• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Baku Mutu Air Hidrologi Dan Lingkungan

Gaza Muhammad Yasin

Academic year: 2023

Membagikan "Makalah Baku Mutu Air Hidrologi Dan Lingkungan"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

HIDROLOGI DAN LINGKUNGAN

“Baku Mutu Air”

Dosen : Dr. H. Sidharta Adyatma, M.Si

Disusun Oleh:

Gaza Muhammad Yasin (2210115310010)

KELAS A1

PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas taufik dan hidayah serta inayahnya hingga penulis dapat menyelesaikan Makalah “Baku Mutu Air” . Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan yang lurus.

Tidak lupa penulis mengucapkan Terima kasih Kepada Dr. H. Sidharta Adyatma, M.Si, Sebagai bentuk syukur penulis yang Sudah dibimbing. Penulis Mengucapkan terima kasih kepada teman teman yang sudah memberikan Motivasi dan Saran. Dengan Tersusunnya Makalah ini diharapkan pula dapat memberikan Manfaat dan evaluasi Bagi Penulis, Agar bisa meningkatkan Kreativitas.

Banjarmasin, 10 November 2023

Penulis

(3)

KATA PENGANTAR...i

Daftar Isi...ii

BAB I...1

PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

BAB II...2

PEMBAHASAN...2

A. Pengertian Intersepsi...2

B. Pengukuran Intersepsi...3

C. Jenis Intersepsi...5

D. Dampak bagi tanah...7

BAB III...11

PENUTUP...11

A. Kesimpulan...11

Daftar Pustaka...12

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Air adalah sumber daya alam yang paling esensial bagi kehidupan di Bumi. Kualitas air yang baik adalah prasyarat utama untuk mempertahankan ekosistem yang sehat dan memastikan kesejahteraan manusia. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, pertumbuhan populasi, urbanisasi, dan aktivitas manusia yang tidak terkendali telah menyebabkan penurunan kualitas air di berbagai wilayah dunia. Salah satu indikator utama kualitas air adalah tingkat pencemaran. Pencemaran air terjadi ketika zat-zat atau substansi berbahaya memasuki sumber air, baik melalui aktivitas manusia maupun proses alami. Zat- zat ini dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk limbah industri, pertanian, dan pemukiman manusia. Pencemaran air dapat memiliki dampak serius terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Selain itu, parameter fisika dan kimia dari air juga mempengaruhi kualitasnya. Faktor-faktor seperti suhu, kekeruhan, pH, oksigen terlarut, dan kandungan bahan organik adalah indikator penting dari kualitas air. Perubahan dalam parameter-parameter ini dapat mempengaruhi kehidupan akuatik, termasuk flora dan fauna di dalam ekosistem perairan.

Pentingnya memantau dan mempertahankan kualitas air tidak dapat diabaikan. Air yang tercemar atau memiliki kualitas rendah dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan masyarakat, termasuk penyebaran penyakit melalui air minum yang terkontaminasi. Selain itu, dampak jangka panjang dari kualitas air buruk dapat meliputi kerusakan ekosistem air tawar, kehilangan

keanekaragaman hayati, dan penurunan produktivitas pertanian. Upaya untuk meningkatkan kualitas air meliputi berbagai strategi, mulai dari pengelolaan limbah yang lebih baik hingga perlindungan sumber daya air alam. Pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kualitas air juga menjadi faktor kunci dalam upaya untuk mempertahankan ekosistem air yang sehat. Dengan memahami latar belakang dan kompleksitas kualitas air, kita dapat membuka

(5)

yang sangat penting ini. Dengan upaya bersama dari pemerintah, industri, dan masyarakat umum, kita dapat memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati akses ke air bersih dan sehat untuk kehidupan yang berkelanjutan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Yang Dimaksud dengan Kualitas Air 2. Karakteristik Kualitas Air

3. Kategori dan Baku Mutu Kualitas air 4. Peralatan & Pengukuran Kualitas Air 5. Indikator Kualitas air

6. Standar Kualitas Air

7. Dampak & Manfaat Kualitas Air

(6)

BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Kualitas Air

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana, dengan memperhitungkan generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. Saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air domestik yang semakin menurun.

