• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH DAMPAK PERKEMBANGAN EKONOMI DIGITAL DI INDONESIA

N/A
N/A
Fatimah Azzahrok

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH DAMPAK PERKEMBANGAN EKONOMI DIGITAL DI INDONESIA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

DAMPAK PERKEMBANGAN EKONOMI DIGITAL DI INDONESIA Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Sosiologi Ekonomi Diampu Oleh Drs. Sugiarso, M.Si

Disusun Oleh

Fatimah Azzahrok (1806026081)

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG 2020

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

Globalisasi mendorong teknologi dan informasi mengalami perkembangan yang pesat. Selain itu, teknologi informasi membawa perubahan perilaku dalam hidup masyarakat secara global.

Dunia tanpa batas dan perubahan sosial merupakan sebab dalam perkembangan teknologi informasi. Dalam perkembangannya pun menyapu seluru aspek maupun bidang dalam kehidupan, termasuk bidang ekonomi. Era globalisasi seperti sekarang telah merubah sistem konvensional menjadi serba digital. Seperti halnya revolusi indutri 4.0 teknologi digital menjadi salah satu modal utama yang dibutuhkan oleh para pelaku industri untuk mengembangkan lini usaha mereka.

Kehadiran industri 4.0 pun menjadi bukti bahwa saat ini perkembangan industri tidak dapat terlepas dari perkembangan teknologi. Perkembangan sektor industri yang beriringan dengan perkembangan teknologi tentunya dapat membawa dampak yang positif pada suatu negara, salah satunya dampak positif pada peningkatan perekonomian negara tersebut. Era ekonomi digital, sebenarnya, sudah berlangsung mulai dari tahun 1980-an, dengan menggunakan personal computer (PC) dan internet sebagai teknologi kunci yang digunakan untuk esiensi bisnis.

Penggunaan teknologi seperti PC dan internet ini pun menjadi awal dari perkembangan e- commerce atau perdagangan elektronik. Seiring dengan perkembangan teknologi, era old digital economy akhirnya memasuki era new digital economy, ditandai dengan adanya mobile technology, akses internet yang tidak terbatas, serta kehadiran teknologi cloud yang digunakan dalam proses ekonomi digital Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi besar untuk perkembangan ekonomi digital. Google dan TEMASEK (2018) dalam hasil penelitiannya, menyebutkan bahwa salah satu hal yang mendukung perkembangan internet ekonomi di Indonesia adalah banyaknya jumlah pengguna internet di Indonesia (Puslitbang, 2009) dalam (Van Ark, Erumban, Corrado, & Levanon, 2016).

Lebih lanjut lagi kemajuan teknologi dan informasi di Indonesia dimanfaatkan dalam proses transaksi atau layanan belanja berbasis digital yang dikenal dengan e-commerce. Dengan adanya sistem ekonomi digital, masyarakat yang menekuni dunia usaha, dapat melakukan transaksi melalui internet, karena lebih menawarkan kemudahan, kecepatan, dan efisiensi, karena teknologi komunikasi dapat memenuhi kebutuhan informasi tanpa harus bertatap muka (face to face), tetapi

(3)

dapat melalui media. Seperti yang dapat dilihat dalam fenomena belanja online lewat shopee, tokopedia, bukalapak dan masih banyak lagi tempat belanja online yang ada di Indonesia, selain itu transaksi online seperti go-pay, ovo, atau shop back mengarah pada kepraktisan dan efensiensi.

Hal ini tentu dapt mnejadikan sebba pembelian yang tinggi pada konsumen. Minat pembelian yang tinggi dapat memberikan dampak tentunya. Untuk itu dalam makalah ini, mencoba membahas tentang dampak perkembangan dari ekonomi digital yang berada di Indonesia. Mencoba menguraikan dengan melihat fenomana yang terjadi dalam masyarakat menurut kacamata sosiologi ekonomi.

(4)

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana perkembangan ekonomi digital di Indonesia?

