1
Makalah fisiologi reproduksi
DIAMETER TELUR IKAN MAS
DISUSUN OLEH:
Nama : Natasya Salsabila
NIM : 2211102010019
Kelompok : 2 shif 1 Asisten : Nur Azura
FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH 2024
i
KATA PENGANTAR
Assalamualikum Wr.Wb
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan Rahmat,Taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Salawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah dan juga untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang bermanfaat.
Makalah ini penulis susun dengan segala kemampuan penulis dan semaksimal mungkin. Namun, penulis menyadiri bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan.
Maka dari itu penulis sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah
Banda Aceh, 1 April 2024
Praktikan
ii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 1
1.3 Tujuan Penulisan ... 2
BAB II PEMBAHASAN ... 3
2.1 Diameter Telur Ikan Mas ... 3
2.2 Fekunditas Ikan Mas ... 5
BAB III PENUTUP... 7
3.1 Kesimpulan ... 7
3.2 Saran ... 7
DAFTAR PUSTAKA... 8
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan mas atau dengan nama latin Cyprinuscarpio merupakan spesies ikan air tawar yang sudah lama dibudidayakan dan telang terdomestifikasi dengan sangat baik. Di Cina, para petani telah membudidaykan sekitar 4000 tahun yang lalu sedangkan didtaran eropa baru beberapa tahun yang lalu. Sejumlah varieta dan subvarietas ikan mas telah banyak dibudidayakan di Asia tenggara sebagai ikan komsumsi dan ikan hias (Hulata, 1995).
Ikan mas (Cyprinus carpio, L) merupakan salah satu ikan air tawar yang mampu memijah sepanjang tahun tanpa mengenal musim, akan tetapi meskipun mampu memijah sepanjang tahun dan menghasilkan benih dalam jumlah banyak, produksi benih yang dihasilkan oleh induk ikan mas masih terkendala pada rendahnya kualitas benih yang dihasilkan (KKP, 2011). Indikator benih yang berkualitas adalah derajat penetasan telur dan kelulushidupan benih ikan yang tinggi (Mukti, 2005). Penyebab rendahnya produksi dan kualitas benih ikan yang dihasilkan dapat disebabkan karena rendahnya kualitas nutrisi yang diberikan pada pakan induk ikan mas.
Ikan mas marwana merupakan salah satu komoditas unggul baru dalam kegiatan perikanan budidaya yang bertujuan untuk meningkatkan produksi, pendapatan dan kesejahteraan pembudidaya ikan. Kegiatan produksi ikan mas marwana sangat dipengaruhi oleh ketersediaan benih. Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap benih ikan mas marwana, perlu dilakukan pembenihan ikan mas marwana. Kegiatan manajemen pembenihan ikan mas meliputi kegiatan pembersihan kolam, pemeliharaan induk, seleksi induk, pemijahan, penetasan dan pemberian pakan
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat dapat dirumuskan permasalah yang perlu dicari jawabannya adalah:
2 1. Bagaimana diameter telur ikan mas?
2.
Bagaimana fekunditas ikan mas?1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Menjelaskan diameter telur ikan mas.
2. Menjelaskan fekunditas ikan mas.
3 BAB II PEMBAHASAN
2.1 Diameter Telur Ikan Mas
Telur yang telah dibuahi ditetaskan dalam akurium kaca masing-masing 15x15x15 cm dilengkapi dengan pipa-pipa aerasi. Air diberi metilen dengan dosisi 0,05 ml/l untuk mencegah timbulnya jamur. Telur hasil ovulasi dari satu induk diletakkan pada lempengan kaca 10x10 cm sebanyak 100-150 butir dan ditempatkan pada satu akuarium.
Parameter yang diamati
1. Diameter telur. Telur yang diambil difiksasi dalam larutan BNF 10%.
Diameter telur diukur dengan menggunakan mikroskop stereo kamera 2. Perkembangan larva. Pengukuran terhadap larva dilakukan ketika larva baru
saja menetas, yang terdiri dari:
a. Panjang larva pada hari pertama menetas (0 hsp) sampai hari ketiga (2 hsp) yang diamati dengan menggunakan mikroskop stereo kamera b. Pertumbuhan mutlak larva (Lp). Pertumbuhan mutlak adalah ukuran
ratarata pada umur tertentu dan dihitung dengan rumus Effendie 1979 dalam Effendi et al. (2006) sebagai berikut : Lp = Lt-Lo dimana: Lp = pertumbuhan panjang total (mm) Lt = panjang total (mm) pada waktu t Lo = panjang total awal(mm)
Analisis Data
Data diameter telur, panjang dan lebar kuning telur prolarva dan panjang badan larva dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis ragam taraf kepercayaan 95%. Jika atau nampak berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji BNJ (Beda Nyata Jurjur). Alat bantu yang digunakan dalam pengelolaan data statistik menggunakan program Minitab. Parameter berupa kualitas air dianalisis secara deskriptif.
4 Hasil analisis pada Tabel 1 nampak bahwa suplementasi kurkumin berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap diameter telur ikan mas. Hasil ini menunjukkan bahwa pemberian kurkumin dapat meningkatkan diameter telur hasil pemijahan. Setelah telur menetas, hasil uji statistik menunjukkan bahwa pemberian kurkumin pada induk berpengaruh nyata terhadap volume kuning telur larva pada 0 hari setelah penetasan (hsp) (p>0,05), dan demikian pula hasil yang sama ditunjukkan pada parameter panjang badan larva pada 0 hari setelah penetasan (hsp) (p>0,05).
