BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang sulit dipelajari, salah satu alasannya mungkin karena tidak berkembangnya cara pengajaran bahasa jepang yang mencakup masalah- masalah dalam proses belajar mengajar. Masalah tersebut timbul karena hanya berorientasi pada pengajaran kaidah tata bahasa jepang saja. Dalam kenyataannya sekarang sudah banyak orang asing yang mampu berbahasa jepang dengan baik. Kemampuan mereka menguasai bahasa jepang sudah pasti ditunjang oleh banyak faktor, terutama berkat metode pengajaran bahasa jepang saat mereka mempelajarinya.
Dua masalah yang paling pokok ketika mengajarkan bahasa jepang kepada orang asing, diantaranya:
a. Mengajarkan perbedaan yang terdapat dalam bahasa ibu dan bahasa jepang. b. Bagaimana caranya untuk mengajarkan bahasa jepang kepada orang asing
agar mereka mampu menggunakan bahasa tersebut.
prosesnya belajar bahasa asing dianggap kurang bermanfaat. Namun nilai positifnya, siswa dapat mempelajari bahasa asing tersebut, baik kosa kata maupun aspek lainnya yang terdapat didalam bahasa tersebut.
Begitupun dengan siswa siswi kelas XI IPA SMAN 15 Bandung, mereka mempunyai kesulitan saat belajar tentang kehidupan keluarga, tepatnya saat menyebutkan nama anggota keluarga orang lain. Hal itu disebabkan oleh bebrapa hal, baik faktor internal maupun eksternal, salah satunya karena dua masalah yang telah disebutkan diatas. Oleh sebab itu, penulis melakukan penelitian tentang
“Kendala-kendala yang Dihadapi Siswa Saat Mempelajari Sebutan Anggota
Keluarga untuk Orang Lain Dalam Bahasa Jepang”.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kesalahan seperti apa yang dilakukan oleh siswa saat mempelajari sebutan anggota keluarga orang lain?
2. Apa saja kendala yang dihadapi siswa saat mempelajari sebutan anggota keluarga orang lain?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui kesalahan seperti apa yang dilakukan oleh siswa saat menyebutkan dan menulis sebutan anggota keluarga orang lain.
2. Mengetahui apa saja kendala yang dihadapi siswa saat mempelajari sebutan anggota keluarga orang lain.
3. Mengetahui cara mengatasi kendala yang dihadapi siswa saat mempelajari sebutan anggota keluarga orang lain.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sekolah
Diharapkan penelitian ini mampu memberikan kontribusi untuk meningkatkan prestasi dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa Jepang.
2. Penulis
Penulis jadi mengetahui dan memahami kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam belajar dan kesalahan yang dilakukan siswa saat menyebut dan menulis sebutan anggota keluarga orang lain, serta cara mengatasi kendala tersebut.
3. Pihak lain
1.5. Metode Penelitian
Menurut H. Arief Furchan (2004:131), metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengambilan data dan analisis data yang diperlukan, untuk menjawab persoalan yang dihadapi.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif, yaitu metode yang bertujuan untuk mendeskripsikan, mencatat, menganalisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi (Mardalis, 1995:26). Sedangkan menurut H. Arief Furchan (2004:131), metode Deskriptif yaitu melukiskan dan menafsirkan keadaan yang ada sekarang atau pada saat penelitian, untuk memperoleh informasi tentang suatu gejala saat penelitian berlangsung.
Pengumpulan data yang dilakukan dengan mencatat peristiwa apa saja yang dialami oleh penulis sebagai pengajar bahasa Jepang kelas XI IPA di SMAN 15 Bandung. Adapun teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a. Observasi
Observasi merupakan pengamatan langsung terhadap suatu objek yang akan diteliti. Dalam hal ini penulis mengadakan pengamatan langsung kepada para siswa kelas XI IPA SMAN 15 Bandung.
b. Tes
c. Literatur
Literatur adalah kegiatan yang dilakukan secara teratur untuk mengetahui informasi, melokalisasikan dan menganalisis dokumen yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti (M. Rusfendi ,1998:16).
d. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan hal yang berisi tentang kegiatan pembelajaran bahasa Jepang.
1.6. Waktu dan Tempat Kuliah Kerja Lapangan
Waktu dan tempat pelaksanaan KKL dilaksanakan di SMAN 15 Bandung, dengan melakukan pengajaran selama 1 bulan, mulai pada hari Senin, 26 Juli 2010, sampai pada hari Senin, 30 Agustus 2010.
1.7. Sistematika Penulisan
Penyusunan laporan Kuliah Kerja Lapangan disajikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
pelaksanaan pengajaran, kendala dan kesalahan dalam pembelajaran dan sebutan keluarga dalam bahasa Jepang.
BAB III GAMBARAN UMUM SEKOLAH
Dalam bab ini diuraikan data-data tentang sekolah, seperti profil sekolah, struktur organisasi sekolah, daftar pengajar, daftar pelajaran, buku sumber dalam pengajaran bahasa Jepang dan silabus pengajaran.
BAB IV DATA DAN ANALISIS PENELITIAN
Dalam bab ini dikemukakan hasil dari penelitian, diantaranya kesalahan seperti apa yang dilakukan siswa saat mempelajari sebutan anggota keluarga orang lain, kendala yang dihadapi siswa saat mempelajari sebutan anggota keluarga orang lain, dan cara mengatasinya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Proses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar (pembelajaran) merupakan kegiatan melaksanakan inti dari pendidikan dan kurikulum pada suatu lembaga pendidikan. Proses belajar mengajar merupakan suatu gabungan, yaitu belajar yang dilakukan oleh siswa dan mengajar yang dilakukan oleh guru sebagai instruktur. Kegiatan belajar mengajar berisi berbagai konsep yang menyangkut misi pendidikan, landasan pendidikan dan tujuan dari pendidikan itu sendiri. Selain itu, belajar tertuju pada apa yang harus dilakukan oleh seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran. Sedangkan mengajar tertuju pada apa yang harus dialakukan oleh guru sebagai yang memberikan pelajaran. Dua konsep tersebut menjadi satu kegiatan pada saat terjadinya interaksi antara guru dan siswa saat pembelajaran berlangsung.
Dalam proses balajar mengajar baik guru maupun siswa sama-sama menjadi pelaku pendidikan untuk terlaksananya tujuan proses belajar mengajar. Tujuan proses belajar mengajar akan mencapai hasil yang maksimal apabila proses tersebut berjalan secara efektif. Ada dua ciri yang menunujukan proses pembelajaran berjalan secara efektif, yaitu :
a. Siswa mudah menerima sesuatu yang bermanfaat.
