• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN

N/A
N/A
Penny Alexandra Mulyadi

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biomedik Dasar Dosen Pengampu : Lalu Amri Yasir,S.Kep.,Ners.,M.Kep.

Disusun Oleh:

Kelompok 1

1. Baiq Yuli Isnaini 2. Hafiyyan Fitrayadi 3. Indah Handayani 4. Kiki Anugrah

5. Yuyun Kartika Mulyadi

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI KESEHATAN MATARAM

2023

(2)

KATA PENGHANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat kebaikan-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tepat waktu.

Tidak lupa, tim penyusun atau kelompok dua ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Lalu Amri Yasir,S.Kep.,Ners.,M.Kep.selaku dosen mata kuliah Biomedik Dasar yang telah memberikan kami pengetahuan secara luas mengenai apa saja yang bisa dipelajari dalam ilmu kesehatan ini.

Makalah yang berjudul’Anatomi Fisiologi Sistem Pernapasan” disusun oleh kami selaku kelompok dua untuk memenuhi tugas mata kuliah Biomedik Dasar. Lewat proses panjang, kami pun yang beranggotakan tiga orang ,bisa mengetahui lebih dalam mengenai bagaimana struktur dan fungsi jaringan yang bekerja dalam tubuh kita.

Kami pun mengetahui jika makalah yang sudah digarap masih jauh dari kata sempurna.

Masih banyak kekurangan sehingga kami sangat berharap saran dan kritiknya kepada kami agar di kemudian hari kami bisa membuat satu makalah yang lebih berkualitas. Terakhir, semoga makalah berikut bisa mempunyai dampak dan manfaat bagi kita semua yang suatu hari nanti akan bergelut di dalam dunia kerja.

Mataram, 27 Oktober 2023

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR...

DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN...

A. Latar Belakang...

B. Rumusan Masalah...

C. Tujuan...

...

BAB II PEMBAHASAN...

1. Pengertian Sistem Pernafasan...

2. Anatomi Sistem Pernafasan...

...

3. Fisiologi Sistem Pernafasan...

4. Penyakit Pada Sistem Pernafasan...

BAB III PENUTUP...

A. Kesimpulan...

B. Saran...

DAFTAR PUSTAKA...

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk hidup yang senang tiasa beraktivitas. Kebutuhan manusia sangatlah banyak dan diantaranya ialah kebutuhan manusia akan udara. Udara dibutuhkan untuk membawa limbah-limbah yang harus dikeluarkan oleh tubuh manusia.

Limbah-limbah dihasilkan dari proses-proses penyerapan zat yang penting kemudian dihasilakan zat yang tidak berguna bagi tubuh manusia. Keseluruhan proses tersebut harus dilakukan oleh alat-alat tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan organ-organ yang bekerja sebagai alat aktivitas tersebut.

Sistem pernafasan atau yang sering disebut system respirasi merupakan sistem organ yang digunakan untuk proses pertukaran gas, dimana sistem pernafasan ini merupakan salah satu sistem yang berperan sangat penting dalam tubuh untuk menunjang kelangsungan hidup.

Sistem pernafasan dibentuk oleh beberapa struktur, seluruh struktur tersebut terlibat didalam proses respirasi eksternal yaitu pertukaran oksigen antara atmosfer dan darah serta pertukaran karbon dioksida antara darah dan atmosfer, selain itu terdapat juga respirasi internal yaitu proses pertukaran gas antara darah sirkulasi dan sel jaringan dimana system respirasi internal ini terjadi pada seluruh system tubuh. (Djojodibroto, 2012).

Jadi, dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara oksigen yang ditarik dari udarayang masuk kedalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah secara osmosis. SeterusnyaCO2 akan dikeluarkan melalui traktus respiratorius (jalan pernapasan) dan masukkedalam tubuh melalui kapiler-kapiler vena pulmonalis kemudian masuk ke serambi kirijantung (atrium sinistra) ke aorta seluruh tubuh (jaringan-jaringan dan sel-sel), disiniterjadi  oksidasi atau pembakaran. Sebagai ampas atau sisanya dari pembakaran adalahCO2 dan zat ini dikeluarkan melalui peredaran darah vena masuk ke jantung (serambikanan atau atrium dekstra) ke bilik kanan (ventrikel dekstra) dan dari sini keluar melaluiarteri pulmonalis ke jaringan paru-paru akhirnya dikeluarkan menembus lapisan epitelalveoli. Proses pengeluaran CO2 ini adalah sebagian dari sisa metabolisme, sedangkansisa dari metabolisme lainnya akan dikeluarkan melalui traktus urogenitalis dan kulit.Setelah udara dari luar diproses, didalam hidung masih terjadi perjalanan panjang menujuparu-paru (sampai alveoli).

(5)

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Sistem Pernafasan ?

2. Bagaimana Anatomi Sistem Pernafasan ? 3. Bagaimana Fisiologi Sistem Pernafasan ? 4. Apa saja penyakit di Sistem Pernafasan ?

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui pengertian Sistem Pernafasan 2. Mengetahui anatomi Sistem Pernafasan 3. Mengetahui fisiologi Sistem Pernafasan

4. Mengetahui apa saja penyakit di Sistem Pernafasan

(6)

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Sistem Pernafasan

Sistem pernafasan pada manusia adalah sekumpulan organ yang terlibat dalam proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Seseorang dapat dikatakan memiliki laju pernapasan normal apabila ia bernapas sebanyak 12–20 kali per menit saat istirahat dan berlangsung secara berkesinambungan.

Sistem respirasi berperan dalam menjamin ketersediaan oksigen untuk kelangsungan metabolisme sel-sel tubuh dan pertukaran gas. Melalui peran system repirasi oksigen di ambil dari atmosfir, di transor ke paru-paru dan terjadi pertukaran gas oksigen dengan kerbondioksida di alveoli, selanjutnya oksigen akan di difusi untuk kapier darah untuk di manfaatkan oleh sel dalam proses metabolism.

Gambar

1.1 Sistem Perapasan

Cara kerja sistem pernafasan mulai dari udara masuk lewat hidung dan mulut, kemudian melewati proses penyaringan partikel kecil oleh rambut hidung, lalu menuju ke trakea atau batang tenggorokan. Udara dari trakea masuk ke paru-paru melewati saluran pernapasan yang disebut dengan bronkus dan bronkiolus, kemudian berujung di alveolus.

(7)

2. Anatomi Sistem Pernafasan

Berikut anatomi system pernafasan sebagai berikut:

1) Rongga Hidung

Hidung merupakan organ utama saluran pernapasan yang langsung berhubungan dengan dunia luar yang berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya udara melalui proses pernapasan. Selain itu hidung juga berfungsi untuk mempertahankan dan menghangatkan udara yang masuk, sebagai filter dalam membersihkan benda asing yang masuk dan berperan untuk resonasi suara, sebagai tempat reseptor alfaktorius.

Gambar 1.2 rongga hidung 2) Faring

Faring merupakan tempat penyimpanan antara jalan pernapasan dan jalan makanan, terdapat di bawah dasar tengkorak, di belakang rongga hidung mulut sebelah depan ruas tulang leher.

Gambar 1.3 faring

pernapasan

3) Laring

(8)

Gambar 1.4 Laring

Laring merupakan saluran pernafasan yang terletak antara orofaring dan trakea, fungsi dari laring adalah sebagai jalan masuknya udara, membersihkan jalan masuknya makanan ke esophagus dan sebagai produk suara.

Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas :

 Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium kearah laring selama menelan

 Glotis : ostium antara pita suara dalam laring 4) Trakea

Gambar 1.5 Trakhea

Trakea merupakan organ tabung antara laring sampai dengan puncak paru, panjangnya sekitar 10-12 cm, setinggi servikal 6-torakal 5.Disebut juga batang tenggorokan ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus yang disebut karina

5) Bronkus

(9)

Gambar 1.6 Bronkus & Bronkiolus

Bronkus merupakan cabang dari trakea yang bercabang dua keparu-paru kanan dan paru-paru kiri.Bronkus kanan lebih pendek dan lebih besar diameternya.Bronkus kiri lebih horizontal, lebih Panjang dan lebih sempit.

a. Bronkus

 Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri disebut bronkus lobaris kanan (3 lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus)

 Bronkus lobaris kanan terbagi terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan bronkus lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental

 Bronkus segmental ini kemudian terbagi lagi menjadi subsegmental yang dikelilingi oleh oleh jaringan ikat yang memiliki : arteri,limfatik dan saraf.

b. Bronkiolus

 Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus

 Bronkiolus mengandung kelenjar submukosa yang memproduksi yang membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan napas

c. Bronkiolus Terminalis

Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis tidak dapat mempunyai kelenjar lendir dan silia

d. Bronkiolus respiratori

Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan napas

(10)

konduksi dan jalan udara pertukaran gas.

6) Paru-Paru

Gambar 1.7 Organ paru-paru

Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar berada pada rongga dada bagian atas, di bagian samping di batasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat.

7) Alveolus

Gambar 1.8 Alveolus

Alveolus merupakan bagian terminal cabang-cabang bronkus dan bertanggung jawab akan struktur paru-paru yang menyerupai kantong kecil terbuka pada salah satu sisinya dan tempat pertukaraan O2 dan CO2. Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan seluaas 70 m2.

(11)

3. Fisiologi Sistem Pernafasan

Fungsi paru-paru ialah pertukaraan gas oksigen dan karbon daioksida. Pada pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan eksterna, oksigen dipungkut melalui hidung dan mulut pada waktu bernapas; oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronkial ke alveoli, dan dapat berhubungan erat dengan darah di dalam kapiler pulmonaris. Hanya satu lapis membran, yaitu membran alveoli-kapier, yang memisahkan oksigenn dari darah. Oksigen menembus membran ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah dan dibawa ke jantung. Dari sini dipompa di dalam arteri ke semua bagian tubuh. Darah meninggalkan paru-paru pada tekanan oksigen 100 mm Hg dan pada tingkat hermoglobinnya 95% jenuh oksigen.

Di dalam paru-paru, karbon dioksida, salah satu hasil buangan metabolisme, menembus membran alveolar-kapiler dari kapiler darah ke alveoli dan setelah melalui pipa bronkia dan trakea, dinapaskan keluar melalui hidung dan mulut.

1. Sistem Respirasi

a. Fisiologi ventilasi paru

Masuk dan keluarnya udara antara atmosfer dan alveoli paru. Pergerakan udara ke dalam dan keluar paru disebabkan oleh:

a) Tekanan pleura : tekanan cairan dalam ruang sempit antara pleura paru dan pleura dinding dada. Tekanan pleura normal sekitar -5 cm H2O, yang merupakan nilai isap

yang dibutuhkan untuk mempertahankan paru agar tetap terbuka sampai nilai istirahatnya. Kemudian selama inspirasi normal, pengembangan rangka dada akan menarik paru ke arah luar dengan kekuatan yang lebih besar dan menyebabkan tekanan menjadi lebih negatif (sekitar -7,5 cm H2O).

b) Tekanan alveolus : tekanan udara di bagian dalam alveoli paru. Ketika glotis terbuka dan tidak ada udara yang mengalir ke dalam atau keluar paru, maka tekanan pada semua jalan nafas sampai alveoli, semuanya sama dengan tekanan atmosfer (tekanan acuan 0 dalam jalan nafas) yaitu tekanan 0 cm H2O. Agar udara masuk, tekanan alveoli harus sedikit di bawah tekanan atmosfer. Tekanan

(12)

sedikit ini (-1 cm H2O) dapat menarik sekitar 0,5 liter udara ke dalam paru selama 2 detik. Selama ekspirasi, terjadi tekanan yang berlawanan.

c) Tekanan transpulmonal : perbedaan antara tekanan alveoli dan tekanan pada permukaan luar paru, dan ini adalah nilai daya elastis dalam paru yang cenderung mengempiskan paru pada setiap pernafasan, yang disebut tekanan daya lenting paru.

