KlUALITAS LINGKUNGAN DAN KONDISI KESEHATAN
MANGROVE DI BANYUWEDANG,
TAMAN NASIONAL BALI BARAT, PROPINSI BALI
Oleh :
Suci Septriana C06495052
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk
hgemperoleh Gelar Sarjana pada Bidang Kelautan
PROGRAM STUD1
lLMU
KELAUTANFAKULTAS PERIKANAN DAN lLMU IWLAUTAN INSTITUT PERTAh'IAN BOGOR
Judul Skripsi : Kualiitas Lingkungan dan Kondisi Kesehatan Mangrove Di Banyuwedang,
Taman Nasional B d Barat, Propinsi Bali
Nama Mahasiswa : Suci Septriana
Nomor Pokok : C06495052
Program Studi : llmu dan Teknoiogi Kelautan
Menyetujui,
I. KOMlSl PEMBIMBING
Dr. Ir. Jbko Powanto Pembimbing I
Ir. R. Widodo Pembimbing I1
Ii. FAKULTAS PERIKAMAN DAN 1LMU KELAUTAN iPB
GJ{U
4
4
Dr. k. R Kaswadii, M.Sc. Ketua Program Studi
Taman Nasional Bali Barat, Propinsi Bali. Di bawah
bimbingan
Joko PumrantoEkosistem mangrove merupakan "ekoton" {daerah peralihan) yang unik dan kaya akan keanekaragaman flora dan fauna. Mangrove Pulau Jawa dan Pulau Bali mengalami alih fungsi seiring dengan meningkatnya kepadatan penduduk dan semakin menipisnya sumberdaya daratan. Mangrove dibuka untuk pembangunan tambak, sarana pariwisata serta pengarnbiian kayunya untuk kebutuhan
rumah tangga. Alih fungsi tersebut menyebabkan terjadinya penurunan kualias lingkungan dan kondisi kesehatan mangrove.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat penga~h kondisi geografis terhadap k e w a a n
mangrove dan mengetahui kualitas lingkungan serta kondisi kesehatan mangrove. Penelitian ini berlokasi di Teluk Banyuwedang dan Teluk Bajul, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten
Buleleng. Propinsi Bali. Penelitian ini dimulai pada Buian November 1999 sampai Bulan Maret 2000. Metode yang d'gunakan untuk mengambil data mangrove di lapang adalah transek kuadrat. Mangrove dengan kategori kanopi menggunakan transek berukuran 10 X 10 m2, belta 5 X 5 m2, dan semai 1 X 1 m2. Komunitas Teluk Banyuwedang terdiri atas 3 sub komunitas dan komunitas Teluk Bajul tediri atas 2 sub komunitas. Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini, antara lain : Peta
Rupabumi BAKOSURTANAL Lembar 1707-531 Goris Skala 1 : 25.000 (BAKOSURTANAL, 1992), Peta Rupabumi Digital BAKOSURTANAL Lembar Peta Digital Database 1 No. 1707-531 (BAKOSURTANAL, 1999), Peta Paleo Ekologi Pulau Bali (Encarta Interactive World Atlas, 2000), Peta
Kemiringan Lereng Taman Nasionab Bali Barat Skaia 1: 25.000 (TNBB, 1997) serta data sebaran terumbu karang Bulan September 1999 di Teluk Banyuwedang (Wijonamo, 1999)
Kualitas lingkungan komunitas mangrove diukur menggunakan 6 indikator (Lower Mississipi Valley Division, 1976
dalam
Canter dan Hill, 1981), yaitu asosiasi spesies, penutupan semai, penutupan kanopi, jumlah jenis semai, jumlah hari tergenang, dan luas daerah yang terpengaruhlndeks Dominansi Simpson (C), lndeks Keragaman Sharmon
-
Weaver (H'), dan indeks Keseragaman Shannon-
Weaver (E).Kondisi kesehatan mangrove diiihat berdasarkan morfometrik daun mangrove (perbandingan
lebar terhadap panjang daun) dari suatu populasi. Pengukuran daun dllakukan pada populasi Avicennia marina, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, dan Ceriops fagalsebagai jenis yang
paling banyak dijumpai. Morfometrik daun mangrove yang sehat seharusnya relatif konstan di antara individu-individu dalam suatu populasi. Kekonstanan tersebut dapat dilihat banyaknya jumiah populasi morfometrik serta berdasarkan nilai koefisien keragaman morfometrik dalam suatu populasi. Semakin sedikii populasi morfometrik dan semakin besar nilai koefisien keragaman maka suatu populasi akan
semakin sehat.