Peningkatan diameter telur hasil pemijahan pada kelompok perlakuan yang disuplementasi kurkumin dapat disebabkan oleh karena bioaktivitas kurkumin sebagai hepatoprotektor, dan antioksidan yang secara nyata dapat melindungi organ hati selama proses reproduksi pada hewan ovipar. Hal tersebut kemudian dapat mengoptimalkan proses biosintesis vitellogenin. Vitellogenin sendiri merupakan prekursor kuning telur yang disintesis di hati yang kemudian didistribusikan ke gonad untuk ditimbun di dalam oosit yang sedang berkembang untuk kemudian akan diubah menjadi komponen penyusun kuning telur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diameter telur yang dihasilkan dapat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan diawal kehidupan larva. Ukuran diameter telur dapat menjadi indikator banyaknya nutrisi yang tersedia.
Ketersediaan nutrisi yang cukup dapat mengoptimalkan proses pertumbuhan dan perkembangan individu, baik selama proses embriogenesis maupun sampai pada awal kehidupannya. Namun hasil pertumbuhan mutlak larva menunjukkan bahwa pemberian suplementasi kurkumin pada induk tidak secara nyata mempengaruhi
5 pertumbuhan larva setelah menetas sampai pada larva berumur 2 hsp. Pengamatan larva sampai umur 2 hsp nampaknya belum cukup untuk dapat menentukan apakah ada pengaruh yang signifikan dari pemberian suplementasi kurkumin pada induk terhadap larva yang dihasilkan. Penelitian lanjutan diharapkan dapat memperkuat hipotesis yang ada.
Dalam pengamatan dan pengukuran diameter telur pada Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) yaitu dengan diambil 5 telur pada masing-masing potongan gonad.
Diukur diameternya dengan menggunakan mikroskop kemudian dicatat. Diulangi perlakuan pada potongan gonad lainnya.Pengamatan Indeks Kematangan Gonad, dilakukan dengan ditimbang berat ikan dan berat gonad dengan menggunakan timbangan.
2.2 Fekunditas Ikan Mas
Fekunditas dapat dipengaruhi oleh diameter telur. Perubahan level ketinggian air juga mempengaruhi diameter telur sehingga secara umum bertindak sebagai pemicu perkembangan tingkat kematangan tingkat kematangan gonad pada ikan gabus. Besar ke;ilnya fekunditas dipengaruhi oleh makanan, ukuran ikan dan kondisi lingkungan, serta dapat juga dipengaruhi oleh diameter telur.
Fekunditas ikan mas berkisar antara 100-200 per gram berat badan. Setiap kilogram induk betina ikan mas yang berpinjah mampu menmghasilkan telur sebanyak 100.000-200.000 butir. Dengan demikian induk betinanya ukuran sedang yang dipijahkan mampu mengeluarkan telur sebanyak 200.000-300.000 butir.
Diameter telur ikan mas dalam keadaan kering (normal) adalah 1mm-1,5mm beratnya adalah 0,0010-0,0014 gr/butir. Sedangkan diameter telur ikan mas dalam keadaan menggembung atau membengkak 1,5mm-2,5mm.
Semakin berkembang gonad maka semakin besar pula garis tengah telurnya sebagaihasil daripada pengendapan butir-butir minyak yang berjalan seiring dengan perkembangan tingkat kematangan gonad. Sedangkan menggunakan tanda utama untuk membedakan kematangan gonad berdasarkan berat gonad. Secara
6 alamiah hal ini berhubungan dengan ukuran dan berat tubuh ikan keseluruhannya atau tanpa berat gonad. Perbandingan antara berat gonad dengan berat tubuh dan menamakannya koefisien kematangan yang dinyatakan dalam persen.
Pada umumnya fekunditas meningkat dengan meningkatnya ukuran ikan betina. Semakin banyak makanan maka pertumbuhan ikan semakin cepat dan fekunditasnya semakin besar.
7 BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan didapatkan berat badan pada ikan mas (Cyprinus carpio) keseluruhan ikan mas yaitu 350 gr, berat gonad 21gr dan berat ikan tanpa gonad 329 gr. Total jumlah telur yang terhitung adalah sebanyak 2922,88 telur. Diameter rata-rata telur adalah 0,03395 mikro meter. Nilai fekunditas dengan metode & volumetrik dan gravimetrik berturut-turut adalah 15383,16 dan 4,07886.
3.2 Saran
Penulis berharap agar para pembaca tidak sekadar membaca artikel ini, karena penulis masih banyak melakukan kesalahan. Saya berharap tulisan ini dapat menambah pengetahuan para pembaca.
8
DAFTAR PUSTAKA
Arisuryanti, T., & Wibowo, A. T. (2016). Karyotype Ikan Mas (Cyprinus carpio Linnaeus 1758) Majalaya. Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology, 1(1), 15-19.
Susanto. (2007). Budidaya ikan Mas. Kanisius. Jakarta
Suseno, D. 1999. Pengelolaan usaha pembenihan ikan mas. Jakarta: Penebar Swadaya.
Wahyuningsih. 2012. Penggunaan substrat dan penyebab telur tidak terbuahi.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius.