• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH BANJIR PASANG AIR LAUT (ROB)

N/A
N/A
Ramy Mahasin

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH BANJIR PASANG AIR LAUT (ROB)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH BANJIR PASANG AIR LAUT (ROB)

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Geologi Lingkungan

Dosen Pengampu :

1. Drs. Agus Gunarto, M.M.

2. Ardiyanto Maksimilianus Gai, S.T., M.Si.

Disusun oleh :

Naufal Ramy Mahasin 2024038

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas segala nikmat yang senantiasa diberikan oleh Allah S.W.T. sehingga penulis diberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah yang berjudul “ Banjir Pasang Air Laut (Rob)” ini tepat waktu. Terima kasih sebesar-besarnya juga disampaikan kepada:

1. Bapak Drs. Agus Gunarto, M.M. dan Bapak Ardiyanto Maksimilianus Gai, S.T., M.Si., selaku dosen pengampu mata kuliah Geologi Lingkungan yang telah menyampaikan ilmu yang dimiliki serta arahan;

2. Orang tua saya yang senantiasa memberikan doa, dukungan, serta semangat; dan 3. Teman-teman sekalian yang selalu memberikan semangat dan dukungan.

Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Geologi Lingkungan yang diberikan oleh dosen kami Bapak Ardiyanto Maksimilianus Gai, S.T., M.Si. Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca terutama wawasan mengenai banjir pasang air laut (rob).

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dan sangat menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi para pembaca.

Lowokwaru, 29 Desember 2020

Naufal Ramy Mahasin NIM: 2024038

i

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...2

1.3 Tujuan...2

1.4 Manfaat...2

BAB II PEMBAHASAN...3

2.1 Penyebab Banjir Pasang Air Laut...3

2.2 Dampak Banjir Pasang Air Laut...4

2.3 Cara Menanggulangi Banjir Pasang Air Laut...4

2.3.1 Peran Perencanaan Wilayah dan Kota...4

2.3.2 Peran Seluruh Masyarakat...5

BAB III PENUTUP...6

3.1 Kesimpulan...6

DAFTAR PUSTAKA...7

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang digolongkan sebagai negara rawan bencana. Letak wilayah secara geografis berada di persimpangan tiga lempeng utama yaitu lempeng Eurasia di utara, lempeng Pasifik Timur dan lempeng Indo-Australia di selatan sehingga menyebabkan negara Indonesia rawan terhadap bencana alam salah satunya yaitu banjir.

Banjir merupakan salah satu fenomena alam berupa meluapnya air sungai melebihi palung sungai atau genangan air yang terjadi pada daerah dataran rendah yang tidak terdrainasekan (SNI Tata Cara Perhitungan Debit Banjir Rencana, 2016, hlm1). Banjir terjadi akibat intensitas curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan terjadinya kelebihan volume air yang tidak dapat ditampung oleh suatu sistem (Suripin, 2014).

Banjir pada umumnya terjadi pada kawasan dataran rendah terutama di perkotaan. Hal itu terjadi karena pada kawasan perkotaan terjadi pembangunan infrastruktur untuk mendukung kebutuhan masyarakat di perkotaan yang semakin bertambah. Perkembangan tersebut terus berlanjut sehingga berdampak pada peningkatan kerentanan bencana apabila melebihi kapasitas wilayah terhadap perubahan (Genovese, 2006).

Selain banjir yang terjadi di perkotaan, terdapat juga banjir di wilayah pesisir yang dinamakan sebagai banjir pasang air laut. Banjir ini yaitu banjir yang disebabkan oleh masuknya air laut ke daratan yang diakibatkan oleh pasang air laut yang tinggi (Marfai, 2004). Banjir pasang air laut atau yang biasa disebut banjir rob merupakan masalah yang besar terutama dengan meningkatnya pemanasan global setiap waktu yang berdampak pada meningkatnya volume air laut.

Banjir dapat menjadi bencana apabila menimbulkan kerugian bagi masyarakat pada suatu wilayah. Kerugian yang ditimbulkan akibat banjir merupakan representasi dari ketidaksiapan dalam suatu perencanaan untuk menghadapi terjadinya bencana. Hal tersebut berdampak pada kerugian baik secara material maupun non material yang dirasakan oleh masyarakat.

1

(5)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini yatu:

1. Apakah penyebab terjadinya banjir pasang air laut?

2. Apakah dampak yang ditimbulkan dari terjadinya banjir pasang air laut?

3. Bagaimana cara yang efektif untuk menanggulangi terjadinya banjir pasang air laut dan dampak yang ditimbulkannya?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:

1. Mengetahui penyebab terjadinya banjir pasang air laut.

2. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari terjadinya banjir pasang air laut.

3. Mengetahui cara yang efektif untuk menanggulangi terjadinya banjir pasang air laut dan dampak yang ditimbulkannya.

1.4 Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari pembuatan makalah yaitu memberikan informasi mengenai penyebab terjadinya banjir pasang air laut dan dampak yang ditimbulkan serta cara penanggulangannya bagi para pembaca secara edukatif.