Sungai adalah salah satu dari sumber daya alam. Sungai merupakan sumber daya alam yang bersifat mengalir (flowing resources), sehingga

pemanfaatan air di hulu akan menghilangkan peluang di hilir. Pencemaran dihulu sungai akan menimbulkan biaya sosial dihilir (extematily effect) dan pelestarian di hulu memberikan manfaat di hilir. Pencemaran sungai dapat terjadi karena pengaruh kualitas air limbah yang melebihi baku mutu air limbah, di samping itu juga ditentukan oleh debit air limbah yang dihasilkan. Jika debit air sungai Sei Kera banyak saat musim penghujan maka konsentrasi limbah pencemar akan dinetralkan karena terjadi proses pengenceran. Hal ini merupakan karakteristik sungai yang memiliki kemampuan memperbaiki diri sendiri. Sebaliknya, jika musim kemarau saat debit air sedikit akan menyebabkan konsentrasi limbah dalam air sungai lebih pekat.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.Air adalah semua air yang terdapat pada di atas maupun di bawah permukaan tanah termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan dan air laut

(7)

Hidup No : 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Kualitas Air, definisi kualitas Mutu Air adalah tingkat kondisi kualitas air yang menunjukkan kondisi cemar atau kondisi baik pada suatu sumber air dalam waktu tertentu dengan membandingkan dengan baku mutu air yang ditetapkan.

Air tanah dapat dibentuk melalui pembuatan sumur resapan. Air hujan yang pada dasarnya merupakan air bersih dialirkan ke dalam tanah melalui sumur resapan. Sisa air hujan yang tidak diresapkan kemudian dialirkan dan dibuang ke laut. Tujuan pembuatan sumur resapan adalah untuk mengurangi aliran air permukaan yang dapat menyebabkan banjir. Pembuatan sumur resapan merupakan bentuk perlindungan sipil dalam bentuk bangunan sederhana. Sumur resapan berfungsi untuk menampung, menahan dan meresapkan air permukaan ke dalam penyimpan air di dalam tanah.

Pembangunan sumur resapan meningkatkan jumlah dan posisi muka air tanah sehingga air hujan dapat meresap ke dalam tanah menjadi air tanah, Air tanah mempunyai kandungan zat-zat kimia yang bervariasi, tergantung keadaan tanah dan kondisi geografis daerahnya. Air tanah pegunungan berkapur umumnya mempunyai derajat kesadahan yang tinggi (>18°), karena terlarutnya garam- garam kalsium dan magnesium didalamnya. Air pegunungan mempunyai kadar iod yang sangat rendah, jika dikonsumsi terus-menerus sebagai air minum dapat menimbulkan terjadinya penyakit gondok dan kretin.Air tanah dari daratan rendah pantai menjadi asin rasanya pada musim kemarau.

B. Baku Mutu Air Berdasarkan Peraturan MenLH, MenKes.

1. Baku Mutu Air Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup

Dalam undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup, perlu mengatur mengenai baku mutu air Limbah.

Oleh karena Menteri lingkungan hidup membuat peraturan untuk pengendalian dan pengelolaan Air limbah, sebagai berikut :

Pasal 16A

(8)

(1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, usaha dan/atau kegiatan industri tekstil yang telah beroperasi :

a. Dengan debit air limbah lebih besar dari 100mᶟ (seratus meter kubik) per hari wajib memenuhi Baku Mutu Air Limbah untuk parameter COD dan BOD paling lambat 1 (satu) tahun sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku; dan

b. Dengan debit air limbah lebih besar dari 100mᶟ (seratus meter kubik) per hari wajib memenuhi Baku Mutu Air Limbah untuk parameter TSS, paling lambat 6 (enam) bulan sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku.

Sehingga kegiatan atau industri yang menghasilkan air limbah dapat mengatur limbah B3 yang perlu diawaskan terhadap kualitas air, baik secara micro ataupun macro. Sehingga Menteri Lingkungan hidup membuat baku mutu Air Limbah bagi Usaha dan Kegiatan Industri Tekstil Periode Peralihan :

(9)

2. Baku Mutu Air Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan

Berdasarkan permenkes no. 32 tahun 2017 tentang standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air untuk keperluan higiene sanitasi, kolam renang, solus per aqua, dan pemandian umum. Sebagai berikut :

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :

1. Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan adalah spesifikasi teknis atau nilai yang dibakukan pada media lingkungan yang berhubungan atau berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat.

2. Persyaratan Kesehatan adalah kriteria dan ketentuan teknis kesehatan pada media lingkungan.

3. Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi adalah air dengan kualitas tertentu yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya berbeda dengan kualitas air minum.

