• Tidak ada hasil yang ditemukan

LINGKUNGAN DAN KESEHATAN PB 9 - Direktori File UPI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "LINGKUNGAN DAN KESEHATAN PB 9 - Direktori File UPI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

LINGKUNGAN DAN KESEHATAN PB 9

TEAM

(2)

BEBERAPA PENGERTIAN

 SEHAT

Keadaan fisik, mental dan sosial yang baik dari seseorang, dan bukan hanya tidak berpenyakit atau cacat (WHO)

 KESEHATAN LINGKUNGAN

Salah satu aspek dari kesehatan masyarakatyang berkaitan dengan segala macam bentuk lingkungan hidup baik fisik, biologis dan sosial serta bahan-bahan dan tekanan di lingkungan yang dapat

mempengaruhi kesehatan manusia : orientasinya pada kesehatan dan kesejahteraan

 SANITASI LINGKUNGAN

Lebih ditekankan pada pencegahan timbulnya penyakit dengan jalan memperbaiki kualitas lingkungan hidup manusia :

orientasinya pada pencegahan timbulnya penyakit

(3)

 PATOGEN : penyebab sakit ( bakteri, virus, protozoa, jamur, acing, dsb)

 VEKTOR : pembawa/penyebar penyakit

 EPIZOOTIK : wabah penyakit hewan yang bisa juga menyebar pada manusia

EPIDEMIOLOGI : Ilmu tentang penyebaran penyakit / wabah

mempelajari faktor yg mempengaruhi kesehatan dan sakitnya suatu populasi

 RESERVOIR : tempat berkembangbiaknya bibit penyakit

(4)

PENYAKIT

TIDAK MENULAR : asma, bronchitis, kanker

MENULAR : malaria, pes, tbc, influenza, dsb.

PENYAKIT MENULAR

• Penyakit kompleks DUA faktor : P M

contoh : influenza

• Penyakit kompleks TIGA faktor : P V M contoh : malaria, demam berdarah

P= patogen M= manusia V= vektor R= reservoir

• Penyakit kompleks EMPAT faktor : M contoh : penyakit pes P V R

(5)

KLASIFIKASI PENYAKIT BERDASARKAN PENYEBABNYA

A. PENYEBAB BIOTIS B. PENYEBAB ABIOTIS

A. PENYEBAB BIOTIS

1. VIRUS : Influenza, Demam berdarah, Polio, dsb.

2. BAKTERI : tbc : Mycobacterium tuberculosis kolera : Vibrio cholera

penyakit pes : Pasteurella pestis 3. JAMUR : panu : Tinea alba

4. PROTOZOA : disentri amuba : Entamoeba histolitica, E.coli malaria : Plasmodium sp.

5. CACING : ascariasis : Ascaris lumbricoides (cacing gelang)

filariasis : Anchylostoma duodenale (cacing tambang) elephantiasis : Wuchwreria bancrofti

sistosomiasis : S. Haematobium, S. javonicum

(6)

B. PENYEBAB ABIOTIS

1. PENCEMARAN LINGKUNGAN : bronchitis, emfisema, kanker

2. TEKANAN KEADAAN (STRESS) : kesibukan, kehawatiran, tekanan darah, penyakit jantung, syaraf

3. KEADAAN MAKANAN : HO, kwashiorkor, avitaminosis 4. ALERGI : kepekaan terhadap zat tertentu

5. TERATOGENIK : kelainan bentuk disebabkan zat / keadaan lingkungan

DI NEGARA BERKEMBANG : Penyakit menular lebih banyak karena kondisi lingkungan kurang baik

DI NEGARA MAJU : Penyakit karena faktor abiotis banyak karena pencemaran dan tekanan

(7)

PENYEBARAN PENYAKIT DIPENGARUHI OLEH TIGA FAKTOR 1. Kepadatan populasi :

makin padat penduduk  makin mudah menular

2. Sifat biologis patogen atau parasit : virulensi, cara penularan, kerentanan manusia

3. Faktor tidak tergantung pada kepadatan populasi : cuaca, keadaan sanitasi masyarakat, kebiasaan.

DINAMIKA EPIDEMI INFLUENZA

A. Epidemi berat biasanya disebabkan virus influenza jenis baru atau sudah lama tidak menyerang

siklus flu 40 tahun sekali

B. Kekebalan terhadap jenis virus influenza tertentu dapat dibawa seumur hidup

C. Ada hubungan antara faktor musim dengan penyebaran flu musim dingin  penyakit menghebat

(8)

NYAMUK DAN PENYEBARAN PENYAKIT

Anopheles

• di Indonesia terdapat 68 spesies, 22 spesies diduga berperan sebagai vektor malaria

• tempat perindukan tiap jenis berbeda pilihannya : sawah, genangan air, selokan, danau, rawa, tambak, dsb.

misal : A. aconitaes : sawah

A. sundaicus : air payau yang terkena sinar matahari Culex fatigan

• vektor filariasis

• tempat perindukan : air yang mengandung senyawa organik

(9)

Mansonia

• vektor filariasis

• tempat perindukan : rawa-rawa

Aedes aegepti

• vektor demam berdarah

• tempat perindukan : air jernih, bak mandi, drum dengan genangan air, vas bunga berisi air, dsb.

HABITAT NYAMUK PENTING UNTUK PEMBERANTASAN

(10)

HUBUNGAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN

A. Lingkungan sebagai tempat hidup penyebab sakit - tempat hidup bibit penyakit

- tempat hidup hospes

B. Lingkungan sebagai penyebab sakit

- Kelompok fisik : suhu, cahaya, kebisingan, radiasi - Kelompok biologis : bakteri, virus, jamur, cacing,dsb.

