• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH K3 DAN ASPEK HUKUM RUANG SEMPIT TERBATAS

N/A
N/A
terimaksaih el

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH K3 DAN ASPEK HUKUM RUANG SEMPIT TERBATAS"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH K3 DAN ASPEK HUKUM RUANG SEMPIT TERBATAS

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 7

1. HUSAIN 922021030 2. NAZWA AFAF HAURARIYANTI 922021048

K3 DAN ASPEK HUKUM JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karrna telah memberikan kesempatan kepada kami untuk meneyelesaikan makalah ini. Atas Rahmat dan hidayah-nyalah kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “ Ruang Sempit Terbatas

“ dengan tepat waktu.

Makalah “ Ruang Sempit Terbatas “ disusun guna memenuhi tugas bapak Chandra Irawan selaku dosen pada mata kuliah K3 dan Aspek Hukum di Jurusan Teknik Sipil POLTEKBA. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang “ Ruang Sempit Terbatas “.

Kami mengucapkan terimakasih sebesar – besarnya kepada Bapak Chandra Irawan selaku dosen mata kuliah K3 dan Aspek Hukum. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni oleh kami.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Balikpapan, Juni 2023

Kelompok 7

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 1

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

2.1 Pengertian Ruang Sempit Terbatas ( Confined Place ) ... 3

2.2 Persyaratan K3 Memasuki Ruang Sempit Terbatas ( Confined space ) ... 3

2.3 Ciri – Ciri Ruang Terbatas (Confined Space) ... 5

2.4 Contoh – Contoh Ruang Sempit Terbatas ( Confined Space ) ... 5

2.5 Jenis -Jenis Aktifitas Di Ruang Sempit Terbatas ( Confined Space ) ... 5

2.6 Dasar Hukum Tentang Ruang Terbatas ( Confined Space ) ... 6

BAB III METODE PELAKSANAAN ... 7

3.1 Syarat – Syarat Bekerja di Ruang Sempit Terbatas ... 7

3.2 Bahaya Yang Terjadi di Ruang Sempit Terbatas ( Confined Space ) ... 8

3.3 Pengendalian Resiko di Ruang Terbatas ( Confined Space ) ... 9

3.4 Alat Pelindung Diri ... 10

3.5 Alat Keselamatan di Ruang Sempit Terbatas... 13

3.6 Safety Sign ... 15

3.7 Personel Yang Terlibat Dalam Pekerjaan Ruang Terbatas (Confined Space) ... 15

3.8 Metode Persiapan dan prosedur penyelamatan di ruang terbatas ... 16

(4)

BAB IV STUDI KASUS ... 18

4.1 Kasus Kecelakaan ... 18

4.2 Solusi Yang di Terapkan ... 19

BAB V PENUTUP ... 20

5.1 Kesimpulan ... 20

5.2 Saran ... 21

DAFTAR PUSTAKA ... 22

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Ruang Sempit Terbatas ( Confined Space ) ... 3

Gambar 2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Ruang terbatas... 4

Gambar 2.3 Contoh – Contoh Ruang Terbatas ( Confined Space ) ... 5

Gambar 2.4 Salah Satu Contoh Jenis Aktifitas di Ruang Sempit Terbatas ... 5

Gambar 3.1 Contoh Formulir Izin Kerja di Ruang Terbatas (Confined Space) ... 7

Gambar 3.2 respirator dilengkapi dengan filter dan cantridge ... 10

Gambar 3.3 Safety Helmet ... 10

Gambar 3.4 Earmuff dan Earplug ... 11

Gambar 3.5 Boddy Harnes ... 11

Gambar 3.6 Goggles dan Face mask dengan respirator yang di lengkapi filter ... 12

Gambar 3.7 Safety Shoes ... 12

Gambar 3.8 Safety Coverall / Warepack ... 12

Gambar 3.9 SCBA ( Self Contained Breathing Apparatus ) ... 13

Gambar 3.10 Alat detector ... 14

Gambar 3.11 SistemVentilasi ... 14

Gambar 3.12 Two- way radios ... 14

Gambar 3.13Safety Helmet dengan Head lamp ... 14

Gambar 3.14 Tripod dan Life Line ... 15

Gambar 3.15 Personel yang terlibat di ruang terbatas ( Confined Space ) ... 16

Gambar 3.16 Safety Sign di ruang terbatas ... 16

(6)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) adalah hal yang terpenting dalam melakukan setiap pekerjaaan, agar tidak terjadi keadaan yang berbahaya yang dapat mencelekai atau menciderai orang yang bekerja tersebut. Salah satunya Ketika bekerja di dalam ruangan terbatas ( Confined Place) yang dapat membahayakan seorang Ketika berada di ruangan tersebut. Bekerja di dalam ruang terbatas (confined spaces) mempunyai resiko terhdapap keselamatan dan Kesehatan pekerja di dalamanya. Oleh karena itu diperlukan aturan dalam rangka membeerikan jaminan perlindungan terhadap pekerja dan asset lainya, baik melalui peraturan perundangan – undangan, program memasuki ruang terbatas dan persyaratan ataupun prosedur untuk memasuki dan bekerja di dalam ruang terbatas.

