• Tidak ada hasil yang ditemukan

LK.2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

N/A
N/A
Witri Ayum

Academic year: 2023

Membagikan "LK.2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

LK.2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Nama Mahasiswa : Agustina

Asal : SD Inpres 1 Argakencana

n o

Masalah Dalam Pembelajaran

Penyebab Masalah

Kategori Masalah

Alternatif Solusi Kelebihan Kelemahan Mitigasi

M ate ri

Me dia

Metode/

Strategi Lain nya 1. Dalam

Pemebelajaran Atletik Pada Materi lari jarak pendek 60 meter Sejumlah Peserta Didik Masih Kurang pengetahuan mengenai teknik lari Sprint Dalam Mempraktekkannya Pada SD Inpres 1 ArgaKencana Kelas IV

Materi yang Diberika n Guru Masih Belum Tepat/

Monoton

Hasil Kajian Literatur

Menurut Siswono dan Karsen (2008), Student Center Learning (SCL) adalah model pembelajaran yang fokus pada kebutuhan, kemampuan, minat, motivasi dan gaya pembelajaran dari siswa dengan pengajar sebagai fasilitator pembelajaran, sehingga menjadikan setiap siswa untuk lebih aktif dan mampu untuk

bertanggungjawab terhadap proses pembelajarannya sendiri.

Menurut Rahila S (2018) Ciri model pembelajaran SCL sesuai unsurnya dapat dapat diciri sebagai berikut:

 pendidik berperan sebagai fasilitator dan motivator;

 peserta didik, harus menunjukan kinerja, yang bersifat kreatif yang mengintegrasikan kemampuan kognitif, psikomotorik dan afeksi secara utuh;

 3. proses interaksinya,

Berdasarkan hasil kajian literatur

dan hasil wawancara selanjutnya solusi berdasarkan analisis pros dan cons (kekuatan dan kelemahan) sebagai berikut :

Guru disarankan menggunakan pendekatan atau model pembelajaran Student

Center Learning (SCL).

Kelebihan;

 Siswa akan dapat merasakan bahwa pembelajaran menjadi miliknya sendiri karena

siswa diberi kesempatan yang luas untuk berpartisipasi.

Kelemahan dari metodel Student Center Learning (SCL)

Kekurangan ;

 Tidak mudah diterapkan dalam kelas besar atau siswa yang gemuk karena kelas tersebut akan terjadi kegaduhan sehingga guru akan kerepotan untuk mengendalikan kelas tersebut.

 Memerlukan waktu lebih banyak.

 Belum tentu cocok untuk siswa yang tidak terbiasa aktif, mandiri dan demokratis.

o Guru harus menyiapkan strategi yang matang dan menyusun rpp dengan baik.

o Menyiapkan media pembelajar yang di butuhkan.

o Kerja sama antara teman sejawat dalam pengaturan waktu.

(2)

menitikberatkan

pada “method of inquiry discovery”;

 sumber belajarnya, bersifat multidimensi, artinya bisa didapat dari mana saja; dan lingkungan belajarnya,harus terancang dan kontekstual.

Menurut Dikti (2014), ada beberapa Jenis-jenis Pembelajaran Student Centered Learning (SCL). Jenis-jenis Model-model pembelajaran yang

menggunakan pendekatan SCL (Student Centered Learning), antara lain yaitu sebagai berikut:

1. Small Group Discussion (SGD).

2. Role-Play and Simulation.

3. Discovery Learning.

4. Self-Directed Learning.

5. Cooperative Learning.

6. Contextual Learning (CL).

7. Problem Based Learning (PBL).

8. Collaborative Learning (CbL).

9. Project Based Learning (PjBL).

(Sumber)

https://www.kajianpustaka.com/2021/05/

model-pembelajaran-scl-student-centered- Hasil Wawancara Rekan Sejawat Bapak Malki,S.Pd Selaku guru Penjas Senior Di SD Inpres 1 Slametharjo

 kurang inovatifnya guru penjas SD Inpres 1 Argakencana dalam

 Siswa memiliki motivasi

yang kuat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

 Tumbuhnya suasana yang demokratis dalam pembelajaran karena akan terjadi dialog dan diskusi dalam pembelajaran.

 Mendorong

pembelajaran secara aktif dan berfikir kritis.

 Mengenalkan berbagai macam gaya belajar.

Alternatif Solusi Yang Kedua;

Guru disarankan menggunakan Model pembelajaran Cooperative Learning.

Kelebihan:

 Dapat merangsang Motivasi Belajar dan keingin tahuan mengenai lari jarak pendek 60 meter

 Ada tempat

Kelemahan dari

alternative Solusi Ynag Ke 2;

 Metode ini memerlukan persiapan-persiapan yang

agak rumit bila dibandingkan dengan metode-metode yang lain.