Belajar adalah suatu proses yang terjadi pada setiap orang dan berlangsung seumur hidup dan proses berkesinambungan seseorang menuju perubahan tingkah laku sebagai pengalaman dalam suatu interaksi dengan lingkungan sek itar. Perubahan tersebut dapat dilihat dari perubahan sifat, pengetahuan, keterampilan ataupun yang menyangkut nilai dan sikap. Belajar merupakan proses dimana kita menerima ilmu dari guru atau dapat pula terjadi tanpa adanya seorang guru, dan kita mampu mempelajarinya sendiri melalui media yang tersedia. Selain itu, pengajar merupakan kaum intelektual yang memiliki kekuasaan dalam pendidikan. Guru bukan semata- mata sebagai pengajar yang menyampaikan materi kepada siswa saja, namun guru juga mengemban misi pendidikan yang dituntut agar menemukan metode pengajaran yang tepat agar materi yang disampaikan dapat diterima dengan mudah oleh siswa.
2.2 Metode Pengajaran
Menurut Drs. Rochman (1980:43), metode pengajaran merupakan metode yang dilaksanakan dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran.
Sedangkan menurut Dede Puad (2005:78), metode pengajaran adalah metode atau teknik yang digunakan oleh guru dalam melakukan aktivitas dengan para siswa agar materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan tujuan pengajaran tercapai.
Diskusi
Tanya jawab Pemberian tugas
Pengajaran individual
Selain itu juga ada hal yang harus diperhatikan yaitu sarana dan prasarana yang menunjang dalam kegiatan pembelajaran.
2.3. Media Pe mbelajaran
Menurut Arsyad (2002:3), media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang artinya tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah pengantar pesan.
Gerlach dan Ely (2002:3) mengatakan bahwa, media apabila dipahami secara garis besar adalah kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Menurut Sadiman (2002:6), media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat sehingga terjadi proses belajar. Secara umum media pendidikan mempunyai kelebihan sebagai berikut :
1. Dapat menimbulkan gairah belajar.
2. Memungkinkan interaksi langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.
3. Siswa dapat belajar sendiri sesuai kemampuan dan minatnya.
2.4. Sebutan Anggota Keluarga Dalam Bahasa Jepang
Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang digunakan untuk berkomunikasi dan megidentifikasi diri. Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sosial. Bahasa sebagai objek dari linguistik yang tidak dapat terlepas dari manusia sebagai pemakai bahasa dengan bermacam- macam bahasa dan dialeknya, salah satunya adalah bahasa Jepang.
Sebutan keluarga dalam bahasa Jepang terbagi atas sebutan anggota keluarga sendiri dan sebutan anggota keluarga orang lain.
Arti Anggota Keluarga Sendiri
Anggota Keluarga Orang Lain
Kakek そふ (sofu) おじいさん (ojiisan)
Nenek そぼ (sobo) おばあさん (obaasan)
Ayah ちち (chichi) おとうさん (otousan)
Ibu (haha) お あさん (okaasan)
Kakak
Laki-laki あに (ani) おにいさん (oniisan)
Kakak
Perempuan あね (ane) おねえさん (oneesan)
Adik Perempuan
いもうと
(imouto)
いもうとさん
(imoutosan)
Adik Laki- laki おとうと (otouto)
おとうとさん
(otoutosan)
Paman おじ (oji) おじさん (ojisan)
Bibi おば (oba) おばさん (obasan)
2.5. Pengertian Kendala dan Kesalahan Pe mbelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kendala adalah halangan, rintangan, keadaan yang membatasi suatu kegiatan baik formal maupun non formal. Sedangkan pengertian kesalahan adalah kekeliruan, kekhilafan yang dilakukan sengaja maupun tidak disengaja. Menurut Herman Yanuar (2007), kendala pembelajaran adalah halangan atau kesulitan yang dihadapi saat berlangsung kegiatan proses belajar mengajar. Dalam pembelajaran, kesalahan dapat terjadi apabila dalam prosesnya muncul berbagai kendala.
2.6. Silabus
Menurut Yulaelawati (2004:123) silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen yang saling berhubungan untuk mencapai penguasaan materi.
Sedangkan menurut Salim (1987:98) silabus digunakan untuk menyebutkan suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran dari standar kompetensi atau kemampuan dasar yang ingin dicapai.
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran, seperti membuat perencanaan pembelajaran.
2.7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
BAB III
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
3.1. Profil SMAN 15 Bandung
Pada awalnyan SMA Negeri 15 Bandung bernama SMA Negeri 2/15 Bandung, karena sebagai pendirinya adalah SMA Negeri 2 Bandung yang beralamat di Jalan Cihampelas no. 173 Bandung, dengan kepala sekolahnya pada waktu itu Bapak Drs. Dono Yusuf, berdasarkan SK Kakanwil Depdikbud Prop. Jawa Barat Nomor : 0229/102.1/C/1984 terhitung mulai tanggal 1 Juli 1982. SMA Negeri 2/15 Bandung didirikan pada tanggal 1 Juli 1982 dengan SK Kakanwil Depdikbud Prop. Jawa Barat tanggal 14 Mei 1982 Nomor : 1945/I.02/R/1982. Pada waktu itu gedung SMA Negeri 2/15 Bandung sedang dibangun di Jalan Sarimanis 1 Sarijadi Bandung.
Pada tanggal 13 Maret 1984 SMA Negeri 2/15 Bandung pindah dari Jalan Cihampelas No. 173 ke Jalan Sarimanis 1 Sarijadi Bandung (menempati gedung baru). Terhitung mulai tanggal 1 Juli 1983 SMA Negeri 15 Bandung dikukuhkan menjadi sekolah negeri dan administratif mandiri berdasarkan SK Mendikbud RI Nomor : 0473/0/1983 tanggal 9 Nopember 1983 dengan pimpinan masih dirangkap oleh Kepala SMA Negeri 2 Bandung.
16790/C/KI.2/1985 tanggal 25 Februari 1985. Kini SMA Negeri 15 Bandung dipimpin oleh Dr. Sundari, M.Pd.
3.1.1. Struktur Organigram SMAN 15 Bandung
3.1.2. Visi SMAN 15 Bandung
Unggul dan selaras dalam intelegensi spiritual dan emos ional serta memiliki kecakapan hidup berbasis teknologi komputer.
3.1.3. Misi SMAN 15 Bandung
1. Aktif meningkatkan kompetensi guru dan siswa.
2. Kreatif menggali potensi, mengaplikasikan dan mengembangkan suatu kreasi. 3. Komunikatif menjalin hubungan dengan berbagai pihak.
4. Selaras dalam menanamkan, memelihara dan melaksanakan etika berperilakun dan bertindak dengan norma agama maupun norma lingkungan.