2. Apa saja fenomena yang termasuk dalam ekonomi digital serta, pandangan menurut sosiologi ekonomi?

3. Bagaimana dampak yang diberikan ekonomi digital di Indonesia?

(5)

BAB II PEMBAHASAN A. Perkembangan Ekonomi Digital di Indonesia

Menghadapi era revolusi indsutri 4.0 dimana teknologi mengubah seluruh rantai manajemen pada setiap sudut cabaang dari industri. Ekonomi global yang semakin maju serta didukung dengan adanya teknologi yang semakin mutakhir tersebut membuat terciptanya perekonomian digital yang kian berkembang pesat di dunia. Merespon perkembangan perekonomian digital yang kian pesat. Pada tahun 2015, 10 negara ASEAN yang salah satunya adalah negara Indonesia, sepakat membangun Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN EconomicCommunity) untuk berintegrasi menjadi salah satu kawasan ekonomi dan pasar terbesar di dunia, terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community), tentu saja membuat Indonesia dituntut untuk lebih memiliki daya saing perekonomian dengan kualitas perekonomian yang baik sejalan dengan berkembangnya teknologi yang masuk supaya masuknya teknologi tersebut bukan menjadi suatu hal yang buruk namun perkembangan teknologi Indonesia di dunia digital dan internet tersebut juga banyak memberikan manfaat dan kemudahan dalam kehidupan banyak masyarakatnya.

Perkembangan teknologi Indonesia di dunia digital dan internet pun mulai menjadi perhatian khusus dan mengubah tren pemasaran dari yang semula konvensional (offline) menjadi digital (online). Pergantian tren pemasaran tersebut memudahkan pemasaran suatu produk dan jasa untuk lebih dikenal, mempunyai pangsa pasar yang lebih luas dan menjangkau ke seluruhwilayah di Indonesia bahkan hingga ke seluruh negara di dunia. Perkembangan teknologi di Indonesia memacu suatu cara baru dalam seluruh kegiatan, seperti bermunculannya seperti e-commerce,e-government, e-education, e-library, e-journal, e- medicine, e-laboratory, e-biodiversity, e-life dan yang lainnya yang berbasis elektronika (Wardiana, 2002). Dikutip dari kominfo.go.id Indonesia mengalami pertumbuhan pada industri e-commerce dapat menjadi salah satu pilar dari perekonomian nasional terlebih lagi pelaku bisnis e-commerce di tanah air berskala kecil dan menengah (UKM). Seperti yang kita ketahui, bisnis UKM menjadi usaha yang paling tahan banting di saat krisis ekonomi sekalipun.Potensi industri e-commerce di Indonesia memang tidak dapat dipandang sebelah mata.

(6)

Dari data analisis Ernst & Young, dapat dilihat pertumbuhan nilai penjualan bisnis online di tanah air setiap tahun meningkat 40 persen. Ada sekitar 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna perangkat telepon pintar di Indonesia. Tidak hanya sekedar untuk mencari informasi dan chatting, masyarakat di kota-kota besar kini menjadikan internet terlebih lagi e- commerce sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Perilaku konsumtif dari puluhan juta orang kelas menengah di Indonesia menjadi alasan mengapa e-commerce di Indonesia akan terus berkembang. Berbicara mengenai industri ini memang tidak semata membicarakan jual beli barang dan jasa via internet. Tetapi ada industri lain yang terhubung di dalamnya. Seperti penyediaan jasa layanan antar atau logistik, provider telekomunikasi, produsen perangkat pintar, dan lain-lain. Hal inilah yang membuat industri e-commerce harus dikawal agar mampu mendorong laju perekonomian nasional. Teknologi pada bidang pelayanan financial technology dan digital banking juga telah menerapkan sistem pembayaran, layanan transfer uang, simpan pinjam asuransi dan lain sebagainya dengan berbasis digital. Layanan keuangan di perbankan digital dewasa ini sudahberkembang baik, seperti Internet Banking, Mobile Banking, SMS Banking, ATM, e-money, phone banking, payment gallery branchless banking, debit online, outlet digital, virtual credit card, cash management system, EDC, mobile branch, dan aplikasi keuangan berbasis smartphone. Penggunaan kartu kredit dan ATM untuk kepentingan transaksi tampakmenunjukkan pertumbuhan yang positif, dan masyarakat makin terbiasa dalam menggunakan kedua kartu untuk berbagai kepentingan transaksi Pemerintah bahkan mengharuskan pengguna jalan untuk melakukan pembayaran menggunakan uang elektronik, menyiapkan pembaca uang elektronik hingga 20 jenis uang elektronik yang berbeda, dan menyediakan lebih banyak counter untuk mengisi ulang uang elektronik sehingga pengguna dapat memperoleh banyak kenyamanan.