4. Kolam Renang adalah tempat dan fasilitas umum berupa konstruksi kolam berisi air yang telah diolah yang dilengkapi dengan fasilitas kenyamanan dan pengamanan baik yang terletak di dalam maupun di luar bangunan yang digunakan untuk berenang, rekreasi, atau olahraga air lainnya.

5. Solus Per Aqua yang selanjutnya disingkat SPA adalah sarana air yang dapat digunakan untuk terapi dengan karakteristik tertentu yang

kualitasnya dapat diperoleh dengan cara pengolahan maupun alami.

6. Pemandian Umum adalah tempat dan fasilitas umum dengan

menggunakan air alam tanpa pengolahan terlebih dahulu yang digunakan untuk kegiatan mandi, relaksasi, rekreasi, atau olahraga, dan dilengkapi dengan fasilitas lainnya.

7. Penyelenggara adalah badan usaha, usaha perorangan, kelompok masyarakat dan/atau individual yang melakukan penyelenggaraan penyediaan Air Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, SPA, dan Pemandian Umum.

8. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

(10)

Sehingga dibuatkan peraturan pengelolaan Kualitas air, seperti yang diterangkan pada Pasal 2, Sebagai berikut :

Pasal 2

1) Setiap Penyelenggara wajib menjamin kualitas Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, air untuk Kolam Renang, air untuk SPA, dan air untuk Pemandian Umum, yang memenuhi Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan.

2) Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 3

Untuk menjaga kualitas Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, air untuk Kolam Renang, air untuk SPA, dan air untuk Pemandian Umum

memenuhi Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dilakukan

pengawasan internal dan eksternal.

3. Baku Mutu Air Berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Berdasarkan PP Nomor 22 Tahun 2021 Tentang penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Yaitu Kualitas Mutu Air dibagi Menjadi 4 Kelas, antara lain :

1. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau peruntukan lain yang memper-syaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut

2. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut

(11)

3. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi

pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut

4. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

C. Kategori & Standar Baku Mutu Air Sesuai Peruntukan

Untuk menentukan Standar Kualitas air, di dalam peraturan Menteri kesehatan No.32 Tahun 2017 tentang ”Standar Baku Mutu Kesehatan

Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang. Solus Per Aqua, Dan Pemandian Umum.”

1. Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi

Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi meliputi parameter fisik, biologi, dan kimia yang dapat berupa parameter wajib dan parameter tambahan. Parameter wajib merupakan parameter yang harus diperiksa secara berkala sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, sedangkan parameter tambahan hanya diwajibkan untuk diperiksa jika kondisi geohidrologi mengindikasikan adanya potensi pencemaran berkaitan dengan parameter tambahan. Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi tersebut digunakan untuk pemeliharaan kebersihan perorangan seperti mandi dan sikat gigi, serta untuk keperluan cuci bahan pangan, peralatan makan, dan pakaian. Selain itu Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi dapat digunakan sebagai air baku air minum.

Parameter Fisik dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk Media Air untuk Keperluan Higiene

(12)

Parameter Biologi dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk Media Air untuk Keperluan Higiene

Sanitasi

Parameter Kimia dalam Standar Baku Mutu KesehatanLingkungan untuk Media Air untuk Keperluan

Higiene SanitasiLingkungan untuk Media Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi

(13)

2. Air Untuk Kolam Renang

Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media air Kolam Renang meliputi parameter fisik, biologi, dan kimia. Parameter fisik dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media air Kolam Renang meliputi bau, kekeruhan, suhu, kejernihan dan kepadatan. Untuk kepadatan, semakin dalam Kolam Renang maka semakin luas ruang yang

diperlukan untuk setiap perenang.

Paramater Fisik Dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk Media Air Kolam Renang

Parameter Biologi dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk Media Air Kolam Renang

(14)

3. Air Untuk Spa

Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media air SPA meliputi parameter fisik, biologi, dan kimia. Beberapa parameter Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media air SPA berbeda

berdasarkan jenis SPA (indoor atau outdoor), menggunakan air alam atau

Parameter Kimia dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media Air Kolam Renang

(15)

air SPA.

Parameter Fisik dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk Media Air SPA

Paramater Biologi dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk Media Air SPA

(16)

4. Air Untuk Pemandian Umum

Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media air Pemandian Umum meliputi parameter fisik, biologi dan kimia. Besaran nilai Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media air

Pemandian Umum bergantung pada jenis Pemandian Umum. Parameter fisik dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media air Pemandian Umum yang berasal dari air laut maupun air tawar meliputi parameter suhu, indeks sinar matahari (ultra violet index), dan kejernihan Suhu air berkisar antara 15-35˚C dapat digunakan untuk rekreasi

(berenang/menyelam) dalam waktu yang cukup lama.