Banyaknya kecelakaan fatal yang terjadi pada ruang terbatas (confined space),karena tidak mengetahui dan memahami prosedur K3. Sehingga perlu di keluarkan pearturan/pedoman yang dpat mengatur dengan lebih jelas dan lengkap.

Ruang terbatas (confined spaces) mengandung beberapa sumber bahaya baik yang berasal dari bahan kimia yang mengandung racun dan mudah terbakar dalam bentuk gas,uap,asap,debu,dan sebagainya. Kecelakaan yang terjadi di lapangan seperti terjadinya oksigen defisiensi atau sebaliknya kadar oksigen yang berlebihan,suhu ekstrem,terjebak, maupun resiko fisik lainya yang timbul seperti kebisingan, permukaan yang basah/licin dan kejatuhan benda keras yang terdapat di ruang terbatas yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja sampai dengan kematian tenaga kerja yang bekerja di dalamnya.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun hal – hal yang akan di bahas pada materi confined space (ruang terbatas) adalah sebagai berikut :

1. Memahami pengerttian confined space ( ruang terbatas ).

2. Memahami persyaratan K3 dalam ruang terbatas ( confined space).

3. Mengetahui contoh – contoh ruang terbatas ( confined space ).

(7)

4. Memahami bahaya yang ada pada ruang terbatas ( confined space ).

5. Memahami dasar – dasar hukum tentang ruang terbatas ( confined space ).

6. Memahami persyaratan seorang petugas yang akan bekerja di ruang terbatas (confined space).

7. Mengetahui sistem perijinan ruang terbatas (confined space ).

8. Memahami prosedur penyelamatan di ruang terbatas ( confined ).

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dalam penulisan makalah ini dibuat sebagai pedoman untuk K3 karena sering kali terjadinya bahaya dan kecelakaan yang terjadi akibat bekerja di dalam ruang terbatas. Sebagai calon ahli K3 kami harus mengetahui dan memahami prosedur dan bahaya apa yang akan timbul apabila bekerja di ruang terbatas serta bagaimana cara Tindakan pengendalian agar tidak terjadi kecelakaan akibat bekerja di dalam ruang terbatas.

Adapun tujuan dari disusunya tugas mata kuliah K3 dan Aspek Hukum antara lain:

1. Dapat memberikan pengetahuan kepada mahasiswa/i tentang keselamatan dan Kesehatan kerja untuk pekerjaan yang dilakukan di ruangan terbatas ( Confined Space)

2. Dapat memberikan pengetahuan tentang bagaimana langkah – Langkah yang harus dilakukan pada pekerjaan di dalam ruang sempit terbatas ( Confined Spaces ) dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

(8)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ruang Sempit Terbatas ( Confined Space )

Ruang sempit Terbatas ( Confined Space ) merupakan ruang yang tidak cukup luas yang memungkinkan pekerja masuk kedalam ruangan tersebut untuk melakukan pekerjaan dan akan memiliki keterbatasan untuk keluar ataupun masuk. Menurut OSHA ( Lembaga K3 Amerika ), ruang sempit terbatas ( Confined Space ) adalah sebuah ruangan yang mempunyai tigas karakteristik, yaitu mempunyai luas yang terbatas dan dikonfigurasikan agar tubuh pekerja dapat masuk dan melakukan tugasnya, mempunyai keterbatasan pintu untuk masuk dan keluar dan tidak di desain untuk pekerjaan yang terus menerus.

Ruang sempit terbatas ( Confined Space ) tidak dirancang sebagai tempat kerja yang dilakukan terus menerus. Di dalam ruang sempit terbatas tidak ada ventilasi, oleh karena itu sirkulasi udara terbatas dan minim sekali akan oksigen. Terjadinya kecelakaan fatal yang dapat meningkatkan seorang petugas meninggal dunia di dalam ruang sempit terbatas tersebut dikarenakan tidak memahami akan prosedur K3 tentang ruang sempit terbatas.

Gambar 2.1 Ruang Sempit Terbatas ( Confined Space ) 2.2 Persyaratan K3 Memasuki Ruang Sempit Terbatas ( Confined space )

Terdapat persyaratan K3 untuk memasuki ruang terbatas ( Confined Space ) sebagai berikut :

(9)

1. Pada penutup/akses/ pintu masuk harus dipasang penutup sementara atau penghalang sementara untuk mencegah masuknya pekerja tanpa di sengaja dan untuk melindungi pekerja di ruang terbatas.

