• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Analisis Spasial Hidrologi Dan Lingkungan

Gaza Muhammad Yasin

Academic year: 2023

Membagikan "Makalah Analisis Spasial Hidrologi Dan Lingkungan"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DASAR

“Teori, Aplikasi, Serta Metode Dalam Analisis Spasial”

Dosen : Aswin Nur Saputra S.Pd.,M.Sc

Disusun Oleh:

Gaza Muhammad Yasin (2210115310010)

KELAS A1

PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas taufik dan hidayah serta inayahnya hingga penulis dapat menyelesaikan Makalah “Teori, Aplikasi, Serta Metode Dalam Analisis Spasial” . Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan yang lurus.

Tidak lupa penulis mengucapkan Terima kasih Kepada Aswin Nur Saputra S.Pd.,M.Sc. Sebagai bentuk syukur penulis yang Sudah dibimbing. Penulis

Mengucapkan terima kasih kepada teman teman yang sudah memberikan Motivasi dan Saran. Dengan Tersusunnya Makalah ini diharapkan pula dapat memberikan Manfaat dan evaluasi Bagi Penulis, Agar bisa meningkatkan Kreativitas.

Banjarmasin, 3 November 2023

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

(3)

DAFTAR ISI...ii

BAB I...1

PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Tujuan Makalah...1

BAB II...2

TINJAUAN PUSTAKA...2

A. Sistem Informasi Geografis...2

B. Pengelolaan SIG (Sistem Informasi Geografis)...3

C. Komponen-Komponen Dalam SIG...3

D. Bidang-Bidang Aplikasi SIG...5

BAB III...7

METODE...7

A. Metode Penelitian...7

BAB IV...8

HASIL DAN PEMBAHASAN...8

A. Analisis Spasial Overlay (Tumpang Susun)...8

B. Penggunaan Analisis Spasial Dalam SIG...10

1. Aspect...10

(4)

2. Kontur...11

3. Curvature...12

BAB V...13

PENUTUP...13

A. Kesimpulan...13

DAFTAR PUSTAKA...14

(5)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sistem Informasi Geografis dapat merepresentasikan dunia nyata (Real World) di layar komputer, seperti halnya peta dapat merepresentasikan dunia nyata di atas kertas. Namun GIS memiliki kekuatan dan fleksibilitas yang lebih besar dibandingkan lembaran kertas. GIS dapat mengidentifikasi lokasi yang cocok untuk mengembangkan kawasan pemukiman yang harus memenuhi persyaratan tertentu. Kemampuan yang diperoleh dari GIS ialah, mengimpor dan mengumpulkan data geografis (spasial dan atribut), mengintegrasikan data geografis, memverifikasi, memperbarui data geografis, menyimpan dan membuka kembali data geografis, menyajikan atau menampilkan data geografis.

Hingga saat ini perkembangan teknologi sehingga untuk menginput data geografis dan mempresentasikannya ke informasi geografis dilakukan pengolahan data terlebih dahulu sehingga data tersebut dapat dikembangkan lagi, metode ini bisa disebut Analisis Spasial.Dalam SIG, analisis spasial merupakan proses penting yang memerlukan beberapa teknik matematis yang terkait dengan data atau layer keruangan yang dilakukan untuk Analisis Spasial. Salah satu proses analisis spasial tersebut terdapat sebuah tipe dasar yang dapat digunakan untuk mengeksplorasi karakteristik spasial dan atribut melalui penggabungan beberapa layer data. Proses tersebut dinamakan overlay. Overlay merupakan salah satu prosedur penting dalam analisis SIG (Sistem Informasi Geografi).

B. Tujuan Makalah

1. Untuk Memahami Konsep Analisis Spasial, Sistem Informasi Geografis.

2. Analisis Spasial Digunakan Untuk Perencanaan Pembangunan Wilayah, Pengelolaan Sumber Daya Alam, Manajemen Lingkungan, Dan

Penyelidikan Epideminologi.

(6)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis atau yang bisa disebut GIS (Geographic Information System) merupakan bagian dari kemajuan teknologi informasi (information technology). Sebagai teknologi berbasis komputer, GIS

harusdiperhitungkan bagi mereka yang berkecimpung dalam berbagai bidang pekerjaan seperti perencanaan, inventarisasi, monitoring, dan pengambilan keputusan. Bidang aplikasi GIS yang demikian luas, dari urusan militer sampai pada persoalan bagaimana mencari jalurterpendek untuk pengantaran barang atau delivery system, menghendaki penanganan pekerjaan yang dilakukan secara terpadu (integrated) dan multidisiplin (Prahasta, 2001).

Sedangkan Menurut (Nuckols et al., 2004). GIS (Geographic Information System) merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola (input, manajemen, proses dan output) data spasial atau data yang bereferensi geografis.

Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut sebagai data spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu

daerah,data jaringan jalan, data vegetasi dan sebagainya.

Geografi adalah informasi mengenai permukaan bumi dan semua objek yang beradadiatasnya, yang menjadi kerangka bagi pengaturan dan

pengorganisasian bagi semua tindakanselanjutnya. GIS merupakan teknologi untuk mengelola, menganalisa dan menyebarkaninformasi geografis. Pemilihan lokasi, target lapisan pemasaran, perencanaan penyebaran jaringan, membalas pada darurat, atau menuliskan kembali batas-batas wilayah suatu

negara,semuanya adalah permasalahan yang dapat di pecahkan melalui geografi (Florance, 2006).

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi

(7)

yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basisdata dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja.

B. Pengelolaan SIG (Sistem Informasi Geografis) Adapun jenis-jenis pengelolaan SIG, Yaitu :

Sumber informasi geografi selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu (bersifat dinamis), sejalan dengan perubahan gejala alam dan gejala sosial.

Dalam geografi, informasi yang diperlukan harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki ilmu lain :

• Merupakan pengetahuan (knowledge) hasil pengalaman.

• Tersusun secara sistematis, artinya merupakan satu kesatuan yang tersusun secara beruru dan teratur.

• Logis, artinya masuk akal dan menunjukkan sebab akibat.

• Objektif, artinya berlaku umum dan mempunyai sasaran yang jelas dan teruji.

C. Komponen-Komponen Dalam SIG

GIS merupakan produk dari beberapa komponen. Komponen-komponen yang terdapat dalam GIS yaitu perangkat keras, perangkat lunak dan intelegensi manusia

 Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras : berupa komputer beserta instrumennya (perangkat pendukungnya). Data yang terdapat dalam GIS diolah melalui perangkat keras. Perangkat keras dalam GIS terbagi menjadi tiga kelompok yaitu:

(8)

a. Alat masukan (input) sebagai alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan komputer. Contoh: Scanner, digitizer, CD-ROM.

b. Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi mengolah, menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan, contoh: CPU, tape drive, disk drive.

c. Alat keluaran (ouput) yang berfungsi menayangkan informasi geografi sebagai data dalam proses GIS.

 Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak, merupakan sistem modul yang berfungsi untuk

memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data yang diperlukan. Data hasil penginderaan jauh dan tambahan (data lapangan, peta) dijadikan satu menjadi data dasar geografi. Data dasar tersebut dimasukkan ke komputer melalui unit masukan untuk disimpan dalam disket. Bila diperlukan data yang telah disimpan tersebut dapat ditayangkan melalui layar monitor atau dicetak untuk bahan laporan (dalam bentuk peta atau gambar). Perangkat lunak yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:

a. Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG b. Data Base Management System (DBMS)

c. Alat untuk menganalisa data-data

d. Alat untuk menampilkan data dan hasil analisis

 Data

Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG yaitu : Data Spasial dan Data Non Spasial (Atribut).

 Manusia

Manusia merupakan inti elemen dari SIG karena manusia adalah

perencana dan pengguna dari SIG. Pengguna SIG mempunyai tingkatan

(9)

seperti pada sistem informasi lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan mengelola sistem sampai pada pengguna yang

menggunakan SIG untuk membantu pekerjaannya sehari-hari.

 Metode

Metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap permasalahan. SIG yang baik tergantung pada aspek desain dan kenyataannya.

D. Bidang-Bidang Aplikasi SIG

Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam mendapatkan data-data yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital. Sistem ini merelasikan data spasial (lokasi geografis) dengan data non spasial, sehingga para penggunanya dapat membuat peta dan menganalisa informasinya dengan berbagai cara. SIG merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, tabel, atau dalam bentuk konvensional lainya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan. Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi GIS di berbagai bidang :

1. Pengelolaan Fasilitas : Peta skala besar, network analysis, biasanya digunakan untuk pengolaan fasilitas kota. Contoh aplikasinya adalah penempatan pipa dan kabel bawah tanah, perencanaan fasilitas perawatan, pelayanan jaringan telekomunikasi.

2. Sumber Daya Alam : studi kelayakan untuk tanaman pertanian, pengelolaan hutan, perencanaan tataguna lahan, analisis daerah bencana alam dan

analisis dampak lingkungan.

(10)

3. Lingkungan pencemaran sungai, danau, laut, evaluasi pengendapan lumpur di sekitar sungai, danau atau laut, pemodelan pencemaran udara, dll.