Paramater Biologi dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk Media Air SPA

(17)

Parameter Biologi dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk Media Air Pemandian Umum

(18)

D. Peralatan & Pengukuran Kualitas Air

Kualitas air merupakan subjek yang sangat kompleks dan dicerminkan dari jenis pengukuran dan indikator air yang digunakan. Pengukuran akan lebih akurat jika dilakukan di tempat karena air berada dalam kondisi yang ekuilibrium dengan lingkungannya. Pengukuran di tempat umumnya akan mendapatkan data mendasar seperti temperatur, pH, kadar oksigen terlarut, konduktivitas, dan sebagainya.

Untuk pengukuran yang lebih kompleks membutuhkan sample air yang kemudian dijaga kondisinya, dipindahkan, dan dianalisis di tempat lain (misal laboratorium). Pengukuran seperti ini memiliki dua masalah yaitu karakteristik air pada sample mungkin tidak sama dengan sumbernya karena terjadi perubahan secara kimiawi dan biologis seiring waktu. Bahkan kualitas air dapat bervariasi antara siang dan malam dan dipengaruhi keberadaan organisme air (Goldman &

Horne, 1983). Dan air yang teah terpisah dari lingkungannya akan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, yaitu botol atau kemasan yang digunakan dalam pengambilan sample. Sehingga bahan yang digunakan untuk

pengambilan sampel harus bersifat inert atau memiliki tingkat reaktivitas yang

(19)

Perubahan kondisi fisik dan kimiawi juga terjadi ketika air sampel dimpompa atau diaduk, menyebabkan terbentuknya endapan. Ruang udara yang berada di dalam kemasan sampel juga dapat mempengaruhi karena ada risiko udara larut ke dalam sampel air (Goldman & Horne, 1983).

Ada beberapa parameter untuk menentukan Kualitas air, Yaitu : 1. Alat Ukur Kualitas Air Berdasarkan Parameter Biologis

a. Bogorov Tray

Bogorov Tray adalah mikroskop teropong dengan 40 perbesaran yang digunakan untuk mengamati Zoop Lankton dalam air.

b. Haemocytometer

Haemocytometer adalah mikroskop dengan pembesaran 100 kali yang digunakan untuk mengamati plankton mikroskopis atau fitoplankton dalam air.

c. Plankton Net

Plankton Net adalah jaring yang digunakan untuk memfilter plankton dalam air dan biasanya terbuat dari nilon berbentuk kerucut dengan panjang 4 hingga 5 kali lipat dari diameter Jaring. Plankton dalam jumlah air dan ukurannya sangat besar. Untuk mendapatkan plankton dengan ukuran yang diinginkan, kita harus menggunakan plankton net dengan ukuran mesh yang sesuai.

d. Sedgwick Rafter Cell

Sedgwick Rafter Cell adalah mikroskop teropong dengan 100 kali pembesaran yang digunakan untuk mengamati phytoplankton dan microzooplanton dalam air.

2. Alat Ukur Kualitas Air Berdasarkan Parameter Fisika a. Current Meter

Current Meter ini dengan pengukuran otomatis adalah meter saat ini yang dapat merekam data pada kecepatan arus dan pelepasan air tanpa harus dilakukan secara langsung oleh orang yang

menggunakannya. Current Meter ini dengan pengukuran non- otomatis adalah Current Meter ini yang dapat merekam data tentang kecepatan arus dan pelepasan air yang harus dilakukan langsung oleh orang yang menggunakannya.

(20)

b. Valeport Model 106 Current Meter

VALEPORT MODEL 106 Current Meter ringan, hemat biaya pengukur arus impeller, dirancang untuk arus waktu nyata pengukuran atau otonomi jangka pendek hingga menengah

penyebaran. Konstruksi titanium memastikan daya tahan, dan sensor suhu dan tekanan opsional meningkatkan keserbagunaan instrumen.