2. Sebelum memasuki ruangan udara di dalam ruangan harus diuji terlebih dahulu, berturut – turut untuk kadar oksigen, gas, uap yang mudah terbakar, dengan menggunakan peralatan yang sudah di tentukan.

3. Tidak boleh ada udara berbahaya dalam ruangan tersebut jika terdapat pekerja di dalamnya.

4. Wajib menyediakan sistem aliran udara secara kontinyu dengan ketentuan di bawah ini :

a. Pekerja tidak boleh memasuki ruangan sebelum udara berbahaya di dalamnya di bersihkan dahulu

b. Aliran udara tersebut diarahkan sedemikian rupa sehingga dapat mencapai area yang diaman pekerja akan berada dan harus berlangsung terus – menerus selama pekerja di dalam.

5. Udara dalam ruangan harus di uji secara berkala untuk memastikan bahwa pengaturan aliran udara dapat menecegah udara yang berbahaya di dalam ruangan.

6. Jika terdapat udara yang berbahaya selama kegiatan di ruang terbatas berlangsung maka lakukan hal di bawah ini :

a. Setiap pekerja harus meninggalkan ruangan terbatas secepatnya.

b. Ruangan harus dievaluasi untuk menentukan bagaimana udara berbahaya tersebut dapat terjadi.

c. Melakukan pemeriksaan untuk melindungi pekerja dari udara berbahaya tersebut sebelum kegiatan berlangsung.

Gambar 2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Ruang terbatas

(10)

2.3 Ciri – Ciri Ruang Terbatas (Confined Space)

Berikut di bawah ini ciri – ciri dari ruang terbatas, diantaranya:

1. Memiliki bukaan/akses masuk yang terbatas baik untuk masuk maupun keluar.

2. Tidak dirancang untuk manusia berada di dalamnya secara terus menerus 3. Ventilasi yang tidak memadai

4. Berpotensi mengandung gas beracun dan bahaya – bahaya lainya.

2.4 Contoh – Contoh Ruang Sempit Terbatas ( Confined Space )

Beberapa contoh dari ruang sempit terbatas ( Confined Space ) antara lain : 1. Tangki penyimpanan air, bahan bakar atau tanki bahan-bahan kimia 2. Septictank

3. Jaringan perpipaan, terowongan bawah tanah, dan struktur lainya yang serupa.

4. Bunker,boiler,bejana transport

5. Silo ( gudang penyimpanan bahan-bahan tertentu )

6. Galian yang dalamnya lebih dari 1,5 meter, dan lain sebagainya..

Gambar 2.3 Contoh – Contoh Ruang Terbatas ( Confined Space ) 2.5 Jenis -Jenis Aktifitas Di Ruang Sempit Terbatas ( Confined Space ).

Melihat resiko maupun bahaya – bahaya yang bisa terjadi di ruang terbatas membuat ruang terbatas tidak di rancang untuk pekerjaan yang dilakukan secara terus menerus, oleh karena itu ada beberapa pekerjaan yang mengharuskan pekerja bekerja di ruang terbatas (Confined Space) diantaranya :

1. Perawatan atau pembersihan pada ruang terbatas

2. Pemeriksaan atau perbaikan terhadap ruang terbatas jika terdapat suatu masalah atau di perlukanya pemeriksaan ataupun perbaikan terhadap ruang terbatas

(11)

3. Pengelasan, pelapisan dan pelindungan karat

4. Penyelamatan dan memberikan pertolongan kepada pekerja yang cidera atau pingsan dari ruang terbatas; dan

Gambar 2.4 Salah Satu Contoh Jenis Aktifitas di Ruang Sempit Terbatas 2.5 Dasar Hukum Tentang Ruang Terbatas ( Confined Space ).

Hukum yang mendasari keselamatan dan Kesehatan kerja ruang terbatas ( Confined Space ) adalah :

1. Undang Undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja ( pasal 2, pasal 3,pasal 9)

2. Permennaker Trans No 1 /Per/Men/1982 tentang bejana tekan

3. Surat Keputusan Dirjen Binwasnaker No. Kep. 113/DJPPK/IX/2006 tentang Pedomandan Pembinaan Teknis Petugas K3 Ruang Terbatas

4. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.

SE.117/Men/PPKPKK/III/2005 tentang Pemeriksaan Menyeluruh Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Pusat Perbelanjaan, Gedung Bertingkat, dan Tempat- Tempat Publik Lainnya.