Tata Us aha Ke pal a Sekolah Komite Sekolah
Wakasek Kurikulum
Wakasek Kesiswaan
Wakasek Sarana
Wakasek Humas
Staf Kurikulum
Staf Kesiswaan
Staf Sarana
Staf Humas
Koor dinator Perpustakaan
Guru - gur u
5. Inovatif namun selektif dalam menghadapi dan menyikapi berbagai perubahan dan perkembangan IPTEK.
6. Objektif dan akurat dalam melaksanakan evaluasi berbagai program pendidikan.
3.1.4. Daftar Pengajar dan Staf SMAN 15 Bandung
Pengajar di SMA Negeri Bandung berjumlah 89 orang termasuk kepala sekolah dan karyawan tata usaha berjumlah 12 orang, sedangkan satpam berjumlah 3 orang dan penjaga sekolah berjumlah 2 orang.
3.1.5. Daftar Mata Pelajaran
Daftar Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Antropologi Fisika Bahasa Jepang Biologi Kimia Bahasa Jerman Pendidikan Lingkungan
Hidup (PLH)
Akutansi
Sastra Indonesia Agama TIK Sosiologi Matematika Penjaskes
Seni Musik Seni Rupa PKn
Bahasa Inggris Karawitan Sejarah
3.2. Pengajaran Bahasa Jepang di SMAN 15 Bandung
bahasa Jepang dihapuskan dari kurikulum SMA) karena perubahan kebijaka n pemerintah hingga tahun 2002. Kemudia pada tahun 2002 bahasa Jepang diadakan kembali, namun saat itu bahasa Jepang hanya diajarkan di kelas 3 Bahasa. Sampai akhirnya pada tahun 2005 hingga sekarang bahasa Jepang diajarkan dari kelas X sampai kelas XII dengan 3 pertemuan setiap minggunya.
3.3. Buku Panduan dalam Mengajar
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, penulis menggunakan buku panduan sebagai berikut :
- Buku “Mengenal Bahasa Jepang Untuk SMA” yang dikeluarkan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa Jepang Jawa Barat
- Nihongo I yang diterbitkan oleh Japan Fondation.
Buku–buku tersebut merupakan buku pelajaran Bahasa Jepang untuk kelas XI yang isinya mencakup materi lanjutan seperti gambaran anggota keluarga, pekerjaan, gambaran fisik seseorang, benda-benda yang ada di rumah dan lain-lain. Buku–buku ini cukup membantu khususnya dalam kegiatan belajar mengajar dan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pengajaran.
3.4. Silabus Pengajaran
BAB IV
DATA DAN ANALISIS PENELITIAN
4.1. Kesalahan yang Dilakukan Sis wa saat Me mpelajari Sebutan Anggota Keluarga Orang Lain
Beberapa kesalahan yang sering dilakukan siswa saat mempelajari sebutan anggota keluarga orang lain, diantaranya :
1. Siswa sering terbalik dalam menyebutkan sebutan anggota keluarga orang lain, seperti dibawah ini :
おとうさん (Otousan) yang berarti Ayah denganおとうとさん (Otoutosan)
yang berarti Adik Laki- laki.
おばあさん (Obaasan) yang berarti Nenek denganおばさん (Obasan) yang
berarti Bibi.
おじいさん (Ojiisan) yang berarti Kakek dengan おじさん (Ojisan) yang
berarti Paman.
2. Siswa sering salah mengartikan beberapa sebutan anggota keluarga orang lain dalam bahasa Jepang, seperti :
おにいさん (Oniisan) yang berarti Kakak Laki- laki dengan おねえさん
3. Siswa sering terbalik dalam membedakan sebutan anggota keluarga sendiri dan orang lain dalam bahasa Jepang, misalnya :
おにいさん(oniisan) menjadiあにさん(anisan)
おねえさん(oneesan) menjadiあねさん(anesan). Dalam hal ini siswa sering
mencampurkan kosakata baru tentang sebutan keluarga orang lain dengan kosakata yang sebelumnya sudah mereka pelajari tentang sebutan anggota keluarga sendiri.
4. Siswa sering melupakan tambahan kata さん dalam sebutan keluarga orang
lain, seperti :
おとうとさん(otoutosan) menjadiおとうと(otouto)
いもうとさん(imoutosan) menjadi いもうと(imouto). Saat dilakukan tes
tertulis siswa sering kali lupa menggunakan atau menambahkan kata さん,
padahal fungsi kata さん sendiri digunakan untuk menunjukkan nama atau
sebutan keluarga orang lain.
4.2. Kendala yang Dihadapi Sis wa Saat Mempelajari Sebutan Anggota
Keluarga Orang Lain
Berikut adalah kendala-kendala yang dihadapi siswa saat mempelajari sebutan anggota keluarga orang lain.
orang lain. Hal ini menyebabkan siswa sulit mengingat sebutan anggota keluarga dalam bahasa Jepang.
2. Ada beberapa kata sebutan anggota keluarga yang hampir mirip, kata-kata
tersebut dibedakan melalui panjang pendeknya, seperti : お じさ ん(ojisan)
yaitu paman dengan おじ いさ ん(ojiisan) yaitu kakek, ataupun おば さん
(obasan) yaitu bibi denganおばあさん(obaasan) yaitu nenek. Dari kata-kata
tersebut siswa sering terbalik dan salah mengucapkan karena intonasi yang yang sulit dibedakan.
3. Siswa kurang menguasai huruf hiragana baik membaca maupun menulis. Walaupun siswa kelas XI IPA telah mempelajari huruf Hiragana dari kelas X, tetapi tetap saja masih ada siswa yang belum hafal dengan huruf tersebut. Hal ini membuat siswa kesulitan saat membaca ataupun menulis sebutan anggota keluarga yang ditulis dalam huruf Hiragana.
4. Kurangnya buku sumber untuk mempelajari bahasa Jepang, buku yang tersedia
hanya dua buah yaitu “Mengenal Bahasa Jepang Kelas XI” dan “Nihongo 1”.
Buku tersebut hanya digunakan oleh guru, sedangkan siswa, hanya mengandalkan catatan yang diberikan oleh guru dan lembar kerja siswa.
5. Penyampaian materi yang kurang efektif dan kurang menarik membuat siswa merasa bosan. Guru biasanya menjelaskan melslui metode ceramah saja. 6. Kurangnya media pengajaran yang menggunakan infocus, slide show atau
4.3. Cara Mengatasi Kendala yang Dihadapi Siswa Saat Mempelajari Sebutan Anggota Keluarga Orang Lain
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, penulis menemukan dan menerapkan beberapa cara untuk mengatasi kendala–kendala yang dihadapi siswa saat mempelajari sebutan anggota keluarga orang lain, yaitu :
1. Dilakukan tes baik lisan maupun tulisan setiap minggunya sebagai pengulangan dan evaluasi dari materi yang sudah disampaikan. Selain itu, penyampaian materi dibuat semenarik mungkin, misalnya dalam menyampaikan materi tentang sebutan anggota keluarga orang lain menggunakan gambar silsilah keluarga.