Ideal untuk digunakan di sungai dan pesisir aplikasi, atau dari perahu kecil, Model 106 mudah untuk gunakan dengan perangkat lunak DataLog X2 berbasis Windows disediakan, atau unit tampilan khusus opsional.

c. Salinometer

Salinometer digunakan untuk mengukur salinitas air. Salinitas air itu sendiri memiliki pemahaman tentang kadar pengukuran terlarut atau kadar garam dalam air. Air tawar memiliki salinitas kurang dari 0,05 bagian per seribu (ppt), air payau atau salin memiliki salinitas antara 3-5 ppt, dan air garam memiliki salinitas lebih dari 5 ppt.

e. Termometer Air

Termometer ini digunakan untuk mengukur suhu air berdasarkan sifat-sifat termometrik, yaitu sifat yang terjadi karena perubahan suhu air. Selain mengukur suhu air, termometer juga dapat mengukur suhu tubuh, suhu kamar, hingga suhu panggangan dengan nama yang berbeda.

f. Turbidity Meter

Turbidity meter digunakan untuk mengukur tingkat kekeruhan air.

Turbiditas dalam air terjadi karena kandungan zatatik yang berasal dari hewan dan tanaman yang mengalami pelapukan atau zat anorganik yang berasal dari logam dan batu yang mengalami pelapukan.

3. Alat Pengukur Kualitas Air Berdasarkan Parameter Kimia a. DO Meter

DO (Larutkan Oksigen) Meter digunakan untuk mengukur kadar oksigen dalam air atau dalam larutan dengan sistem digital. Kadar oksigen dalam air dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti konten berbagai jenis zat organik dan suhu udara. Kualitas air dapat

(21)

dikatakan baik jika memiliki oksigen larut tinggi dan dapat dikatakan buruk jika Anda memiliki oksigen larut.

b. CO2 Meter

Selain harus mengetahui tingkat oksigen dengan mengukurnya menggunakan DO meter, kita juga harus tahu tingkat karbon dioksida untuk menentukan tingkat kualitas air. Kita dapat mengukur karbon dioksida dalam air menggunakan Co2 meter. Jika kadar diocsid karbon tinggi, kualitas air dapat dikatakan buruk dan jika kadar diocsid karbon rendah, kualitas air dapat dikatakan baik.

c. Spektrofotometer

Perangkat pengukuran air yang satu ini terdiri dari 2 instrumen pengukuran, yaitu spektrometer dan photometer. Sebagai ukuran air, spektrofotometer digunakan untuk mengukur amonia, fosfat, nitrat, dan nitrit. Di dunia perikanan, spektrofotometer digunakan untuk Vanname atau Vaname Shrimp Hatchery (udang dari

Southernamerika yang dibudidayakan di Indonesia sebagai pengganti Udang Tiger).

d. pH Meter

pH meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur level pH (level dasar atau tingkat keasaman) dalam air. Meter pH memiliki probe atau elektroda dari pengukur berbentuk batang terstruktur yang biasanya terbuat dari kaca dan ini adalah bagian yang sangat penting dari pH meter. Air dapat dikatakan memiliki kadar asam tinggi jika elektron terdeteksi oleh pH meter, jumlahnya besar dan air dapat dikatakan memiliki tingkat dasar yang tinggi jika elektron terdeteksi oleh banyak pH meter.

e. Kertas pH Indikator

Pada dasarnya, penggunaan indikator kertas pH, kertas strip pH, atau indikator universal sama dengan pH meter. Meskipun keduanya digunakan untuk mengukur kadar pH dalam air, pH meter dan indikator kertas pH memiliki bentuk yang berbeda. Sistem digital berbentuk pH meter, sedangkan indikator pH kertas dalam bentuk kertas dengan 4 garis warna, yaitu kuning, hijau, oranye, dan coklat oranye.

f. Titrasi

(22)

Titrasi adalah alat untuk mengukur tingkat konsentrasi alkalinitas dalam air dengan mencampur banyak volume larutan dan beberapa volume larutan lainnya yang telah diketahui konsentrasi alkalinitas atau larutan mentah. Ada 2 jenis titrasi yang dapat kita gunakan untuk menentukan level pH air, yaitu alkalimetri (menentukan konsentrasi larutan asam menggunakan larutan standar dasar) dan asidimetri (menentukan konsentrasi larutan alkali menggunakan solusi baku asam).

E. Indikator dan Parameter Baku Mutu Air Sesuai Peruntukan.

1. Indikator Untuk air Minum

Indikator yang digunakan Ketika Melakukan pengukuran air minum, Diantaranya :

a. Alkalinitas b. pH air c. Warna Air d. Rasa dan Bau

e. Garam-garaman, Logam, Dan Logam berat f. Senyawa Organik terlarut

g. Senyawa atau Unsur Radioaktif h. Mikroorganisme

2. Indikator Untuk Lingkungan

Dalam pengukuran indikator biologis, digunakan istilah EPT yang merujuk kepada Ephemeroptera, Plecoptera, Trichoptera, tiga ordo serangga bersayap yang hidup di sekitar perairan. Index EPT, yaitu jumlah EPT ketika kondisi lingkungan sehat, dapat bervariasi di setiap daerah. Secara umum, semakin banyak organisme EPT, menunjukan bahwa kualitas ekologi perairan tersebut lebih sehat (Weber, 1991).

