MAKALAH
KELAYAKAN USAHA BEBEK PEDAGING
Disusun oleh :
Ari Ardananta 21103310005
Mukhamad Khamim Hanufi 21103310016
Malik Indrawan Nur Aziz 21103310020
PROGRAM STUDI ILMU TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan penulisan makalah tentang kelaakan usaha bebek Pedaging.
Tujuan menuliskan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Aneka Ternak dan memberikan informasi serta pengetahuan tambahan bagi teman- teman mahasiswa dan para pembaca.
Dengan tersusunya makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu baik secara moral maupun material dalam menyusun makalah ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian materi.
Terimakasih atas masukan dan saran yang dapat membangun diri semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca.
Demikian makalah ini kami susun, apabila ada kata-kata kurang berkenan dan banyak terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Blitar, 27 Juli 2023
Penulisan
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...
Daftar Isi ...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...
1.2 Rumusan Masalah ...
1.3 Tujuan Masalah ...
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Itik Pedaging ...
2.2 Analisis Kelayakan Usaha ...
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...
3.2 Saran ...
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Itik pedaging yang mulai populer di Indonesia adalah itik peking. Itik peking dikategorikan sebagai tipe itik pedaging yang banyak disukai baik dinegara Cina, Amerika, maupun Australia. Itik peking merupakan itik yang dapat dibudidayakan diberbagai belahan dunia. Itik peking memiliki karakteristik antara lain bersifat tenang, bentuk tubuh besar,pertumbuhan cepat fan bulu berwarna putih. Itik peking memiliki kemampuan pertambahan bobot badan yang lebih baik disbanding dengan jenis itik lain.
Srigandono (2000) menyatakan bahwa itik peking merupakan sumber daging yang baik nomor dua setalah ayam. Hal ini dapat dilihat dari kandungan gizi produk itik peking yaitu daging nya. Dengan pemeliharaan itik peking yang baik dan benar serta pemberian pakan,suplemen dan vitamin yang tepat dapat membantu mendongkrak pertumbuhan dari itik peking ini sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
Mengidentifikasi apaka usaha bebek pedaging masih layak untuk diadikan usaha pada masa sekarang
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini yaitu diharapkanya para mahasiswa mengetahui hal hal yang berkaitan dengan bebek pedaging mulai dari sejarah bebek pedaging, dan juga mengetaui peritungan bebek pedaging serta kelayakan usaha bebek pedaging untuk dijadikan usaha pada masa sekarang terkusus untuk kalangan muda yang berjiwa entrepreneur.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah Itik Pedaging
Bebek pedaging, yang juga dikenal sebagai bebek potong atau bebek broiler, merupakan jenis bebek yang dipelihara secara khusus untuk tujuan produksi daging.
Sejarah bebek pedaging bermula pada pertengahan abad ke-20 ketika praktik pemeliharaan bebek untuk produksi daging semakin populer.
Pada awalnya, pemeliharaan bebek untuk daging dimulai dari industri peternakan ayam. Seiring dengan meningkatnya permintaan akan daging bebek, peternak mulai mencari cara untuk menghasilkan bebek dengan pertumbuhan cepat dan produksi daging yang lebih tinggi.
Pada tahun 1960-an dan 1970-an, dilakukan pengembangan strain bebek khusus yang dioptimalkan untuk produksi daging. Melalui pemuliaan selektif, bebek dengan pertumbuhan yang cepat dan berat tubuh yang lebih tinggi dipilih, sehingga menciptakan bebek pedaging yang efisien dalam mengonversi pakan menjadi daging.
Perkembangan teknologi pemeliharaan modern seperti penggunaan kandang yang lebih efisien, sistem pemberian pakan otomatis, dan pengaturan lingkungan telah mempermudah dan meningkatkan produksi daging bebek secara massal.
Globalisasi memainkan peran penting dalam penyebaran praktik pemeliharaan bebek pedaging. Permintaan akan daging bebek meningkat di banyak negara, sehingga mendorong pertumbuhan industri bebek pedaging di berbagai belahan dunia.