2. Penulis melakukan pendekatan komunikatif secara langsung pada siswa yang kurang memperhatikan. Hal itu akan membuat siswa lebih fokus pada materi yang sedang diajarkan.
3. Kosakata yang sedang dipelajari dilatih dengan cara diucapkan secara berulang, mulai dari seluruh siswa, perkelompok dan perorangan. Selain itu, kosakata yang diajarkan diucapkan dengan pelafalan dan intonasi yang jelas dan benar, agar siswa tidak keliru saat mengucapkan kosakata tersebut.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang sulit dipelajari, salah satu alasannya mungkin karena tidak berkembangnya cara pengajaran bahasa jepang yang mencakup masalah- masalah dalam proses belajar mengajar. Masalah tersebut timbul karena hanya berorientasi pada pengajaran kaidah tata bahasa jepang saja. Oleh karena itu siswa siswi kelas XI IPA SMAN 15 Bandung, sering melakukan kesalaan saat mempelajari sebutan anggota keluarga orang lain dalam bahasa Jepang, diantaranya siswa sering terbalik dalam menyebutkan sebutan anggota keluarga orang lain, salah mengartikan beberapa sebutan anggota keluarga orang lain, terbalik dalam membedakan sebutan anggota keluarga sendiri
dan orang lain, dan melupakan tambahan kata さん dalam sebutan keluarga orang
lain.
Kendala-kendala yang dihadapi siswa saat belajar tentang kehidupan keluarga, tepatnya saat menyebutkan nama anggota keluarga orang lain disebabkan oleh beberapa hal di bawah ini, yaitu :
2. Adanya beberapa kata sebutan anggota keluarga orang lain yang hampir mirip dan dibedakan dari panjang atau pendeknya saja. Hal ini sering membuat siswa salah dan terbalik dalam mengucapkan kata tersebut.
3. Kurang hafalnya siswa pada huruf hiragana, sehingga membuatnya salah atau terbalik dalam membaca kata sebutan anggota keluarga orang lain.
4. Kurangnya buku sumber untuk siswa, sehingga hanya mengandalkan penjelasan dari guru saja.
5. Penyampaian materi yang kurang efektif dan kurang menarik membuat siswa merasa bosan.
6. Kurangnya media pengajaran.
Dari pengamatan dilapangan, penulis menemukan dan menerapkan beberapa cara yang dapat mengatasi kendala tersebut, diantaranya :
1. Penyampaian materi dibuat semenarik mungkin dan pendekatan komunikatif secara langsung pada siswa yang kurang memperhatikan.
2. Dilakukan tes baik lisan maupun tulisan setiap minggunya sebaga i pengulangan dan evaluasi.
3. Kosakata yang sedang dipelajari dilatih dengan cara diucapkan secara berulang.
4. Pengajar memantau dan memastikan siswa menulis kosakata dengan benar dan memperbaikinya apabila terdapat kesalahan.
5.2. Saran
ditujukan untuk peserta didk saja, pengajar pun harus mencari cara dalam mengatasi kendala tersebut, agar mutu pendidikan dapat meningkat dan misi pendidikan dapat tercapai. Penulis menyarankan dalam proses pembelajaran, pengajar harus mempersiapkan materi dengan matang dan mencari metode yang tepat dalam penyampaian materi, agar siswa dapat menerima pelajaran dengan baik.
KENDALA KENDALA YANG DIHADAPI SISWA
SAAT MEMPELAJARI SEBUTAN KELUARGA
ORANG LAIN DALAM BAHASA JEPANG
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Kerja LapanganDisusun oleh :
DINY INDRYANI 63807003
JURUSAN SASTRA JEPANG
FAKULTAS SASTRA
iii
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR….……….……… i DAFTAR ISI ………..………. iii
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Penelitian ..……….…………. 1 1.2. Rumusan Masalah …..………..…………. 2
1.3. Tujuan Penelitian ……….. 3 1.4. Manfaat Penelitian ……… 3 1.5. Metode Penelitian ……….. 4
1.6. Waktu dan Tempat Kuliah Kerja Lapangan ………. 5 1.7. Sistematika Penulisan ………... 5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Proses Belajar Mengajar ……….… 7 2.2. Metode Pengajaran ……….… 8
2.3. Media Pembelajaran ……….... 9 2.4. Sebutan Anggota Keluarga Dalam Bahasa Jepang ……. 10 2.5. Pengertian Kendala dan Kesalahan Pembelajaran ……. 10
iv
BAB III GAMBARAN UMUM SEKOLAH
3.1. Profil SMAN 15 Bandung ……….……. 12 3.1.1. Struktur Organisasi SMAN 15 Bandung ….…..… 13
3.1.2. Visi SMAN 15 Bandung ……….…..… 13 3.1.3. Misi SMAN 15 Bandung ………...………… 13 3.1.4. Daftar Pengajar dan Staf SMAN 15 Bandung ...… 14
3.1.5. Daftar Mata Pelajaran ………..………14 3.2. Pengajaran Bahasa Jepang di SMAN 15 Bandung ..…… 14
3.3. Buku Panduan dalam Mengajar ………..……….. 15 3.4. Silabus Pengajaran...……… 15
BAB IV DATA DAN ANALISIS PENELITIAN
4.1. Kesalahan yang Dilakukan Siswa saat Mempelajari Sebutan Anggota Keluarga Orang Lain ..………. 16
4.2. Kendala yang Dihadapi Siswa Saat Mempelajari
Sebutan Anggota Keluarga Orang Lain ..………. 17 4.3. Cara Mengatasi Kendala yang Dihadapi Siswa Saat
Mempelajari Sebutan Anggota Keluarga Orang Lain .... 19
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ………..……… 20 5.2. Saran ………...……….. 21
DAFTAR PUSTAKA ………....………. 22
vi
DAFTAR LAMPIRAN
1. PERMOHONAN IZIN PRAKTEK
2. PENILAIAN PRAKTEK KERJA
3. ABSENSI PRAKTEK KERJA
4. SILABUS PENGAJARAN
5. RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN
6. DAFTAR PENGAJAR SMAN 15 BANDUNG
1
Daftar Pustaka
Puad, Dede. 2005. Media Pengajar. Garut:Defiya Print.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 1997. Media Pengajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Anwar, Saifuddin. 2001. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Furchan, Arief. 2004. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Yanuar, Herman. 2007. Kendala Pembelajaran. Tersedia : www.google.com 20 Agustus 2007.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama : Diny Indryani
2. Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 11 Agustus 1989 3. Nomor Induk Mahasiswa : 63807003
4. Jurusan : Sastra Jepang 5. Jenis Kelamin : Wanita 6. Kewarganegaraan : Indonesia
7. Agama : Islam
8. Alamat : Jalan Raya Banjaran Gg. Mesjid Al-Amanah Desa Sukasari Kecamatan Pameungpeuk Bandung
9. Berat Badan : 48 Kg 10. Tinggi Badan : 168 Cm
11. Status : Belum menikah 12. Orang Tua
1. Nama Ayah : Kosasih Riwayadhie S. Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jalan Raya Banjaran Gg. Mesjid Al-Amanah Desa Sukasari Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung 2. Nama Ibu : Iin Suryani
Pekerjaan : Karyawati Swasta
Pendidikan Formal
SD Negeri Pameungpeuk 3 : 1995-2001 SMP Negeri 1 Baleendah : 2001-2004 SMA Negeri 1 Banjaran : 2004-2007 Universitas Komputer Indonesia : 2007-
Pengalaman Organisasi
i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kuliah kerja lapangan yang telah dilaksanakan di SMAN 15 Bandung.
