• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH BAHASA INDONESIA EJAAN, KALIMAT, DAN PARAGRAF

N/A
N/A
Rani

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH BAHASA INDONESIA EJAAN, KALIMAT, DAN PARAGRAF"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH BAHASA INDONESIA

EJAAN, KALIMAT, DAN PARAGRAF

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

DOSEN PEMBIMBING Dr. Idris Thaha M.Si.

DISUSUN OLEH

Syahrani Noviani Mulyani (11191130000078)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PRODI HUBUNGAN INTERNASIONAL 2019/202

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………...………...ii

KATA PENGANTAR.………..………..……….iii

BAB I : PENDAHULUAN………4

A. Latar Belakang……….4

B. Rumusan Masalah………4

C. Tujuan………..5

BAB II : PEMBAHASAN……….6

A. Ejaan………6

B. Kalimat……….9

C. Paragraf………..…………13

BAB III : PENUTUP………..……….17

A. Kesimpulan………...17

B. Saran………..…17 DAFTAR PUSTAKA………..

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan taufik-Nya berupa kesempatan serta pengetahuan sehingga makalah mata kuliah Bahasa Indonesia saya yang berjudul “Ejaan, Kalimat, dan Paragraf”, dapat saya selesaikan dengan tepat waktu.

Makalah ini saya susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Topik makalah yang ditentukan merupakan topik yang berkaitan dengan materi pada sub kajian Rencana Pembelajaran Semester (RPS) mata kuliah Bahasa Indonesia. Pembuatan makalah ini adalah salah satu rangkaian dari kegiatan pembelajaran dalam mata kuliah Bahasa Indonesia.

Semoga dengan penyusunan makalah ini dapat menambah wawasan keilmuan dalam mempelajari “Ejaan, Kalimat, dan Paragraf” dan memberikan manfaat bagi pembaca.

Sebelumnya, saya meminta maaf bilamana dalam penyusunan makalah ini masih banyak kesalahan. Saya selaku penyusun terbuka akan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan pada pembuatan makalah berikutnya.

Jakarta, 30 September 2019

Penyusun

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dewasa ini, bahasa Indonesia bukan saja memiliki fungsi praktis atau sebagai alat untuk berkomunikasi sehari-hari. Bahasa Indonesia dan penggunaannya sudah cukup luas. Pemahaman bahasa Indonesia juga memiliki fungsi pembelajaran sebagai media untuk memplejari berbagai ilmu pengetahuan baik dalam lingkup bahasa itu sedniri atau di luar bahasa.

Bahasa Indonesia dengan fungsi atau tujuan pembelajaran salah satu terapannya adalah digunakannya bahasa Indonesia sebagai penyampaian juga dalam membuat karya tulis. Pemahaman dan pembelajaran bahasa Indonesia sangat penting untuk menunjang kegiatan akademis. Hal ini dibuktikan dengan adanya penggunaan kaidah-kaidah yang benar dalam penulisan karya tulis. Inilah kenapa pembelajaran bahasa Indonesia masih diterapkan baik dari tingkat sekolah dasar hingga ke tingkat perkuliahan.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan terapannya dalam karya tulis, maka dibutuhkan pula pembelajaran bahasa Indonesia dari hal-hal yang mendasar seperti ejaan, kalimat, dan paragraf. Dalam pembuatan karya tulis seperti makalah yang sedang saya buat ini, diperlukan penulisan ejaan, kalimat, dan paragraf yang benar. Dalam kelanjutan menulis karya tulis maka ketika mengetahui kaidah atau ketentuan penulisan ejaan, kalimat, dan paragraf yang benar meminimalisir kesalahan-kesalahan penulisan yang sifatnya mendasar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, yang menjadi rumusan masalah penulisan makalah ini sebagai berikut:

1. Apa itu ejaan?

2. Apa fungsi dari ejaan?

3. Bagaimana perkembangan ejaan dalam bahasa Indonesia?

(5)

4. Apa saja kaidah-kaidah ejaan dalam penulisan?

5. Apa itu kalimat?

6. Apa saja pola dasar kalimat?

7. Apa saja unsur-unsur pembentuk kalimat?

8. Apa itu kalimat efektif?

9. Apa itu pargaraf?

10. Apa fungsi dari paragraf?

11. Apa saja jenis-jenis paragraf berdasarkan klasifikasi tertentu?

C. Tujuan

Memahami ejaan, kalimat, dan paragraf beserta substansinya.