(6)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Penyebab Banjir Pasang Air Laut

Banjir secara umum disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi pada suatu wilayah sehingga menyebabkan terjadinya genangan air dalam volume yang banyak. Selain curah hujan yang tinggi, banjir juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang menyebabkan volume air menjadi lebih banyak salah satunya yaitu pasang air laut yang tinggi.

Banjir pasang air laut disebut juga sebagai banjir rob merupakan fluktuasi permukaan air laut akibat pengaruh gaya tarik atau gravitasi dari bulan terhadap massa (berat jenis) air laut di bumi (Sunarto, 2003). Banjir rob terjadi di wilayah pesisir karena wilayah tersebut memiliki topografi landai sehingga luapan air dapat dengan mudah menggenangi daratan.

Wilayah pesisir merupakan wilayah yang strategis dan menguntungkan karena berdekatan dengan laut sehingga memudahkan transportasi untuk masuk dalam wilayah tersebut. Wilayah yang strategis berdampak pada peningkatan urbanisasi sehingga kegiatan manusia di wilayah tersebut juga meningkat. Semakin banyak kegiatan yang dilakukan maka dibutuhkan ketersediaan air dalam jumlah yang banyak.

Untuk memenuhi ketersediaan air maka dilakukan pemanfaatan air tanah secara besar- besaran atau eksploitasi air tanah untuk kebutuhan industri dan kebutuhan hidup masyarakat.

Eksploitasi tanpa memperhatikan kemampuan kembali pengisian air tanah dapat mengakibatkan penurunan muka air tanah (Kodoatie, 1995). Penurunan muka air tanah dapat menyebabkan permukaan tanah menjadi ambles dan intrusi air laut (Asdak, 1995).

Intrusi air laut merupakan kondisi naiknya batas antara permukaan air tanah dengan air laut ke arah daratan yang diakibatkan tekanan air tanah lebih kecil dibandingkan air laut (Gugy Maulana, 2012). Hal ini menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir rob di berbagai wilayah pesisir seperti di Jakarta Utara yaitu di Kecamatan Pademangan dan di Kabupaten Semarang tepatnya di Kecamatan Gayamsari dan Semarang Timur.

Untuk menangani hal tersebut terdapat beberapa cara yaitu dengan tersedianya sungai dan membuat sistem drainase yang baik. Akan tetapi hal tersebut tidak berjalan efektif karena sedimentasi sampah dan material yang berasal dari hulu sehingga luapan air laut tidak dapat

3

(7)

tertampung secara maksimal. Selain itu, kondisi tanggul-tanggul drainase yang sudah berlubang dan tidak terawat juga dapat menyebabkan terjadinya banjir rob.

2.2 Dampak Banjir Pasang Air Laut

Banjir pasang air laut atau banjir rob memiliki dampak yang besar bagi lingkungan dan masyarakat terutama di wilayah pesisir. Banjir rob berdampak pada perubahan lingkungan baik lingkungan alam maupun bangunan dan infrasturktur yang tersedia serta berdampak pada kondisi kehidupan masyarakat.

Penurunan kualitas lingkungan disebabkan karena genangan air dapat menimbulkan perubahan kualitas tanah, degredasi, dan erosi. Hal tersebut berdampak pada ketidaksesuaian tujuan penggunaan tanah. Selain itu, banjir rob juga mengakibatkan banyaknya sampah dan lumpur yang berserakan

Bangunan dan infrastruktur yang terkena banjir rob juga mudah mengalami pengikisan sehingga dapat menurunkan kualitas bangunan dan infrastruktur tersebut. Penurunan tersebut berdampak pada penurunan ekonomi karena harus mengeluarkan biaya untuk melakukan renovasi pada bangunan dan infrastruktur yang terkena banjir.

Pada suatu kondisi bencana, akan terjadi penurunan pada sektor penawaran dan akan menggeser kurva penawaran sehingga permintaan akan meningkat (Dacy,. Kunreuther, 1969). Hal tersebut menyebabkan terjadinya kenaikan harga karena permintaan yang banyak tidak sebanding dengan ketersediaan barang. Kondisi tersebut dapat menurunkan ekonomi masyarakat karena harus mengeluarkan biaya yang banyak disaat bencana seperti bencana banjir.

Banjir rob juga berdampak pada penurunan kualitas kesehatan masyarakat. Banyak penyakit yang ditimbulkan akibat fenomena alam ini seperti diare, penyakit kulit, dan muntaber.

2.3 Cara Menanggulangi Banjir Pasang Air Laut

Untuk menanggulangi banjir pasang air laut terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan baik oleh perencana, pemerintah, maupun masyarakat.

2.3.1 Peran Perencanaan Wilayah dan Kota

(8)

mengenai penyebab terjadi banjir rob sehingga dapat mengetahui langkah yang efisien dalam menanggulanginya. Beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu merencanakan pembangunan drainase yang baik, merencanakan pembangunan sarana dan prasarana yang baik, serta merencanakan penggunaan kawasan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan dan tetap memperhatikan kondisi lingkungan.