Sebelum adanya internet, masyarakat khususnya pelaku usaha atau bisnis melakukan segalakegiatan mereka dengan cara tradisional. Namun dengan adanya internet yang masuk, membuatpelaku usaha atau bisnis tersebut membuat pola perdagangan berbasis online dan konsumen hanyamembutuhkan gadget mereka untuk bertransaksi dengan mudah. Hal ini menandakan peran dari konsumen sekaligus masyarakat Indonesia itu sendiri dalam perkembangan industri perekonomian berbasis digital ini juga sangatlah penting, konsumen yang menggunakan internet untuk berselancar di media sosialnya masing-masing seperti facebook, twitter, instagram dan lain-lain telah berkontribusi terhadap kelangsungan

(7)

pertumbuhan e-commerce yang kian besar setiap tahunnya. Ekonomi digital yang dianggap sebagai salah satu penggerak perekonomian ini memiliki kelebihan dalam perekonomian negara antara lain menciptakan pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi, meningkatkan produktivitas dunia industri dan meningkatkan persaingan dalamdunia kerja yang menuntut sumber daya manusianya meningkatkan skill dan pengetahuan yang dimiliki sehingga kualitas tenaga kerja di Indonesia semakin meningkat dalam (Luqman, 2019).

Pemanfaatan era ekonomi digital merupakan bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan menyimpan, mengubah dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya Ekonomi berbasis digital akan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita Indonesia di tengah ekonomi global akibat perang perdagangan dan kenaikan harga di pasar internasional, termasuk dalam mewujudkan pemerataan pendapatan, peningkatan per pendapatan kapita, peningkatan inklusi keuangan, dan akses keuangan. Maka, perkembangan ekonomi digital di Indonesia juga dapat dinilai sebagai angin segar bagi para pelaku bisnis yang ada di industri ekonomi khususnya sehingga dapat menaikkan tingkatan konsumen dan jangkauan konsumen yang lebih besar dan luas pula.

B. Fenomena Ekonomi Digital dan Pandangan Sosiologi Ekonomi

Revolusi Platform pada dunia industri memberikan arahan yang jelas terhadap perkembangan ekonomi dan sosial yang paling penting saat ini, yaitu bangkitnya platform sebagai model bisnis dan organisasi. Kebangkitan konsep industry dengan teknologi platform telah mendorong transformasi di hampir setiap sudut ekonomi dan masyarakat secara keseluruhan, dari pendidikan, media, dan profesi hingga perawatan kesehatan, energi, dan pemerintah. Platform ekonomi mendorong pendatang baru ke dalam industri yang telah lama bercokol dengan petahana. Ada sedikit biaya startup untuk bersaing secara digital. Yang Anda butuhkan hanyalah nama domain dan situs web. Dengan menyediakan pasar para programmer, platformini juga telah menurunkan biaya pengaturan ini. Bayangkan sebuah dunia tanpa adanya transaksi. Hal ini akan menjadi sangat mudah jika dilakukan menggunakan dengan platform. Perusahaanperusahaan platform berkontribusi penting bagi perekonomian. Mereka telah meningkatkan produktivitas dengan berbagai cara. Meningkatnya perkembangan internet

(8)