(6)

BAB II PEMBAHASAN A. Ejaan

1. Definisi Ejaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca (kbbi.web.id).

Definisi lain dari ejaan disampaikan oleh Kridalaksana seperti di bawah ini. Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis menulis yang distandardisasikan, yang lazimnya mempunyai tiga aspek, yakni aspek fonologis, yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan abjad, aspek morfologis yang menyangkut penggambaran satuan-satuan morfologis dan mennyangkut penggambaran satuan-satuan morfemis, serta aspek sintaksis yang menyangkut penanda ujaran tanda baca1

Sriyanto (2014) dalam buku “Ejaan” bersama Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta memaknai definisi ejaan yang terdapat dalam KBBI ejaan hanya terkait dengan tata tulis yang meliputi pemakaian huruf, penulisan kata, termasuk penulisan kata atau istilah serapan, dan pemakaian tanda baca. Dalam ejaan tidak terdapat kaidah pemilihan kata atau penyusunan kalimat.

Ejaan merupakan hal mendasar dalam penulisan namun kerap dianggap sepele. Bahkan terkadang beberapa orang masih salah dalam membedakan ejaan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Ejaan atau yang umumnya dikenal sebagai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) merupakan bagian dari kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2. Fungsi Ejaan

Fungsi ejaan dalam hubungannya dengan pembakuan tata bahasa maupun kosa kata dan peristilahan adalah sebagai berikut:

(7)

a. Landasan pembakuan tata bahasa

b. Landasan pembakuab kosa kata dan peristilahan

c. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia

Secara praktis ejaan memiliki fungsi untuk membantu pemahaman pembaca di dalam mencerna informasi yang disampaukan secara tertulis. Fungsi praktis itu dapat dipahami jika segala ketentuan yang terdapat di dalam kaidah telah diterapkan dengan benar.

3. Perkembangan Ejaan dalam bahasa Indonesia

Dalam ilmu kebahasaan, ejaan memiliki perkembangan. Ejaan berkembang secara historis sesuai zaman dan selalu disempurnakan. Perkembangan ejaan dibagi menjadi tiga babak besar berdasarkan waktu dan dasar ejaan yang pernah diterapkan sebelumnya. Berikut adalah tiga perkembangan ejaan yaitu:

a. Ejaan Van Ophuysen disebut juga sebagai Ejaan Balai Pustaka. Ejaan yang dibuat oleh Ch. A. Van Ophuysen berlaku sejak tahun 1901 hingga kemerdekaan Republik Indonesia berkumandang. Ejaan ini lebih berbau Belanda, karena saat itu Indonesia sedang dikuasai oleh Belanda. Ciri khususnya adalah huruf u ditulis dengan oe.

b. Pada tahun 1947, ejaan bahasa Indonesia beralih menggunakan Ejaan Republik atau Ejaan Suwandi. Ejaan ini dibuat saat Suwandi menjabat sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan. Ejaan Republik merupakan penyederhana dari Ejaan Van Ophuysen.

Misalnya seperti huruf oe diubah menjadi u dan kata-kata yang disambung seperti berlari2-an menjadi berlari-larian.

c. Penyempurna dari ejaan-ejaan yang diterapkan sebelumnya dan sampai sekarang masih digunakan adalah Ejaan yang Disempurnakan (EYD). EYD diresmikan pada 17 Agustus 1972 berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. 57 Tahun 1972. Ciri

khusus EYD adalah perubahan huruf

seperti j, dj, nj, ch,tj, sj menjadi y, j, ny, kh, c, sy.

(8)

4. Kaidah dalam Ejaan

Kaidah dalam ejaan terbagi menjadi tiga bagian yaitu:

a. Pemakaian Huruf

Huruf Abjad

Huruf Vokal

Huruf Konsonan

Huruf Diftong

Gabungan Huruf Konsonan

Huruf Kapital

Huruf Miring

Huruf Tebal

b. Penulisan Kata

Kata Dasar

Kata Berimbuhan

Bentuk Ulang

Gabungan Kata

Pemenggalan Kata

Kata Depan

Partikel

Singkatan dan Akronim

Angka dan Bilangan

Kata Ganti

Kata Sandang c. Pemakaian Tanda Baca

Tanda Titik (.)

Tanda Koma (,)

Tanda Titik Koma (;)

Tanda Titik Dua (:)

Tanda Hubung (-)

(9)

Tanda Pisah (—)

Tanda Tanya (?)

Tanda Seru (!)