(12)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Syarat – Syarat Bekerja di Ruang Sempit Terbatas

Sebelum memasuki ruang terbatas ( Confined Space ) perlu di perhatikan syarat – syarat yang perlu di penuhi, dan pengurus wajib untuk melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap termpat kerja untuk menentukan apakah ruang terbatas memerlukan izin khusus atau tidak. Izin kerja yang memuat hal-hal sebagai berikut:

• Tanggal, lokasi, waktu dan nama atau kode ruang terbatas,

• Tujuan memasuki ruang terbatas dan bahaya di dalam ruang terbatas,

• Jangka waktu berlakunya ijin kerja,

Menurut Kepdirjen Binwasnaker No. 113/DJPPK/IX/2006 Tentang Pedoman K3 di Ruang Terbatas, pengurus wajib melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap tempat kerja untuk menentukan apakah ruang terbatas memerlukan izin khusus atau tidak

Dengan izin khusus

1. Mengandung gas/ uap berbahaya

2. Mengandung gas atau kontaminan udara beracun

3. Mengandung material/ struktur tertentu yang dapat membuat pekerja terperangkap di dalamnya.

4. Berisi bahan yang berpotrnsi menghambat jalur masuk/keluar 5. Bahaya lain yang mengakibatkan kematian atau cedera berat.

Tanpa Izin Khusus

1. Tidak mengandung gas/ uap berbahaya

2. Tidak mengandung gas atau kontaminan udara beracun

3. Tidak mengandung material/struktur yang dapat membuat pekerja terperangkap di dalamnya

4. Tidak memiliki potensi energi berbahaya yang dapat mengakibatkan cedera 5. Mengandung benda yang dapat mengakibatkan kematian atau cedera berat.

(13)

3.2 Bahaya Yang Terjadi di Ruang Sempit Terbatas ( Confined Space )

Bekerja di ruang sempit terbatas memiliki kemungkinan yang lebih besar menyebabkan kecelakaan kerja. Banyak kecelakaan yang terjadi karena pekerja tidak menyadari akanbahaya atau potensi bahaya di dalam pekerjaan ruang sempit terbatas ( Confined Space ), atau menyepelekan bahaya baru dan kondisi lain yang terjadi Ketika bekerja daam ruang sempit terbatas. Bahaya – bahaya yangberkaitan dengan ruang sempit terbatad ( Confined Space ) adalah :

1.Resiko serius peledakan

2.Kehilangan kesadaran akibat sesak nafas yang di sebabkan adanya gas, asap, uap, atau minimnya oksigen.

3.Kehilangan kesadaran karena kenaikan suhu tubuh

4.Sesak nafas/mati lemas karena tidak dapat mencapai udara atau tempat yan terdapat udara terjebak di dalam.

5.Kekurangan oksigen. Hal ini terjadi karena reaksi antara tanah dengan oksigen di dalam atmosfir. Tanah yang mengandung kapur menghasilkan karbon dioksida dan menggantikan udara normal. Kekurangan oksigen juga dapat terjadi akibat karat di ruang terbatas yang terbuat dari logam.

Selain potensi bahaya yang sudah di jelaskan di atas, ruang terbatas dapat menjadi tempat kerja yang sangat berbahaya bagi tenaga kerja yang memiliki keterbatasan Kesehatan baik fisik maupun psikis. Oleh karena itu dipastikan bahwa setiap tenaga kerja tidak mempunyai ruwayat penyakit – penyakit sebagai berikut :

Gambar 3.1 Contoh Form Surat Izin Bekerja di Ruang Terbatas (Confined Space)

(14)

1. Epilepsi

2. Penyakit jantung atau ganguan jantung 3. Asma atau bronchitis

4. Gangguan mental 5. Trauma

6. Gangguan pendengaran

7. Kecacatan penglihatan permanen

8. Sakit kepala seperti migrain ataupun vertigo yang dapat menyebabkan disorientasi 9. Gangguan atau sakit tulang belakang

10. Dan penyakit – penyakit lainya yang dapat memebahayakan jika di dalam ruang sempit terbatas.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan di ruang terbatas adalah kemungkinan adanya gangguan dari hewan pengerat, serangga maupun Binatang buas lainya yang merupakan satwa alamiah di sekitar ruang terbatas.

3.3 Pengendalian Resiko di Ruang Terbatas ( Confined Space )

Setelah memahami potensi bahaya di ruang terbatas, bisa diketahuai bahwa penting bagi kita untuk Menyusun program pengendallian resiko di ruang terbatas. Hal ini ditujukan untuk menilai apakah resiko suatu pekerjaan di ruang terbatas. Dalam pengendalian resiko ruang terbatas adalah sebagai berikut :

1. Melakukan pengujian kualitas udara di dalam ruang terbatas ( Confined Space ).

Pengujian dilakukan terhadap :

• Kandungan oksigen

• Kandungan kontaminan yang mudah terbakar

• Kandungan kontaminan lainya yang memiliki potensial bahaya.

