31
Luas kontak permukaan hasil cetakan anatomis basis gigi tiruan penuh dengan bahan cetak polyvinyl siloxane
(Anatomical contact surface of full denture base impression with polyvinyl siloxane impression material)
Fransiska Nuning Kusmawati, Pinka Taher, dan Susi R. Puspita Dewi
Bagian Prostodonsia
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (B) Jakarta – Indonesia
Korespondensi (correspondence): Fransiska Nuning Kusmawati, Bagian Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (B).
Jl. Bintaro Permai Raya No. 3 Jakarta Selatan 12330, Indonesia. E-mail: [email protected]
ABSTRACT
Background: Denture retention and stability is very important for the successful use of a full denture. Denture retention is the ability to maintain its position in order to remain attached to the supporting tissue. Good retention mucosa obtained from accurate impression results. This research was conducted with impression materials as an alternative to polyvinyl siloxane physiological impression. Purpose: To analyze the surface area in contact with the mucosal base full denture base made of polyvinyl siloxane impression. Methods: Subjects were all patients who wear full dentures and willing to come to do impression.
The study was conducted on 11 patients who had been taking a full denture made and individual tray that will be used to do the impression with polyvinyl siloxane material on the upper and lower jaw, so there are 22 samples. Result: The results of the 22 samples contained 70% of the contact area as much as 2 samples, the contact area of 80% as much as 6 samples, and the contact area of 90% for 14 samples. Conclusion: The conclusion from this study is that there is extensive contact surface evenly on the surface of the denture base full anatomical contact with the mucosa on the results impression with polyvinyl siloxane.
Key words: Retention, full denture, polyvinyl siloxane Vol. 62, No. 2, Mei-Agustus l 2013, Hal. 31-34 |ISSN 0024-9548
PENDAHULUAN
Retensi dan kestabilan gigi tiruan amat penting untuk keberhasilan pemakaian gigi tiruan penuh.
Pasien sering mengeluhkan gigi tiruan penuh yang dipakainya longgar, terutama pada rahang bawah.
Hal ini biasanya terjadi karena kontak antara mukosa dan gigi tiruan penuh tidak maksimal, sehingga retensinya tidak maksimal. Retensi adalah kemampuan gigi tiruan untuk mempertahankan posisinya agar tetap melekat pada jaringan pendukungnya.1
Retensi yang baik didapat dari hasil pencetakan mukosa yang akurat. Pada pencetakan fisiologis untuk mendapatkan model kerja untuk gigi tiruan penuh biasanya dipakai pasta zinc-oxide-eugenol.
Oleh karena itu, kami mencoba mencari alternatif bahan lain yaitu polyvinyl siloxane tipe light body atau
reguler. Polyvinyl siloxane biasanya dipakai untuk pencetakan gigi tiruan cekat tetapi bahan ini juga mempunyai stabilitas dimensi yang baik pula sehingga bahan ini dipakai sebagai bahan cetak fisiologis. Pada penelitian ini kami mengamati luas kontak basis yang dihasilkan dari cetakan dengan bahan cetak polyvinyl siloxane. Karena sifat bahan tersebut, penelitian ini akan mengamati kemungkinan yang terjadi pada basis yang dihasilkan dari bahan tersebut, yang akan mempengaruhi luas permukaan basis yang berkontak dengan mukosa pada pemakaian gigi tiruan penuh.
Masalah yang timbul adalah apakah terdapat luas permukaan kontak merata pada permukaan anatomis basis gigi tiruan penuh yang berkontak dengan mukosa pada hasil pencetakkan dengan 31
32
bahan cetak polyvinyl siloxane. Tujuan penelitian untuk menganalisis luas permukaan kontak basis dengan mukosa basis gigi tiruan penuh yang dibuat dari hasil cetakan polyvinyl siloxane.
