• Tidak ada hasil yang ditemukan

Locarno Agreement 4 PDF

N/A
N/A
Paolo Omar Sihotang

Academic year: 2023

Membagikan "Locarno Agreement 4 PDF"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Locarno Agreement, yang dibuat pada 8 Oktober 1968, menjadi dasar untuk perlindungan desain industri. Di Locarno, Swiss, tonggak sejarah ini dibuat selama konferensi diplomatik yang menyambut semua negara yang berafiliasi dengan Konvensi Paris untuk Perlindungan Kekayaan Industri.

Pada dasarnya, Locarno Agreement sendiri bertujuan untuk menciptakan kerangka kerja komprehensif yang disebut Klasifikasi Industri Internasional. Sistem klasifikasi ini terdiri dari banyak kelas dan subkelas masyarakat yang luas yang menunjukkan struktur terorganisir yang digunakan untuk membuat katalog desain industri.

Pada awal perjanjian, kelas dan subkelas asli ditambahkan. Selain itu, perjanjian memberikan otoritas kepada Komite Ahli untuk memperbaiki dan mengubah perjanjian ini agar sesuai dengan paradigma desain industri yang berkembang.

Satu ketentuan penting dalam perjanjian menetapkan bahwa kantor properti industri dari setiap negara peserta harus mengintegrasikan nomor kelas dan subkelas tertentu yang ditetapkan dalam Locarno Agreement dalam dokumentasi resmi mereka untuk pengendapan atau pendaftaran desain industri. Persyaratan ini juga berlaku untuk publikasi terkait yang dikeluarkan oleh kantor-kantor ini untuk memastikan bahwa barang yang menggunakan desain ini dapat diidentifikasi dengan benar.

Locarno Agreement berdiri pada tanggal 1 Oktober 1993 dan terdiri dari 20 negara.

Khususnya, Locarno Agreement telah diterima dan dimasukkan ke dalam pendaftaran dan publikasi oleh Biro Internasional Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia dan Kantor Desain Benelux. Integritas ini sejalan dengan Konvensi Desain Benelux dan Perjanjian Den Haag tentang Deposit Internasional Desain Industri1 Locarno Agreement telah membantu seluruh negara anggota menyelaraskan praktik desain industri melalui sistem klasifikasi yang luas dan inklusi yang diamanatkan dalam dokumentasi resmi. Ini berfungsi sebagai kerangka dasar untuk perlindungan dan pembuatan katalog desain industri di seluruh dunia dan berfungsi sebagai bukti kerja sama internasional.

Indonesia tidak termasuk dalam kesepakatan internasional Locarno, yang mengatur klasifikasi desain industri. Meskipun begitu, Indonesia sangat terlibat dalam hak kekayaan intelektual (HKI).

1World Intellectual Property Organization. (1994). International classification for industrial designs : under the Locarno Agreement of October 8, 1968. World Intellectual Property Organization.

(2)

Indonesia adalah anggota World Intellectual Property Organization (WIPO) dan telah aktif berpartisipasi dalam berbagai perjanjian internasional terkait hak kekayaan intelektual (HKI).

Meskipun negara ini tidak secara langsung terkait dengan Locarno Agreement, keanggotaan WIPO memungkinkan Indonesia untuk terlibat dan mengakses proses diskusi dan peraturan global mengenai hak kekayaan intelektual, termasuk perlindungan desain industry 2 Indonesia bukan hanya anggota WIPO, tetapi juga telah berpartisipasi dalam perjanjian dan kerjasama regional mengenai hak kekayaan intelektual (HKI). Meskipun negara ini bukan bagian dari Locarno Agreement, keterlibatannya dalam perjanjian ini menunjukkan betapa serius negara ini melindungi hak kekayaan intelektual, termasuk desain industri, sesuai dengan konteks perjanjian dan kerangka hukum yang berlaku.

Karena Indonesia tidak menjadi pihak dalam Locarno Agreement, sikap langsung Indonesia terhadap perjanjian tersebut tidak dapat dipastikan. Meskipun demikian, Indonesia telah menunjukkan komitmennya untuk melindungi dan mengawasi hak-hak kekayaan intelektual melalui keanggotaan dalam kelompok dan perjanjian terkait hak kekayaan intelektual, yang dapat mencakup kebijakan ekonomi dan peraturan yang relevan.

Kesimpulannya, Locarno Agreement, terbentuk pada 8 Oktober 1968, menjadi landasan penting bagi perlindungan desain industri di bawah Klasifikasi Industri Internasional.

Meskipun Indonesia bukan bagian dari perjanjian ini, partisipasi aktif dalam organisasi internasional dan perjanjian regional terkait hak kekayaan intelektual menunjukkan keseriusan Indonesia dalam melindungi hak-hak ini. Sebagai anggota WIPO dan melalui keterlibatan dalam kerjasama regional HKI, Indonesia menegaskan komitmennya terhadap perlindungan hak kekayaan intelektual, termasuk desain industri, sesuai dengan konteks hukum yang berlaku. Meskipun sikap langsung Indonesia terhadap Locarno Agreement tidak jelas, keterlibatan aktifnya dalam ranah hak kekayaan intelektual menunjukkan kesungguhan untuk mengikuti regulasi global dan regional yang relevan.

2 Maulana, Rizki. (2020). Tinjauan Atas Penggunaan Klasifikasi Locarno Dalam Pemeriksaan Substantif.

(3)

DAFTAR PUSTAKA

Maulana, Rizki. (2020). Tinjauan Atas Penggunaan Klasifikasi Locarno Dalam Pemeriksaan Substantif.

World Intellectual Property Organization. (1994). International classification for industrial designs : under the Locarno Agreement of October 8, 1968. World Intellectual Property Organization.

Referensi

Dokumen terkait