Saat ini, industri bebek pedaging menjadi sumber protein hewani yang signifikan dalam industri pangan. Produksi bebek pedaging dilakukan di peternakan besar dengan jumlah populasi bebek yang besar, diterapkan teknologi modern, dan praktik manajemen agar menghasilkan daging bebek berkualitas tinggi dengan efisiensi yang optimal.
Perlu diingat bahwa sejarah di atas hanyalah ringkasan umum, dan perkembangan bebek pedaging dapat bervariasi di berbagai negara atau wilayah, tergantung pada faktor- faktor seperti budaya, ekonomi, dan teknologi yang tersedia.
2.2 Analisis Kelayakan Usaha
NO Jenis Biaya Jumlah Harga Satuan (Rp)
Umur Ekonomi (thn)
Penyusutan 1 tahun 1 periode 1 Kandang
pembesaran 1 Rp 2.500.000 3 Tahun Rp 100.000 Rp 11.111
2 Kandang bibit 1 Rp 300.000 5 Tahun Rp 500.000 Rp 55.555
3 tempat pakan 6 Rp 20.000 5 Tahun Rp 4.000 Rp 444
4 tempat minum 6 Rp. 20.000 5 Tahun Rp 4.000 Rp 67.554
5 Jumlah Rp. 2.840.000 Rp.608.000 Rp 67.554
NO Jenis Biaya Satuan Harga Satuan
(Rp) Jumlah Total Biaya
1 Bibit Ekor Rp 10.000 100 Rp.1.000.000
2 Pakan Stater Kg Rp 7.000 50 Rp 350.000
3 pakan Pembesaran Kg Rp 5.500 200 Rp 1.100.000
4 KGP Kg Rp 11.000 100 Rp 1.100.000
5 Vaksin dan Obat-obatan Gram Rp 100 250 Rp 25.000
6 Listrik/Elpiji KwH Rp. 1.300 10 Rp.13.000
7 Jumlah Rp 3.588.000
A. Nilai Penyusutan
Untuk alat produksi tahan lama dan dipakai berkali-kali, maka nilainya otomatis berkurang.. Nilai pengurangan ini disebut nilai penyusutn dan akan menjadi biaya dalam usaha peternakan
Nilai penyusutan = nb - ns n Keterangan :
nb : nilai baru sekarang ns : taksiran nilai sisa n : jangka usia ekonomis B. BEP Volume Produuksi
BEP Volume Produksi menggambarkan produksi minimal yang harus dihasilkan, agar Usaha Peternakan tidak mengalami kerugian.
BEP Volume = Total Biaya Produksi
Harga jual
Hasil ini menunjukan bahwa pada saat memperoleh produksi sebesar n ekor atau kg, maka usaha ini menghasilkan keuntungan dan tidak mengalami kerugian
Hasil Penelitian :
BEP Volume = Total Biaya Produksi Harga jual
BEP volume = Rp 3.655.554 Rp 20.500 = Rp 178,31
C. BEP Harga Produksi
BEP Harga produksi menggambarkan harga terendah dari produk yang dihasilkan. Apabila di tingkat peternak lebih rendah dari BEP maka Usaha Peternakan akan mengalami kerugian
BEP Harga = total biaya produksi total produksi
Hasil ini menunjukan bahwa pada saat panen di tingkat peterrnak x rupiah, maka peternak tidak menghasilkan keuntungan dan tidak mengalami kerugian.
Hasil Penelitian :
BEP Harga = total biaya produksi total produksi BEP HARGA = Rp 3.655.554
100 = Rp 36.555 D. BEP Pendapatan
BEP Pendapatan menggambarkan pendapatan minimal yang harus diperoleh agar peternakan tidak mengalami kerugian
BEP Pendapatan = biaya tetap – biaya tidak tetap Pendapatan
Artinya bahwa dengan pendapatan peternak Rp. xxxx, maka peternak telah mengalami balik modal dari usaha tersebut.