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini bersifat kuasi eksperimental klinis dengan subyek penelitian semua pasien pemakai gigi tiruan penuh yang bersedia datang untuk dilakukan pencetakkan. Kriteria inklusinya adalah:
pasien dengan kehilangan seluruh giginya, tidak mempunyai kelainan sistemik, sudah memakai gigi tiruan penuh, dan usia 40-60 tahun Kriteria eksklusinya adalah pasien dengan residual ridge rendah. Jumlah subyek penelitian 11 orang pasien yang sudah memakai gigi tiruan penuh serta dibuatkan sendok cetak perseorangan yang nantinya akan digunakan untuk melakukan pencetakan dengan bahan cetak polyvinyl siloxane pada rahang atas dan bawah, jadi ada 22 sampel.
Sebelas pasien dibuatkan cetakan dengan menggunakan alginat untuk mendapatkan model studi, setelah itu dicor dengan gips, tunggu sampai mengeras. Dari model tersebut kita dapat membuatkan sendok cetak perorangan yang dibuat dari akrilik. Tepi sendok cetak dibuat setebal kurang lebih 3 mm serta membulat. Setelah itu dilakukan pencetakan kedua dengan menggunakan bahan cetak polyvinyl siloxane. Pencetakan dilakukan pada rahang atas kemudian dilanjutkan pada rahang bawah. Pencetakan dilakukan dengan menggunakan tekanan seringan mungkin dan pasien diminta untuk melakukan beberapa gerakan fungsional seperti menghisap dengan mulut tertutup. Setelah didapat cetakan tersebut kemudian dicor dengan dental stone, dengan perbandingan bubuk 100 gr dan air 30 ml serta waktu pengadukan 60 detik. Setelah jadi model maka dilakukan proses pembuatan basis akrilik. Kemudian basis akrilik yang telah selesai dicoba pada pasien dengan pertolongan pasta indicating pressure (PIP). Basis dipasang dengan tekanan seperlunya, dan gambaran yang terlihat dilakukan evaluasi. Seluruh basis GTP yang terkena PIP dikatakan 100% dan dilakukan pemetaan pada basis GTP. Bila ada bagian yang terhapus maka bagian tersebut dihitung dengan mengalikan jumlah bagian yang terhapus dibagi bidang keseluruhan dikali 100%.
Analisis data ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 12. Data pada penelitian ini merupakan data ordinal. Untuk data ordinal digunakan uji statistik
Gambar 1. Hasil cetakan dengan bahan cetak polyvynil siloxane.
Kusmawati dkk. : Luas kontak permukaan hasil cetakan anatomis basis gigi tiruan penuh dengan bahan cetak polyvinyl siloxane Jurnal PDGI 62 (2) Hal. 31-34 © 2013
non parametrik, yaitu uji Wilcoxon untuk menguji kemaknaan dalam kelompok.
HASIL
Hasil cetakan memakai bahan cetak polyvynil siloxane seperti terlihat pada Gambar 1.
Cara penghitungan luas area kontak adalah dengan satu operator yang melakukan dan melihat hasilnya. Satu lapang pandang dari bagian yang terkena PIP diartikan sebagai 100%. Bila ada yang hilang maka akan diartikan sebagai berapa % dari keseluruhan bagian tersebut.
Gambar2. Pasta indicating pressure pada basis gigi tiruan penuh. A) sebelum dipakai ke pasien); B) bagian yang hilang.
Gambar 3. Hasil persentase luas kontak memakai bahan cetak polyvinyl siloxane
A B
0 2 4 6 8 10 12 14
70% 80% 90%
jumlah sampel
Kusmawati dkk. : Luas kontak permukaan hasil cetakan anatomis basis gigi tiruan penuh dengan bahan cetak polyvinyl siloxane 33
Jurnal PDGI 62 (2) Hal. 31-34 © 2013
Dari 22 sampel penelitian terdapat luas area kontak 70% sebanyak 2 sampel, luas area kontak 80% sebanyak 6 sampel, dan luas area kontak 90%
sebanyak 14 sampel.