2.3.2 Peran Seluruh Masyarakat

Pembangunan drainase yang baik perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya genangan air. Selain itu, perlu dilakukan pemeliharaan drainase agar drainase dapat bekerja secara optimal. Hal tersebut perlu kerjasama dari pemerintah dan masyarakat karena kerusakan drainase terjadi akibat tingkah laku manusia.

Perencanaan sarana dan prasarana yang baik juga perlu dilakukan agar ketersediaannya dapat memudahkan kegiatan masyarakat. Ketersediaan sarana dan prasarana yang baik juga perlu dijaga dan dirawat agar dapat berguna secara maksimal dalam memudahkan kegiatan masyarakat.

5

(9)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Banjir pasang air laut atau yang biasa disebut sebagai banjir rob disebabkan oleh peningkatan permukaan air laut hingga menjadi genangan di daratan. Hal tersebut terjadi akibat pengaruh gravitasi bulan yang menyebabkan peningkatan volume air laut. Selain itu, hal tersebut diperparah akibat kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Banjir rob berdampak besar dalam perubahan lingkungan dan kehidupan masyarakat yang terdampak. Kondisi lingkungan menjadi tidak teratur dan berdampak pada penurunan kualitas lingkungan, bangunan, serta sarana dan prasarana. Kondisi masyarakat juga memburuk terutama dalam hal ekonomi dan kesehatan.

Dalam menangani fenomena alam ini terdapat beberapa cara yang efektif yaitu dengan merencanakan pembangunan drainase yang baik, merencanakan pembangunan sarana dan prasarana yang baik, serta merencanakan pembangunan suatu kawasan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan dan tetap memperhatikan kondisi lingkungan. Akan tetapi hal tersebut tidak dapat berjalan dengan baik apabila tidak ada kesadaran dari masyarakat.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa manusia sangat berperan penting terhadap segala kejadian alam yang terjadi. Apabila manusia dapat memanfaatkan ketersediaan alam dengan sebaik-baiknya, maka kemungknan terjadinya bencana alam sangat kecil. Sehingga kita sebagai manusia perlu menyadarkan diri untuk senantiasa menjaga lingkungan dengan sebaik-baiknya.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Santoso Dian Hudawan. 2019. Penanggulangan Bencana Banjir Berdasarkan Tingkat Kerentanan dengan Metode Ecodrainage Pada Ekosistem Karst di Dukuh Tungu, Desa Girimulyo, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, DIY. UPN Veteran Yogyakarta.

Volume 16.

Findayani Aprilia. 2015. Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Penanggulangan Banjir di Kota Semarang. Universitas Negeri Semarang. Volume 12.

Ikhsyan Nova, dkk. 2017. Analisis Sebaran, Dampak dan Adaptasi Masyarakat Terhadap Banjir Rob di Kecamatan Semarang Timur dan Kecamatan Gayamsari Kota Semarang. Universitas Sebelas Maret. Volume 3.

Putra Dian Rasmana, dkk. 2012. Identifikasi Dampak Banjir Genangan (Rob) Terhadap Lingkungan Permukiman di Kecamatan Pademangan Jakarta Utara. Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Volume 1.

Yuhanafia Nurul, Hendri Andreas. 2017. Pertambahan Estimasi Kerugian Ekonomi Akibat Banjir dengan Pengaruh Penurunan Tanah di Jakarta. Institut Teknologi Bandung.

Volume 17.

7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hasil analisa nilai pasang surut yang digunakan untuk perhitungan tinggi muka air banjir ROB adalah nilai pasang surut maksimum dan nilai curah hujan yang

Dalam hasil analisa nilai pasang surut yang digunakan untuk perhitungan tinggi muka air banjir ROB adalah nilai pasang surut maksimum dan nilai curah hujan yang

Dalam hasil analisa nilai pasang surut yang digunakan untuk perhitungan tinggi muka air banjir ROB adalah nilai pasang surut maksimum dan nilai curah hujan yang

Banjir terjadi sering disebabkan intensitas hujan yang tinggi dibarengi dengan sistem drainase yang kurang memadai, rob terjadi akibat air pasang yang melampaui daerah

Gambar 2 merupakan hasil overlay dari data elevasi, data pasang surut sedangkan gambar 3 merupakan hasil overlay dari area genangan banjir pasang dengan data penggunaan

Peta genangan banjir pasang di Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang dibuat untuk banjir pasang yang terjadi saat ini di tahun 2016 .Peta genangan banjir pasang dibuat

Gambar 2 merupakan hasil overlay dari data elevasi, data pasang surut sedangkan gambar 3 merupakan hasil overlay dari area genangan banjir pasang dengan data penggunaan

Intensitas Curah Hujan Sebagai Penyebab Tenjadinya Banjir Adapun persepsi keempat dimana banjir di perumaha RSS Sriwijaya disebabkan oleh banjir kiriman ditanggapi oleh respon yang