Hasil Penelitian :
BEP Pendapatan = biaya tetap – biaya tidak tetap Pendapatan
BEP Pendapatan = Rp Rp 3.588.000 – Rp 2.840.000 = 748.000 Rp 4.100.000
= Rp 0,182 E. Analisis Tingkat Kelayakan Usaha
Benefit Cost Tatio (B/C Ratio) biasa digunakan dalam analisis kelayakan usaha, yaitu perbandingan Antara total pendapatan dan total biaya yang dikeluarkan.
B/C Ratio = total pendapatan - total biaya produksi
Nilai B/C Ratio sebesar x,xx menunjukkan bahwa dengan biaya / modal Rp. nnn akan diperoleh penerimaan sebesar x,xx kali lipat. Dengan kata lain hasil penjualan mencapai xxx % dari modal yang dikeluarkan
Hasil Penelitian :
B/C Ratio = total pendapatan - total biaya produksi B/C Ratio = Rp 4.100.000 - Rp 3.655.554
= 444.446
F. Analisis Tingkat Efisiensi Penggunaan Modal
Return of Investment (ROI) adalah analisis untuk mengetahui keuntungan usaha, berkaitan dengan modal yang telah dikeluarkan. Besar kecilnya nilai ROI ditentukan oleh keuntungan yang dicapai dan perputaran modal.
ROI = Keuntungan Usaha x 100 % Modal Usaha
Nilai ROI sebesar (ex. 150 %) menggambarkan bahwa setiap tambahan Rp.
100,00 akan diperoleh keuntungan Rp 150,00. Hasil ROI yang tinggi menunjukkan bahwa usaha peternakan tersebut telah sangat efisien.
Hasil Penelitian :
ROI = Keuntungan usaha x 100%
modal usaha ROI = Rp 444.446 x 100%
Rp 3.655.554
= 0,12
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Bebek pedaging, yang juga dikenal sebagai bebek potong atau bebek broiler, merupakan jenis bebek yang dipelihara secara khusus untuk tujuan produksi daging.
Sejarah bebek pedaging bermula pada pertengahan abad ke-20 ketika praktik pemeliharaan bebek untuk produksi daging semakin populer.
Pada intinya untuk saat ini komoditas bebek pedaging sangat layak dibudidayakan mengingat kebutuhan daging bebek sangat diminati karena disisi lain daging yang rasanya enak kandungan nutrisinya juga banyak oleh sebab itu banyak masyarakat Indonesia berminat mengkonsumsi dagingnya. Dan pada riset kita kali ini menunjukan nilai kelayakan usaha sebesar 0,12.
3.2 Saran
Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok ini meskipun penulisan ini jauh dari sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami, karna kami manusia yang adalah tempat salah dan dosa: dalam hadits “al insanu ma’hal khotto’ wannisa’, dan kami juga butuh saran/kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik dari pada masa sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Drh. Rachman, Karinadintha Marsya.2022. “cara ternak bebek pedaging agar keuntungan naik sebanyak 455%”, https://gdm.id/ternak-bebek-pedaging/, diakses 10 januari 2023 pukul 16.00
Drh. Rachman, Karinadintha Marsya.2022. “Kandang bebek: jenis,ukuran,system dan peralatanya”,https://gdm.id/kandang-bebek/,diakses 10 januari 2023 pukul 16.00.
3 Hobi Ternak Team, Agus Harianto S.Pt.2021. “3 type kendang bebek pedaging, pilih yang paling cocok", https://hobiternak.com/model-kandang-bebek-pedaging/, diakses 10 januari 2023 pukul 16.00.
Khairifah, Vera.2022. “bisnis dan cara budidaya bebek pedaging untuk pemula”, https://www.cekaja.com/info/panduan-cara-budidaya-ternak-bebek-pedaging-untuk-pemula, diakses 10 januari 2023 pukul 16.00.