 Bisa menjadi tempat mengobrol.

 Bila terdapat anak yang malas atau anak yang ingin berkuasa dalam kelompok besar, kemungkinan akan

Mitigasi untuk kelemahan medel

penmbelajaran cooperative learning yaitu;

 Guru harus mengecek tiap kelompok apakah sudah melakukan tugas yang sesuai dengan apa yang di

(3)

mengemas model serta strategi pembelajaran sehingga membuat siswa kurang senang dan kurang antusias dalam belajar penjas khususnya pelajaran atletik pada nomor lari cepat (sprint).

 Kurangnya Penguasaan Materi Yang Akan Disajikan.

Hasil Wawancara Rekan Sejawat Ibu Retini S.Pd.I Selaku Guru Agama Di SD Inpres 1 Argakencana

 Metode yang di sajikan masih kurang tepat karna banyak peserta didik yang hanya bermain dalam latihan lari jarak pendek 60 Meter

 Penyampain tujuan pembelajaran yang tidak dijelaskan dalam

pelaksanaan materi lari jarak pendek 60 Meter

Berdasarkan hasil kajian literatur maka diperoleh beberapa alternatif solusi terkait Motivasi belajar siswa masih rendah diantaranya alternatif solusi sebagai berikut:

1. Guru disarankan menggunakan pendekatan atau model

pembelajaran Student Center Learning (SCL).

2. Guru disarankan menggunakan Model pembelajaran Cooperative

bertanya cara star lari jarak pendek 60 meter.

 Dapat membantu timbulnya asosiasi dengan peristiwa lain yang mudah diingat.

Alternatif Solusi Ketiga

kelebihan

Guru menerapkan Metode bermain dapat meningkatkan hasil belajar lari jarak pendek 60 meter.

o Dapat mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar tehnik lari jarak pendek 60 meter o Aktivitas siswa bukan

hanya visik tetapi juga mental

o Dapat membangkitkan siswa dalam belajar.

o Dapat memupuk solidaritas bersama.

mempengaruhi

kelompoknya, sehingga usaha kelompok tidak dapat berfungsi

sebagaimana mestinya.

Kelemahan

Dari penerapan Metode bermain

o Apabila metode ini dilakukan tanpa persiapan yang matang,maka ada kemungkinan tujuan – tujuan pembelajaran tidak tercapai secara maksimal sebeb anak terlalu larut dalam permainan..

o Metode ini biasanya memerlukan strtegi dan media pembelajaran yang disiapka secara baik. Apa bila guru tidak menyediakan media pembelajaran maka tujuan

pembelajaran akan sulit tercapai.

berikan oleh guru

 Guru harus membagi kelompok,mi salnya dalam satu

kelompok maksimal ada 2 atau 3 anggota kelompok sehingga akan

meminimalis ir perdebatan di dalam kelompok.

Untuk mengatasi dari metode bermain adalah membagi kelas dalam bebrapa kelompok untuk bermain lari jarak pendek 60 meter,sehingga setiap kelompok mudah untuk diawasi oleh guru.

(4)

Learning.

3. Guru perlu memberikan motivasi dari awal dan penutup kegiatan pembealajaran serta dibarengi gaya mengajar yang tidak monoton atau metode ceramah, bisa dengan diskusi diselingi tanya jawab.

4. Guru disarankan untuk

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.

5. Guru hendaknya menyampaikan tujuan dari pembelajaran Lari Jarak Pendek 60 Meter

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran ini berhasil menyelesaikan materi atletik, start jongkok, ateltik lari pendek 50 meter, permaianan bola basket, passing menggunakan kaki bagian dalam

Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar lari sprint 60 meter pada siswa kelas kelas IV SD Negeri I Pokoh

Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang di sukai oleh peneliti terutama nomor lari jarak pendek 200 meter, maka dari itu peneliti mencoba melakukan penelitian dengan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran gerak dasar lari terhadap hasil belajar lari jarak pendek 40 meter siswa kelas V SD Negeri

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran gerak dasar lari terhadap hasil belajar lari jarak pendek 40 meter siswa kelas V SD Negeri

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek (Sprint) Melalui metode Demonstrasi penelitian ini merupakan Penelitian

Mengajar dengan menggunakan media pembelajaran 6 Cara Agar Siswa Tidak Bosan Mengikuti pembelajaran di Sekolah https://www.ruangdiary.com /2019/08/6-cara-mengatasi-

Dokumen ini membahas tentang eksplorasi alternatif solusi masalah dalam