memunculkan revolusi ekonomi serta menimbulkan fenomena ekonomi digital yang terjadi menuju ekonomi digital dengan berbagai macam lini bisnis seperti perdagangan online (ecommerce), menjamurnya bisnis rintisan berbasis teknologi (startup) dan layanan keuangan digital atau financial technology (fintech). Saat ini, jumlah startup di Indonesia mencapai 2.000 atau tertinggi di Asia Tenggara. Menurut riset CHGR jumlah ini akan mencapai 6,5 kali lipat atau 13. 000 startup pada 2020. Besarnya potensi startup ini juga didorong meningkatnya jumlah investor yang melihat Indonesia sebagai pasar digital.berapa e-commerce besar muncul yaitu Tokopedia, Bukalapak, Go-Jek, dan Doku. Startup fintech juga bermunculan untuk menyediakan layanan pemberian kredit seperti yang dilakukan perbankan ataupun platform untuk membeli produk keuangan. Beberapa fintech yaitu Modalku, Investree, Pendanaan, Bareksa. Menurut Bank Indonesia, saat ini terdapat 142 perusahaan fintech lokal yang beroperasi di Indonesia. Salah satu perusahaan startup yang berkembang di Indonesia dan menjadi fenomena tersendiri adalah Go-Jek. Go-Jek kini bukan sekedar aplikasi penyedia jasa transportasi saja, namun merambah ke bisnis logistik, pembayaran, layan antar makanan, dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti penyedia jasa home cleaning, perawatan tubuh hingga otomotif. Layanan Go Jek sudah bisa dinikmati di 25 kota di Indonesia. Hasil riset DBS Sink juga menyebutkan bahwa Go-Jek yang semula perusahaan rintisan kini menjelma menjadi perusahaan raksasa dengan valuasi mencapai US$ 1,3 miliar atau Rp 17,3 triliun. Artinya Go- Jek masuk dalam klub unicorn atau perusahaan dengan valuasi lebih dari US$ 1 miliar pertama dalam dunia startup Indonesia.

Adapun dalam pandangan sosiologi ekonomi fenomena kemunculan bisnis yang berbasis digital ini merupakana suatu bentuk dari perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakata tetapi dalam kemasan atau produk berlabel ekonomi. Kebutuhan akan manusia dan manusia itu sendiri yang mengingnkan suatu bentuk perubahan lebih efesien dan melalui kekereativitasan yang ada maka, fenomena ekonomi digital bukan sesuatu hal yang mustahil, sebab globalisasi yang terjadi diseluruh dunia dapat mendorong kemungkinan tersebut.

Mengutip dari jawapos.com globalisasi dan perkembangan perekonomian dunia telah menciptakan iklim persaingan yang makin ketat. Pelaku ekonomi yang tidak siap menghadapi globalisasi bukan tidak mungkin akan terancam gulung tikar karena tidak mampu menghasilkan komoditas yang diinginkan di mata konsumen. Agar tidak tergerus oleh pasar maka, persaingan yang kompetitif antar pelaku usaha bisnis melakukan sejumlah terobosan

(9)

yang dinilai memberikan dampak dan memiliki nilai jual. Berbagai kajian telah membuktikan bahwa realitas sosial-ekonomi di era masyarakat post-modern makin berkembang, proses komodifikasi makin luas, serta perilaku konsumsi masyarakat juga telah mencapai tingkat akselerasi perkembangan yang tidak lagi bisa dikendalikan karena dukungan dan pertumbuhan teknologi informasi yang luar biasa (Campbell, 1987). Di era masyarakat kontemporer, masyarakat bukan hanya makin familier dengan gadget, tetapi juga dengan kehidupan dan interaksi sosial di dunia maya (cyberspace) –sebuah ruang halusinasi yang tercipta dari jaringan data-data komputer– yang digunakan sebagai saluran komunikasi antarmanusia dalam skala global (Piliang, 2009: 366). Di era post-modern, masyarakat tidak hanya bisa mengonsumsi produk industri budaya melalui pemesanan via internet, tetapi produk budaya macam apa yang dibeli dan dikonsumsi seringkali juga diilhami dari apa yang mereka akses di internet dan tawaran iklan yang menggoda. Sebagai sebuah bidang kajian, sosiologi ekonomi di era post-modern telah menemukan ladang persemaian tema yang seolah tak terbatas.Dan era ini tidaklah keliru jika dikatakan sebagai era kebangkitan sosiologi ekonomi kontemporer.

Dikatakan kontemporer karena realitas sosial-ekonomi yang menjadi fokus kajian tidak lagi berkaitan dengan kehidupan masyarakat modern, tetapi telah merambah kehidupan masyarakat post-modern, di mana yang namanya kenyataan dan halusinasi sudah tidak lagi dapat dibedakan. Era post-industrial, post-modern, atau era kapitalisme lanjut adalah era yang melahirkan berbagai persoalan baru yang berkaitan dengan konsumsi dan gaya hidup.

