MAKALAH MAKALAH
ANATOMI PANGGUL ANATOMI PANGGUL
D D II S S U U S S U U N N Oleh:
Oleh:
Debora
Debora aylabcka aylabcka Padma Padma Fadlah Fadlah ZiadahZiadah Dewi
Dewi Hastuti Hastuti Maria Maria Br Br PurbaPurba Devi
Devi M M Maya Maya RumondangRumondang Eriska
Eriska Br Br Ginting Ginting Sri Sri WahyuniWahyuni Ester
Ester M M Uswatun Uswatun Hasanah Hasanah TanjungTanjung
KELOMPOK 3 KELOMPOK 3 KELAS C EKSTENSI KELAS C EKSTENSI
Dosen : dr. Rizal Aritonang SP.OG Dosen : dr. Rizal Aritonang SP.OG
PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN
FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN UMUM FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN UMUM
INSTITUTE KESEHATAN HELVETIA INSTITUTE KESEHATAN HELVETIA
2019 2019
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikandan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang diridhoi Allah SWT.
diridhoi Allah SWT.
Maksud kami membuat makalah ini adalah untuk dapat lebih memahami Maksud kami membuat makalah ini adalah untuk dapat lebih memahami tentang
tentang ANATOMI PANGGULANATOMI PANGGUL yang akan sangat berguna terutama untukyang akan sangat berguna terutama untuk mahasiswa. kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak sekali mahasiswa. kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak sekali kekurangannya
kekurangannya baik dalam cara baik dalam cara penulisan penulisan maupun dalam isi.maupun dalam isi.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis yang membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini. Amin.
yang membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini. Amin.
Medan, 23 Januari 2019 Medan, 23 Januari 2019
Penulis Penulis
ii
3 3
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR ... i... i DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... ii... ii
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.
A. Latar Latar Belakang ...Belakang ... 4... 4 B.
B. Tujuan Tujuan ... ... 44
BAB II PEMBAHASAN BAB II PEMBAHASAN
A.
A. Pengertian Pengertian ... ... 55 B.
B. Bagian-Bagian Bagian-Bagian Panggul Panggul ... 6... 6 C.
C. Istilah Istilah Obstetri Obstetri Ginekologi Ginekologi ... 7... 7 D.
D. Ukuran-Ukuran Ukuran-Ukuran Panggul Panggul ... 9... 9 E.
E. Bidang Bidang Hodge Hodge ... 10.... 10 F.
F. Bentuk-Bentuk Panggul Bentuk-Bentuk Panggul ... 11... 11 G.
G. Perbedaan Antara Perbedaan Antara Pelvis Pelvis Pria Pria Dan Wanita .Dan Wanita ... 12.... 12
BAB III KESIMPULAN BAB III KESIMPULAN
A.
A. Kesimpulan Kesimpulan ... 13... 13 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
A.
A. LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG
Bidan merupakan tenaga kesehatan yang memegang peranan penting Bidan merupakan tenaga kesehatan yang memegang peranan penting dalam pelayanan maternal dan perinatal. Keberadaan bidan memiliki posisi dalam pelayanan maternal dan perinatal. Keberadaan bidan memiliki posisi strategis, mengingat sebagian besar persoalan reproduksi berhubungan dengan strategis, mengingat sebagian besar persoalan reproduksi berhubungan dengan kaum perempuan. Salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah tuntutan kaum perempuan. Salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah tuntutan masyarakat terhadap pelayanan berkualitas. Untuk dapat memberikan masyarakat terhadap pelayanan berkualitas. Untuk dapat memberikan pelayanan
pelayanan berkualitas, berkualitas, bidan bidan harus harus terlebih terlebih dahulu dahulu terampil terampil dalamdalam memberikan asuhan kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir.
memberikan asuhan kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir.