4. Perencanaan pemukiman transmigrasi, tata ruang wilayah, tata kota, relokasi industri, pasar, pemukiman, dll.

5. Ekonomi dan bisnis: penentuan lokasi bisnis yang prospektif untuk bank, pasar swalayan, mesin ATM, show room, dll.

6. Kependudukan penyediaan informasi kependudukan, pemilihan umum.

7. Transportasi: inventarisasi jaringan (seperti jalur angkutan umum), analisis rawan kemacetan dan kecelakaan, manajemen transit perencanaan rute, dll.

8. Telekomunikasi : inventarisasi jaringan, perizinan lokasi-lokasi BTS beserta pemodelan spasialnya, sistem informasi pelanggan, perencanaan

pemeliharaan dan analisis perluasan jaringan, dll.

9. Militer penyediaan data spasial untuk rute perjalanan logistic, peralatan perang, dll (Kodoatie, 2003).

(11)

BAB III METODE A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini ialah studi literatur.

Studi literatur digunakan untuk mengumpulkan data atau sumber yang berkaitan dengan topik tertentu dari berbagai sumber seperti jurnal, buku, dan lainnya (Snyder, 2019). Menggunakan studi literatur dapat menganalisis hal-hal yang berguna, yang dapat dimanfaatkan untuk mencari atau mendapatkan ide-ide menarik yang berguna, bahan yang dipakai untuk mengumpulkan literatur dilakukan melalui jurnal pada Google Scholar, Buku elektronik atau Google Book, dan website-website valid.

(12)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Spasial Overlay (Tumpang Susun)

Overlay adalah prosedur penting dalam analisis SIG (Sistem Informasi Geografis). Overlay yaitu kemampuan untuk menempatkan grafis satu peta diatas grafis peta yang lain dan menampilkan hasilnya di layar komputer atau pada plot.

Secara singkatnya, overlay menampalkan suatu peta digital pada peta digital yang lain beserta atribut-atributnya dan menghasilkan peta gabungan keduanya yang

memiliki informasi atribut dari kedua peta

tersebut.

Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda.

Secara sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik.Pemahaman bahwa overlay peta (minimal 2 peta) harus menghasilkan peta baruadalah hal mutlak. Dalam bahasa teknis harus ada poligon yang terbentuk dari 2 peta yang di-overlay. Jika dilihat data atributnya, maka akan terdiri dari informasi peta pembentukya. Misalkan Peta Lereng dan Peta Curah Hujan, maka di peta barunya akan menghasilkan poligon baru berisi atribut lereng dan curah hujan.

(13)

Teknik yang digunaan untuk overlay peta dalam SIG ada 2 yakni union dan intersect. Jika dianalogikan dengan bahasa Matematika, maka union adalah gabungan, intersect adalah irisan. Hati-hati menggunakan union dengan maksud overlay antara peta penduduk dan ketinggian. Secara teknik bisa dilakukan, tetapi secara konsep overlay tidak.

Ada beberapa fasilitas yang dapat digunakan pada overlay untuk menggabungkan atau melapiskan dua peta dari satu daerah yang sama namun beda atributnya, yaitu :

1. Dissolve Themes

Dissolve yaitu proses untuk menghilangkan batas antara poligon yang mempunyai data atribut yang identik atau sama dalam poligon yang

berbeda. Peta input yang telah di digitasi masih dalam keadaan kasar, yaitu poligon-poligon yang berdekatan dan memilikiwarna yang sama masih terpisah oleh garis poligon. Kegunaan dissolve yaitu menghilangan garis- garis poligon tersebut dan menggabungkan poligon-poligon yang terpisah tersebut menjadi sebuah poligon besar dengan warna atau atribut yang sama 2. Merge Themes

Merge themes yaitu suatu proses penggabungan 2 atau lebih layer menjadi 1 buah layer dengan atribut yang berbeda dan atribut-atribut tersebut saling mengisi atau bertampalan, dan layer-layernya saling menempel satu sama lain.

3. Clip One Themes

Clip One themes yaitu proses menggabungkan data namun dalam wilayah yang kecil, misalnya berdasarkan wilayah administrasi desa atau kecamatan.

Suatu wilayah besar diambil sebagian wilayah dan atributnya berdasarkan batas administrasi yang kecil, sehingga layer yang akan dihasilkan yaitu layer dengan luas yang kecil beserta atributnya.

4. Intersect Themes

(14)

Intersect yaitu suatu operasi yang memotong sebuah tema atau layer input atau masukan dengan atribut dari tema atau overlay untuk menghasilkan output dengan atribut yang memiliki data atribut dari kedua theme.

5. Union Themes

Union yaitu menggabungkan fitur dari sebuah tema input dengan poligon dari tema overlay untuk menghasilkan output yang mengandung tingkatan atau kelas atribut.