C. Bagaimana dampak yang diberikan ekonomi digital di Indonesia

Terlepas dari pembangunan infrastruktur yang belum merata, industri ekonomi digital di Indonesia bisa dibilang sangat menggeliat. Hal ini ditandai dengan tumbuh pesatnya berbagai perusahaan rintisan (start-up) yang berbasis aplikasi. Data dari situs startupranking.com mencatat bahwa saat ini terdapat 1463 start-up di Indonesia. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah start-up terbesar ketiga di dunia, hanya kalah dari Amerika Serikat dan India. Ekonomi digital memang memiliki dampak yang signifikan terhadap pembangunan di Indonesia. Mengutip dari laman kompasiana.com bahwa laporan dari Oxford Economics (2016) menyebutkan bahwa keberadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan jumlah lapangan kerja di Indonesia. Secara khusus, setiap 1 persen peningkatan penetrasi mobile

(10)

diproyeksikan menyumbang tambahan 640 juta US Dollar kepada PDB Indonesia serta membuka 10.700 lapangan kerja baru pada tahun 2020. Kontribusi sektor TIK makin terasa signifikan terhadap PDB Indonesia, mengingat sektor TIK menyumbang 7.2 persen dari total PDB Indonesia.

Menyadari pertumbuhan industri fintech ini, pemerintah lewat Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersikap sangat supportif dengan menyusun peraturan mengenai peer- to-peer Fintech lending serta membuka Bank Indonesia Fintech Office (BI FTO) untuk memantau segala dinamika pertumbuhan industri fintech di Indonesia.Menyadari pertumbuhan industri fintech ini, pemerintah lewat Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersikap sangat supportif dengan menyusun peraturan mengenai peer-to-peer Fintech lending serta membuka Bank Indonesia Fintech Office (BI FTO) untuk memantau segala dinamika pertumbuhan industri fintech di Indonesia. E-commerce juga menjadi industri yang mengalami pertumbuhan signifikan di Indonesia. Hal ini didasari fakta bahwa 8 juta masyarakat Indonesia sudah berbelanja secara online dan diprediksi terus meningkat. Perilaku konsumtif dan digital dari masyarakat Indonesia, ditambah meningkatnya jangkauan pasar menjadi pendorong utama. Tren ini pula yang membuat banyak pemain yang selama ini berjualan secara offline turut membuka toko online.

Namun dampak besar dari perkembangan tekhnologi tidak semua memiliki dampak baik, melainkan juga sisi negatif, seperti selayak nya saat ingin membuat gebrakan yang baru akan tetap ada saja pihak yang dirugikan, tidak mungkin tidak ada. Dengan digitalisasi dan perkembangan teknologi, beberapa sektor ekonomi mengalami pengurangan tenaga kerja. ifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental "instant".Dengan berkembang pesatnya tegnologi digital , telah menempatkan Indonesia sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia sehingga mengharuskan dibentuknya pengaturan mengenai pengelolaan Informasi dan Transaksi Elektronik di tingkat nasional sehingga pembangunan Teknologi Informasi dapat dilakukan secara optimal, merata, dan menyebar ke seluruh lapisan masyarakat guna mencerdaskan kehidupan bangsa.

(11)

BAB III PENUTUP Kesimpulan

Menghadapi era revolusi indsutri 4.0 dimana teknologi mengubah seluruh rantai manajemen pada setiap sudut cabaang dari industri. Ekonomi global yang semakin maju serta didukung dengan adanya teknologi yang semakin mutakhir tersebut membuat terciptanya perekonomian digital yang kian berkembang pesat di dunia. Berbicara mengenai industri ini memang tidak semata membicarakan jual beli barang dan jasa via internet. Tetapi ada industri lain yang terhubung di dalamnya. Seperti penyediaan jasa layanan antar atau logistik, provider telekomunikasi, produsen perangkat pintar, dan lain-lain. Hal inilah yang membuat industri e- commerce harus dikawal agar mampu mendorong laju perekonomian nasional. Pemanfaatan era ekonomi digital merupakan bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan menyimpan, mengubah dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya ekonomi berbasis digital akan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita Indonesia di tengah ekonomi global akibat perang perdagangan dan kenaikan harga di pasar internasional, termasuk dalam mewujudkan pemerataan pendapatan, peningkatan per pendapatan kapita, peningkatan inklusi keuangan, dan akses keuangan. Maka, perkembangan ekonomi digital di Indonesia juga dapat dinilai sebagai angin segar bagi para pelaku bisnis yang ada di industri ekonomi khususnya sehingga dapat menaikkan tingkatan konsumen dan jangkauan konsumen yang lebih besar dan luas pula.