Untuk dapat memberikan asuhan persalinan, terlebih dahulu bidan harus Untuk dapat memberikan asuhan persalinan, terlebih dahulu bidan harus menguasai anatomi panggul. Oleh karena itu, bidan dituntut untuk memiliki menguasai anatomi panggul. Oleh karena itu, bidan dituntut untuk memiliki keterampilan yang lebih baik dalam memberikan asuhan persalinan.
keterampilan yang lebih baik dalam memberikan asuhan persalinan.
B.
B. TUJUANTUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih jauh tentang anatomi panggul.
lebih jauh tentang anatomi panggul.
BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN
A.
A. PENGERTIANPENGERTIAN Tulang
Tulang – – tulang panggul terdiri dari os koksa, os sakrum, dan os tulang panggul terdiri dari os koksa, os sakrum, dan os koksigis. Os koksa dapat dibagi menjadi os ilium, os iskium, dan os pubis.
koksigis. Os koksa dapat dibagi menjadi os ilium, os iskium, dan os pubis.
Tulang
Tulang – – tulang ini satu dengan lainnya berhubungan. Di depan terdapat tulang ini satu dengan lainnya berhubungan. Di depan terdapat hubungan antara kedua os pubis kanan dan kiri, disebut simfisis. Dibelakang hubungan antara kedua os pubis kanan dan kiri, disebut simfisis. Dibelakang terdapat artikulasio sakro- iliaka yang menghubungkan os sakrum dengan os terdapat artikulasio sakro- iliaka yang menghubungkan os sakrum dengan os ilium.Dibawah terdapat artikulasio sakro-koksigea yang menghubungkan os ilium.Dibawah terdapat artikulasio sakro-koksigea yang menghubungkan os sakrum (tl panggul)dan os koksigis(tl.tungging).
sakrum (tl panggul)dan os koksigis(tl.tungging).
Pada wanita, di luar kehamilan artikulasio ini hanya memungkinkan Pada wanita, di luar kehamilan artikulasio ini hanya memungkinkan pergeseran
pergeseran sedikit, sedikit, tetapi tetapi pada pada kehamilan kehamilan dan dan waktu waktu persalinan persalinan dapatdapat bergeser lebih j
bergeser lebih jauh dan lebih auh dan lebih longgar,misalnya ujung koksigis dapat blonggar,misalnya ujung koksigis dapat bergerakergerak kebelakang sampai sejauh lebih kurang 2,5 cm.Hal ini dapat dilakukan bila kebelakang sampai sejauh lebih kurang 2,5 cm.Hal ini dapat dilakukan bila ujung os koksigis menonjol ke depan pada saat partus, dan pada pengeluaran ujung os koksigis menonjol ke depan pada saat partus, dan pada pengeluaran kepala janin dengan cunam ujung os koksigis itu dapat ditekan ke belakang.
kepala janin dengan cunam ujung os koksigis itu dapat ditekan ke belakang.
Secara fungsional, panggul terdiri dari dua bagian yaitu pelvis mayor Secara fungsional, panggul terdiri dari dua bagian yaitu pelvis mayor dan pelvis minor. Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak diatas linea dan pelvis minor. Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak diatas linea terminalis, disebut juga dengan false pelvis. Bagian yang terletak dibawah terminalis, disebut juga dengan false pelvis. Bagian yang terletak dibawah linea terminalis disebut pelvis minor atau true pelvis.
linea terminalis disebut pelvis minor atau true pelvis.
Pada ruang yang dibentuk oleh pelvis mayor terdapat organ
Pada ruang yang dibentuk oleh pelvis mayor terdapat organ – – organorgan abdominal selain itu pelvis mayor merupakan tempat perlekatan otot
abdominal selain itu pelvis mayor merupakan tempat perlekatan otot – – otot otot dan ligamen ke dinding tubuh. Sedangkan pada ruang yang dibentuk oleh dan ligamen ke dinding tubuh. Sedangkan pada ruang yang dibentuk oleh pelvis
pelvis minor minor terdapat terdapat bagian bagian dari dari kolon, kolon, rektum, rektum, kandung kandung kemih, kemih, dan dan padapada wanita terdapat uterus dan ovarium. Pada ruang pelvis juga kita temui wanita terdapat uterus dan ovarium. Pada ruang pelvis juga kita temui diafragma pelvis yang dibentuk oleh muskulus levator ani dan muskulus diafragma pelvis yang dibentuk oleh muskulus levator ani dan muskulus koksigeus.
koksigeus.