2. Ventilasi harus selalu di jaga selama pekerjaan berlangsung. Jika pengujian menunjukkan adanya kekurangan oksigen atau gas beracun, maka diperlukan

(15)

ventilasi atau pengaliran udara sebelum pekerjaan dilakukan dan lakukan pengujian lagi sebelum pekerja masuk ke dalam ruangan. Pengujian sebelum masuk menunjukkan apakah ruangan tertutup sudah aman untuk dimasuki.

3. Menerapkan prosedur lock out dan tag out (LOTO).

4. Mengamankan peralatan yang menyimpan energi

5. Mengidentifikasi potensi bahaya yang akan terjadi di ruang sempit terbatas.

6. Memastikan bahwa pengaman peralatan sudah terpasang dengan benar.

3.4 Alat Pelindung Diri

Pekerja harus bisa menggunakan alat pelindung diri dengan benar sebelum mereka memasuki ruang terbatas ( Confined Space ). Alat pelindung diri yang digunakan pada Confined Space antara lain :

Pelindung Pernapasan ( Respirator / Masker )

Digunakan unruk menghindari terhirupnya udara kotor, melindungi diri dari debu, asap, dan kabut. Alat ini harus dilengkapi dengan filter, sedangkan untuk melindungi dari uap dan bahan kimia dan gasgas tertentu maka alat pernapasan ini harus dilengkapi dengan cantridge.

Safetty Helmet

Untuk melindungi kepala dari benturan atau kejatuhan benda.

Gambar 3.3 Safety Helmet

Gambar 3.2 respirator dilengkapi dengan filter dan cantridge

(16)

Earmuff atau Earplug

Untuk melindungi telinga dari suara bising saat bekerja. Dan terdapat perbedaan anatara earmuff dan earplug, biasanya earmuff memiliki model lebih besar yang terdiri dari material peredam bising dan bantalan telinga yang menutupi semua bagian telinga dan ditahan oleh headband, sehingga secara tidak langsung kemampuan dalam meredam kebisingan lebih baik daripada earplug. Sedangkan earplug sendiri memiliki fungsi yang sama yaitu melindungi dan mengurangi tingkat kebisingan, earplug juga sebagai penurun intensitas suara dan telinga yang berbentuk penyumbat yang di pakai pada lubang telinga, dan menutup suara lebih rendah.

Body Harnes

Untuk melindungi pekerja dari bahaya terjatuh Ketika melakukan pekerjaanya. Dan dapat digunakan untuk mrmindahkan pekerja apabila terjadi kondisi darurat.

Gambar 3.5 Boddy Harnes

Goggles atau Face Shield

Safety goggles merupakan pelindung yang berguna untuk melindungi mata dari bahaya tertentu seperti debu, logam cair, kabut, uap,asap,bahan kimia,cairan asam,atau radiasi optic yang dapat menyebabkan iritasi atau kerusakan fisik. Sedangkan face shield merupakan Alat pelindung wajah ini berfungsi untuk melindungi organ mata dan muka secara keseluruhan dari paparan sumber bahaya.

Gambar 3.4 Earmuff dan Earplug

(17)

Safety Shoes

Sebagai alat pelinfung kaki dari kejatuhan benda, logam tajam maupun panas.

Safety Coverall

salah satu jenis pakaian pelindung yang dibuat dari bahan khusus. Penggunaan pakaian ini dapat melindungi dari air, api, atau zat-zat kimia. Penggunaan bahan untuk wearpack disesuaikan dengan lingkungan tempat bekerja.

Gambar 3.6 Goggles dan Face mask dengan respirator yang di lengkapi filter

Gambar 3.7 Safety Shoes

Gambar 3.8 Safety Coverall / Warepack

(18)

SCBA ( Self Contained Breathing Apparatus )

SCBA atau Self Contained Breathing Apparatus, merupakan alat bantu pernapasan untuk waktu tertentu sesuai dengan jumlah oksigen yang tersedia pada alat tersebut.

SCBA terdiri dari tabung (botol) bertekanan udara masker dan peralatan-peralatan pembawa. Dan SCBA diperlukan apabila udara di dalam ruangan tersebut berbahaya.

3.5 Alat Keselamatan di Ruang Sempit Terbatas

1. Peralatan pengujian dan pemantauan di ruang terbatas untuk mengecek udara berbahaya mencakup konsentrasi oksigen hingga konsentrasi uap dan gas berbahaya.