Tanda Elipsis (…)

Tanda Petik ("…")

Tanda Petik Tunggal ('…')

Tanda Kurung ((…))

Tanda Kurung Siku ([…])

Tanda Garis Miring (/)

Tanda Penyingkat ('')

d. Penulisan Unsur Serapan

B. Kalimat

1. Definisi Kalimat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa (kbbi.web.id).

Kalimat menurut Soelistyowati (2015) adalah bagian terkecil ujaran atau teks yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara kebahasaan.

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kalimat adalah susunan kata yang mengandung unsur subjek dan predikat. Unsur inilah yang membedakan kalimat dengan frasa.

(10)

2. Pola Kalimat Dasar

Setelah membicarakan beberapa unsur yang membentuk sebuah kalimat yang benar, kita telah dapat menentukan pola kalimat dasar itu sendiri. Berdasarkan penelitian para ahli, pola kalimat dasar dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.

a. KB + KK : Mahasiswa berdiskusi.

b. KB + KS : Dosen itu ramah.

c. KB + KBil : Harga buku itu sepuluh ribu rupiah.

d. KB + (KD + KB) : Tinggalnya di Palembang.

e. KB1 + KK + KB2 : Mereka menonton film.

f. KB1 + KK + KB2 + KB3 : Paman mencarikan saya pekerjaan.

g. KB1 + KB2 : Rustam peneliti.

Ketujuh pola kalimat dasar ini dapat diperluas dengan berbagai keterangan dan dapat pula pola-pola dasar itu digabung-gabungkan sehingga kalimat menjadi luas dan kompleks.

3. Ciri-ciri Kalimat

Kalimat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Merupakan satu kesatuan bahasa yang memiliki fonem dan morfem. Fonem adalah bunyi pada sebuah bahasa yang membedakan makna dalam sebuah kata, sedangkan morfem adalah bentuk bahasa yang mengandung arti pada sebuah kata.

b. Dapat berdiri sendiri meskipun tidak ditambah dengan kalimat lengkap.

c. Mempunyai pola intonasi akhir.

d. Adanya huruf kapital dan tanda baca dalam sebuah kalimat.

4. Unsur-unsur Pembentuk Kalimat

Pembahasan kalimat mencakup pembahasan unsur pembentuknya, yaitu frasa dan klausa.

Uraian berikut akan membicarakan hal tersebut.

(11)

a. Frasa

Frasa adalah kelompok kata yang terdiri atas unsur inti dan unsur keterangan yang tidak melampaui batas fungsi sintaksis. Artinya, frasa tidak dapat menduduki dua fungsi yang berbeda dalam kalimat sekaligus, misalnya, satu frasa menduduki fungsi subjek dan predikat.

Jika suatu kelompok kata menduduki dua fungsi yang berbeda (berarti telah melampaui batas fungsi), kelompok kata itu disebut kalimat, bukan frasa. 1

b. Klausa dan Kalimat

Klausa merupakan satuan gramatikal yang berupa kelompok kata, yang sekurang- kurangnya terdiri atas subjek dan predikat, dan yang berpotensi menjadi kalimat. Sementara itu, kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang dapat mengungkapkan pikiran yang utuh atau setiap tuturan yang dapat mengungkapkan suatu informasi secara lengkap. Jika 16 terdapat sebuah tuturan yang menginformasikan sesuatu, tetapi belum lengkap atau belum utuh, tuturan itu belum dapat disebut kalimat, mungkin hanya berupa kata atau mungkin hanya berupa kelompok kata atau frasa. Ciri lain tuturan disebut kalimat adalah adanya predikat di dalam tuturan tersebut. Agar mudah memahami perbedaan klausa dan kalimat, perhatikan contoh berikut.15

5. Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan sesuai dengan yang diharapkan oleh si penulis atau si pembicara. Artinya, kalimat yang dipilih penulis/pembicara harus dapat digunakan untuk mengungkapkan gagasan, maksud, atau informasi kepada orang lain secara lugas sehingga gagasan itu dipahami secara sama oleh pembaca atau pendengar.

Dengan demikian, kalimat efektif harus mampu menciptakan kesepahaman antara penulis dan pembaca atau antara pembicara dan pendengar. Di dalam kamus kata efektif pada kalimat efektif mempunyai beberapa makna. Salah satu di antaranya bermakna ‘membawa pengaruh’. Dengan demikian, kalimat efektif dapat dimaknai sebagai kalimat yang membawa pengaruh—terutama berupa kemudahan—bagi pembaca atau bagi pendengar untuk memahami informasi yang disampaikan oleh penulis atau pembicara.