B.
B. BAGIAN-BAGIBAGIAN-BAGIAN AN PANGGULPANGGUL Menurut fungsinya :
Menurut fungsinya : 1.
1. Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak di atas linea terminalisPelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak di atas linea terminalis (false pelvis). Pelvis mayor dibentuk oleh 4 buah tulang :
(false pelvis). Pelvis mayor dibentuk oleh 4 buah tulang : a.
a. 2 tulang pangkal paha (Os Coxae), terdiri dari tiga buah tulang :2 tulang pangkal paha (Os Coxae), terdiri dari tiga buah tulang : 1)
1) Tulang Usus (Os. Ilium)Tulang Usus (Os. Ilium)
Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentukMerupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan bagian belakang tulang pangg
bagian atas dan bagian belakang tulang panggulul
Batas atasnya merupakan penebalan tulang yang disebutBatas atasnya merupakan penebalan tulang yang disebut crista iliaca
crista iliaca
Ujung depan dan belakang crista iliaca menonjol : spina iliacaUjung depan dan belakang crista iliaca menonjol : spina iliaca anterior superior dan spina iliaca posterior superior
anterior superior dan spina iliaca posterior superior 2)
2) Tulang Duduk (Os. Ischium)Tulang Duduk (Os. Ischium)
Terdapat disebelah bawah tulang ususTerdapat disebelah bawah tulang usus
Pinggir belakang menonjol : spina ischiadicaPinggir belakang menonjol : spina ischiadica
Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, yang mendukungPinggir bawah tulang duduk sangat tebal, yang mendukung badan saat duduk disebut tuber ischiadicum
badan saat duduk disebut tuber ischiadicum 3)
3) Tulang Kemaluan (Os. Pubis)Tulang Kemaluan (Os. Pubis)
Terdapat disebelah bawah dan depan tulang ususTerdapat disebelah bawah dan depan tulang usus
Dengan tulang duduk dibatasi foramen obturatumDengan tulang duduk dibatasi foramen obturatum
Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulangTangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus : ramus superior ossis pubis
usus : ramus superior ossis pubis b.
b. 1 tulang kelangkang (Os. Sacrum)1 tulang kelangkang (Os. Sacrum)
Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar dibagian atas dan mengecil Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar dibagian atas dan mengecil dibagian
dibagian bawahnya. bawahnya. Tulang Tulang kelangkang tkelangkang terletak erletak di di antara antara keduakedua tulang pangkal paha. Terdiri dari lima ruas tulang yang berhubungan tulang pangkal paha. Terdiri dari lima ruas tulang yang berhubungan erat.
erat.
c.
c. 1 tulang tungging (Os. Coccygis)1 tulang tungging (Os. Coccygis)
Berbentuk segitiga dengan ruas tiga sampai lima buah dan bersatu.
Berbentuk segitiga dengan ruas tiga sampai lima buah dan bersatu.
Pada saat
Pada saat persalinan tupersalinan tulang lang tungging dapat tungging dapat didorong ke beladidorong ke belakangkang sehingga memperluas jalan lahir
sehingga memperluas jalan lahir 2.
2. Pelvis minor adalah bagian pelvis yang terletak di bawah linea terminalisPelvis minor adalah bagian pelvis yang terletak di bawah linea terminalis (true pelvis) à penting dalam persalinan
(true pelvis) à penting dalam persalinan 3.
3. Batas antara pelvis mayor dan minor adalah garis yang melalui tepi atasBatas antara pelvis mayor dan minor adalah garis yang melalui tepi atas symphisis (linea terminalis / inominata) kiri
symphisis (linea terminalis / inominata) kiri – – linea promontorium linea promontorium – – linea linea terminalis kanan
terminalis kanan – – symphisis symphisis
C.
