Ha diterima.

Dengan demikian hipotesis ketiga : Motivasi dan lingkungan kerja secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pada PT. Lingkungan kerja nyata berdasarkan persamaan regresi linier dan pengujian hipotesis penelitian berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT Sumber Trada Motor Bandara Lampung. Hal ini berdasarkan hasil persamaan regresi linier dimana nilai koefisien regresi variabel lingkungan kerja sebesar +0,368X2 dengan konstanta sebesar 1,087, dan juga berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian dengan uji t, dimana nilai thitung berada pada taraf signifikan df = 26 dan α = 0,05 adalah 3,465 sehingga thitung > =0,05.

Artinya lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT Sumber Trada Motor Bandara Lampung terbukti dan dapat diterima kebenarannya. Variabel motivasi kerja dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap variabel kinerja karyawan di PT Sumber Trada Motor Bandara Lampung. Artinya motivasi kerja, lingkungan kerja dan gaya motivasi secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja.

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran dari penelitian ini kepada PT Sumber Trada Motor Bandara Lampung mengenai masalah motivasi kerja dan lingkungan kerja guna meningkatkan kinerja karyawan adalah sebagai berikut. Terkait dengan lingkungan kerja, guna meningkatkan kinerja pegawai, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan program kesehatan dan keselamatan kerja bagi pegawai dan menyediakan ruang kerja yang berkualitas seperti ruangan kantor yang nyaman, kamar mandi dan kantin yang bersih, serta menjaga hubungan kerja dengan seluruh karyawan. kelompok melalui acara-acara yang bersifat informal dan bermakna seperti: keberangkatan. PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN PT SUMBER TRADA MOTOR DI BANDAR.

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Analisis Kualitatif

  • Tanggapan Responden atas Variabel Motivasi Kerja (X1)
  • Tanggapan Responden atas Variabel Lingkungan Kerja (X2)
  • Tanggapan Responden atas Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Skor pengukuran variabel motivasi kerja diperoleh dari seperangkat alat ukur berupa pernyataan dengan menggunakan skala likert dengan lima alternatif jawaban yaitu: Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Tidak Setuju dan Tidak Setuju. Untuk mengukur variabel motivasi kerja ini digunakan instrumen sebanyak 10 pertanyaan yang mewakili 3 indikator yaitu: kebutuhan berprestasi, kebutuhan kekuasaan dan kebutuhan afiliasi, dimana setiap item pertanyaan mempunyai rentang nilai 1 – 5. Untuk mengetahui kriteria respon setiap item pertanyaan pada variabel motivasi kerja (X1), lingkungan kerja (X2) dan kinerja karyawan (Y), maka dijumlahkan skor total per item pertanyaan.

Berdasarkan hasil jawaban responden terhadap angket variabel motivasi kerja diperoleh rekapitulasi total poin dan kriteria jawabannya sebagai berikut. Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata jawaban responden terhadap seluruh pertanyaan mengenai variabel motivasi kerja karyawan yang diukur melalui indikator kebutuhan berprestasi, kebutuhan kekuasaan dan kebutuhan rasa memiliki adalah sebesar 89,90 atau. 59,93% dengan kriteria “Cukup Baik”. Hal ini menggambarkan bahwa secara umum responden menilai motivasi kerja karyawan PT Sumber Trada Motor di Bandara Lampung cukup baik.

Hal ini menggambarkan bahwa secara umum responden menilai kinerja karyawan PT Sumber Trada Motor Bandara Lampung selama ini cukup baik. Analisis kuantitatif ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja (X1), lingkungan kerja (X2) dan gaya motivasi (X3) terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT Sumber Trada Motor Bandara Lampung. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan diatas valid untuk variabel motivasi kerja (X1), lingkungan kerja (X2) dan kinerja karyawan (Y).

Untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu motivasi kerja (X1), lingkungan kerja (X2) terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan (Y) pada PT Sumber Trada Motor Bandara Lampung digunakan regresi linier berganda. Motivasi kerja berpengaruh signifikan berdasarkan persamaan regresi linier dan uji hipotesis penelitian berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT Sumber Trada Motor Bandara Lampung. Hal ini berdasarkan hasil persamaan regresi linier, dimana nilai koefisien regresi variabel motivasi kerja sebesar +0,663X1.

Artinya motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT Sumber Trada Motor Bandara Lampung terbukti dan dapat diterima kebenarannya.

Tabel 4.2. Distribusi data motivasi kerja secara keseluruhan
Tabel 4.2. Distribusi data motivasi kerja secara keseluruhan

Analisis Kuantiatif

  • Uji Validitas dan Reliabilitas
  • Analisis Regresi Linear Berganda
  • Koefisien Determinasi
  • Uji Hipotesis Secara Parsial atau Uji T
  • Uji Hipotesis Anova atau Uji F

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Upaya meningkatkan motivasi pegawai adalah kesadaran dan keinginan untuk memperbaiki kinerja masa lalu, menetapkan tujuan yang realistis, merasa puas terhadap tugas dan bersikap terbuka, serta membina hubungan dengan rekan kerja. Untuk meningkatkan kinerja, pegawai harus mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadi, berperan aktif dalam kerja sama tim, dan mampu memberikan ide-ide konstruktif demi kebaikan perusahaan.

Gambar

Tabel 1 Rata-rata pencapaian target penjualan motor merek kawasaki pada PT. Sumber Trada Motor di Bandar Lampung tahun 2014-2017.
Table 1.2 Perkembangan Turnover Karyawan PT. Sumber Trada Motor di Bandar Lampung Tahun 2014-2017
Gambar 2.1  Paradigma Penelitian 2.4 Hipotesis
Tabel 4.2. Distribusi data motivasi kerja secara keseluruhan
+6

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Penerapan Akad Qardh dan Ijarah dalam Produk Talangan Haji di Bank Syariah Kotabumi Kantor Cabang Bandar Lampung Berdasarkan beberapa jawaban wawancara di atas, peneliti