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah kuliah kerja lapangan jurusan Sastra Jepang, fakultas Sastra, Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari, dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, yaitu:
1. Bapak Prof. Dr. H. Moh. Tajuddin, MA., selaku Dekan fakultas Sastra, Universitas Komputer Indonesia.
2. Bapak Soni Mulyawan Setiana, M.Pd., selaku ketua jurusan Sastra Jepang, Universitas Komputer Indonesia.
3. Ibu Pitri Haryanti, M. Pd., selaku dosen pembimbing.
4. Ibu Dra. Ida Dewi Koryantie, selaku pembimbing sekolah, yang telah memberikan bimbingan dan arahan, sehingga kuliah kerja lapangan di SMAN 15 Bandung dapat berjalan dengan lancar.
ii 6. Kepada orang tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan semangat dan
doa dalam penyusunan laporan ini.
7. Kepada para siswa XI IPA SMAN 15 Bandung, yang telah memberikan dukungan dan kerjasamanya saat kuliah kerja lapangan.
8. Semua pihak yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis selama kuliah kerja lapangan.
Semua hal yang telah didapat oleh penulis tidak terlepas dari dukungan semua pihak. Semoga kebaikan Bapak, Ibu dan semua orang yang telah terlibat mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT, Amin.
Bandung, Agustus 2010
DAFTAR PENGAJAR SMAN 15 BANDUNG
NAMA GURU PENGAJAR MATA PELAJARAN
Drs. Suherman Pendidikan Agama Islam Dra. Nining Cunengsih Pendidikan Agama Islam Didi Nuradi, S.Pd Pendidikan Agama Islam Hana Juhana, S.Pd Pendidikan Agama Islam Ahmad Rizaludin Pendidikan Agama Islam Dra. Marisi Siahaan P. Agama Kristen Protestan L. Dewi Indah, S.Pd P. Agama Kristen Katolik Mey Supartini, S.Pd Akutansi
Dra. Cik Marliana Akutansi Drs. H. Undang Sadili Antropologi
Dra. Suyinah Santoso Pend. Lingkungan Hidup Drs. Agus S. Martono, S.Pd Biologi / P. Lingkungan Hidup Dra. Hj. Tien Kurnia Biologi
Liza Yodia Prawati, S.Pd Biologi / P. Lingkungan Hidup Dra. Sri Emiliani, M.Pd Biologi / P. Lingkungan Hidup Eulis Rina, S.Pd Biologi / P. Lingkungan Hidup Didi Nuradi, S.Pd Biologi / P. Lingkungan Hidup Sri Novianti, S.Pd P. Lingkungan Hidup
Ayep Syarif Hidayat Fisika Hana Juhana, S.Pd Fisika Fathuri, S.Pd Fisika Dra. Rucke Rukmawati Seni Rupa
Desti, S.Pd Seni Rupa
Iis Laswati, S.Pd Geografi Tati Sulastri, S.Pd Geografi
Dra. Dini Dahlia Bahasa Indonesia Dra. Hj. Yaya Suparyati Bahasa Indonesia Hj. Ninin Suhartini, S.Pd Bahasa Indonesia Dra. Sri Wahyu Wigati Bahasa Indonesia Drs. Laode Andi Bone Bahasa Indonesia Dra. Rosani Pudjiati, M.Pd Bahasa Indonesia
Dra. Yanti Sri Budiarti, M.Pd Bahasa & Sastra Indonesia Ekawati Winengku M, Ss Bahasa Inggris
Dra. Hj. Lenny Angelina Bahasa Inggris Drs. Tarjo Bahasa Inggris Dwi Endah Herdijanti, S.Pd Bahasa Inggris Wina, S.Pd Bahasa Inggris Dra. Rita Rostika Bahasa Inggris Dra. Endang Sri Mulyani Bahasa Jepang Dra. Ida Dewi Koryantie Bahasa Jepang Sulastri, S.Pd Bahasa Jepang Dra. Julaeha Bahasa Jepang Liris Herlijati, S.Pd Bahasa Jerman
Daryanis, S.Pd Kimia
Asep Fadhilah, S.Sn Kesenian Dra. Neneng Sutarsih Matematika Drs. Achmedi Ma'mun Matematika Lusyana Widjaya, S.Pd Matematika Neneng Hesti H.N, S.Pd Matematika Cicih Kurniasih, S.Pd Matematika Dra. Yanie Yuhaeni Matematika
Dra. Hj. Ana Kusmiana Pendidikan Jasmani Drs. Mustari Hamid Pendidikan Jasmani Edeng Effendi, S.Pd Pendidikan Jasmani Hamzah, S.Pd Pendidikan Jasmani Hj. Ati Kusmiati, S.Pd Pkn
Drs. Cucu Suhendar Pkn Drs. Rida Garnida Pkn Dra. Hj. Titin Kartini Pkn Dr. Sundari, M.Pd Pkn Drs. Yus Rustiadin Sejarah Drs. Asep Lukman Nulhakim Sejarah Hilariah Supriyatmi, S.Pd Sejarah Epon Sri Rohmatin, S.Pd Sejarah Drs. Rihandono Sosiologi Dra. Marisi Siahaan Sosiologi Dra. Imas Suhaemi Sosiologi
Rencana Pelaksanaan Pengajaran 1. Pertemuan Minggu Pertama
Tema : Kehidupan Keluarga Anak Tema : Sebutan Anggota Keluarga
Target : Siswa dapat menyebutkan nama anggota keluarga
Alur / Waktu Materi / Langkah Pembelajaran Sumber dan Alat Bantu Pengantar
A. Kegiatan Awal
Salam
Pengulangan materi mingu lalu (Jumlah Anggota Keluarga)
B. Kegiatan Inti
Belajar Tentang Sebutan Anggota Keluarga
Pengenalan Kosakata 1
sebutan anggota keluarga sendiri
そふ. そぼ, おじ, おば, いとこ, ちち, はは, あ に, あね, おとうと, いもうと
Latihan pengucapan Guru Siswa Kelas – Kelompok
Pengenalan Pola Kalimat I
KB (Saudara kandung) が KB (Jumlah) 人いま す。
Contoh : あにがひとりいます。
Latihan pengulangan Guru Siswa
Latihan penggantian
あにがひとりいます。 (1) (2)
Kata pengganti :
(1)sebutan anggota keluarga sendiri (2)jumlah anggota keluarga
Kelas – Kelompok - Perorangan
Pengenalan Pola Kalimat II
います。
Latihan pengulangan Guru Siswa Latihan penggantian
あにがひとりといもうとがふたりいます。
(1) (2) (3) (4) Kata pengganti :
(1),(3) sebutan anggota keluarga (2),(4) jumlah anggota keluarga
Pengenalan Kosa Kata 2
おじいさん、おばあさん、おじさん、おば さん、いとこ、おとうさん、おかあさん、 おにいさん、おねえさん、いもうとさん、 おとうとさん
Latihan pengucapan Guru Siswa Guru – Kelas – Kelompok
Pola Kalimat III
~は~が~にんいます。
アリさんはおねえさんがさんにんいます。
Latihan pengulangan Guru Siswa Latihan penggantian
アリさんはおねえさんがさんにんいます。
(1) (2) (3) (1) nama orang
(2) sebutan untuk keluarga orang lain (3) jumlah keluarga
Guru – Kelas – Kelompok – Perorangan
Pola kalimat IV
~は~が~にんと~が~にんいます。 アリさんはおねえさんがさんにんとおとう とさんがふたりいます。
Latihan
(2),(4) sebutan untuk keluarga orang lain (3),(5) jumlah keluarga
Kegiatan : membuat kalimat
Pra Kegiatan : Guru memberikan contoh kalimat dalam bahasa Indonesia.