C. ISTILAH OBSTETRI GINEKOLOGIISTILAH OBSTETRI GINEKOLOGI 1.
1. Sumbu PanggulSumbu Panggul
Bentuk dari panggul kecil mempunyai saluran dengan sumbu yang Bentuk dari panggul kecil mempunyai saluran dengan sumbu yang jalannya melengkung
jalannya melengkung
Sumbu tersebut merupakan garis penghubung persekutuan antara Sumbu tersebut merupakan garis penghubung persekutuan antara diameter transversa dan conjugata vera di pintu atas panggul (PAP) diameter transversa dan conjugata vera di pintu atas panggul (PAP) dengan titik sejenis pada Hodge II, III dan IV, dimana mendekati Hodge dengan titik sejenis pada Hodge II, III dan IV, dimana mendekati Hodge III sumbu lurus dan sejajar dengan sacrum, kemudian melengkung ke III sumbu lurus dan sejajar dengan sacrum, kemudian melengkung ke depan sesuai dengan lengkung sakrum
depan sesuai dengan lengkung sakrum 2.
2. Pintu Atas Panggul (PAP)Pintu Atas Panggul (PAP)
Merupakan bidang yang dibentuk oleh promontorium, linea Merupakan bidang yang dibentuk oleh promontorium, linea inominata/terminalis, dan tepi tasa simphisis
inominata/terminalis, dan tepi tasa simphisis
Tampak PAP Tampak PAP 3.
3. Pintu Tengah PanggulPintu Tengah Panggul
Merupakan bidang dengan ukuran terkecil Bidang ini berbentuk Merupakan bidang dengan ukuran terkecil Bidang ini berbentuk segitiga dari tepi bawah symphysis ke kedua spina ischiadika kanan dan segitiga dari tepi bawah symphysis ke kedua spina ischiadika kanan dan kiri, kemudian memotong sacrum 1
kiri, kemudian memotong sacrum 1 – – 2 cm di atas ujung sacrum 2 cm di atas ujung sacrum
Pintu tengah panggul Pintu tengah panggul 4.
4. Pintu Bawah PanggulPintu Bawah Panggul
Merupakan satu bidang tetapi terdiri dari 2 segitiga yang dasarnya Merupakan satu bidang tetapi terdiri dari 2 segitiga yang dasarnya sama yaitu garis yang menghubungkan tuber ischiadicum kanan dan kiri.
sama yaitu garis yang menghubungkan tuber ischiadicum kanan dan kiri.
Puncak dari segitiga yang belakang adalah ujung dari os sacrum.
Puncak dari segitiga yang belakang adalah ujung dari os sacrum.
Sedangkan sisinya adalah ligamentum sacro tuberosum kanan dan kiri.
Sedangkan sisinya adalah ligamentum sacro tuberosum kanan dan kiri.
Segitiga bagian depan dibatasi oleh arcus pubis Segitiga bagian depan dibatasi oleh arcus pubis
Pintu bawah panggul Pintu bawah panggul
D.
D. UKURAN-UKURAUKURAN-UKURAN N PANGGULPANGGUL 1.
1. Ukuran Panggul LuarUkuran Panggul Luar a.
a. Distansia SpinarumDistansia Spinarum
Jarak antara SIAS kanan dan kiri Jarak antara SIAS kanan dan kiri Indonesia 23
Indonesia 23 – – 25 cm, Eropa 26 cm 25 cm, Eropa 26 cm b.
b. Distansia KristarumDistansia Kristarum
Jarak terjauh antara krista iliaka kanan dan kiri Jarak terjauh antara krista iliaka kanan dan kiri Indonesia 26 cm, Eropa 29 cm
Indonesia 26 cm, Eropa 29 cm c.
c. Conjugata Externa (Boudelocque)Conjugata Externa (Boudelocque)
Jarak antara tepi atas symphisis dengan ujung procesus spinosus Jarak antara tepi atas symphisis dengan ujung procesus spinosus lumbal V
lumbal V
Indonesia 18 cm, Eropa 21 cm Indonesia 18 cm, Eropa 21 cm d.