2. Peralatan Pengaliran Udara (Sistem Ventilasi )

Pengujian harus dilakukan sebelum masuk ke ruangan tertutup atau sebelum melakukan pekerjaan yang kemungkinan ada bahaya peledakan gas. Jika pengujian menunjukkan adanya kekurangan oksigen atau gas beracun, maka diperlukan ventilasi atau pengaliran udara sebelum pekerjaan dilakukan dan lakukan pengujian lagi

Gambar 3.9 SCBA ( Self Contained Breathing Apparatus )

Gambar 3.10 Alat detector

(19)

sebelum pekerja masuk ke dalam ruangan. Pengujian sebelum masuk menunjukkan apakah ruangan tertutup sudah aman untuk dimasuki. Oleh karena kondisi udara selalu berubah, maka pengujian harus dilakukan selama pekerjaan berlangsung, baik menurut interval waktu maupun secara terus menerus.

3. Peralatan komunikasi yang diperlukan untuk memonitor pekerja yang masuk ke dalam ruang terbatas dan memberitahu pekerja tersebut bila terjadi keadaan darurat dan perlu dilakukan evakuasi. Komunikasi yang di gunakan meliputi berbagai cara antara lain :

• Verbal

• Hand Signals

• Two- way radios

4. Peralatan untuk penerangan tambahan agar pekerja dapat melihat dengan jelas dalam bekerja dan keluar secepatnya dari ruangan dalam keadaan darurat

Gambar 3.11 SistemVentilasi

Gambar 3.12 Two- way radios

Gambar 3.13 Safety Helmet dengan Head lamp

(20)

5. Peralatan lain seperti tripod,life line,dan lain – lain. Tripod sendri untuk mengaitkan life line yang di gunakan untuk menarik pekerja jika terjadi kondisi darurat. Life line untuk mengaitkan body harness ke tripot.

3.5 Safety Sign

Safety Sign adalah sebuah media visual berupa gambar untuk ditempatkan di area kerja yang memuat pesan – pesan agar setiap pekerja selalu memperhatikan aspek – aspek keselamatan dan Kesehatan kerja. Oleh karena itu karena pada ruang terbatas terdapat banyak sekali bahaya -bahaya yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja, oleh karena itu penggunaan safety sign juga merupakan salah satu hal untuk mencegah kecelakaan kerja pada ruang terbatas sekaligus untuk memperingatkan para pekerja.

3.6 Personel Yang Terlibat Dalam Pekerjaan Ruang Terbatas (Confined Space) Melihat potesni bahaya yang akan terjadi pada saat bekerja di ruang tebatas (Confined Space) perlu adanya pengendalian bahaya dan pengawasan terhadap pekerja,dan di bawah ini merupakan petugas/ personel yang akan terlibat dalam pekerjaan ruang terbatas ( Confined Space):

Gambar 3.14 Tripod dan Life Line

Gambar 3.15 Safety Sign di ruang terbatas

(21)

5 Pengawas pekerjaan ruang terbatas (Entry Supervisor )

Orang yang bertanggung jawab di luar area confined space. Dan melakuka komunikasi dengan personil yang bekerja didalam confined space, pengawas wajib mempunyai sertifikas kompetensi dan tidak boleh melakukan pekerjaan lain.

6 Petugas utama ( Entrand)

Orang yang melakukan pekerjaan di dalam ruang terbatas ( confined space ) yang sudah terlatih dan kompeten.

7 Petugas madya/pendamping ( Attendant)

Pekerja yang berjaga di luar dan selalu bertugas untuk mengawasi petugas utama

8 Petugas penyelamat dan tanggap darurat (Emergency Rescue Personel) Orang yang di tunjuk sebagai penyelamat pada saat terjadi kecelakaan atau kondisi darurat.

Sangat penting. Supervisor, petugas madya (attendant), pekerja yang memasuki ruang terbatas dan personel penyelamatan perlu mendapatkan pelatihan mengenai bekerja aman di ruang terbatas. Adalah penting bagi setiap orang yang terlibat dalam pekerjaan di ruang terbatas benar-benar dilatih orang yang kompeten.

Gambar 3.16 Personel yang terlibat di ruang terbatas ( Confined Space )

(22)

3.7 Metode Persiapan dan prosedur penyelamatan di ruang terbatas

Dalam persiapan dan prosedur penyelamatan di ruaang terbatas perencanaan penyelamatan haraus di mengerti oleh semua petugas, beberpa peralatan yang di butuhkan untuk persiapan dan penyelamatan di ruang terbatas yaitu :

• Prosedur penyelamatan dan peralatan yang digunakan

• Pengendalian sekitar lokasi

• Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR)