Kegiatan :
oSiswa menerjemahkan kalimat bahasa Indonesia kedalam bahasa Jepang. oGuru memantau kegiatan siswa.
Pasca Kegiatan : Siswa menuliskan hasil terjemahan didepan kelas.
C. Kegiatan Akhir
Menyimpulkan pelajaran dan mengulangi materi yang dianggap sulit.
Memastikan pemahaman siswa tentang materi.
Penilaian kognitif dan afektif / post tes tulisan.
Tugas Terstruktur
Membuat dialog tentang keluarga dan membuat laporannya.
Penilaian
No Indikator Soal
1.
2.
Melafalkan huruf / kata / frase dengan tepat.
Menyampaikan informasi sederhana sesuai konteks.
A : Keluargamu ada berapa orang?
B : Keluarga saya ada ~ (jumlah keluarga) orang.
A : Kamu berapa bersaudara? B : ~ (jumlah saudara kandung)
bersaudara. Saya mempunyai ~ (jumlah) orang ~ (saudara kandung) dan ~ (jumlah) orang ~ (saudara kandung).
No Kriteria Jawaban Kriteria Penilaian Skor
2. Pertemuan Minggu Kedua
Tema : Kehidupan Keluarga Anak Tema : Gambaran Anggota Keluarga
Target : Siswa dapat menyebutkan umur dan pekerjaan anggota keluarga Alur / Waktu Materi / Langkah Pembelajaran Sumber dan
Alat Bantu
a. Kegiatan Awal
Mengulang materi sebelumnya
Menginformasikan target pembelajaran
Memberikan situasi pembelajaran hari ini
b. Kegiatan Inti
Belajar tentang kehidupan keluarga
Pengenalan Kosa Kata I
Menyebutkan usia dalam bahasa Jepang dengan menggunakan kata bilangan + さい
6 tahun
Latihan Pengucapan Guru Siswa
Guru – Kelas – Perorangan
Pola Kalimat I
~ (subjek) は~ (umur) さいです。
わたしはじゅうろくさいです。
Latihan Pengulangan Guru Siswa
Latihan Tanya Jawab Contoh percakapan :
A : おにいさんはなんさいですか?
B : あにはじゅうきゅうさいです。
Kelas – Kelompok – Berpasangan
Latihan Penerapan (15 menit)
Kesimpulan (15 menit)
こうむいん、けいさついん、ぎんこうい ん、ぐんじん、しゅふ、りょうじ、いし ゃ、きょうし、かいしゃいん、しょうがく せい、ちゅうがくせい、こうこうせい、だ いがくせい
Pola Kalimat II
~KB (orang) は~ KB (jenis pekerjaan)です。
あにはがくせいです。
Latihan Tanya Jawab Contoh percakapan :
A :おにいさんのおしごはなんですか?
B :あにはこうむいんです。
Kelas – Kelompok – Berpasangan
Kegiatan : membuat laporan dari percakapan
Pra kegiatan : siswa melakukan percakapan secara bergantian.
Kegiatan : setelah melakukan percakapan, siswa membuat laporan tentang profesi orang yang ditanyakan.
Pasca kegiatan : siswa membacakan laporang yang telah ditulis.
c. Kegiatan Akhir
Menyimpulkan pelajaran dan mengulangi materi yang dianggap sulit.
Memastikan pemahaman siswa tentang materi. Penilaian kognitif dan afektif / post tes tulisan. 3. Pertemuan Minggu Ketiga
Tema : Pengenalan Huruf Anak Tema : Huruf Katakana Target : Siswa dapat menulis dan membaca huruf katakana
(20 menit)
Mengulang materi sebelumnya
Menginformasikan target pembelajaran
Memberikan situasi pembelajaran hari ini
b. Kegiatan Inti
Belajar huruf Katakana
Pengenalan Huruf Katakana
ア、イ、ウ、エ、オ、カ、キ、ク、ケ、 コ、サ、シ、ス、セ、ソ、タ、チ、ツ、 テ、ト、ナ、ニ、ヌ、ネ、ノ
Latihan pengulangan Guru Siswa
Guru – Kelas – Kelompok – Perorangan
Latihan menulis Guru Siswa
Guru – Kelas – Kelompok – Perorangan
Kegiatan : menulis dan membaca huruf katakana Pra kegiatan : guru menyebutkan kata-kata didepan
kelas. Misalnya: メーモ、ノート、dll.
Kegiatan : siswa menulis kata yang disebutkan guru dengan huruf Katakana.
Pasca kegiatan : siswa menuliskan kata tersebut didepan kelas.
c. Kegiatan Akhir
Menyimpulkan pelajaran dan mengulangi materi yang dianggap sulit.
Memastikan pemahaman siswa tentang materi. Penilaian kognitif dan afektif / post tes tulisan.
Tugas Terstruktur
Siswa menulis huruf Katakana yang telah diajarkan dalam buku kotak.