2. Fisiologi kendali persarafan pada pernafasan

Terdapat dua mekanisme neural terpisah bagi pengaturan pernafasan.

a) Mekanisme yang berperan pada kendali pernafasan volunter. Pusat volunter terletak di cortex cerebri dan impuls dikirimkan ke neuron motorik otot pernafasan melalui jaras kortikospinal.

b) Mekanisme yang mengendalikan pernafasan otomatis. Pusat pernafasan otomatis terletak di pons dan medulla oblongata, dan keluaran eferen dari sistem ini terletak di rami alba medulla spinalis di antara bagian lateral dan ventral jaras kortikospinal.

Serat saraf yang meneruskan impuls inspirasi, berkumpul pada neuron motoric N.Phrenicus pada kornu ventral C3-C5 serta neuron motorik intercostales externa pada kornu ventral sepanjang segmen toracal medulla. Serat saraf yang membawa impuls ekspirasi, bersatu terutama pada neuron motorik intercostales interna sepanjang segmen toracal medulla.

Neuron motorik untuk otot ekspirasi akan dihambat apabila neuron motorik untuk otot inspirasi diaktifkan, dan sebaliknya. Meskipun refleks spinal ikut berperan pada persarafan timbal-balik (reciprocal innervation), aktivitas pada jaras descendens-lah yang berperan utama. Impuls melalui jaras descendens akan merangsang otot agonis dan menghambat yang antagonis. Satu pengecualian kecil pada inhibisi timbal balik ini adalah terdapatnya sejumlah kecil aktifitas pada akson N.Phrenicus untuk jangka waktu singkat, setelah proses inspirasi. Fungsi keluaran pasca inspirasi ini nampaknya adalah untuk meredam daya rekoil elastik jaringan paru dan menghasilkan pernafasan yang halus (smooth).

3. Pengaturan aktivitas pernafasan

Baik peningkatan PCO2 atau konsentrasi H+ darah arteri maupun penurunan PO2 akan

(13)

memperbesar derajat aktivitas neuron pernafasan di medulla oblongata, sedangkan perubahan ke arah yang berlawanan mengakibatkan efek inhibisi ringan. Pengaruh perubahan kimia darah terhadap pernafasan berlangsung melalui kemoreseptor pernafasan di glomus karotikum dan aortikum serta sekumpulan sel di medulla oblongata maupun di lokasi lain yang peka terhadap perubahan kimiawi dalam darah. Reseptor tersebut membangkitkan impuls yang merangsang pusat pernafasan.

4. Pengendalian kimiawi pernafasan

Mekanisme pengaturan kimiawi akan menyesuaikan ventilasi sedemikian rupa sehingga PCO2 alveoli pada keadaan normal dipertahankan tetap. Dampak kelebihan H+ di dalam darah akan dilawan, dan PO2 akan ditingkatkan apabila terjadi penurunan mencapai tingkat yang membayakan. Volume pernafasan semenit berbanding lurus dengan laju metabolisme, tetapi penghubung antara metabolisme dan ventilasi adalah CO2, bukan O2.

Reseptor di glomus karotikum dan aortikum terangsang oleh peningkatan PCO2 ataupun konsentrasi H+ darah arteri atau oleh penurunan PO2. Setelah denervasi kemoreseptor karotikum, respons terhadap penurunan PO2 akan hilang, efek utama hipoksia setelah denervasi glomus karotikum adalah penekanan langsung pada pusat pernafasan. Respon terhadap perubahan konsentrasi H+ darah arteri pada pH 7,3-7,5 juga dihilangkan, meskipun perubahan yang lebih besar masih dapat menimbulkan efek. Sebaliknya, respons terhadap perubahan PCO2 darah arteri hanya sedikit dipengaruhi,; dengan penurunan tidak lebih dari 30-35%.