Luas kontak permukaan kontak anatomis dengan bahan cetak pasta oksida seng eugenol dengan rata-rata 83, 8636. Luas kontak permukaan kontak anatomis dengan bahan cetak polyvynil siloxane (light body) rata-rata 85,4545. Dengan uji test Wilcoxon menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p = 0,349).
membebaskan produk sampingan. Blomberg dkk.
mengatakan bahwa polyvinyl siloxane mempunyai pemulihan elastik yang cukup untuk memungkinkan cetakan dituangkan setelah enam menit dikeluarkan dari mulut. Pengisian hasil cetakan dapat sampai tujuh hari setelah pencetakan. Waktu pengadukan 30-45 detik, dengan waktu kerja 2-4 menit dan waktu pengerasan 6-8 menit. Namun polyvinyl siloxane ini mempunyai kekurangan yaitu mempunyai tinggkat kekerasan yang tinggi sehingga sukar dilepaskan dari mulut dan kerentanan polimerisasi terhadap kontaminasi lateks dan bahan haemostatik.2-4 Sehingga kami memilih bahan ini sebagai alternatif bahan pencetakan.
Retensi ini memberikan rasa nyaman secara fisiologis pada pasien. Bila gigi tiruan mudah lepas selama makan atau bicara maka dapat menimbulkan rasa malu atau trauma bagi pasien.1 Grant mengatakan bahwa retensi gigi tiruan merupakan suatu ketahanan yang dimiliki gigi tiruan untuk mempertahankan posisinya dalam mulut. Jadi retensi diperiksa dengan usaha melepaskan gigi tiruan yang arahnya berlawanan dengan arah pemasangan.5 Penerapan faktor fisik di klinik untuk mendapatkan retensi gigi tiruan lengkap adalah dengan membuat permukaan basis seluas mungkin, mengusahakan kontak yang rapat antara basis dengan mukosa, serta membuat hubungan yang rapat antara tepi gigi tiruan dengan jaringan di sekitarnya. Untuk mendapatkan hubungan yang rapat antara tepi gigi tiruan dengan jaringan di sekitarnya, harus dilakukan pencetakan secara mukofungsional dengan melakukan border molding.
Cara pencetakan mukofungsional ini perlu untuk mendapatkan peripheral border seal.6
Pada penelitian ini, sesudah dibuat cetakan pertama dan dibuatkan sendok cetak perorangan maka dilakukan border molding untuk mendapatkan peripheral seal. Rongga mulut dicetak dengan bahan cetak polyvinyl siloxane yang kemudian dibuatkan basis dan pasien dilakukan pemeriksaan luas area kontak dengan media Pasta Indicating Pressure (PIP) untuk melihat persentase luas area kontak antara mukosa dengan basis gigi tiruan penuh (Tabel 1).
Dari 22 sampel penelitian terdapat luas area kontak 70% sebanyak 2 sampel, luas area kontak 80%
sebanyak 6 sampel, dan luas area kontak 90%
sebanyak 14 sampel. Hasil ini menunjukkan bahwa sampel dengan luas area kontak mulai dari 80%
sebanyak 20 sampel. Jumlah ini menunjukkan bahwa hasil cetakan dengan bahan cetak polyvinyl siloxane mempunyai luas area kontak yang merata.
PEMBAHASAN
Pencetakkan yang paling sering digunakan di klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof.
Dr. Moestopo (B) adalah dengan menggunakan bahan pasta zinc-oxide-eugenol. Dengan pertimbangan sifat bahan serta teknik mencetak yang benar, dan untuk mendapatkan hasil kontak yang rapat antara basis gigi tiruan dengan mukosa, maka digunakan bahan cetak polyvinyl siloxane(light body) sebagai pengganti bahan cetak. Bahan cetak polyvinyl siloxane menghasilkan deformasi permanen yang sangat rendah serta menghasilkan detail cetakan yang tinggi. Bahan ini tahan terhadap kekoyakan (robek) adekuat karena dapat menyerap tiga kali lebih banyak energi dengan distorsi minimal dan elastisitasnya sangat baik.
Stabilitas dimensi bahan ini baik disebabkan oleh polimerisasi yang terus menerus terjadi dalam tiga menit pertama sewaktu mengeluarkan cetakan dari dalam mulut dan tidak mudah berubah dalam kelembaban, serta tidak mengalami reaksi kimia atau Tabel 1. Hasil uji Wilcoxon antara pemakaian polyvynil siloxane
(light body) dan pasta-oksida- seng-eugenol
nnnnn
Zink Oxide Eugenol 22 83,8836 8,98833 60,00 90,00
Light Body 22 85,4545 6,70892 70,00 90,00
Mean MeanMean Mean
Mean Std.Std.Std.Std.Std.