6. Assign Data Themes

Assign data adalah operasi yang menggabungkan data untuk fitur theme kedua ke fitur theme pertama yang berbagi lokasi yang sama Secara mudahnya yaitu menggabungkan kedua tema dan atributnya.

B. Penggunaan Analisis Spasial Dalam SIG 1. Aspect

Aspect adalah arah (azimuth) kelerengan dari setiap sel. ASPECT dapat dianggap sebagai arah slope menurun dari suatu sel. Nilai ASPECT sangat bermanfaat untuk merepresentasikan arah relative lereng terhadap arah datang cahaya matahari. Lereng yang menghadap ke Timur mendapat sinar matahari pagi

Standard Curvature Generates Both Profile and

Planform Curvatures

(15)

lebih banyak daripada arah lereng yang menghadap ke Barat.

(16)

2. Kontur

Kontur Merupakan garis yang menggambarkan daerah dengan elevasi sama. Kontur sering diasosiasikan dengan isoline, yaitu garis yang

menghubungkan sel-sel yang memiliki nilai yang sama. Membuat kontur secara interaktif dilakukan dengan toolbar 3D Analyst. Titik awal garis kontur ditentukan secara subjektif dan visual, selanjutnya ArcMap secara otomatis membuat garis kontur sesuai dengan ketinggian titik awal pertama dibuat. Studi kasus ketinggian

muka air bendungan untuk menduga genangan.

Hasil Dari Pengerjaan Kontur Dengan Menggunakan Data DEM

(17)

3. Curvature

(18)

Curvature adalah turunan kedua dari elevasi. Fungsi curvature sangat penting untuk identifikasi bagaimana sturktur topografi dalam pengaruhnya terhadap pola aliran, terdapat 3 terminology curvature, yaitu

Standard Curvature Generates Both Profile and

Planform Curvatures

Planform Curvature Profile Curvature

(19)

BAB V PENUTUP

(20)

A. Kesimpulan

Analisis data spasial merupakan sekumpulan teknik untuk menganalisis data spasial yang hasilnya sangat bergantung pada lokasi objek yang bersangkutan yang sedang dianalisis, serta memerlukan akses baik terhadap lokasi objek

maupun atribut-atributnya. Tipe dasar darisebuah analisis spasial adalah overlay.

Overlay adalah analisis spasial esensial yang menggabungkan dua layer atau tematik yang menjadi masukkannya. Teknis mengenai analisis ini terbagi ke dalam format datanya, yaitu raster dan vektor. Pada data raster, fungsi analisis spasial overlay diwujudkan dalam pemberlakuan beberapa operator aritmatika dari dua masukan citra digital untuk menghasilkan sebuah citra digital lainnya.

dengan demikian, nilai-nilai piksel citra akan dikombinasikan dengan

menggunakan operator aritmatika dan biner untuk menghasilkan nilai-nilai piksel baru.

DAFTAR PUSTAKA

(21)

Florance, P. (2006). GIS collection development within an academic library. Library Trends, 55(2), 222–234.

Kodoatie, R. J. (2003). Manajemen dan Rekayasa infrastruktur. Pustaka Pelajar.

Nuckols, J. R., Ward, M. H., & Jarup, L. (2004). Using geographic information systems for exposure assessment in environmental epidemiology studies.

Environmental Health Perspectives, 112(9), 1007–1015.

Prahasta, E. (2001). Konsep-konsep dasar sistem informasi geografis. Bandung:

Informatika.

Rahmawati, E. (2012). Kajian Investasi Petani Lahan Pasang Surut di Kabupaten Banjar. AGRIDES: Jurnal Agribisnis Perdesaan, 2(4).

Snyder, H. (2019). Literature review as a research methodology: An overview and guidelines. Journal of Business Research, 104, 333–339.

Sobatnu, F., Irawan, F. A., Salim, A., Jurusan, D., Sipil, T., & Banjarmasin, P. N.

(2017). IDENTIFIKASI DAN PEMETAAN MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI MARTAPURA MENGGUNAKAN TEKNOLOGI GIS.

Jurnal GRADASI TEKNIK SIPIL, 1(2).

Wahyuni, L. F., Rahman, M., Yusran, F. H., & Iriadenta, E. (2011). KAJIAN STATUS KUALITAS AIR SUNGAI RIAM KANAN Studi Kasus Sungai Riam Kanan Di Desa Awang Bangkal Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar.

EnviroScienteae, 7(2), 88–92.

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa Karakteristik aliran yang terjadi pada 3 variasi bukaan pintu 0,005; 0,007; dan 0,009 adalah sub kritis untuk aliran sebelum loncatan

2.2.11 Propositional Structure of Soft and Hard IT Security Interventions on Higher Educational Information Management System To enhance the performance of the security balancing