2024-2025
SMK USAHA PERTANIAN TERPADU
HIDROKARBON LKPD
Kelas : Kelompok :
Nama Anggota :
proposal
Mendefinisikan senyawa hidrokarbon dan memahami konsep tata nama senyawa hidrokarbon berdasarkan struktur dan sifatnya
Menjelaskan pengertian senyawa hidrokarbon
Membedakan jenis-jenis senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya (alkana, alkena, alkuna)
Menamakan senyawa hidrokarbon alkana, alkena, alkuna berdasarkan struktur dan sifatnya
T U J U A N P E M B E L A J A R A N
P E T U N J U K L K P D
Setiap peserta didik memperhatikan LKPD yang sudah didapat 1.
Bacalah dan pahami LKPD dengan seksama, jika tidak mengerti bertanya dengan teman atau guru
2.
Diskusikan setiap pertanyaan dan permasalahan yang ada dalam LKPD ini melalui diskusi sesama anggota kelompok.
3.
Jika ada pertanyaan yang kurang jelas, silakan tanyakan kepada guru.
4.
Jakarta - Indonesia hingga saat ini masih melakukan impor untuk bahan baku pestisida berupa methomyl. Berdasarkan data Indonesia Trade Data, di tahun 2019 impor methomyl technical sebagai bahan aktif berkadar 98% Indonesia didominasi dari Tiongkok. Namun impor methomyl tersebut diharapkan menurun setelah Indonesia memiliki pabrik sendiri. Salah satu perusahaan swasta PT Delta Giri Wacana (DGW Group) mulai melakukan pembangunan pabrik bahan baku pestisida (karbamat) berupa methomyl dalam rangka memenuhi kebutuhan internal Perusahaan serta pasar domestik dan impor.
Pestisida memiliki peran penting bagi upaya proteksi tanaman atas gangguan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) atau hama yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas panen petani. Jika tidak ditanggulangi dengan baik dan bijak tentunya akan mengakibatkan potensi gagal panen. Seperti yang dialami para petani di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur pada pertengahan Juni 2023 lalu Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi mencatat sekitar 200 hektar dari lahan musim tanam kedua yang seluas 50.998 hektar hasil panennya menurun hingga cenderung gagal panen akibat serangan hama wereng dan tikus.
"Bakal Ada Pabrik Senilai Rp 312 M, Impor Bahan Baku Pestisida Diprediksi Turun"
Bacalah wacana berikut ini dengan seksama!
#Orientasi
#Mengorganisasi Peserta Didik
Setelah mengamati wacana diatas dan memperhatikan gambar diatas, ajukanlah hal apa yang ingin kalian ketahui dalam bentuk pertanyaan!
Tuangkan bentuk pertanyaan mu di lembar jawaban ini!
Setelah mengamati wacana diatas dan memperhatikan gambar diatas, ajukanlah hal apa yang ingin kalian ketahui dalam bentuk pertanyaan!
Tuangkan bentuk pertanyaan mu di lembar jawaban ini!
Untuk menganalisis permasalahan tersebut, mari kita selidiki bersama tentang senyawa yang terkandung dalam pestisida tersebut!
Lengkapilah kolom yang kosong pada tabel dibawah ini.
#Membimbing Penyelidikan
#Menyajikan Hasil
#Menganalisis dan Mengevaluasi
Setelah melakukan diskusi pembelajaran, presentasikanlah di depan teman dan guru kemudian sajikanlah hasil diskusi belajar anda.
Unggah hasil diskusi anda pada link berikut ini!
https://drive.google.com/drive/u/0/folders/1tAMOlJC9MK0Q0isQB0a4- CWKf1JQ8w4-
Untuk mengukur kemampuan anda lakukanlah kegiatan evaluasi berikut ini!
Insektisida dan Pestisida: Pedang Bermata Dua dalam Pertanian Insektisida dan pestisida merupakan dua elemen penting dalam dunia pertanian modern. Digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman, pestisida telah membantu meningkatkan hasil panen dan
memastikan ketahanan pangan. Namun, di balik manfaatnya, penggunaan pestisida juga menyimpan bahaya yang tak boleh diabaikan. Bahaya
utama pestisida terletak pada residunya yang tertinggal di tanah, air, dan hasil panen.
Residu ini dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia dan hewan. Paparan pestisida jangka panjang dapat
menyebabkan berbagai penyakit, seperti kanker, gangguan saraf, dan kerusakan organ reproduksi. Di Indonesia, penggunaan pestisida masih tergolong tinggi. Menurut data Kementerian Pertanian, konsumsi pestisida nasional mencapai 83.000 ton pada tahun 2022. Hal ini menimbulkan
kekhawatiran di berbagai pihak, terutama para pemerhati lingkungan dan kesehatan.
Salah satu contoh nyata dampak negatif pestisida adalah kasus keracunan massal yang terjadi di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, pada bulan April 2024. Puluhan petani mengalami mual, muntah, dan pusing setelah terpapar pestisida saat melakukan penyemprotan di sawah mereka.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa penggunaan pestisida harus dilakukan dengan hati-hati dan bertanggung jawab. Petani perlu dibekali dengan pengetahuan dan pelatihan yang memadai tentang penggunaan pestisida yang aman dan ramah lingkungan.
Pemerintah juga perlu mengambil peran aktif dalam mengendalikan penggunaan pestisida. Hal ini dapat dilakukan dengan memperketat regulasi, mendorong penggunaan pestisida organik, dan mengembangkan alternatif pengendalian hama yang lebih ramah lingkungan.
Pertanian berkelanjutan merupakan solusi ideal untuk meminimalisir dampak negatif pestisida. Pertanian berkelanjutan berfokus pada keseimbangan antara produktivitas dan kelestarian lingkungan. Dengan menerapkan praktik-praktik pertanian berkelanjutan, seperti rotasi tanaman, penggunaan pupuk organik, dan pengendalian hama hayati, petani dapat menghasilkan panen yang melimpah tanpa membahayakan lingkungan dan kesehatan.
"Jawablah pertanyaan dibawah ini, kemudian unggah jawaban pada link yang sama dengan pengumpulan powerpoint!
Analisislah senyawa penyusun insektisida!
1.
Tentukanlah nama senyawa penyusunnya sesuai aturan IUPAC!
2.
Gambarkan struktur senyawa tersebut menggunakan aplikasi chemsketch!
3.