Beberapa prosedur yang di ikuti Ketika persiapan dan penyelamatan di ruang terbatas seperti :

a. Supervisor atau pengawas menginformasikan tentang bahaya yang mungkin terjadi di ruang terbatas dan tindakan yang harus dilakukan bila terjadi kondisi keadaaan darurat di area ruang terbatas

b. Bila terjadi keadaan darurat stand by person harus menginformasikan kepada pengawas

c. Supervisor atau pengawas menginformasikan keadaan darurat kepada Security.

d. Ketua Tim Keadaan Darurat melakukan pemeriksaan kondisi di area kerja dan mengkoordinasikan kepada tim keadaan darurat

e. Tim Evakuasi Membantu mengangkat dan menolong korban yang menderita untuk di bawa ke klinik.

f. Tim Kesehatan menangani karyawan yang terluka sesuai dengan prosedur dan manual P3K dan bila diperlukan penanganan lebih lanjut mengantarkan korban ke rumah sakit.

(23)

BAB IV STUDI KASUS 8.1 Kasus Kecelakaan

Seorang pekerja tewas saat menggali lubang septic tank di proyek Gedung manhatta, Jl TB Simatupang Kav 1 Jakarta Selatan. Liam orang ini tewas akibat keracunan gas, wahyu hadinigrat mengatakan bahwa mereka menghirup gas beracun dan meninggal karena lemas sehinnga terjadi pada rabu (13/2/2013). Diwawancarai secara terpisah, kasatreskrim polres Jakarta selatan AKBP Hermawan mengatakan di gedung itu sedang di lakukan pembuatan 4 lubang sudah septitank. Tiga lubang yang belum beres.

Yang belum selesai ini tinggal proses finising saja. Kata Hermawan di polda metro jaya, jl gatot Subroto Jakarta. Saat mengerjakan septitank tersebut ada dua orang pekerja yang turun ke bawah, sedangkan dua orang lainnya menunggu di atas, Ketika dua orang pekerja ini turun mereka minta tolong sehingga pekerja di atas ikut turun kebawah. Begitu turun dua orang yang turun kebawah tadi keracunan gas juga, sehingga ada empat orang yang lemas akibat keracuan gas.

Kemudia ada dua orang lagi mencoba menolong, namun mereka yang mencoba menolong ini juga lemes keracuna gas. Kemudian salah satu petugas K3 gedung itu juga mencoba turun kebawah untuk menolong 6 orang yang lemas kehabisan oksigen di lubang septictank tersebut, namun petugas k3 ini juga lemas, total 7 orang yang lemas di lubang yang memiliki kedalaman 6 meter ini. Untuk menolong 7 orang tersebut. Para pekerja memasang blower untuk menyedot gas tersebut. Seorang yang memakai tabung oksigen juga di kirim untuk menyelamatkan 7 orang tersebut. Stelah di tolong 5 orang tewas dan 2 orang kritis. Hermawan mengatakan, dua orang yang kritis tersebut saat ini sudah membaik dan sadar. Kita sudah melakukan olah TKP dan mengambil udarah dalam lubang dan sampel darah korban.

(24)

8.2 Solusi Yang di Terapkan

Dengan adanya kecelakaan yang terjadi kita dapat menyimpulkan bahwa saat ingin memulai sebuah pekerjaan terlabih dahulu perhatikan prosedur kerja, aba-aba yang di berikan :

a. Jika memasuki area galian, pastikan dinding telah mengikuti prosedur keselamatan untuk pencegahan lonsor dan terjadinya kecelakaan yang tidak di inginkan.

b. Jika memasuki kedalaman manhole, pastikan LOTO telah berjalan dan di pasang, sehingga karyawan yang tahu bahwa dalam sistem itu sedan gada proses perbaikan.

c. Jika terjadi kecelakaan kerja seperti keracunan gas, pastikan korban tidak di kerumuni.

d. Cek jalur pernapasan dan kompresi dada untuk bantuan pernafasan jika terjadi keracunan gas.

e. Menggunakan alat pelindung diri sebelum memasuki area kerja pada ruang sempit terbatas salah satunya yaitu seperti resipator.

(25)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

1. Ruang terbatas ( Confiend Space ) merupakan ruang yan tidak cukup besar yang kecil kemungkinananya oran untuk masuk ke dalamnya untukmelakukan pekerjaan dan memiliki keterbatasan untuk keluar dan masuk.

2. Ruang terbatas mempunyai tigas karakteristik, yaitu mempunyai luas yang terbatas dan dikonfigurasikan agar tubuh pekerja dapat masuk dan melakukan tugasnya, mempunyai keterbatasan pinyu untuk masuk dan keluar, dan tidak di desain untuk pekerjaan yang terus menerus.

3. Contoh dari ruang terbatas ( Confined Space ) seperti tanki penyimpanan, bejana transport, boiler, dapur/ tanur, silo, dan jenis tangka lainya.