d. Distansia Oblique ExternaDistansia Oblique Externa
Jarak antara SIPS sinistra dan SIAS dextra, jarak antara SIPS dextra Jarak antara SIPS sinistra dan SIAS dextra, jarak antara SIPS dextra dan SIAS sinistra
dan SIAS sinistra
Panggul normal à ukuran hampir sama Panggul normal à ukuran hampir sama Panggul asimetrik à berbeda ukuran Panggul asimetrik à berbeda ukuran e.
e. Distansia IntertrochanterikaDistansia Intertrochanterika Jarak antara kedua trochanter Jarak antara kedua trochanter f.
f. Distansia TuberumDistansia Tuberum
Jarak antara tuber ischiadicus kanan dan kiri (10,5 cm) Jarak antara tuber ischiadicus kanan dan kiri (10,5 cm) Cara ukur : dengan jangkar panggul Oseander
Cara ukur : dengan jangkar panggul Oseander 2.
2. Lingkar PanggulLingkar Panggul
Ukuran melingkar yang dimulai dari tepi atas symphisis ke pertengahan Ukuran melingkar yang dimulai dari tepi atas symphisis ke pertengahan antara SIAS dan trochanter mayor pada satu pihak dan kembali ke tepi antara SIAS dan trochanter mayor pada satu pihak dan kembali ke tepi atas symphisis melalui pihak lain.
atas symphisis melalui pihak lain.
Indonesia 80 cm, Eropa 90 cm Indonesia 80 cm, Eropa 90 cm 3.
3. Ukuran Panggul DalamUkuran Panggul Dalam
Sebenarnya merupakan ukuran yang sesungguhnya dari
Sebenarnya merupakan ukuran yang sesungguhnya dari panggulpanggul
Penting untuk memperkirakan apakah bayi bisa lahir pervaginan atau Penting untuk memperkirakan apakah bayi bisa lahir pervaginan atau tidak
tidak
E.
E. BIDANG HODGEBIDANG HODGE
Adalah bidang khayal yang dibayangkan ada dalam panggul untuk menilai Adalah bidang khayal yang dibayangkan ada dalam panggul untuk menilai kemajuan persalinan (penurunan kepala) Ada 4 :
kemajuan persalinan (penurunan kepala) Ada 4 : 1.
1. Hodge IHodge I
Bidang yang melalui tepi atas symphisis dan promontorium sesuai dengan Bidang yang melalui tepi atas symphisis dan promontorium sesuai dengan PAP
PAP 2.
2. Hodge IIHodge II
Bidang yang melalui tepi bawah symphisis dan promontorium sejajar Bidang yang melalui tepi bawah symphisis dan promontorium sejajar dengan bidang Hodge I
dengan bidang Hodge I 3.
3. Hodge IIIHodge III
Bidang yang melalui spina ischiadika sejajar dengan Bidang Hodge II Bidang yang melalui spina ischiadika sejajar dengan Bidang Hodge II 4.
4. Hodge IVHodge IV
Bidang yang melalui os coccygeus sejajar dengan bidang Hodge I Bidang yang melalui os coccygeus sejajar dengan bidang Hodge I
F.
F. BENTUK-BENTUK PANGGULBENTUK-BENTUK PANGGUL
Selain ukuran panggul, bentuk panggul juga mempengaruhi jalannya Selain ukuran panggul, bentuk panggul juga mempengaruhi jalannya persalinan
persalinan
Menurut Caldwell- Moloy (1933) ada 4 macam Menurut Caldwell- Moloy (1933) ada 4 macam ::
1.
1. GynecoidGynecoid
Bentuk PAP hampir bulat, dimana jarak antara anterior
Bentuk PAP hampir bulat, dimana jarak antara anterior – – posterior kira- posterior kira- kira sama dengan diameter transversa. Umumnya pada wanita (45 %) kira sama dengan diameter transversa. Umumnya pada wanita (45 %) 2.