6. Unsur-Unsur Kalimat

(12)

Suatu kalimat terdiri atas beberapa unsur pembentuk kalimat. Kalimat sendiri setidaknya terdiri atas unsur subjek dan predikat.

Berikut adalah penjabaran mengenai unsur-unsur pembentuk kalimat.

a. Subjek

Subjek adalah kata benda dalam sebuah kalimat yang dapat berupa nama orang, hewan, benda, sapaan, dan lain-lain.

b. Predikat

Predikat adalah bagian yang menandai apa yang telah diucapkan ataupun dituliskan oleh pihak pertama.

c. Objek

Objek adalah sebuah hal atau perkara yang akan menjadi topik pembicaraan. Fungsi objek adalah membentuk kalimat utama pada kalimat berpredikat transitif, memperjelas makna dalam sebuah kalimat, dan membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran dalam kalimat.

d. Pelengkap

Pelengkap adalah bagian frasa verbal yang membuatnya menjadi predikat lengkap dalam sebuah klausa. Fungsi pelengkap adalah melengkapi kalimat lainnya seperti subjek, predikat, objek, dll agar kalimat tersebut dapat berdiri sendiri.

e. Keterangan

Keterangan adalah sebuah bagian kalimat yang memiliki tujuan untuk memperjelas kalimat. Unsur keterangan memiliki fungsi untuk menambah informasi pada kalimat yang akan disajikan sehingga komunikasi mudah dipahami.

C. Paragraf

1. Definisi Paragraf

(13)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru); alinea (kbbi.web.id)

Paragraf adalah kumpulan kalimat yang biasanya mempunyai satu ide pokok dan cara penulisannya sedikit menjorok ke bagian dalam atau menggunakan garis baru. Nama lain dari paragraf adalah alinea.

Definisi lain dari paragraf adalah seperti yang dikemukakan para ahli dalam bidang kebahasaan dibawah ini:

 Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri atas sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai pengendalinya (Ramlan).

 Paragraf adalah serangkaian kalimat yang saling bertalian untuk membuat sebuah ide atau gagasan baru (Handayani dkk).

 Paragraf merupakan sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan bersama sama menjelaskan satu unit pokok pikiran (Wiyanto).

Dapat disimpulkan bahwa pengertian paragraf adalah kumpulan kalimat yang saling berhubungan dan membentuk sebuah ide atau gagasan baru.

2. Fungsi Paragraf

Paragraf mempunyai berbagai macam fungsi, diantara beberapa fungsi paragraf diantaranya adalah;

1. Paragraf dalam sebuah kalimat dapat menjadi pengantar sebuah ide-ide, isi kalimat dan kalimat penutup pada tulisan yang dibuat oleh penulis.

2. Mencurahkan suatu perasan dan pemikiran penulis dalam sebuah karya atau kalimat dalam bentuk tulisan yang dibuat secara logis dan dapat diterima oleh pembaca.

3. Paragraf dapat membantu pembaca untuk memahami segala sesuatu mengenai isi dan topik dalam sebuah tulisan.

(14)

4. Memudahkan penulis untuk menyusun ide-ide tentang tulisan yang akan dibuatnya.

5. Dapat membantu penulis dalam mengembangkan gagasan-gagasan atau ide dari segala sesuatu yang berhubungan dengan topik yang ingin ditulis menjadi sebuah karya tulis

3. Jenis-jenis Paragraf

a. Jenis Paragraf Berdasarkan Fungsi

 Paragraf Pembuka

Dalam sebuah karangan (kecuali karangan ilmiah). Paragraf pembuka umumnya ditulis untuk memancing rasa keingintahuan pembaca terhadap isi artikel secara keseluruhan.

 Paragraf Isi

Paragraf ini berisi bagian-bagian pokok dalam suatu karangan.

 Paragraf Penutup

Paragraf ini biasanya berisi kesimpulan, saran, harapan, ringkasan dan penekanan kembali hal-hal penting yang terdapat dalam setiap karangan.

 Paragraf Penghubung

Paragraf ini fungsinya adalah untuk mengubungkan antara paragraf satu ke paragraf lainnya atau karangan satu ke karangan lainnya.

b. Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Gagasan Utama

 Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang letak gagasan utamanya terletak di awal paragraf.