(12)

Daftar Pustaka

Setiawan, Budi. 2018. Revolusi Bisnis Berbasis Platform Sebagai Penggerak Ekonomi Digital Di Indonesia. Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi. Vol 9, No 1.

Dakhi, Yordan Aliran, dkk. 2010. Perkembangan ekonomi digital di indonesia. Makalah. Tersedia di

https://www.academia.edu/41263781/MAKALAH_PERKEMBANGAN_EKONOMI_DIGITAL _DI_INDONESIA_. Dikases pada 17 november 2020.

Puslitbang Aptika dan IKP. 2019. Perkembangan Ekonomi Digital di Indonesia Strategi dan Sektor Potensial. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Informatika dan Informasi dan Komunikasi Publik Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Luqman, Razan Naufal. 2019. Perkembangan Ekonomi Digital di Indonesia. Terdapat di https://www.researchgate.net/publication/338112150_PERKEMBANGAN_EKONOMI_DIGIT AL_DI_INDONESIA. Diakses pada 3 Desember 2020.

Kominfo.go.id. 2015. Indonesia Akan Jadi Pemain Ekonomi Digital Terbesar di Asia Tenggara.

Terdapat di

https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/6441/Indonesia%2BAkan%2BJadi%2BPemain%2 BEkonomi%2BDigital%2BTerbesar%2Bdi%2BAsia%2BTenggara/0/berita_satker. Diakses pada 3 Desember 2020.

Kiswara, Nuroctavia Dani. 2019. Dampak Besar dari Perkembangan Teknologi Digital Terhadap

Ekonomi Indonesia. Terdapat di

https://www.kompasiana.com/nuroctaviadk/5cd522053ba7f77e475b98c2/dampak-besar-dari- perkembangan-teknologi-digital-terhadap-ekonomi-

indonesia?page=all#:~:text=Ekonomi%20digital%20memang%20memiliki%20dampak%20yang

%20signifikan%20terhadap%20pembangunan%20di%20Indonesia.&text=Secara%20khusus%2 C%20setiap%201%20persen,kerja%20baru%20pada%20tahun%202020. Diakses pada 7 Desember 2020.

(13)

Suyanto, Bagong. 2017. Sosiologi Ekonomi, Kapitalisme, dan Gaya Hidup. Terdapat di https://www.jawapos.com/opini/sudut-pandang/07/07/2017/sosiologi-ekonomi-kapitalisme-dan- gaya-hidup/. Diakses pada 7 Desember 2020.

Referensi

Dokumen terkait

Indonesia termasuk salah satu negara dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC) yang akan bergulir mulai akhir tahun 2015 ini2. Pembentukan

Tatanan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015, akan menjadi ancaman yang sangat serius untuk para pekerja Indonesia khususnya pemuda apabila kualifikasi

Berdasarkan Tabel 7, dampak liberalisasi perdagangan antar negera-negara ASEAN tidak selalu dapat mendorong peningkatan output pada berbagai sektor ekonomi, baik di

Sehingga terdapat dua hal yang perlu dilakukan dalam menyesuaikan arah pembangunan hukum nasional dengan akan diselenggarakannya Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.. Pertama,

Cebu Declaration on Acceleration of the Establishment of an ASEAN Community by 2015 ,Secara khusus,para pemimpin sepakat untuk mempercepat pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN

) NEGARA NEGARA BERKE BERKEMBANG MBANG DAN S DAN SINGAPU INGAPURA RA SEBAG SEBAGAI NE AI NEGARA GARA MAJU MAJU DI DI ASEAN ASEAN

Dengan demikian diharapkan mereka siap untuk bersaing dengan sumber daya manusia atau tenaga kerja dari negara lainnya ketika besok pada tahun 2015 Masyarakat Ekonomi ASEAN

Skripsi yang penulis susun berjudul “ Strategi Pemerintah Indonesia Mempersiapkan PGN dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015” , merupakan salah satu