• Tidak ada hasil yang ditemukan

Maka tahap- tahap tersebut dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap lamaran, sebelum akad nikah, akad nikah dansetelahakadnikah

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Maka tahap- tahap tersebut dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap lamaran, sebelum akad nikah, akad nikah dansetelahakadnikah"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

114 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari penelitian Bone di Kabupaten Bone, maka penulis menarik kesimpulan dan saran sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Banyak makna kehidupan yang dapat dipetik dari prosesi perkawinan adat dalam masyarakat Bugis Bone yang sampai hari ini masih tetap dilaksanakan. Tahap demi tahap pelaksanaannya mengandung nilai-nilai yang sacral sebagai warisan budaya leluhur dari masa kemasa. Maka tahap- tahap tersebut dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap lamaran, sebelum akad nikah, akad nikah dansetelahakadnikah.

1. Berikutpenulismenarikkesimpulandarisetiaptahap-tahapperkawinanadatBugis Bone:

Pada tahap yang biasanya dilangsungkan oleh masyaratkat Bugis Bone adapun dalamt ahap ini yaitu mammanu’ manu yaitu tahap dimana pihak mempelai laki-laki mencarikan jodoh anaknya yang akan berlanjut kejenjang perkawinan, massuro atau meminang sang calon mempelai wanita namun pihak mempelai laki- laki hanya mengutus beberapa orang dari pihak keluarganya untuk melamar acalon mempelai wanita selanjutnya, pada acara mappettu ada dimaksudkan telah terjadinya kesepakatan antara dua keluarga baik keluarga laki-laki maupun dari keluarga perempuan . Adapun kegiatan yang pada jaman dahulu yaitu mappasierekeng dan mappaenrebalanca dipisahkan dengan , tetapi dijaman sekarang masyarakat Bugis

(2)

115

Bone menggabungkan dua acarat ersebut dengan pertimbangan menghemat waktu dan biaya.

Tahap selanjutnya yaitu tahap menjelang akad nikah dimana segala sesuatu yang berhubungan dengan kedua mempelai telah dibicarakan pada tahap lamaran, prosesi pertama yaitu mappada , menjelang beberapa hari pernikahan maka calon mempelai wanita dirawat dengan cara mappasau,selanjutnya sebelum malam mappaci maka dilakukan cemmepassili. Pada malam harinya akan dilaksanakan acara mappacci yang begitu banyak memiliki makna simbolis dan diyakini oleh masyarakat Bugis Bone salah satunya yaitus ebagaik egiatan mensucikan diri dari berbagai hal yang buruk sebelum memasuki hari perkawinan. Pada hari akad nikah pada masyarakat Bugis Bone disebut mappaenrebotting sebagai puncak prosesi perkawinan, mempelai laki-laki , setelah ijab Kabul pengantin laki laki dituntun menuju kama ristrinya untuk makkarawa prosesi ini juga biasa disebut mappasikarawa oleh masyarakatBugis Bone.

Setelah seluruh tahap akad nikah berlangsung dan , setelaha cara mapparola biasanya kedua pihak pengantin menggelar resepsi pernikahan Setelah resepsi di gelar biasanya ada acara-acara lainnya seperti ziarah kubur, kunjungan keluarga dan lain-lain berdasarkan kesepakatan dua keluarga. Maka berakhirlah seluruh tahap- tahap perkawinan dalam adat Bugis

2. Perkawinan adat Bugis Bone sarat akan makna simbolik yang terkandung didalamnya

(3)

116

Baik dari prosesi perkawinannya maupun perlengkapannya, adapun pesan simbolik baik verbal maupun non verbal pada prosesi mappetuada yaitu simbol verbal baik itu bahasa maupun tulisan sedang dalamsimbol non verbal meliputi kedekatan dan ruang dari segi wilayah social dan juga pada segi errotorinya yaitu ruang dan posisi, simbol non verbal lainnya pada prosesi ini yaitu artifak dan visualisasi. Pada acara mappasau dan cemme passili symbol non verbal pada prosesi yaitu bau. Dalam prosesi mappaci, simbol verbal seperti bahasa, dan simbol non verbal yaitu kinesik, diam, waktu, bunyi, dan juga artifak dan visualisasi yang terkandung dalam prosesi ini. Selanjutnya pada tahap akad nikah atau prosesi mappaenrebotting simbo lnon verbal yang terkandung didalamnya yaitu dari simbol

verbal seperti bahasa dan tulisan sedang dalam symbol non verbal yaitu paralanguage, sentuhan, bunyi, dan juga artifak dan visualisasi. Ada pula dalam

prosesi mappasikarawa setelah prosesi akad nikah symbol non verbal yang terkandung didalamnya yaitu kedekatan dan ruang dari segi territory, sentuhan dan juga bau. Prosesi setelah akad nikah seperti mapparola tidak luput dari simbol, seperti symbol non verbal . Pada resepsi pernikahan atau tudangbotting adanya symbol kedekatan dan ruang juga sentuhan. Tidak hanya pada prosesi nya pakaian pengantin adat BugisBone yang terkesan rumi tjuga mempunyai symbol non verbal yang terkandung didalamnya seperti warna, dan juga artifak dan visualisasi.

B. Saran-saran

(4)

117

1. ProsesiperkawinanadatdalammasyarakatBugis Bone cenderung mengalami pergeseran yang dapat berakibat kaburnya nilai-nilai sakral yang terkandung di dalamnya, oleh karenanya diharapkan pada masa ini dan akan datang prosesi perkawinan adat terus dipertahankan dan mengalami penyempurnaan.

2. Dalam pembinaan rumah tangga yang bahagia lahir batin, maka pemahaman tentang tata karma berumah tangga seperti yang telah disimbolkan pada perangkat dan tata cara perkawinan adat Bugis Bone, diharapkan sebagai cikal bakal terbentuknya suatu pola piker kerukunan bermasyarakat danberbangsa.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan keterampilan sosial siswa berdasarkan respons verbal, non verbal dan proses kognitif dilihat dari jenis kelamin dan kelas berada pada kategori sedang, hal