4. Penyakit Pada Sistem Pernafasan

Sistem pernapasan pada manusia juga bias mengalami gangguan atau kelainan yang mempengaruhi system itu sendiri. Berikut ini adalah macam-macam jenis penyakit pada system pernapasan manusia:

1) Faringitis

Faringitis adalah radang pada faring infeksi sehingga timbul rasas nyeri pada waktu menelan makanan atau kerongkongan terasa kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bekteri atau virus. Bakteri yang biasa menyerang penyakit ini adalah

(14)

streptococcus pharyngitis. Peradangan juga dapat terjadi karena terlalu banyak merokok, ditandai dengan rasa sakit saat menelan dan rasa kering di kerongkongan.

2) Asma

Asma merupakan penyakit radang paru-paru yang menimbulkan serangan sesak nafas berulang. Asma merupakan salah satu kelainan paru-paru paling banyak dan bervariasi, menyerang satu dari empat anak di beberapa daerah. Otot dinding saluran udara berkontaksi seperti kejang, memyebabkan saluran udara.menyempit, sehingga terjadi serangan sesak nafas. Penyempitan diperburuk oleh sekresi lendir yang berlebihan.

Sebagian besar kasus terjadi di masa kanak-kanak dan biasanya berkaitan dengan penyakit yang didasari oleh alergi seprti eksema dan keduannya mempunyai faktor penyakit turunan.

3) Influenza (Flu)

Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal. Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernpasan terutama ditandai oleh demam, gigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorokan dan batuk yang tidak berdahak.

4) Sinusitis

Sinusitis adalah penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau sinus paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus, menurunkan kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi pada gigi.

5) Tuberculosis (TBC)

Tuberculosis (TBC) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis yang bersifat sistemik, yang biasanya yang dapat bermanifeksi pada hampir semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer. Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. Penyakit ini menyebabkan proses difusi oksigen yang terganggu karena adanya bintil-bintil kecil pada dinding alveolus.

6) Pneumonia

Pneumonia atau juga disebut dengan Radang paru-paru merupakan suatu penyakit pada paru-paru dimana pulmonary aveolus yang bertanggung jawab meyerap oksigen dari atmosfer meradang dan terisi oleh cairan. Radang paru-paru dapat disebabkan oleh

(15)

beberapa penyebab termasuk oleh infeksi bakteria, virus, jamur atau pasilan (parasite).

Radang paru-paru dapat disebabkan oleh bakteri streptococcus dan mycoplasma pneumoniae. Radang paru-paru juga disebabkan oleh kepedihan zat-zat kimia atau cedera jasmani pada paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya. Seperti kanker paru- paru atau berlebihan minuman alcohol.

7) Dipteri

Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada umumnya, disebabkan oleh Corynebcterium diphterial. Pada tingkat lanjut, penderitannya dapat mengalami kerusakan selaput jantung, demam, lempuh, bahkan meninggal dunia.

8) Kanker paru-paru

Pemyakit ini merupakan salah satu yang paling bebahaya. Sel-sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lam- kelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjainya kanker paru-paru dan kerusakan paru-paru.

(16)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Respirasi adalah suatu proses pertukaran gas oksigen ( O2 ) dari udara oleh organisme hidup yang digunakan untuk serangkaian metabolism yang akan menghasilkan karbondioksida (CO2 ) yang harus dikeluarkan, karena tidak dibutuhkan oleh tubuh. Alat pernafasan setiap makhluk tidaklah sama, pada hewan invertebratea memiliki alat pernafasan dan mekanisme pernafasan yang berbeda dengan hewan vertebrata. Sistem respirasi terdiri atas organ-organ yang berfungsi dalam aktivitas metabolism khususnya produksi atau perubahan energy kimia yang terikat dalam materi organic menjadi energy siap paka (ATP) dalam sel. Secara khusus organ respirasi merupakan media pertukaran O2 dan CO2 dari dalam dan luar tubuh. Udara dari atmosfer masuk ke dalam tubuh dengan perantara alat pernapasan tertentu. Selanjutnya oksigen yang diperlukan untuk proses pernapasan masuk ke dalam sel-sel darah kapiler menuju ke sel-sel jaringan tubuh dengan bantuan sistem transpor.

Adapun anatomi dari sistem pernapasan itu meliputi hidung(nasal) faring(tekak), laring(pangkal tenggorokan), trakea(batang tenggorokan), bronkus(cabang tenggorokan), alveoli, paru-paru dan pleura. Menurut tempat terjadinya pertukaran gas, maka pernapasan dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu pernapasan dalam dan pernapasan luar. Pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh, sedangkan pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler.

Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam inspirasi dan ekspirasi maka mekanisme pernapasan terbagi menjadi dua, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot tulang rusuk, sedangkan pernapasan perut adalah pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot- otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.

(17)

Alat- alat pernapasan merupakan organ- organ tubuh yang sangat penting. Jika alat- alat ini terganggu karena penyakit atau kelainan maka proses pernapasan akan terganggu, bahkan dapat menyebabkan Kematian. Kelainan –kelainan itu diantaranya influenza(flu), asma (sesak napas), tuberkulosis(TBC), asfiksi, asidosis, difteri, emfisema , pnemonia, wajah adenoid( kesan wajah bodoh, kanker paru-paru dan juga peradangan yang meliputi rinitis, faringitis, laringitis, bronkitis dan sinusitis.

B. Saran

Respirasi atau pernapasan merupakan proses yang penting bagi tubuh kita, apabila salah satu organ mengalami kerusakan maka akan mengganggu proses pernapasan. Salah satu penyebab gangguan yang paling vital adalah rokok, karena didalam rokok banyak terkandung zat yang berbahaya seperti nikotin,dan lain sebagainya. Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan jaringan paru- paru. Misalnya, sel mukosa membesar (disebuthipetrofi ) dan kelenjar mucus bertambah banyak (disebuthiperplasia). Akibat perubahan anatomi saluran pernapasan akan timbul perubahan fungsi paru- paru.

Merokok merupakan penyebab utama timbulnya penyakit obstruksi paru menahun (POPM ), termasuk emfisema (pembengkakan paru- paru ), bronkitiskronis, dan asma. Dan rokok lebih berbahaya bagi perokok pasif daripada perokok aktif, karena asap yang dihirup oleh perokok pasif lebih banyak mengandung zat –zat yang berbahaya. Oleh karena itu, marilah mulai sekarang kita jaga kesehatan organ pernapasan paru-paru dan sistem pernapasan dengan makan-makanan yang sehat, perbanyak minum air putih, berolahraga yang cukup dan jangan merokok, dan makan teratur.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Lanang prasajo, Aulia Ulfanah, Erin nur istiqomah dkk. Keperawatan Fatmawati Jakarta.2016.

Makalah Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan.

Gregory James Fernandez. Fakultas Kedaokteran Universitas Udayana. 2017. Sistem Pernafasan.

Referensi

Dokumen terkait

Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk. Merupakan fase berkontraksinya otot antar tulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya

Saluran pernapasan pada burung terdiri atas lubang hidung, trakea, bronkus, paru-paru, dan kantong udara..

Internal : rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut

Ke atas, faring berhubungan dengan rongga hidung melalui koana,ke depan berhubungan dengan rongga mulut melalui isthmus orofaring, sedangkan dengan

Sistem pernafasan adalah sistem organ yang berfungsi untuk mengambil O2 dari atmosfer ke dalam sel-sel tubuh untuk mentranspor CO2 yang dihasilkan sel-sel tubuh

Sistem tersebut adalah sistem koordinasi yang berpusat pada satu organ yaitu otak.Otak merupakan pusat koordinasi utama, terletak di rongga kepala dan dilindungi oleh

Zona penghubung : rongga dan saluran yang saling terhubung dari luar dan dari dalam paru – paru; meliputi : hidung, faring, laring, trakea, bronkus dan bronkiolus; fungsinya :

Modul Ajar Anatomi Fisiologi 178 13 Telinga tengah berhubungan dengan saluran hidung dan tenggorokan oleh tuba eustachius 14 Organ telinga dalam terdiri dari; labirin dan cairan