2. AndroidAndroid
Bentuk PAP hampir segitiga, meskipun jarak antara anterior
Bentuk PAP hampir segitiga, meskipun jarak antara anterior – – posterior posterior hampir sama dengan diameter transversa. Bagian belakang pendek dan hampir sama dengan diameter transversa. Bagian belakang pendek dan gepeng, bagian depan menyempit ke muka Umum pada laki-laki , wanita gepeng, bagian depan menyempit ke muka Umum pada laki-laki , wanita (15 %)
(15 %) 3.
3. AnthropoidAnthropoid
Bentuk PAP agak lonjong seperti telur, dimana jarak anterior
Bentuk PAP agak lonjong seperti telur, dimana jarak anterior – – superior superior lebih besar dari diameter transversa. Pada wanita (35 %)
lebih besar dari diameter transversa. Pada wanita (35 %) 4.
4. PlatypeloidPlatypeloid
Bentuk seperti jenis gynecoid tetapi menyempit pada arah anterior Bentuk seperti jenis gynecoid tetapi menyempit pada arah anterior – – posterior,
posterior, jarak jarak antara antara anterioranterior – – posterior lebih kecil dari diameter posterior lebih kecil dari diameter transversa. Pada wanita (5 %)
transversa. Pada wanita (5 %)
G.
G. PERBEDAAN ANTARA PELVIS PRIA DAN WANITAPERBEDAAN ANTARA PELVIS PRIA DAN WANITA 1.
1. PELVIS PRIAPELVIS PRIA
MALE PELVIS MALE PELVIS
a.
a. Ruangnya luas ,Ruangnya luas , dangkal
dangkal b.
b. Inlet pelvis oval,Inlet pelvis oval, outlet bulat outlet bulat c.
c. Tulang lebih ringanTulang lebih ringan dan tipis
dan tipis d.
d. Sudut pubis lebihSudut pubis lebih besar
besar e.
e. Koksigis lebihKoksigis lebih fleksibel
fleksibel f.
f. Tuberum iskium lebih pendekTuberum iskium lebih pendek
2.
2. PELVIS WANITAPELVIS WANITA a.
a. Ruangnya sempit,Ruangnya sempit, dalam
dalam b.
b. Inlet lebih kecil danInlet lebih kecil dan outlet
outlet c.
c. Tulang lebih beratTulang lebih berat dan tebal
dan tebal d.
d. Sudut pubis lebihSudut pubis lebih akut
akut e.
e. Koksigis kurangKoksigis kurang fleksibel
fleksibel f.
f. Tuberum iskium lebihpanjangTuberum iskium lebihpanjang
BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP
A.
A. KESIMPULANKESIMPULAN
Panggul wanita terdiri dari panggul besar (Pelvic Mayor) dan panggul Panggul wanita terdiri dari panggul besar (Pelvic Mayor) dan panggul kecil (Pelvic Minor). Panggul besar berfungsi menyangga isi abdomen, kecil (Pelvic Minor). Panggul besar berfungsi menyangga isi abdomen, sedangkan panggul kecil berfungsi membentuk jalan lahir dan tempat alat sedangkan panggul kecil berfungsi membentuk jalan lahir dan tempat alat genitalia. Menurut Caldwell-Moloy ada 4 bentuk panggul yaitu :
genitalia. Menurut Caldwell-Moloy ada 4 bentuk panggul yaitu : 1.
1. Panggul gynecoidPanggul gynecoid 2.
2. Panggul AndroidPanggul Android 3.
3. Panggul AntropoidPanggul Antropoid 4.
4. Panggul PlatipeloidPanggul Platipeloid
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Mochtar R. Sinopsis obstetri. Jakarta : EGC, 2001; 76-2.
Mochtar R. Sinopsis obstetri. Jakarta : EGC, 2001; 76-2.
Manuaba, IBG. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan keluarga berencana.
Manuaba, IBG. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan keluarga berencana.
Jakarta : 2005 ; 65-4.
Jakarta : 2005 ; 65-4.
Marjono B. Catatan kuliah Obstetri Ginekologi. Jakarta : 1999 ; 47-8 Marjono B. Catatan kuliah Obstetri Ginekologi. Jakarta : 1999 ; 47-8