Moluska bivalvia digunakan sebagai indikator karena moluska termasuk hewan penyaring yang menghisap air dan menyerap nutrisi dari air yang dihisapnya. Polutan yang diserap akan terakumulasi di dalam tubuh

(23)

Moluska bivalvia juga biasanya bersifat sessile atau menetap di satu tempat dan jarang sekali berpindah sehingga pengumpulan sampel moluska cenderung mudah.

3. Indikator Fisik c. Temperatur Air d. Elektrokonduktivitas e. Padatan Terlarut f. Padatan Tersuspensi g. Transparansi

h. Bau i. Warna j. Rasa

4. Indikator Kimia a. pH

b. BOD c. COD

d. Tingkat Kesadahan Air e. Logam Berat

f. Nitrat g. Ortofosfat h. Pestisida i. Surfaktan

5. Indikator Biologi a. Ephemeroptera b. Plecoptera c. Trichoptera d. Mollusca

e. Escherichia Coli f. Bakteri Koliform

(24)

F. Baku Mutu Kualitas Air Berdasarkan WHO (World Health Organization) 1. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

WHO menyelenggarakan atau mempersiapkan beberapa pedoman terhadap kualitas baku mutu air yang merupakan titik acuan untuk internasional atau dunia menetapkan dan standar keselamatan air minum.

Standar air minum WHO, pedoman kualitas air minum. Didirikan di Jenewa tahun 1993 sebagai acuan internasional untuk menetapkan dan standar baku mutu air.

(25)
(26)
(27)
(28)

BAB III

PENUTUP A. Kesimpulan

Air adalah merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Permukaan bumi pada dasarnya terdiri dari 71% merupakan air, makanya ketika kita melihat bumi dari luar angkasa, bumi terlihat berwarna biru.

Kategori & Baku Mutu Kualitas Air dalam PP Nomor 22 Tahun 2021 Tentang penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Yaitu Kelas 1, Kelas 2, Kelas 3, Dan Kelas 4.

(29)

Daftar Pustaka

Chay Asdak. (2023). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. UGM PRESS.

Goldman, C. R., & Horne, A. J. (1983). Limnology. (No Title).

Irianto, I. K. (2015). Kualitas Air Menuju Pertanian Berkelanjutan.

Nedi, S., Effendi, I., & Fuad, A. (2018). Correlation of dissolved detergent content with diatom abundance in Air Hitam strait waters, Meranti island regency, Riau. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 216(1), 012017.

Rice, E. W., Bridgewater, L., & Association, A. P. H. (2012). Standard methods for the examination of water and wastewater (Vol. 10). American public health

association Washington, DC.

Rukaesih, A. (2004). Kimia lingkungan. Yogyakarta: Andi.

Weber, C. I. (1991). Methods for measuring the acute toxicity of effluents and

receiving waters to freshwater and marine organisms. Environmental Monitoring Systems Laboratory, Office of Research and ….

Willey, R. W. (1990). Resource use in intercropping systems. Agricultural Water Management, 17(1–3), 215–231.

Referensi

Dokumen terkait

limbah sebelum dilakukan pengolahan, maka diberlakukan baku mutu air limbah golongan I dalam tabel baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan yang

 Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Ukur T gas mata kuliah Ilmu Ukur Tana anah yang diampu oleh h yang diampu oleh  Dr.. Iskandar Muda

MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN. SEMESTER GENAP

Status mutu air adalah tingkat kondisi mutu air yang menunjukan kondisi cemar atau kondisi baik pada suatu sumber air dalam waktu tertentu dengan membandingkan dengan baku mutu

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila yang diampu oleh

Untuk mengetahui apakah air sungai yang akan diambil memenuhi syarat untuk dijadikan air baku atau tidak, maka hasil pemeriksaan sampel dibandingkan dengan baku mutu air baku

Makalah Analisis Spasial, merupakan kajian teori dari Sistem Informasi

MAKALAH KELENJAR PARATIROID Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar yang diampu oleh Bapak Tri Cahyo Sepdianto, M.Kep., Sp.KMB Disusun Oleh: 1.. Intan Valia