(15)

 Paragraf Induktif

Paragraf Induktif adalah paragraf yang letak gagasan utamanya berada di akhir paragraf

 Paragraf Ineratif

Paragraf ineratif adalah paragraf yang letak gagasan utamanya berada ditengah paragraf

 Paragraf Campuran

Paragraf campuran adalah paragraf yang letak gagasan utamanya berada di awal dan juga akhir paragraf.

c. Jenis Paragraf Berdasarkan Isinya

Berikut ini adalah jenis paragraf ditinjau dari isinya:

1. Paragraf Eksposisi

Paragraf eksposisi adalah paragraf yang isinya bertujuan untuk memberikan penjelasan atau pengertian secara singkat dan padat.

2. Paragraf Deskripsi

Paragraf ini adalah suatu kalimat yang memaparkan isi gambaran pada suatu keadaan atau sebuah peristiwa yang bentuk tulisan sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar dan merasakan serta mengalami peristiwa tersebut.

3. Paragraf Persuasi

Paragraf persuasi adalah paragraf yang dimana isinya dapat mempengaruhi atau membujuk pembaca untuk tertarik dengan gagasan atau ajakan yang dibuat.

(16)

4. Paragraf Argumentasi

Paragraf ini adalah suatu kalimat paragraf dimana isinya dapat menyakinkan pembaca sehingga memperoleh dan menerima gagasan dalam sebuah karya yang ditulis oleh penulis.

5. Paragraf Narasi

Paragraf ini adalah suatu kalimat paragraf dimana isinya menceritakan suatu peristiwa atau sebuah masalah, sehingga membuat pembaca menjadi tehibur atau terharu.

(17)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca

Kalimat adalah kesatuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa

Paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru); alinea

B. Saran

Mempelajari bahasa Indonesia merupakan hal yang sangat penting terutama dalam bidang akademis. Hal ini sangat penting terlebih bagi mahasiswa karena ilmu dari bahasa Indonesia pada akhirnya diterapkan dalam pembuatan karya tulis seperti laporan penelitian, makalah, hingga skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan. Diharapkan makalah ini dapat memperkaya pengetahuan mengenai kaidah dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Satrya, Sri. 2015. Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia “Kalimat”. Jakarta. Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Sriyanto. 2015. Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia “Ejaan”. Jakarta. Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Nuryani, Makalah “Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI”.

Nina Widyaningsih. Makalah “KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA”.

Salamadian. 2018. “PENGERTIAN PARAGRAF : Fungsi, Ciri, Jenis-Jenis Paragraf dan Penjelasannya”. https://salamadian.com/pengertian-paragraf.

Karlina Dwi. 2012. “Mengenal Lebih Dalam Ejaan dalam Bahasa Indonesia”.

https://www.kompasiana.com/karlinas/5512bd65813311310fbc5fc6/mengenal-lebih-dalam- ejaan-dalam-bahasa-indonesia

Arum Karunianti. 2019. “Kaidah Ejaan: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Sejarah, dan Contoh“.https://bahasa.foresteract.com/kaidah-ejaan/

Siti Kusuma Wuryanti. 2019. “Kalimat: Pengertian, Ciri-Ciri, Unsur, Jenis, dan Contoh Lengkap“.https://bahasa.foresteract.com/kalimat/

Kbbi.web.id

https://puebi.readthedocs.io/en/latest/?q=ejaan&check_keywords=yes&area=default

Referensi

Dokumen terkait

Kalimat ketiga : angka ‘4000’ ditulis dengan huruf karena lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf.. Kalimat keempat : penulisan

Menulis : menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda

Mengungkapkan informasi secara tertulis dalam kalimat sederhana sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan menggunakan kata, frase dengan huruf, ejaan, tanda baca dan

Membaca Nonsastra Membaca Sastra Menulis Terbatas Menyunting Kata, Kalimat, Paragraf. Menyunting Ejaan dan Tanda Baca

8.2 Mengungkapkan informasi secara tertulis dalam kalimat sederhana sesuai konteks, yang mencerminkan kecakapan menggunakan kata, frasa dengan huruf, ejaan, tanda baca dan

Siswa dapat menulis kata, frasa dan kalimat yang sesuai dengan gambar, dengan huruf, ejaan dan tanda baca yang tepat2. Siswa dapat menyusun kata-kata acak menjadi

Menteri Pendidikan Indonesia, Soewandi, memperkenalkan ejaan baru yang dikenal sebagai "Ejaan Soewandi." Ejaan ini menggantikan banyak aturan ejaan Belanda dan lebih mendekati bunyi

Skripsi ini menganalisis kesalahan ejaan yang sering terjadi dalam penulisan skripsi mahasiswa, meliputi penggunaan huruf kapital, huruf miring, kata depan, dan tanda