Kartu Huruf
4. Pertemuan Minggu Keempat
Tema : Pengenalan Huruf Anak Tema : Huruf Katakana Target : Siswa dapat menulis dan membaca huruf katakana
Alur / Waktu Materi / Langkah Pembelajaran dan Alat Sumber Bantu Pengantar
(20 menit) a.Kegiatan Awal Mengulang materi sebelumnya
Pengenalan
Memberikan situasi pembelajaran hari ini
b. Kegiatan Inti
Belajar huruf Katakana
Pengenalan Huruf Katakana
ハ、ヒ、フ、ヘ、ホ、マ、ミ、ム、メ、 モ、ヤ、ユ、ヨ、ラ、リ、ル、レ、ロ、 ワ、ヲ、ン
Latihan pengulangan Guru Siswa
Guru – Kelas – Kelompok – Perorangan
Latihan menulis Guru Siswa
Guru – Kelas – Kelompok – Perorangan
Kegiatan : menulis dan membaca huruf katakana Pra kegiatan : guru menyebutkan kata-kata didepan
kelas. Misalnya: ホテル、フランス、dll.
Kegiatan : siswa menulis kata yang disebutkan guru dengan huruf Katakana.
Pasca kegiatan : siswa menuliskan kata tersebut didepan kelas.
c. Kegiatan Akhir
Menyimpulkan pelajaran dan mengulangi materi yang dianggap sulit.
Memastikan pemahaman siswa tentang materi. Penilaian kognitif dan afektif / post tes tulisan.
Tugas Terstruktur
Siswa menulis huruf Katakana yang telah diajarkan dalam buku kotak.
Silabus Pengajaran
No Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber dan Alat Bantu
1. 1.1. Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frase atau kalimat) dalam dan rinci dari berbagai bentuk
Mendengarkan bunyi huruf Jepang (Hiragana dan Katakana) dalam kosakata atau ungkapan dalam kalimat.
Menirukan bunyi huruf / kosakata dengan tepat. Menentukan bunyi /
huruf / kosakata / ujaran dengan tepat.
Menulis huruf / kosakata sesuai kaidah yang benar.
Mendengarkan wacana lisan dalam bentuk monolog / dialog dengan menggunakan berbagai media (ucapan guru).
Melafalkan huruf / kata / frase dengan tepat. Membedakan bunyi huruf dari kosakata yang mirip.
Mencocokan ujaran dengan gambar. Mencocokan ujaran
dengan tulisan. Mencocokan ujaran
dengan huruf / kata / frase dengan tepat. Mencocokan gambar
dengan isi wacana. Memilih jawaban
dengan tepat dari pilihan jawaban yang
2.
tepat.
2.1. Menyampaikan berbagai informasi secara lisan dengan lafal yang tepat dalam kalimat sederhana
2.2. Melakukan dialog sederhana dengan lancar dan tepat yang
Menentukan jawaban yang tepat mengenai isi wacana.
Menentukan jawaban yang tepat secara lisan mengenai isi wacana. Mendengarkan wacana
lisan.
Mengulang / menirukan kata / frase / kalimat dengan lafal dan intonasi yang tepat.
Menjawab secara lisan mengenai isi wacana dengan tepat.
Menceritakan kembali isi wacana sesuai konteks.
Bercerita sesuai konteks. Bertanya jawab sesuai
konteks.
disediakan.
Menjawab mengenai isi wacana.
Menuliska jawaban yang tepat.
Menirukan ujaran frase / kalimat dengan tepat. Memilih jawaban yang
benar sesuai dengan konteks.
Menjawab dengan benar sesuai konteks. Menyampaikan
informasi sederhana sesuai konteks.
Berdialog sesuai konteks.
Mengajukan pertanyaan sesuai konteks.
Menjawab pertanyaan sesuai konteks. Menggunakan
ungkapan dan sikap tubuh yang benar.
1
3.
santun.
3.1. Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana sederhana secara tepat.
3.2. Memperoleh berbagai informasi umum dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat.
3.3. Membaca nyaring kata, frase dan atau kalimat
Mewawancarai sesama teman.
TM :
Memaparkan hasil wawancara. Mendramatisasikan
dialog sesuai konteks. TM :
Mengenal bentuk wacana tulis. Menentukan tema
wacana tulis.
Memahami kosakata / pola kalimat dari wacana.
Menjawab pertanyaan arahan.
Membaca wacana tulis. Menentukan informasi
yang diperlukan. Menyususn kalimat
menjadi kalimat. Menyusun kalimat
Menentukan bentuk wacana tulis.
Memilih tema wacana tulis.
Menjawab pertanyaan mengenai isi wacana. Menafsirkan mkana
kata / ungkapan sesuai konteks.
Mencocokan tulisan degan gambar.
Melafalkan kata / frase kalimat dengan tepat.
4. 4.1. Menulis kata, frase dan kalimat dengan huruf, ejaan dan tanda baca yang tepat.
4.2. Mengungkapkan kata, frase dengan huruf, ejaan, tanda baca dan struktur yang tepat.
menjadi wacana. Membaca wacana secara
nyaring.
Menulis kata / frase / kalimat dengan huruf yang sesuai dan tepat dengan kaidah yang benar.
TMTT / TT :
Menulis karangan dengan kaidah yang benar dan tepat.
Menulis huruf / kata / frase dengan huruf yang tepat.
Menentukan kosakata yang tepat sesuai konteks.
Menyusun kata / frase acak menjadi kalimat dengan struktur yang tepat.
Menyusun frase / kalimat acak yang tersedia menjadi wacana.
No Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber dan Alat Bantu
1. 1.1. Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frase atau kalimat) dalam dan rinci dari berbagai bentuk wacana lisan sederhana secara tepat.
Pekerjaan
Menyebutkan jenis-jenis pekerjaan : きょうし、いし
Mendengarkan bunyi huruf Jepang (Hiragana dan Katakana) dalam kosakata atau ungkapan dalam kalimat.
Menirukan bunyi huruf / kosakata dengan tepat. Menentukan bunyi /
huruf / kosakata / ujaran dengan tepat.
Menulis huruf / kosakata sesuai kaidah yang benar.
Mendengarkan wacana lisan dalam bentuk monolog / dialog dengan menggunakan berbagai media (ucapan guru). Menentukan jawaban
yang tepat mengenai isi wacana.
Melafalkan huruf / kata / frase dengan tepat. Membedakan bunyi huruf dari kosakata yang mirip.
Mencocokan ujaran dengan gambar. Mencocokan ujaran
dengan tulisan. Mencocokan ujaran
dengan huruf / kata / frase dengan tepat. Mencocokan gambar
dengan isi wacana. Memilih jawaban
dengan tepat dari pilihan jawaban yang disediakan.
Menjawab mengenai isi wacana.
Menuliska jawaban yang tepat.
Menirukan ujaran frase / kalimat dengan tepat.
2. 2.1. Menyampaikan berbagai informasi secara lisan dengan lafal yang tepat dalam kalimat sederhana
2.2. Melakukan dialog sederhana dengan lancar dan tepat yang
mencerminkan
Gambaran fisik dan sifat
Menyatakan, menanyakan dan menjawab gambaran fisik seseorang :
oあにはせがたか sifat seseorang :
oやまださんはし
んせつです。
Menentukan jawaban yang tepat secara lisan mengenai isi wacana. Mendengarkan wacana
lisan.