4. Bahaya – bahaya yang berkaitan dengan ruang terbatas ( Confind Space ) adalah persyaratan Kesehatan untuk orang yang akan bekerja di ruang terbatas aladah resiko serius peledakan, kehilangaankesadaran yang disebabkan gas, asap, uap atau minimnya oksigen, sesak nafas/mati lemas karena tidak mendapat udara.

5. Persyaratan Kesehatan untuk orang yangbelerja di ruang terbtasd adalah seseorang yang memiliki Kesehatan jasmani dan rohani. Dalam melakukan penyelamatan atau bekerja di ruang terbatas ( Confined Space ) dibutuhkan sistem perijinan agar nantinya dapaat melakukan prosedur K3 denganbaik.

6. Persiapan dan prosedur penyelamatan di ruang terbatas memerlukan peralatan yangdibutuhkan serta Teknik penyelamatan yangbaik. Maka di perlukan pengetahuan mengenai K3 dalam ruang terbatas ( Confined Space) agar terciptanya keselamatan pekerja dari bahaya yang ada.

(26)

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan mengenai ruang terbatas (Confined Space),sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi bahaya kecelakaan di ruang terbatas sangatlah penting, di karenakan dengan mengidentifikasi dapat mengurangi resiko kecelakaan di tempat kerja.

2. Melakukan pengecekan oksigen,gas,uap,ataupun zat kimia yang terdapat di ruang terbatas baik sebelum pekerjaan berlangsung maupun saat berlangsungnya pekerjaan dan dilakukan secara berkala.

3. Memperhatikan persyaratan untuk memasuki ruang terbatas, baik untuk kelengkapan APD,maupun alat – alat keselamatan dan pelengkap lainya untuk meminimalisir kecelakaan kerja di ruang terbatas ( Confined Space).

(27)

DAFTAR PUSTAKA

California Department of Education. 1998. Is It Safe To Enter a Confined Space. California: Cal/OSHA Consultation Service.

http://wfbaskoro2011.blogspot.com/2012/06/mengenal- confined-space pengendalian.html diakses terakhir pada tanggal 8 September 2014 http://ergonomi-fit.blogspot.com/2012/11/penyelamatan-di-tempat-kerja- ruang.html diakses terakhir pada tanggal 9 September 2014

http://riautrust.com/read-3407--safety-tak-standar- penyebab-kecelakaan- kerja-pt-rapp.html diakses terakhir pada tanggal 9 September 2014

http://img.docstoccdn.com/thumb/orig/54222356.png diakses terakhir pada tanggal 9 September 2014

http://dan arpradhipta.blogspot.com/2012/01/confined- space.html diakses terakhir pada tanggal 10 September 2014

http://healthsafetyprotection.com/bahaya-confined-space/diakses terakhir pada tanggan 10 September 2014

http://hr-interanekalestarikimia.blogspot.com/2012/09/pelatihan-confined- spaces.html diakses terakhir pada tanggal 10 September 2014 OHSAS 18001:2007

Gambar

Gambar 2.1 Ruang  Sempit Terbatas ( Confined Space )   2.2 Persyaratan K3 Memasuki Ruang Sempit Terbatas ( Confined space )
Gambar 2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Ruang terbatas
Gambar 2.3 Contoh – Contoh Ruang Terbatas ( Confined Space ) 2.5 Jenis -Jenis Aktifitas Di Ruang  Sempit Terbatas ( Confined Space )
Gambar 2.4 Salah Satu Contoh Jenis Aktifitas di Ruang Sempit Terbatas  2.5 Dasar Hukum Tentang Ruang Terbatas ( Confined Space )
+7

Referensi

Dokumen terkait

BAB III hasil penelitian dan pembahasan, disini diuraikan dan dibahas mengenai pertimbangan oleh pihak keluarga pelaku pencurian dalam ruang lingkup keluarga itu sendiri

BAB IV: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR DALAM REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS. Pada bab ini, yang menjadi pembahasan adalah

Pelaksanaan pemeriksaan kualitas udara yang dilakukan telah sesuai dengan Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Ruang Terbatas (Confined Spaces) menurut

Diawali dengan pengertian Hukum Agraria dalam arti sempit dan luas, ruang lingkup Agraria, sejarah pengaturan agraria pada masa pemerintahan Hindia Belanda dan pada

47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas (PP TJSL) dapat ditinjau dari 3.. aspek yaitu istilah, subjek, dan objek ruang lingkup tanggung

47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas (PP TJSL) dapat ditinjau dari 3.. aspek yaitu istilah, subjek, dan objek ruang lingkup tanggung

Hal ini tercantum dalam Pasal 2 Outer Space Treaty (selanjutnya disingkat OST) yang berbunyi ruang angkasa termasuk bulan dan benda-benda langit lainnya tidak dapat