De DeDe
DeDeviationviationviationviationviation MinimMinimMinimumMinimMinimumumumum MaximMaximMaximMaximMaximumumumumum Descr
DescrDescr Descr
Descriptiviptiviptiviptiviptive Statisticse Statisticse Statisticse Statisticse Statistics
NP NP NP NP NPar ar ar ar ar TTTTTestsestsestsestsests
Descr DescrDescr Descr
Descriptiviptiviptiviptiviptive Statisticse Statisticse Statisticse Statisticse Statisticsbbbbb
Z -,936a
Asymp. Sig. (2-tailed) ,349 Light Body - Zinc Light Body - Zinc Light Body - Zinc Light Body - Zinc Light Body - Zinc Oxide Eugenol Oxide Eugenol Oxide Eugenol Oxide Eugenol Oxide Eugenol
a. Based on negative ranks b. Wilcoxon Signed Ranks Test
34 Kusmawati dkk. : Luas kontak permukaan hasil cetakan anatomis basis gigi tiruan penuh dengan bahan cetak polyvinyl siloxane Jurnal PDGI 62 (2) Hal. 31-34 © 2013
Hasil yang dibawah luas area kontak 80% dapat terjadi pada keadaan residual ridge tidak rata sehingga Pasta indicating pressure sedikit hilang pada daerah tersebut. Pada pasien pertama terdapat luas area kontak 70% pada rahang bawah dan luas area kontak rahang atas sebanyak 70%. Pasien ini mempunyai permukaan residual ridge yang tidak rata. Rahang atas pasien mempunyai tulang alveolar yang besar dan kokoh tapi bentuknya tidak beraturan, dengan ceruk- ceruk dan penonjolan tulang yang kecil. Rahang bawah pasien mempunyai tulang yang besar tetapi terdapat permukaan residual ridge yang tidak rata.
Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Boucher7 bahwa retensi dan kestabilan dari gigi tiruan dipengaruhi oleh teknik mencetak yang benar, faktor jaringan pendukung yang baik serta kontak yang luas antara permukaan mukosa dengan basis gigi tiruan.
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat luas permukaan kontak merata pada permukaan anatomis basis gigi tiruan penuh yang berkontak dengan mukosa pada hasil pencetakkan dengan bahan cetak polyvinyl siloxane.
Sebagai saran, bahan cetak polyvinyl siloxane dapat dipakai sebagai pencetakkan fisiologis dan dapat dilakukan penelitian kembali terhadap residual ridge yang rendah dengan memakai bahan cetak ini, karena pada penelitian ini hanya untuk residual ridge tinggi sampai sedang. Penelitian diharapkan dapat dilakukan dengan jumlah sampel yang lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA
1. Jacobson TE, Krol AJ. Contemporary review of the factor involved in complete denture retention, stability, and support. Part I: Retention. J Prosthet Dent 1983; 49: 5–15.
2. Skinner EW, Phillips RW. The science of dental materials. 8th ed. Philadelphia and London: WB Saunders Company; 1982. p. 68–77.
3. Powers JM, Wataha JC. Dental materials properties and manipulation. 9th ed. St Louis: Mosby; 2008. p.
143–56.
4. Ralph W. Phillips, elements of dental materials properties for dental hygienist and assistants. 5th edition.
Indiana: WB Saunders Company; 1996. p. 52–3.
5. Grant AA, Johnson W. Removable denture prosthodontic. Second Edition. Edinburgh, London, Madrid, Melbourne, New York and Tokyo: Churchill Livingstone; 1992. p. 19–24.
6. Watt DM, Mac Gregor AR. Designing complete denture. IOP Publishing; 1986. p. 54–60.
7. Zarb GA, Bolender CL, Hickey JC, Carlsson GE.
Bouchers prosthodontic treatment for edentuluos patients. 10th ed. St. Louis: Mosby Co; 1990. p. 169–93.