- Kelompok kimiawi : sisa pestisida, B3, sisa insektisida, sisa pupuk - Kelompok sosial : tekanan psiko sosial

C. Pengaruh lingkungan terhadap pola penyakit

- kondisi dan sanitasi lingkungan ideal  penyakit tidak menular - kondisi dan sanitasi lingkungan kurang baik  penyakit menular

(11)

SANITASI RUMAH

KRITERIA RUMAH YANG SEHAT

• Mempunyai sistem penyediaan air bersih

• tersedianya fasilitas MCK yang bersih

• mempunyai sistem pembuangan limbah yang lancar dan tertutup

• ratio ruang dengan jumlah penghuni seimbang

• cukup ventilasi dan cahaya

• bangunan cukup kuat dan aman SANITASI AIR :

Syarat air minum : - kimiawi Air Sumur : - lokasi

- fisik - konstruksi - biologis

- radioaktivitas

(12)

KESEHATAN LINGKUNGAN DI INDONESIA

 Kondisi Umum Lingkungan Indonesia sebagai Negara Tropis terdiri dari ribuan pulau  PERLU SARANA KESEHATAN LEBIH BANYAK

 Keanekaragaman Spesies tinggi  BANYAK SPESIES PENYEBAR DAN PENYEBAB SAKIT

 Kepadatan Penduduk Tinggi  KEBUTUHAN PELAYANAN KESEHATAN TINGGI, WABAH PENYAKIT MUDAH MENYEBAR

 Banyak penduduk usia muda  RENTAN PENYAKIT

 Banyak suku bangsa dan budaya  POLA HIDUP DAN KONSUMSI BERVARIASI

(13)

B. MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN DI INDONESIA

• Kurangnya persediaan dan penggunaan air bersih

• Kurangnya persediaan dan penggunaan jamban

• Masalah pembuangan sampah

• Pembuangan Limbah

• Pengaturan tata rumah yang kurang sesuai

• Pencemaran sungai yang digunakan penduduk sebagai

sumber air untuk kebutuhan rumah tangga

(14)

PROSES PENJERNIHAN AIR

Penyaringan Pasir Lambat ( Low Sand Filter ) Untuk menyaring air dengan jumlah terbatas terdiri

dari proses :

- Koagulasi ( penggumpalan ) : Tawas KAl(SO

4)

2gr/20L air - Sedimentasi (pengendapan) : diendapkan

- Filtrasi (penyaringan) : pecahan genteng, pasir

beton, ijuk, arang cangkok kelapa  menyerap bau

- Desinfeksi (suci hama)  kaporit CaOCl : 0.2 gr/20L air

- Mengatur kesadahan air  kapur tohor : 2gr/ 20L air

(15)
(16)

„‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟

‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟

„‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟

‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟‟

Pecahan genteng 15 cm pasir

5 cm kerikil 5 cm ijuk 10 cm arang

5 cm ijuk

=====================

=====================

...

...

...

.. .

. ..

(17)

Penyaringan Pasir Cepat (Rapid Sand Filter)

Proses penjernihan lebih cepat karena :

a. Jumlah air yang mengalir banyak  tekanan banyak b. Diberi tekanan atau aliran air diperderas

Bahan : - bak panjang

- bata / batako berlubang (rooster) - fitrin (plastik untuk strimin)

- ijuk, pasir, kerikil, arang - bambu, kran

- kaporit (bila diperlukan)

(18)

==============

==============

==============

==============

==============

==============

...

...

...

...

...

...

...

...

„‟‟‟‟‟‟‟‟

‟‟‟‟‟‟‟‟‟

‟‟‟‟‟‟‟‟‟

‟‟‟‟‟‟‟‟‟

‟‟‟‟‟‟‟‟‟

‟‟‟‟‟‟‟‟‟

‟‟‟‟‟‟‟‟‟

‟‟‟‟‟‟‟‟‟

“”””””””

””””””””

””””””””

””””””””

””””””””

””””””””

””””””””

””””””””

a. Bata b. Ijuk c. Kerikil d. Pasir e. Ijuk

f. Arang + kaporit

a. b. c. d. e. f.

. .. . .

. .. . .

(19)

PROSES KLORINASI AIR SUMUR

• Untuk menjegah agar air sumur tidak mengandung bakteri yang berbahaya

• Diberi pasir beton, dicuci bersih ditambah

1 gr kaporit/100 L air, dimasukkan ke dalam sumur

• kaporit + pasir dapat diperbaharui

• bahayanya : dapat terbentuk hidrokarbon terklorinasi

(karbotetraklorida yang karsinogenik)

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur perrulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena hanya dengan rahmat dan ridho- Nyaiah penyusunan skripsi dengan judul "Kuaiitas Lingkungan dan Kondisi

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari uniform, safety shoes, chemical, asuransi, produktifitas, etos kerja, kepuasan kerja, kerjasama, kesejahteraan, lingkungan

Kesehatan lingkungan permukiman secara umum memiliki hubungan dengan angka bebas jentik senilai 0,498 sedangkan untuk ketiga parameter kualitas permukiman, kondisi

Pola sebaran tingkat infeksi bersama serotipe virus ​ dengue ​ di wilayah kajian RT-PCR Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta: analisis

1 Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan dan Kedokteran Sosial, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada  (Email:[email protected]) .. 2 Departemen

Sementara Program kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja, terdiri dari mengatur

Prosedur Penelitian (Edisi Rrevisi). Jakarta: Rineka Cipta. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Departemen Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

JURNAL ILMIAH SOCIETY ISSN : 2337 – 4004 Jurnal Volume 3 No.2 Tahun 2023 1 Kondisi Tempat Pembuangan Akhir Sampah TPA Dalam Lingkungan Sosial Ekonomi dan Kesehatan Studi Kasus