Pada penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama, beberapa parameter geogratis,
seperti : bentuk aliran sungai, titik ketinggian dan kemiringan lahan serta sejarah geologi Pulau Bali mempengaruhi keberadaan mangrove di daerah Banyuwedang. Kondisi-kondisi tersebut mempengaruhi pernbentukan 2 zonasi mangrove yang berbeda komposisi dan ketebalanya, yaitu
zonasi mangrove Teluk Bajul d m Teluk Banyuwedang. Kedua, berdasarkan indikator kualitas lingkungannya, Teluk Banyuwedang mengalami perubahan dari kondisi idealnya sebesar 31 % sedangkan Teluk Bajul sebesar 29 %. indeks ekologi komunitas menunjukkan bahwa Teluk Banyuwedang mengaiami perubahan dari kondisi ideal sebesar 36 % sedangkan Teluk Bajul sebesar 12 %. Nilai-nilai di atas menunjukkan bahwa kualitas lingkungan mangrove Teluk Banyuwedang lebih buruk daripada Teiuk Bajul. Keadaan tersebut disebabkan oleh lebih banyaknya pewbahan tata guna lahan serta aktititas wisata dan penduduk yang tejadi di sekitar Teluk Banyuwedang daripada Teluk Bajul. Ketiga, berdasarkan morfometrik daunnya, kondisi kesehatan mangrove di Banyuwedang
umumnya relatif kurang sehat karena morfometrik daun pada populasi-populasinya relatii tidak konstan. Populasi mangrove yang turnbuh di Teluk Banyuwedang memiliki kondisi kesehatan yang iebih buruk daripada kondisi kesehatan mangrove di Teluk Bajui. Hal itu disebabkan oleh rendahnya
kualias lingkungan Teluk Banyuwedang jika dibandingkan dengan Teluk Bajul. Selain kualiatas lingkungan, letak di mana mangrove tumbuh juga mempengaruhi kondisi kesehatan mangrove. Rhizophora apiculata dan Rhizophora mucronata yang baik terdapat pada populasi yang tumbuh pada zona terdepan sedangkan Avicennia marina dan Ceriops fagal yang baik kondisi kesehatannya terdapat pada populasi yang hidup di zona bagian dalam.
terhatiap limbah cair yang akan dibuang ke perairan teluk sekitar Banyuwedang, misalnya limbah yang
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Lampung pada tanggal 3 September 1976. Anak ke empat dari empat bersaudara pasangan Syamsuddin Djajasinga dan SuhaEmi Indar. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis adalah TK Pertiwi, Tanjung Karang lulus tahun 1983, SDN Teladan, Tanjung Karang hlus tahun 1989, SMPK Xaverius Pahoman lulus tahun 1992, dan SMAN 2 Tanjung Karang iulus tahun 1995.
Penulis diterirna di lnstitut Pertanian Bogor pada tahun 1995 melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis pernah menjadi asisten m.a. Dinamika Populasi pada Program Studi llmu dan Teknologi Kelautan dan Manajemen Sumberdaya Perairan selama masa perkuliahan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur perrulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena hanya dengan rahmat dan ridho- Nyaiah penyusunan skripsi dengan judul "Kuaiitas Lingkungan dan Kondisi Kesehatan Mangrove Di Banyuwedang, Taman Nasional Bali Barat, Propinsi Bali" dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuma namun semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak, khususnya pihak-pihak yang peduli terhadap kelestarian hutan mangrove yang semakin hari semakin menipis. Saran dan kritik yang membangun penulis harapkan
untuk isi tulisan ini.
Terima kasih tak lupa penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah memberi andil dalam
penyelesaian skripsi ini, antara lain :
(1). Dr. Ir. Joko Purwanto dan ir. R. Widodo yang telah memberikan ide-ide dan bimbingan selama penyelesaian skripsi ini.
(2). Dra. Bintang Marhaeni, M.Si dan lr. I. N. N. Suryadiputra atas kesediaannya menjadi dosen penguji di dalam pelaksanaan ujlan skripsi ini.