Mengulang / menirukan kata / frase / kalimat dengan lafal dan intonasi yang tepat.
Menjawab secara lisan mengenai isi wacana dengan tepat.
Menceritakan kembali isi wacana sesuai konteks.
Bercerita sesuai konteks. Bertanya jawab sesuai
konteks.
TT :
Mewawancarai sesama teman.
Memilih jawaban yang benar sesuai dengan konteks.
Menjawab dengan benar sesuai konteks. Menyampaikan
informasi sederhana sesuai konteks.
Berdialog sesuai konteks.
Mengajukan pertanyaan sesuai konteks.
Menjawab pertanyaan sesuai konteks. Menggunakan
ungkapan dan sikap tubuh yang benar.
Menentukan bentuk wacana tulis.
Memilih tema wacana tulis.
Menjawab pertanyaan
3.
kecakapan berkomunikasi santun.
3.1. Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana sederhana secara tepat.
3.2. Memperoleh berbagai informasi umum dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat.
3.3. Membaca nyaring kata, frase dan atau kalimat
Memaparkan hasil wawancara. Mendramatisasikan
dialog sesuai konteks. TM :
Mengenal bentuk wacana tulis. Menentukan tema
wacana tulis.
Memahami kosakata / pola kalimat dari wacana.
Menjawab pertanyaan arahan.
Membaca wacana tulis. Menentukan informasi
yang diperlukan. Menyususn kalimat
menjadi kalimat. Menyusun kalimat
menjadi wacana.
mengenai isi wacana. Menafsirkan mkana
kata / ungkapan sesuai konteks.
Mencocokan tulisan degan gambar.
Melafalkan kata / frase kalimat dengan tepat.
Membaca nyaring frase / kalimat dengan intonasi dan lafal yang tepat.
4.
4.1. Menulis kata, frase dan kalimat dengan huruf, ejaan dan tanda baca yang tepat.
4.2. Mengungkapkan
Membaca wacana secara nyaring.
Menulis kata / frase / kalimat dengan huruf yang sesuai dan tepat dengan kaidah yang benar.
TMTT / TT :
Menulis karangan dengan kaidah yang benar dan tepat.
Menentukan kosakata yang tepat sesuai konteks.
Menyusun kata / frase acak menjadi kalimat dengan struktur yang tepat.
Menyusun frase / kalimat acak yang tersedia menjadi wacana.
No Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber dan Alat Bantu
1. 1.1. Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frase atau kalimat) dalam dan rinci dari berbagai bentuk wacana lisan sederhana secara tepat.
Rumah
Menyebutkan jenis-jenis ruangan : へや、だいどこ
Mendengarkan bunyi huruf Jepang (Hiragana dan Katakana) dalam kosakata atau ungkapan dalam kalimat.
Menirukan bunyi huruf / kosakata dengan tepat. Menentukan bunyi /
huruf / kosakata / ujaran dengan tepat.
Menulis huruf / kosakata sesuai kaidah yang benar.
Mendengarkan wacana lisan dalam bentuk monolog / dialog dengan menggunakan berbagai media (ucapan guru). Menentukan jawaban
yang tepat mengenai isi wacana.
Melafalkan huruf / kata / frase dengan tepat. Membedakan bunyi huruf dari kosakata yang mirip.
Mencocokan ujaran dengan gambar. Mencocokan ujaran
dengan tulisan. Mencocokan ujaran
dengan huruf / kata / frase dengan tepat. Mencocokan gambar
dengan isi wacana. Memilih jawaban
dengan tepat dari pilihan jawaban yang disediakan.
Menjawab mengenai isi wacana.
2. 2.1. Menyampaikan berbagai informasi secara lisan dengan lafal yang tepat dalam kalimat sederhana
2.2. Melakukan dialog sederhana dengan lancar dan tepat yang
terdapat dirumah
Menyebutkan jenis-jenis barang yang terdapat dirumah : テレビ、エアコ barang yang terdapat dirumah :
Menentukan jawaban yang tepat secara lisan mengenai isi wacana. Mendengarkan wacana
lisan.
Mengulang / menirukan kata / frase / kalimat dengan lafal dan intonasi yang tepat.
Menjawab secara lisan mengenai isi wacana dengan tepat.
Menceritakan kembali isi wacana sesuai konteks.
Bercerita sesuai konteks. Bertanya jawab sesuai
konteks.
Menirukan ujaran frase / kalimat dengan tepat. Memilih jawaban yang
benar sesuai dengan konteks.
Menjawab dengan benar sesuai konteks. Menyampaikan
informasi sederhana sesuai konteks.
Berdialog sesuai konteks.
Mengajukan pertanyaan sesuai konteks.
Menjawab pertanyaan sesuai konteks. Menggunakan
ungkapan dan sikap tubuh yang benar.
Tes Lisan
(membaca)
3. 3.1. Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana sederhana secara tepat.
3.2. Memperoleh berbagai informasi umum dan atau rinci dari wacana tulis terdapat dirumah :
oわたしのうちに
Mewawancarai sesama teman.
TM :
Memaparkan hasil wawancara. Mendramatisasikan
dialog sesuai konteks.
TM :
Mengenal bentuk wacana tulis.
Menentukan bentuk wacana tulis.
Memilih tema wacana tulis.
Menjawab pertanyaan mengenai isi wacana. Menafsirkan mkana
kata / ungkapan sesuai konteks.
Mencocokan tulisan degan gambar.
Melafalkan kata / frase kalimat dengan tepat.
4.
3.3. Membaca nyaring kata, frase dan atau kalimat dalam wacana tertulis sederhana dengan tepat.
4.1. Menulis kata, frase dan kalimat dengan huruf, ejaan dan tanda baca yang tepat.
4.2. Mengungkapkan lingkungan sekitar :
oわたしのへやは
Menentukan tema wacana tulis.
Memahami kosakata / pola kalimat dari wacana.
Menjawab pertanyaan arahan.
Membaca wacana tulis. Menentukan informasi
yang diperlukan. Menyususn kalimat
menjadi kalimat. Menyusun kalimat
menjadi wacana. Membaca wacana secara
nyaring.
Menulis kata / frase / kalimat dengan huruf yang sesuai dan tepat dengan kaidah yang benar.
TMTT / TT :
Menulis karangan dengan kaidah yang benar dan tepat.
Menulis huruf / kata / frase dengan huruf yang tepat.
Menentukan kosakata yang tepat sesuai konteks.
sesuai konteks yang
mencerminkan kecakapan menggunakan kata, frase dengan huruf, ejaan, tanda baca dan struktur yang tepat.
acak menjadi kalimat dengan struktur yang tepat.
Menyusun frase / kalimat acak yang tersedia menjadi wacana.