(3) Prof. Dr. H.M. Eidrnan, M.Sc. sebagai dosen pembimbing akademik yang amat sangat bijaksana.
(4). Ibu dan Bapak di rumah atas doa, kasih sayang dan pendidikan yang telah dicurahkan dengan penuh pejuangan; Abang Yan dan Ayu' Ros; Kak Vie-vie dan Mas Agus; Abang lwan dan Mbak Yanti; serta "2 tillput kecilku" Lala dan Robby yang selalu menyenangkan hati.
(5). Mas Anton atas kebaikan, kesabaran, motivasi dan pengorbananya selama ini.
(6). Mbak Valentina 'Nina" Dwisasanti atas Villa Orchid-nya. Thangk's a lot!
(7). Mas Anton, Mbak Tuti dan Mas Martin atas kebersarnaannya selama di lapang.
(8). Seluruh Teman-teman di WWF Wallacea Bioregion
-
Bali atas kebaikannya selama di Bali(9). Staf Taman Nasional Bali Barat : Pak Tri Siswo Raharjo, Pak Yusman, dan Pak Salam serta Pak Putu dan Pak "Engkoy atas bantuannya selama di lapang.
(10) S e l ~ ~ h teman-teman di Amanah khususnya Mas Aris dan Mas Win atas bantuan dan bimbingan selama penyusunan skripsi ini serta seluruh teman-teman di G-10 : Bang Joni, Erdi, Nugie, Kak Tejo, Kak Lai, Bang Syakur dan Bang Novri.
(11). lcul dan keluarga, Dina dan keluarga, Yuyu, Ophie serta Jay atas bantuannya selama
(12). Seluruh "penghuni" Pun Ananda dan PGT-PGTnya atas kebersamaannya selarna ini : lin, lcul, Ade' Ijah, Dina, The-Un, Ceu-ceu dan Joe serta Yuyu, Opie, Ade' Irnel, Shinta, Wiwiek,
dan
Yorna.
(13). Diki dan Aco atas kebaikannya
...
thank's, Akang Aziz, LailaFitri
dan MaMankebersamaannya rnenyelesaikan skripsi ini.
(14). Seiu~uh teman-ternan di ITK khususnya ITK 32 atas kebersamaan selarna ini.
(15). Mbak Yanti, Mbak Inda, Mbak Dian, Mas Lucky, Pak Danu dan Bibi atas kebaikannya selama inl.
(16). Seluruh pihak ydng penulis tidak dapat sebutkan satu per satu
Bogor, Mei 2000
DAFTAR IS1
Kata Pengantar
...
.
.
...
Daftar Isi
...
Daftar Tabel
...
Daftar Gambar
...
Daitar Lampiran
...
I
.
PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
...
1.2 Tujuan...
ll
.
TINJAUAN PUSTAKA2.1 Faktor Lingkungan yang Mernpenganrhi Ekosistem Mangrove
...
..
..
..
..
..
..
..
..
2.2 lstilah Mangrove
...
...
2.3 Habitat Mangrove2.4 Karakteristik Morfologi dan Fisiologi Vegetasi Mangrove
...
...
...
2.4.1 Sistem Perakaran ...2.4.2 Daun
...
.
.
...
...
...
2.4.3 Buah.
.
...
...
2.4.4 Kelenjar Garam
.
.
2.5 Fungsi Mangrove
...
2.6 Komposisi dan Zonasi Mangrove...
2.7 Penggunaan Lahan di Sekitar Hutan Mangrove...
.
.
.
...
2.8 Kondisi Geografis di Sekitar Hutan Mangrove...
2.9 Kondisi Kesehatan Mangrove Berdasarkan Moriometrik Daun...
....
2.10 Terumbu Karang di Sekitar Daerah Mangrove...
3.1 Waktu dan Tempat
...
3.2 Alat dan Bahan...
...
...
3.3 Pengumpulan Data
.
.
.
.
3.3.1 Datz Primer
...
3.3.2 Data Sekunder...
.
.
.
...
3.4 Metode...
.
.
.
.
.
.
...
3.4.1 Penentuan Letak Stasiun
...
...
3.4.2 Teknik Pengambilan Data...
.
.
.
.
iii